• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMISI PEMILIHAN RAYA DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KOMISI PEMILIHAN RAYA DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

OTONOMI DIPLOMA DI MATA CALON PEMIMPIN MAHASISWA

Debat kandidat kali ini berbeda dari debat terbuka yang sebelumnya sudah terselenggara. Berbeda dari segi konsep, berbeda tema, dan berbeda latar. Tema “Otonomi Diploma” dirasa sangat cocok diusung untuk menjadi perantara perkenalan calon pemimpin mahasiswa IPB kepada mahasiswa Diploma. Diselenggarakan pada hari Selasa, 14 Oktober 2014 sejak pukul 18.45, dengan panitia berjumlah 28 orang yang berasal dari pusat, dan dibantu oleh sekitar 15 orang panitia pemira wilayah diploma, kegiatan debat kandidat capresma terselenggara dengan baik. Masing-masing calon sebagai tokoh utama, yaitu Mochamad Afif Azhar dan Abdullah tampil sebagai “kandidat” ditemani oleh 20 orang tim sukses, dan disaksikan oleh sekitar 97 orang peserta sebagai mahasiswa umum dan 19 orang perwakilan Lembaga Kemahasiswaan Diploma.

Lagu Kebanggaan Mahasiswa IPB, yaitu Hymne IPB menjadi pembuka sekaligus penyemangat bagi civitas akademika IPB pada kegiatan malam itu. Dimoderatori oleh Fahmi Shidiq, selaku Sekjen MPM KM IPB, debat kandidat perdana ini digaungkan oleh inovasi-inovasi para calon presma untuk membuat Lembaga Kemahasiswaan diploma memiliki koordinasi yang lebih baik dengan Lembaga Kemahasiswaan Sarjana. Tema “Otonomi Diploma” dirasa cocok untuk menggali gagasan dari para calon presma untuk memfasilitasi serta menjalin hubungan yang lebih baik dengan mahasiswa diploma. Sesuai dengan nama kegiatan yang diselenggarakan, debat kandidat hanya saling menggali wawasan serta ide dari para calon, yang juga dibantu oleh moderator untuk mempertajam gagasan yang diungkapkan para calon. 3 sesi oleh moderator, dan 4 sesi oleh pasangan calon, dirasa cukup untuk lebih mengenal para calon presiden mahasiswa dengan gagasan yang mereka bawa untuk Diploma.

Seperti pada debat sebelumnya, para calon dipersilakan untuk memberikan Opening Statement. Kembali dengan tagline “Cinta”, calon presma nomor urut 2 mengawali kegiaran debat. Cinta, cinta dapat mewujudkan hal yang mustahil menjadi nyata.”Kami tidak ingin cinta itu hanya milik kita, kami ingin mengajak teman-teman sekalian, mahasiswa IPB untuk ikut mencintai IPB.” Abdul tdak hanya meyakinkan bahwa dengan cinta hal-hal mustahil dapat terlakasana, tetapi

(2)

juga mengajak seluruh mahasiswa IPB untuk mencintai IPB. Tidak berhenti pada tagline, Abdul menyajikan data untuk mengkaji perihal otonomi diploma. Abdul menjelaskan, bahwa Otonomi sudah tercantum pada Undang-Undang dan Statuta pemerintah Indonesia. Secara singkat, otonomi diartikan sebagai pengaturan wewenang sendiri oleh suatu institusi. Jika Abdul kembali menyampaikan tagline “cinta”, Afif pun kembali menggaungkan “keluarga”. Rumah adalah tempat untuk berkumpul. Disana kita akan menemukan sebuah kebahagiaan, akan menemukan orang-orang yang kita cintai. Kita berasal dari daerah yang berbeda. Tapi kita tidak boleh lupa, kita satu keluarga mahasiswa IPB. Dilanjutkan dengan penyampaian opening terkait tema, Afif menyampaikan kondisi Lembaga Kemahasiswaan Diploma saat ini, yang secara legalitasnya, BEM-J termasuk dalam BEM KM, tetapi adanya Mipro (Minat Profesi) belum bisa dikatakan setara dengan Himpro (Himpunan Profesi). Afif menambahkan, bahwa ia sangat setuju dengan adanya Otonomi Diploma.

