• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA. 2. Becker Journal of Long-Term Eff ects of Medical Implants, Ilmu Populer Kelompok Gramedia. Jakarta. hal: 1-11.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR PUSTAKA. 2. Becker Journal of Long-Term Eff ects of Medical Implants, Ilmu Populer Kelompok Gramedia. Jakarta. hal: 1-11."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

1. Soetjipto D, Mangunkusumo E. Sinus Paranasal. Dalam: Soepardi EA, Iskandar N (editor). Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorokan Kepala Leher. Edisi ke-5. Jakarta. Balai Penerbit FK UI, 2002; 120-4.

2. Becker 2003. Journal of Long-Term Eff ects of Medical Implants, Department Otorhinolarnyngology – Head and Neck Surgery, University of Pennsylvania Hospital. Philadelphia, Pennsylvania Vol.13. p:175–94.

3. Metson dan Mardon, 2006. . ’Sinusitis dan Kualitas Hidup’. Dalam Buku Panduan The Harvard Medical School. Penerbit PT Bhuana Ilmu Populer Kelompok Gramedia. Jakarta. hal: 1-11.

4. Rudack dan Sachse, 2004. .’Chronic Rhinosinusitis – Need for Futher Clasification? Inflamation Research’. New York. Vol 53 . p ; 111.

5. Bagja dan Lasminingrum, 2008. ’Karakteristik Penderita Rinosinusitis Kronis Disertai Polip Hidung dan Tanpa Polip Hidung di Bagian Ilmu Kesehatan THT–KL FK UNPAD RS. Dr. Hasan Sadikin Bandung’. Dalam Kumpulan Abstrak PIT-PERHATI. Bandung.

6. Dewanti DAK, Hawala S, Istiningsih C, Indrawati LPL, 2008. ’Pola Epidemiologi Rhinosinusitis Kronis di Bagian THT RS Sarjidto Tahun 2006-2007’.Dalam Kumpulan Abstrak PIT-PERHATI. Bandung.

(2)

7. Multazar, 2011.’Karakteristik penderita rinosinusitis kronik di RSUP H.Adam Malik Medan tahun 2008’. Dalam tesis di Departemen THT-KL FK USU Medan.

8. Utami IS, Mulyarjo. Spektrum kuman sinusitis maksilaris dan uji resistensi terhadap beberapa antibiotik. Dalam: Soepardjo H, ed. Kumpulan naskah ilmiah KONAS XII PERHATI. Semarang: Badan Penerbit Undip Semarang; 1999. h. 525-33.

9. Mangunkusumo E, Rifki N. Sinusitis dalam: Soepardi EA, Iskandar N (editor). Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorokan Kepala Leher. Edisi ke-5. Jakarta. Balai Penerbit FK UI, 2002; 120-4.

10. Kurnia B, 2002. ‘Pola Kuman Aerob Penyebab Sinusitis Maksila Kronik’. Dalam Tesis Bagian THT-KL FK USU, Medan.

11. Sinusitis. January 2006. Available from: http://www.naid.nih.gov/. 12. Acute Sinusitis. October 14, 2005. Available from:

www.mayoclinic.com/health/acute-sinusitis/DS00170/DSECTION

13. Koneman EW, Allen SD, Dowell VR, et al. The Enterobacteriaceae. In: Color Atlas and Textbook of Diagnostic Microbiology. 3rd

14. Van Aleya OE. Maxillary Sinus. Disease of the nose, throat, and car. Chevalier Jochson edt. 2

ed. Philadelphia, J.B. Lippincott Company, 1988; 123-4.

nd

ed. WB Saunder Co. Philadelphia. London 1959: 45-64.

(3)

15. Kennedy E. Sinusitis. November 28.2005. Available from:

16. Hilger PA. Penyakit Sinus Paranasalis. Dalam: Wijaya C (alih bahasa). Adam GL, Boies LR, Hilger PA. Boies Buku Ajar Penyakit THT. Edisi 5, Jakarta, EGC, 1994; 240-60.

htt://www.emedicine.com/emerg/topic536.htm

17. Levinson W, Jawetz E. Pathogens Outside The Enteric Tract. In: Medical Microbiology & Imunology. 6th

18. Tierney LM, McPhee SJ, Papadakis MA. Disease of The Nose & Paranasal Sinuses. In: Current Medical Diagnosis & Treatment. 43

ed. Boston, Lange Medical Books/McGraw-Hill, 2000; 121-2.

rd

19. Chronic Sinusitis. October 15, 2004. Available from.

ed. New York, Lange Medical Books/McGraw-Hill, 2004; 189-91.

