• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI DALAM PEMBELAJARAN ONLINE PADA MASA PANDEMI COVID-19

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERSEPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI DALAM PEMBELAJARAN ONLINE PADA MASA PANDEMI COVID-19"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PERSEPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI DALAM PEMBELAJARAN ONLINE PADA MASA PANDEMI COVID-19

1Ehrvina Evrianthy Tangkelangi, 2*Ruth Megawati, 3Maik Akobiarek

1,*2,3 Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Cenderawasih E-mail korespondensi: ruthmegawati@yahoo.com

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya dampak pandemi Covid-19 yang mengakibatkan pelaksanaan pendidikan dilakukan di rumah masing-masing dengan pembelajaran secara online. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui persepsi mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi, terhadap pembelajaran online pada masa pandemi Covid-19. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2020 di Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Cenderawasih dengan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling dengan jumlah sampel 40 mahasiswa. Teknik pengambilan data untuk data primer yaitu menggunakan angket yang diisi secara online dan untuk data sekunder teknik pengambilan datanya dilakukan dengan cara wawancara online dan kajian sumber-sumber lainnya yang relevan dengan penelitian ini. Berdasarkan hasil analisis data yang selanjutnya dikategorikan berdasarkan pengkategorian oleh teori Kaplan dan Norton (2000) didapatkan hasil untuk persepsi mahasiwa perbutir pernyataan yaitu dari 19 pernyataan 14 diantaranya berada pada kategori kurang setuju (73,7) dan 5 diantaranya berada pada kategori tidak setuju (26,3). Selanjutnya analisis persepsi berdasarkan indikator 1 berada pada kategori kurang setuju (1,9), indikator 2 berada pada kategori kurang setuju (2,10), indikator 3 berada pada kategori kurang setuju (2,15), indikator 4 berada pada kategori tidak setuju (1,66) dan indikator 5 berada pada kategori tidak setuju (1,73), analisis secara keseluruhan diperoleh hasil yaitu berada pada kategori kurang setuju (2,0). Sehingga dapat disimpulkan bahwa mahasiswa kurang setuju terhadap pembelajaran online pada masa pandemi Covid-19.

Kata kunci: Covid-19, Pembelajaran Online, Persepsi Mahasiswa PENDAHULUAN

Sejak merebaknya pandemi yang disebabkan oleh Covid-19 di Indonesia, banyak cara yang dilakukan oleh pemerintah untuk memutuskan rantai penyebarannya. Diantaranya dengan membuat kebijakan membatasi aktivitas keluar rumah. Hal ini berdampak pada semua aspek kehidupan tidak terkecuali pada aspek pendidikan.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarin dalam siaran pers tanggal 12 maret 2020, menyampaikan Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan Covid-19 yang mengintruksikan untuk pembelajaran di rumah masing-masing. Terkait pembelajaran di rumah dilakukan dengan pembelajaran secara online

agar tetap menjaga jarak sesuai dengan protokol kesehatan (Santoso & Santosa, 2020) .

Menurut Anhusadar (2020), pembelajaran online adalah proses pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi, dalam hal ini menggunakan internet sebagai metode penyampaian, interaksi dan fasilitasi. Dalam pelaksanaan pembelajaran online pengajar dan mahasiswa memanfaatkan keunggulan komputer dan android sebagai media perantara sehingga mudah untuk berkomunikasi pada saat pembelajaran online. Pembelajaran online memanfaatkan bahan ajar yang sifatnya mandiri yang dapat diakses siapa saja, kapan saja, dan di mana saja melalui teknologi internet.

(2)

Dalam pembelajaaran online juga dibutuhkan beberapa aplikasi yang mendukung dalam pelaksanaan pembelajaran online, seperti aplikasi WhatsApp, Zoom, Google Classroom dan beberapa aplikasi lainnya. Pengguanaan aplikasi online dalam pelaksanaan pembelajaran memiliki banyak manfaat yang bisa diperoleh (Anhusadar, 2020). Dengan adanya aplikasi online dapat membantu pengajar dan mahasiswa dalam melaksanakan pembelajaran secara online.