Sesi baru dimulai, dengan menanyakan aksi nyata para calon presiden mahasiswa bagi Diploma dengan adanya otonomi. Kesempatan menjawab diberikan terlebih dahulu kepada calon nomor urut 1. Afif menuturkan, ia akan menyatakan sikap pada otonomi diploma, dengan mendukung otonomi diploma untuk disahkan oleh IPB. Ia pun menambahkan, akan membentuk biro advokasi dan informasi untuk menjembatani antara BEM KM dengan lembaga kemahasiswaan diploma. Sedangkan Abdul, akan lebih mengintensifkan hubungan melalui kunjungan yang akan diselenggarakan dari BEM KM kepada LK Diploma. Menurutnya, seperti yang telah tertuang pada Peraturan Pemerintah nomor 66 Tahun 2013, tidak ada perbedaan antara fakultas pada S1 dengan D3, oleh karena itu, sudah selaiknya jika peraturan tersebut diaplikasikan pada legalitas LK Diploma. Lebih jauh lagi, Fahmi Shidiq selaku moderator mempertajam gagasan yang diungkapkan dengan menanyakan fakta-fakta terkait Diploma saat ini, di mata para capresma. Kali ini, kesempatan menjawab diberikan terlebih dahulu kepada capresma nomor urut 2. Abdul menyebutkan 2 poin besar yang dibutuhkan oleh mahasiswa diploma, yaitu beasiswa dan fasilitas kampus. Kedua poin tersebut didapatkan melalui tatap muka langsung dengan para mahasiswa diploma. Sedangkan Afif melihat fakta diploma saat ini dari segi lembaga kemahasiswaannya. Menurutnya, legalitas LK diploma belum sepenuhnya berjalan dengan baik,

(3)

karena hanya BEM dan DPM yang kini diakui oleh LK KM IPB, sehingga Mipro sulit mendapatkan hak seperti LK-LK lain yang statusnya memang diakui oleh KM IPB. Dampak paling nyata terlihat pada sulitnya Mipro dalam pengajuan dana LK.

Kini, kedua calon mendapatkan pertanyaan langsung dari para pemangku kebijakan LK diploma, yaitu ketua BEM-J dan DPM-J. Toriq dan Rendi sangat paham dengan kondisi LK diploma, oleh karena itu, satu kesempatan bertanya oleh moderator diberikan kepada keduanya. Toriq menanyakan terkait segmentasi informasi yang akan dilakukan, dan bagaiamana jika program yang telah dirancang belum berjalan dengan baik, cara untuk mengetahui dan menanggulanginya seperti apa. Sedangkan Rendi menanyakan langkah apa yang akan dilakukan untuk meningkatkan hubungan baik antara S1 dengan dilpoma dan S1 terapan, dan program seperti apa yang akan dikembangkan. Masing-masing pertanyaan dapat dijawab dengan baik oleh para calon. Capresma nomor urut 1 menuturkan, segmentasi informasi akan diberikan khusus untuk menjebatani Mipro melalui biro advokasi dan informasi. Sedangkan pertanyaan lain dijawab oleh Afif dengan mengumpamakan antara mahasiswa S1 dan D3 adalah keluarga, yang masing-masing memiliki peran. Afif akan mengikutsertakan mahasiswa diploma untuk merancang grand

design dan diriya akan memperjuangkan hak-hak mahasiswa diploma melalui perannya di

MWA. Jawaban yang tidak kalah menarik juga disampaiakan oleh Abdul, capresma nomor urut 2. Abdul akan mencoba mengoptimalkan kominfo yang ada di BEM KM untuk menjembatani informasi dan kebijakan dari BEM KM kepada LK Diploma. Selain itu, kotak aspirasi sebagai penyalur aspirasi dan peningkatan hubungan melalui kunjungan kepada TPB dan Diploma. Adanya hubungan vertikal dan horizontal pada penyampaian aspirasi dari mahasiswa akan dimanfaatkan dengan baik, terutama penyampaian hubungan secara vertikal.

