• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA KERJA T.A 2018 DIREKTORAT STANDARDISASI DAN PENGENDALIAN MUTU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA KERJA T.A 2018 DIREKTORAT STANDARDISASI DAN PENGENDALIAN MUTU"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA KERJA T.A 2018

DIREKTORAT STANDARDISASI DAN PENGENDALIAN MUTU

Disampaikan pada :

(2)

The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia

Outline

Sasaran dan Prioritas

Isu Strategis

(3)

The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia

Sasaran dan

Prioritas

T.A. 2018

(4)

PRIORITAS NASIONAL T.A 2018

DIREKTORAT STANDARDISASI DAN PENGENDALIAN MUTU

Direktorat Standardisasi dan

Pengendalian Mutu

mendukung 1 (satu)

prioritas nasional, yaitu:

1. Pengembangan Dunia

Usaha dan Pariwisata;

Total Alokasi PN

20 Milyar

PRIORITAS

NASIONAL

1

Pendidikan

2

Kesehatan

3

Perumahan

dan

Permukiman

4

Pengembang

an Dunia

Usaha dan

Pariwisata

5

Ketahanan

Energi

6

Ketahanan

Pangan

7

Penanggulan

gan

Kemiskinan

8

Infrastruktur,

Konektivitas,

dan

Kemaritiman

9 Pembangunan Wilayah

10

Politik,

Hukum, dan

Pertahanan

dan

Keamanan

(5)

DUKUNGAN DIREKTORAT STANDARDISASI DAN PENGENDALIAN MUTU

DALAM PRIORITAS NASIONAL PENGEMBANGAN DUNIA USAHA DAN

PARIWISATA

5

Pengembangan Dunia

Usaha dan Pariwisata

(20 Milyar)

Peningkatan Perlindungan

Konsumen dan Persaingan

Usaha Yang Sehat

Peningkatan Kualitas dan

Standar Produk Ekspor

1. Pembangunan

sarana

pengujian

laboratorium (mutu barang, kalibrasi dan

sertifikasi)

2. Keberterimaan sertifikat Mutu

3. Sistem Informasi Standar dan mutu

negara tujuan ekspor

4. Peningkatan

Kualitas

SDM

Bidang

Standardisasi dan Pengendalian Mutu

5. Pemantauan mutu bahan olah komoditi

ekspor

Catatan:

 Seluruh kegiatan peningkatan kualitas dan

standar produk ekspor mendukung Nawacita

ke-6 yaitu meningkatkan produktivitas rakyat

dan daya saing di pasar internasional.

Kemenperin, Kemendag, Kementan,

PEMDA, ESDM, LIPI, KKP, KLHK, BSN,

BPOMPeningkatan kemampuan laboratorium untuk pengujian mutu produk Kemenperin, Kemendag, Kementan,ESDM, LIPI, KKP, KLHK, BPOM Pengembangan sistem informasi regulasi/persyaratan standar dan mutu barang di negara-negara ekspor

Kemenperin, Kemendag, Kementan,ESDM, LIPI, KKP, KLHK, BAPPENAS , Kemenlu, BSN, BPOM Peningkatan MoU dengan LPK Negara tujuan ekspor • Kemenperin, Kemendag, Kementan, PEMDA, ESDM, KKP, KLHK, BPOM • Penentuan dan pengembangan kualitas produk ekspor unggulan daerah • Pemenuhan target ekspor provinsi

(6)

The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia

PETA STRATEGI

DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN KONSUMEN & TERTIB NIAGA

Sasaran Strategis 1:

Terwujudnya Konsumen Cerdas dan Pelaku Usaha yang

Bertanggung Jawab

Indikator:

1.

Indeks Perlindungan Konsumen Niaga

Sasaran Program 1:

Keberdayaan

Konsumen

Sasaran Program 2:

Ketertelusuran Mutu

Barang

Indikator:

1. Indeks

Keberdayaan

Konsumen

Indikator :

1. % Barang Impor

Ber-SNI Wajib

yang Sesuai

Ketentuan yang

Berlaku

Sasaran Program 3:

Barang yang diawasi

Sesuai Ketentuan

Indikator :

1. % Barang Beredar

yang Diawasi yang

Sesuai Ketentuan

2. % Barang Beredar

Diawasi yang Sesuai

Ketentuan di Daerah

Perbatasan Darat

Sasaran Program 4:

Tertib Ukur

Indikator :

1. % Alat-Alat Ukur,

Takar, Timbang

dan

Perlengkapannya

(UTTP) Bertanda

Tera Sah yang

Berlaku

Outcome

K/L

Outcome

Ditjen

PKTN

Sasaran Program 5:

Tertib Niaga

Indikator :

1. % Ketaatan Pelaku

Usaha dalam

Tertib Niaga

Sasaran Strategis 2:

Terwujudnya Tertib Usaha di Bidang

Perdagangan

Indikator:

1.

