• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KWH METER UNTUK PENGUKURAN ENERGI LISTRIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KWH METER UNTUK PENGUKURAN ENERGI LISTRIK"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

6 2.1.Teori Dasar Listrik

Tidak seperti arus searah dimana besar dan polaritas dari arus/tegangan

selalu tetap sepanjang waktu maka pada arus bolak-balik, besar dan polaritas dari

arus/tegangan berubah-rubah terhadap waktu mengikuti bentuk fungsi sinus.

Gambar 2.1. Grafik Cosinus – Karakteristik Arus Bolak Balik

Dari karakteristik tersebut maka kita kenal :

1. Tegangan / arus sesaat

2. Tegangan / arus puncak / maksimum

3. Tegangan / arus efektif Perubahan

Positif Arus Berkurang

pada arah Posistif Arus Berkurang

pada arah Posistif

Perubahan Negatif Arus Bertambah

pada arah Negatif

Arus Bertambah pada arah Negatif

1/3 0

1+

(2)

Tegangan Arus

Nilai sesaat : e = V sin wt I = sin t

Nilai maks : V = V I = I

Nilai efektif : Vef = V / √2 Ief = I / √2

Nilai efektif adalah nilai yang terukur pada alat ukur (Volt meter /Amper meter)

Misalnya tegangan dirumah : 220 volt atau 380 volt.

Daya satu phasa :

P = V x I x Cos (Watt) ………..(2.1)

Dimana , P : Daya yang diserap beban. (Watt)

V : Tegangan Phasa – Netral (Volt)

I : Arus (Ampere)

Daya tiga phasa :

P = 3 x V x I x Cos (Watt)………....(2.2)

Dimana , P : Daya yang diserap beban. (Watt)

V : Tegangan Phasa – Phasa (Volt)

I : Arus per phasa (Amper)

(3)

Cos  disebut juga faktor daya yang besarnya tergantung dari sifat beban (Resistif, Induktif , capasitif atau gabungan Resistif + Induktif / Capasitif).

Pada sistem arus searah hanya mengenal beban resistive ( R ), tetapi pada

sistem arus bolak balik beban merupakan “ Impedansi” ( Z ) yang biasa dibentuk

dari unsur : R, L, C.

Contoh beban :

R (hambatan murni) : Lampu pijar, setrika listrik, heater

L ( hambatan induktif) : Reaktor, komparan

C (hambatan kapasitas) : Kapasitor

Sifat hambatan L (XL) dengan C (XC) saling bertentangan / meniadakan.

R = A L ...(2.3) Dimana : ρ = Resistivitas L = Panjang kawat

A = Luas penampang dalam kawat.

R merupakan bagian Riil dari impedansi Z.

XL = 2π.f.L, dan XC = fC  2 1 ………...(2.4)

(4)

Hubungan dari tiga beban / hambatan digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.2.Hubungan beban, R, Xl dan Xc

Karena beban Z mempunyai/membentuk pergeseran sudut terhadap V (sebagai

referensi) maka arus beban Ib yang mengalirpun membentuk sudut yang sama

searah dengan sudut dari Z sebesar φ.

Hal ini berakibat timbulnya 3 macam daya.

a. Daya aktif : P (watt)

b. Daya reaktif : Q (VAR)

(5)

Hubungan dari ketiga macam daya tersebut kita kenal sebagai “segitiga daya”.

Gambar 2.3. Segi Tiga Daya

Penjumlahan Vektor P dan Q

S = P + jQ  S = √( P 2 + Q 2 )...(2.4)

2.2.Pengukuran Energi Listrik Untuk Konsumen

Secara umum alat ukur energi listrik yang biasa dikenal oleh masyarakat luas

adalah kWh meter, akan tetapi selain kWh meter ada pula alat ukur energi listrik

seperti kVARh meter dan kVAh meter, tergantung jenis pelanggan dan

penggolongan tarif maka perusahaan listrik akan menetapkan alat ukur apa saja

yang dipakai untuk mengukur energi listrik pada konsumen-konsumen tersebut.