Mahasiswa Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Cenderawasih merupakan salah satu dari banyaknya perguruan tinggi yang menjalankan sistem pembelajaran online. Berdasarkan hasil wawancara pada beberapa mahasiswa melalui media social WhatsApp didapatkan informasi bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran secara online masih banyak mengalami hambatan.

Hambatan yang sering dialami oleh mahasiswa dalam melaksanakan pembelajaran online yaitu, gangguan jaringan dan beberapa alat yang digunakan mengharuskan terhubung dengan listrik, jika terjadi pemadaman listrik maka mahasiswa kesulitan untuk mengikuti perkuliahan dan juga mahasiswa lebih sulit memahami materi pembelajaran.

Walaupun demikian adapula beberapa mahasiswa yang mengatakan bahwa tidak mengalami masalah dalam pembelajaran secara online, karena melihat situasi saat ini yaitu pandemi Covid-19 yang mengharuskan untuk menjaga jarak sesuai dengan protokol kesehatan. Pembelajaran online memiliki beberapa kelebihan yaitu, dapat mengatasi persoalan jarak dan waktu, mendorong mahasiswa untuk belajar aktif, membangun suasana belajar baru dan meningkatkan kesempatan belajar lebih. Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melihat bagaimana tanggapan mahasiswa pendidikan biologi lainnya berkaitan dengan pembelajaran online.

Sehingga peneliti ingin melakukan penelitian yang berjudul persepsi mahasiswa program studi pendidikan biologi dalam pembelajaran online pada masa pandemi covid-19”. Berdasarkan pemaparan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui persepsi mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi terhadap pembelajaran online pada masa pandemi Covid-19”

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2020, di Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Cenderawasih Jayapura. Sampel yang dipilih dalam penelitian ini adalah Mahasiswa aktif Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Cenderawasih yang berjumlah 40 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling, dengan variable tunggal yang diteliti yaitu persepsi mahasiswa program studi pendidikan biologi tentang pembelajaran online pada masa pandemi covid-19. Data primer diperoleh dengan melakukan pengumpulan informasi mengunakan angket sebagai instrument penelitian yang diisi secara online oleh responden. Selanjutnya data sekunder diperoleh dari wawancara online menanyakan persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran online. Selain itu dilakukan kajian jurnal penelitian dan laporan-laporan karya tulis ilmiah yang berkaitan dengan penelitian ini. Analisis data menggunakan bantuan spss versi 26 yang selanjutnya dikonfirmasi dengan range menurut teori Kaplan dan Norton (2000) dalam Supriyatna dan Maria (2017).

(3)

Tabel 1. Rata-rata Persepsi

Range Nilai Keterangan 1 - 1,79 Tidak Setuju 1,8 – 2,59 Kurang Setuju 2,6 – 3,39 Setuju 3,4 – 4,00 Sangat Setuju HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Persepsi Mahasiswa terhadap Pembelajaran Online pada Masa Pandemi Covid-19 berdasarkan Indikator Penilaian pada Angket. a. Persepsi mahasiswa berdasarkan

indikator interaksi dosen dan mahasiswa dalam pembelajaran online

Tabel 2. Distribusi persepsi

mahasiswa berdasarkan indikator

pertama Indikator Persepsi Mahasiswa Tota l K at eg o ri SS S KS TS n % n % n % N % n % In te ra k si Dosen dan M ah as is w a dalam Pembela jaran O n li n e 13 8,1 27 16,9 51 31,9 69 43,1 160 100 K u ra n g S et u ju ( 1 ,9 )

Berdasarkan tabel 2 di atas menunjukkan hasil keseluruhan dalam hal indikator interaksi dosen dan mahasiswa dalam pembelajaran online yaitu kurang setuju (1,9). Hasil penelitian juga menunjukkan dari 4 pernyataan dikalikan dengan 40 mahasiswa sebagai responden terdapat 69 (43,1%) jawaban mahasiswa tidak setuju, 51 (31,9%) jawaban mahasiswa kurang setuju, 27 (16,9%) jawaban mahasiswa setuju dan 13 (8,1%) jawaban mahasiswa sangat setuju.

