• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAK. Program Studi Diploma IV Pariwisata Fakultas Pariwisata Universitas Udayana Laporan Akhir Program

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABSTRAK. Program Studi Diploma IV Pariwisata Fakultas Pariwisata Universitas Udayana Laporan Akhir Program"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

1

Program Studi Diploma IV Pariwisata Fakultas Pariwisata

Universitas Udayana Laporan Akhir Program A. Nama : Resi Keneka Putra

B. Judul : Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Staff Pada Food And Beverage Service Department di Hotel Pullman Bali

C. Jumlah Halaman : xiii + 76 (Lampiran: tabel, gambar, dan form performance appraisal)

D. Isi ringkasan :

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh stres kerja terhadap kinerja dengan cara menganalisis dua variabel yang menjadi pokok bahasan yaitu variabel independent (stres) apakah berpengaruh signifikan terhadap variable dependent (kinerja) pada staff Food And Beverage Service Department di Hotel Pullman Bali.

Tehnik sampling menggunakan metode sensus dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. yang akan menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh staff Food and Beverage Service Department yang berjumlah 60 orang yang juga ditetapkan sebagai sampel. Metode pengumpulan data yang dipergunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi, kuesioner, dan studi pustaka. Data dianalisis menggunakan regresi linear sederhana dengan bantuan software SPSS versi 17.

Pada analisis regresi linear sederhana didapatkan hasil Y = 42,227 -751X yang berarti Bila X (stres kerja) meningkat sebesar 1 satuan, maka nilai Y (kinerja) menurun atau berkurang sebesar 7,51 atau 75,1% dan penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh yang negatif (signifikan) antara stres kerja terhadap kinerja staff pada Food and Beverage Service Department Di Hotel Pullman Bali dengan nilai t hitung = -14,053 > t tabel = 2,002 dengan

menggunakan tingkat signifikansi 0,05 (5%).

Kontribusi yang diberikan variabel stres (X) terhadap variabel kinerja (Y) adalah KD = ( r ) 2 x 100% = (0,879) 2 x 100% = 77,3%, hasil ini menunjukkan besarnya kontribusi pengaruh variabel X (stress kerja) terhadap variabel Y (kinerja) sebesar 77,3%, sedangkan sisanya sebesar 22,7% dipengaruhi oleh variabel lain seperti bonus, service charge, dan pengaruh lingkungan kerja pada Food and Beverage Service Department, di Hotel Pullman Bali.

E. Kata kunci : Kinerja, Stres, Food and Beverage Service Department, Hotel Pullman Bali.

(2)

DAFTAR ISI

HALAMAN

JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN TIM PENGUJI ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN LAPORAN AKHIR PROGRAM ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 13 1.3 Tujuan Penelitian... 13 1.4 Manfaat Penelitian... 13 1.5 Sistematika Penyajian... 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya... 16

2.2 Tinjauan Konsep... 20

2.2.1 Konsep Manajemen Sumber Daya Manusia... 20

2.2.2 Konsep Stres... 22

2.2.3 Konsep Kinerja... 25

2.2.4 Konsep Food and Beverage Department... 28

2.2.5 Konsep Hotel... 31

2.3.1 Konsep Manajemen... 32

2.3.2 Konsep Manajemen Tenaga Kerja... 34

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian... 35

3.2 Definisi Operational Variabel... 35

3.2.1 Variabel Independent (Stres on the work place)... 36

3.2.2 Variabel Dependent (Kinerja)... 40

3.3 Jenis dan Sumber Data... 41

3.3.1 Jenis Data... 41

3.3.2 Sumber Data... 41

3.4 Teknik Pengumpulan Data dan Penentuan Sampel... 42

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data... 42

3.4.2 Teknik Penentuan Sampel... 43

3.5 Teknik Analisis Data... 44

(3)

