• Tidak ada hasil yang ditemukan

BEBERAPA SIFAT IDEAL GELANGGANG POLINOM MIRING: SUATU KAJIAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BEBERAPA SIFAT IDEAL GELANGGANG POLINOM MIRING: SUATU KAJIAN PUSTAKA"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

16

BEBERAPA SIFAT IDEAL

GELANGGANG POLINOM MIRING: SUATU KAJIAN PUSTAKA

AMIR KAMAL AMIR

Jurusan Matematika, FMIPA, Universitas Hasanuddin 90245 Email : amirkamalamir@yahoo.com

INTISARI

Misalkan R adalah suatu gelanggang dengan elemen satuan 1,

σ

adalah suatu endomorfisme, dan δ adalah suatu σ −derivatif. Gelanggang polinom miring (skew polynomial) atas R dengan variabel x adalah gelanggang: R[x;σ,δ]={f(x)=anxn+L+a0|aiR} dengan aturan perkalian

) ( ) (a x a

xa=σ +δ . Penelitian ini akan mengidentifikasi ideal-ideal dari gelanggang polinom miring dalam hal δ =0. Lebih jelasnya, akan didentifikasi hal-hal berikut: (1) ideal dari gelanggang polinom miring D[x;σ]; (2) ideal prim dari gelanggang polinom miringK[x;σ]; dan ideal σ−prim dari gelanggang polinom miring D[x;σ].

Kata kunci: automorfisme, daerah integral, σ −prim.

SOME IDEAL PROPERTIES OF

SKEW POLYNOMIAL RING: A LITERATURE STUDY

AMIR KAMAL AMIR

Mathematics Department, FMIPA, Hasanuddin University 90245 Email : amirkamalamir@yahoo.com

ABSTRACT

Let R be a ring with identity 1 and

σ

be an endomorphism of R and

δ

be a left σ −derivation. The skew polynomial ring over R in an indeterminate x is: R[x;σ,δ]={f(x)=anxn+L+a0|aiR} with xa=σ(a)x+δ(a) The aim of this research is to investigate the ideals in the above skew polynomial ring in case of δ =0. Precisely, we will investigate the following: (1) the ideal of skew polynomial ring D[x;σ]; (2) the ideal prim of skew polynomial ring K[x;σ]; and (3) the σ −prim ideal of skew polynomial ring D[x;σ].

Keywords: automorphism, integral area, σ−prim. 1. PENDAHULUAN

Definisi dari gelanggang polinom miring (gelanggang takkomutatif) ini pertama kali diperkenalkan oleh Ore (1993) yang mengombinasikan ide awal dari Hilbert (kasus

0

δ

= ) dan Schlessinger (kasus

σ

=1). Sejak kemunculan artikel dari Ore ini, gelanggang polinom miring telah memerankan peran yang penting dalam teori gelanggang takkomutatif dan telah banyak peneliti yang bergelut dalam teori gelanggang takkomutatif menginvestigasi bentuk gelanggang tersebut dari berbagai sudut pandang, seperti teori ideal, teori order, teori Galois, dan aljabar homologi.

Berikut diberikan definisi lengkap dari gelanggang polinom miring.

Definisi 1. Misalkan R adalah suatu gelanggang dengan identitas 1,

σ

adalah suatu endomorfisme dari R, dan δ adalah suatu

σ

−derivatif , yaitu: (i).

δ

adalah suatu endomorfisme pada R,

dengan R sebagai grup penjumlahan

(ii).

δ

(ab)=

σ

( ) ( )a

δ

b +

δ

( )a b untuk setiap a b, ∈R.

Gelanggang polinom miring atas R dengan variabel x adalah gelanggang:

(2)

R x[ ; , ]

σ δ

={ ( )f x =a xn n+L+a0 |aiR} dengan xa =

σ

( )a x+

δ

( ),a ∀ ∈a R.

Suatu elemen p dari gelanggang polinom miring [ ; , ]

R x

σ δ

mempunyai bentuk kanonik

0 , {0,1, }, , 1, , . r i i i i p a x r + a R i r = =

Z = L ∈ = L

Apabila

σ

=1 atau

σ

adalah suatu endomorfisme identitas, maka gelanggang polinom miring cukup ditulis R x[ ; ]

δ

. Untuk hal

δ

=0, gelanggang polinom miring cukup ditulis R x[ ; ]

σ

. Sedangkan untuk kasus

σ

=1 dan

δ

=0 gelanggang polinom miring cukup ditulis R x[ ], yang merupakan gelanggang polinom biasa. Dalam tulisan ini gelanggang R yang digunakan adalah gelanggang yang merupakan daerah integral komutatif dengan elemen satuan yang selanjutnya disimbolkan dengan

D.

