• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ragam Arsitektur Berdasarkan Iklim & Tempat | Revisi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ragam Arsitektur Berdasarkan Iklim & Tempat | Revisi"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

DAFTAR ISI

A. LATAR BELAKANG . . . 1

B. TUJUAN . . . 1

C. MANFAAT. . . 2

1.. . . . .ARSITEKTUR DI IKLIM TROPIS 3

B. PADA DATARAN TINGGI 4 • Rumah Adat Mbaru Niang (Wae Rebo), Flores . . . .4 • Rumah Adat Suku Karo . . . .6 • Rumah Adat Suku Gayo, Aceh Tengah . . . .8 • Rumah Suku Honai, Papua . . . .9 • Rumah Adat Tongkonan, Toraja . . . .11 • Ubud Hanging Garden . . . .12 • Rumah Adat Bali . . . .14 • Rumah Suku Baduy, Banten . . . .16 C. DI DAERAH PANTAI 17 • Rumah Adat Nias . . . .17 • Fish House, Singapore . . . .18 D. DI ATAS PERAIRAN 19 • Rumah Suku Bajau . . . .19 • Rumah di Danau Tempe . . . .20 • Kabang Moken, Rumah Perahu . . . .21 • Rumah di Danau Deriza . . . .22

(4)

E. PADA DATARAN TINGGI 23 • Log House, Alaska . . . .23 • Yoshinogari Dwellings . . . .24 • Rumah di Alpen . . . .25 • Longjie Dragon Terrace . . . .25 • High Hills House, Stowe . . . .26 • Highlands House . . . .27 • Rumah di Limekiln Line, oleh Studio Moffit . . . .28

F. PADA DATARAN RENDAH 30 • Rumah Modern di South Coast . . . .30 • Rumah Elysium 154 . . . .30 G. DI PERAIRAN 31 • Rumah Apung oleh Dymitr Malcew . . . .31 • Floating House oleh Vandeventer Carlander Architects . . . .32 • Rumah Apung di Alaska . . . .33

3.. . . DI DAERAH KUTUB 34

H. ARKTIK 34 • Igloo / Snowhouse . . . .34

4.. . . KESIMPULAN 36

5.. . . SARAN 36

(5)

A. LATAR BELAKANG

Perkembangan teknologi yang begitu pesat dan penyebaran infor-masi yang serba cepat sekarang ini bisa dirasakan memang ada be-berapa dampak buruknya bila tidak digunakan secara bijaksana, salah satu permasalahannya yang berdampak dalam bidang arsi-tektur adalah munculnya bangunan atau lingkungan buatan yang tidak harmonis dengan lingkungan alamiahnya. Ini dikarenakan dalam perancangannya hanya memperhatikan unsur estetika dan kurang memperdulikan situasi lingkungan, ide yang diambil dari karya-karya arsitektur populer di dunia diterapkan langsung tanpa adanya transformasi untuk menyesuaikan lingkungan sekitarnya. Misalnya pada bentuk-bentuk bangunan di Eropa yang sebena-rnya diciptakan untuk iklim subtropis seringkali langsung diikuti-dibuat sama padahal lokasi pembangunannya di Indonesia. Hal ini selain merusak tampilan lingkungan juga gagal menciptakan rasa aman dan nyaman karena tidak sesuai untuk daerah tropis yang suhu dan curah hujannya tinggi. Maka dari itu diperlukan pema-haman lebih mendalam sebelum menerapkan teknologi ataupun gaya rancangan dari tempat lain.

1.

TUJUAN & MANFAAT

Tujuan penulisan tugas ini tidak lain adalah untuk memperkaya wawasan tentang ragam arsitektur di berbagai tempat, ini juga di-harapkan memberikan inspirasi baru untuk menciptakan karya arsitektur yang sustainable dengan mempertimbangkan tempat / lokasi dan kondisi dimana merancangan.

(6)

BAB II

PEMbaHasan

1.

ARSITEKTUR DI IKLIM TROPIS

arsitektur Tropis adalah suatu konsep bangunan yang mengadap-tasi kondisi iklim tropis. letak geografis Indonesia yang berada di garis khatulistiwa membuat Indonesia memiliki dua iklim, yakni kemarau dan penghujan. Pada musim kemarau suhu udara sangat tinggi dan sinar matahari memancar sangat panas. dalam kondisi ikim yang panas inilah muncul ide untuk menyesuaikannya den-gan arsitektur bangunan gedung maupun rumah yang dapat mem-berikan kenyamanan bagi penghuninya.

(7)

4

B. PADA DATARAN TINGGI

• Rumah Adat Mbaru Niang (Wae Rebo), Flores

R

umah adat Mbaru niang merupakan rumah tradisional salah satu suku Manggarai yang mem-punyai bentuk seperti topi kerucut yang hanya dapat kita temui di desa Wae Rebo.

Kampung di atas awan, merupakan julukan dusun tradisional Wae Rebo, sebuah dusun tradisional/perkam-pungan/desa unik nan eksotis yang letaknya di atas ket-inggian dan jauh dari keramaian.

desa Wae Rebo terletak ditas lembah dan di kelilingi pegunungan dengan hutan yang sangat lebat dan cukup sangat terpencil jauh dari desa-desa lainnya, desa terse-but terletak pada ketinggian 1100 m diatas permukaan air laut, tentunya daerah berhawa dingin.

desa ini berada di daerah terpencil di Pedalaman Manggarai, te-patnya di desa satar lenda, Kecamatan satarmese barat, Kabupaten Manggarai barat Flores, nusa Tenggara Timur, bertetangga langsung ke Taman nasional Komodo. Perjalanan menuju kampung ini dapat ditempuh selama 4 jam perjalanan dari Ruteng (desa yang terdekat), dengan berjalan kaki (mendaki bukit). saking terpencilnya perkam-pungan ini, hampir tidak semua perkamperkam-pungan tetangga mengetahui

(8)

5

keberadaannya karena lokasi yang sangat berjahuan. dan rupanya lebih banyak tourist atau wisatawan asing lebih dulu mengetahui dan lebih sering menyinggahinya dari pada wisatawan Indonesia.

Tidak seperti dusun tradisional lainnya yang memiliki lebih dari satu klan (marga), di dusun tradisional Wae Rebo ini hanya memiliki satu klan (marga) saja. Masyarakat desa Wae Rebo merupakan masyara-kat yang taat kepada adat tradisi warisan leluhur mereka, hal ini terli-hat dari pola hidup dan semua aktivitas tidak banyak berubah, masih seperti pola hidup leluhur mereka walau jaman telah maju. salah satu contoh bentuk dari kekuatan tradisi penduduk desa Wae Rebo adalah ar-sitektur rumah tinggal mereka yang masih berbentuk sama dengan rumah nenek moyang mereka, tanpa ada pe-rubahan sedikitpun. Rumahnya ber-bentuk kerucut dengan tinggi sekitar 15 meter, atapnya menjuntai sampai hampir menyentuh tanah terbuat dari daun lontar atau rumbia, lantai tidak menyentuh tanah, alias panggung. uniknya, dari pertama kali ada han-ya terdapat 7 rumah, tidak lebih dan kurang.

Kontruksi bangunan rumah adat Mbaru niang ini hanya menggunakan sistem pasak dan pen lalu diikat dengan rotan se-bagai penguat setiap tulang fondasinya. Rumah adat Mbaru niang ini merupakan bangunan terdiri dari 5 lantai dengan bentuk mengerucut keatas.