3.5.2 Analisis Kuantitatif... 44

3.5.3 Skala Likert... 44

3.5.4 Uji Validitas dan Reliabilitas... 45

3.5.5 Analisis Regresi Linear Sederhana... 48

3.5.6 Uji Signifikansi... 48

3.5.7 Koefisien Determinasi... 50

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum... 51

4.1.1 Fasilitas - faslitas Pullman Hotel... 51

4.2 Pembahasan... 55

4.2.1 Karakteristik Responden... 55

4.2.2 Hasil Uji Instrumen Validitas dan Reliabilitas... 57

4.3 Analisis Data... 58

4.3.1 Tanggapan Responden Pada Variabel Stres... 59

4.3.2 Tanggapan Responden pada Variabel Kinerja... 60

4.4 Hasil Analisis Linear Sederhana... 60

4.4.1 Analisis Data Tabel Descriptive Statistic... 61

4.4.2 Analisis Data Tabel Correlation... 62

4.4.3 Analisis Data Tabel coefficients... 62

4.4.5 Uji-t... 63

4.5 Analisis Koefisien Determinasi... 64

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan... 65

5.2 Saran... 65 DAFTAR PUSTAKA

(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pariwisata merupakan suatu kegiatan wisata atau berkunjung ke suatu daerah atau negara lain dengan tujuan untuk berlibur ataupun rekreasi dan tidak menetap. Bali adalah salah satu pulau di Indonesia yang memiliki potensi pariwisata yang besar dan terkenal di Mancanegara karena Bali memilki kekayaan alam, budaya, seni, adat istiadat, dan memiiki orang yang begitu bershabat dengan wisatawan, sehingga banyak wistawan domestik maupun mancanegara yang berkunjung ke Bali, baik itu untuk tujuan berlibur maupun bisnis. Oleh karena itu dengan banyaknya kunjungan wisatawan yang datang ke Bali, dengan begitu mulailah sektor pariwisata dikembangkan guna memenuhi kebutuhan wisatawan, salah satunya yang paling penting adalah tempat menginap yang sangat pesat perkembanganya saat ini di Bali adalah industri perhotelan.

Hotel adalah bangunan permanen yang dikelola secara komersil dengan menawarkan produk jasa pelayanan, penginapan, makanan dan minuman serta yang paling trend sekarang adanya fasilitas treatment spa yang ada disetiap hotel berbintang. Perkembangan hotel di Bali sangatlah pesat bisa terlihat di sepanjang jalan Kabupaten Badung terutama di daerah Nusa Dua, Jimbaran, Kuta yang mana di daerah tersebut banyak terlihat pembangunan hotel disepanjang daerah Badung.

(Jumlah hotel di Bali, terutama di wilayah selatan, yang terus bertambah setiap tahun sudah melebihi kebutuhan. Jumlah 2.212 hotel dengan total 50.000 kamar tersebut adalah yang tercatat di Dinas Pariwisata Provinsi Bali. Diperkirakan, jumlah riil kamar hotel/penginapan di Bali lebih dari 60.000 ruangan karena adanya bangunan vila atau pondok wisata serta penginapan ilegal. Hal ini berdampak, salah satunya, penurunan tingkat

(5)

hunian hotel dari rata-rata 62 persen per tahun pada 2011-2013 menjadi 51 persen pada 2014” Anonim, 2016)” .

Dengan pembangunan hotel yang terus meningkat ini akan mengakibatkan penurunan tingkat hunian disetiap hotel, sehingga hal itu bisa membuat persaingan yang ketat pada setiap hotel contohnya seperti perang harga yang terjadi saat ini di Bali seperti dikutip dari Kompas Travel

Untuk memenangkan persaingan, hotel-hotel di Bali ada yang meningkatkan pelayanannya kepada pengunjung, itu bagus. Namun, kenyataannya lebih banyak yang menurunkan harga untuk merebut hati para wisatawan lokal maupun internasional. Ini yang membahayakan, iklim bisnisnya,” (Anonim,2016).

Untuk memenuhi tuntutan kinerja perusahaan yang tinggi dan meningatkan target pendapatan hotel, banyak hotel-hotel yang bersaing dengan cara merusak bisnis dengan menurunkan harga yang begitu murah sehingga hal ini merusak pasaran hotel di Bali. Dengan begitu hal ini juga otomatis berdampak pada karyawan dimana perusahaan juga akan menuntut karyawan untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang tinggi dengan budget yang minim demi mengurangi biaya produksi perusahaan.