Contoh 1. Misalkan C adalah himpunan bilangan kompleks.

σ

suatu endomorfisme pada C yang didefinisikan sebagai

σ

(

a bi

+

)

= −

a bi

, untuk setiap a bi+ ∈C , dan

δ

=0. Akan ditunjukkan ketidak komutatifan dalam gelanggang polinom miring C[ ; ]x

σ

.

[

][

]

[

]

[

]

2 2

(2 3 )

(4 5 )

(2 3 ) (4 5 )

(2 3 )

(4 5 )

(2 3 )(4 5 )

(23 2 )

i x

i x

i x

i x

i

i x x

i

i x

i x

σ

+

+

= +

+

= +

+

= +

=

+

[

][

]

[

]

[

]

2 2

(4 5 )

(2 3 )

(4 5 ) (2 3 )

(4 5 )

(2 3 )

(4 5 )(2 3 )

(23 2 )

i x

i x

i x

i x

i

i x x

i

i x

i x

σ

+

+

= +

+

= +

+

= +

=

2. MASALAH DAN PEMBAHASAN

Masalah yang akan dibahas dalam bagian ini adalah mengidentifikasi bentuk-bentuk ideal dari berbagai bentuk gelanggang polinom miring. Secara mendetail, bentuk-bentuk ideal yang akan diidentifikasi adalah sebagai berikut:

1.ideal dari gelanggang polinom miring D x[ ; ]

σ

;

2.ideal prim dari gelanggang polinom miring K x[ ; ]

σ

;

3.ideal

σ

−prim dari gelanggang polinom miring D x[ ; ]

σ

.

Sekadar mengingat kembali, berikut ini disajikan definisi dari ideal dan ideal prim.

Definisi 2. Misalkan R adalah suatu gelanggang. Suatu himpunan bagian I dari R dikatakan suatu ideal kanan dari R jika :

1. (I,+) adalah suatu grup bagian dari (R,+), 2. xr berada dalam I untuk setiap x dalam I dan setiap r dalam R.

Suatu ideal kiri dari R didefinisikan serupa dengan ideal kanan. I dikatakan ideal dari R jika I merupakan ideal kanan dan sekaligus ideal kiri dari

R. Selanjutnya suatu ideal P dari R dikatakan ideal

prim jika dan hanya jika untuk setiap ideal-ideal A, B dari R implikasi berikut bernilai benar: Jika ABP, maka AP atau BP. Pernyataan terakhir ini ekuivalen dengan: jika abP, maka

aP atau bP.

2.1 Ideal dari Gelanggang Polinom Miring R x[ ; , ]

σ δ

Teorema 1. Misalkan D adalah suatu daerah integral komutatif yang bukan merupakan lapangan. Jika

σ

n≠1, untuk semua bilangan asli n dan

( ) [ ; ]

f x D x

σ

adalah suatu ideal dari D x[ ; ],

σ

maka f(x) = x. Bukti: Misalkan f x( )= +f0 f x1 +L+ f xn n, dengan 0 i f ≠ untuk suatu i∈{1, 2,L, }n . (i). Akan tunjukkan bahwa f0 =0.

Karena f x( )∈ f x D x( ) [ ; ]

σ

, diperoleh ( ) ( ) [ ; ],

af xf x D x

σ

∀ ∈a D. Oleh karena itu terdapat bD sedemikian sehingga af x( ) = f x b( )

atau

(

0 1 n n

) (

0 1 n n

)

.

a f + f x+ +L f x = f + f x+ +L f x b Dari persamaan ini diperoleh af0 = f b0 dan

( ) i i i af = f

σ

b . Karena fi≠0 diperoleh ( ) i

a =

σ

b , yang mengakibatkan absehingga

0 0

f = .

(ii). Sebagai kosekwensi dari (i), diperoleh

1 0

( ) n n, ( . . 0)

f x = f x +L+ f x i e f = . Selanjutnya akan tunjukkan bahwa f1≠0.

Andaikan bahwa f1=0, maka f x( )= f x2 2 +L+ f xn nf x D x( ) [ ; ].

σ

Dari sini diperoleh,

(3)

2 1 1 1 2 2

( )

nn

.