20. Prosedur Tetap Mikrobiologi, Instalasi Patologi Klinik, RSUP H Adam Malik Medan.

21. Hardjoeno,H. dkk, Kumpulan Penyakit Infeksi dan Tes Kultur Sensitivitas Kuman serta Pengendaliannya, 2007. 5-13.

22. Biomerieux: Methodologie Prosedure of API, 2009.

23. O’Hara CM, Brenner FW, Steigerwalt AG, et al. Classification of Proteus vulgaris biogroup 3 with recognition of proteus hauseri sp. Nov, genomospecies 4, 5 and 6. International Journal of Systematic and Evolutionary Microbiology, 2000; 50, 1869-75. 24. Vincen HS Gan. Antimikroba. Dalam: Farmakologi dan Terapi. Et.

(4)

25. Kennedy DW. Overview. Supplement Otolaryngology head and neck surgery 1990; 103; 847-54

26. Wald ER. Microbiology of acute and chronic sinusitis In: Pediatric sinusitis. Rodnay. PL edt. Chapter 4. Raven Press. New York. 1992: 43-47

27. Brook H et al. Bacteriogy and β laktamase activity in acute and chronic maxillary sinusitis. Arch Otolaryngol head and neck surg. Vol 122. 1986: 418-23.

28. Wald ER. Antimicrobial therapy of pediatric patien with sinusitis J Allergy Clin Immunol 1992; 90: 469-73.

29. Mangunkusumo E, Rifki N, 2001. ‘Sinusitis’. Dalam Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok. Edisi Keempat. Balai Penerbit FK UI. Jakarta.hal: 121-5.

30. Ballenger JJ, 1997. ‘Radiologi Sinus Paranasal’. Dalam Penyakit Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan Leher. Jilid satu. Edisi 13. Binarupa Aksara. Jakarta. hal: 1-27.

31. Soetjipto D, 2006. ‘Fungtional Endoscopic Sinus Surgery di Indonesia’ Available From URL:

32. Osguthorpe JD, 2001. ’Adult Rhinosinusitis: Diagnosis and Management’ in American Family Physician’. Available From URL :

http//www.yanmedik-depkes.net

http://www.aafp.org/afp/20010101/contents.html

33. Firman S, 2010.’Profil Kuman Aerob Pada Penderita Rinositis Maksila Kronis yang Dilakukan Tindakan Pembedahan diRSUP H. Adam Malik.

(5)

34. Hilger PA. Disease of Nose. In Adom GL. Boies. LR. JR. Hilger. P.Fundamental of Otalaryngology 6th ed. Philadelphia Sounders Company 1989 ;206 - 48.

35. Suetjipto D. Hidung dan Sinus Parasanal Anatomy Hidung dan sinus Paranasal Dalam Iskandar N. ddl (Eda) Buku ajar Ilmu penyakit THT, Balai Penerbit FK UI, Jakarta, 1990 ; 75 - 84

36. Hilger PD. Disesse of Paranasal Sinuses. Adam GL Boeies LRJK Hilger Fundametal of Oyolaryngology 6th

37.Hilger PA. Applied Anotomy and Phisiology of the Nose. Adam GL Boies. Fundametal of Otolaryngology,6th ed. Philadelphia, Souders Cumpany, 177-95

ed. Philadelphia ; Sounders Company, 1989 ; 249 - 270

38. Hollinshead WH. Anatomy for Surgeons. Vol I. A. Hoeber – Harper International Edition 1996 ; 270 - 76.

39. Hannele R, Jousimies, Seppo, and Jukka S. Comparison of the Nasal Bacterial Floras in Two Groups of Healthy Subjects and in Patients with Acute Maxillary Sinusitis. Central Military Hospital. Helsinki, Finland 1987.

40. Mangunkusumo E, 1999. ‘Nasoendoskopi : Peranannya Pada Penyakit Hidung dan Sinus’. Dalam Kumpulan Naskah Ilmiah Konas XII Perhati. Semarang. Hal : 28-35.