Rumah adat Flores Mbaru niang Mendapatkan Penghargaan dari unEsCO sebagai salah satu cagar budaya dunia yang selalu terjaga dengan baik.

sumber : http://chaonechoan.blogspot.com/2013/12/melihat-keunikan-kampung-wae-rebo.html ; http://rumahadat.blog.com/2012/09/09/ rumah-adat-mbaru-niang-flores/

Urutan dan fungsi dari tiap susunan lantai rumah

adat Mabru Niang:

Lutur atau tenda lantai dasar, digunakan sebagai tempat

tinggal sang penghuni.

Lobo berfungsi sebagai gudang tempat menyimpan bahan

makanan dan barang.

Lentar berfungsi untuk menyimpan benih tanaman untuk

bercocok tanam.

Lempa Rae berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan

stok cadangan makanan yang berguna disaat paceklik atau gagal panen.

Hekang Kode berfungsi sebagai tempat sesajen untuk para

(9)

6

• Rumah Adat Suku Karo

I

ndonesia kaya akan suku dan ragam budayanya, salah satun-ya adalah suku Karo. Ternsatun-yata satu rumah adat karo itu tidak hanya ditempati oleh satu keluarga saja melainkan ada 8, 12, dan bahkan 16 keluarga. lokasi ini terletak di desa lingga Kaban-jahe, Rumah adat Karo juga terkenal dengan seni arsitekturnya yang khas, gagah dan kokoh, tidak hanya itu rumah adat karo juga dihiasi dengan ornamen-ornamen yang kaya akan nilai-nilai fi-losofis.

Makna dari rumah adat karo sendiri menggambarkan hubungan yang erat antara masyarakat karo dengan sesama ma-nusia dengan alam lingkungannya, bahan bangunan yang digu-nakan untuk membangun rumah adat karo ini tidak menggunak-an beton, paku, dmenggunak-an kawat,

melainkan menggunakan pasak dan tali ijuk, inilah yang menjadikan rumah adat karo semakin unik.

Pembangunan Rumah adat Karo tidak terlepas dari jiwa masyarakat Karo yang bersifat kekeluar-gaan dan gotong-royong. Rumah adat menggam-barkan kebesaran suatu

Kuta (kampung), karena dalam pembangunan sebuah Rumah adat membutuhkan tenaga yang besar dan memakan waktu yang cukup lama. Oleh karena itu pembangunan Rumah adat dilakukan secara

(10)

7

bertahap dan gotong royon.

Ke-giatan gotong-royong ini teru-tama digerakkan oleh sangkep sitelu (sukut, kalimbubu dan anak beru) yang dibantu oleh anak Kuta (masyarakat kam-pung setempat). Hal ini tidak terlepas dari sistem pemer-intahan sebuah Kuta meng-gambarkan struktur sosial dan tatanan organisasi yang tinggi pada masyarakat Karo, yang ter-diri dari pihak simantek Kuta

(pendiri kampung), Ginemgem (masyarakat yang memiliki hubungan kekeluargaan dengan simantek Kuta) dan Rayat de-rip (penduduk biasa).

Pembangunan sebuah Rumah adat pada jaman dahulu harus mengikuti ketentuan adat dan tradisi masyarakat Karo yang telah ada secara

turun-temurun. sebelum membangun Rumah adat diawali dengan ‘Runggu’ (musyawarah) dalam menentukan hari baik untuk memulai pembangunan, pada hari pembangunan diadakan se-buah upacara untuk meletakkan pondasi rumah dan meminta petunjuk dan perlindungan dari para leluhur orang Karo agar pelaksanaan pembangunan berjalan dengan baik.

demiki-an juga ketika Rumah adat telah selesai d i b a n g u n , maka diada-kan lagi upa-cara Mengket Rumah Mba-ru (mema-suki rumah baru). upa-cara ini juga diawali den-gan Runggu,

untuk menentukan hari baik untuk mengketi (mendiami) rumah baru tersebut. Pada hari yang ditentukan diadakan upa-cara pengucapan syukur ke-pada leluhur, dan memohon agar rumah yang telah selesai dibangun dapat bertahan lama dan para penghuninya hidup harmonis serta menjadi berkat

dan dijauhkan dari bencana.

Rumah adat karo disebut rumah waluh jabu karena dihuni oleh dela-pan keluarga, na-mun ada juga yang dihuni oleh 12, dan 16 keluarga, rumah adat karo yang pal-ing besar adalah sepuluhenem jabu atau 16 keluarga, namun sekarang rumah adat sepuluh enem jabu sudah tidak ada lagi.

setiap Jabu (keluarga) menempati posisi di Rumah adat sesuai dengan struktur sosialnya dalam keluarga. le-tak Rumah adat Karo selalu disesuaikan dari arah Timur ke barat yang disebur desa ng-geluh, di sebelah Timur dise-but bena Kayu (pangkal kayu) dan sebelah barat disebut ujung Kayu. sistem Jabu dalam Rumah adat mencercerminkan kesatuan organisasi, dimana terdapat pembagian tugas yang tegas dan teratur untuk men-capai keharmonisan bersama yang dipimpin Jabu bena Kayu/ Jabu Raja.

sumber : http://palingindonesia.com/rumah-adat-karo-dan-fungsinya/ ; http://sejarahsu- kukaro.blogspot.com/2013/09/asal-usul-suku-karo.html

(11)

8

• Rumah Adat Suku

Gayo, Aceh Tengah

K

abupaten aceh Tengah secara geografis terle-tak ditengah – tengah wilayah Provinsi aceh, dengan posisi berada pada 40 45 – 40lu 45 -960 55. bt dan memiliki topograpi berbukit dan bergu-nung. daerah bersuhu sejuk dengan elevasi antara 100 – 2.600 meter diatas permukaan laut.

umah Pitu Ruang merupakan Rumah adat suku Gayo me-miliki arsitektur khas dengan berbagi ukiran dan pahatan bermotif kerawang Gayo sarat dengan makna dan simbol – simbol adat istiadat suku Gayo. Rumah adat ini memiliki tujuh ruangan, setiap ruangan dihuni oleh satu Kepala Keluarga. di kabupaten aceh Tengah ter-dapat dua unit umah Pitu Ru-ang yRu-ang merupakan replika bentuk asli umah Pitu Ruang, satu berada di Kampung Kemili Kecamatan bebesen berjarak 1,5 km dari Kota Takengon dan satu lagi berada di desa linge Kecamatan linge berjarak + 103 dengan jarak tempuh 2 jam perjalanan dengan kendaraan. Rumah adat umah Pitu Ru-ang Toweren dibuat dari kayu pilihan. diameter 27 tiang penyangganya pun seukuran dekapan dewasa. semua

sam-bungan memakai ciri khas tersendiri menggu-nakan pasak kayu. Ham-pir semua bagian sisi dipakai ukiran kerawang yang dipahat, dengan ber-bagai motif, seperti puter tali dan sebagainya. di tengah ukiran kerawang terdapat ukiran berben-tuk ayam dan ikan yang melambangkan kemuliaan dan kesejahteraan. sementara uki-ran naga merupakan lambang kekuatan, kekuasaan dan kha-risma. Peninggalan Raja balun-tara, bukan hanya bangunan tua yang bertengger usang di Kam-pung Toweren uken, tetapi aset bersejarah lain masih tersimpan rapi oleh pihak keluarga seperti bawar. bawar adalah sebuah tanda kerajaan yang diberikan oleh sultan aceh kepada Raja baluntara.

luas umah Edet Pitu Ruang itu, panjangnya 9 meter den-gan lebar 12 meter. berbentuk rumah panggung dengan lima anak tangga, menghadap utara. sementara di dalamnya ter-dapat empat buah kamar. selain empat kamar, ada dua lepo atau ruang bebas di arah timur dan

barat.

