52
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2011). Artikel Peluang dan Tantangan Kelautan dan Perikanan Aceh.
Tanggal akses 21 Juni
Agung, E.N., (2012). Farmakologi: Obat-Obat Penting dalam Pembelajaran Ilmu Farmasi dan Dunia Kesehatan. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Halaman 167-182.
Bordbar, S., Farooq, A., dan Nazamid, S. (2011). High-Value Components and Bioactives from Sea Cucumbers for Functional Foods-A Review. Marine Drugs Journal. 9: 1761-1805.
Conand, C., dan Byrne, M. (1993). A Review of Recent Developments in The World Sea Cucumber Fisheries. Marine Fisheries Review.55(4):1-13.
Depkes RI. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawas Obat dan Makanan. Halaman 8-13,21.
Depkes RI. (1995). Materia Medika Indonesia. Jilid VI. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawas Obat dan Makanan. Halaman 302, 321, 325.
Depkes RI. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawas Obat dan Makanan. Halaman. 10-11.
Dorland, W.A.N. (2002). Kamus Kedokteran Dorland.Edisi XXIX. Jakarta: EGC. Halaman 68.
Farnsworth, N.R. (1996). Biological and Phytochemical Screening Of Plants. Journal of Pharmaceutical Sciences. 55(3): 257-260.
Ganiswarna, S.G. (1995). Farmakologi dan Terapi. Edisi IV. Jakarta: Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran-Universitas Indonesia. Halaman 208-209.
Ghufron, M., dan Kordi, H.K. (2010). A to Z Budi Daya Biota Akuantik untuk Pangan, Kosmetik dan Obat-obatan. Yogyakarta: Lily Publisher. Halaman 24-36, 39.
Guyton, A.C. (1995). Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit. Penerjemah: Petrus A. Edisi III. Jakarta: EGC Penerbit Buku Kedokteran. Halaman 19-20.
Harborne, J.B. (1987). Metode Fitokimia: Penuntun Cara Modern Menganalisa Tumbuhan. Terjemahan: Kosasih Padmawinata. Edisi II. Bandung: ITB Press. Halaman 6-8.
53
Juheini, F.W., Mariana. Y., dan Rusmawan, I. (1990). Efek antiinflamasi Jahe (Zingiber officinale. Rosc) terhadap Radang Buatan pada tikus putih. Majalah Farmakologi dan Terapi Indonesia 7(1).
Katzung dan B.G. (1996). Farmakologi Dasar Dan Klinik. Jakarta: EGC. Halaman 573.
Katzung dan B.G. (2002). Farmakologi Dasar dan Klinik. Buku II. Edisi VII. Jakarta: Penerbit Salemba Medika. Halaman 449-454, 462.
Kee, J.L., dan Evelyn. (1996). Farmakologi; Pendekatan Proses Keperawatan. Cetakan Pertama. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Halaman 310-315.
Kertia, N. (2009). Aktivitas Anti-Inflamasi Kurkuminoid Ekstrak Rimpang Kunyit. Disertasi. Yogyakarta. Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.
Kuncoro, E.B. (2004). Akuarium Laut. Yogyakarta: Kanisius. Halaman 138.
Mansjoer, S. (2003). Mekanisme Obat Anti Radang. Media Farmasi. 7(1): 34-41.
Massin, C. (1996). The Holothuroidea (Echinodermata) Collected of Ambon During The Rhumpius Biohistorical Expedition. Results of The Rhumpius Biohistorical Expendition to Ambon (1990). Part IV. Zoologische Verhandelingen. Leiden: National Mus. Of Natural History.
Martoyo, J., dan Aji, N. T. (2006). Budi Daya Teripang. Cetakan Keenam. Edisi Revisi. Jakarta. Penebar Swadaya. Halaman 5, 11, 16, 18, 56.
Melva, M.H. (2015). Karakterisasi Simplisia dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol serta Fraksi n-heksan dan Etilasetat Teripang Holothuria atra Jaeger. Skripsi. Fakultas Farmasi USU Medan.
Mutschler, E. (1999). Dinamika Obat: Buku Ajar Farmakologi dan Toksikologi. Penerjemah: Widianto B.M dan Ranti S.A. Edisi V. Cetakan Ketiga. Bandung: Penerbit ITB. Halaman 194-208.
Mycek, M.J., Harvey R.A., dan Champe P.C. (2001). Farmakologi Ulasan Bergambar. Edisi II. Jakarta: Penerbit Widya Medika. Halaman 404.
Nurhidayati. (2009). Efek Protektif Teripang Pasir (Holothuria scabra) terhadap Hepatotoksistas yang Diinduksi Karbon Tetraklorida (CCl4). Skprisi. Surabaya: Universitas Airlangga.
Parmar, N.S., dan Prakash, S. (2006). Screening Methods in Pharmacology. Ahmedabab: Alpha Science International Ltd. Halaman 213-214.
54
Price, S.A. dan Wilson, L.M. (1995). Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Edisi IV. Cetakan Pertama. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Halaman 35-50.
Purcell, W.S., Samyn, Y., dan Conand, C. (2012). Commercially Important Sea Cucumbers Of The World. Rome: FAO Fish Finder. Halaman 38.
Robinson, T. (1995). Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Edisi VI. Bandung: Penerbit ITB. Halaman 152-156.
Robbins, S.L., Kumar, V., dan Cotran, R.S. (2007). Buku Ajar Patologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Halaman 35-37, 50-53.
Supriyatna., Mulyono. M.W., Yoppi. I., dan Maya F.R. (2010). Prinsip Obat Herbal: Sebuah Pengantar untuk Fitoterapi. Yogyakarta: Deepublish. Halaman 31.
Tjay, T. H., dan Kirana, R.(2002). Obat-obat Penting Khasiat, Penggunaan, dan Efek-efek Sampingnya. Edisi V. Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo Gramedia. Halaman 29, 308.
World Health Organization. (1998). Quality Control Methods For Medicinal Plant Materials. Geneva: WHO. Halaman 31-33.
Wibowo, S., Yunizal., Setiabudi, E., Erlina, M.D., dan Tazwin. (1997). Teknologi Penanganan dan Pengolahan Teripang (Holothuridea). Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan. Halaman 5-60.
Widodo, A. (2013). Budidaya Teripang Khasiat dan Cara Olah untuk Pengobatan. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Baru Press. Halaman 22-23.
Wilmana, P.F., dan Gan, S. (2007). Analgesik-antipiretik, analgesik-antiinflamasi non steroid dan obat pirai. Dalam: Editor: Suliatia Gan Ganiswara. Farmakologi dan Terapi. Edisi V. Jakarta: Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Halaman 230-246, 500-506.
Winarno, F.G. (1990). Teknologi Pengolahan Rumput Laut. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Halaman 13,72-85.
Wu, J., Tang, Wu, H.M., dan Zhou, Z.R. (2007). Hillasides A and B, Two New Cytotoxic Triterpene Glycosides from The Sea Cucumber Holothuria hilla lesson. Asian Natural Products Research. 9: 609-615.
Vogel, H.G., dan Vogel, W.H. (2008). Drug Discovery and Evaluation Pharmacological Assay. Heidelberg: Springer Verlag Berlin. Halaman 1103 – 1104.