• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI 1 ANALISA LOKASI DAN KERUANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "EVALUASI 1 ANALISA LOKASI DAN KERUANGAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ... 2

1.1 Latar Belakang ... 2

1.2 Konsep Dasar Teori Lokasi ... 2

BAB II PEMBAHASAN ... 3

1.1 Alasan Pemilihan Lokasi ... 3

1.2 Faktor-Faktor Lokasi ... 4

BAB III PENUTUP ... 7

3.1 Kesimpulan ... 7

3.2 Lesson Learned ... 7

Daftar Pustaka ... 8

(2)

2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ketersediaan terminal angkutan barang diperlukan selain untuk

melayani angkutan regional juga memiliki tingkat prioritas yang tinggi sebagai

bagian dari sistem pergerakkan perangkutan kota. Dalam penyediaan terminal

diperlukan banyak pertimbangan agar menciptakan perangkutan kota efektif dan

efisien dalam hal daya hubung. Sehingga baik sebagai destinasi akhir

perangkutan juga dapat memberikan kemudahan pencapaian segala sisi kota.

1.2 Konsep Dasar Teori Lokasi

Dalam metode penelitiannya, penulis menggunakan Analisis Multi

Kriteria (AMK) atau Multi Criteria Decision Making (MCDM) di mana fungsinya

memfasilitasi pemilihan alternatif terbaik di antara beberapa alternatif yang ada

dengan penilaian terhadap berbagai kriteria yang mempengaruhinya. Serta

merupakan teori umum pengukuran yang digunakan untuk mendapatkan skala

rasio dari hal-hal sulit terukur.

Kriteria yang dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan seringkali

memiliki keterkaitan satu sama lain, sehingga metode Analisis Hirarki Proses

(AHP) atau juga disebut dengan ANP (Analytical Network Process) sangat tepat

digunakan untuk menangani permasalahan dengan keterkaitan antar kriteria

(Bottero dan Ferreti, 2001). Untuk membangun model yang terpercaya perlu

dilakukan identifikasi secara jelas kriteria-kriteria yang penting dan hubungan

keterkaitannya. Dalam penelitian ini pendekatan dengan metode ANP digunakan

untuk menentukan prioritas alternatif lokasi terminal angkutan barang di Kota

Kendari. Sebelum dilakukannya analisis multi kriteria, penulis terlebih dahulu

melakukan wawancara terhadap 15 responden yang merepresentasikan

stakeholder yang tersebar di instansi Bappeda, Dinas Perhubungan, Dinas

(3)

3

BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Alasan Pemilihan Lokasi

Pertama-tama penulis menentukan variabel penelitian. Variabel kriteria

lokasi alternatif tersebut didasarkan pada Keputusan Menteri Perhubungan No.

31 tahun 1995 yang terdiri dari Rencana Umum Tata Ruang, kepadatan lalu

lintas, keterpaduan moda, dampak sosial dan kelestarian lingkungan. Adapun

alternatif lokasi penempatan terminal angkutan barang ditentukan berdasarkan

hasil wawancara awal dan studi literatur dokumen RPJM Kota Kendari.

Penerapan AMK diawali pembuatan hirarki atau jaringan dari permasalahan yang

ingin diteliti seperti pada gambar berikut.

Gambar 1. Struktur Hirarki Analisis Multi Kriteria Penetapan Lokasi Terminal Angkutan Barang di Kota Kendari

Latar belakang pemilihan lokasi yang didasari hasil wawancara awal dan

studi literatur dokumen RPJM Kota Kendari dimaksudkan bahwa penentuan

lokasi terminal angkutan barang ini sesuai dengan rencana penggunaan lahan di

Kota Kendari. Sehingga diperoleh empat alternatif lokasi yang berpotensi dalam

pengembangan terminal angkutan barang sebagai berikut.

(4)

4

Lokasi alternatif pertama yaitu di bagian utara Kawasan Terminal Puwatu,

Kecamatan Puwatu. Selain itu lokasi I ini berada pada ruas jalan arteri.

