• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Asesmen. Pondasi Asuhan Gizi. Menentukan diagnosis. Rencana dan implementasi intervensi. Monitoring dan evaluasi outcome

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Peran Asesmen. Pondasi Asuhan Gizi. Menentukan diagnosis. Rencana dan implementasi intervensi. Monitoring dan evaluasi outcome"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Peran Asesmen

Menentukan diagnosis Rencana dan implementasi intervensi Monitoring dan evaluasi outcome

Pondasi

Asuhan

Gizi

(3)

Asesmen

Kewajiban mencari informasi

■ اًب ۡيِسَح َك ۡيَلَع َم ۡوَي ۡلا َكِس ۡفَنِب ى ٰفَك َ كَب ٰتِك ۡاَر ۡقِا

"Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada hari ini sebagai penghitung atas dirimu.“ (Al Isra/17 : 14)

■ ُّقَح ۡلا َكَء اَج ۡدَقَل ۚ َكِل ۡبَق ۡنِم َب ٰتِك ۡلا َن ۡوُءَر ۡق َي َن ۡيِذَّلا ِلَٔــ ۡسَف َك ۡيَلِا ۤاَن ۡلَز ۡنَا ۤاَّمِ م ٍّ ك َش ۡىِف َت ۡنُك ۡنِاَف َن ۡيِرَت ۡمُمۡلا َنِم َّنَن ۡوُكَت َلََف َكِ بَّر ۡنِم

Maka jika engkau (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang yang membaca kitab

sebelummu. Sungguh, telah datang kebenaran kepadamu dari Tuhanmu, maka janganlah sekali-kali engkau termasuk orang yang ragu Surah Yunus/10 : 94)

(4)

• Skrining :

hanya identifikasi awal, ada tidaknya risiko masalah gizi • Asesmen :

evaluasi lebih detil, lebih spesifik, lebih mendalam mengenai

status gizi seseorang, melalui penilaian masalah oleh ahli gizi/dietisien

(5)

Asesmen

1. Kumpulkan dan pilih data yang merupakan faktor yang dapat mempengaruhi status gizi dan kesehatan

2. Kelompokkan data berdasarkan kategori asesmen gizi:

a. Riwayat gizi dengan kode FH (Food History)

b. Antropometri dengan kode AD (Anthropometry Data) c. Laboratorium dengan kode BD (Biochemical Data) d. Pemeriksaan fisik gizi dengan kode PD (Physical Data) e. Riwayat klien dengan kode CH (Client History)

3. Data diinterpretasi dengan membandingkan terhadap kriteria atau standar yang sesuai untuk mengetahui terjadinya penyimpangan

(6)

1. Menentukan data spesifik apa yang akan dikumpulkan

2. Menentukan kebutuhan akan informasi tambahan

3. Memilih alat dan prosedur pengkajian gizi sesuai situasi:

 Alat pengukuran / pengumpulan data

 Prosedur pengumpulan data

 Comparatives standard

4. Membedakan data yg terkait dan tidak terkait

5. Membedakan data yang penting dan tidak penting

6. Validasi data

Asesmen memerlukan cara berpikir

kritis Dietisien

(7)

1. Pengetahuan terkait masalah gizi  System tubuh

 Patofisiologi penyakit  Metabolisme zat gizi  Psikologis dsb

1. Kemampuan membuat keputusan berdasarkan fakta (evidence based) 2. Profesionalisme

(8)

Nutrition

Assessment DiagnosisNutrition InterventionNutrition

Nutrition Monitoring Evaluating

Hubungan Asesmen – Diagnosis

-Monev

(9)

interview/ wawancara

catatan medis

observasi

informasi dari tenaga kesehatan lain

yang merujuk

(10)

Indikator Asesmen

F

H

BD AD PD

Indikator pengetahuan, kepercayaa, sikap, perilaku

Indikator asupan makan/

(11)

Mengidentifikasi

problem gizi dan

faktor

penyebabnya

Pengumpulan data verifikasi data interpretasi data secara sistematis

Tujuan Asesmen Gizi

(12)

Food History (FH)

Pengumpulan data riwayat gizi dilakukan dengan cara

interview, termasuk interview khusus seperti recall

makanan 24 jam, food frequency questioner (FFQ)

atau dengan metoda asesmen gizi lainnya.