Hasil ini didukung oleh hasil wawancara kepada mahasiswa yang menunjukkan terdapat kendala yang dihadapi mahasiswa dalam mengikuti

perkuliahan online terutama disebabkan oleh jarangnya tatap muka antara dosen dan mahasiswa sehingga hal ini menyebabkan interaksi antara dosen dan mahasiswa menjadi lebih sulit dan kurang akrab sehingga hal ini juga mempengaruhi mahasiswa dalam mengutarakan permasalahan perkuliahan atau mengajak dosen untuk berkolaborasi bersama dalam penelitian atau kegiatan kepanitiaan. Menurut Adijaya dan Santosa (2018), interaksi antara mahasiswa dan dosen sangat penting untuk membangun komunikasi dalam proses belajar mengajar sehingga diperlukan perkuliahan tatap muka dan hal ini tidak didapat dalam perkuliahan online.

b. Persepsi mahasiswa berdasarkan indikator interaksi mahasiswa dan mahasiswa dalam pembelajaran online

Tabel 3. Distribusi persepsi

mahasiswa berdasarkan indikator

kedua Indikator Persepsi Mahasiswa Total K at eg o ri SS S KS TS n % n % n % N % n % In te ra k si Mahasiswa dan M ah as is w a D al am P em b el aj ar an O n li n e 26 13,0 33 16,5 77 38,5 64 32,0 200 100 K u ra n g Setuju (2 ,1 0 )

Berdasarkan tabel 3 menunjukkan hasil keseluruhan yaitu mahasiswa kurang setuju (2,10). Hasil penelitian juga menunjukkan dari 5 pernyataan dikalikan dengan 40 responden yaitu mahasiswa dalam hal indikator interaksi mahasiswa dan mahasiswa dalam pembelajaran online terdapat 77 (38,5%) jawabaan mahasiswa kurang setuju, 64 (32,0%) jawaban mahasiswa

(4)

tidak setuju, 33 (16,5%) jawaban mahasiswa setuju dan 26 (13,0%) jawaban mahasiswa sangat setuju.

Hasil di atas menunjukan mahasiswa tidak setuju bahwa pembelajaran online membuat interaksi antara sesama mahasiswa menjadi lebih mudah akrab karena sama halnya dengan hubungan antara dosen dan mahasiswa, interaksi antara sesama mahasiswa membutuhkan tatap muka. Hal ini dijelaskan oleh Lin & Lin (2015) bahwa interaksi mahasiswa sangat penting dalam hal proses pembelajaran baik antara sesama mahasiswa maupun antara mahasiswa dan dosen untuk membangkitkan semangat belajar, sehingga pada akhirnya mahasiswa dapat menggapai hasil yang maksimal. c. Persepsi mahasiswa berdasarkan indikator pelaksanaan pembelajaran online

Tabel 4 Distribusi persepsi mahasiswa berdasarkan indikator ketiga

Indikator Persepsi Mahasiswa Total K at eg o ri SS S KS TS n % n % n % n % N % P el ak sa n aa n Pembela jaran O n li n e 21 10,5 45 22,5 78 39,0 56 28,0 200 100 K u ra n g S et u ju (2,15)

Berdasarkan tabel 4 menunjukkan hasil keseluruhan dalam hal indikator pelaksanaan pembelajaran online yaitu kurang setuju (2,15). Hasil penelitian juga menunjukkan dari 5 pernyataan dikalikan 40 mahasiswa sebagai responden terdapat 78 (39,0%) jawaban mahasiswa kurang setuju, 56 (28,0%) jawaban mahasiswa tidak setuju, 45 (22,5%) jawaban mahasiswa setuju dan 21 (10,5%) jawaban mahasiswa sangat setuju.