% Pelaku Usaha yang Memiliki Legalitas

Dicapai Bersama

Sasaran Program

Ditjen PDN

Konsumen Cerdas

Bertanggung Jawab

Pelaku Usaha yang

Strategi

Peran

Ditstandalitu

(7)

The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia

7

SASARAN PROGRAM 2: KETERTELUSUAN MUTU BARANG

Sasaran Program 2:

Meningkatnya Ketertelusuran Mutu Barang

Indikator:

1. % Barang Impor Ber-SNI Wajib yang Sesuai Ketentuan yang

Berlaku

Sasaran Kegiatan 1:

Rancangan

Kebijakan & NSPK

Sasaran Kegiatan 4:

Peningkatan

Kualitas SDM

S&PM

Indikator:

1. Jumlah

Rancangan

Kebijakan dan

Standar Bidang

Perdagangan

Indikator :

1. Jumlah SDM

Bidang

Standardisasi dan

Pengendalian

Mutu yang

Berkompeten

Sasaran Kegiatan 6:

lnformasi Standar

Mitra Tujuan Ekspor

Indikator :

1. Jumlah Informasi

Standar Mitra

Tujuan Ekspor

Sasaran Kegiatan 2:

Post Audit Barang yang telah diberlakukan SNI

secara wajib

Indikator :

1. Jumlah Barang

Impor yang telah

Diberlakukan SNI

secara Wajib yang

Mutunya Sesuai

Ketentuan

Regulasi &

Standardisasi

Pengendalian Mutu

Infrastuktur Mutu

Penguatan

Sasaran Kegiatan 7:

Keberterimaan

Sertifikasi Mutu

Indikator :

1. Jumlah MoU

dengan LPK

Negara Tujuan

Ekspor

Sasaran Kegiatan 3:

Layanan Standardisasi

dan Pengendalian

Mutu Barang

Indikator :

1. % Penyelesaian

Pelayanan Publik

Sesuai dengan

Service Level

Arragement (SLA)

Sasaran Kegiatan 6:

Pemantauan Mutu

BOKOR

Indikator :

1. Jumlah BOKOR

yang Dipantau

Strategi

Output Direktorat Standardisasi dan Pengendalian Mutu

Outcome

Ditjen

(8)

Meningkatnya Ketertelusuran Mutu Barang

Indikator:

1.

xx% Barang Impor ber-SNI wajib yang sesuai ketentuan yang berlaku

Post audit Barang

Yang Telah

Diberlakukan SNI

Secara Wajib

Dalam rangka post

audit produk yang

dberlakukan SNI

secara wajib,

maka dilakukan

kegiatan uji petik

melalui pembelian

dan pengujian

contoh,

pertemuan teknis

dan rapat

koordinasi dengan

pelaku usaha

terkait hasil uji

petik.

Layanan

Standardisasi dan

Pengendalian Mutu

Kegiatan bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan meningkatkan kapasitas lembaga di bidang mutu

melalui kegiatan pengembangan sistem manajemen mutu pelayanan publik, survey kepuasan pelanggan, peningkatan kompetensi laboratorium acuan nasional di bidang residu pestisida, sinkronisasi unit teknis

pengujian, dan pengelolaan Jejaring Laboratorium Pengujian Pangan Indonesia. Peningkatan Kualitas SDM Bidang Standardisasi dan Pengendalian Mutu Dalam rangka pelaksanaan kegiatan

selaku unit pembina jabatan fungsional Penguji Mutu Barang, peningkatan kompetensi

SDM dibidang standar dan mutu, penyediaan petugas verifikasi mutu, maka dilakukan kegiatan uji kompetensi fungsional Penguji Mutu Barang,

pelatihan Lembaga Contoh Standar Karet

Indonesia, revisi PermenPAN RB Nomor 37/2014 tentang Jabatan Fungsional Penguji Mutu

Barang dan workshop/bimtek/perte

muan teknis/FGD di bidang standar dan mutu

Informasi

Standar Mitra

Tujuan Ekspor

Dalam rangka mendukung prioritas nasional ‘Peningkatan Kualitas dan Standar Produk Ekspor’, maka dilakukan kegiatan pengelolaan dan update informasi mutu pada website

Indonesia Technical Requirements Information System (INATRIMS), serta promosi dan sosialisasi informasi mutu/standar

Prioritas Nasional Prioritas Bidang

Rancangan Kebijakan NSPK Bidang Standardisasi dan Pengendalian Mutu Dalam rangka pengembangan dan penerapan standar jasa bidang perdagangan, maka dilakukan penyusunan

rancangan SNI cold

storage, Rencana Induk Pengembangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia untuk standardisasi kompetensi personil di bidang perdagangan, kaji ulang SNI jasa bidang perdagangan, serta bimbingan teknis Penerapan SNI Jasa Bidang Perdagangan