.

(13)

Tujuan Recall 24 Jam

1. Mendapatkan informasi ttg makanan yang sebenarnya dimakan 24 jam lalu

2. Mengetahui rata2 asupan dari masyarakat dengan catatan sampel harus betul2 mewakili populasi

3. Mengetahui tkt konsumsi Energi dan zat gizi tertentu

4. Melihat hubungan perbandingan asupan zat gizi dengan kesehatan dan golongan rawan gizi

(14)

Alat dan Bahan

1. Timbangan makanan 2. Food model 3. URT 4. Real food 5. DKBM/TKPI 6. AKG 7. DKGJ/jajanan 8. Daftar taksiran komposisi ASI 9. Kalkulator

(15)

Keunggulan

■ Akurasi data dapat diandalkan

■ Murah, mudah, sederhana, praktis ■ Waktu pelaksanaan relatif cepat

■ Sangat berguna utk mengukur rata2 asupan ■ Dpt digunakan utk orang yang buta huruf ■ Beban responden rendah

■ Sangat berguna dalam hal klinis

(16)

Kelemahan

1. Tidak dapat menggambarkan rata2 asupan makan jka dilakukan hanya satu hari 2. Sangat tergantung pada daya ingat responden

3. The flat slope syndrome

4. Membutuhkan tenaga yang terampil 5. Kurang cocok untuk anak2 dan lansia

(17)

Langkah2 Pelaksanaan

1

• Responden mengingat semua makanan dan minuman yang dimakan 24 jam lalu

2

• Responden menguraikan secara deteil bahan makanan/makanan jadi

3 • Responden memperkirakan ukuran porsi (bantuan food model, foto, real food)

4

• Pewawancara mengecek/mengulangi kembali apa yang dimakan (suplemen)

(18)

Form Food Recall

Waktu Nama Masakan Cara Pengolahan Bahan Makanan

(19)

FH.1. Asupan makanan dan zat gizi;

FH.2. Pemberian makanan dan zat gizi;

FH.3. Penggunaan obat, obat obatan

alternatif / pelengkap

FH.4. Pengetahuan/ kepercayaan/ sikap

FH.5. Perilaku

FH.6. Akses dan suplai makanan

FH.7. Fungsi dan aktifitas fisik

FH.8. Ukuran/ nilai nilai pasien terhadap gizi

Perilaku-lingkungan

Asupan

1. Nilai Asupan dan Ketepatan Asupan

2. Kaitkan dengan faktor-faktor di bawah ini :

(20)

■ Pengukuran tinggi badan ■ berat badan

■ perubahan berat badan ■ indeks masa tubuh

■ pertumbuhan ■ komposisi tubuh

Antropometri (AD)

Timbangan

Microtoise

LILA

dll

(21)

Biochemical Data (BD)

Keseimbangan asam basa, profil elektrolit dan ginjal,

profil asam lemak esensial, profil gastrointestinal,

profile glukosa/endokrin, profil inflamasi, profil laju

metabolik, profil mineral, profil anemia gizi, profil

protein, profil urine, dan profil vitamin

Lihat data hasil

laboratorium

(22)

 Evaluasi sistem tubuh

 wasting otot dan lemak subkutan  kesehatan mulut

 kemampuan menghisap  menelan

 bernafas

 nafsu makan

Pemeriksaan Fisik Terkait Gizi (PD)

Observasi

Wawancara

Rekam Medis

(23)

Client History (CH)

■ Informasi saat ini dan masa lalu mengenai riwayat personal, medis, keluarga dan sosial. Data riwayat klien tidak dapat dijadikan tanda dan gejala (signs/symptoms) problem gizi dalam pernyataan PES, karena merupakan kondisi yang tidak berubah dengan adanya intervensi gizi. Riwayat klien mencakup:

■ Riwayat personal yaitu menggali informasi umum seperti usia, jenis kelamin, etnis, pekerjaan, merokok, cacat fisik.

■ Riwayat medis/kesehatan pasien yaitu menggali penyakit atau kondisi pada klien atau keluarga dan terapi medis atau terapi pembedahan yang berdampak pada status

(24)

Kemudahan di balik kesulitan

■ "Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu dalam kerusakan." (QS.

Al-Baqarah: 195)

■ "Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh Allah

Mahapenyayang kepadamu." (QS. An-Nisaa': 29).

■ "Allah menghendaki kelonggaran dan tidak menghendaki kesempitan

bagimu." (QS. Al-Baqarah: 185).

■ "

Allah tidak menghendaki kesulitan bagimu, tetapi hendak

membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu agar

kamu bersyukur." (QS. Al Maidah: 6).

(25)

Diagnosa Gizi

■ Lakukan integrasi dan analisa data asesmen dan tentukan

indikator asuhan gizi

■ Tentukan domain dan problem/masalah gizi berdasarkan

indikator asuhan gizi (tanda dan gejala).

■ Tentukan etiologi (penyebab problem)

■ Tulis pernyataan diagnosis gizi dengan format PES

(26)

Domain Asupan

Berbagai problem aktual yang berkaitan dengan

asupan energi, zat gizi, cairan, atau zat bioaktif,

melalui diet oral atau dukungan gizi (gizi enteral dan

parenteral). Masalah yang terjadi dapat karena

kekurangan (inadequate), kelebihan (excessive) atau

tidak sesuai (inappropriate)

(27)

Domain klinis

Berbagai problem gizi yang terkait dengan kondisi medis atau fisik. Termasuk ke dalam kelompok domain klinis adalah:

– Problem fungsional, perubahan dalam fungsi fisik atau mekanik yang

mempengaruhi atau mencegah pencapaian gizi yang diinginkan

– Problem biokimia, perubahan kemampuan metabolisme zat gizi akibat medikasi,

pembedahan, atau yang ditunjukkan oleh perubahan nilai laboratorium

– Problem berat badan, masalah berat badan kronis atau perubahan berat badan

(28)

Domain perilaku

■ Berbagai problem gizi yang terkait dengan pengetahuan,

sikap/keyakinan, lingkungan fisik, akses ke makanan, air

minum, atau persediaan makanan, dan keamanan

makanan. Problem yang termasuk ke dalam kelompok

domain perilaku-lingkungan adalah problem pengetahuan

dan keyakinan, aktivitas fisik dan kemampuan mengasuh

diri sendiri, akses dan keamanan makanan

(29)

Etiologi Diagnosis gizi

■ Etiologi mengarahkan intervensi gizi yang akan

dilakukan. Apabila intervensi gizi tidak dapat

mengatasi faktor etiologi, maka target

intervensi gizi ditujukan untuk mengurangi

tanda dan gejala problem gizi.

(30)

Ikhtiar sebagai kewajiban

■ Kisah Siti Hajar

→ Shafa – Marwah → iktiarnya menjadi kebaikan

■ Kisah Nabi Ya’qub

→ Dari 12 anak hanya 2 yang sholeh →

keteladanan , bersyukur, bersabar

■ Kisah Nabi Musa ketika melihat gembala yang tidak dapat

memberikan minuman kepada ternaknya → ikhlas dan berdo’a : “Ya

Tuhan-ku, sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan

(makanan) yang Engkau Turunkan kepadaku.” (Q.S Al Qhasas [28] :

24).

■ Ikhtiar → perlu disusun strategi kebaikan dalam berikhtiar → rencana

yang terstruktur akan menjadi senjata → menghasilkan kebaikan

(31)

Perencanaan

– Tetapkan prioritas diagnosis gizi berdasarkan derajat kegawatan masalah,

keamanan dan kebutuhan pasien. Intervensi diarahkan untuk menghilangkan penyebab (etiologi dari problem), bila etiologi tidak dapat ditangani oleh ahli gizi maka intervensi direncanakan untuk mengurangi tanda dan gejala masalah (signs/simptoms).

