1 OPTIMALISASI PEROLEHAN MINYAK MENGGUNAKAN PEMISAHAN
SECARA BERTAHAP Reza Fauzan1
1Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Lhokseumawe
*Email: [email protected]
Abstrak
Penelitian tentang peningkatan jumlah produksi minyak yang diperoleh dari sumur produksi dengan penggunaan separator untuk memisahkan fluida pada fasa yang berbeda dengan metode bertahap dan tekanan yang optimum telah dilakukan. Untuk mendapatkan jumlah tahap dan tekanan yang optimum digunakan metode komputasi dengan perhitungan iterasi Newton dan perhitungan pemisahan secara flash dan menggunakan bahasa pemograman C++ dengan menggunakan data dari sumur produksi di Myanmar. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa produksi minyak yang optimum didapatkan dengan menggunakan tiga tahap separator dengan menggunakan tekanan 500 psia pada separator pertama, tekanan 30 psia pada separator kedua dan tekanan 14.7 psia pada tanki penyimpanan.
Kata Kunci: multistage separator, C++, oil recovery,
The enhancement of oil produced at the production well have been study by using separator for separating fluid in different phases with gradual and optimum pressure. To get the number of stages and the optimum pressure used computational methods using calculation of the Newton iteration with flash and separation calculations using the C++ programming language. The results showed that the optimum oil production obtained using the three-stage separator pressure of 500 psia at the first separator , the second separator 30 psia and 14.7 psia and the storage tank.
2 PENDAHULUAN
Hidrokarbon yang dihasilkan dari sumur mengandung komposisi dalam bentuk cair, gas dan juga pasir. Pasir ini harus dihilangkan untuk mengurangi pengaruh yang tidak diinginkan pada sumur produksi. Hidrokarbon yang dihasilkan juga akan dipisahkan ke dalam bentuk fase yang berbeda, terutama dalam fasa gas dan cair.
Dalam bentuk fasa seperti ini, fluida akan menghasilkan kondisi yang stabil dikarenakan hidrokarbon
yang terpisah berada pada
temperature dan tekanan pada
permukaan yang berbeda dengan kondisi di dalam sumur.
Operasi pemisahan fase gas dan cair akan melibatkan proses
separasi dan stabilisasi untuk
menghasilkan produk yang siap untuk dijual. Pemisahan gas dan cairan merupakan proses utama pada
unit proses minyak dan gas.
Separator digunakan untuk
melepaskan tekanan yang berlebih dikarenakan gas yang bergabung dengan minyak dan gas yang telah dipisahkan dari minyak.
Proses pemisahan dapat
berjalan dua, tiga atau lebih tahap, dimana dua tahap pemisahan berarti menggunakan satu separator dan tiga tahap menggunakan dua separator dan masing masing mempunyai satu tangki penyimpanan. Jumlah tahap
yang diperlukan untuk proses
pemisahaan ini tergantung pada karakteristik dan tekanan reservoir itu sendiri.
Perkiraan dari jumlah gas dan cairan di dalam proses separasi dapat
diperhitungkan dari komposisi
campuran hidrokarbon pada inlet separator. Hal ini dapat tercapai dengan menggunakan kesetimbangan uap-cair dan neraca massa. Teknik ini
yang akan digunakan untuk
memperkirakan sifat fluida pada berbagai tekanan dan temperatur.
Minyak mentah dari sumur produksi mengandung gas terlarut dan biasanya dalam tekanan yang tinggi, tetapi ketika minyak mentah
mendekati permukaan, tekanan
menjadi lebih rendah dan gas terlarut keluar dari cairan sehingga gas ini yang diharapkan agar terpisah dari minyak tanpa mengurangi jumlah minyak tersebut.
Pemisahan gas dan cairan
yang di peroleh menggunakan
pengaruh dari tekanan, temperature dan komposisi dari umpan fluida
yang menuju separator. Dari
referensi, ketika pressure meningkat atau temperature menurun, akan ada
sejumlah besar cairan yang
didapatkan, sampai pada titik
optimum. Perhitungan secara flash untuk kesetimbangan uap-cair akan
mendapatkan tekanan dan
temperature optimum secara mudah. Bagaimanapun, tidak memungkinkan mengoperasikan pada titik optimum ini dikarenakan masalah biaya, ketika
pelaksanaannya atau system
penyimpanannya. Secara umum,
dengan peningkatan tekanan,
kapasitas gas dari separator juga
meningkat. Sebagai akibat dari
pengaruh tekanan pada densitas gas dan cairan, volume fluida yang
3 (Kumar, 1987).