Penelitian ini didukung oleh hasil wawancara kepada mahasiswa yang menunjukan bahwa mahasiswa mengeluhkan sulitnya memahami materi dan tugas yang diberikan dosen. Seperti diketahui bahwa pembelajaran online merupakan proses pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi, dalam hal ini memanfaatkan internet sebagai metode penyampaian dan interaksi akibatnya proses pembelajaran berjalan tanpa tatap muka secara langsung (Saputro, Somantri, & Nugroho, 2017). Jarangnya tatap muka secara langsung membuat mahasiswa cenderung tidak bertanya saat pembelajaran online dan hasilnya mahasiswa menjadi kurang paham terhadap materi yang diberikan dosen.

d. Persepsi mahasiswa berdasarkan indikator ketertarikan mahasiswa dalam pembelajaran online.

Tabel 5 Distribusi persepsi mahasiswa berdasarkan indikator keempat

Indikator Persepsi Mahasiswa Total K at eg o ri SS S KS TS n % n % n % n % n % K et er ta ri k an M ah as is w a dalam Pembela jaran O n li n e 3 3,7 5 6,3 34 42,5 38 47,5 80 100 Tidak Setuju (1 ,6 6 )

Berdasarkan tabel 5 menunjukkan hasil keseluruhan dalam hal indikator ketertarikan mahasiswa dalam pembelajaran online yaitu tidak setuju (1,66). Hasil penelitian juga menunjukkan dari 2 pernyataan dikalikan dengan 40 mahasiswa sebagai responden terdapat 38 (47,5%) jawaban mahasiswa tidak setuju, 34 (42,5%) mahasiswa kurang setuju, 5

(5)

(6,3 %) mahasiswa setuju dan 3 (3,7%) mahasiswa sangat setuju.

Menurut Fortune, Spielman, & Pangelinan (2011), menyebutkan bahwa pembelajaran online merupakan suatu jenis pembelajaran yang terdapat permasalahan dalam proses, terdapat tiga permasalahan yang bisa muncul yaitu permasalahan dalam berinteraksi, materi pengajaran dan suasana belajar.

e. Persepsi mahasiswa berdasarkan indikator kemudahan dalam pembelajaran online.

Tabel 6 Distribusi persepsi mahasiswa berdasarkan indikator kelima

Indikator Persepsi Mahasiswa Total K at eg o ri SS S KS TS n % N % n % n % n % Kemudaan dalam Pembela jaran O n li n e 6 21,7 23 19,2 24 20,0 67 39,2 120 100 T id ak S et u ju (1,73)

Berdasarkan tabel 6 menunjukkan hasil keseluruhan dalam hal indikator kemudahan dalam pembelajaran online yaitu tidak setuju (1,73). Hasil penelitian juga menunjukkan dari 3 pernyataan dikalikan dengan 40 responden yaitu mahasiswa terdapat 67 (39,2%) jawaban mahasiswa tidak setuju, 24 (20,0%) jawaban mahasiswa kurang setuju, 23 (19,2 %) jawaban mahasiswa setuju dan 6 (21,7%) jawaban mahasiswa sangat setuju.

Hasil penelitian berdasarkan indikator kemudahan dalam pembelajaran online menunjukan mahasiswa tidak setuju. dari hasil wawancara mahasiswa mengeluhkan berbagai hambatan seperti seringnya terjadi gangguan pada jaringan

internet, biaya perkuliahan yang lebih mahal karena harus membeli kuota internet dan tidak semua mahasiswa memliki peralatan (komputer/android) untuk menjalankan aplikasi seperti

WhatsApp, Zoom dan Google Class Room. Menurut Moore,

Dickson-Deane, & Gaylen (2011) pembelajaran online adalah sebuah jenis proses pembelajaran yang mengandalkan koneksi internet untuk mengadakan proses pembelajaran sehingga diperlukan jaringan yang stabil. Kelemahan secara teknis yaitu tidak

semua mahasiswa dapat

memanfaatkan fasilitas internet karena tidak tersedia atau kurangnya komputer yang terhubung dengan internet. Belum semua lembaga pendidikan bisa menyediakan fasilitas yang mendukung pembelajaran online. Jika mahasiswa berusaha menyediakan sendiri fasilitas itu atau menyewa di warnet bisa terkendala masalah biaya (Munir, 2009).