Mengenai pemilihan serta penggunaan kWh meter yang akan dipasang untuk

pengukuran energi listrik harus disesuaikan dengan :

1. Daya tersambung

2. Tegangan kerja

3. Sistem pengawatan dari kWh meter tersebut

Q S P φ Q S P φ

Beban bersifat kapasitif Beban bersifat induktif

(6)

Pada Sistem distribusi tenaga listrik berdasakan tegangan kerja dan daya

tersambung dapat digolongkan menjadi :

1. Pelanggan tegangan tinggi dengan daya tersambung lebih dari 30 MVA

2. Pelanggan tegangan menengah dengan daya tersambung lebih dari 200 kVA

sampai dengan 30 MVA

3. Pelanggan tegangan rendah dengan daya tersambung diawah 200 kVA.

2.3.Prinsip Kerja kWh Meter

KWh meter merupakan suatu alat pengukur energi listrik. kWh meter

terbagi menjadi kWh Meter Mekanik dan kWh Meter Digital atau sering disebut

dengan Meter Elektronik.

2.3.1 kWh Meter Mekanik

KWh meter adalah alat pengukur energi listrik yang mengukur secara langsung

hasil kali tegangan, arus faktor kerja,kali waktu yang tertentu (UI Cos φ t) yang

bekerja padanya selama jangka waktu tertentu tersebut. Hal ini berdasarkan

bekerjanya induksi megnetis oleh medan magnit yang dibangkitkan oleh arus

melalui kumparan arus terhadap disc (piring putar) kWh meter, dimana induksi

megnetis ini berpotongan dengan induksi mgnetis yang dibangkitkan oleh arus

melewati kumparan tegangan terhadap disc yang sama.

Koppel putar dapat dibangkitkan terhadap disc karena induksi magnetis

kedua medan magnit tersebut diatas bergeser fasa sebesar 900 satu terhadap

(7)

tegangan dibuat dalam jumlah besar gulungan sehingga dapat dianggap

inductance murni.

Gambar 2.4. KWh Meter

Keterangan Gambar :

M = Magnit permanent

Cp = Inti besi kumparan tegangan

Wp = kumparan tegangan yang dapat dianggap sebagai reaktansi murni,

karena lilitan cukup besar

Cc = Inti besi kumparan arus

Wc = Kumparan arus

Ip = Arus yang mengalir melalui Wp

Gambar 2.5. Arus – arus Eddy pada suatu piringan

(8)

I = Arus beban yang mengalir melalui Wc

F = Kumparan penyesuaian fasa yang diberi tahanan R

RGS = Register

1L & 2S = Terminal sumber daya masuk

2L & 1S = Terminal daya keluar

Bagian – Bagian Kwh Meter terdiri dari :

1.Badan (body) terdiri dari :

a. Bagian atas

b. Bagian bawah

2.Kumparan arus terdiri dari :

a. Pada kWh meter 1 phasa kumparan arus 1 set

b. Pada kWh meter 3 phasa 3 kawat kumparan arus 2 set

c. Pada kWh meter 3 phasa 4 kawat kumparan 3 set

Pada kumparan arus dilengkapi dengan kawat tahanan atau lempengan

besi yang berfungsi sebagai pengatur Cosinus phi (faktor kerja)

Kumparan Tegangan terdiri dari :

Pada kWh meter 1 phasa ……… 1 Set

Pada kWh meter 3 phasa 3 kawat ………. 2 set

(9)

3.Piringan

Piringan kWh meter ditempatkan dengan dua buah bantalan (atas dan bawah)

yang digunakan agar piringan kWh meter dapat berputar dengan mendapat

gesekan sekecil mungin.

4.Rem Magnit

Rem magnit adalah terbuat dari magnit permanen, mempunyai satu pasang kutub

(Utara dan selatan) yang gunanya untuk :

a. Mengatasi akibat adanya gaya berat dari piringan kWh meter

b. Menghilangkan / meredam ayunan perputaran piringan serta alat kalibrasi semua

batas arus.

5.Roda gigi dan Alat Pencatat (register)

Sebagai transmisi perputaran piringan, sehingga alat pencatat merasakan adanya

perputaran, untuk mencatat jumlah energi yang diukur oleh kWh meter tersebut

dan mempunyai satuan, puluhan, ratusan, ribuan dan puluh ribuan

6.Data kWh Meter

Pada papan nama dari meter energi tercantum data sebagai berikut :

- Nama alat / merek pabrik

- Tipe atau jenis meter

- Cara pengawatan : satu fasa, 2 kawat

tiga fasa, 3 kawat

(10)

- Tegangan

- Arus

- Frekuensi

- Konstanta meter

- Kelas

- Satuan energi listrik

2.3.2 kWh Meter Digital /Meter Elektronik

Meter Elektronik dirancang sebagai meter multifungsi yang mampu

mengukur energi aktif (kWh), energi reaktif (kVARh) baik total maupun masing –

masing fasa, dan parameter sesaat seperti tegangan, arus, faktor daya, daya aktif,

daya reaktif, daya untuk masing – masing fasa. Meter elektronik merupakan

sebuah alat ukur besaran listrik yang bekerja berdasarkan prinsip elektronik

(pulsa) untuk memantau pasokan energi (kWh) ke pelanggan baik yang secara

(11)