Fluida yang keluar dari sumur produksi akan menjadi dua fase, uap dan cair dalam kondisi tekanan tinggi. Didalam produksi, tekanan akan menurun dan fluida yang akan keluar sebagai campuran dari minyak mentah dan gas dimana sebagian dalam bentuk bebas dan dalam
bentuk larutan. Sebelum fluida
menuju ke gas oil separator, tekanan
fluida harus direndahkan dan
kecepatan dikurangi untuk
mendapatkan bentuk yang stabil di dalam separator.
Gambar 1. Klasifikasi hidrokarbon yang ditemukan pada sumur
Campuran hidrokarbon
terbagi dalam tiga group utama:
Light group, terdiri dari CH4
(methane) dan C2H6 (ethane),
Intermediate group, terdiri dari
propane/butane group and
pentane/hexane group dan Heavy group, terdiri dari C7H16 +.
Dalam dunia perminyakan,
target utama dalam pemisahan
minyak dan gas adalah untuk mencapai:
1. memisahkan C1 and C2 , light
group dari minyak
group dari intermediate group
dalam minyak mentah
3. mengambil heavy group dalam produk cair
Untuk mencapai target ini, ada dua metode yaitu pemisahan secara differential dan pemisahan secara flash.
Pemisahan secara differensial,
light gas dipisahkan dari minyak
secara bertahap, total tekanan dalam
keluaran sumur dikurangi (uap
dihilangkan segera setelah terbentuk) sedangkan pemisahan secara flash,
cairan dan uap tetap dijaga
kondisinya sampai titik
kesetimbangan tercapai. Gas bebas dari minyak dijaga tetap kontak dengan fase cair.
Perbandingan dari dua metode
ini, pada pemisahan secara
differential, group hidrokarbon
intermediate dan heavy group akan diperoleh maksimal dan volume minyak yang hilang didalam tanki penyimpanan akan minimal. Ini terjadi karena pemisahan dari gas light yang dominan terjadi pada tahap awal pada tekanan yang tinggi. Pemisahan secara flash tidak lah sebaik pemisahan secara diffential
karena berdasarkan pengalaman
kehilangan jumlah besar hidrokarbon heavy grup yang terbawa keluar dengan light gas dikarenakan kondisi
kesetimbangan. Tetapi konsep
pemisahan secara diffential tidak bisa
diimplementasikan pada kondisi
sebenarnya karena biaya yang sangat tinggi dan membutuhkan banyak tahapan pemisahan.
Ratio Kesetimbangan
Ratio kesetimbangan Ki untuk setiap komponen adalah fraksi mol dari Classification of HC C1/C2 Light Group Intermediate C3/C4 Group C5/C6 Group Heavy Group C7+
4
komponen dalam fase gas yi dibagi
dengan fraksi mol dari komponen dalam fase cair xi . dapat didefiniskan sebagai berikut:
πΎπ = π¦π
π₯π (1)
Dimana:
Ki = ratio kesetimbangan komponen i yi = fraksi mol komponen i dalam fase gas
xi = fraksi mol komponen i dalam fase cair
Jumlah mol total dalam system sama dengan jumlah mol cair dan gas, jika dipisahkan seperti pada persamaan ini: π = π_πΏ + π_π (2) π§ππ = π₯πππΏ+ π¦πππ (3) Dimana:
n = total mol umpan nL= total mole fase cair nV= total mole fase uap zi = fraksi mol dari setiap
komponen didalam total aliran umpan
Sehingga:
βππ=πππ= βππ=πππ = βππ=πππ= π (4)
Gambar 2. Proses pemisahan dengan tiga tahap
Ratio kesetimbangan dari
komponen i akan tergantung kepada kondisi dari temperature dan tekanan pada separator dan juga komposisi fluida dalam sumur. Nilai ini akan lebih akurat ketika diambil dari tes di laboratorium. Nilai dari Ki ditentukan dengan bantuan metode diagram.
Dengan metode ini akan
dihubungkan dengan komposisi dari system itu sendiri yang akan menuju tekanan yang konvergen. Jadi untuk menemukan nilai Ki, perlu ditentukan nilai tekanan konvergen terlebih dahulu.
Faktor yang mempengaruhi perolehan minyak dalam separator 1. Pemisahan secara bertahap
(Stage separation)
Jika jumlah tahap pemisahan lebih dari dua, proses pemisahan ini akan meningkatkan jumlah minyak dengan kondisi stabil dalam tangki. Oleh karena itu, kehilangan dalam bentuk uap dalam tangki terbuka
akan berkurang setelah tahap
pemisahan. Peningkatan jumlah tahap
dari 2 hingga 3 membawa
peningkatan yang cukup baik. Pada peningkatan jumlah stage 3 ke 4,
perbaikan dalam pemulihan
cenderung jauh lebih sedikit dan empat tahap pemisahan biasanya tidak ekonomis.