2. Persepsi Mahasiswa secara keseluruhan dari 19 pernyataan yang diajukan tentang Pembelajaran Online pada Masa Pandemi Covid-19.

Tabel 7 Distribusi Persepsi Mahasiswa Secara Keseluruhan Persepsi Mahasiswa Total K at eg o ri SS S KS TS Jawaban n % n % N % n % N % K u ra n g Setuju ( 2,0) 69 9,1 133 17 ,5 264 34,7 294 38,7 760 100

Berdasarkan tabel 7 diketahui dari total 19 pernyataan yang diajukan pada

(6)

responden yang berjumlah 40 mahasiswa, diperoleh nilai 2,0 dan berada pada kategori kurang setuju. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar mahasiswa kurang setuju tentang pembelajaran online. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran online yaitu dari total skor 760 (100%) yang didapat dengan mengkalikan setiap pernyataan yang berjumlah 19 dengan jumlah responden sebanyak 40 mahasiswa, diperoleh persepsi mahasiswa tentang pembelajaran online paling tinggi yaitu tidak setuju sebanyak 294 (38,7%) jawaban mahasiswa, kemudian kurang setuju 264 (34,7%) jawaban mahasiswa, setuju 133 (17,5%) jawaban mahasiswa dan sangat setuju 69 (9,1%) jawaban mahasiswa.

Hasil ini didukung oleh hasil wawancara dengan mahasiswa yang menunjukan sebagian besar mahasiswa berpendapat bahwa pembelajaran online kurang efektif karena banyak keluhan mahasiswa yang mengalami kendala gangguan jaringan sehingga mahasiswa terlambat mengikuti pembelajaran online dan mempengaruhi mahasiswa dalam menerima materi, selain itu mahasiswa juga mengeluhkan sulit memahami penjelasan yang diberikan dosen. Keluhan-keluhan mahasiswa tersebut dapat dikatakan wajar karena pembelajaran online memang mempunyai banyak kekurangan. Menurut Munir (2009), pembelajaran online memiliki beberapa kekurangan yaitu penggunaan pembelajaran online sebagai pembelajaran jarak jauh me mbuat mahasiswa dan dosen terpisah secara fisik sehingga bisa mengurangi atau bahkan meniadakan interaksi secara langsung antara pengajar dan peserta didik dan mengakibatkan pengajar dan peserta didik kurang dekat sehingga dapat mengganggu

keberhasilan proses pembelajaran. Proses pembelajaran melalui pembelajaran online menggunakan layanan internet yang menuntut mahasiswa untuk belajar mandiri tanpa menggantungkan diri pada dosen, jika mahasiswa tidak mampu belajar mandiri dan motivasi belajarnya rendah, maka ia akan sulit mencapai tujuan pembelajaran. Kurangnya keterampilan mengoperasikan komputer dan internet secara lebih optimal dan adannya gangguan pada jaringan.

Pemberlakuan pembelajaran online di perguruan tinggi khususnya di Universitas Cenderawasih Jayapura diberlakukan sejak merebaknya pandemi Covid-19 di Indonesia dan hasil penelitian menunjukan bahwa mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Cenderawasih semester genap tahun akademik 2019/2020 kurang setuju tentang pembelajaran online. Mahasiswa mengharapkan perkuliahan tatap muka segera dilaksanakan dengan memperhatikan protokol kesehatan New

Normal yang telah di keluarkan oleh

permerintah sehingga mahasiswa dapat berinteraksi dengan sesama mahasiswa atau dengan dosen secara langsung, dapat menjawab dan bertanya secara langsung tentang materi yang kurang di pahami serta suasana belajar yang dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswa.

