VULNUS LACERATUM
SOP No Dokumen : No.Revisi : 0 TanggalTerbit : Halaman :1 dari 41. Pengertian
Vulnus atau lukaadalah hilang atau rusaknya sebagian kontinuitas jaringan yang dapat disebabkan oleh
trauma benda tajam atau tumpul, perubahan suhu, sengatan listrik, ledakan, ataupun gigitan hewan serta zat
kimia.
Vulnus laseratum merupakan luka terbuka yang terjadi akibat kekerasan tumpul yang kuat sehingga
mempengaruhi elastisitas kulit atau otot dengan tepi yang tidak rata atau teratur.
Sebagai Pedoman kerja bagi petugas medis / paramedis dalam melakukan pelayanan penanganan Vulnus
Laceratum
3. Kebijakan
SK Kepala Puskesmas no…….tentang Penyelenggaraan Program
4. Referensi
Permenkes No 5 Tahun 2014
Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas 2007
5. Prosedur
ALAT
1 Sarung tangan steril
2 Sarung tangan bersih
3 Set alat bedah minor, berisi pinset anatomis dan sirurgik, needle holder, klam lurus, klam bengkok,
gunting jaringan, bisturi, skapel, duk steril
4 Benang jahit steril dan jarum jahit steril
5 Kassa steril
6 Cairan normal saline (NaCl 0.9%)
7 Cairan antiseptik
8 Korentang steril dan tempatnya
9 Obat anastesi (lidokain 2%)
10 Plester
11 Gunting plester
12 Kom steril
13 Bengkok/ nierbekken
14 Plaster
15 Lampu tindakan
16 Perlak atau pengalas
17 Sufratul atau salep antibiotik
18 Larutan H
2O
26.
Langkah-Langkah
Penatalaksanaan
1 Jelaskan prosedur mulai dari pembersihkan luka hingga kemungkinan penanganan seperti dijahit pada
pasien.
2 Minta persetujuan menangani luka pada pasien dan atau keluarga
3 Siapkan alat dan bahan
4 Petugas mencuci tangan dan kenakan sarung tangan bersih
5 Bebaskan area sekitar luka dari pakaian yang menghalangi, tempatkan perlak dan bengkok di bawah area
luka.
6 Irigasi luka atau cuci luka dengan menggunakan cairan normal saline, untuk membuang jaringan mati
dan benda asing, sehingga akan mempercepat penyembuhan. Jika perlu lakukan dengan bantuan kasa
steril. Lakukan secara sistematis dari lapisan superfisial ke lapisan yang lebih dalam.
7 Beri antiseptik (alkohol 70 %, betadine, obat merah dan lain-lain) pada luka. Jika luka kotor maka dapat
dibersihkan menggunakan larutah H
2O
2atau perhidrol 10 %.
8 Nilai besarnya luka, usahakan membersihkan luka sebersih mungkin, dengan menggunakan pinset, kasa
dan cairan antiseptik. Jika saat diberi antiseptik masih ada perdarahan aktif maka, lakukan penekanan
pada daerah luka dengan kasa selama beberapa saat.
9 Apabila dari penilaian luka membutuhkan jahitan baik untuk menghentikan perdarahan, maka dilakukan
prosedur jahit atau hecting dilakukan mulai dari tempat dengan perdarahan yang aktif.
10 Minta perawat atau asisten menyalakan dan mengarahkan lampu tindakan ke arah tempat yang akan
dijahit, ganti sarung tangan dengan sarung tangan steril.
11 Berikan suntikan obat anestesi pada sekitar luka.
12 Cek apakah obat anestesi telah bekerja, dapat dengan menggunakan pinset
13 Tutup luka dengan duk steril, hingga hanya tempat yang akan dijahit yang terlihat.
14 Rapikan tepian dan jaringan yang dinilai dapat mengganggu proses penyembuan luka dengan
menggunting mengunakan gunting jaringan
15 Pilih jarum dan benang yang sesuai dengan luka yang ada, tergantung dalamnya luka.
16 Pasang benang dan jarum jahit pada needle holder lalu pegang needle holder dengan tangan dominan dan
pinset pada tangan yang lain. Jika perdarahan mengganggu proses hecting perawat 2 atau asisten dapat
membantu dengan menyeka darah dari luka.