( )

( )

n n

( ) [ ; ],

f x f x

=

+ +

L

f x x

=

σ

f x

+ +

L

σ

f x

f x Dx

σ

dengan xf x D x( ) [ ; ]

σ

dan 1 1 1 2

(

f

)

x

(

f

n

)

x

n

f x D x

( ) [ ; ].

σ

σ

− −

σ

+

+

L

Hal ini kontradiksi dengan asumsi bahwa ( ) [ ; ]

f x D x

σ

adalah ideal prim.

(iii). Akan tunjukkan bahwa fi= ∀ >0, i 1.

Andaikan terdapat suatu k>1 sedemikian sehingga fk ≠ 0. Misalkan t >1 adalah bilangan terkecil sedemikian sehingga ft≠ 0.

Dari persamaan

(

1 n n

) (

1 n n

)

a f x +L+ f x = f x +L+ f x b, pada bagian (i) diperoleh af1 = f1

σ

( )b dan

( )

t

t t

af = f

σ

b . Karena f1≠0 dan ft≠0 , maka 1

( )

t

a=

σ

a . Hal ini kontradiksi dengan

σ

n≠1 untuk semua bilangan asli n.

(iv). Sekarang dipunyai f x( ) = f x1 . Akan ditunjukkan bahwa f1=1.

Andaikan f1≠1. Karena D adalah bukan sautu lapangan, maka dapat dipilih suatu bD sedemikian sehingga bxf xD x1 [ ; ]

σ

= f x D x( ) [ ; ].

σ

Jelas bahwa f1f x D x( ) [ ; ]

σ

dan bxf x D x( ) [ ; ]

σ

tetapi f bx1. = f x1 .

σ

−1( )bf x D x( ) [ ; ].

σ

Hal ini kontradiksi dengan asumsi bahwa

( ) [ ; ]

f x D x

σ

adalah suatu ideal prim. Bagian (i) sampai (iv) melengkapi bukti teorema.■

Lema 1. Misalkan Λ =D x[ ; ]

σ

adalah suatu gelanggang polinom miring dan A adalah ideal dari

Λ. A∩ =D {0} jika dan hanya jika [ ; ] [ ; ]

AK x

σ

Ø K x

σ

, dalam hal ini K adalah lapangan pembagian dari D. Bukti:

(i). Pada bagian ini akan ditunjukkan bahwa: jika {0}

A∩ =D , maka AK x[ ; ]

σ

Ø K x[ ; ]

σ

.

Sudah jelas bahwa AK x[ ; ]

σ

K x[ ; ]

σ

, jadi tinggal ditunjukkan bahwa AK x[ ; ]

σ

K x[ ; ]

σ

, yaitu terdapat g x( )∈K x[ ; ]

σ

sedemikian sehingga

( ) [ ; ]

g xAK x

σ

. Pilih g x( )= ∈d D d, ≠0.

Karena A∩ =D {0}, maka dAK x[ ; ]

σ

sehinggag x( )∉AK x[ ; ]

σ

.

(ii). Pada bagian ini akan ditunjukkan bahwa: jika [ ; ] [ ; ]

AK x

σ

Ø K x

σ

, maka A∩ =D {0}.

Andaikan A∩ ≠D {0} berarti terdapat

, 0

dD d ≠ . Ini berarti 1=dd−1∈AK x[ ; ]

σ

yang mengakibatkan AK x[ ; ]

σ

= K x[ ; ]

σ

karena

[ ; ]

AK x

σ

adalah suatu ideal dalam K x[ ; ]

σ

. Hal ini kontradiksi dengan AK x[ ; ]

σ

Ø K x[ ; ]

σ

.■

Teorema 2. Misalkan P adalah ideal prim minimal dari Λ =D x[ ; ]

σ

dan K adalah lapangan hasil bagi dari D, maka PK x[ ; ]

σ

adalah ideal prim dari

[ ; ] K x

σ

. Bukti:

(i). Akan ditunjukkan bahwa PK x[ ; ]

σ

ideal.