Rumah adat Pitu Ruang Gayo tersebut tidak mengunakan paku, tetapi dipasak dengan kayu dan bermacam-macam ukiran di setiap kayu. ukiran tersebut bentuk nya berbeda-beda, ada yang berbentuk he-wan dan ada yang berbetuk seni kerawang Gayo yang di pahat khusus.

Walaupun tidak mengunakan paku tapi kekuatan rumah adat pitu ruang tersebut sangatlah kuat apalagi bahan kayu yang sangat bermutu pada zaman duhulu, tetapi bagaimana pun kuatnya tanpa adanya per-awatan bangunan tersebut akan roboh dengan sendirinya di makan zaman.

sumber : https://www.facebook.com/note.php?note_ id=338708097010 ;

http://www.wisataacehtengah.com/profil-pariwisata-aceh-tengah.html

(12)

9

• Rumah Suku Honai, Papua

s

ebutan rumah adat / rumah tradisional asli suku-suku yang ada di provinsi Papua adalah Rumah Honai.

Rumah Hanoi dapat banyak kita temui di lembah dan pegunun-gan dibagian tengah pada pulau Papua, disana terdapat suku dani tinggal di bagian lembah baliem atau Wamena, suku lani, Yali di

pe-gunungan Toli dan suku-suku asli Papua lainnya.

daerah pegunungan dan lembah disana mempunyai hawa yang cukup dingin pada umumnya terletak diketing-gian 2500 meter dari permukaan laut. Maka dari itu bentuk rumah Honai yang bulat dirancang untuk bisa meredam hawa dingin ataupun tiupan angin yang kencang.Rumah Honai memiliki bentuk atap bulat kerucut terbuat dari jerami atau ilalang, bentuk atap ini berfungsi untuk me-lindungi seluruh permukaan dinding agar tidak terkena air hujan dan dapat meredam hawa dingin untuk tidak masuk kedalam rumah. dinding rumah terbuat dari kayu dengan satu pintu pendek tanpa jendela.

Rumah Hanoi terdiri dari 2 lantai yaitu lantai pertama sebagai tempat tidur dan lantai kedua untuk tempat ber-santai, makan, dan aktivitas keluarga lainnya. Rumah Honai memiliki

(13)

10

tinggi kurang lebih 2,5 meter. dimalam hari menggunakan peneran-gan kayu bakar. di dalam rumah Honai tepat dibagian tengah pada lan-tai terdapat galian tanah yang berfungsi sebagai tungku selain sebagai penerangan, bara api juga bermanfaat untuk menghangatkan tubuh. Jika tidur mereka tidak menggunakan dipan atau kasur, mereka beralas rerumputan kering yang dibawa dari kebun atau ladang. Rumah Hon-ai terbagi d a l a m tiga tipe, yaitu un-tuk kaum laki-laki (disebut Honai), w a n i t a (disebut E b e i ) , dan kan-d a n g b a b i (disebut Wamai). Fungsi Rumah Honai selain sebagai tempat tinggal juga mem-punyai fungsi lainnya seperti:

1. Tempat penyimpanan alat-alat perang dan berburu

2. Tempat mengembleng anak lelaki agar bisa menjadi orang yang kuat waktu dewasanya nanti dan berguna bagi sukunya.

3. Tempat untuk menyusun strategi perang, jika terjadi peperangan. 4. Tempat menyimpan alat-alat atau simbol dari adat suku yang sudah ditekuni sejak dulu

Filosofi bangunan Honai, melingkar atau bulat mempunyai artian :

1. Menjaga kesatuan dan persatuan yang paling tinggi sesama suku ser-ta memperser-tahankan budaya yang telah diwariskan oleh para leluhur untuk selamanya.

2. Dengan tinggal dalam satu honai maka kita sehati, sepikir dan satu tujuan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan

3. Honai merupakan symbol dari kepribadian dan merupakan marta-bat dan harga diri dari orang suku yang harus dijaga oleh keturunan atau anak cucu mereka di kemudian hari.

(14)

11

• Rumah Adat Tongkonan, Toraja

T

ongkonan adalah rumah adat masyarakat Toraja. atapnya melengkung menyerupai perahu, terdiri atas susunan bambu (saat ini sebagian tongkonan menggunakan atap seng). di ba-gian depan terdapat deretan tanduk kerbau. baba-gian dalam ruangan

dijadikan tempat tidur dan dapur. Tongkonan digunakan juga sebagai tempat untuk menyimpan mayat. Tongkonan berasal dari kata tongkon (artinya duduk bersama-sama). Tongkonan dibagi berdasarkan tingkatan atau peran dalam masyarakat (stara sosial Masyarakat Toraja). di depan tongkonan terdapat lumbung padi, yang disebut ‘alang‘. Tiang-tiang lumbung padi ini dibuat dari batang pohon palem (banga) saat ini sebagian su-dah dicor. di bagian depan lumbung terdapat berbagai ukiran, antara lain bergambar ayam dan matahari (disebut pa’bare’ allo), yang merupakan simbol untuk menyelesaikan perkara.

Khususnya di sillanan-Pemanukan (Tallu lembangna) yang dikenal dengan istilah Ma’duangtondok terdapat tongkonan yaitu Tongkonan Karua (delapan rumah tongkonan) dan Tong-konan a’pa’(empat rumah tongTong-konan) yang memegang peranan dalam masyarakat sekitar.

Tongkonan karua terdiri dari:

1. Tongkonan Pangrapa’(Kabarasan) 2. Tongkonan Sangtanete Jioan

3. Tongkonan Nosu (To intoi masakka’na) 4. Tongkonan Sissarean

5. Tongkonan Karampa’ Panglawa padang 6. Tongkonan Tomentaun

7. Tongkonan To’lo’le Jaoan 8. Tongkonan To Barana

Tongkonan A’pa’ terdiri dari:

1. Tongkonan Peanna Sangka’ 2. Tongkonan To’induk 3. Tongkonan Karorrong

4. Tongkonan Tondok Bangla’ (Pemanukan)

banyak rumah adat yang konon dikatakan tongkonan di sillanan, tetapi menurut masyarakat setempat, bahwa yang di-katakan tongkonan hanya 12 seperti tercatat di atas. Rumah adat yang lain disebut banua pa’rapuan. Yang dikatakan tongkonan di sillanan adalah rumah adat di mana turunannya memegang peranan dalam masyarakat adat setempat. Keturunan dari tong-konan menggambarkan strata sosial masyarakat di sillanan. Contoh Tongkonan Pangrapa’ (Kabarasan)/ pemegang kekua-saan pemerintahan. bila ada orang yang meninggal dan dipo-tongkan 2 ekor kerbau, satu kepala kerbau dibawa ke Tongkonan Pangrapa’ untuk dibagi-bagi turunannya.

(15)

12

• Ubud Hanging Garden

T

erletak di lereng bukit dan sawah curam, ubud Hanging Garden menawarkan pemandangan lembah sungai ayung. ubud Hanging Garden adalah hotel boutique mewah yang dikelilingi oleh hutan alam dan keindahan alam. setiap vila pribadi mewah bergaya bali menyediakan lokasi yang sempurna untuk beristirahat dan bersantai. dengan 38 villa mewah yang dirancang oleh arsitek Perancis anglo Gordon shaw, masing-masing dengan kolam renang pribadi yang menghadap ke sungai ayung, untuk menghilangkan stres dan bersantai dan menikmati pemandangan sensasional dari kebun hijau di sekitarnya. Vila ini terdiri dari hutan hujan yang rimbun dengan kolam renang tanpa batas dengan pemandangan spe-ktakuler. dibangun dengan cara tradisional, dengan atap jerami dan kamar mandi outdoor. pakaian dari seluruh kepulauan Indonesia.

sumber : http://goesholiday.com/ubud-hanging-gardens-tourism-bali. html

(16)
(17)

14

• Rumah Adat Bali

Rumah adat bali yang sekarang ini memiliki banyak massa ban-gunan terpisah menurut beberapa merupakan perkembangan dari rumah adat bali yang sebelumnya bermassa tunggal yang terletak di pegunungan, dikarenakan perpindah tempat dan situasi yang ber-beda, rumah ini pun berkembang-terpecah menjadi beberapa massa karena di dataran rendah udara sudah dirasakan panas. dengan ban-yaknya massa akan memberikan banyak ruang terbuka untuk mem-beri hawa sejuk.

