• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR – FAKTOR RISIKO PRENATAL DAN PERINATAL KEJADIAN CEREBRAL PALSY (Studi Kasus di YPAC Semarang) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FAKTOR – FAKTOR RISIKO PRENATAL DAN PERINATAL KEJADIAN CEREBRAL PALSY (Studi Kasus di YPAC Semarang) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
154
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 1.1 Beberapa Penelitian tentang Faktor – Faktor Risiko Kejadian Cerebral palsy
Gambar 2.1 Bagian-Bagian Otak yang Mengalami Kelainan pada Beberapa Bentuk CP
Gambar 2.2    Ilustrasi Cerebral palsy Spastik (Fox, 1991)
Gambar 2.3   Perkembangan Otak selama Masa Gestasi dan Awal Kehidupan  Postnatal (Lin, 2003)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada analisis bivariat dimana uji Chi-Square dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95% terhadap 60 responden menunjukkan tidak ada hubungan antara kepatuhan

Hasil analisis bivariat menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara kebiasaan di luar rumah pada malam hari (nilai p =0,12) dengan kejadian penyakit

Pengetahuan tentang pencegahan filariasis menunjukkan tidak bermakna, tetapi nampak jelas bahwa dari pendapat responden menyatakan bahwa pencegahan yang paling tinggi adalah

Proporsi yang mempunyai jamban keluarga baik pada kasus maupun kelompok kontrol lebih besar dibanding dengan yang tidak. mempunyai jamban keluarga, dengan proporsi yang

Analisis Bivariat, analisis bivariat digunakan untuk melihat kemungkinan adanya hubungan yang bermakna antara variabel dependen, yaitu hipertensi dengan variabel

Berdasarkan tabel 2, hasil analisa bivariat didapatkan hasil bahwa variabel yang mempunyai nilai p yang bermakna (p < 0,005) adalah jenis kelamin laki-laki,

Pengetahuan tentang pencegahan filariasis menunjukkan tidak bermakna, tetapi nampak jelas bahwa dari pendapat responden menyatakan bahwa pencegahan yang paling tinggi adalah

Berdasarkan penelitian Bastaman (2001) yang menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara variabel pengetahuan dengan terjadinya cacat tingkat I pada responden baru