– Pertimbangkan panduan Medical Nutrition Theraphy (MNT), penuntun diet,

konsensus dan regulasi yang berlaku.

– Diskusikan rencana asuhan dengan pasien , keluarga atau pengasuh pasien. – Tetapkan tujuan yang berfokus pada pasien

(32)

perencanaan

– Buat strategi intervensi, misalnya modifikasi makanan, edukasi /konseling

– Merancang Preksripsi diet. Preskripsi diet adalah rekomendasi kebutuhan zat gizi

pasien secara individual, mulai dari menetapkan kebutuhan energi, komposisi zat gizi yang mencakup zat gizi makro dan mikro, jenis diet, bentuk makanan, frekuensi makan, dan rute pemberian makanan. Preskripsi diet dirancang berdasarkan

pengkajian gizi, komponen diagnosis gizi, rujukan rekomendasi, kebijakan dan prosedur serta kesukaan dan nilai-nilai yang dianut oleh pasien /klien.

– Tetapkan waktu dan frekuensi intervensi

(33)

Implementasi

Pemberian makanan/ diet Edukasi

Konseling

(34)

Konseling Islam

Seorang pasien tidak hanya membutuhkan pengobatan medis,

tetapi juga membutuhkan pengobatan psikis dan religious.

Hasil kajian Yuliyatun (2014) menunjukkan konseling Islam

sebagai salah satu kegiatan yang dapat membantu untuk

mempercepat penyembuhan. Kondisi psikis yang stabil,

kondisi religi yang baik akan menjadi daya imun bagi seorang

sehingga dapat membantu proses penyembuhan.

(35)

Konseling

■ Penekanan pada pasien untuk menerima kondisi dengan penuh

keikhlasan, kesabaran, tetapi tetap berikhtiar berobat dengan penuh

keyakinanAllah akan memberikan jalan terbaik baginya. Rasulullah

bersabda : “ Dan sesungguhnya bila Allah SWT mencintai suatu kaum,

dicobanya dengan berbagai cobaan. Siapa yang ridha menerimanya,

maka dia akan memperoleh keridhaan Allah. Dan barangsiapa yang

murka (todak ridha) dia akan memperoleh kemrkaan Allah SWT “ (HR.

Ibnu Majah dan Tirmidzi)

(36)

Monitoring evaluasi

Monitoring

(37)

Monitor perkembangan

■ Cek pemahaman dan kepatuhan pasien/klien terhadap intervensi

gizi

■ Tentukan apakah intervensi yang dilaksanakan/ diimplementasikan

sesuai dengan preskripsi gizi yang telah ditetapkan.

■ Berikan bukti/fakta bahwa intervensi gizi telah atau belum merubah

perilaku atau status gizi pasien/ klien.

■ Identifikasi hasil asuhan gizi yang positif maupun negatif

■ Kumpulkan informasi yang menyebabkan tujuan asuhan tidak

tercapai

(38)

Mengukur Hasil

■ Pilih indikator asuhan gizi untuk mengukur

hasil yang diinginkan

■ Gunakan indikator asuhan yang terstandar

untuk meningkatkan validitas dan reliabilitas

pengukuran perubahan

(39)

Evaluasi Hasil

■ Bandingkan data yang dimonitoring dengan tujuan preskripsi gizi atau standar rujukan untuk mengkaji perkembangan dan menentukan tindakan selanjutnya ■ Evaluasi dampak dari keseluruhan intervensi terhadap hasil kesehatan pasien

secara menyeluruh.

Kesimpulan hasil monitoring dan evaluasi. Meliputi aspek gizi, aspek klinis dan kesehatan, aspek pasien dan aspek pelayanan kesehatan

Referensi

Dokumen terkait