Rumah adat bali biasanya penuh dengan hiasan ukiran bermotif yang tersebar di bagian dinding bangunannya. selain sebagai hiasan pada arsitektur khas bernuansa bali, ukiran bermotif tumbuhan biasanya ditujukan untuk penghormatan kepada keindahan dan kelestarian lingkungan atau sebagai simbol filosofi

ter-tentu. Terkadang ukiran tersebut ditujukan sebagai corak magis yang diwarnai dengan huruf simbol mantra-mantra, contohnya adalah ukiran karang boma yang berbentuk seperti kepala raksasa.

Rumah adat bali dibangun sesuai aturan dari bagian kitab Weda, asta Kosala Kosali, asta bumi dan lain lain yang fungsinya menga-tur tata letak ruang dan bangunan. Menu-rut filosofi masyarakat bali, keseimbangan dalam hidup akan tercapai apabila terwujud hubungan harmonis antara aspek pawongan (penghuni rumah), dengan palemahan (ling-kungan) dan parahyangan (Tuhan). Intinya pembangunan rumah haruslah

(18)

memperhati-15

kan keseimbangan antara hubun-gan penghuni rumah denhubun-gan kelestarian lingkungannya dan hubungannya dengan Tuhan. untuk arah bangunan sendiri, jika bangunan yang dibangun merupakan tempat suci atau keramat (pura, tempat periba-datan) biasanya akan bangunan tersebut akan dibuat menghadap ke gunung, karena pegunungan dianggap sebagai tempat suci oleh masyarakat bali.

untuk dinding, warga biasa menggunakan rangkaian dinding kayu atau terbuat dari popolan (lumpur tanah liat), sedangkan warga berada seperti kalangan raja menggunakan dinding batu-bata. Rumah keluarga bangsawan biasanya disebut juga dengan puri.

umumnya satu bangunan rumah adat bali terpisah-pisah menjadi banyak bangunan-bangunan ke-cil yang fungsinya berbeda-beda. semua bangunan kecil tersebut dibatasi oleh satu pagar meling-kar sebagai penanda batas antara rumah satu dengan yang lain. Contoh ruang-ruangnya antara lain adalah bale daja untuk ru-ang tidur atau menerima tamu penting, bale dauh untuk ruang tidur atau menerima tamu dari kalangan biasa, bale dangin un-tuk pengadaan upacara, dapur

untuk mema-sak, jineng untuk tem-pat lumbung padi, dan satu tempat suci untuk pemu-jaan. namun kini seiring perkemban-gan zaman, satu rumah adat juga ada yang tidak lagi terpisah-pisah an-tara ruang satu dengan yang lain seperti halnya rumah modern yang umum dijumpai di masa kini. sumber : http://butikrumah. com/uniknya-arsitektur- rumah-adat-indonesia- bagian-1-rumah-adat-bali- rumah-adat-minangkabau-dan-rumah-adat-sunda/ ; http://imadewira.com/ musim-hujan-dan-rumah-model-bali/

(19)

16

• Rumah Suku Baduy,

Banten

b

anten merupakan salah satu provinsi muda di Indonesia. awalnya ia masuk ke dalam wilayah administrative Provinsi Jawa barat. banyak hal menarik di daerah ini, salah satunya adalah suku baduy atau yang juga lazim dikenal dengan nama urang Kanekes. suku ini mengiso-lasi diri mereka dari dunia luar.

Meski demikian, pemerintah menetapkan rumah adat banten adalah rumah adat suku baduy/ badui. Rumah tradisional ini berupa panggung dengan be-ratapkan daun dan lantai dari pelepah bambu yang telah di-belah.

sama seperti rumah adat di wilayah lain, rumah tradisional banten ini juga sarat akan ni-lai filosofis. Rumah khas suku baduy ini dibangun mengha-dap ke utara dan selatan sebab

arah barat juga timur diang-gap tak baik dalam kehidupan orang Kanekes. Hal lain yang cukup mencolok dari pemuki-man orang baduy adalah har-monisasi antara lingkungan dan masyarakat. Mereka tak mengubah alam sesuai dengan kepentingan mereka. Justru se-baliknya, mereka menyesuaikan

hidup dengan apa yang ada di alam. Hasilnya adalah harmon-isasi hidup yang terlihat jelas. Hal ini menjadi keunggulan tersendiri dari urang Kanekes. berbicara mengenai rumah, suku baduy dikenal dengan ke-sederhanannya. Jika anda cer-mati, rumah mereka dibangun dengan tiang yang tidak sama rata. Tiang-tiang ini menye-suaikan dengan kontur tanah. di daerah lain, tanah untuk pe-rumahan diratakan. namun hal ini tak berlaku di tanah baduy.

Tiang rumahlah yang menye-suaikan dengan permukaan ta-nah. Karena itu jangan heran jika anda menjumpai rumah adat dengan tiang yang tinggin-ya tidak sama.

Hal lain yang menjadi signatur rumah orang baduy adalah keti-adaan jendela di rumah. untuk menikmati udara segar cukup dari lubang lantai yang memang terbuat dari susunan bambu atau dikenal juga dengan nama palupuh. sama seperti rumah lainnya, rumah adat banten ini juga dibagi ke dalam beberapa bagian utama antara lain bagian depan, tengah dan dapur atau bagian belakang.

bagian depan rumah suku baduy dikenal dengan istilah so-soro. Tempat ini lazim digunakan sebagai tempat untuk menerima tetamu. dalam adat urang Kanekes, tamu dilarang keras masuk ke dalam rumah bagian tengah. Hal ini dipengaruhi ke-percayaan bahwa setiap orang luar yang datang se-lalu membawa pengaruh buruk. Karena itu, ia hanya boleh ada di wilayah netral yakni di depan rumah. adapun tamu yang hen-dak menginap biasanya dibawa ke rumah kepala adat.

bagian lain dari rumah suku baduy adalah dapur. Oleh kare-na lantai yang berupa bambu, maka tungku di dapur ini dit-imbuni dengan tanah lengkap dengan sekat dari kayu. Hal ini dimaksudkan agar api tidak

(20)

17

mudah menjilat lantai dari bambu tadi. di bagian dapur ini terdapat bagian bernama goa. Ia difungsikan sebagai tempat untuk

menyim-pan beras maupun padi.

Rumah adat banten ini memang tepat diwakili oleh rumah suku baduy. Kesederhanaan dan ke-arifan lokal yang mereka perli-hatkan menjadi pegangan bagi masyarakat banten yang dikenal religius. Rumah adat ini bukan sekedar simbol tetapi juga me-dium pengajaran bagi generasi muda di banten khususnya dan Indonesia umumnya. sumber : http://kebudayaan1.blogspot. com/2013/11/mengenal-rumah-adat-banten. html

C. DI DAERAH

PANTAI

• Rumah Adat Nias

P

ada beberapa daerah di Indonesia, tiang-tiang rumah tidak didirikan di atas umpak, namun langsung ditancapkan ke dalam tanah dengan tujuan memberikan keleluasaan pada bangunan saat terjadi gempa bumi. Pada rumah tinggal masyarakat nias,

tiang berpondasi besar, ditopang lagi dengan tiang yang dipas-ang diagonal ydipas-ang sama besar. Teknik ini merupakan bentuk penyesuaian terhadap gempa bumi yang selalu melanda dae-rah ini dengan kegiatan seismik yang tetap, dan juga menjadi ciri khas dari rumah tradisional nias. di beberapa suku yang masih mengenal peperangan dengan suku lain yang tinggal di

sekitarnya, penggunaan rumah panggung juga berguna seb-agai bentuk pertahanan suatu kampung akan adanya bahaya serangan musuh. Membangun rumah dengan pondasi yang ditinggikan membantu

mer-eka untuk mendeteksi bahaya serangan lebih dini sehingga mereka dapat mempersiapkan perlindungan ataupun perlawa-nan terhadap musuh yang akan menyerang. Rumah panggung juga melindungi manusia yang tinggal di wilayah dengan an-caman serangan binatang buas yang tinggi.