Dalam studi ini, peningkatan perolehan minyak dengan pemisahan bertahap akan dipelajari dengan
menggunakan pemodelan
perhitungan secara flash untuk
menemukan tekanan optimum yang digunakan dalam proses pemisahan pada separator. n1 nv1 nv2 nv3 nL1 nL2 nL3
5 Fluida yang berasal dari
sumur produksi berada dalam dua fase: uap dan cair pada tekanan yang relatif tinggi. Cairan yang muncul sebagai campuran minyak mentah dan gas yang sebagian bebas dan sebagian dalam larutan. Tekanan
fluida harus diturunkan dan
kecepatannya harus dikurangi agar mendapatkan minyak dalam kondisi
yang stabil dalam tanki
penyimpanan.
Setelah penurunan tekanan di proses pemisahan minyak dan gas,
beberapa komponen hidrokarbon
ringan dan lebih yang bernilai secara ekonomi akan terhindarkan hilang bersama dengan gas ke fase uap. Hal ini menempatkan langkah pemisahan minyak dan gas sebagai tahap
pertama di serangkaian operasi
perawatan lapangan minyak mentah. Di sini, tujuan utama adalah untuk memungkinkan sebagian besar gas
untuk membebaskan diri dari
hidrokarbon yang berharga, sehingga
meningkatkan recovery minyak
mentah (Abdel, 2003).
Proses pemisahan yang
dilakukan secara bertahap adalah proses campuran hidrokarbon yang akan terpisah menjadi fasa uap dan cair dengan menggunakan beberapa keseimbangan secara flash. Dimana proses pemisahan ini menggunakan
satu separator dan tangki
penyimpanan, hal ini yang disebut pemisahan dua tahap. Sedangkan pemisahan tiga tahap membutuhkan
dua pemisah dan satu tangki
penyimpanan. Tahap akhir dari pemisahan selalu menuju ke dalam tangki penyimpanan.
Penambahan tahap pemisahan
akan menaikkan biaya seperti
kompressor. Sehinga untuk setiap fasilitas yang ada perlu dicarikan jumlah optimal dari tahap pemisahan dan dalam beberapa kasus nilai ini sulit untuk ditentukan dikarekan perbedaan fluida antara sumur dan pengaruh penurunan tekanan dengan waktu (Arnold, 1999).
Dalam proses ini tekanan akan berkurang sedikit demi sedikit, dalam langkah-langkah atau tahapan, dan mengakibatkan cairan tangki lebih stabil. Kinerja separator dalam sistem pemisahan multistage dapat
diprediksi dengan menggunakan
model komputer dimana komposisi sumur awal dan suhu operasi dan tekanan di setiap tahap.
Separator Storage Tank
n
nL
nV
Gambar 3. Flow diagram untuk dua tahap pemisahan
Secara teori, meningkatnya
jumlah pemisahan tahap akan
meningkatkan perolehan minyak
seperti pada tahap 3 dan 4, pemisahan yang terjadi lebih baik dari dua tahap pemisahan namun proses ini memerlukan biaya yang
lebih. Persentase peningkatan
perolehan minyak untuk dua tahap
pemisahan dibandingkan dengan
pemisahan satu tahap biasanya
bervariasi dari 2 sampai 12 persen, meskipun 20 sampai 25 persen peningkatan perolehan minyak telah dilaporkan.