Persaingan kerja yang ketat akan menyebabkan para karyawan merasa tertekan, mudah tersinggung dan akhirnya menimbulkan stres, menurut Handoko (1987) stres merupakan keadaan negatif yang dialami seseorang dimana hal ini mempengaruhi emosional seperti kecemasan berlebihan dan rasa cepat marah, Jika hal ini dibiarkan begitu saja tanpa adanya penanganan yang serius maka hal yang paling parah terjadi, karyawan akan mengalami penurunan mood kerja, tingginya absensi, sakit dan parahnya lagi karyawan akan memilih resign, sehingga hal ini juga berdampak kurang baik bagi perusahaan, karena untuk mengganti karyawan

(6)

yang resign tersebut perusahaan harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit sperti biaya pemasangan iklan perekrutan staff baru, pelatihan kemampuan dan potensi serta biaya-biaya yang lain dalam mendukung performa pegawai

Di Tahun 2015 Salah satu hotel yang memiliki turnover karyawan yang tinggi adalah hotel Pullman Bali, hotel ini terletak di kawasan pariwisata Bali yang sangat sibuk dengan persaingan antar hotel-hotel yang terletak berdekatan dan juga terkenal dengan pantainya yaitu Pantai Kuta Bali. Hotel Pullman memiliki Sepuluh departemen pendukung yaitu Human Resources Dept, Welcomer/Front Office Dept, Sales and Marketing Dept, IT Solution Dept, House Keeping Dept, Enggineering Dept, Security Dept, SPA and Recreation Dept, dan Food Beverage Service, Food Beverage Product Dept, dimana yang mengalami turnover karyawan yang paling tinggi adalah Food and Beverage Service Department. Berikut Turnover Staff Food and Beverage Service Department di Pullman Hotel mulai dari tahun 2012 sampai tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1

Data Staff Resign Pada Food And Beverage Service Department

di Pullman Hotel 2012 sampai 2015

Tahun Total Staff Resign

Persentase Staff Resign 2012 17 24% 2013 19 23% 2014 18 19% 2015 27 34% Total 81 100%

(7)

Tabel 1.1 di atas dapat didefinisikan bahwa terdapat jumlah angka turnover karyawan pada tahun 2012 sampai 2015 yaitu sebanyak 81 orang, di tahun 2012 ada 17 orang yang telah resign dengan persentase 24%, tahun 2013 berikutnya mengalami peningkatan jumlah staff yang resign sebanyak 19 orang dengan persentase 23% , tahun 2014 terdapat 18 orang dengan persentase 19%, yang terakhir tahun 2015 dimana pada tahun ini terdapat jumlah staff resign yang paling tinggi yaitu 27 orang dengan persentase 34%.

Persentase turnover yang melebihi standar yaitu diatas 10% tergolong sangat tinggi, sehingga hal ini menjadi perhatian yang serius bagi pihak manajemen terutama di Department Food And Beverage Service untuk mencari tahu penyebabnya dan untuk dapat mengendalikan supaya angka turnover tidak terlalu tinggi, karena jika setiap tahunnya terjadi turnover yang terlalu tinggi ini akan berdampak juga pada perusahaan dengan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk melakukan perekrutan staff baru, training, proses adaptasi, dan juga staff yang bagus dapat terpengaruh karena adanya beberapa staff yang mengalami stress yang dapat menimbulkan konflik di dalam organisasi. Oleh karena itu untuk mengetahui beban kerja yang diterima oleh staff dilakukan pengecekan jumlah staff yang incharge di setiap outlet yang ada di Food And Beverage Service Department seperti yang terlihat berikut pada Tabel 1.2.

(8)

Tabel 1.2

Daily Staff Incharge Food And Beverage Service Department

Tahun2012 sampai 2015

Sumber: Daily Schedule Food And Beverage Service Department 2012-2015. Tabel 1.2 di atas dapat dijelaskan Restaurant B’z memiliki kapasitas sebanyak 550 pax, dan rata2 kunjungan mencapai 550 setiap harinya. Hal ini membuat para staff terkadang merasa kewalahan melayani tamu yang begitu banyak setiap harinya dengan staff yang kurang yaitu seharinya rata-rata hanya 22 orang staff, pada tahun 2012 terdapat jumlah staff incharge sebanyak 33 orang, ditahun berikutnya 2013 terdapat pengurangan dikarenakan beberapa orang yang resign sehingga menjadi 21 orang, dan sampai pada tahun 2015 hanya ada 24 orang staff yang incharge.