Misalkan g x( )∈PK x[ ; ]

σ

dan h x( )∈K x[ ; ]

σ

. Untuk membuktikan bahwa PK x[ ; ]

σ

adalah ideal , maka akan ditunjukkan bahwa

( ) ( ) [ ; ] h x g xPK x

σ

dan g x h x( ) ( )∈PK x[ ; ]

σ

. Karena g x( )∈PK x[ ; ]

σ

berarti 1 ( ) ( ) ( ) n i i i g x a x b x = =

dengan a xi( )∈P dan ( ) [ ; ] i b xK x

σ

. Karena h x( )∈K x[ ; ]

σ

dan K adalah lapangan hasil bagi dari D, maka dapat ditemukan dD d, ≠0 sedemikian sehingga

( ) [ ; ]

dh xD x

σ

. Selanjutnya, dengan alasan yang sama dapat ditemukan juga eD e, ≠0 sedemikian sehingga dh x a x e b x( ) ( )i −1 i( )=h x a x b x( ) ( ) ( )i i , sehingga diperoleh 1 1 1 ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) n n i i i i i i h x g x h x a x b x dh x a x e b x− = = =

=

.

Karena dh x( )∈D x[ ; ]

σ

, a xi( )∈P, P adalah ideal dari D x[ ; ]

σ

, dan e b x−1 i( )∈K x[ ; ]

σ

, maka dapat disimpulkan bahwa: 1 1 ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) [ ; ] n i i i h x g x dh x a x e b xPK x

σ

= =

∈ .

Pada sisi lain,

1 1 ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) [ ; ] n n i i i i i i g x h x a x b x h x a x b x h x PK x

σ

= =   =  = ∈   

, karena a xi( )∈P dan b x h xi( ) ( )∈K x[ ; ]

σ

.

(4)

(ii). Akan ditunjukkan bahwa PK x[ ; ]

σ

prim

Untuk menunjukkan hal ini, akan ditunjukkan bahwa jika g x h x( ) ( )∈PK x[ ; ]

σ

, maka

( ) [ ; ]

g xPK x

σ

atau h x( )∈PK x[ ; ]

σ

.

Karena g x h x( ) ( )∈PK x[ ; ]

σ

, maka dapat dimisalkan 1 ( ) ( ) ( ) ( ) n i i i g x h x p x k x = =

, dengan ( ) i

p xP dan k xi( )∈K x[ ; ]

σ

untuk suatu n bilangan asli. Karena K adalah lapangan hasil bagi dari D, maka untuk setiap i terdapat diD sedemikian sehingga d k xi i( )∈D x[ ; ]

σ

. Oleh karena itu, p x d k xi( ) i i( )∈P karena P adalah ideal prim dari D x[ ; ]

σ

. Dari sini sudah dapat disimpulkan bahwa terdapat 0≠ ∈d D sedemikian sehingga 1 ( ) ( ) n i i i d p x k x P =   ∈     

 . Sehingga 1 ( ) ( ) ( ) ( ) n i i i dg x h x d p x k x P =   =  ∈   

 . Selanjutnya, andaikan g x( )∉PK x[ ; ]

σ

dan

( ) [ ; ]

h xPK x

σ

, maka g x( )∉P dan h x( )∉P. Dengan demikian g x h x( ) ( )∉P, karena P ideal prim. Mengingat P ideal prim, dg x h x( ) ( )∈P, dan

( ) ( )

g x h xP, maka dP yang berarti bahwa {0}

P∩ =D . Hal ini kontradiksi dengan Lema 1. ■ 2.2 Ideal

σ

−prim dari Gelanggang Polinom Miring R x[ ; , ]

σ δ

Definisi 3. Misalkan R x[ ; , ]

σ δ

adalah suatu gelangang polinom miring. Suatu

σ

ideal dari R adalah suatu ideal I dari R sedemikian sehingga

( )I I

σ

. Suatu

σ

idealprim (atau

σ

prim) adalah suatu

σ

ideal murni I dari R sedemikian sehingga jika J, K adalah

σ

idealyang memenuhi JKI , maka JI atau KI. Dalam kasus 0 adalah suatu

σ

prim ideal dari R, dikatakan R adalah suatu gelanggang

σ

prim.

Teorema 3. Misalkan

σ

adalah suatu automorfisme

dari gelanggang R, dan misalkan I adalah suatu ideal murni dari R sedemikian sehingga

σ

( )I = I. I

adalah

σ

prime jika dan hanya jika untuk

sembarang a c, ∈ −R I, terdapat bR dan tZ sedemikain sehingga ab

σ

n( )cI. Bukti:

Misalkan A, C adalah

σ

ideal yang tidak berada dalam ideal I. Pilih elemen-elemen a∈ −A I dan c∈ −C I , maka terdapat bR dan tZ

sedemikian sehingga ab

σ

t( )cI.