6
Separator-1 Separator-2 Storage Tank
nL1 nL2
nv1 nv2
n
Gambar 4. Flow diagram untuk tiga tahap pemisahan
Flash Calculation
Perhitungan secara flash
diperlukan untuk mengetahui jumlah hidrokarbon gas dan cair dalam reservoir atau tanki pada suhu dan tekanan tertentu. Perhitungan flash
dilakukan untuk menentukan
komposisi fase hidrokarbon yang ada atau secara umum untuk:
- mole fase gas nv
- mole fase cair nL
- Komposisi dari fase cair xi - Komposisi dari fase gas yi Langkah langkah perhitungan flash
untuk menentukan seperti yang
tertera diatas :
Langkah 1: Perhitungan nv Neraca massa dari komponen i :
π§ππ = π₯πππΏ+ π¦πππ
(5) dimana :
zin = total moles Komponen i
pada sistem
xinL = total moles Komponent i
pada fase cair
yinv = total moles Komponent i
pada fase uap
untuk memperoleh nilai xi
π₯π = π§π ππΏ+ ππ£πΎπ (6) π¦π = π§ππΎπ ππΏ+ ππ£πΎπ = π₯ππΎπ (7) dimana: β π₯π π = β π§π ππΏ+ππ£πΎπ = 1 π (8) βπ π¦π = β π§ππΎπ ππΏ+ππ£πΎπ π = 1 (9) oleh karena itu,
β π§π ππΏ+ ππ£πΎπ β π β π§ππΎπ ππΏ+ ππ£πΎπ π = 0 (10) atau βπ§π(πΎπ β 1) ππΏ+ ππ£πΎπ π = 0 (11) menggantikan nL dengan (1-nv): π(ππ£) = β π§π(πΎπβ 1) ππ£(πΎπ β 1) + 1 π = 0 (12)
nv dapat diselesaikan dengan
menggunakan teknik iterasi Newton-Raphson : (ππ£)π = ππ£β π(ππ£) πβ²(π π£) (13) πβ²(ππ£) = β β π§π(πΎπ β 1)2 [ππ£(πΎπ β 1) + 1]2 π (14) dimana (nv)n = nilai nv yang baru
yang digunakan pada iterasi
7 dengan nilai nv yang baru sampai
nilainya mencapai konvergen. Langkah 2: Perhitungan nL: ππΏ = 1 β ππ£ (15) Langkah 3: Perhitungan xi menggunakan persamaan 2.8: π₯π = π§π ππΏ+ πππΎπ (16) Langkah 4: Perhitungan yi menggunakan persamaan 2.9: π¦π = π§ππΎπ ππΏ + πππΎπ = π₯ππΎπ (17)
Gambar 5. Perbandingan antara mekanisme pemisahan (Abdel, 2003)
Metode
Peningkatan jumlah tahap pemisahan akan menghasilkan lebih banyak hidrokarbon tetapi dari sudut pandang ekonomi, tidak layak untuk
menggunakan banyak tahap
pemisahan. Jadi yang dibutuhkan adalah mencari jumlah optimal dari tahap separator dan tekanan optimum
untuk mendapatkan peningkatan
jumlah minyak dalam reservoir yang terbaik.
masing separator akan menggunakan model komputer yang merupakan
iterasi metode Newton dengan
menggunakan software Microsoft Visual C++.
Program ini dipilih untuk
membuat perhitungan matematis
yang lebih mudah pada pemisahan cairan dan gas dalam reservoir dengan input awal dari komposisi reservoir, suhu dan tekanan operasi. Data yang digunakan dalam kasus ini berasal dari sumur produksi di Myanmar. Data ini merupakan data input pada program yang digunakan untuk menentukan komposisi cairan
dan uap dan tekanan disetiap
separator.Data di sajikan dalam tabel
1.
Tabel 1. Mol feed pada separator
component mole fraction Methane 0.558 Ethane 0.0581 Propane 0.0642 I-Butane 0.0131 n-butane 0.0397 Pentane 0.0367 Hexane 0.0261 Heptane 0.2041
8 Hasil dan Pembahasan
Proses pemisahan dua tahap melibatkan satu separator dan satu tangki penyimpanan, cairan yang terpisah dengan metode flash dan outlet cairan dari separator ini akan terpisah lagi secara flash di tangki penyimpanan.
Hasil perhitungan jumlah mol dalam fase cair dalam separator dan tangki penyimpanan adalah 0,23 mol
dan 1,26 mol. Nilai-nilai ini
diperoleh dengan menggunakan
metode iterasi Newton. Total
perolehan cairan untuk contoh ini adalah L1 x L2 = 0,302549931 mol.
Perhitungan perolehan minyak
menggunakan tekanan yang berbeda dari 30 psia ke 700 psia dan recovery minyak yang optimal diperoleh ketika tekanan separator 50 psia dengan total perolehan minyak 0,302 mol.
Tekanan optimum pada
separator pertama dan kedua adalah hal penting untuk mendapatkan oil
recovery yang maksimum pada
pemisahan menggunakan tiga tahap. Metode penentuan tekanan optimum di mana tekanan separator pertama
adalah 500 psia, tekanan separator kedua adalah 50 psia dan tekanan tangki penyimpanan adalah 14,7 psia.
Program C++ digunakan untuk
mendapatkan tekanan optimum
dengan berbagai tekanan separator pertama dan kedua.