Penelitian ini mempunyai kesamaan dengan penelitian Anhusadar (2020), yang menyatakan bahwa dari hasil penelitiannya 100% mahasiswa memilih kuliah tatap muka dibandingkan kuliah online. Hasil ini juga sejalan dengan penelitian dari Watnaya, et.al., (2020), yang menyatakan 92% mahasiswa memilih dan lebih suka perkuliahan tatap muka di kelas di banding perkuliahan online. Pada penelitian ini terdapat beberapa kendala yang peneliti alami

(7)

seperti kesulitan dalam pengambil data secara online karena responden sulit dihubungi dan lambat merespon.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran online perbutir angket yaitu dari 19 pernyataan pada angket 14 diantaranya berada pada kategori kurang setuju (73,7) dan 5 diantaranya berada pada kategori tidak setuju (26,3). Analisis perindikator yaitu pada indikator pertama berada pada kategori kurang setuju dengan 1,9, indikator kedua berada pada kategori kurang setuju, (2,10) indikator ketiga berada pada kategori kurang setuju (2,15) indikator keempat berada pada kategori tidak setuju (1,66) indikator kelima berada pada kategori tidak setuju (1,73) dan analisis secara keseluruhan mahasiswa berada pada kategori tidak setuju (2,0).

Berdasarkan kesimpulan dapat dikemukakan saran sebagai berikut:

1. Bagi Akademik Kampus

Perlu adanya pengecekan terhadap kesiapan mahasiswa dalam pembelajaran online, seperti ketersediaan fasilitas (komputer/android, dan kuota internet/jaringan telkomsel) guna mendukung dalam pelaksanaan pembelajaran secara online.

2. Bagi Mahasiswa

Dalam pelaksanaan pembelajaran online, sebaiknya bagi mahasiswa yang tidak

memiliki alat perantara

(komputer/android) dapat bergabung bersama mahasiswa lainnya yang memiliki alat perantara, dan bagi mahasiswa yamg tidak memiliki kuota internet dapat mencari dan bergabung dengan mahasiswa lainnya yang menggunakan jaringan WIFI untuk terhubung dengan internet agar tetap bisa mengikuti pembelajaran secara online.

DAFTAR PUSTAKA

Adijaya, N., & Santosa, L. (2018). Persepsi Mahasiswa Dalam Pembelajaran Online . Wanastra Vol 10 No.2. Anhusadar, L. O. (2020). Persepsi Mahasiswa

PIAUD terhadap Kuliah Online di Masa Pandemi Covid 19. Journal of

Islamic Early Childhood Education.

Arisana, A. L., & Ismani. (2012). Pengaruh kedisiplinan siswa dan persepsi siswa tentang kualitas mengajar guru terhadap prestasi belajar akutansi siswa kelas XI IPS Man Yogyakarta II Tahun ajaran 2011/2012. Jurnal

Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 2.

Depdiknas. 2003. Undang-Undang RI No.20 tahun 2003, tentang sistem pendidikan nasional.

Firman, & Rahman, S. (2020). Pembelajaran Online di Tengah Pandemi Covid-

19. Indonesian Journal of Educational

Science (IJES).

Fortune, M., Spielman , M., & Pangelinan, D. (2011). Students' Perceptions of Online or Face-to-Face Learning and Social Media in Hospitality, Recreation and Tourism. MERLOT

Journal of Online Learning and Teaching Vol 7 No.1.

Hamalik, O. (2005). Perencanaan

pembelajaran berdasarkan

pendekatan sistem. Jakarta: PT Bumi

Aksara.

Lin, E., & Lin, C. (2015). The Effect Of Teacher-Student Interaction On Students' Learning Achievement In

(8)

Online Tutoring Environment.

International Journal Of Research and Applications.

Moore, J., Dickson-Deane, C., & Gaylen, K. (2011). E-learning, online learning, and distance learning environments: Are they the same? The Internet and

Higher Education Vol 14 No. 2.

Munir. (2009). Pembelajaran jarak jauh

berbasis teknologi informasi dan

komunikasi. Bandung: Penerbit

Alfabeta.

Nazir, M. (2014). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Pane, A., & Dasopang, M. (2017). Belajaar dan Pembelajaran . Jurnal Kajian

Ilmu-ilmu Keislaman Vol. 03 No. 2.

Sanjaya, W. (2009). Strategi pembelajaran

berorientasi standar proses

pendidikan . Jakarta: Prenada.

Santoso, D., & Santosa, A. (2020). Covid-19

Dalam Ragam Tinjauan Perspektif.

Yogyakarta: MBridge Press.

Saputro, F., Somantri, M., & Nugroho, A. (2017). Pengembangan Kuliah Online Universitas Diponegoro untuk Antar Muka Mahasiswsa pada Perangkat Bergerak Berbasis Android. Vol.19, No 1.

Sari, P. (2015). Memotivasi belajar dengan menggunakan E-Learning. Jurnal

Ummul Qura Vol VI, No 2.

Siagian, R. (2012). Pengaruh Minat dan Kebiasaan belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika. Jurnal

Formatif 2(2).

Siregar, S. (2017). Statistik Parametrik untuk

Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT.

Rineka Cipta.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Supriyatna, A., & Maria, V. (2017). Pengukuran Tingkat Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Online Pelaporan SPT Pajak. Prosiding

SNATIF.

Susilo, A., Rumende, C., Pitoyo, C., Santoso, W., Yulianti, M., Herikurniawan, et al. (2020). Coronavirus Disease 2019: Tinjauan Literatur Terkini.

Jurnal Penyakit Dalam Indonesia.

Watnaya, A., Muiz, M., Sumarni, N., Mansyur, A., & Zaqiah , Q. (2020). Pengaruh Teknologi Pembelajaran Kuliah Online Di Era Covid-19 dan Dampaknya terhadap mental mahasiswa. Jurnal Edukasi dan

Teknologi Pembelajaran Vol 1 No.2.

Yeuw, M. (2016). Persepsi Siswa Terhadap

Mata Pelajaran Muatan Lokal Agribisnis Budidaya Jamur Tiram Di

SMA Muhammadiyah Jayapura

(Skripsi). Jayapura: Universitas

Gambar

Tabel 1. Rata-rata Persepsi
Tabel 4 Distribusi persepsi mahasiswa  berdasarkan indikator ketiga
Tabel  7  Distribusi  Persepsi  Mahasiswa  Secara Keseluruhan  Persepsi Mahasiswa  Total  KategoriSS S KS TS  Jawaban n  %  n  %  N  %  n  %  N  %  Kurang Setuju (2,0)699,113317,526434,729438,7760100

Referensi

Dokumen terkait

40 mengatakan bahwa perkuliahan dengan menggunakan e-learning memberikan kemudahan bagi mahasiswa dalam belajar, karena dalam e-learning yang digunakan oleh dosen sudah

Persentase Persepsi Mahasiswa Terhadap E-Learning Pada Masa Pandemi Covid-19 berdasarkan Indikator Materi dan Tugas Kuesioner menunjukkan respon setuju berjumlah

Persepsi mahasiswa pendidikan biologi UIN Ar-Raniry terhadap pembelajaran daring pada mata kuliah biologi umum di masa pandemi covid-19 dalam penelitian ini

Berdasarkan hasil wawancara terkait persepsi mahasiswa pendidikan matematika terhadap pembelajaran daring (online) pada masa pandemi covid-19 di STKIP Budidaya Binjai,

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif dapat diambil kesimpulan bahwa masih banyak kendala dan tantangan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang dilakukan pada masa pandemi Covid-19 di jurusan pendidikan Biologi secara keseluruhan

Hasil dari penelitian menunjukan bahwa persepsi mahasiswa tadri IPA UIN Fatmawati Soekarno Bengkulu beragam mengenai berbagai faktor yang dihadapi oleh mahasiswa

Hasil angket dari seluruh responden mengenai gambaran pembelajaran online pada masa pandemi covid-19 pada siswa Kelas XII SMKS Adskar Balla Kabupaten Mamasa, adalah