Penggunaan teknik rumah panggung tidak hanya digu-nakan pada rumah tinggal, tetapi juga dapat dilihat pada lumbung-lumbung padi tradis-ional Indonesia. Tiang-tiang yang tinggi dan penutup dari piringan kayu membantu

(21)

un-18

tuk mencegah tikus untuk masuk ke dalam lumbung tersebut. atap yang dibuat memanjang juga merupakan salah satu usaha manusia yang hidup di wilayah tropis untuk mendapatkan udara yang segar sehingga rumah terasa lebih nyaman untuk dihuni. atap yang ren-dah seperti yang ada pada arsitektur rumah di Eropa akan mem-buat udara di dalam rumah terasa pengap dan menjadikannya tidak nyaman untuk dihuni. di wilayah pesisir, rumah panggung didiri-kan sebagai bentuk adaptasi mereka yang tinggal di daerah berair. Rumah dengan pondasi yang ditinggikan ini melindungi mereka dari bahaya luapan air saat terjadi pasang, ataupun banjir.

sumber : http://gudangarkeologi.blogspot.com/2013/05/rumah-panggung-bentuk-adaptasi-manu-sia.html

• Fish House, Singapore

b

ungalow yang tropis-modern ini merangkum esensi hidup di iklim panas dan lembab dari singapura dengan menciptakan ruang terbuka yang mendorong ven-tilasi alami dan menawarkan peman-dangan penghuni ke laut.

Konsep desain utamanya adalah untuk menciptakan sebuah rumah yang memiliki hubungan dekat

den-gan alam dan ini dicapai denden-gan memiliki kolam-kolam renang yang menghubungkan rumah dengan lanskap dan koneksi visual dengan laut. atap yang melengkung, yang melambangkan gelombang laut, juga menekankan ide laut di dekatnya.

sumber : http://www.archdaily.com/68115/fish-house-guz-archi-tects/

Architects: Guz Architects Location: Singapore

MSE Engineers: C&S Engineers M&E Engineers: Herizal Fitri Consultants Area: 726 sqm

Gross Floor Area: 540 sqm Project Year: 2009

(22)

19

D. DI ATAS PERAIRAN

• Rumah Suku Bajau

R

umah bajau terkenal dengan teknik menyambung kayu pada keduadua ujung punggungan . selain itu, ada juga hiasan ukiran yang dikenal sebagai layang - layang . biasanya rumah ini dibangun

mengunakan kayu yang bulat untuk gelagar dan tiangnya , sedang-kan lantainya terbuat dari bambu dan nibong ( kayu nipah ) . dind-ing dan atap pula terbuat dari daun nipah yang telah disusun. Rumah ini terbagi dua yaitu keoyon dan serudung ( dapur ). Indung terdiri dariruang yang berfungsi sebagai tempat bersanding , tempat tidur anak lelaki , tamu dan turi adalah tempat tidur anak gadis dara yang dipisahkan dengan kain atau kadang kala tidak .

Parapara berfungsi sebagai tempat menyimpan barang berharga seperti peralatan musik , senjata dan barang tembaga .

dapur dipisahkan dengan indung yang hanya dihubungkan meng-gunakan serambi yang dapat terhubung pantaran ( balkon ) . Tam-bak yang berbentuk rak yang terbuat dari tanah liat dan bagian atasnya disebut salaian untuk memanggang ikan dan juga untuk mengeringkan kayu api . bagian ruang bawah rumah pula disebut diak

tambak untuk menyimpan kayu bakar .

sumber : http://www.scribd.com/doc/67209664/rumah-bajau

(23)

20

• Rumah di Danau Tempe

Kabupaten Wajo dikenal sebagai daerah yang memiliki kekayaan sumberdaya perairan daratan yaitu danau Tempe. danau Tempe merupakan salah satu danau yang mempunyai potensi yang cu-kup besar di Propinsi sulawesi selatan. secara administratif terle-tak dalam 3 wilayah administratif kabupaten yang berbeda, yaitu Kabupaten Wajo, Kabupaten sidrap dan Kabupaten soppeng. be-sarnya potensi tersebut menjadi modal utama dalam sistem eko-nomi masyarakat setempat, terutama terhadap masyarakat nelayan tradisional yang menggantungkan hidup dari keberadaan danau. danau Tempe adalah landmark pariwisata Kabupaten Wajo dan branding Equator Of asia yang dinyatakan pada pertemuan tingkat tinggi 4 negara di asia timur (brunei, Philipina, Malaysia dan In-donesia) yang tergabung dalam Forum East asia Growth area (EaGa) pada tgl 26 Maret 1994 di dava City Philipina, melalui penandatanganan agred Minutes. sebagai tujuan wisata, danau Tempe menyajikan beragam keunikan alam yang dikelilingi oleh jajaran gunung dan bukit, keunikan budaya komunitas nelayan tradisional dengan rumah terapung dan teknik pemanfaatan danau Tempe secara tradisional, serta tempat persinggahan sekelompok unggas/pelikan yang melintas dari australia-afrika ketika neg-ara tersebut dalam musim gugur. selain sebagai destinasi tujuan pariwisata danau Tempe, juga memegang peran penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan sebagai laboratorium alam yang tidak pernah habis untuk dikaji secara mendalam.

ditinjau dari segi sosial budaya, danau Tempe merupakan kebang-gan masyarakat di sekitarnya. bagi masyarakat nelayan tradisional, danau Tempe merupakan sumber mata pencaharian bagi nelayan setempat. Karakter khas yang dimiliki oleh masyarakat nelayan tradisional ditandai dengan teknik pemanfaatan danau Tempe se-cara tradisional yang hingga sekarang masih dipertahankan. sesuai aturan adat setempat pemanfaatan danau Tempe terbagi atas be-berapa zona/kawasan yang berlaku setiap pergantian musim yaitu kawasan penangkapan ikan yaitu zona Cappeang-Palawang, bung-ka dan Makbung-kajalla, bung-kawasan perlindungan yaitu zona Pacco balan-da balan-dan zona keramat, kawasan bermukim terapung, balan-dan kawasan vegetasi apung. Pembagian zona tersebut merupakan bagian dari pranata lokal masyarakat setempat. selain itu masyarakat nelayan tradisional tersebut juga memahami secara personal tentang sistem adat dan larangan tertentu dalam memanfaatkan danau Tempe. Kekayaan tradisi juga tercermin dari upacara adat maccera tap-pareng sebagai momentum kebersamaan masyarakat setempat. Kearifan lokal tersebut menjadi keunikan yang menyatu dengan keberadaan danau Tempe. Keunikan tersebut masih dapat ditemui

(24)

21

di desa Pallimae Kecamatan sabbangparu. Karakter khas rumah terapung (kalampang) dan kekayaan tradisi menjadi daya tarik tersendiri desa Pallimae sehingga menjadi desa tujuan wisata di Kabupaten Wajo baik lokal maupun mancanegara.

sumber : http://fadhilplano07.blogspot.com/2012/03/danau-tempe-dulu-dan-sekarang.html

• Kabang Moken, Rumah Perahu

O

rang Moken telah orang nomaden di laut selama seti-daknya dua abad, sehingga mereka secara alami adalah pelaut dan pembuat perahu yang terampil. beberapa dekade yang lalu, papan kayu dan mesin secara bertahap layar. The Moken-Kabang sekarang lebih tahan lama, tetapi pada saat yang sama, lebih sulit untuk dibuat dan lebih mahal untuk me-lengkapi dan menjalankan mesin.

(25)

22

• Rumah di Danau Deriza

d

i danau dariza, banyak rumah adat dari berbagai daerah yang bisa menjadi tempat menginap. namanya danau dari-za Hotel & resort di Cipanas, Garut. Tempat ini merupakan sebuah kawasan wisata keluarga berupa danau. Objek wisata yang hanya berjarak tempuh tiga jam dari Jakarta ini menawarkan pengi-napan dengan konsep pondok berbentuk rumah adat, seperti rumah Gadang dari Padang, rumah adat Kesepuhan sunda, rumah Toba batak, nusa Tenggara dan bali. lokasi sempurna untuk liburan akhir minggu anda.

Panorama indah, alam yang segar dan kesejukan Gunung Guntur yang terkenal dengan pemandian air panas belerangnya, Gu-nung Hijau dan GuGu-nung Puteri yang melingkupi adalah nilai plus yang dapat anda nikmati selama berkunjung di danau dariza Hotel & resort.

Ketika menyusuri aliran danau buatan dengan perahu kecil, mungkin kenangan anda akan terbawa ke kota Venesia, tempat air dan bangunan begitu menyatu dalam jalinanan kanal dan perahu. Fasilitas di kawasan wisata danau dariza memang tidak jauh-jauh dari aktivitas air, seperti kegiatan memancing, kolam renang dengan water boom, jacuzzi, sepeda air, perahu dayung. namun ada juga lah-an ylah-ang tidak basah ylah-ang dapat lah-anda mlah-anfaatklah-an untuk berolahraga kecil seperti jogging atau sebagai taman bermain si kecil.

(26)

23

2.

ARSITEKTUR IKLIM SUBTROPIS

sdasdsadadsadasdasdasdasdasdsa sdasdasdasdasdasdas asda sdassa ds as das dss d adasd sdasdsadadsadasdasdasdasdasdsa sdasdasdas-dasdasdas asda sdassa ds as das dss d adasd sdasdsadadsasdasdasdas-dasdasdas- sdasdsadadsadasdasdas-dasdasdsa sdasdasdasdasdasdas asda sdassa ds as das dss d adasd sdasdsadadsadasdasdasdasdasdsa sdasdasdasdasdasdas asda sdassa ds as das dss d adasd

E. PADA DATARAN TINGGI

• Log House, Alaska

log House / Rumah Kayu batang bukanlah suatu kemewahan, tapi adalah gaya hidup bagi orang yang tinggal di tempat dingin seperti alaska. Rumah ini memungkinkan anda untuk dikelilingi oleh alam. log house adalah hasil dari buatan tangan (handi-craft), ini menjadi keunikan tersendiri. Material uta-ma yang digunakan adalah kayu gelondongan, selain karena mudah didapat di daerah tersebut, penggu-naan material kayu membantu memberikan kehan-gatan pada suhu dingin.

(27)

24

• Yoshinogari Dwellings

Y

oshinogari terletak di bagian utara dari saga Prefecture. sekitar 10 kilometer (6,2 mil) utara dari saga City dan seki-tar 30 kilometer (19 mil) selatan dari Fukuoka. Wilayah Yo-shinogari sangat sempit dari utara ke selatan. bagian selatan ter-dapat ujung utara Chikushi Plains (bagian dari saga Plains), dan di sebelah utara nagasaki Expressway adalah ujung selatan Gunung sefuri.

Pada tahun 1986, sisa-sisa masa parit-dikelilingi desa Yayoi dite-mukan di bukit Yoshinogari di lokasi yang direncanakan menjadi kompleks pabrik. daerah itu bernama situs Yoshinogari dan nama kota berasal dari sini.

Perumahan Yoshinogari ini dikenal dengan nama Pit-dwelling yang berarti rumah lubang atau rumah lorong. dilihat dari ben-tuknya, rumah ini mirip dengan rumah-rumah tradisional lain yang terletak di dataran tinggi.

sejarah :

april 1, 1889 - sistem modern kota didirikan, dan wilayah kota terdiri dari Mitagawa Village dan Higashi-sefuri Village.

april 1, 1965 - desa Mitagawa menjadi Mitagawa Town.

1 Maret 2006 - Mitagawa Kota dan Higashi-sefuri merge desa untuk membentuk Kota Yoshinogari

sumber : http://commons.wikimedia.org/wiki/File:Yoshinogari.jpg, http://en.wikipedia.org/wiki/Yoshi-nogari,_saga

(28)

25

• Longjie Dragon Terrace

l

ongjie adalah se-buah dataran tinggi di wlayah Quangxi China... arti longjie send-iri adalah Tulang belakang naga (dragon backbone) sering disebut juga dragon backbone Terrace, mung-kin karena di longjie adalah dataran tinggi yang disemua sisinya adalah sawah teras siring yang membentuk lapisan lapisan dan melengkung seperti bentuk tulang punggung naga.... dataran tinggi longjie sendiri berada pada sekitar 1500 meter dari per-mukaan laut, sayangnya saat saya mengunjungi longjie pada medio akhir Oktober 2011, disana sedang musim panas, dan sehabis panen padi... mungkin saat saat terbaik untuk mengabadikan teras siring di longjie adalah saat muasim hujan, mungkin sekitar bulan Juni.. sehingga sawah sawah di longjie sedang ada airnya... saya melihat beberapa foto di buku buku fotografi, sangat luar biasa pemandangan di longjie saat musim tanam padi.. refleksi matahari diatas air di setiap teras siring tampak sangat indah sekali....

sumber : http://imamfauzi.com/berita-141-longjie-dragon-terrace.html

• Rumah di Alpen

Rumah yang terletak di sekitar pegunungan, menghadapi suhu dingin rumah ini memiliki tembok-tembok yang tebal yang dikombinasikan dengan pemakaian kayu, tentu saja ada fireplace untuk menghangatkan diri. Tidak ada yang begitu unik atau perbedaan pada rumah ini, dibanding dengan arsitektur dataran tinggi lainnya.

(29)

26

• High Hills House, Stowe

T

empat yang tenang dan nyaman han-ya dua menit berkendara dari desa stowe. luas dan penuh cahaya, ada pera-pian pembakaran kayu .

Terlihat dari interiornya, pemilihan war-na ditujukan untuk memberikan suasawar-na hangat.

1

. Terletak di daerah perbukitan tinggi,

2

. Pintu masuk - teras tertutup, masuk ke area pintu masuk yang terpisah .

3

. dapur - blok counter, bar tempat duduk untuk 2 orang.

4

. Ruang Keluarga- ruang terang yang in-dah dengan jendela pada tiga sisi , perapi-an pembakarperapi-an kayu , pintu gaya Perperapi-ancis, dek dan tempat duduk yang nyaman untuk 4 +.

5 .

Ruang Makan - tempat duduk yang luas untuk 4 + , pemandangan taman belakang dan pintu ke belakang dek

6

. lantai bawah - Ruang TV besar dengan dengan sofa queen pull-out

7

. bathroom

8

. Kamar tidur - High Hills memiliki dua kamar tidur terpisah , di lantai utama ada kamar tidur queen yang memiliki akses terdekat ke kamar mandi dan lantai atas adalah kamar tidur utama dengan queen bed dan kamar mandi lengkap . ( ada juga dua sofa , satu bawah & satu di ruang tamu ) .

sumber : http://www.beckwithrentals.com/html/vacation_rentals/stowe/1Guest/HighHills. htm 2 1 3 4 5 8 7 6

(30)

27

• Highlands House

Tim desain

Tom Kundig, design Principal les Eerkes, staff

lokasi & Tahun Highlands, nC, 2008 Tipe bangunan Houses/apartments

Rumah untuk liburan keluarga ini berlo-kasi di areal berhu-tan di daerah pede-saan north Carolina. Menangkap pengala-man menyenangkan dari rumah pohon, struktur dibangkitkan dari tanah untuk me-ningkatkan pandan-gan dan mengurangi potensi banjir. diban-gun di atas struktur baja, rumah menggu-nakan batu tulis lokal, penutup dinding kayu horizontal dan atap logam untuk mem-buat kesan informal.

sumber : http://www.olsonkun-digarchitects.com/Projects/157/ Highlands-House#

(31)

28

• Rumah di Limekiln

Line, oleh Studio Moffit

R

umah den-gan atap se-gitiga yang dikelilingi oleh tanaman ini adalah rumah pertanian mandiri di Ontar-io yang dirancang oleh studio Moffitt .

dikelilingi pada

setiap sisi dengan jagung , gan-dum , barley dan jerami. Ini adalah sebuah rumah dua lan-tai di perkebunan dengan luas sepuluh hektar di Huron Coun-ty.

studio Moffit menggunakan cladding baja galvanis untuk menciptakan hubungan ke agri-kultural vernakular . deck kayu diposisikan pada tiga dari em-pat lantai dan termasuk salah satu yang cabangnya keluar sep-erti dermaga .

Rumah selesai pada kontrak desain - dan - membangun , yang melibatkan desainer lisa Moffitt tinggal di lokasi selama proses konstruksi .

Kediaman sepenuhnya off-grid dan dengan mandiri

menghasil-kan listrik sendiri menggunak-an pmenggunak-anel surya di atap . Mate-rial jendela adalah triple-glazed untuk mencegah kehilangan panas, sedangkan lantai beton bertindak sebagai massa termal .

Pada musim panas yang hangat kanopi membantu mengha-langi bagian selatan dari sinar matahari langsung , sedangkan jendela pada setiap elevasi dapat dibuka untuk memberikan ven-tilasi silang . air bersumber dari sebuah sumur di samping rumah .

The House on limekiln line

be-rada di 25 hektar daerah perta-nian di Huron County, Ontario . situs ini dalam fluks konstan karena pergeseran kondisi diur-nal dan tahunan terkait dengan cuaca , budidaya dan pekerjaan . Rumah duduk ringan di ta-nah saat mendaftar dan mem-perkuat kondisi spesifik lans-kap produktif ini luas : ia frame pemandangan menghadap selimut tanaman pergeseran berdekatan dengan rumah dan bertindak sebagai datum untuk pergeseran topografi yang ada di situs. Rumah dikalibrasi un-tuk memungkinkan pandangan ke dalam dan melalui rumah , memfasilitasi ekspansi visual spasial interior . dek selatan di-perpanjang dan dek yang digu-nakan untuk berjalan menawar-kan ruang ambang batas barat yang memperpanjang pengala-man eksterior di lokasi

Rumah adalah off-grid dan bertemakan sustainability . langkah-langkah ini mengu-rangi baik konsumsi energi op-erasional dan diwujudkan , dan diintegrasikan ke dalam desain kohesif . Tapak dan orientasi memfasilitasi pemanasan dan pendinginan pasif . sebuah dek selatan dermawan blok over-hang matahari musim panas sementara memungkinkan ma-tahari musim dingin untuk me-manaskan lantai massa termal beton . Meriam windows mer-ata memfasilitasi musim panas ventilasi silang dan efek tumpu-kan membersihtumpu-kan panas . Jen-dela kaca tiga , amplop sangat terisolasi rinci untuk mengu-rangi panas menjembatani , dan penggunaan peralatan efisiensi tinggi memastikan bahwa kon-sumsi energi yang dibutuhkan

(32)

29

untuk melayani rumah rendah . Rumah menawarkan kembali ke lanskap budaya di lahannya . bahasa arsitektur eksterior, monolitik dengan baja galvanis , diinformasikan oleh vernakular pertanian lokal untuk memasti-kan koherensi visual dalam lan-skap dan untuk memfasilitasi konstruksi dengan bahan lokal. sebagai proyek rancang-bangun , konstruksi diselesaikan teruta-ma oleh petani loka. Para petani dengan pengrajin setempat me-mastikan bahwa rumah berakar pada praktek-praktek pemban-gunan yang inovatif dan peng-hematan.

sumber:

http://www.dezeen.com/2013/02/20/house-on-limekiln-line-by-studio-moffitt/

(33)

30

F. PADA DATARAN

RENDAH

• Rumah Modern di South

Coast

T

odd Cooper dan Giuseppe sironi telah membangun rumah bergaya modernis diba-gian dari sebuah rumah pantai tahun 1970-an di West sussex

sumber : http://www.homebuilding.co.uk/design/ houseplan/a-moderniststyle-home-on-the-south-coast

• Rumah Elysium 154

bVn arsitektur telah meran-cang Elysium 154 Rumah di noosa , Queensland , australia. The Elysium 154, Proyek noosa , adalah pembangunan perumahan untuk sub - divisi terakhir dalam daerah yang sangat diminati noosa. situs be-sar yang terdiri dari 189 rumah , fasilitas rekreasi komunal (

la-pangan tenis , spa, fasilitas air ) taman dan cagar alam yang

ter-letak di pedalaman dari pantai noosa berdekatan dengan danau Weyba. Pemandangan indah dari situs mempertahankan kantong besar vegetasi yang ada dan diberikan pandangan jauh ke sun-shine Coast hinterland di luar .

Rumah ini memiliki site yang benar-benar indah , perlahan melandai dari jalan di sebe-lah selatan menuju sebuah ta-man kecil dan ruang terbuka ke utara. dinding melengkung dan bentuk yang mengidentifi-kasi rumah ini dihasilkan oleh respon intuitif untuk menca-pai kedua aspek utara - timur dan pemandangan ke daerah

(34)

dind-31

ing bertekstur melipat kembali ke dalam interior hunian di sepanjang dinding dan langit-langit di mana tepi bertransisi dengan dinding dengan halus, memungkinkan ambang antara dalam dan luar terdistorsi . sua-sana ruang taman dan kolam renang luar ke dalam gedung diperkuat dengan pengalaman subtropis mewah .

G. DI PERAIRAN

• Rumah Apung oleh

Dymitr Malcew

dengan mudah di dermaga marina, rumah terapung yang dirancang oleh dy-mitr Malcew ini merupakan struktur mobile house yang dapat diangkut ke lokasi yang berbeda-beda. Rancangan proyek ini berbasis gagasan hunian mungil di lokasi per-airan yang tenang.

Rancangan ini menawar-kan pengalaman “luar biasa” menikmati hunian pribadi di tengah laut. dibuat un-tuk selalu bisa terapung, rumah unik ini menyediakan

koneksi visual yang maksimal ke sekelilingnya.

Interior semua kamar pun me-miliki akses langsung ke teras di sekelilingnya. Hal ini seti-daknya memungkinkan dunia luar berbaur masuk ke dalam bangunan dari platform tera-pung yang lembut bergerak dari satu tempat ke tempat lain.

s e

- men-t a r a i t u , a t a p rumah ini dibuat dengan ko-lom yang dipisahkan dari dinding tirai kaca. solusi ini memungkinkan untuk mena-han gerakan-gerakan kecil yang disebabkan oleh permukaan air tidak merata. Yang pasti, cahaya alami dapat menembus leluasa ke dalamnya sehingga selalu menyegarkan sirkulasi udara.

sumber : http://properti.kompas.com/ read/2013/11/22/1138017/Mengintip.Rumah. Terapung.untuk.Perairan.Tenang.

(35)

32

• Floating House oleh

Vandeventer Carlander

Architects

Floating House didesain oelh Vandeventer + Carlander archi-tects. berlokasi di lake union, seattle, Washington. Material eksterior dipilih berdasarkan pertimbangan kualitas estetika dan perawatan. Jendela pada bagian depan, ketinggian dia-tas air menggunakan panel alu-minium, dan oanel slat-escape extreme bercampur dengan jendela alaskan Yellow Ceder pada lantai dua. bagian eks-terior merefleksikan langsung pengembangan interiornya

sumber : http://worldhousedesign.com/mod- ern-house-design/floating-house-design-by-vandeventer-carlander-architects/

(36)

33

• Rumah Apung di Alaska

di daerah alaska juga terdapat rumah-rumah apung yang pada um-umnya juga dipakai sebagai tempat berdagang, ada beberapa rumah yang bisa dijadikan sebagai canoe juga.

(37)

34

3.

DI DAERAH

KU-TUB

H. ARKTIK

Ciri-ciri arsitektur iklim dingin: • Radiasi panas tidak pernah

tegak lurus

• Jumlahnya minim walau di musim panas. di bela-han utara matahari bela-hanya tampak di selatan, terbit di timur, tapi tidak-pernah tinggi dan sudah turun lagi. • Pada musim panas mataha-ri tidak pernah tenggelam (kadang-kadang) dan pada musim dingin matahari kadang-kadang tidak mun-cul, dan angin dingin ken-cang sekali.

• Terang langit sedikit sekali dan iluminansinya rendah matahari tidak seterang di khatulistiwa.

• Kelembaban tinggi karena adanya penguapan es

• strategi Kinerja bangunan: • Membatasi pertukaran

uda-ra dalam dan luar, karena pertukaran udara membawa serta energi panasnya.

• bentuk bangunan rendah, tahan angin, stream line, dan tidak menahan angin dingin

• bukaan-bukaan untuk menangkap cahaya mataha-ri sudah tidak layak, karena terlalu kecil pengaruhnya. • bahan-bahan yang dipakai

mempunyai berat jenis be-sar, time lag panjang, kon-duktivitas panas kecil, masif dan tebal

• bangunan cenderung mem-bulat untuk mencegah pengeluaran panas.

• Masa-masa bangunan cen-derung disusun kompak menjadi satu dan padat, dengan bukaan-bukaan tersembunyi dan kecil.

• Igloo / Snowhouse

Igloo merupakan rumah atau tempat tinggal sementara orang-orang Inuit (penduduk asli amerika). Igloo bentuknya seperti kubah dan terbuat dari es yang sudah mengeras, selain itu juga ditambahkan kerang-ka-kerangka binatang sperti kerangka ikan paus dan juga kulit hewan sebagai pelapis. saat ini, kalau mau nyari Igloo, datang aja ke daerah arktik Tengah, Kanada atau di Thule, Greenland.

nama Igloo sendiri sebenarnya mempunyai arti rumah dalam berbagai bentuk. namun, baru-baru ini orang-orang disana sering menyebutnya menjadi Igluvigaq yang berarti rumah dari salju. untuk membuat se-buah Igloo, kita memerlukan salju yang sudah mengeras. salju yang keras ini bukan be-rarti susah juga untuk dipotong. salju yang baik untuk membuat Igloo adalah keras namun lu-nak untuk dipotong. blok-blok salju nantinya dipotong dan dibuat untuk menopang satu sama lain. susunan blok nanti-nya akan mengikuti arah jarum jam dan tiap blok semakin lama semakin tinggi bentuknya. bila dibangun dengan benar, bagian atap kubah igloo sanggup me-nahan berat satu orang yang berdiri di atasnya. Panas dari lampu tradisional Inuit yang disebut qulliq bisa

melumer-kan es pada bagian dalam igloo, tapi bagian es yang mencair bisa segera beku kembali dan mem-bentuk lembaran es baru yang menambah kekuatan bangunan igloo.

Ruang tidur terletak di ba-gian dalam rumah yang lebih tinggi daripada ruangan yang ada di dekat pintu masuk. ba-gian dalam igloo yang lebih rendah merupakan ruangan tempat udara dingin berkum-pul, karena udara dingin yang mempunyai berat jenis tinggi mengalir ke bawah. sebaliknya, udara panas yang mempunyai berat jenis rendah mengalir ke atas, sehingga ruang tidur tetap hangat bila dipasang pemanas, lampu, atau tidur dengan hanya memakai selimut.

Jangan sangka kalau di dalam Igloo itu dingin. di dalam Igloo suhunya malah menjadi panas. Kenapa bisa???

Panas di dalam Igloo disebab-kan karena rumah Igloo yang terbuat dari es atau salju

(38)

memi-35

liki sifat yang tidak mudah meng-hantarkan panas (isolator). Panas itu sendiri berasal dari dalam tu-buh kita sehingga panas tutu-buh kita tetap tertahan didalam iglo dan kita merasa hangat didalam iglo,sama halnya mengapa kita merasa hangat kalau pakai selim-ut saat udara dingin. selain itu, panas tersebut juga dapat berasal dari lampu yang dinyalakan di dalam Igloo. untuk meningkat-kan panas, dapat juga digunameningkat-kan kulit binatang supaya di dalam Igloo lebih hangat lagi. Kulit he-wan ini dapat meningkatkan suhu lebih hangat 10oC

(39)

4.

KESIMPULAN

Perbedaan geografis mencip-takan beragam tempat dan iklim yang berbeda-beda, dalam perkembangannya ini membuat manusia yang tinggal pada daerahnya masing-masing memiliki gaya arsitektur atau lingkungan buatan yang berbe-da-beda untuk menyesuaikan dengan lingkungan. Ini juga berpengaruh kepada pengeta-huan dan teknologi arsitektur pada masing-masing daerah, di daerah subtropis misalnya, iklim yang menyulitkan ini justru memaksa orang-orang subtropis untuk mencari cara menyesuaikan diri atau bahkan menciptakan teknologi untuk mengatasi masalah lingkungan-nya. Ini membuat orang-orang di daerah subtropis cenderung lebih maju. Walaupun demiki-an ordemiki-ang-ordemiki-ang di daerah lain seperti daerah tropis maupun arktik tetap memiliki keunikan sendiri dalam arsitekturnya. Pada dasarnya memang arsi-tektur diciptakan untuk mewa-dahi aktivitas, dengan semakin berkembangnya ilmu pengeta-huan maka kedepan seharusnya rancangan arsitektur semakin bijaksana dalam menangani masalah lingkungan maupun

kebutuhan dari aktivitas manu-sia sendiri.

5.

SARAN

Memang sudah seharusnya per-ancangan arsitektur memper-timbangkan iklim dan sumber daya ataupun kearifan lokal, kesuksesan perancangan arsi-tektur dengan memperhatikan lokalitas ini sudah dibuktikan oleh keberadaan arsitektur ver-nakular, namun di era modern ini penggunaan bahan-bahan memang tidak sepenuhnya ha-rus menggunakan bahan tradis-ional, setidaknya dalam peran-cangan arsitektur diterapkan konsep ramah lingkungan.

(40)
(41)

Referensi

Dokumen terkait