Diagram Skematik meter elektronik :

Gambar 2.6. Diagram Skematik Meter Elektronik

Meter AMR dilengkapi dengan modem komunikasi DPLC (Digital

PowerLine Communication) yang terdapat didalam meter dan port komunikasi

serial RS-232 untuk keperluan setting meter dan Automatic Meter Reading secara

remote melalui media komunikasi PSTN, GSM, CDMA. Meter AMR juga

dilengkapi dengan fasilitas TusBung, yang berupa power relay didalam unit

tersebut. Dengan demikian dimungkinkan untuk memutus dan menyambung

beban pelanggan secara remote baik melalui DPLC modem maupun melalui port

komunikasi serial RS-232. Setiap perintah TusBung secara otomatis disimpan di

(12)

Meter AMR dilengkapi dengan kemampuan mendeteksi tampering dan kesalahan

dalam pemasangan meter, misalnya mendeteksi jika cover meter terbuka, missing

phase atau urutan fasa terbalik.

Pada Meter AMR juga terdapat Real Time Clock (RTC) yang digunakan

untuk mengontrol tarif dan stamping waktu untuk data load survey dan event log.

RTC dilengkapi dengan backup battery yang menjaga RTC selama catu daya

hilang (mati), yang mampu bertahan hingga 2 tahun. Ketidak-akurasian RTC

adalah sekitar 0,5 menit/bulan.

Pada umumnya meter elektronik memiliki empat buah modul :

a. Measurement Modul

Adapun bagian-bagian yang terdapat pada modul ini adalah:

1. Tegangan : - Tegangan Phasa R

- Tegangan Phasa S

- Tegangan Phasa T

2. Arus : - Arus Phasa R

- Arus Phasa S

- Arus Phasa T

3. Power factor : - Cos Phi

- Sin Phi

(13)

- Daya Reaktif

- Daya Semu

b. Comunication modul

Meter Elektronik menyediakan modul komunikasi untuk memudahkan pembacaan

atau konfigurasi setting meter tersebut dari melalui PC ke meter elektronik.

Komunikasi dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu secara local atau remote reading

(dial up) jarak jauh seperti contoh sebagai berikut :

1. Local Communication (optical)

2. Local Communication RS 232 atau RJ-45

3. Remote Reading (Modem Communication) PSTN,GSM, CDMA,PLC.

c. Processor Modul

Modul ini berfungsi sebagai processor dari meter. Processor Modul atau disebut

juga Memory back up merupakan tempat penyimpanan data load profile, stand

billing reset, event log, dalam interval waktu – waktu yang telah ditentukan.

1. Load Profile adalah rekaman hasil pengukuran energi yang dapat dihitung oleh

meter dalam interval waktu yang ditentukan.

2. Billing Reset adalah energi yang terukur selama selang waktu 1 (satu) bulan yang

merupakan nilai untuk penghitungan tagihan kepada pelanggan.

3. Event Log adalah rekaman seluruh kejadian yang dialami oleh meter dengan tidak

(14)

diambil sesuai dengan besarnya memori pada meter dan interval waktu yang

ditentukan.

d. LCD Display Modul

Merupakan tampilan parameter – parameter yang ada pada meter sesuai dengan

setting LCD Meter. Pada display meter elektronik ditampilkan :

1. Nilai dan besaran parameter yang diukur

2. Kode atau Register

3. Informasi atau keterangan pelanggan

Parameter yang ditampilkan terdiri dari beberapa item yang mana interval waktu

tampilan diatur sedemikian rupa. Misalnya 8 detik per item untuk tampilan isi

maka secara otomatis akan berganti ke item berikutnya, dan seterusnya.

Kelompok tampilan meter elektronik :

a. Parameter pengukuran saat ini (instant)

b. Parameter pengukuran yang lalu

c. Informasi atau keterangan pelanggan

Parameter-parameter yang dapat ditampilkan meter elektronik adalah sebagai

berikut : Nomor serial meter, Energi Aktif Total (kWh) per Tarif, Energi Reaktif

Total per Tarif, Energi Aktif (kWh) Reverse, Energi Reaktif (kVARh) Reverse

Energy, Energi Aktif (kWh) per tiap fasa, Energi Reaktif tiap fasa, Tegangan Tiap

(15)

Daya Tiap FAsa, KVA Max, Faktor Daya Tiap Fasa, Tanggal dan Jam, Pesan

Pendek.