Pada B’z Restaurant ini dibagi tiga morning shift, middle shift, afternoon shift dan night shift, peralatan yang kurang, dan sering juga beberapa staff selain incharge di restoran mereka juga harus membantu beberapa outlet lain yaitu Co-Meeting atau Banquet di saat ada event dan In Room Dinning setiap pagi karena pada jam breakfast hanya ada satu order taker yang incharge, sedangan server In Room Dinning mulai kerja jam 12.00 dan jam 14.00. Selain itu disaat salah satu

Bl 4 5 6 Ip Garden L

2012 4 300 40 40 40 33 550 8 24 7 15 7 37 52

2013 5 300 40 40 40 21 550 8 24 7 15 6 37 40

2014 4 300 40 40 40 23 550 7 24 7 15 6 37 40

2015 1 300 40 40 40 24 550 6 24 7 15 5 37 36

Outlet dan Jumlah Staff yang dibutuhkan disetiap Outlet

Total Staff Incharge In Room Dinning Staff Incharge Maximal Pengiriman tray Makanan dan Minuman Kapaitas seat Restoran B'Z Staff Incharge Bar

Kapasitas seat Ip, Garden dan L Bar Co-Meeting Kapasitas seat Ballroom, Meeting Room 4, 5 dan 6 Staff Incharge Tahun B'Z Restaurant Staff Incharge

(9)

karyawan ada yang absen sakit atau izin maka untuk mengganti staff yang absen, staff yang libur akan ditelpon untuk menggantikan staff yang absen sehingga ini menimbulkan rasa ketidak nyamanan beberapa staff, belum lagi libur mereka sering di pending, jarak libur yang begitu jauh, dan pemberian jam kerja yang begitu ketat seperti sehabis masuk night shift para staff langsung diberikan middle shift atau afternoon shift.

Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa B’Z Restaurant memiliki staff yang kurang dan juga peralatan yang kurang, serta memberikan beban kerja yang terlalu berat kepada para staff-nya seperti ketidakjelasan tanggung jawab karena selain incharge direstoran juga incharge di Banquet di saat ada event dan In Room Dinning, selain itu terkadang staff hanya diberikan libur satu hari yang mana standar libur yang diberikan pihak manajemen adalah dua hari, yang terakhir pemberian jam kerja yang begitu ketat antara shift malam lanjut ke shift middle atau afternoon.

Bar yang dimiliki oleh Pullman hotel adalah sebanyak tiga outlet yang pertama bernama LBar yang terletak didekat lobby, yang kedua GBar berada di taman dekat dengan kolam renang anak maupun dewasa , dan yang terakhir adalah Ip Pool Bar yang mana Bar ini terletak di rooftop area hotel dengan pemandangan yang menghadap kelaut sehingga outlet ini menjadi favorit para tamu yang berkunjung. Staff yang ada pada bar sudahlah cukup memadai tetapi dari segi peralatan ada yang kurang seperti draught beer yang hanya ada pada GBar sehingga bartender sering naik turun tangga hanya untuk mengambil pesanan draught beer, hal ini sangat menyita waktu pelayanan tamu,. Selain itu ice machine

(10)

yang di sediakan pihak manajemen hanya ada satu yaitu di Ip Pool Bar saja, beberapa hal sudah dilakukan oleh pihak manajer dengan cara memesan ice machine tetapi hal itu malah susah untuk disetujui oleh pihak manajemen di karenakan masalah budget yang tinggi. Dengan begitu pihak F&B Service mengambil langkah untuk memesan ice yang berbentuk kemasan kepada supplier untuk memenuhi kebutuhan ice di Bar.

In Room Dinning merupakan outlet yang mempunyai tugas pesan antar makanan maupun minuman yang mana cara pemesananya melalui telpon yang berada disetiap kamar tamu dan langsung pesanan itu dikirim ke kamar tamu tersebut, waiter yang sering mengantar pesanan makanan tersebut sering disebut dengan Server dan yang mencatat pesanan tamu adalah Order Taker. Di outlet ini sering pada waktu breakfast hanya ada satu order taker incharge dan untuk server dipinjam dari salah satu staff B’z Restaurant hal ini juga dirasakan mengganggu jalanya operasional karena staff yang dipinjam itu memiliki dua beban kerja yang berbeda di waktu yang sama, yang juga harus diselesaikanya. Selain masalah itu ada juga beban kerja lain pada order taker yaitu diberikannya dua buah telepon, disaat dua telepon tersebut berdering order taker merasa kebingungan yang mana harus di jawab terlebih dahulu, sehingga sering beberapa telepon terabaikan.