Kini, saatnya masing-masing calon yang menggali ide satu sama lain, melalui tanya-jawab antar pasangan calon. Diawali oleh Abdul, menanyakan langkah nyata yang akan dilakukan Afif untuk otonomi diploma dan pertanyaan analisis, jika otonomi diploma dilakukan optimal, yang akan terjadi pada mahasiswa apakah penurunan kualitas atau peningkatan kualitas. Jawaban yang diberikan oleh Afif adalah melihat kondisi saat ini, teman-teman diploma telah membuat kerangka legalitas LK diploma, maka melalui pemimpin BEM KM jika nantinya terpilih, ia akan

(4)

membantu menyalurkannya kepada MPM KM, untuk segera disahkan. Setelah menjawab, Afif segera melanjutkan debat dengan memberikan pertanyaa n kepada Abdul. “Nilai-nilai apa yang nantinya akan dicanangkan pada BEM KM, dan bagaimana nilai-nilai tersebut dapat terealisasi untuk diploma?”. “Melalui kesederhanaan dan profesional”, Abdul mengkhusukan jawabannya. Sederhana, dengan tidak menjadikan BEM KM eksklusif, menerima kritik jika melakukan kesalahan, dan Profesional, berjalan beriringan, bukan saling dorong, bersahabat dari dan untuk kita. Jawaban-jawaban yang terdengar apik oleh para pasangan calon disambut dengan yel-yel masing-masing pendukung (tim sukses) menambah kemeriahan debat malam itu.

Sesi kedua dari debat antar capresma dilanjutkan dengan pertanyaan dan jawaban singkat dari pasangan calon. Afif bertanya, seberapa yakin nilai-nilai yang dibawa akan membawa perubahan bagi IPB. Abdul pun menjawab singkat, tidak ada niat jelek sedikitpun, maka keyakinan akan membawa perubahan 100%. Dilanjutkan dengan pertanyaan oleh Abdul, dan ia memberikan pertanyaan lebih terkait teknis masalah keuangan yang dirasakan diploma. Afif memberikan jawaban bahwa kendala keuangan pada diploma kini terlihat dari sulitnya Mipro dalam mengajukan dana kegiatan, dan hanya sedikit yang bisa dicairkan, itu pun melalui BEM dan DPM. Jika otonomi benar-benar berjalan baik, maka masalah keuangan bagi Mipro, sedikitnya akan menjadi lebih baik, dengan adanya kemudahan dan kesetaraan dalam pengajuan dana, sehingga dana yang akan didapatkan oleh Mipro menjadi lebih banyak. Abdul memberikan tanggapan berupa pertanyaan tentang metode apa yang digunakan oleh Afif dalam penarikan simpulan pada masalah keuangan LK Diploma, karena menurutnya, yang didengar oleh sebagian besar teman teman S1 berbeda dengan yang dirasakan oleh teman-teman diploma, dan Abdul menambahkan bahwa sebenarnya teman-teman diploma sudah dapat mandiri dalam mengatur keuangannya. Afif menambahkan, jawabannya didasarkan pada pendekatan secara representatif dari teman-teman DPM. Kini, bagian Afif untuk menayakan gagasan dari capresma nomor urut 2, yaitu Abdul. Sama dengan Abdul, Afif memberikan pertanyaan yang lebih teknis, berkaitan dengan 100 hari BEM KM, yang akan dilakukan untuk diploma. Abdul kembali menekankan pada pernyataan-pernyataan sebelumnya, bahwa ia akan meningkatkan silaturrahmi kepada LK Diploma dan menanyakan kebutuhan yang belum tercukupi. Afif menangapi, sebaiknya untuk

(5)

melakukan kunjungan bisa dipercepat, sebelum 100 hari BEM KM. Menambhakan pertanyaan berikutnya, Afif bertanya tindakan Abdul pada MEA, dan langah nyatanya untuk IPB dan pertanian Indonesia. Peningkatan kinerja pada teman-teman pemnagku kebijakan nantinya untuk lebih memperhatikan agararia dan bahari dalam mengawal kebijakan, kebijakan yang berkaitan dengan MEA. Afif menanggapi, maka selanjtnya harus diperhatikan dan diawasi, apakah kajian-kajian tersebut efektif, dan perlu mencari solusi jika nantinya kajian-kajian yang diselenggarakan kurang efektif. Pertanyaan terakhir dari Abdul, yang menanyakan tanggapan Afif jika diploma menjadi sekolah vokatif. Afif menjawab dengan singkat, langkah yang akan dilakukan kembali pada statuta IPB, yang memang mengatur hal tersebut. Sama sepeti Abdul, Afif menekankan pada pernyataan-pernyataan sebelumnya, bahwa ia akan mengefektifkan Biro Advokasi dan Informasi untuk mengawasi sebagai upaya mencegah adanya perbedaan perlakuan. Pernyataan terkahir terlontar dari Abdul, sebagai tanggapan sekaligus penutup dari sesi debat antar calon. Abdul menanggapi, perlu adanya langkah yang lebih nyata, sehingga tidak terkesan normatif.

Mulai dari gagasan, hingga teknis sudah dinyatakan oleh para calon, sebagai upaya untuk meningkatkan keefektifan berjalannya otonomi diploma. Gagasan-gagasan yang telah diberikan oleh para calon, sepertinya sudah cukup untuk dijadikan kerangka dalam meningkatkan koordianasi, hubungan dan langkah nyata dalam mengawasi jalannya otonomi diploma.

Selanjutnya, moderator memberikan kesempatan para calon untuk memberikan closing

statement, menjadi tanda bahwa debat akan segera diakhiri. “Kita disini adalah satu keluarga,

tidak ada artinya lagi menjadikan perbedaan sebagai persoalan. Rasa empati, kebahagiaan, kemudian menjadi optimisme. @1RumahKita” menjadi pernyataan penutup oleh calon nomor urut 1, yaitu Afif. Sedangkan Abdul, memberikan closing statement melalui pernyataan “Setiap masalah ada solusinya dan aktornya. Yuk sama-sama bangun IPB. Kita sama-sama bisa membangun untuk IPB. @JejakSepatu”.

Acara ditutup oleh MC tepat pukul 20.28 WIB, diiringi oleh ramainya yel-yel dukungan dari para tim sukses dan tepuk tangan sebagai tanpa apresiasi dari para peserta debat. Semoga gagasan-gagasan yang telah diungkapkan oleh para calon pemimpin mahasiswa ini, menjadi

(6)

penyemangat sekaligus solusi untuk menjadikan KM IPB termasuk Diploma berjalan ke arah yang lebih baik untuk ke depannya.

#Yuk, follow @1RumahKita dan @JejakSepatu untuk lebih mengenal para calon pemimpin kita, lebih memahami nilai yang mereka bawa, dan lebih mengerti peran apa nantinya yang akan kita lakukan untuk mendukung langkah nyata dalam menjadikan KM IPB lebih baik ke depannya. Nantikan debat selanjutnya, untuk lebih meyakinkan dalam memilih pemimpin

terbaik untuk KM IPB. #PemiraSeru

#PemiraDamai.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan survei dengan bentuk menyebarkan kuesioner dan melakukan wawancara kepada pelanggan terkait kepuasan dan perasaan yang dirasakan atas

Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa ada uji Millon, fenol memberikan hasil yang positif yang mana albumin dan kasein juga seharusnya memberikan hasil

Peta administrasi Kecamatan Semarang Tengah serta data monografi Kecamatan Semarang Tengah digunakan sebagai masukan yang terdiri dari informasi tentang jumlah sarana

dalam rangkaian acara yang digelar hingga 12 Februari ini juga terdapat prosesi pengangkatan jabatan yang dilakukan langsung oleh Dirut Sumber Daya Manusia

Komitmen dalam rangka AFAS adalah GATS Plus artinya komitmen Indonesia atau Negara-negara ASEAN untuk liberalisasi sektor perdagangan jasa pada tingkat ASEAN lebih

Dengan W adalah elemen-elemen pembobot masukan dan f(.) adalah fungsi keluaran jaringan, masukan Xi yang masuk ke neuron dapat berupa informasi dari luar system atau

No Program Studi Nama Mahasiswa No.BP IPK Lama Studi Predikat Lulus 1 Ilmu Komunikasi Oktari Permata Lani,. S.I.Kom 1520862014 3.70 1 Th, 7 Bl

Orkes Dang- dut Parodi Senggol Tromol merupakan kelompok musik yang memiliki bentuk musik campuran, dimana disalamnya ter- dapat komposisi antara vokal dan instru- men