Jenis-jenis Meter Elektronik yang sering dipakai oleh PLN :

EDMI tipe Genius MK6 Actaris tipe SL 7000 Landys & Gyr tipe ZMD

Gambar 2.7 Meter Elektronik

2.4.Alat-alat Bantu KWh Meter

Ada tiga alat bantu yangdigunakan dalam pengukuran menggunakan kWh

meter,yaitu :

a. Current transformator (trafo Arus)

b. Potensial transformator (Trafo tegangan)

c. Time switch

Tidak semua alat bantu tersebut harus dipasang pada suatu pengukuran kWh

meter, hal tersebut tentu tergantung dari kebutuhan untuk pengukuran itu sendiri.

Maksud dari penggunaan alat bantu kWh meter adalah untuk menyederhanakan

(16)

- Dengan satu jenis kWh meter yang tertentu dapat digunakan untuk pengukuran

dari beberapa macam besarnya daya listrik.

- Untuk pengukuran tarif ganda maka didesain dengan coil perubahan register yang

menggunakan relay komando dari luar (Time Switch)

- Supaya kWh meter dapat digunakan untuk pengukuran energi listrik baik pada

sistem tegangan rendah maupun pada sistem tegangan menengah juga pada sistem

tegangan tinggi

- Untuk mempermudah pemasangan dan penempatan kWh meter

Bila alat bantu tersebut tidak bekaerja dengan baik maka akan

mempengaruhi ketelitian hasil pengukuran energi listrikoleh kWhmeter, antara

lain :

1. Menambah nilai kesalahan pengukuran, karena disamping kWh meter

alat bantupun memiliki kesalahan.

2. Kemungkinan terjadinyakesalahan perhitungan akhir dari hasil

pengukuran karena kesalahan pendapat dari ratio trafo arus.

3. Adanya kesalahan pengawatan dari alat bantu dapat mengakibatkan

kesalahan terhadap hasil pengukuran.

4. Adanya kerusakan pada alat bantu dapat engikabatkan gagalnya

pengukuran.

(17)

2.4.1. Transformator Arus

Transformator arus adalah suatu alat listrik yang berfungsi untuk

mengubah besar arus tertentu (di lilitan primer) ke besaran arus tertentu lainnya

(di lilitan sekunder) melalui suatu kopling elektro megnetis.

Transformtor arus ini banyak digunakan didalam bidang pengukuran –

pengukuran listrik untuk memperoleh besaran ukur bagi ampere meter, kWh

meter, watt meter dan sebagainya

Karena meter – meter umumnya hanya dapat dilewati besaran ukur (arus)

yang kecil sedangkan arus yang mengalir ke jaringan distribusi adalah besar,

maka besar arus pada belitan primer transformator arus lebih besar dari pada besar

arus di lilitan sekundernya.

Jadi transformator arus yang dipergunakan pada meter – meter akan

mengubah arus primer yang besar menjadi arus sekunder yang lebih kecil

sehingga pengukuran dapat dilakukan.

Yang perlu diperhatikan dalam menggunakan trafo arus sebagai alat

bantu pengukuran adalah :

1. Ratio

Umumnya arus nominal dari sisi sekunder trafo arus ditentukan sebesar 5

Ampere. Tetapi walaupun demikian untuk keperluan-keperluan khusus ada

juga pabrik yang membuat 1 Ampere. Demikian juga untuk kWh

meterrating arus biasanya dibuat 5 Ampere,sehingga apabila Ampere

meter akan digunakan untuk pengukuran yang beban nominalnya sebesaar

300 Ampere, diperlukan trafo arus yang mempunyai ratio

(18)

arus pada sisi primernya sebesar 300 A dan nominal arus pada sisi

sekunder sebesar 5 A.

2. Kelas

Pemilihan kelas dari trafo arus yang akan dipasang untuk pengukuran kWh

meter harus disesuaikan dengan kelas dari kWh meternya yaitu kelas dari

trafo arus sama dengan kelas kWh meter atau bisa juga trafo arus lebih

lebih kecil dari kelas kWh meter. Hal ini dimakasudkan supaya kesalahan

hasil kWh meter tidak banyak dipengaruhi oleh besarnya kelas kesalahan

dari trafo arus.

3. Daya (VA)

Daya trafo arus angakan dipasang harus lebih besar dari daya kWh meter.

4. Polaritas

Setiap trafo arus dari pabrik sudah ditetapkan terminal-erminalnya baik

sekunder maupun primernya.

