• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA STRATEGIS (REVISI I)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA STRATEGIS (REVISI I)"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

D I R E K T O R AT J E N D E R A L

P E T E R N A K A N D A N K E S E H ATA N H E W A N

TA H U N 2 0 1 6

RENCANA STRATEGIS

(REVISI I)

SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL

PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

(2)
(3)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 Edisi Revisi 1 ii DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAFTAR LAMPIRAN ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Kondisi Umum ... 1

B. Faktor Internal dan Eksternal ... 3

1. Kekuatan dan Kelemahan ... 3

2. Peluang dan Ancaman ... 7

BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN ... 11

A. Visi ... 11

B. Misi ... 12

C. Tujuan... 13

D. Sasaran ... 13

BAB III ARAH STRATEGI DAN KEBIJAKAN ... 15

A. Arah dan Kebijakan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan ... 15

B. Strategi Sekretariat Ditjen Peternakan Dan Kesehatan Hewan ... 16

1. Strategi umum ... 16

2. Strategi Khusus ... 17

C. Alur Kinerja Sekretariat ... 18

1. Kegiatan Bagian Perencanaan ... 22

2. Kegiatan Bagian Keuangan dan Perlengkapan ... 23

3. Kegiatan Bagian Umum ... 24

4. Kegiatan Bagian Evaluasi dan Pelayanan Rekomendasi ... 24

BAB IV PENDANAAN ... 26

BAB V PENUTUP ... 28

(4)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 Edisi Revisi 1 iii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Jumlah SDM Aparatur Sekretariat Ditjen PKH menurut Golongan ... 5

Tabel 2.1. Indikator Sasaran Kinerja Kegiatan Sekretariat ... 14

Tabel 3.1. Alur Kinerja Sekretariat ... 21

(5)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 Edisi Revisi 1 iv

DAFTAR GAMBAR

(6)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 Edisi Revisi 1 v

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Manual Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan (IKSK) Sekretariat

(7)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 Edisi Revisi 1 1

BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Umum

Memperhatikan perubahan organisasi dan tata kerja Kementerian Pertanian

sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor

43/Permentan/OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan sebagai salah satu organisasi Eselon II di lingkup Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Dalam melaksanakan tugas tersebut Sekretariat Ditjen PKH menyelenggarakan fungsi:

1. Koordinasi penyusunan rencana, program, anggaran dan kerjasama serta pelaksanaan hubungan masyarakat dan informasi publik di bidang peternakan dan kesehatan hewan;

2. Pengelolaan urusan keuangan dan perlengkapan;

3. Evaluasi dan penyempurnaan organisasi, tata laksana, pengelolaan urusan kepegawaian, serta penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan; 4. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan serta pemberian layanan

rekomendasi di bidang peternakan dan kesehatan hewan;

5. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Ditjen PKH; dan 6. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Ditjen PKH.

Sekretariat Ditjen PKH dipimpin oleh Sekretaris Direktorat Jenderal. Pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat Ditjen PKH ini dilakukan oleh unit kerja yang terdiri dari Bagian Perencanaan, Bagian Keuangan dan Perlengkapan, Bagian Umum, Bagian Evaluasi dan Layanan Rekomendasi serta Kelompok Jabatan Fungsional. Struktur organisasi Sekretariat Ditjen PKH tersebut disajikan pada Gambar 1.1 berikut.

(8)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 Edisi Revisi 1 2 SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL BAGIAN PERENCANAAN BAGIAN KEUANGAN DAN PERLENGKAPAN BAGIAN UMUM SUBBAGIAN KERJA SAMA DAN HUBUNGAN MASYARAKAT SUBBAGIAN PROGRAM SUBBAGIAN ANGGARAN SUBBAGIAN PERBENDAHARAAN SUBBAGIAN AKUNTANSI, VERIFIKASI & TLHP SUBBAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SUBBAGIAN TATA USAHA DAN RUMAH TANGGA SUBBAGIAN HUKUM SUBBAGIAN PERLENGKAPAN BAGIAN EVALUASI DAN LAYANAN REKOMENDASI SUBBAGIAN EVALUASI DAN PELAPORAN SUBBAGIAN DATA DAN INFORMASI SUBBAGIAN LAYANAN REKOMENDASI KELOMPOK JAFUNG NON RIHP KELOMPOK JAFUNG NON RIHP KELOMPOK JAFUNG NON RIHP KELOMPOK JAFUNG NON RIHP

Gambar 1.1 Bagan Organisasi Sekretariat Ditjen PKH

Dalam upaya meningkatkan kontribusi terhadap pencapaian tujuan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan, Sekretariat Ditjen PKH telah menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 sejak tahun 2013 yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan kinerja. Disamping itu, Sekretariat Direktorat Jenderal telah ditetapkan sebagai unit kerja berpredikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) secara berturut-turut dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 di lingkungan Kementerian Pertanian dalam upaya mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

Rencana Strategis Sekretariat Ditjen PKH Tahun 2015-2019 dibuat dengan mengacu pada Rencana Strategis Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2015-2019, yang difokuskan pada pencapaian Program Pemenuhan Pangan Asal Ternak dan Agribisnis Peternakan Rakyat dalam mendukung pembangunan pertanian/peternakan.

(9)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 Edisi Revisi 1 3

Sebagai unit kerja Eselon II lingkup Ditjen PKH, maka di dalam menyusun visi dan misinya, Sekretariat Ditjen PKH mengacu pada visi dan misi Ditjen PKH

tahun 2015-2019. Demikian juga dalam menetapkan tujuan dan sasaran merujuk kepada kegiatan dukungan manajemen dan dukungan teknis dibidang peternakan dan kesehatan hewan, sebagaimana dituangkan dalam Renstra Ditjen PKH tahun 2015-2019, yaitu meningkatnya produksi pangan hewani asal ternak, daya saing, dan pendapatan peternak.

B. Faktor Internal dan Eksternal

Dalam menentukan arah kebijakan dukungan manajemen ke depan, perlu diidentifikasi dan dianalisis faktor utama yang mempengaruhi kinerja Sekretariat Ditjen PKH ke depan. Faktor utama tersebut meliputi faktor internal berupa kekuatan dan kelemahan dan faktor eksternal berupa peluang dan ancaman yang dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Kekuatan dan Kelemahan Kekuatan

a. Organisasi

Di dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Sekretariat Ditjen PKH dilengkapi dengan unit kerja yang terdiri dari empat bagian yaitu Bagian Perencanaan, Bagian Keuangan dan Perlengkapan, Bagian Umum, Bagian Evaluasi dan Layanan Rekomendasi; serta ditambah Kelompok Jabatan Fungsional. Setiap Bagian terdiri dari 3 (tiga) sub bagian, sehingga keseluruhan terdapat 12 subbagian. Rincian tugas pekerjaan masing – masing unit kerja seperti dituangkan dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43/ Permentan/O.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian.

b. Sumber daya manusia (SDM)

Saat ini, SDM aparatur Sekretariat Ditjen PKH berjumlah 164 orang, terdiri atas pejabat struktural, pejabat fungsional tertentu dan fungsional umum, dengan jenjang pendidikan S-3 sebanyak 1 orang (0,61%), S-2 sebanyak

(10)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 Edisi Revisi 1 4 22 orang (13,31%), S-1 sebanyak 70 orang (42,86%), Diploma sebanyak 10 orang (6,1%), SMA/SMK 56 orang (34,15%), SMP 1 orang (0,61%) dan Sekolah Dasar 4 orang (2,44%).

Sekretariat Ditjen PKH memberikan kesempatan kepada para pegawai untuk mengembangkan kualitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan, tugas belajar (Sarjana dan Pasca Sarjana) serta pengembangan lainnya seperti orientasi kerja, bimbingan teknis, workshop, seminar, Focus Group

Discussion (FGD), sosialisasi, apresiasi dan studi banding baik di dalam

maupun di luar negeri. c. Sarana dan fasilitas kerja

Sarana dan fasilitasi kerja yang telah disediakan relatif telah memadai dalam menunjang pelaksanaan tugas fungsi, baik berupa perangkat keras dan lunak. Pada dasarnya seluruh pejabat administrasi dan pejabat fungsional telah dilengkapi dengan sarana dan fasilitas kerja. Fasilitas kerja mencakup perangkat keras dan lunak, alat dan bahan perkantoran serta fasilitas lainnya untuk mendukung pelaksanaan kegiatan.

d. Struktur organisasi unit kerja

Struktur organisasi Kerja Sekretariat Ditjen PKH terdiri dari 4 Bagian yaitu: (i) Bagian Perencanaan; (ii) Bagian Keuangan dan Perlengkapan; (iii) Bagian Umum dan (iv) Bagian Evaluasi dan Layanan Rekomendasi yang yang didukung oleh jabatan fungsional: (a) Pranata Komputer, (b) Analis Kepegawaian, (c) Arsiparis, (d) Perencana, (e) Pranata Humas, (f) Perancang Peraturan Perundangan, (g) Statistisi, dan (h) Pustakawan. e. Sistem manajemen dan teknologi informasi

Sistem manajemen yang semakin mengarah pada efisiensi pengelolaan aspek perkantoran yang didukung oleh teknologi berbasis elektronik pemerintah/ Government yaitu: Office, Planning, Budgetting,

e-Procurement, e-Performance, e-Audit dan e-Personal menjadi kekuatan

Sekretariat Ditjen PKH dalam melaksanakan tugas fungsinya. Pengembangan sistem manajemen berbasis teknologi informasi ini

(11)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 Edisi Revisi 1 5 merupakan wujud komitmen Ditjen PKH dalam melaksanakan Reformasi Birokrasi menuju organisasi yang lebih baik dalam memberikan pelayanan.

Kelemahan

a. Sumber daya manusia (SDM) aparatur

Sumber daya manusia aparatur secara kuantitas cukup memadai namun masih perlu dioptimalkan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Berdasarkan pengelompokan golongan jumlah SDM aparatur berturut-turut adalah sebagai berikut : Gol IV sebanyak 9 orang; Gol III sebanyak 132 orang; Gol II sebanyak 24 orang dan yang paling sedikit adalah Gol I sebanyak 1 orang (per tanggal 10 November 2014). Kondisi SDM Aparatur Sekretariat Ditjen PKH secara rinci disajikan pada Tabel 1.1 berikut.

Tabel 1.1. Jumlah SDM Aparatur Sekretariat Ditjen PKH menurut Golongan

Tabel 1.1. tersebut nampak bahwa dari segi kuantitas telah memadai namun dari segi kualitas masih perlu ditingkatkan. Disamping itu, masih dijumpai permasalahan antara lain belum optimalnya kinerja pegawai yang mengakibatkan ada pegawai yang memiliki beban kerja tinggi di sisi lain masih ada pegawai yang beban kerjanya kurang serta penempatan pegawai belum sepenuhnya didasarkan pada analisis jabatan dan analisis beban kerja.

b. Pelaksanaan reward dan punishment

Pemberian reward kepada pegawai yang berprestasi telah diupayakan setiap tahunnya, antara lain pemberian kesempatan peningkatan kompetensi bagi pegawai melalui pendidikan/pelatihan formal dan informal

No Gol/

Ruang S3 S2 S1 D4 SM D3 D2 D1 SLTA SLTP SD Total

1 I 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 2

2 II 0 0 0 0 0 7 0 0 8 0 4 19

3 III 0 14 68 0 2 1 0 0 47 0 0 132

4 IV 1 8 2 0 0 0 0 0 0 0 0 11

(12)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 Edisi Revisi 1 6 baik di dalam maupun luar negeri. Bentuk pemberian reward lainnya adalah pemberian tunjangan kinerja yang selain mengarah pada tingkat kehadiran pegawai, juga telah didasarkan pada hasil atau capaian prestasi kerja pegawai sesuai dengan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) yang ditetapkan untuk setiap pegawai. Demikian juga dengan pelaksanaan pemberian

punishment yang sudah mulai diterapkan, meskipun belum dilaksanakan

dengan optimal.

c. Fungsi sekretariat sebagai koordinator kegiatan teknis

Sesuai peta strategis Ditjen PKH dalam pencapaian sasaran program, sekretariat mempunyai peran dalam mengkordinasikan pelaksanaan kegiatan agar sejalan dengan kinerja yang ditetapkan. Namun dalam pelaksanaannya fungsi sekretariat pada aspek ini masih belum optimal dalam mendukung keselarasan antar kegiatan dalam mewujudkan sasaran program.

d. Penataan aset pemerintah

Penataan aset pemerintah yang berasal dari APBN baik kegiatan di kantor pusat, SKPD dan Kantor Daerah (KD) telah dilakukan baik aset tetap maupun persediaan namun masih ada permasalahan yang harus dilakukan penataan antara lain; (i) penyelesaian hibah aset /BMN bersumber dari TP/DK sebelum tahun 2011; (ii) penyelesaian hibah/aset BMN yang berasal dari realisasi belanja 526 barang yang diserahkan kepada masyarakat/Pemda, masih dalam proses penyelesaian; (iii) penyelesaian BMN/mobil, peralatan berasal dari hibah bantuan FAO; (iv) penyelesaian pemanfaatan lahan yang berada di UPT dikuasai pihak lain. e. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dengan penyusunan perencanaan

Penyusunan perencanaan yang disusun selama ini mengacu dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Nasional telah berjalan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, bahkan perencanaan telah disusun hingga dua tahun ke depan. Namun demikian pelaksanaan ini belum sejalan dan sinergi dengan pelaksanaan monitoring dan evaluasi (monev), terutama dari segi waktu

(13)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 Edisi Revisi 1 7 pelaksanaannya. Akibatnya hasil monev belum bisa sepenuhnya dimanfaatkan untuk perbaikan perencanaan ke depan.

f. Pengembangan data base dan informasi, fungsi perpustakaan, kearsipan dan pelayanan rekomendasi online

Data dan informasi merupakan dasar dan pijakan dalam pengambilan keputusan atau tindakan, namun demikian perhatian terhadap pentingnya database dan informasi masih terbatas, hal ini terlihat dari kurang tersedia dan tertatanya data dan informasi fungsi di setiap unit kerja.

Perpustakaan digital telah dikembangkan dan dilengkapi dengan prasarana dan sarana, namun belum optimal karena belum semua UPT mengembangkan perpustakaan digital dan masih kurangnya tenaga pustakawan.

Kearsipan telah mendapatkan penghargaan sebagai penataan arsip terbaik lingkup Kementerian Pertanian, namun masih ada kelemahan antara lain jumlah sumber daya manusia (arsiparis) yang sangat terbatas dan prosedur pelaksanaan arsip yang belum sepenuhnya berjalan dengan baik. Pelayanan rekomendasi online masih harus disempurnakan baik sistem, jaringan, teknologi dan peralatannya serta penyempurnaan Sistem Operasional Prosedur (SOP), maupun sumber daya manusia.

2. Peluang dan Ancaman

Faktor eksternal merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam penyusunan perencanaan strategis ke depan. Dengan mengidentifikasi aspek peluang dan ancaman yang ada, maka diharapkan Sekretariat Ditjen PKH akan mampu me-reposisi diri sebagai organisasi yang mempunyai existensi dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan.

(14)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 Edisi Revisi 1 8

Peluang

a. Pemberian tunjangan kinerja, tunjangan kinerja diartikan sebagai fungsi dari keberhasilan pelaksanaan reformasi birokrasi atas dasar kinerja yang telah dicapai oleh seorang pegawai. Saat ini, pemberian tunjangan kinerja telah memperhitungkan hasil atau kinerja output yang dihasilkan oleh seorang pegawai, selain berdasarkan absensi kehadiran. Diharapkan dengan adanya pemberian tunjangan kinerja, setiap pegawai mencapai output kinerja yang telah ditetapkan oleh organisasi sesuai dengan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) yang telah ditetapkan. Tunjangan kinerja individu pegawai dapat meningkat atau menurun sejalan dengan peningkatan atau penurunan kinerja yang diukur berdasarkan indikator-indikator yang telah disepakati bersama. Sehingga pemberian tunjangan kinerja merupakan peluang bagi aparatur yang bekerja di Sekretariat Ditjen PKH.

b. Sistem promosi terbuka, mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 13 Tahun 2014 tentang Tata Cara Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Secara Terbuka di Lingkungan Instansi Pemerintah. Pengisian jabatan pimpinan tinggi utama, madya dan pratama pada kementerian / lembaga dilakukan secara terbuka dan kompetitif di kalangan PNS dengan memperhatikan syarat kompetensi, kualifikasi, kepangkatan, pendidikan dan latihan, rekam jejak jabatan, dan integritas serta persyaratan lain yang dibutuhkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dengan sistem ini, diharapkan dapat menempatkan seseorang pada posisi yang tepat sesuai dengan kompetensinya dan semua orang memiliki kesempatan atau probabilitas yang sama untuk mengisi jabatan tersebut. Sistem promosi yang terbuka ini juga merupakan peluang bagi aparat Sekretariat Ditjen PKH.

c. Pengembangan e-Government. e-Government adalah penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan dengan pemerintahan. Kementerian Pertanian telah

(15)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 Edisi Revisi 1 9 menerapkan e-procurement untuk proses pengadaan barang dan telah membuat sistem e-proposal untuk pengajuan usulan kegiatan dari kabupaten kota. Sedangkan untuk perizinan on-line masih dalam tahap pembangunan sistem dan jaringan. Beberapa manfaat yang diharapkan dengan adanya e-government adalah meningkatkan transparansi, kontrol, dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka penerapan konsep good governance di pemerintahan. Karena teknologi

e-Government terus berkembang maka menjadi peluang bagi setiap

aparatur untuk dapat memanfaatkannya.

d. Dukungan regulasi daerah. Saat ini sudah banyak daerah yang telah menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) terkait peternakan dan kesehatan hewan sebagai bentuk dukungan pembangunan peternakan ke depan. Untuk menjamin keberlanjutan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan penerbitan Peraturan Daerah menjadi penting untuk di dorong realisasinya. Untuk itu advokasi penyusunan Perda menjadi bagian penting yang perlu ditindaklanjuti Sekretariat Ditjen PKH ke depan.

Ancaman

a. Perubahan kebijakan perencanaan dan anggaran.

Adanya perubahan kebijakan pada aspek perencanaan dan anggaran baik secara nasional dan sektoral merupakan ancaman dalam pelaksanaan tugas fungsi Sekretariat Ditjen PKH. Perubahan kebijakan tersebut dapat mengganggu pencapaian target yang telah ditetapkan. Perubahan kebijakan anggaran (pemotongan dan penghematan) selain akan berdampak terhadap asumsi target yang telah ditetapkan juga akan menghambat pelaksanaan kegiatan dari yang direncanakan. Selain itu, perubahan kebijakan secara umum akan menganggu manajemen kinerja secara keseluruhan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, organisasi dan monev.

b. Sinergisme kebijakan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (otonomi daerah).

(16)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 Edisi Revisi 1 10 Pembangunan peternakan dan kesehatan hewan nasional merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda). Dalam kenyataanya, seringkali terjadi perbedaan kebijakan terkait pembangunan peternakan dan kesehatan hewan. Perbedaan ini diantaranya ditimbulkan akibat perbedaan antara penetapan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), yang diantaranya akan mengakibatkan perbedaan persepsi dalam penentuan kegiatan prioritas dan lokasi kegiatan yang mestinya disesuaikan dengan kondisi spesifik daerah.

c. Penataan dan pengelolaan aset

Distribusi asset hibah ex-proyek bantuan (FAO) telah dilakukan pencatatan sesuai ketentuan, namun di dalam pemanfaatan belum optimal disebabkan proses pemindahtanganan masih perlu persetujuan dari instansi terkait dan belum tersedia biaya operasional oleh Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Selain masalah aset hibah ex-proyek, penyelesaian aset TP/DK juga mengalami kendala adanya perubahan regulasi dan keterbatasan waktu yang mengakibatkan penyelesaian penataan aset TP/DK belum dapat diselesaikan secara optimal. Kendala dalam Penataan dan pengelolaan aset perlu segera ditangani agar Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Kementerian pertanian dapat dipertahankan.

d. Belum terpenuhinya usulan formasi

Belum terpenuhinya usulan formasi terutama untuk tenaga administrasi serta banyaknya pensiun yang akan memasuki Batas Usia Pensiun, menyebabkan kurangnya tenaga administrasi di Sekretariat Ditjen PKH. Ketidakseimbangan jumlah tenaga fungsional tertentu dan fungsional umum, juga menyebabkan beberapa tenaga fungsional tertentu (teknis) ditempatkan sebagai tenaga fungsional umum/administrasi. Kondisi ini merupakan ancaman bagi Sekretariat Ditjen PKH dalam pencapaian kinerja serta pembinaan jenjang dan karir pegawai.

(17)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 Edisi Revisi 1 11

BAB II

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN A. Visi

“Pelayanan Profesional Mewujudkan Akuntabilitas Kinerja Pembangunan Peternakan Dan Kesehatan Hewan”.

Pelayanan profesional dalam visi Ditjen PKH didefinisikan mengacu pada Surat Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 63 Tahun 2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik, yang diartikan bahwa Sekretariat Ditjen PKH dalam mendorong dan memfasilitasi pelayanan publik akan memperhatikan beberapa hal berikut, yaitu :

1. Kesederhanaan, artinya bahwa prosedur pelayanan publik tidak berbelit diselenggarakan secara mudah, cepat, dan tidak berbelit-belit, mudah dipahami;

2. Kejelasan, meliputi persyaratan teknis administratif dan publik, unit kerja atau pejabat yang berwenang dan bertanggungjawab dalam memberikan pelayanan dan penyelesaian keluhan/persoalan/sengketa dalam pelaksanaan pelayanan publik, rincian biaya pelayanan publik dan tata cara pembayaran;

3. Kepastian waktu, pelaksanaan pelayanan publik dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan;

4. Akurasi, produk pelayanan publik diterima dengan benar, tepat dan sah; 5. Keamanan, mengandung arti proses dan hasil pelayanan dapat memberikan

keamanan, kenyamanan, dan kepastian hukum kepada masyarakat;

6. Tanggung jawab, pimpinan penyelenggaraan pelayanan publik atau pejabat yang ditunjuk bertanggungjawab atas penyelenggaraan pelayanan dan penyelesaian keluhan/persoalan/sengketa dalam pelaksanaan pelayanan publik;

7. Kelengkapan sarana dan prasarana, tersedianya sarana dan prasarana kerja, peralatan kerja dan pendukung lainnya yang memadai termasuk penyediaan sarana teknologi telekomunikasi dan informatika (telematika);

(18)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 Edisi Revisi 1 12 8. Kemudahan akses, tempat dan lokasi serta sarana pelayanan yang memadai, mudah dijangkau oleh masyarakat, dan dapat memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan informatika;

9. Kedisiplinan, kesopanan, dan keramahan, pemberi pelayanan harus bersikap disiplin, sopan dan santun, ramah, serta memberikan pelayanan dengan ikhlas;

10. Kenyamanan, lingkungan pelayanan harus tertib, teratur, disediakan ruang tunggu yang nyaman, bersih, rapi, lingkungan yang indah dan sehat.

Akuntabilitas kinerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan diartikan bahwa dalam kerangka pencapaian program pemenuhan pangan hewani asal ternak yang terdiri dari daging, telur dan susu sebagai amanah dari Renstra Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Sekretariat Ditjen PKH mempunyai tanggungjawab agar pencapaian kinerja tersebut dapat dipertangungjawabkan kepada publik sesuai dengan kaidah-kaidah akuntabilitas kinerja.

B. Misi

Menjabarkan dari visi yang ditetapkan, Sekretaris Ditjen PKH akan mengemban misi:

1. Mengembangkan perencanaan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan yang akuntabel;

2. Meningkatkan kualitas kerja sama dan hubungan masyarakat;

3. Meningkatkan penataan dan penguatan organisasi, tatalaksana dan peningkatkan kualitas SDM aparatur;

4. Meningkatkan kualitas penyusunan peraturan perundangan-undangan dan advokasi hukum;

5. Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan, barang milik negara dan tindak lanjut hasil pemeriksaan;

6. Meningkatkan kualitas monitoring, evaluasi dan pelaporan; 7. Meningkatkan kualitas layanan perizinan dan rekomendasi.

(19)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 Edisi Revisi 1 13

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan visi dan misi di atas, Sekretariat Ditjen PKH menentukan tujuan yang hendak dicapai organisasi sebagai berikut:

1. Menghasilkan perencanaan berbasis kinerja;

2. Menyajikan data dan informasi cepat, tepat, akurat dan partisipatif;

3. Mewujudkan organisasi yang tepat fungsi dan ketatalaksanaan yang efektif dan efisien;

4. Mewujudkan SDM aparatur berkualitas dan berkinerja;

5. Menghasilkan peraturan perundang-undangan yang aplikatif; 6. Mewujudkan pengelolaan keuangan yang tertib dan tepat waktu;

7. Mewujudkan pengelolaan BMN yang tertib administrasi, hukum dan fisik; 8. Menghasilkan umpan balik yang berkualitas.

D. Sasaran

Sasaran Sekretariat Ditjen PKH diuraikan sebagai berikut :

1. Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP); 2. Indeks penerapan nilai budaya kerja (IPNBK);

3. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM);

4. Peningkatan kualitas aparatur (Pegawai dengan penilaian prestasi kerja baik/sangat baik (%);

5. Penerapan Peraturan Perundang-undangan (%)

Rencana target sasaran kinerja kegiatan dukungan manajemen dan teknis lainnya selama lima tahun mendatang seperti pada Tabel 2.1 berikut.

(20)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 Edisi Revisi 1 14 Tabel 2.1. Indikator Sasaran Kinerja Kegiatan Sekretariat

INDIKATOR KINERJA SASARAN KEGIATAN (IKSK) SEKRETARIAT

TARGET

2015 2016 2017 2018 2019

A. Peningkatan kualitas Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah/SAKIP (kategori)

A A A A A

B. Peningkatan kualitas pelayanan publik

(1). Penerapan Nilai-nilai Budaya Kerja/IPNBK A A A A A

(2). Peningkatan Indeks Kepuasan Masyarakat/IKM A A A A A

C. Peningkatan Kualitas Aparatur

(1). Pegawai dengan penilaian prestasi kerja baik/sangat baik 95 95 95 95 95

D. Peningkatan penerapan Peraturan Perundang-undangan Bidang PKH (%)

(1). Tindaklanjut amanat undang-undang (%) 10 11 12 13 14

(21)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 Edisi Revisi 1 15

BAB III

ARAH STRATEGI DAN KEBIJAKAN

A. Arah dan Kebijakan Ditjen PKH

Arah kebijakan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan telah menyesuaikan dengan Kementerian Pertanian. Dalam arah kebijakan dan strategi Kementerian Pertanian tersebut telah ditetapkan kebijakan untuk peternakan dan kesehatan hewan yaitu :

a. Percepatan peningkatan produksi melalui pemanfaatan secara optimal sumber daya peternakan. Arah kebijakan ini akan ditempuh dengan langkah operasional peningkatan produksi daging melalui:

1) Peningkatan perbibitan dan produksi ternak; 2) Pengembangan pakan ternak;

3) Kesehatan hewan;

4) Dukungan kembagaan dan pengembangan usaha peternakan. 5) Dukungan manajemen kesekretariatan.

b. Peningkatan komoditas peternakan bernilai tambah dan berdaya saing. Kebijakan ini akan ditempuh dengan langkah operasional berupa peningkatan komoditas peternakan yang bernilai tambah dan berdaya saing melalui:

1) Peningkatan perbibitan dan produksi ternak; 2) Pengembangan pakan ternak;

3) Kesehatan hewan;

4) Pengolahan dan pemasaran hasil ternak; 5) Penjaminan pangan asal hewan ternak; 6) Dukungan manajemen kesekretariatan.

Selanjutnya, khusus pada aspek dukungan manajemen teknis dan kesekretariatan diarahkan untuk : (i) meningkatkan penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP); (ii) meningkatkan Indeks Penerapan Nilai Budaya Kerja (IPNBK); (iii) meningkatkan Indeks Kepuasan

(22)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 Edisi Revisi 1 16 Masyarakat (IKM); (iv) meningkatkan kualitas aparatur (Pegawai dengan penilaian prestasi kerja baik/sangat baik (%); (vi) meningkatkan penerapan Peraturan Perundang-undangan (%).

B. Strategi Sekretariat Ditjen PKH

Strategi Sekretariat Ditjen PKH dikembangkan dengan merujuk pada Arah Kebijakan dan Strategi Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan serta visi-misi-tujuan-sasaran Sekretariat Ditjen PKH. Rujukan ini digunakan untuk mencermati faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi tercapainya cita-cita organisasi sebagaimana tertuang dalam rujukan tersebut. Konteks faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal tersebut selanjutnya menjadi kerangka acuan dalam pemetaan dinamika sistem strategis lingkungan tugas Sekretariat Ditjen PKH secara holistik.

Untuk mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran Sekretariat Ditjen PKH telah menetapkan strategi-strategi sebagai berikut:

1. Strategi umum

a. Melakukan dan meningkatkan koordinasi untuk mencapai sinergitas program dan kegiatan;

b. Melakukan peningkatan kompetensi sumberdaya manusia aparatur melalui pendidikan dan latihan;

c. Melaksanakan Reformasi Birokrasi pada Ditjen PKH;

d. Menerapkan arsitektur dan informasi kinerja dalam pelaksanaan kegiatan dan pengukuran kinerjanya;

e. Menyeimbangkan jumlah SDM aparatur teknis yang mencakup pejabat administrasi dan pejabat fungsional.

(23)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 Edisi Revisi 1 17

2. Strategi Khusus

a. Strategi Bidang Perencanaan.

1) Memperkuat penerapan perencanaan bottom up planning dan topdown

policy (fokus lokasi, prioritas kegiatan dan komoditas dengan

penganggaran yang efisien) melalui pengembangan kawasan;

2) Memperkuat kerjasama luar negeri guna mengakses perkembangan peternakan dan kesehatan hewan secara global;

3) Meningkatkan pelaksanaan kehumasan untuk mengangkat citra Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan;

b. Strategi Bidang Keuangan dan Perlengkapan

1) Mengamankan dan menetapkan Barang Milik Negara (BMN) sesuai peruntukan;

2) Peningkatan peran keuangan Ditjen PKH yang akurat dan tepat waktu sesuai sistem akuntansi instansi pemerintah;

3) Mencegah dan menyelesaikan TP/TGR serta penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan(TLHP) satker lingkup Ditjen Peternakan Kesehatan Hewan;

4) Memperkuat pengelolaan keuangan Satker Lingkup Ditjen PKH. c. Strategi Bidang Umum

1) Memberdayakan Pejabat Fungsional Rumpun Ilmu Hayat Pertanian (RIHP) dan Non RIHP;

2) Mengevaluasi dan menyempurnakan organisasi Ditjen PKH (pusat dan UPT);

3) Mengevaluasi dan menyusun peraturan perundang-undangan di bidang peternakan dan kesehatan hewan;

(24)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 Edisi Revisi 1 18 4) Mewujudkan pelayanan administrasi ketatausahaan, kerumahtanggaan, keamanan, kearsipan dan kepustakaan, serta pelayanan rekomendasi online yang terintegrasi, efektif dan efisien.

d. Strategi Bidang Evaluasi dan Layanan Rekomendasi

1) Mengukur pencapaian indikator pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan;

2) Penyediaan data statistik peternakan dan kesehatan hewan;

3) Meningkatkan dan memberikan rekomendasi terhadap percepatan progres kegiatan keberhasilan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan dengan evaluasi pelaksanaan program/kegiatan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan secara berkala;

4) Memberikan rekomendasi untuk percepatan program pelaksanaan kegiatan dan rekomendasi untuk penyusunan dan perbaikan pelaksanaan program/kegiatan periode berikutnya, melakukan monitoring dan evaluasi program/kegiatan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan secara berkala;

5) Meningkatkan kualitas pelayanan rekomendasi dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).

C. Alur Kinerja Sekretariat

Sebagai salah satu bagian unit kerja pada Ditjen PKH maka Sekretariat Ditjen PKH merupakan satu kesatuan dan merupakan pendukung kebijakan pembangunan Ditjen PKH. Kebijakan tersebut mendukung program ketahanan pangan nasional dengan program Ditjen PKH yaitu Program Pemenuhan Pangan Asal Ternak dan Agribisnis Peternakan Rakyat. Sehingga arah kebijakan pelaksanaan kegiatan Sekretariat Ditjen PKH terutama difokuskan untuk : (i) mendukung dan mensinergiskan pelaksanaan kegiatan produksi benih dan bibit ternak; produksi ternak; produksi pakan ternak; penanganan kesehatan hewan; penjaminan keamanan produk hewan; dan kesekretariatan dalam

(25)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 Edisi Revisi 1 19 mendukung pencapaian program; (ii) terwujudnya pelaksanaan SAKIP pada Ditjen PKH.

Tugas Pokok Sekretariat Ditjen PKH adalah Memberikan Pelayanan Teknis dan Administrasi Kepada seluruh unit organisasi di Lingkungan Ditjen PKH. Sedangkan fungsinya meliputi : (i) koordinasi, dan penyusunan rencana dan program, anggaran dan kerjasama, serta pelaksanaan hubungan masyarakat dan informasi publik di bidang peternakan dan kesehatan hewan; (ii) pengelolaan keuangan dan perlengkapan; (iii) evaluasi dan penyempurnaan organisasi, tata laksana, pengelolaan urusan kepegawaian, dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan; (iv) evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan di bidang peternakan dan kesehatan hewan; dan (v) pelaksanaan urusan tata usaha Ditjen PKH. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Sekretariat Ditjen PKH terdiri dari:

1. Bagian Perencanaan

2. Bagian Keuangan dan Perlengkapan 3. Bagian Umum

4. Bagian Evaluasi dan Layanan Rekomendasi 5. Kelompok Jabatan Fungsional.

Berdasarkan tugas pokok dan fungsinya tersebut secara khusus Sekretariat Ditjen PKH memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan profesionalisme dan integritas penyelenggaraan administrasi publik yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat dengan sasaran meningkatnya kualitas pelayanan kepada masyarakat.

Kebijakan yang ditempuh adalah melaksanakan sistem kepemerintahan yang baik (good govermance) dan sistem pemerintah yang bersih (clean goverment) melalui sistem perencanaan dan penganggaran yang partisipatif dan inovatif melalui “Peningkatan Koordinasi dan Dukungan Manajemen di Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan”.

Mengacu pada peta strategis Ditjen PKH, Sekretariat Ditjen PKH mempunyai peran penting dalam mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan pembangunan peternakan dan keswan agar selaras dalam mendukung pencapaian sasaran

(26)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 Edisi Revisi 1 20 program. Rancang bangun kegiatan operasional harus memperhatikan sasaran kinerja Sekretariat Ditjen PKH selama 5 tahun mendatang. Rancang bangun kinerja dan kerja selanjutnya akan dituangkan dalam aplikasi RKAKL sebagai arsitektur dan informasi kinerja. Dengan adanya alur kinerja ini diharapkan pelaksanaan kegiatan dan perencanaan anggaran dapat lebih dipertanggungjawabkan dalam mendukung sasaran kinerja yang ingin dicapai.

(27)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 Edisi Revisi 1 21 Tabel 3.1. Alur Kinerja Sekretariat

INPUT KEGIATAN OPERASIONAL KINERJA OUTCOME

1. Anggaran 2. SDM 3. Sarana dan Prasarana 4. Peralatan dan Mesin 5. Prasarana dan Sarana 6. Data dan Informasi 7. NSPK 8. Kelembaga an Peternakan dan Kesehatan Hewan

1. Penyiapan Bahan Rumusan Kebijakan, Program dan Kegiatan 2. Penyusunan Anggaran

3. Penyusunan Kerjasama Program 4. Monitoring, evaluasi dan

pelaporan program dan kegiatan 5. Pengumpulan, pengolahan dan

penyajian data dan informasi 6. Pelayanan rekomendasi

7. Peningkatan penerapan Peraturan Perundang-undangan Bidang PKH

8. Peningkatan kualitas

pertanggungjawaban keuangan dan aset

9. Peningkatan kualitas pelayanan publik

10. Peningkatan kualitas aparatur 11. Peningkatan Penerapan

Peraturan Perundang-undangan Bidang PKH

12. Dukungan kesekretariatan Lainnya

1. Peningkatan kualitas Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah/SAKIP Indikator : a. Penilaian SAKIP b. Implementasi SAKIP Akuntabilitas Kinerja Program/Kegiatan

2. Peningkatan kualitas pelayanan publik Indikator :

a. Indeks Penerapan Nilai Budaya Kerja (IPNBK) b. Indeks kepuasan Masyarakat (IKM)

3. Peningkatan kualitas aparatur Indikator :

a. Pegawai dengan penilaian prestasi kerja baik/sangat baik

4. Penerapan Peraturan Perundang-undangan Indikator :

a. Tindaklanjut amanat Undang-Undang

(28)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 Edisi Revisi 1 22 Pada Tabel 3.1 tersebut, input yang diperlukan untuk menggerakan Organisasi Sekretariat Ditjen PKH berupa anggaran, sumber daya manusia, gedung dan bangunan, peralatan dan mesin, prasarana dan sarana, data dan informasi, dan Norma Standar, Pedoman dan Kriteria.

Berdasarkan input yang ada, kegiatan operasional yang akan dilakukan dalam melaksanakan tugas fungsi adalah: (i) Penyiapan Bahan Rumusan Kebijakan, Program dan Kegiatan; (ii) Penyusunan Kerjasama Program; (iii) Penyusunan Anggaran; (iv) Monitoring, evaluasi dan pelaporan program dan kegiatan; (v) Pengumpulan, pengolahan dan penyajian data dan informasi; (viii) Pelayanan rekomendasi; (vii) Peningkatan penerapan Peraturan Perundang-undangan Bidang PKH; (viii) Peningkatan kualitas pertanggungjawaban keuangan dan asset; (ix) Peningkatan kualitas pelayanan publik; (x) Peningkatan kualitas aparatur; (xi) Peningkatan Penerapan Peraturan Perundang-undangan Bidang PKH; (xii) Dukungan kesekretariatan Lainnya. Sedangkan indikator kinerja kegiatan Sekretariat Ditjen PKH yang ditargetkan untuk dicapai adalah (i) Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) nilai A (sangat baik); (ii) Indeks penerapan nilai budaya kerja (IPNBK) nilai A (sangat baik); (iii) Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) nilai A (sangat baik); (iv) Peningkatan kualitas aparatur (Pegawai dengan penilaian prestasi kerja baik/sangat baik) (%); dan (v) Penerapan Peraturan Perundang-undangan (%) Untuk mendukung kegiatan operasional, aktifitas kegiatan yang akan dikerjakan oleh Sekretariat Ditjen PKH dalam mendukung kinerja kegiatannya yang selanjutnya akan dijabarkan ke dalam RKAKL adalah:

1. Kegiatan Bagian Perencanaan

a. Penyusunan rencana dan program. Untuk menghasilkan program dan kegiatan yang operasional, ditempuh melalui: penyusunan bahan kebijakan program; rencana kerja pemerintah (RKP), penetapan kinerja, nota keuangan, rencana kerja (Renja) dan pedoman; koordinasi, sinkronisasi dan sosialisasi kebijakan serta perencanaan program; dan peningkatan kualitas perencanaan.

(29)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 Edisi Revisi 1 23 b. Penyusunan anggaran. Dalam mendukung pencapain program dan kegiatan, diperlukan perencanaan anggaran yang tepat dalam mendukung pencapaian target yang sudah ditetapkan, yang ditempuh melalui: penyusunan standar pembiayaan kegiatan; sosialisasi perencanaan anggaran; pedoman; dan penerbitan dokumen anggaran mendukung pencapaian target program/kegiatan.

c. Pelaksanaan kerja sama, hubungan masyarakat dan informasi publik. Untuk mendukung kegiatan tersebut ditempuh melalui: penyebaran informasi, penyusunan profil, pameran dan sosialisasi kebijakan pembangunan peternakan dan keswan; pelaksanaan kegiatan berbantuan dan kerjasama luar negeri; penelaahan dokumen kerjasama luar negeri; dan penyusunan kinerja kegiatan berbantuan.

2. Kegiatan Bagian Keuangan dan Perlengkapan

a. Pelaksanaan urusan perbendaharaan, akan ditempuh melalui : penatausahaan pembukuan verifikasi dan pelaksanaan anggaran; pembinaan administrasi pengelolaan keuangan; pengelolaan DIPA; penyelesaian kerugian negara; penerbitan Surat Perintah Membayar; Pembinaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP); bahan evaluasi dan tindak lanjut Laporan Hasil Pengawasan (LHP).

b. Pelaksanaan urusan akutansi dan verifikasi, yang akan difasilitasi melalui : penyusunan laporan keuangan semesteran tingkat UAPPA; penyusunan laporan keuangan bulanan tingkat UAKPA kantor pusat; penyusunan laporan serapan DIPA; monitoring serapan anggaran; sosialisasi dan pemantauan penyusunan laporan keuangan dengan aplikasi SAK.

c. Pelaksanaan urusan perlengkapan, akan ditempuh melalui : penyusunan laporan BMN; rencana pemanfaatan, penggunaan, penghapusan, dan pemindahtanganan BMN; penguatan dan perawatan kelengkapan sarana dan prasarana perkantoran; analisis kebutuhan serta pendistribusian BMN dan pelaksanaan apresiasi barang dan jasa.

(30)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 Edisi Revisi 1 24

3. Kegiatan Bagian Umum

a. Pelaksanaan evaluasi dan penyempurnaan organisasi, tata laksana dan

urusan kepegawaian, meliputi: pelaksanaan evaluasi dan penyempurnaan

organisasi, ketatalaksanaan dan reformasi birokrasi; evaluasi, penyempurnaan, pengembangan dan pengelolaan jabatan fungsional; evaluasi dan pengembangan budaya kerja dan pelayanan publik; perencanaan dan pengembangan pegawai, evaluasi kinerja pegawai, evaluasi dan penilaian kinerja UPT serta penyusunan Indeks Penerapan Nilai Dasar Budaya Kerja (IPNBK) dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM).

b. Penyiapan bahan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan

dan pemberian bantuan hukum, meliputi: penyiapan dan penyusunan

bahan peraturan perundangan (UU, PP, Perpres, Permentan/Kepmentan, Keputusan Dirjen) sesuai dengan amanat undang-undang dan kebutuhan masyarakat; evaluasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan; harmonisasi dan sosialisasi peraturan perundang-undangan; dokumentasi peraturan perundang-undangan dan litigasi.

c. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga,melalui : penataan arsip, penataan penyimpanan dokumen dan kepustakaan; apresiasi, pembinaan dan penguatan ketatausahaan, kerumahtanggaan dan keamanan serta pelayanan rekomendasi online.

4. Kegiatan Bagian Evaluasi dan Layanan Rekomendasi

a. Pengumpulan, pengolahan dan penyajian data dan informasi.

Pelaksanaan kegiatan ini akan dicapai melalui : pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisis data, dan dipublikasikan dalam buku statistik; validasi data dan informasi; pengembangan sistem informasi; pengembangan sistem perstatistikan dalam bentuk instrument; dan pemeliharaan data.

b. Penyiapan analisis, pemantauan, dan evaluasi pelaksanaan program, melalui : penyusunan instrumen pemantauan dan evaluasi program dan

(31)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 Edisi Revisi 1 25 kegiatan; mengumpulkan, mengolah, menyajikan hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program/kegiatan; menyiapkan bahan analisis pelaksanaan program dan kegiatan; menyiapkan bahan pemantauan pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern.

c. Penyiapan laporan pelaksanaan kegiatan dan tindak lanjut hasil

pengawasan di bidang peternakan dan kesehatan hewan, melalui :

penyiapan bahan laporan pelaksanaan program/kegiatan; menyiapkan bahan laporan lingkup Kementerian Pertanian rapat pimpinan dan; bahan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).

d. Layanan rekomendasi di bidang peternakan dan kesehatan hewan melalui: penyusunan standar operasional dan prosedur pelayanan rekomendasi; penyusunan Standar Pelayanan Publik pelayanan rekomendasi; fasilitasi pelayanan konsultasi teknis; serta pelayanan rekomendasi online; uji petik persyaratan administrasi layanan rekomendasi; melakukan rekapitulasi permohonan rekomendasi; dan melakukan penyusunan konsep penyelesaian pengaduan masyarakat yang berkaitan dengan layanan rekomendasi.

(32)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 Edisi Revisi 1 26

BAB IV PENDANAAN

Berdasarkan tugas pokok dan fungsi dan Alur Kinerja Sekretariat Ditjen PKH, telah ditetapkan target kinerja kegiatan Sekretariat Ditjen PKH. Dalam rangka pencapaian kinerja kegiatan dibutuhkan kegiatan operasional dan kerangka pendanaan kegiatan selama periode 2015-2019. Target kinerja kegiatan dan kebutuhan pendanaan Sekretariat Ditjen PKH adalah seperti ditunjukkan pada Tabel 4.1 berikut.

Tabel 4.1. Target Kinerja Dan Kebutuhan Pendanaan Kegiatan Setditjen PKH

2016 2017 2018 2019 2016 2017 2018 2019

Meningkatnya Akuntabilitas Ditjen PKH 323,92 368,63 385,45 403,71 A. Peningkatan kualitas Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah/SAKIP

100,31

129,26 129,21 129,41

1. Penyiapan Bahan Rumusan Kebijakan Dokumen 15 14 13 15 13,30 11,65 11,60 12,00 2. Penyusunan Anggaran Dokumen 59 59 59 59 5,63 5,63 5,63 5,63 3. Penyusunan Kerjasama Program Dokumen 3 3 3 3 2,10 2,10 2,10 2,10 4. Monitoring, evaluasi dan pelaporan program dan kegiatan Dokumen 118 118 118 118 21,95 21,95 21,95 21,95 5. Pengumpulan, pengolahan dan penyajian data dan informasi Dokumen 36 37 37 37 18,5 48,5 48,5 48,5 6. Pelayanan rekomendasi Dokumen 12 12 12 12 3,60 3,60 3,60 3,60 7. Peningkatan penerapan Peraturan Perundang-undangan

Bidang PKH

Dokumen 22 23 23 23 3,60 4,20 4,20 4,00 8. Peningkatan kualitas pertanggungjawaban keuangan Dokumen 692 692 692 692 31,63 31,63 31,63 31,63

B. Peningkatan kualitas pelayanan publik 3,39 3,73 4,10 4,51

1. Evaluasi dan Penyempurnaan Organisasi, Ketatalaksanaan dan Reformasi Birokrasi

Dokumen 2 1 1 1 0,41 0,45 0,50 0,55 2. Evaluasi, Penyempurnaan, Pengembangan dan Pengelolaan

Jabatan Fungsional

Dokumen 3 3 3 3 0,81 0,89 0,98 1,07 3. Evaluasi dan Pengembangan Budaya Kerja dan Pelayanan

Publik

Dokumen 3 3 3 3 0,52 0,57 0,63 0,69 4. Perencanaan dan Pengembangan Pegawai Dokumen 1 1 1 1 0,92 1,01 1,11 1,23 5. Pengelolaan Tata Usaha dan Administrasi Kepegawaian Dokumen 3 3 3 3 0,73 0,80 0,89 0,97

C. Peningkatan kualitas aparatur 0,04 0,04 0,04 0,05

Evaluasi Kinerja Pegawai Dokumen 1 1 1 1 0,04 0,04 0,04 0,05

D. Dukungan kesekretariatan Lainnya Laporan 12 12 12 12 220,19 235,60 252,09 269,74

KEGIATAN OPERASIONAL SATUAN TARGET ANGGARAN (Rp. Miliar)

Berdasarkan Tabel 4.1 tersebut, dapat disampaikan bahwa aktifitas kegiatan untuk mendukung tugas fungsi Sekretariat Ditjen PKH diarahkan pada 4 kegiatan utama yaitu: (i) Kegiatan operasional Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP); (ii) Kegiatan operasional peningkatan Indeks penerapan nilai budaya kerja (IPNBK); (iii) Kegiatan operasional peningkatan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM); (iv) Kegiatan operasional peningkatan peningkatan kualitas

(33)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 Edisi Revisi 1 27 aparatur (Pegawai dengan penilaian prestasi kerja baik/sangat baik (%); dan (v) Kegiatan operasional peningkatan penerapan Peraturan Perundang-undangan (%). Alokasi anggaran untuk pelaksanaan SAKIP dimanfaatkan untuk memfasilitasi pelaksanaan penyusunan rumusan kebijakan, program, dan anggaran; melaksanakan penyusunan kerjasama program; monitoring dan evaluasi program/kegiatan; pengumuplan dan penyajian data/informasi; pelayanan rekomendasi; peningkatan kualitas pertanggungjawaban keuangan; dan peningkatan kualitas pelayanan publik.

Berdasarkan pengalokasiaannya, fasilitasi kegiatan APBN kesekretariatan akan didistribusikan pada Kantor Pusat, Kantor Daerah dan Dekonsentrasi. Untuk dana Kantor Pusat dan Kantor Daerah adalah diperuntukan kegiatan perencanaan, evaluasi, umum dan keuangan.