Hasil perolehan minyak
maksimum pada pemisahan tiga tahap dari contoh ini adalah 0.272 mol. Hal ini diperoleh dari L1 = 0.421mol , L2 = 0.714 dan L3 =
0.905 mol. Perolehan minyak
maksimum ditemukan dalam kondisi dimana tekanan separator pertama adalah 500 psia, tekanan separator kedua adalah 30 psia dan tekanan tangki penyimpanan adalah 14,7 psia, dimana perolehan minyak total 0.346 mol.
Rasio kesetimbangan untuk masing-masing komponen (K) untuk berbagai tekanan diambil dari grafik tekanan konvergensi. Nilai-nilai ini digunakan dalam perhitungan flash seperti dalam perhitungan iterasi menggunakan software C++.
Berdasarkan perhitungan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
9 semakin banyak komponen akan
lebih stabil dalam fase cair dan tekanan pemisahan terbaik adalah
pada kondisi pemisahan yang
menghasilkan produksi cairan
maksimum. Tiga-tahap pemisahan
mencapai produksi maksimum
dimana tekanan berkurang secara bertahap di setiap tahap tetapi jika penurunan tekanan terlalu besar pada
separator tunggal, maka akan
menyebabkan pemisahan akan
mengarah kepada ketidakstabilan.
Seperti pada perhitungan
kesetimbangan yang ditunjukkan
pada table dan grafik diatas, tekanan
separator sangat efektif pada
pemisahan gas dan cairan seperti referensi dari Arnold(1999). Tekanan separator awal akan berpengaruh terhadap efektif pemisahan.
Semakin tinggi tekanan pada pemisahan awal akan mendapatkan
separator. Jika tekanan untuk
pemisahan terlalu tinggi, terlalu banyak komponen ringan akan tetap dalam fase cair pada separator dan hilang ke fase gas di tangki. Jika tekanan terlalu rendah, tidak banyak dari komponen ringan akan stabil ke dalam cairan di separator dan mereka akan hilang ke fase gas.
Setiap komponen dalam
proses pemisahan menjadi fase uap tergantung pada tekanan parsial yang didefinisikan sebagai jumlah molekul dalam ruang uap dibagi dengan jumlah total molekul dari semua komponen dalam waktu ruang uap
tekanan dalam tanki.
Fase cair ditemukan lebih banyak ketika tekanan meningkat secara bertahap karena tekanan parsial untuk komponen akan tinggi dan komponen akan cenderung menjadi fase cair.
10
Tapi pada tangki
penyimpanan, terjadi penurunan dari fase cair setelah mencapai tekanan
optimal dengan meningkatkan
tekanan operasi separator karena keberadaan hidrokarbon ringan yang memiliki kecenderungan kuat untuk flash ke fase gas dan menciptakan tekanan parsial rendah untuk rentang
hidrokarbon menengah yang
kecenderungannya pada kondisi
tangki penyimpanan sangat rentan terhadap perubahan kecil dalam tekanan parsial.
Semakin banyak tahapan
pemisahan akan mendapatkan lebih stabil komponen ringan ke dalam fase cair karena molekul hidrokarbon ringan yang terpisah secara flash akan dikeluarkan pada tekanan yang relatif tinggi dan menjaga tekanan parsial hidrokarbon menengah bawah pada setiap tahap. Molekul-molekul komponen yang lebih ringan akan hilang ketika mereka terbentuk dan tekanan parsial komponen menengah dimaksimalkan pada setiap tahap. Simpulan
Perhitungan secara flash
merupakan perhitungan dasar untuk menemukan perolehan minyak dan komposisi cairan dan dalam fase uap yang optimum.
Tekanan yang optimum pada dua tahap pemisahan diperoleh 50
psia dengan maksimum total
perolehan 0.3025 mol. Sedangkan pada tiga tahap pemisahan diperoleh pada tekanan 500 psia pada separator pertama, 30 psia pada separator
kedua dan dengan maksimum
perolehan 0.346 mol. Kedua tahap menggunakan tanki penyimpanan dengan tekanan 14.7 psia.
Kenaikan jumlah tahap akan meningkatkan juga perolehan pada tanki penyimpanan dengan kondisi
yang stabil. Tetapi dengan
penambahan lebih dari tiga tahap,
akan memperlihatkan jumlah
peningkatan yang tidak ekonomis pada tanki penyimpanan. Pemisahan dengan menggunakan tiga tahap dianjurkan untuk digunakan karena
tingkat perolehan minyak pada
kondisi maksimal.
Daftar Pustaka
Arnold, K. (1999). Surface
Production Operations.
Houston: Gulf Publishing
Company.
Abdel, E. (2003). Petroleum and Gas
Field Processing. New York:
Marcell Dekker Inc.
Kumar, S. (1987). Gas Production
Engineering. Houston: Gulf
Publishing Company