Perlu diperhatikan supaya dalam penymbungan pengawatan kWh meter

dari terminal – terminal tersebut tidak terjadi kekeliruan yang dapat menyebabkan

salahnya polaritas arus yang menuju kWh meter.

2.4.2. Transformator Tegangan

Transformator tegangan adalah alat pengubah besaran listrik (tegangan)

dari suatu harga ke harga yang lain yang tertentu besarnya.

Transformator tegangan merupakan salah satu dari beberapa jenis

transformator yang ada, yang berfungsi sebagai alat pembantu dalam pengukuran

(19)

dan peralatan pengaman yang memerlukannya, dan biasa dipasang pada sisi

tegangan tinggi dari suatu jaringan listrik (6 kV ke atas)

Faktor ketelitian yang harus diperhatikan pada transformator alat

pengukuran (termasuk juga transformator tegangan). Hal ini disebabkan karena

besaran ukurannya yang lebih diperhatikan dari pada rugi-rugi yang terjadi pada

alat tersebut.

2.4.3. Time Switch

Fungsi dari time switch sebagai alat bantu untuk pengukuran energi listrik

oleh kWhmeter tariff ganda adalah sebagai pemberi komando kepada kWh Meter,

kapan kWh mter harus mengukur pada waktu baban puncak dan kapan hasrus

mengukur diluar waktu beban puncak.

Pengukuran kWh waktu beban puncak menurut aturan yang digunakan

PLN yaitu mulai 17.00 – 22.00 dan diluar waktu tersebut pengukuran kWh diluar

beban puncak, karena pada time switch terdapat indikator waktu seperti pada jam,

maka prinsipkerja dari time switch sama halnya dengan prinsipkerja jam hanya

pada time switch terdapat kontak- kontak yang bekerja dapat diatur sesuai dengan

kebutuhan peralatan lain yang memerlukannya.

2.5.Kelengkapan Meter Elektronik 2.4.1. Modem

Modem digunakan untuk pengantar sarana telekomunikasi dan jaringan pada

(20)

Gambar 2.8.Modem Komunikasi

2.5.2. Antena

Antena digunakan untuk memperkuat sinyal telekomunikasi yang menggunakan

modem GSM sebagai sarana telekomunikasinya.

Gambar 2.9. Instalasi Modem Komunikasi

2.5.3. Adaptor

Adaptor berfungsi sebagai pemasok sumber tegangan dan pengatur arus untuk

modem.

2.5.4. MCB (Mini Circuit Breaker )

(21)

2.5.5. Kabel Data

Kabel data digunakan untuk menhubungkan meter elektronik dengan modem

untuk mentransfer data – data pada meter elektronik.

Gambar 2.10.Kabel Data

2.5.6.Optical Probe

Alat ini digunakan untuk melakukan pembacaan data- data pada meter elektronik

secara manual dan local.

(22)

2.6. Pengawatan Meter Elektronik

Gambar

Gambar 2.1. Grafik Cosinus – Karakteristik Arus Bolak Balik
Gambar 2.2.Hubungan beban, R, Xl dan Xc
Gambar 2.3. Segi Tiga Daya
Gambar 2.5. Arus – arus Eddy pada  suatu piringan
+6

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulanya, kesalahan berbahasa adalah penggunaan bahasa baik secara lisan maupun tertulis yang menyimpang dari faktor-faktor penentu berkomunikasi atau menyimpang

Vertigo atau yang disebut juga dizziness, giddiness, dan lightheadedness adalah adanya sensasi gerakan atau rasa gerak dari tubuh atau lingkungan sekitarnya dengan gejala lain

pembagian Anggah- Ungguhing Basa Bali sebagaimana terurai di atas, tampaknya penutur bahasa Bali dituntut untuk menguasai beberapa sistem stratifikasi masyarakat Bali,

Mesin hitung elektronik adalah mesin hitung yang cara kerja dan komponen mesinnya terdiri dari elemen elektronik, berupa rangkaian kabel-kabel, tidak saling bergerak,

Berdasarkan pengertian respon dan keluarga di atas maka penulis menyimpulkan bahwa respon keluarga adalah reaksi atau tanggapan yang ditunjukkan oleh keluarga

kemitraan sekolah dapat dilaksanakan antara sekolah yang baik dengan yang kurang baik, antara sekolah negeri dengan sekolah swasta dan sebagainya. Pelatihan

Knight mengakui, “Ya tentu saja saya memiliki temperamental, tapi seringkali yang orang-orang lihat sebagai amarah adalah gairah saya yang berlebih yang bersemangat dalam