• Tidak ada hasil yang ditemukan

WHITE PAPER ICU.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "WHITE PAPER ICU.docx"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

RS Aisyiyyah Muntilan 1

WHITE PAPER

KEPERAWATAN INTENSIVE

CARE UNIT

RS AISYIYYAH MUNTILAN

Jl. KH Aahmad Dahlan Muntilan Magelang

(2)

KEPUTUSAN DIREKTUR

RUMAH SAKIT AISYIYYAH MUNTILAN Nomor : …./PS.1.2/IV/2015

Tentang

WHITE PAPER PERAWATAN INTENSIVE CARE UNIT DIREKTUR RUMAH SAKIT AISYIYYAH MUNTILAN

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan, maka diperlukan adanya White Paper Perawatan Intensive Care Unit di Rumah Sakit Aisyiyyah Muntilan.

b. Bahwa sesuai butir a diatas perlu menetapkan Keputusan Direktur Rumah Sakit Aisyiyyah Muntilan tentang Mengingat : 1. Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang

Kesehatan

2. Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan.

4. Peraturan Menteri Kesehatan No 49 Tahun 2013 tentang Komite Keperawatan

5. Surat Keputusan Badan Pelaksana Harian Rumah Sakit Aisyiyyah Muntilan nomer 015/B-II/BPH-II/XII/2014 tanggal 12 Desember 2014 M, tentang Susunan Direksi Rumah Sakit Aisyiyyah Muntilan.

M E M U T U S K A N

RS Aisyiyyah Muntilan 2

RS AISYIYYAH MUNTILAN

Jl. KH Ahmad Dahlan Muntilan Magelang

(3)

Menetapkan :

PERTAMA KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT AISYIYYAH MUNTILAN TENTANG WHITE PAPER PERAWATAN INTENSIVE CARE UNIT

KEDUA : White Paper Perawatan Intensive Care Unit dimaksudkan pada diktum pertama sebagaimana terlampir dalam lampiran keputusan ini.

KETIGA : White Paper Perawatan Intensive Care Unit dimaksudkan untuk menjadi acuan dalam mengatur rencana kewenangan klinis perawat dalam area medikal bedah

KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : Muntilan Pada Tanggal :

Direktur,

d r. Muhammad Was,an, Sp S (K) QIA. NBM:

RS Aisyiyyah Muntilan 3

(4)

KATA PENGANTAR

Segala puji hanyalah bagi Allah Subhanahuwata’ala, Tuhan semesta alam yang telah memberikan Ridlo dan Petunjuk – Nya, sehingga White Paper Perawatan INTENSIVE CARE UNIT ini dapat selesaikan dan dapat diterbitkan.

Panduan ini dibuat untuk menjadi acuan dalam pelaksanaan pengaturan kewenangan klinis perawat Intensive Care Unit di Rumah Sakit Aisyiyyah Muntilan. Untuk peningkatan mutu pelayanan diperlukan pengembangan kebijakan, pedoman, panduan dan prosedur. Untuk tujuan tersebut panduan ini akan kami evaluasi setidaknya setiap 2 tahun sekali. Masukan, kritik dan saran yang konstruktif untuk pengembangan panduan ini sangat kami harapkan dari para pembaca.

Muntilan,

Direktur

RS Aisyiyyah Muntilan 1

(5)

RS Aisyiyyah Muntilan 2

DAFTAR ISI

Hal: SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG………..1 B. STANDAR KOMPETENSI KEPERAWATAN………..2 C. STANDAR KOMPETENSI KHUSUS………...…..3

KOMPETENSI PRA PERAWAT KLINIK MEDICAL BEDAH……….………4

KOMPETENSI PERAWAT KLINIK I MEDICAL BEDAH………..7

KOMPETENSI PERAWAT KLINIK II A MEDICAL BEDAH………...……..13

KOMPETENSI PERAWAT KLINIK II B MEDICAL BEDAH……….17

KOMPETENSI PERAWAT KLINIK III A MEDICAL BEDAH…..………..20

KOMPETENSI PERAWAT KLINIK III A MEDICAL BEDAH………21

KOMPETENSI PERAWAT KLINIK III C MEDICAL BEDAH……….23

KOMPETENSI PERAWAT KLINIK IV A MEDICAL BEDAH……..………..23

KOMPETENSI PERAWAT KLINIK IV B MEDICAL BEDAH………24

KOMPETENSI PERAWAT KLINIK IV C MEDICAL BEDAH………..………..25

KOMPETENSI PERAWAT KLINIK IV D MEDICAL BEDAH………….…………..26 i i i i i 1 1 1

(6)

LAMPIRAN:

Keputusan Direktur RS Aisyiyyah Muntilan Nomer

Tentang White Paper Perawat Intensive Care Unit

PENDAHULUAN

(7)

Seiring dengan perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi, serta makin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan keperawatan memerlukan perawat – perawat yang professional dan kompeten. Dalam rangka menciptakan perawat yang kompeten tersebut memerlukan sebuah system yang akuntable dan berkelanjutan untuk melakukan asesmen kompetensi seseorang berdasarkan standar yang sudah ditetapkan.