Adapun menurut RPJM 2009-2014 Kota Kendari, terminal penumpang

Puwatu akan direlokasikan ke Kecamatan Baruga. Sehingga ditinjau dari

aksesbilitas dan efisiensi pengadaan lahan akan sangat potensial dan

mempermudah pembangunan terminal angkutan barang.

b. Lokasi II

Bertempat di Kecamatan Baruga, Kawasan Abeli Dalam yang

direncanakan sebagai terminal penumpang tipe B. Lokasi ini

direkomendasikan oleh salah satu wakil Dinas Perhubungan sesuai hasil

wawancara karena pemanfaatannya sebagai terminal penumpang belum

difungsikan. Padahal infrastruktur terminal telah terbangun. Jadi lokasi II

ini berpotensial sebagai lokasi pengembangan terminal angkutan barang.

c. Lokasi III

Lokasi ketiga terletak di Kawasan Rencana Terminal Penumpang Tipe A

Kecamatan Baruga. Kawasan ini tergolong luas karena mencakup area

seluas 12 hektar. Penggunaan terminal penumpang yang hanya setengah

dari luas kawasan, sangat berpotensial untuk pembangunan terminal

angkutan barang.

d. Lokasi IV

Bertempat di Kawasan Tapal Kuda, Jl. Madusila Kecamatan Poasia.

Kawasan ini dipilih karena faktor kedekatan dengan tempat rencana

relokasi pelabuhan peti kemas ke Bangkutoko Kecamatan Abeli.

Kawasan Tapal Kuda ini strategis apabila ditinjau dari kedekatan dengan

akses masuk kota dan ketersediaan lahan.

1.2 Faktor-Faktor Lokasi

Dalam penerapan metode Analisis Multi Kriteria, penulis memaparkan

tinjauan pemilihan lokasi berdasarkan beberapa faktor yang dilandasi Keputusan

Menteri Perhubungan No. 31 tahun 1995. Faktor tersebut terdiri dari Rencana

Umum Tata Ruang, kepadatan lalu lintas, keterpaduan moda, dampak sosial dan

kelestarian lingkungan. Rencana Umum Tata Ruang dimaksudkan bahwa

penempatan lokasi sesuai dan tidak bertabrakan dengan perencanaan daerah

yang berlaku. Kemudian pemantauan lokasi rencana terhadap aksesbilitas dan

(5)

5

mendukung mobilitas angkutan barang. Untuk dampak sosial dan kelestarian

lingkungan, dimaksudkan prediksi mengenai segala bentuk kegiatan pra, saat,

dan pasca pembangunan memberikan perubahan sosial ke arah yang lebih baik

dan meminimalisir dampak buruknya.

1.3 Implikasi Teori terhadap Lokasi

Implikasi atau penerapan Analisis Multi Kriteria dalam penentuan lokasi

terminal angkutan barang di Kendari dilaksanakan setelah pembuatan bagan

pada Gambar 1. Kemudian penulis melakukan Analisis Hirarki Proses dengan

pembobotan kriteria secara AMK oleh regulator 1 dengan hasil pada Tabel 1 dan

Tabel 2 (terlampir). Setelah dilakukan perhitungan kriteria terhadap 15 (lima

belas) responden lainnya, kemudian dilakukan perhitungan bobot kriteria rata-

rata dari seluruh responden dengan hasil yang diperoleh tampak pada Tabel 3

(terlampir).

Berdasarkan Tabel 3, kriteria Rencana Umum Tata Ruang merupakan

kriteria yang paling besar tetapi tidak sebagai dominasi dari preferensi Regulator.

Kriteria dampak sosial dan kelestarian lingkungan cukup mempengaruhi pilihan

regulator dalam penentuan kriteria lokasi angkutan barang. Kemudian

pembobotan kriteria 15 responden beserta prosentasenya terlihat pada Tabel 4.

Setelah itu penulis menyajikan pembobotan oleh responden 1 terhadap

masing-masing faktor lokasi berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan No. 31 tahun

1995 yang ditampilkan pada Tabel 5. Lalu diperoleh hasil akhir perhitungan

keputusan dngan total pembobotan yang disajikan pada Tabel 6 berikut ini.

Tabel 6. Bobot Keputusan Rata-Rata 15 Responden

Berdasarkan hasil tersebut, lokasi di Kawasan Termina Tipe A

(6)

6

terminal angkutan barang sebaiknya bergabung dengan terminal penumpang

tipe A yang berada di Kecamatan Baruga dengan perolehan prosentase 41,77%.

Urutan kedua ditempati oleh terminal abeli dalam dengan perolehan prosentase

25,96% sebagai terminal yang dapat dimanfaatkan sebagai terminal angkutan

barang, selanjutnya diikuti oleh lokasi yang berada di kawasan tapal kuda

dengan perolehan prosentase 17,97%. Adapun lokasi 1 (sebelah terminal

puwatu) walaupun telah ada terminal penunjang angkutan barang namun para

pengambil kebijakan menjadikannya sebagai lokasi alternatif terakhir yang berarti

kawasan tersebut dibandingkan dengan lokasi lainnya kurang direkomendasikan

sebagai terminal angkutan barang di Kota Kendari.