17 Lakukan jahitan luar dan dalam jika luka dinilai dalam, gunakan benang absorbable (dapat diserap)
untuk jahitan dalam dan non absorbable untuk jahitan luar.
18 Memilih teknik jahitan yang akan dipakai sesuai dengan penilaian kondisi luka.
19 Lanjutkan jahitan luka sampai luka tertutup. Sebagai catatan jika luka dinilai bersih dan diyakini tidak
mengalami infeksi serta berumur kurang dari 6 jam boleh dijahit primer atau rapat, sedangkan luka yang
terkontaminasi berat dan atau dinilai tidak bersih dapat dilakukan jahitan situasional sambil diobervasi
2-3 hari ke depan.
20 Bersihkan kembali area jahitan dengan antiseptik dan nilai serta rapikan luka jahitan.
21 Cek apakah masih ada perdarahan dan apakah jahitan telah rapi. Jika perlu maka jahitan dapat
ditambahkan hingga perdarahan teratasi atau jahitan rapi.
Beri luka cairan antiseptik Nyalakan lampu tindakan, siapkan area steril, gunakan sarung tangan steril Berikan suntikan obat anastesi pada area hecting/luka, pastikan obat bekerja
Jelaskan prosedur& indikasi tindakan minta persetujuan pasien dan keluarga
Siapkan alat dan bahan, cuci tangan, pakai sarung tangan steril, bebaskan area lukaIrigasi / bersihkan luka dengan normal saline dari lapisan luar ke dalam
22 Lepas duk steril.
23 Tutup luka jahitan dengan sufratul atau salep antibiotik Apabila tidak membutuhkan jahitan setelah
diberikan cairan antibiotik dan dibersihkan langsung ditutup dengan sufratul / salep antibioik.
24 Lalu tutup dengan kasa dan plaster.
25 Rapikan kembali pasien dan alat-alat yang digunakan.
26 Petugas membuka sarung tangan dan mencuci tangan.
27 Tanyakan keadaan pasien dan memberikan cara perawatan luka di rumah serta lama kontrol luka
28 Mencatat tindakan yang telah dilakukan
Ulangi jahitan hingga luka tertutup, nilai kembali kerapihan & perdarahan, lepas duk steril Tutup luka jahitan dengan salep antibiotik atau sufratul
Tutup luka dengan kasa dan plaster
Rapikan alat-alat, membuka sarung tangan, cuci tanganTanyakan keadaan pasien, informasikan cara rawat luka dan lama kontrol
Mencatat tindakan yang telah dilakukan
8. Hal-hal yang perlu diperhatikan
9. Unit terkait
1. Ruang Tindakan
10. Dokumen terkait.
1. Rekam Medis
11. Rekaman historis perubahan
VULNUS LACERATUM
DAFTAR
TILIK No. DokumenNo. Revisi : : 0 6
No
Yang di ubah
Isi perubahan
Tanggal mulai
di berlakukan
Tanggal Terbit : Halaman : 1
No Langkah Kegiatan Ya Tidak Tidak berlaku
1 Apakah Petugas menjelaskan prosedur mulai dari pembersihkan luka hingga kemungkinan penanganan seperti dijahit pada pasien? 2 Apakah Petugas Meminta persetujuan menangani luka pada pasien
dan atau keluarga?
