BALAI BIOTEKNOLOGI
DEPUTI BIDANG TEKNOLOGI AGROINDUSTRI DAN BIOTEKNOLOGI
BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI
2020
RENCANA PENERAPAN
TEKNOLOGI INFORMASI DALAM
PEMBERIAN LAYANAN BALAI
BIOTEKNOLOGI
POKJA VIII
Balai Bioteknologi 1 KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun Laporan Rencana Penerapan Teknologi Informasi dalam Pelayanan Balai Bioteknologi 2020.
Dalam rangka pelaksanaan reformasi birokrasi yang menuntut terhadap terbentuknya sistem kepemerintahan yang bersih, transparan dan mampu menjawab tuntutan perubahan secara lebih efektif, melahirkan inspirasi penyediaan data informasi dan media komunikasi yang transparan melalui Government.
E-Government merupakan penggunaan teknologi informasi sebagai alat bantu oleh
lembaga pemerintah untuk memberikan pelayanan dan informasi terhadap publik. Dengan penggunaan e-government tersebut, diharapkan layanan dan informasi yang diberikan dapat lebih efisien.
Balai Bioteknologi berencana untuk menerapkan teknologi informasi dalam memberikan pelayanan, baik pelayanan yang bersifat internal kepada seluruh pegawainya maupun pelayanan bagi eksternal. Penerapan e-government dalam pemberian pelayanan kepada pelanggan dan pegawai Balai Bioteknologi merupakan wujud komitmen dari Balai Bioteknologi yang ingin memberikan pelayanan secara lebih efisien dan efektif.
Semoga Laporan Rencana Penerapan Teknologi Informasi dalam Pemberian Layanan Balai Bioteknologi dapat memberikan manfaat bagi pihak – pihak yang berkepentingan dan menjadi bahan perbaikan untuk pelaksanaan ke depannya.
Balai Bioteknologi 2 PENDAHULUAN
Latar Belakang
Konsep E-Government yang dicanangkan oleh pemerintah merupakan upaya untuk mewujudkan pelayanan yang lebih efektif dan efisien. E-Government merupakan salah satu bentuk dari implikasi penerapan reformasi birokrasi yang menuntut terbentuknya sistem keperintahan yang bersih, transparan dan mampu menjawab tuntutan perubahan secara lebih efektif, melahirkan inspirasi penyediaan data informasi dan media komunikasi yang transparan. E-Government juga merupakan bentuk pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh.Dengan adanya informasi yang mencukupi, masyarakat akan belajar untuk dapat menentukan pilihannya.
Pemanfaatan teknologi informasi mencakup 2 aktivitas yang berkaitan yaitu pengolahan data, pengelolaan informasi, sistem manajemen dan proses kerja secara elektronis serta pemanfaatan kemajuan teknologi informasi agar pelayanan publik dapat diakses secara mudah dan murah oleh masyarakat di seluruh wilayah negara. Terdapat beberapa jenis dari penerapan government, yaitu budgeting, procurement, audit, catalog, payment, controlling dan health. Penerapan e-government dapat dimanfaatkan untuk kegiatan operasional yang berupa pelayanan kepada pihak eksternal ataupun untuk mempermudah kegiatan internal. Namun keduanya memiliki tujuan yang serupa yaitu untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan operasional yang dilakukan.
Balai Bioteknologi sebagai salah satu unit kerja di BPPT, telah memberikan pelayanan kepada pelanggan sejak didirikan. Berbagai jenis pelayanan telah diberikan, diantaranya layanan jasa pengujian, penelitian dan riset, pendidikan dan pelatihan serta produksi. Balai Bioteknologi yang merupakan Satuan Kerja, dapat berhubungan langsung dengan pelanggannya, sehingga kualitas pelayanan yang diberikan dapat terasa langsung oleh pelanggan.
Berdasarkan hal tersebut, maka Balai Bioteknologi berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan melalui inovasi pengembangan teknologi informasi. Salah satu inovasi yang sedang dikerjakan saat ini yaitu SILARIS (Sistem Informasi Layanan Penerimaan Sampel). Pengembangan teknologi informasi ini bertujuan untuk
Balai Bioteknologi 3
memudahkan pemberian pelayanan kepada pelanggan dalam hal jasa pengujian. Pemberian jasa pengujian dari awal hingga akhir proses dilakukan secara online, sehingga akan memudahkan pelaksanaan setiap tahapan kegiatannya.
Balai Bioteknologi juga melakukan pengembangan teknologi informasi untuk mempermudah kearsipan para pegawai Balai Bioteknologi. Teknologi informasi tersebut disebut dengan SIGABBI (Sistem Informasi Pegawai Balai Bioteknologi). Pengembangan teknologi informasi ini bertujuan untuk memfasilitasi para pegawai Balai Bioteknologi untuk menyimpan dokumennya secara online, sehingga dapat mempermudah kegiatan atau urusan yang membutuhkan dokumen tersebut. Selain itu, pembangunan teknologi informasi ini juga bertujuan untuk menyediakan fasilitas arsip dokumen secara online bagi pegawai Balai Bioteknologi, yang dapat dijadikan sebagai cadangan jika terjadi hal yang tidak diinginkan pada dokumen asli.