41. Nizar NW, 2000’Anatomi Endoskopik Hidung Sinus Paranasal dan Patofisiologi Sinusitis’. Dalam Kursus Bedah Sinus Endoskopi Fungsional. Makasar hal : 1-12

(6)

42. Irawan P, 2004, ‘Pengaruh Rinosinusitis Kronis Terhadap Waktu Transportasi Mukosiliar Hidung’. FK Universitas Indonesia Jakarta 43. Taher A, 2000. ‘Uji banding antara foto polos Sinus Paranasal dan

Punksi sinus maksila untuk ketepatan adanya Pus pada Sinusitis Maksila Kronis Unilateral’.Dalam tesis di bagian THT FK USU, Medan.

44. Iriani HA, Widiantono R, Arfandy, 1996, ‘Bedah Sinus Endoskopik Fungsional BSEF Tanpa Tampon’ Dalam Kumpulan Naskah Ilmiah Pertemuan Ilmia tahunan. Malang. hal:707-14.

45. Andika MT, 2007, Frekuensi Penderita Rinosinusitis Maksila Kronis yang Disebabkan Infeksi Jamur di Departemen THT-KL FK USU. Dalam: Tesis Bagian THT-KL FK Universitas Sumatera Utara Medan.

46. Yuhisdiarman, 2004,‘Kelainan Anatomi Sinus Paranasal Durante Bedah Sinus Endoskopi'. Dalam Tesis Bagian THT-FK USU Medan.

47. Triolit Z, 2004, ‘Hubungan Kelainan anatomi Hidung dan Sinus Paranasal Dengan Gejala Klinis Rinosinusitis Kronis Berdasarkan Gambaran CT-Scan Sinus Paranasal dan Temuan Durante Bedah Sinus Endoskopi Fungsional’. Dalam: Tesis Bagian THT-KL FK Universitas Sumatera Utara Medan.

48. Massudi RH, 1996. ‘Pola Kuman dan Kepekaannya Invitro Pada Sinusitis Maksila Kronis di RS Dr. Kariadi Semarang’. Dalam

(7)

Kumpulan Naskah Pertemuan Ilmiah Tahunan PERHATI Malang 27 – 29 Oktober. hal: 763-81.

49. Elfahmi, 2001, ‘Gambaran Klinis Osteomeatal pada Sinusitis Maksila Kronis dengan Pemeriksaan Nasoendoskopi’. Tesis Bagian THT-KL FK. Universitas Sumatera Utara Medan.

50. Muyassaroh, Supriharti, 1999, ‘Resistensi Beberapa Kuman Penyebab Sinusitis Maksila terhadap Ampisilin di SMF Kesehatan THT RSUD Dr. Kariadi Semarang’. Dalam: Kumpulan naskah Ilmiah Kongres Nasional XII-Perhati Semarang. Balai Penerbit Universitas Diponegoro. h: 511-17.

51. Buku Pegangan Pelatih, Modul Alergi Imunologi Penyakit Kelamin Akibat Kerusakan Tipe I, 2009. Departemen Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorokan Bedah Kepala Leher. Hal : 610-644.

Referensi

Dokumen terkait

Kejahatan seksual hakikatnya adalah suatu tindak kejahatan berbasis gender yang mencederai martabat.. kemanusiaan dan harga diri seseorang, sebagaimana diatur

&at golongan ini dikenal +uga dengan nama golongan statin dan digunakan untuk menurunkan kolesterol dengan 1ara menurunkan ke1epatan produksi LDL :kolesterol

Dari hasil penelitian yang dilaksanakan di Gapoktan Simantri di Kabupaten Badung menunjukan faktor pengetahuan dan sikap memiliki hubungan yang sangat nyata (P<0,01), dan

Biasanya orang tua bahkan keluarga meminta anaknya untuk menikah secepatnya padahal umur mereka belum matang untuk melangsungkan pernikahan, karena orang tua dan keluarga

(iv) Berikan 1 markah untuk 1 nilai murni berserta dengan bukti/ peristiwa contoh yang kurang jelas tetapi masih relevan. (v) Berikan 0 markah jika calon mengemukakan nilai

Pemegang Hak Pengusahaan HTI tidak membayar iuran hasil hutan untuk hasil hutan yang telah dikeluarkan dari areal pengusahaan HTI sesuai dengan peraturan perundangan yang

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN.. NEONATAL INFECTION NEONATAL

Populasi penelitian ini terdiri dari intansi pemerintahan Pegawai Negeri Sipil (PNS) bagian dan staf akuntansi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota