• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Lift

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Lift"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Disusun Oleh :

Disusun Oleh :

M

M Richzad

Richzad Prima

Prima S

S

3114041002

3114041002

Andini

Andini Nurlely

Nurlely Amelia

Amelia

3114041011

3114041011

Muchammad

Muchammad Atho

Atho Romadhoni

Romadhoni

3114041038

3114041038

PROGRAM STUDI D-IV TEKNIK SIPIL

PROGRAM STUDI D-IV TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

SURABAYA

(2)

DAFTAR ISI DAFTAR ISI

BAB

BAB I. I. PENDAHULUAN ...PENDAHULUAN ... 1... 1 1.1

1.1 Latar Latar Belakang. ...Belakang. ... 1... 1 1.2

1.2 Rumusan Rumusan Masalah ...Masalah ... 1... 1 1.3

1.3 Tujuan Tujuan ... 1... 1 1.4

1.4 Manfaat. Manfaat. ... 1... 1 BAB

BAB II. II. DASAR DASAR TEORI ...TEORI ... ... 22 2.1

2.1 Pengertian Pengertian Lift ....Lift ... 2... 2 2.2

2.2 Sistem Sistem Penggerak Penggerak Lift. ...Lift. ... 2. 2 2.3

2.3 Komponen Komponen Utama Utama Elevator ..Elevator ... 4... 4 2.4

2.4 Cara Cara Kerja Kerja Elevator ...Elevator ... ... 99 BAB

BAB III. III. HASIL HASIL SURVEY. ...SURVEY. ... ... 1111 3.1

3.1 Lokasi Lokasi Survey Survey ... 11... 11 3.2

3.2 Hasil Hasil Survey ...Survey ... 11... 11 3.2.1

3.2.1 Tower Tower A ...A ... 11... 11 3.2.2

3.2.2 Tower Tower B ...B ... 19... 19 BAB

BAB IV. IV. KESIMPULAN ...KESIMPULAN ... 21... 21 4.1

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lift atau Elevator merupakan alat transportasi yang didesain untuk transportasi vertikal dalam bangunan bertingkat yang digunakan untuk mengangkut orang atau  barang. Lift umumnya digunakan di gedung-gedung bertingkat tinggi, biasanya lebih dari tiga atau empat lantai. Sedangkan gedung-gedung yang lebih rendah  biasanya hanya menggunakan tangga atau eskalator. Layanan transportasi vertikal

ini penting untuk menjaga kelancaran pergerakan dalam suatu gedung. Keberadaan dari elevator ini merupakan sebagai pengganti fungsi dari pada tangga dalam mencapai tiap-tiap lantai pada suatu gedung bertingkat, dengan demikian keberadaan elevator tidak dikesampingkan karena dapat mengefisienkan energy dan waktu.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja bagian-bagian dari lift? 2. Bagaimana cara kerja dari lift?

3. Bagaimana spesifikasi dari salah satu lift yang tersedia?

1.3 Tujuan

1. Mahasiswa dapat mengetahui bagian-bagian dari lift. 2. Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja dari lift. 3. Mahasiswa dapat mengetahui spesifikasi suatu lift.

1.4 Manfaat

Dengan dibuatnya laporan ini diharapkan mahasiswa dapat mengetahui informasi-informasi terkait mengenai lift atau elevator.

(4)

BAB II DASAR TEORI

2.1. Pengertian Lift

Kusuma (2010) mengatakan elevator adalah salah satu alat bantu dalam kehidupan manusia yang berfungsi untuk mempermudah aktifitas manusia yang rutinitasnya lebih sering berada di dalam gedung-gedung bertingkat. Keberadaan dari elevator ini merupakan sebagai pengganti fungsi dari pada tangga dalam mencapai tiap-tiap lantai pada suatu gedung bertingkat, dengan demikian keberadaan elevator tidak dikesampingkan karena dapat mengefisienkan energi dan waktu.

Lift umumnya digunakan di gedung-gedung bertingkat tinggi, biasanya lebih dari tiga atau empat lantai. Sedangkan gedung-gedung yang lebih rendah biasanya hanya menggunakan tangga atau eskalator.

2.2. Sistem Penggerak Lift

Seperti transportasi lainnya yang berjalan atau bergerak dengan sebuah sistem mesin atau penggerak, maka elevator pun mempunyai sistem penggerak tersendiri. Dilihat dari sistem penggeraknya, elevator terbagi menjadi dua kelompok, yaitu:

1. Sistem penggerak hidrolik ( Hydraulic Elevator )

Sistem penggerak hidrolik ini bekerja dengan mengangkat kereta  penumpang dengan menggunakan silinder piston. Silinder tersebut dihubungkan dengan sistem pompa oli atau cairan lainnya yang bersifat incompressible.

Komponen utama dari hydraulic elevator , ialah:

 Tangki atau reservoir oil .   Electric pump.

 Solenoid valve antara silinder dan reservoir .

Cara kerja dari hydraulic elevator  adalah sebagai berikut:

(5)

 Jika valve terbuka maka oli yang bertekanan di dalam silinder

akan kembali ke reservoir. Namun jika valve tersebut tertutup maka oli tersebut tidak memiliki jalan lain kecuali masuk ke silinder dan menekan piston ke atas dan mengangkat kereta.

 Jika kereta telah mencapai lantai yang dituju, kontrol sistem akan

mematikan pompa. Pada saat pompa tersebut dalam kondisi mati, oli tidak bisa kembali ke reservoir sehingga kereta tetap berada di lantai yang dituju.

Sumber: http://science.howstuffworks.com/transport/engines-equipment/elevator1.html

Gambar. Sket Hydraulic Elevator

2. Sistem penggerak dengan motor listrik (Traction Elevator )

Sistem penggerak dengan motor listrik (Traction Elevator) bekerja dengan mengangkat kereta dengan menggunakan tali baja atau wire rope yang dihubungkan pada puli yang berada di motor listrik dan juga yang  berada di atas kereta penumpang.

Ciri khas dari Traction elevator ialah:

 Menggunakan susunan wire rope

 Menggunakan puli traksi sebagai penggerak wire rope  Mempunyai counter weight

(6)

 Mengandalkan gaya gesek antara puli dan wire rope sebagai

 pengangkat dan penurun kereta.

Sumber: http://science.howstuffworks.com/transport/engines-equipment/elevator3.htm

Gambar. Sket Traction Elevator 

2.3. Komponen Utama Elevator

Sebelum menjelaskan cara kerja dari elevator perlu diketahui komponen-komponen apa saja yang terdapat dalam sebuah design atau sebuah sistem elevator tersebut.

Komponen utama elevator terdiri dari dua bagian, yaitu: 1. Ruang mesin (Machine Room)

2. Ruang luncur (Hoistway) 3. Kereta (Car Lift)

4. Luar ruang luncur pada tiap-tiap lantai Secara umum terdapat pada gambar di bawah ini.

Bagian-bagian dari Traction  Elevator : 1. Control Panel  2. Motor Listrik 3. Puli 4. Counter weight  5. Rel penuntun

(7)

Gambar. Komponen Elevator  2.3.1. Komponen Ruang Mesin ( Machine Room)

a. Control System atau Control Panel (Lemari Kontrol)

 Panel distribusi  adalah panel penerima daya listrik dari panel

sumber listrik utama dalam bangunan dan diteruskan ke control  panel.

 Control panel adalah control elevator secara otomatis, panel ini

terdapat inverter motor dan program logic control yang berfungsi untuk mengatur geraknya elevator.

 ARD (

 Automatic Rescue Device

)  adalah komponen tambahan

yang bekerja pada saat listrik padam. Berisi Accu (DC) dan  berubah menjadi AC saat masuk ke control panel.

I nterphone

  berfungsi sebagai alat komunikasi antar mekanik.

(8)

b. Geared Machine atau Mesin Penggerak dan Puli

Geared Maching berfungsi sebagai penggerak kereta untuk naik maupun turun. Di dalam ruang mesin terdapat satu mesin penggerak  jenis geared. Pada mesin ini, perputaran dari motor penggerak

ditransformasikan oleh roda gigi sehingga dari putaran motor tinggi dapat berubah ke putaran rendah. Kecepatan maximum dari kereta lift dengan sistem geared adalah 150mpm.

Pada mesin penggerak ini terdapat brake (rem) dimana rem ini akan  berkeerja jika motor penggerak tidak dialiri listrik.

Gambar. Puli c.

 Speed Governor 

Speed Governor adalah alat pengaman, dimana jika kecepatan lift melebihi batas-batas yang telah ditentukan, maka speed governor ini akan bekerja dan kereta akan berhenti baik oleh elektrik maupun maupun mekanik.

d. Pendingin ruangan (

 Air Conditioning

)

Berfungsi untuk menjaga kebersihan dan kelembaban ruangan. Hal ini merupakan upaya dari pemeliharaan komponen yang berada di ruang mesin.

2.3.2. Komponen Ruang Luncur (Hoistway)

Ruang luncur adalah lorong atau lintasan dimana kereta tersebut  bergerak naik dan turun. Lubang ini harus merupakan lubang tertutup

(9)

dan tidak ada hubungan langsung ke ruang di luarnya kecuali untuk lubang dua buah lift berdampingan.

a. Guide Rail (Rel Pemandu)

Berfungsi untuk memandu jalannya kereta dan bobot imbang (counter weight) sehingga kereta dan bobot imbang tidak  bertabrakan.

b. Limit Switch/ Saklar Batas Lintas

Berfungsi untuk menjaga agar kereta tidak melebihi pit dan lantai ruang mesin. Ada dua jenis Limit Switch yaitu untuk pembalik arah (direction switch) dan final switch, terletak pada rel pemandu yang  berada sebelum lantai ruang mesin dan sebelum pit.

c. Vane Plate/ Pelat Bendera

Dipasang di rel kereta yang berfungsi untuk mengatur pemberhentian kereta pada lantai yang dikehendaki dan mengatur pembukaan pintu  pendaratan (landing door).

d. Landing Door/ Pintu Pendaratan

Terdiri dari beberapa bagian, antara lain door hanger, door sill, dan door panel. Berfungsi untuk menutup ruang luncur dari luar. Pada hall door ini dipasang alat pengaman secara seri sehingga apabila salah satu pintu terbuka maka lift tidak akan bisa dijalankan.

e. Buffer

Terletak di dua tempat yaitu: satu set untuk kereta dan satu set untuk  beban pengimbang/ counterweight. Berfungsi untuk meredam tenaga

kinetik kereta dan bobot pengimbang pada saat jatuh. f. Governer Tensioner

Merupakan pully berbandul sebagai penegang rope governor yang terletak di pit.

2.3.3. Komponen Kereta (Car Lift) a. Car/ Kereta

(10)

Car/ Kereta adalah kotak dimana penumpang naik dan dibawa naik turun. Kereta ini dihubungkan langsung dengan bobot pengimbang (Counterweight) dengan tali baja lewat pully penggerak di ruang mesin.

b. Car Door/ Pintu Kereta

Terdiri dari beberapa bagian, antara lain: door hanger, door sill, door  panel dan door mekanisme yang mengatur buka tutup pintu. Berfungsi untuk menutup kereta dari luar. Pada pintu kereta (car door) ini dipasang alat pengaman secara seri dengan pintu  pendaratan/ landing door sehingga apabila pintu terbuka maka lift

tidak dapat dijalankan.

c. COP (Car Operating Panel)

Ada satu atau lebih COP. Biasanya terletak pada sisi depan kereta (front return panel). Pada panel tersebut terdapat tombol-tombol lantai dan tombol pengatur buka tutup pintu.

d. Interphone

Biasanya terletak pada COP (pada lokasi yang mudah dicapai) yang  berfungsi untuk mengadakan komunikasi (dalam keadaan tertentu) antara kereta, kamar mesin (Machine Room) dan ruang kontrol gedung.

e. Alarm Buzzer

Yang berfungsi untuk memberi tanda bila lift berbeban penuh atau tanda-tanda lain.

f. Switcing Box

Biasanya menjadi satu dengan COP. Yang terletak dibagian bawah COP secara tertutup (yang dapat dibuka hanya dengan kunci khusus) didalamnya terdapat tombol-tombol pengatur.

g. Floor Indicator

 Nomor penunjuk lantai dan arah jalannya kereta. Biasanya terletak disisi atas pintu kereta (transom) atau pada COP.

(11)

Biasanya terletak diatas atap kereta, fungsinya untuk menerangi kereta dalam keadaan darurat (listrik mati) dengan sumber battery. i. Saklar Pintu Darurat (Emergency Exit Switch)

Terletak pada pintu darurat diatas kereta, fungsinya untuk memastikan agar kereta tidak berjalan apabila pintu darurat dibuka untuk proses penyelamatan.

 j. Safety Link

Mekanisme penggerak alat pengaman (safety device) diatas kereta yang dihubungkan dengan governor di kamar mesin. Berfungsi untuk menahan kereta over speed ke bawah (dalam keadaan darurat).

2.3.4. Komponen Luar ruang luncur (Hall) a. Tombol Lantai

Tombol pemanggil kereta di lantai/ hall. b. Saklar Parkir

Biasanya terletak di lobby utama didekat tombol lantai (hall button)  berfungsi untuk mematikan dan menjalankan lift.

c. Saklar Kebakaran/ Fireman Switch

Biasanya terletak di lobby utama disisi atas hall button, berfungsi untuk mengaktifkan fungsi fireman control/ fireman operation. d. Hall Indicator (Penunjuk Lantai)

Biasanya terletak di transom atau hall button pada masing-masing lift. Berfungsi untuk mengetahui posisi masing-masing kereta.

2.4. Cara Kerja Elevator

Kontruksinya berupa kereta yang di naik turunkan oleh motor penggerak

(gearless elevator), dengan mengunakan tali baja, melalui ruang luncur (hoistway) di dalam bangunan yang di design khusus untuk elevator. Agar kereta berjalan secara vertikal digunakan rel pemandu setinggi ruang luncur (hoistway) yang di  pasang pada dinding ruang luncur. Untuk mengimbangi berat kereta dan

(12)

dengan setengah berat beban maksimum yang diizinkan. Hal ini untuk

memperingan kerja motor penggerak, karena pada saat kereta dipenuhi dengan  beban maksimum, motor penggerak hanya berupaya mengangkat atau menaikkan

setengah dari beban maksimumnya. Sebaliknya pada saat kereta kosong, mesin traksi hanya perlu mengangkat atau menaikan setengah dari beban maksimum yang berlebih pada counter weight.

(13)

BAB III HASIL SURVEY

3.1. Lokasi Survey

Apartement Puncak Dharmahusada Tower A dan Tower B

3.2. Hasil Survey 3.2.1. Tower A

Pada Apartement Puncak Dharmahusada Tower A, direncanakan memilik lift sebanyak 6 buah lift yaitu 4 buah lift untuk penumpang dan 2 buah lift untuk barang. Lift tersebut direncankan menggunakan merk “SJEC” yang dapat menahan beban sebesar 1350 kg. Lift ini  digunakan untuk memfasilitasi pergerakan/ perpindahan secara vertikal hingga mencapai tingkat 39, karena apartement ini memiliki tingkat hingga mencapai 39 lantai. Para penghuni apartemen tersebut yang jumlah  penghuninya sebanyak 950 unit.

Pada bagian pit lift terdapat bantalan/ pegas sebanyak 3 buah, yaitu 2 buah bantalan untuk sangkar lift dan 1 buah bantalan untuk  pemberat. Bantalan tersebut digunakan untuk meredam hentakan beban

yang terdapat pada sangkar lift sehingga tidak terjadi kerusakan pada sangkar lift. Pada bagian pit lift ini juga memerlukan maintenance berupa  pengecekan terhdap bantalan/ pegas tersebut agar bantalan/ pegas tersebut dapat berfungsi dengan baik sebagaimana mestinya. Penentuan kedalaman, luas dan lebar pit lift berdasarkan fabricant lift yang direncanakan.

(14)

Gambar. Pit Lift pada Apartement Puncak Dharmahusada Tower A

Core Lift berfungsi sebagai ruang pergerakan sangkar lift, sehingga pada bagian core lift tersebut terdapat shear wall yang menahan geser. Penentuan ukuran core lift tersebut berdasarkan fabricant dari lift yang direncanakan.

(15)

Gambar. Shear Wall pada Apartement Puncak Dharmahusada Tower A

Sangkar Lift berfungsi sebagai ruang dimana pengguna dapat melakukan perpindahan/ pergerakan secara vertikal ke lantai yang ingin dituju. Pada bagian sangkar lift ini terdapat sebuah man hole yang  berguna untuk melakukan maintenance terhadap lift. Maintenance

tersebut dilakukan secara bertahap dan terstruktur sehingga fungsi dari lift tersebut dapat berjalan sesuai rencana umur lift.

(16)

Gambar. Sangkar Lift pada Apartement Puncak Dharmahusada Tower A

Man Hole berfungsi untuk melakukan maintenance terhadap lift. Maintenance tersebut dilakukan secara bertahap dan terstruktur sehingga fungsi dari lift tersebut dapat berjalan sesuai rencana umur lift.

Gambar. Man Hole pada Apartement Puncak Dharmahusada Tower A

LRD/ Ruang Mesin Lift ini terdapat pada bagian tingkat lantai yang paling atas yaitu di tingkat/ lantai 40. Ruang mesin ini berfungsi sebagai tempat controlling terhadap mesin/ motor penggerak lift. Ruang

(17)

motor penggerak lift ini selalu mengeluarkan emisi suhu panas untuk setiap pergerakannya.

Gambar. Ruang Mesin Lift pada Apartement Puncak Dharmahusada Tower A

(18)

Gambar. Spesifikasi Mesin Lift pada Apartement Puncak Dharmahusada Tower A

Gambar. Balok untuk Motor Penggerak pada Apartement Puncak Dharmahusada Tower A

(19)

Gambar. PCB untuk Pengatur Panel Lift pada Apartement Puncak Dharmahusada Tower A

Gambar. PCB untuk Pengatur Panel Lift pada Apartement Puncak Dharmahusada Tower A

(20)

Gambar. Emergency Power pada Apartement Puncak Dharmahusada Tower A

(21)

3.2.2. Tower B

Pada Apartemen Puncak Dharmahusada Tower B, direncanakan memiliki 6 lift, namun konstruksi lift pada Tower B masih dalam tahap  pemasangan baja untuk pembatas sangkar lift, dan sebagian dalam tahapan pemasangan sangkar lift. Namun setiap core lift belum terpasang  pegas atau bantalan pada pit lift. Penentuan luas core lift dan kedalaman  pit lift menyesuaikan dengan lift yang ada di pabrikan. di depan lift terdapat ruang kontrol listrik yang diatasnya terdapat shaft. Konstruksi Lift pada Tower B ini belum terdapat motor penggerak lift diatasnya.

(22)
(23)

BAB IV KESIMPULAN

4.1. Kesimpulan

Dari uraian di atas, di dapatkan beberapa kesimpulan, yaitu:

1. Elevator merupakan transportasi yang pada saat operasinya tidak dikendalikan secara langsung oleh penumpangnya. Oleh karena itu, kehandalan teknologi dari produsennya menjadi faktor utama keamanan  penumpang.

2. Pada Apartement Puncak Dharmahusada Tower A, direncanakan memilik lift sebanyak 6 buah lift yaitu 4 buah lift untuk penumpang dan 2 buah lift untuk barang.

3. Pada Apartement Puncak Dharmahusada Tower A, direncanakan menggunakan merk “SJEC” yang dapat menahan beban sebesar 1350 kg. 4. Pada Apartemen Puncak Dharmahusada Tower B, direncanakan memiliki 6

Referensi

Dokumen terkait

Rancang bangun mekanisme penggerak pintu pagar lipat dengan menggunkan tali kawat baja (wire rope stell)1. (2015 : XXX + 64 Halaman + Daftar Gambar + Daftar Tabel

pengedokan kapal dengan cara medudukan kapal diatas kereta yang disebut trolley dan menarik kapal tersebut dari permukaan air dengan mesin Derek dan tali baja melalui suatu rel

Berdasarkan permasalahan tersebut maka penulis tertarik untuk meneliti tentang ”An alisis kekuatan tali baja ( wire rope ) pada alat angkat gantry crane pada

Pada percobaan ke-4, kereta atau glyder dihubungkan dengan seutas tali yang. diberi beban

3.4 ruang puli ruang tertentu di dalam atau di luar ruang luncur, dimana roda puli ditempatkan 3.5 tali baja traksi sejumlah kawat baja yang dipilin, dan beberapa pilinan

Motor penggerak ini dilengkapi dengan rem magnet ( magnetic brake ) yang berfungsi menahan motor ketika kereta elevator telah sampai pada lantai yang dituju,