Penetapan capaian standar kompetensi keperawatan di RS Aisyiyyah Muntilan berdasarkan Area pelayanan keperawatan dari berbagai level jenjang perawat klinik terendah sampai ke yang tertinggi. Dalam hal ini, kompetensi di area keperawatan anakmerupakan area yang terluas dan menjadi dasar bagi seluruh kompetensi di area lain. Penetapan kompetensi ini berdasarkan pada asuhan keperawatan untuk membantu pasien mengatasi masalah kebutuhan dasar manusia.

Asuhan keperawatan yang dilakukan oleh setiap tenaga keperawatan meliputi proses pengkajian (anamnese, pemeriksaan fisik dan data penunjang), menentukan diagnosa keperawatan, menetapkan tujuan dan kriteria tujuan, merencanakan tindakan, melaksanakan tindakan keperawatan mandiri maupun kolaborasi, mengevaluasi hasil tindakan keperawatan serta mendokumentasikan. Dalam mengatasi masalah keperawatan anak memerlukan standar kompetensi dari seorang tenaga keperawatan yang telah mengikuti pendidikan formal dan non formal. Dengan ini kami berupaya menetapkan standar minimum pencapaian seseorang agar di akui sebagai perawat yang kompeten di area keperawatan anak dari berbagai jenjang Perawat Klinik (PK) nya berdasarkan standar kompetensi mandiri dan kolaboratif.

B. STANDAR KOMPETENSI KEPERAWATAN

Merupakan standar yang harus dimiliki oleh perawat secara umum yang bekerja di area layanan keperawatan anak dengan kualifikasi sebagai berikut:

1. Pegawai RS Aisyiyyah Muntilan

2. Lulus pendidikan formal minimal D-3 Keperawatan/Kebidanan 3. Memiliki STR/SIP dan SIK Perawat/Bidan yang masih berlaku

4. Telah mengikuti Pelatihan BLS yang diselenggarakan institusi diklat yang sudah terakreditasi dalam 5 tahun terakhir

5. Telah mengikuti pelatihan Kelas kompetensi keperawatan anak sesuai level PK-nya

(8)

6. Minimal 3 tahun di jenjang karir PK sebelumnya

7. Telah melakukan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri, kolaborasi dan tugas tambahan minimal 10 kali untuk setiap tindakan dalam kurun waktu 3 tahun.

8. Tenaga keperawatan yang masih harus disupervisi dalam melaksanakan tindakan keperawatan medikal bedah belum boleh melakukan tindakan mandiri sampai dilakukan asesmen kompetensi berikutnya.

9. Pengisian logbook secara keseluruhan minimal 90 % untuk dapat diajukan dalam proses Asesmen kompetensi

10. Rekomendasi Mitra Bestari tentang Clinical Privilege baik disetujui maupun disetujui dengan supervisi secara keseluruhan dengan ketentuan: a. > 90 % = Direkomendasikan untuk proses asesmen berikutnya b. 70 % - 90 % = Direkomendasikan proses asesmen dengan catatan

c. < 70% = Tidak direkomendasikan proses asesmen, untuk selanjutnya diserahkan kembali ke bidang keperawatan.

11. Melaksanakan proses asesmen kompetensi secara sunguh – sungguh.

12. Mendapakan SPKK / Clinical Appointmen dari Direktur RS Aisyiyyah Muntilan

C. STANDAR KOMPETENSI KHUSUS

Merupakan standar pencapaian kompetensi berdasarkan level PKnya yang harus di penuhi oleh seorang perawat Intensieve Care unit Adapun kompetensi terlampir.

Demikian white paper kompetensi keperawatan Intensieve Care unit ini ditetapkan untuk dapat dilaksanakan sebagai panduan dalam pelaksanaan proses kredensial keperawatan. Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.