Co-Meeting adalah outlet yang bertugas melayani suatu acara resmi maupun casual yang sudah dipesan melalui sales and marketing department terlebih dahulu dan telah direncanakan sebelumnya antara pihak hotel maupun pihak konsumen, melingkupi pelayanan makanan dan minuman baik itu buffet maupun ala carte, ruangan dan kelengkapan peralatan yang dibutuhkan ditentukan

(11)

oleh waktu yang telah ditentukan bersama melalui pihak konsumen dan pihak hotel. Department ini sering juga mengalami turnover yang begitu cepat, setelah mengadakan wawancara kepada beberapa staff banyak dari staff menjelaskan bahwa beban kerja yang berat, peralatan yang kurang, seringnya overtime, dan staff yang kurang sehingga ada beberapa staff yang tiba-tiba resign. Dengan demikian untuk sementara waktu ini daily worker dan staff B’z Restaurant yang diberikan schedule secara bergantian untuk incharge di department tersebut agar operasional berjalan ketika ada event.

Jika hal tersebut dibiarkan terus menerus hal ini akan berdampak pada kinerja para staff disaaat melayani para tamu. Kinerja merupakan prestasi kerja yang telah dicapai oleh si pekerja atau karyawan sesuai dengan ketentuan dan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Oleh karena itu untuk mengetahui lebih lanjut mengenai stres yang telah di alami oleh para staff berpengaruh terhadap kinerja mereka disaat melayani tamu, dapat dilihat pada Tabel 1.3 berikut rekapitulasi guest comment.

Tabel 1.3

Rekapitulasi Guest Comment Pullman Hotel tahun 2015 dan 2016

Tahun Indikator Complaint Speed Service % Quality Service % Staff

courteasy % Attentive % Cleanliness %

2015 7 18% 9 23% 7 18% 8 20% 2 5%

2016 4 10% 7 18% 3 8% 4 10% 2 5%

Sumber : Tripadvisor, booking.com, Agoda (diakses tanggal 24 Maret 2016,) Pada Tabel 1.3 terdapat 39 jumlah guest complaint ditahun 2015 dan 2016 yang mana dapat dijelaskan sebagai berikut, pada guest complaint ini satu comment terdiri dari beberapa indikator yang mana setiap indikator itu dibagi

(12)

dalam bentuk tabel untuk mencari persentase dari setiap indikator dan mengetahui indikator mana yang mendapatkan persentase comment tertinggi.

Ditahun 2015 persentase yang paling tinggi terdapat di indikator quality Service 23%, yang mana staff terkadang kurang teliti dalam memberikan pelayanan seperti kesalahan pesanan makanan atau minuman karena staff tidak melakukan repeating order, speed service dan staff courteasy kedua indikator tersebut mendapatkan percentase yang sama 18%, kecepatan staff dalam melayani tamu dinilai sangat lambat contohnya seperti reaksi mereka dalam melayani dan set up table yang banyak tamu menilai lambat, untuk kesopanan staff juga banyak tamu menilai kurang baik karena ada beberapa staff yang meminta pembayaran kepada tamu disaat tamu sedang menikmati makananya sehingga hal tersebut membuat tamu merasa kurang nyaman. Attentive 20% staff di nilai cuek kepada tamu karena sering adanya diskriminasi antara tamu domestik, staff lebih terlihat memberikan pelayanan yang baik kepada tamu international, terakhir cleanliness 5% salah satu tamu menilai kurang dijaganya kebersihan perlengkapan mereka seperti gelas dan peralatan makan seperti garpu dan sendok serta tamu pernah melihat sendiri ada salah satu staff tidak mencuci gelas tersebut dan memberikannya kepada tamu lain.

Tahun 2016 indikator yang ditemukan sama yang mana paling tinggi berada pada indikator quality service 18% beberapa staff masih banyak melakukan kesalahan disaat taking order sehingga apa yang diinginkan oleh tamu berbeda dengan apa yang telah staff tulis di captain order dan kesalahan pesanan pun terkadang sering terjadi, speed service dan attentive keduanya mendapatkan

(13)

persentase 10% tamu menilai slow service karena hampir memakan waktu yang cukup banyak staff menyajikan makanan tersebut dan mempersiapkan cutleries masih adanya dikriminasi antara tamu domestik dan tamu asing yang mana staff lebih dominan memberikan pelayanan kepada tamu asing. staff courteasy 8% tamu menilai ada salah satu staff yang kurang ramah seperti tanpa senyuman dan tidak memberiakan greeting yang baik kepada tamu, terakhir cleanliness sebanyak 5% staff kurang menjaga kebersihan area sekitar counter makanan yang dibiarkan dilihat oleh tamu sangat kotor.

Dari penjelasan diatas complaint comment perlu menjadi perhatian karena banyak comment menyatakan tamu kurang puas terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh pihak Food and Beverage Service, dengan begitu hal ini menjadi perhatian yang serius oleh pihak manajemen. Oleh sebab itu perlu diadakannya pengecekan performance appraisal dilakukan untuk mereview dan mengetahui kinerja yang telah dicapai oleh para staff. Berikut Tabel 1.4 adalah hasil dari rekapitulasi performance appraisal yang telah dicapai oleh staff pada periode 2015.

Tabel 1.4

Performance Appraisal Food and Beverage Service Department 2015 performance appraisal (penilaian kinerja/kinerja)

Sumber: Annual Performance Appraisal 2015 Pullman Bali

1 Orientasi positif 4 9% 24 53% 14 31% 3 7% 45

2 Inisisatif 2 4% 26 58% 12 27% 5 11% 45

3 Pemecahan masalah 3 7% 31 68% 11 24% 45

4 Komunikasi 3 7% 24 53% 18 40% 45

5 Kerjasama tim 3 7% 35 77% 6 13% 1 2% 45

6 Orientasi kepada kepuasan tamu 2 4% 25 55% 10 22% 8 18% 45

No Indikator Penilaian Hotel Pullman Bali Sangat Baik/EP (Orang) Baik/SP (Orang) Kurang/DP (Orang) Sangat Kurang/NP (Orang) Jumlah Orang Pedoman Evaluasi

(14)

Dari tabel 1.4 dapat dijelaskan mengenai definisi pedoman evaluasi yang dipergunakan dalam penilaian kinerja karyawan, Exceptional Performer Menunjukan semua perilaku kompetensi yang selalu memiliki standar tinggi atau dilakukan dengan sering. Kinerja karyawan mengindikasikan bahwa mereka dapat dianggap sebagai panutan untuk karyawan lain atau sebagai ahli dibidangnya, Successful Performer Menunjukkan semua perilaku kompetensi yang hampir setiap saat memiliki standar tinggi atau hampir sering dilakukan. Kinerja mereka mengindikasikan bahwa mereka telah menguasai kompetensi ini, Developing Performer Menunjukkan sebagian besar perilaku kompetensi tetapi masih terdapat inkonsistensi atau perlu pengembangan lebih lanjut, Novice or Non Performer Menunjukkan perlunya peningkatan yang signifikan di area-area kritis pada kompetensi yang diharapkan. Hal ini mungkin diakibatkan oleh akktifitas pengembangan atau diakibatkan kurangnya usaha, kemampuan atau kemauan.

Melalui penjelasan diatas terdapat 45 orang yang telah dinilai dengan menggunakan empat point sebagai penilaian yang diberikan oleh pihak manajemen, yang pertama pada point Exceptional Performer ada beberapa orang yang telah mendapatkan nilai tersebut, yang paling banyak terdapat diindikator orientasi positif sebanyak 4 orang, pemecahan masalah 3, komunikasi 3, kerjasama tim 3, inisiatif 2, dan orientasi kepada tamu 2.

Kedua pada point Successful Performer sudah banyak staff yang banyak menjalankan pekerjaanya dengan baik yang mana indikator yang paling tinggi adalah kerjasama tim sebanyak 35 orang, pemecahan masalah 31 orang, inisiatif

(15)

26, orientasi kepada kepuasan tamu sebanyak 25, dan 24 orang terdapat di indikator orintasi positif dan komunikasi yang paling terendah

Ketiga Developing Performer ada beberapa staff menjadi perhatian karena mereka menjalankan tugas secara inkonsistensi pada indikator komunikasi yang paling tinggi sebanyak 18 orang, orientasi positif 14 orang, inisiatif 12 orang, pemecahan masalah 11 orang, orientasi kepada kepuasan tamu sebanyak 10 orang dan yang paling rendah ada 6 orang mendapat nilai pada indikator kerjasama tim.

Terakhir Non Performer pada point ini sangat menjadi perhatian pihak manajemen karena beberapa orang perlu mendapatkan peningkatan yang signifikan karena pada point ini bisa diartikan bahwa kinerja mereka sangat buruk, pada indikator orientasi kepada kepuasan tamu sebanyak 8 orang, inisiatif 5 orang, orientasi positif 3 orang, dan kerja sama tim hanya 1 orang, oleh Karena itu hal ini perlu diteliti lebih lanjut, untuk dapat memperbaiki nilai-nilai yang kurang didapatkan oleh beberapa staff dan juga untuk mencegah adanya complaint dimasa yang akan datang.