(34)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 Edisi Revisi 1 28

BAB V PENUTUP

Rencana Strategis Sekretariat Ditjen PKH disusun berdasarkan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2015-2019. Selain itu, dalam penyusunan Rencana Strategis juga berpedoman dan memperhatikan hasil analisis potensi dan permasalahan Sekretariat Direktorat Jenderal yang di dalamnya memuat visi, misi, kebijakan dan strategi serta program dan kegiatan.

Diharapkan seluruh pimpinan unit kerja pada jajaran Sekretariat Ditjen PKH serta unit kerja lingkup Ditjen PKH dapat menindaklanjutinya pada masing-masing unit kerjanya sehingga tercipta harmonisasi dalam pelaksanaan pembangunan peternakan dan keswan dalam mendukung pencapaian sasaran program dan kegiatan yang telah ditetapkan.

(35)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 Edisi Revisi 1 29

Lampiran 1. Manual Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan (IKSK) Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan

Nama Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan

1. Peningkatan kualitas SAKIP (Kategori)

Penanggung Jawab

Sekretariat Direktorat Jenderal

Definisi

Peningkatan kualitas Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) adalah upaya meningkatkan penerapan SAKIP di unit kerja lingkup Ditjen PKH. Aspek yang dinilai mencakup komponen yaitu : (1) Perencanaan Kinerja, (2) Pengukuran Kinerja, (3) Pelaporan Kinerja, (4) Evaluasi Internal, dan (5) Capaian Kinerja Sasaran organisasi, yang idlengkapi dengan pembobotannya.

Teknik Menghitung

Upaya penerapan SAKIP tersebut, dievaluasi setiap tahun oleh Inspektorat Jenderal Kementan, menggunakan PermenPAN dan RB nomor 12 tahun 2015 tentang pedoman evaluasi penerapan SAKIP

No Komponen Bobot Sub Komponen

1 Perencanaan Kinerja 30% a. Rencana Strategis (10%), meliputi: Pemenuhan Renstra (2%), Kualitas Renstra (5%) dan Implementasi Renstra (3%) b. Perencanaan Kinerja Tahunan (20%), meliputi Pemenuhan RKT (4%), Kualitas RKT (10%) dan Implementasi RKT (6%). 2 Pengukuran Kinerja 25% a. Pemenuhan pengukuran (5%)

b. Kualitas Pengukuran (12,5%) c. Implementasi pengukuran (7,5%) 3 Pelaporan Kinerja 15% a. Pemenuhan pelaporan (3%)

b. Kualitas pelaporan (7,5%) c. Pemanfaatan pelaporan (4,5%) 4 Evaluasi Internal 10% a. Pemenuhan evaluasi (2%)

b. Kualitas evaluasi (5%)

c. Pemanfaatan hasil evaluasi (3%) 5 Capaian Kinerja 20% a. Kinerja yang dilaporkan (output) (5%)

b. Kinerja yang dilaporkan (outcome) (10%) c. Kinerja tahun berjalan (benchmark) (5%)

Total 100%

Lokasi Data

(36)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 Edisi Revisi 1 30

Nama Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan

2. Peningkatan Nilai-nilai budaya Kerja (IPNBK)

Penanggung Jawab

Sekretariat Direktorat Jenderal

Definisi

Peningkatan Nilai-nilai budaya Kerja (IPNBK) adalah meningkatnya budaya kerja pegawai meliputi komitmen, keteladanan, profesionalisme, integritas, dan disiplin.

Teknik Menghitung

Menggunakan kuisioner sebagi insrumen untuk pengupulan data dengan responden yang ditetapkan minimal 75% dan jumlah pegawai pad setiap unit kerja

Lokasi Data

Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan

Nama Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan

3. Peningkatan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

Penanggung Jawab

Sekretariat Direktorat Jenderal

Definisi

Peningkatan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah meningkatnya tingkat kinerja unit pelayanan secara berkala sebagai bahan untuk menetapkan kebijakan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan public

Teknik Menghitung

Menggunakan kuisioner sebagi instrumen untuk pengupulan data dan penghitungannya dilakukan 2 periode dalam satu tahun

Lokasi Data

(37)

Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan 2015-2019 Edisi Revisi 1 31

Nama Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan

4. Pegawai dengan penilaian prestasi kerja baik/sangat baik

Penanggung Jawab

Sekretariat Direktorat Jenderal

Definisi

Pegawai dengan penilaian prestasi kerja baik/sangat baik adalah kualitas aparatur melalui penilaian prestasi kerja PNS yang dilakukan oleh pejabat penilai terhadap sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja PNS.

Teknik Menghitung

Mengacu Kepada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2011 Tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil

Lokasi Data

Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan

Nama Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan

5. Tindak lanjut amanat undang-undang (%)

Penanggung Jawab

Sekretariat Direktorat Jenderal

Definisi

Tindak lanjut amanat undang-undang (%) adalah meningkatnya amanat peraturan di bidang peternakan dan kesehatan hewan oleh pemerintah daerah/dinas/provinsi dan kabupaten kota dalam bentuk peraturan daerah

Teknik Menghitung

Menghitung jumlah peraturan pelaksananaan yang disusun oleh pemerintah daerah/dinas/provinsi dan kabupaten kota dibandingkan jumlah peraturan yang diamanatkan dalam peraturan bidang PKH dikali seratus persen

Lokasi Data

(38)

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

JL. HARSONO RM NO. 3 GEDUNG C LANTAI 6 - 9 PASAR MINGGU – JAKARTA SELATAN

Gambar

Gambar 1.1 Bagan Organisasi Sekretariat Ditjen PKH
Tabel 1.1. Jumlah SDM Aparatur Sekretariat Ditjen PKH menurut Golongan
Tabel 2.1. Indikator Sasaran  Kinerja Kegiatan Sekretariat
Tabel 3.1. Alur Kinerja Sekretariat
+2

Referensi

Dokumen terkait

Sumber Daya Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi, karena sumber daya manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya

Menimbang, bahwa Permintaan Banding dari Terdakwa maupun Penuntut Umum kemudian Permintaan Pencabutan Banding dari Terdakwa maupun Penuntut Umum tersebut oleh Ketua

Rencana Strategis disusun sesuai dengan Hasil Rekomendasi dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dalam pelaksanaan Hasil Evaluasi Laporan Akuntabilitas

Paraf HierartI Sekda Km i Kabag Huktim Pi Asisten...

melaksanakan penyusunan Rencana Strategis (Renstra), Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), Laporan Kinerja Pertanggung Jawaban (LKPJ) dan Laporan

Misalnya pemakai sistem komputer dibutuhkan untuk mengerti arti perintah dan menjawabnya, untuk mengantisipasi akibat dari perintah apa yang program komputer lakukan, dan

Berdasarkan hasil musyawarah antara pihak sekolah dan pengurus komite sekolah disepakati bahwa kekurangan dana pembangunan tersebut akan digali dari para donatur baik

Untuk itu, agar mampu membangun preferensi merek yang kuat maka sebaiknya menjalin hubungan intensif dengan pelanggan misalnya dengan memiliki account pada jejaring