3 Apakah Petugas menyiapkan alat dan bahan?
4 Apakah Petugas mencuci tangan dan kenakan sarung tangan bersih?
5 Apakah Petugas membebaskan area sekitar luka dari pakaian yang menghalangi, tempatkan perlak dan bengkok di bawah area luka? 6 Apakah Petugas melakukan irigasi luka atau cuci luka dengan
menggunakan cairan normal saline, untuk membuang jaringan mati dan benda asing secara sistematis dari lapisan superfisial ke lapisan yang lebih dalam dengan bantuan kassa steri?
7 Apakah Petugas memberi antiseptik (alkohol 70 %, betadine, obat merah dan lain-lain) pada luka. Jika luka kotor maka dapat dibersihkan menggunakan larutah H2O2 atau perhidrol 10 %? 8 Apakah Petugas menilai besarnya luka, usahakan membersihkan
luka sebersih mungkin, dengan menggunakan pinset, kasa dan cairan antiseptik. Jika saat diberi antiseptik masih ada perdarahan aktif maka, lakukan penekanan pada daerah luka dengan kasa selama beberapa saat?
9 Apabila dari penilaian luka membutuhkan jahitan baik untuk menghentikan perdarahan, Apakah Petugas melakukan prosedur jahit atau hecting dilakukan mulai dari tempat dengan perdarahan yang aktif?
10 Apakah Petugas meminta perawat atau asisten menyalakan dan mengarahkan lampu tindakan ke arah tempat yang akan dijahit, dan mengganti sarung tangan dengan sarung tangan steril?
11 Apakah Petugas memberikan suntikan obat anestesi pada sekitar luka?
12 Apakah Petugas mengecek apakah obat anestesi telah bekerja, dapat dengan menggunakan pinset?
13 Apakah Petugas menutup luka dengan duk steril, hingga hanya tempat yang akan dijahit yang terlihat?
14 Apakah Petugas Membuka sarung tangan dan mencuci tangan? 15 Apakah Petugas memilih jarum dan benang yang sesuai dengan
luka yang ada, tergantung dalamnya luka?
holder lalu pegang needle holder dengan tangan dominan dan pinset pada tangan yang lain. Jika perdarahan mengganggu proses hecting perawat 2 atau asisten dapat membantu dengan menyeka darah dari luka?
17 Apakah Petugas melakuakukan jahitan luar dan dalam jika luka dinilai dalam, dengan menggunakan benang absorbable (dapat diserap) untuk jahitan dalam dan non absorbable untuk jahitan luar?
18 Apakah Petugas memilih teknik jahitan yang akan dipakai sesuai dengan penilaian kondisi luka?
19 Apakah Petugas melakukan jahitan luka sampai luka tertutup. Sebagai catatan jika luka dinilai bersih dan diyakini tidak mengalami infeksi serta berumur kurang dari 6 jam boleh dijahit primer atau rapat, sedangkan luka yang terkontaminasi berat dan atau dinilai tidak bersih dapat dilakukan jahitan situasional sambil diobervasi 2-3 hari ke depan?
20 Apakah Petugas membersihkan kembali area jahitan dengan antiseptik dan nilai serta rapikan luka jahitan?
21 Apakah petugas mengcek apakah masih ada perdarahan dan apakah jahitan telah rapi. Jika perlu maka jahitan dapat ditambahkan hingga perdarahan teratasi atau jahitan rapi?
22 Apakah Petugas melepas duk steril?
23 Apakah Petugas menutup luka jahitan dengan sufratul atau salep antibiotik Apabila tidak membutuhkan jahitan setelah diberikan cairan antibiotik dan dibersihkan langsung ditutup dengan sufratul / salep antibioik
24 Apakah Petugas menutup luka jahitan dengan kasa dan plaster? 25 Apakah Petugas merapikan kembali pasien dan alat-alat yang
digunakan?
26 Apakah Petugas membuka sarung tangan dan mencuci tangan? 27 Apakah Petugas menanyakan keadaan pasien dan memberikan cara
perawatan luka di rumah serta lama kontrol luka? 28 Apakah Petugas mencatat tindakan yang telah dilakukan?