Dapat dilihat dari data-data yang telah dijelaskan bahwa adanya pengaruh antara stress kerja terhadap kinerja karyawan, sehingga hal ini menarik untuk diteliti dengan mengambil judul “Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Food & Beverage Service Department di Hotel Pullman Bali” selanjutnya perlu di adakanya penelitian lebih lanjut untuk memastikan hal tersebut dan mendapatkan jawaban yang akurat dari para informan.

(16)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian dapat dibuat sebagai berikut:

Apakah ada pengaruh stres kerja terhadap kinerja pada staff F&B Service Department pada Hotel Pullman Bali?

1.3 Tujuan Penelitian Lapangan

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh stres kerja terhadap kinerja staff F&B Service Department pada Hotel Pullman Bali.

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang menjadi fokus kajian dalam penelitian ini dan tujuan yang ingin dicapai, maka diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1.4.1 Manfaat Akademik

Diharapkan dapat mengaplikasikan teori-teori yang telah dipelajari serta menambah pengetahuan dan wawasan dalam mengatur sumber daya manusia dengan baik dan tepat.

1.4.2 Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan yang berguna untuk perusahaan dalam upaya meningkatkan kualitas kinerja para staff, sehingga kinerjanya semakin meningkat di masa yang akan datang.

(17)

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika ini disusun untuk memudahkan dalam membuat laporan yang mana sistematika ini terdiri dari lima bab, antara bab satu dengan yang lain merupakan satu kesatuan, sehingga akan memudahkan dalam memahami isi laporan. Adapun sistematika penulisan laporan ini dapat dijabarkan sebagai berikut.

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab pendahuluan ini akan dijelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

bab ini akan diuraikan dasar-dasar konsep yang digunakan sebagai landasan dalam pembahasan yang terdiri dari atas telaah hasil penelitian sebelumnya, tinjauan konsep MSDM, konsep Stres, konsep Kinerja, konsep Food and Beverage Service, dan konsep hotel.

BAB III : METODE PENELITIAN

Pada bab ini metode penelitian ini dapat diuraikan tentang lokasi penelitian, definisi variabel, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengambilan sample dan teknik analisis data.

(18)

BAB IV : HASIL PEMBAHASAN

Di bab empat ini hasil dan pembahasan akan diuraikan, seperti gambaran umum serta pembahasan atas pokok permasalahan yang diteliti

.BAB V : SIMPULAN DAN SARAN

Di dalam bab lima ini akan menguraikan kesimpulan dari masalah yang dibahas setelah itu akan diberikan beberapa saran sesuai dengan jumlah permasalahan yang ada, dilengkapi dengan daftar pustaka dan lampiran.

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai bahan studi perencanaan, Gedung Sekolah Terang Bangsa merupakan gedung pendidikan yang terdiri dari 8 lantai, yang semula pada strukturnya menggunakan struktur beton

Aktiva tetap adalah aktiva berwujud termasuk material cadang dan hak atas tanah yang dimiliki dan atau dikuasai oleh perusahaan, untuk digunakan dalam fungsi

merupakan unsur yang terdapat dalam sebuah cerita, meliputi tokoh, alur, latar waktu dan tempat, dan lain-lain. Sementara unsur ekstrinsik merupakan unsur yang

 Perguruan tinggi harus memiliki dan menerapkan kebijakan tentang rekrutmen dan seleksi mahasiswa baru, serta pengelolaan lulusan sebagai satu kesatuan mutu yang terintegrasi,

Siswa diminta untuk melakukan latihan kekuatan dan daya tahan otot (push up, sit up, back up dan naik turun bangku) untuk meningkatkan kebugaran jasmani yang dilakukan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan secara simultan dan parsial dari ukuran perusahaan, leverage, reputasi kantor akuntan publik

Adanya perbuatan yang disengaja yang dilakukan oleh orang yang melakukan penyerobotan atas tanah milik orang yang diatur dalam Pasal 385 KUHP: “Barang siapa dengan maksud

diganggu selama persuasi akan lbh terpersuasi; (2) Orang yang inteligensinya rendah lebih efektif unt dipersuasi drpd yg inteligensinya tinggi; orang yang harga dirinya sedang