(7)

7

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Analisis Multi Kriteria memberikan kontribusi untuk mengembangkan

lokasi, tingkat aksesbilitas, efisinsi pemilihan lokasi dan meminimalisir

pengaruhnya terhadap lingkungan. Kemudian diperoleh hasil pembobotan

kriteria dan hasil akhir total proses pembobotan. Analisis ini membandingkan

matriks dan menghitung rata-rata hasil tersebut. Sehingga diperoleh variabel

penting yaitu rencana umum tata ruang dengan pemilihan lokasi terbaik yaitu

berada di kawasan perencanaan terminal penumpang Tipe A dengan bobot

keputusan sebesar 41,77%.

3.2 Lesson Learned

Berdasarkan deskripsi penelitian penulis dan teori lokasi di atas, nilai

pembelajaran yang didapat diambil adalah:

a. Dalam mengambil sebuah keputusan untuk penentuan suatu lokasi

kegiatan dengan beberapa pilihan lokasi dapat menggunakan Analisis

Multi Kriteria sebagai metode penentuan lokasi yang sederhana.

b. Adapun penentuan kriteria sebelum langkah-langkah pembobotan

diperlukan suatu acuan yang valid dan jelas, sehingga hasil yang

diperoleh benar dan dapat digunakan banyak orang sebagai rujukan yang

akurat.

c. Penentuan kriteria lokasi diharapkan secara detail dengan menganalisis

faktor-faktor pengaruh atau hubungan sebab –akibat dari kegiatan yang

(8)

8

Daftar Pustaka

Ngii, Edward. 2009. Karakteristik Angkutan Barang di Kota Kendari. Jurnal

Mimbar Akademik Vo.2 No. 1 Oktober 2009.

(9)

9

Lampiran

Tabel 1. Bobot Kriteria AHP Responden 1

Tabel 2. Normalisasi Bobot Kriteria Responden 1

(10)
(11)

11

Gambar

Gambar 1. Struktur Hirarki Analisis Multi Kriteria Penetapan Lokasi Terminal Angkutan Barang di Kota Kendari
Tabel 5. Perhitungan bobot alternative Regulator 1

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pengelolaan oleh sistem itulah, maka terwujud keteraturan yang mendasarkan pada aturan, mekanisme dan ketetapan-ketetapan yang dibuat oleh aturan eksternal

٤٥ ﺔﻨﺴﻟﺍ ﻞﻫﺃ ﺭﻮﻬﲨ ﻂﺑﺍﻮﺿ ﺔﺸﻗﺎﻨﻣ ﺪﻨﻋﻭ ﰲ ﻊﻣ ﻞﻣﺎﻌﺘﻟﺍ ﺔﺑﺎﺤﺼﻟﺍ ﺔﺑﺎﺤﺼﻟﺍ ﻒﻗﺍﻮﻣ ﻦﻣ ﺔﻠﺜﻣﺃ ﺽﺮﻋ ،(ﻝﻭﺪﻋ ﻢﻬﻠﻛ ﺔﺑﺎﺤﺼﻟﺍ) ﻞﻤﳛ ﺎﻀﻌﺑ ﻢﻬﻀﻌﺑ ﰲ ﻝﺎﺜﻣﺃ

Pada proyek ini, laporan harian secara umum berisi mengenai jumlah tenaga kerja dan waktu jam kerja, peralatan yang digunakan beserta jumlahnya, kegiatan pekerjaan

Dapat disimpulkan, market value adalah harga saham yang paling mudah ditentukan karena merupakan harga dari suatu saham perusahaan pada pasar yang sedang berlangsung atau

Pada pertemuan awal ini, tim pengabdian melakukan temu ramah dengan Kepala Sekolah untuk membicarakan kegiatan belajar mengajar di masa pandemic dan platform yang selama

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Karakteristik responden yang ikut dalam kelompok swabantu palaing banyak berjenis kelamin perempuan, rerata umur 60,5 tahun,

Kapag nasa dulo ng mga salita ang [i] at [e] o [u] at [o], hindi ito magkaibang fonim kung mga alofown na nasa malayang

Udara, air dan hutan merupakan sumber daya alam yang mempunyai peran penting dalam.. kehidupan manusia dan semua