Pembangunan teknologi informasi ini juga merupakan wujud patuh Balai Bioteknologi terhadap dasar hukum yang ada, diantaranya Instruksi Presiden No.3 tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-Government Indonesia, Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik serta UU No 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
Dasar Hukum
1. Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE)
2. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pedoman Evaluasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik
3. UU No. 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU Informasi dan Transaksi Elektronik atas UU No 11 Tahun 2008 atau UU ITE yang mengatur tentang informasi serta transaksi elektronik atau teknologi informasi secara umum 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 82 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik
Balai Bioteknologi 4
6. UU No 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
7. Instruksi Presiden No.3 tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-Government Indonesia
Maksud dan Tujuan
Maksud penyusunan Laporan Rencana Penerapan Teknologi Informasi dalam Pemberian Layanan Balai Bioteknologi adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban Balai Bioteknologi-BPPT. Adapun tujuan penyusunan Laporan Rencana Penerapan Teknologi Informasi dalam Pemberian Layanan Balai Bioteknologi adalah sebagai acuan dan pedoman dalam mengembangkan Teknologi Informasi dalam Pemberian Layanan Balai Bioteknologi hingga pada penerapannya.
Balai Bioteknologi 5 RENCANA PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI
SILARIS (Sistem Informasi Layanan Penerimaan Sampel)
Aplikasi SILARIS ini sudah berjalan pada beberapa fiturnya, sehingga rencana kedepan berkaitan dengan pengembangan lebih lanjut aplikasi SILARIS yaitu mengenai fitur-fitur lainnya, supaya aplikasi ini dapat digunakan secara optimal.
Gambar 1 Halaman dashboard aplikasi "SILARIS"
Pengembangan lebih lanjut yaitu pengembangan fitur lainnya seperti”
1. Update Kode Billing : fitur untuk update atau mengeluarkan kode billing untuk keperluan pembayaran dari pihak pelanggan
2. Verifikasi pembayaran : fitur untuk memverifikasi pembayaran yang dilakukan oleh pelanggan
3. Pengujian sampel
4. Survei kepuasan pelanggan : fitur untuk survei kepuasan pelanggan yang harus dilakukan oleh pelanggan. Fitur ini terhubung pada form survei kepuasan pelanggan.
Selain itu, aplikasi SILARIS ini juga sudah disosialisasikan kepada pegawai Balai Bioteknologi. Dari sosialisasi ini, diperoleh beberapa masukkan diantaranya:
1. Solusi jika pelanggan tidak bisa mengoperasikan aplikasi ini. Salah satunya dengan datang langsung ke Balai Bioteknologi serta dapat dibuatkan video tutorial cara menggunakan aplikasi SILARIS
2. Tidak semua jenis pengujian tertera pada PP Tarif, maka dapat dibuatkan keterangan hubungi Balai Bioteknologi jika harga tidak tercantum pada PP Tarif
Balai Bioteknologi 6
3. Perlu dibuatkan keterangan syarat-syarat sampel pada aplikasi. 4. Hari pengujian yang terteraa sebaiknya tidak dibakukan
5. Sebaiknya aplikasi ini tidak hanya dapat diakses di Balai Bioteknologi saja 6. Dapat dibuatkan fitur waiting list untuk para pengguna yang tidak kebagian
slot agar dapat mengantri dan Balai Bioteknologi tidak kehilangan pelanggan 7. Perlu didiskusikan lebih lanjut mengenai pembayaran karena pembayaran yang dilakukan langsung masuk ke SIMPONI artinya uang masuk ke Kas Negara. Sehingga sulit untuk dikembalikan jika ada kasus pelanggan sudah membayar akan tetapi tidak jadi melakukan pengujian.
SIGABBI (Sistem Informasi Pegawai Balai Bioteknologi)
Aplikasi SIGABBI sudah berjalan, namun baru pada beberapa bagian saja. Hingga saat ini baru sebagian data yang dimasukkan, sehingga rencana untuk kedepannya adalah memasukkan data seluruh pegawai Balai Bioteknologi ke aplikasi. Sedangkan untuk melakukan update data, nantinya akan diserahkan kepada pemilik akun masing-masing. Petugas/admin aplikasi hanya melakukan input di awal saja.
Aplikasi SIGABBI ini juga sudah disosialisasikan ke pegawai Balai Bioteknologi. dari sosialisasi ini, diperoleh beberapa masukkan yang diantaranya:
1. Username menggunakan alamat email tanpa @bppt.go.id 2. Perlu ditambahkan fitur Lupa Password
3. Jika ada pegawai baru, maka data akan diinput dahulu oleh tim kepegawaian. Namun, terkait update data nantinya akan dilakukan oleh pemilik akun masing-masing
4. Kolom data disamakan dengan aplikasi SIDADU. Dan untuk selanjutnya diharapkan dapat disinkronisasi dengan aplikasi SIDADU
5. Perlu ditambahkan informasi mengenai kenaikan gaji per tahun
6. Untuk proteksi keamanan, aplikasi tidak perlu dishare ke internet. Hanya sebatas internal Balai Bioteknologi saja.
Balai Bioteknologi 7 PENUTUPAN
Laporan Rencana Penerapan Teknologi Informasi dalam Pemberian Layanan Balai Bioteknologi ini disusun dengan harapan mampu memenuhi fungsinya sebagai sarana pertanggungjawaban dan akuntabilitas sesuai amanah yang telah diemban serta menjadi sarana umpan balik bagi penyempurnaan rencana yang telah disusun. Laporan ini juga kami susun secara ringkas sebagai acuan dan pedoman dalam mengembangkan Teknologi Informasi dalam Pemberian Layanan Balai Bioteknologi hingga pada penerapannya.