Kasus 1. Jika t ≥ 0, maka

σ

t( )cC sehingga dari ( )

t

ab

σ

cI diperoleh ACI.

Kasus 2. Jika t < 0, maka dari ab

σ

t( )cI diperoleh

σ

t( )a

σ

t( )b c

σ

t( )I = I. Dalam kasus ini,

σ

t( )aA sehingga ACI.

Dari kasus 1 dan 2 disimpulkan bahwa I adalah suatu ideal

σ

prime.

Misalkan I adalah

σ

prime dan a c, ∈ −R I. Himpunan-himpunan 0 ( ) i i A R

σ

a R ∞ = =

dan 0 ( ) j j C R

σ

c R ∞ = =

adalah

σ

ideal yang tidak berada dalam ideal I, sehingga ACI.

Konsekuensinya,

σ

i( )a b

σ

j( )cI untuk suatu , 0,

i j ≥ sehingga a

σ

i( )b

σ

t i− ( )cI.

Teorema 4. Misalkan M adalah suatu idel maksimal dari D x[ ; ]

σ

dengan M∩ ≠D {0}.

Jika xM , maka MD adalah suatu ideal prime

σ

.

Bukti:

(i). Jelas bahwa MD adalah suatu ideal

(ii). Akan ditunjukkan bahwa MD adalah ideal

σ

dengan jalan menunjukkan bahwa

(

M

D

)

M

D

σ

. Ambil a∈ ∩M D dan andaikan

σ

( )a ∉ ∩M D, maka

σ

( )aM, karena

( )a D

σ

∈ . Dengan demikian

σ

( )a xM yang berarti xaM . Kontradiksi dengan M adalah suatu ideal.

(5)

(iii). Akan ditunjukkan bahwa MD adalah prime

σ

.

Misalkan J dan,K adalah

σ

idealdari D dan JKMD, maka akan ditunjukkan bahwa JMD atau KMD atau sama dengan menunjukkan bahwa jika JMD, maka KMD. Ambil kK dan pilih jJ tetapi j∉ ∩M D. Ini berarti jM . jkJKMD, maka jkM. Karena jM dan M adalah ideal prim (ideal maksimal pasti merupakan ideal prim), maka kM . Sehingga diperoleh k∈ ∩M D. Hal ini membuktikan bahwa

KMD. ■ 3. SIMPULAN

Dari paparan di atas dapat ditarik simpulan bahwa:

1. dalam kondisi

σ

n≠1, ideal dari D x[ ; ]

σ

berbentuk xD x[ ; ]

σ

;

2. salah satu bentuk ideal prim dari gelanggang polinom miring K x[ ; ]

σ

adalah PK x[ ; ]

σ

, dengan P adalah ideal prim minimal;

3. salah satu bentuk ideal

σ

prime dari gelanggang polinom miring D x[ ; ]

σ

adalah berbentuk MDdengan M adalah maksimal ideal dari D x[ ; ]

σ

yang tidak memuat x.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih kepada Prof. Hidetoshi Marubayashi, Tokushima Bunry University, Japan atas masuk-masukan yang telah diberikan.

DAFTAR PUSTAKA

Ore, O. 1933.Theory of Non-Commutative Polynomials. Annals of Mathematics. 34: 480—508.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penelitian pendahuluan melalui diskusi dan observasi langsung yang telah dilakukan, diperoleh permasalahan mangenai bagaimana cara memperbaiki

Secara kuantitatif sasaran yang akan dicapai dengan penerapan teknologi pengolahan air payau dengan sistem reverse omosis adalah adanya sarana penunjang utama, yaitu

Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk merancang campuran beton mutu tinggi dengan bahan tambah superplastisizer dan silicafume,

Faktor internal terjadinya revolusi tidak bisa dilepaskan dari kondisi sosial, budaya, ekonomi dan politik mengalami stagnansi dan pembatasan yang disebabkan oleh dominasi

Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa inovasi produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen yang dimediasi dengan persepsi konsumen dalam

Untuk mencapai hasrat murni ini, UKM menerusi Pusat Pembangunan Mahasiswa telah, sedang dan akan merancang, mengurus, menyelaras serta memantau beberapa program

[r]

4. Guru membentuk kelompok belajar yang terdiri dari 4-5 siswa, memilih ketua kelompok dan mengatur tempat duduk peserta didik. Melalui informasi dari guru, siswa