(9)

KOMPETENSI PERAWAT KLINIK INTENSIVE CARE UNIT

KOMPETENSI PERAWAT KLINIK III INTENSIVE CARE UNIT

MELAKSANAKAN TINDAKAN SPESIFIK KEPERAWATAN SECARA MANDIRI

1. Melakukan Intervensi spesifik Keperawatan secara Mandiri PK I dan PK II 2. Melakukan Triple Manuver ( Head Lift, Chin Lift, Jaw Trust )

3. Melakukan Penilaian Status Neurologis 4. Menyiapkan Alat Vena Sectie

5. Melakukan Konseling pada Pasien 6. Memberikan Motivasi Spiritual

7. Memandikan pasien dengan pasien menggunakan Ventilator

8. Melakukan suction pada pasien yang terpasang ETT dan tracheostomy 9. Melakukan perawatan balon trachel tube

(10)

11. Mempersiapkan pemasangan monitoring invasive ( tekanan vena sentral, takanan arteri sistemik dan tekanan pulmonal)

12. Melakukan persiapan pemasangan tracheostomi tube

MELAKSANAKAN TINDAKAN SPESIFIK KEPERAWATAN SECARA KOLABORASI

1. Melakukan Intervensi spesifik Keperawatan secara Kolaborasi PK I dan PK II 2. Melakukan Perawatan WSD

3. Memberikan Therapi Obat Narkotika

4. Melakukan koordinasi dengan penunjang medic

5. Melakukan koordinasi dengan penunjang non diagnostic 6. Memberikan Training bekerjasama dengan Diklat Keperawatan 7. Memberikan training bekerjasama dengan Diklat Rumah Sakit 8. Pemberian oksigen T-Pice,jacson rees.

9. Melakukan manual ventilasi dengan terpasang ETT

10. Melakukan pemasangan brething cirkiut ventilator dan SST 11. Pencabutan sheet arteri dan vena

12. Pemberian adrenalin via ETT

13. pemberian obat premedikasi sedasi dan hipnotik

14. Memberikan nutrisi pada pasien dengan Gastrostomy (Gastrostomy Feeding Tube)

15. Persiapan pemasangan chest tube

16. Melakukan penukuran spirometri via ETT

KOMPETENSI PERAWAT KLINIK IV INTENSIVE CARE UNIT MELAKSANAKAN TINDAKAN SPESIFIK KEPERAWATAN SECARA MANDIRI

Melakukan Intervensi spesifik Keperawatan secara Mandiri PK I , PK II dan PK III MELAKSANAKAN TINDAKAN SPESIFIK KEPERAWATAN

SECARA KOLABORASI

1. Melakukan Intervensi spesifik Keperawatan secara Kolaborasi PK I, PK II dan PK III

2. Pengelolaan pasien dengan ventilasi mekanis non invasive

3. Melakukan pengelolaan pasien dengan ventilasi mekanis invasive Pengelolaan pasien dengan Resusitasi otak

4. Management ventilasi mekanis meliputi modus dan penyapihan 5. Melakukan pengelolaan terapi trombolitik

6. Melakukan pemberian obat induksi anestesi 7. Melakukan pengelolaan kardioversi dan defibrilasi 8. Melakukan Intubasi

(11)

10. Melakukan pemantauan pacu jantung TPM dan PPM

11. Monitoring hemodinamik invasif ( CVP, Arteri line, swanganz, AP ) KOMPETENSI PERAWAT KLINIK V INTENSIVE CARE UNIT MELAKSANAKAN TINDAKAN SPESIFIK KEPERAWATAN SECARA MANDIRI

Melakukan Intervensi spesifik Keperawatan secara Mandiri PK I , PK II , PK III dan PK IV

MELAKSANAKAN TINDAKAN SPESIFIK KEPERAWATAN SECARA KOLABORASI

1. Melakukan Intervensi spesifik Keperawatan secara Kolaborasi PK I, PK II, PK III dan PK IV

Referensi

Dokumen terkait

Critical Threat, Asset, and Vulnerability Evaluation) yang dikembangkan Software Engineering Institute, Carnegie Mellon University, 1999 memungkinkan organisasi melakukan hal

Berdasarkan hasil ciecklist yang dilakukan persyaratan higiene sanitasi jasaboga 1'ang meliputi untuk penilaian aplikasi higiene sanitasi &#34;makanan di pemenuhan

Hasil sidik r agam menunjukkan bahwa pada umur 21 hst per lakuan cekaman keker ingan ber pengar uh tidak nyata ter hadap ketiga var iabel per tumbuhan yang diamati

Yang Ming International juga telah memiliki Dokumen Prosedur Pelaksanaan Uji Tuntas (Due Dilligence) sebagai panduan dalam melaksanakan kegiatan Uji Tuntas bilamana

Pembentukan asosiasi dengan landasan norma oleh masyarakat muslim merupakan upaya memenuhi kebutuhan hidup mereka, se-hingga mereka bisa hidup dengan aman dan tentram

Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana proses pembelajaran pendidikan agama Islam pada anak autis apakah ada perbedaannya dengan membelajarkan pendidikan

Telah dijelaskan juga dalam Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 dijelaskan juga bahwa PPL adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai

Berdasarkan hipotesis dalam penelitian ini yaitu antara pembelajaran dengan penggunaan QR Code dan pembelajarn konvensional bahwa “Terdapat perbedaan hasil belajar siswa