SASARAN KINERJA TAHUN 2018

Keberterimaan

Sertifikat Mutu

Dalam rangka mendukung prioritas nasional ‘Peningkatan Kualitas

dan Standar Produk Ekspor’ melalui kegiatan penjajakan MoU keberterimaan sertifikat mutu, menjadi focal point

dalam forum internasional dibidang standardisasi dan pengendalian mutu seperti JSC EEE, CCFICS, IPC, D8 serta

anggota working group untuk CCPR, CCMAS, PFPWG, CCSCH

Pemantauan

Mutu Bokor

Kegiatan yang mendukung prioritas nasional ‘Peningkatan Kualitas dan Standar

Produk Ekspor’ melalui pemantauan

dan pengujian mutu komoditas lada,

pala, kopi, teh, pengawasan mutu

Bokar SIR, pembuatan buku

contoh standar, revisi kebijakan terkait mutu produk,

FGD hasil pemantauan mutu

(9)

The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia

9

(10)

The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia

ISU STRATEGIS KUALITAS DAN STANDAR PRODUK

- Kurangnya kapasitas kelembagaan laboratorium daerah

- Kualitas SDM pengujian mutu di daerah yang belum

memadai

- Kurangnya peran daerah dalam mendukung

pengendalian mutu barang-barang SNI wajib

(11)

11

Ruang Lingkup

Akreditasi

Sebagian besar

masih

terakreditasi

untuk

pengujian

visual, analisis

proximat untuk

komoditi

seperti kakao,

kopi, lada, CPO,

dan SIR

Kendala

Anggaran:

- Dana pengembangan

peralatan belum

memadai

- Dana perbaikan dan

perawatan peralatan

belum mencukupi

- Dana pengadaan bahan

kimia belum mencukupi

Peralatan:

- Peralatan belum

mutakhir

SDM:

- Kompetensi dan Jumlah

SDM PMB belum

memadai

Sarana dan Prasarana:

- Keterbatasan Ruangan

- Listrik tidak stabil

Potensi Penambahan

Ruang Lingkup

1

. Residu dan

Kontaminan:

- Residu Pestisida,

- Mikrobiologi

- Logam Berat

- Aflatoxin

2. Bahan Tambahan

Makanan:

- Pemanis

- Pengawet

- Pewarna

3. Kelistrikan

4. Mainan Anak

dll

Produk

Potensial

Daerah

Pala, Lada,

Kopi, Kakao,

Minyak Atsiri,

CPO, Jagung

Beras, Panili,

SIR, Pupuk,

AMDK, Garam,

dan Teh

Status

Akreditasi

• 21

Laboratorium

terakreditasi

• 5 Laboratorium

belum

terakreditasi/

sudah habis

masa

akreditasinya*

• Terdapat BPSMB

yang baru

dibentuk

(BPSMB

Bandung, dan

BPSMB Serang)

BPSMB DAERAH

Per 18 September 2017 1. UPTD BPMB Manado 2. UPTD BPSMB Mamuju 3. UPTD BPSMB Ternate 4. UPTD BPMNPI Jaya Pura 5. UPTD BPPMB Sorong

*

(12)

The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia

12

Sinergi Pusat dan

Daerah

(13)

The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia

RENCANA DANA DEKONSENTRASI T.A 2018

13

Dekonsentrasi Bidang Standardisasi dan Pengendalian Mutu

Rencana Alokasi : Rp. 1,5 Milyar

Menu Dekon 1

Pemantauan Mutu

Komoditas Potensial Daerah

Gambaran Kegiatan

[Pembiayaan pembelian

contoh komoditas ekspor

potensial daerah, biaya

pengujian dan perjalanan

dinas untuk melakukan

pengambilan contoh ke

kabupaten/kota]

Menu Dekon 2

Bimbingan Teknis

Pengawasan Mutu Bahan

Olah Komoditi Ekspor

Gambaran Kegiatan

[Pembiayaan untuk

pelaksanaan bimtek dengan

narasumber dari

Ditstandalitu]

Menu Dekon 3

[Workshop Penguji Mutu

Barang]

Gambaran Kegiatan

[Pembiayaan perjalanan dinas

bagi fungsional Penguji Mutu

Barang untuk mengikuti

workshop peningkatan

kemampuan pengujian]

Kriteria Penerima

[Daerah yang memiliki

BPSMB dan PPC]

Kriteria Penerima

[Daerah sentra produksi

karet yang belum memiliki

banyak petugas verifikator

mutu bokar SIR]

Kriterian Penerima

(14)

The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia

Unit teknis

pengujian/

Sinkronisasi mutu

Bokar SIR

KEGIATAN PUSAT YANG MELIBATKAN PEMERINTAH DAERAH

FGD/Bimtek/

Workshop/Uji

kompetensi

PENINGKATAN

KUALITAS SDM

Pengawasan Mutu

Bokar SIR/

Pemantauan Mutu

komoditi ekspor

(Pala, Lada, Teh,

Kopi)

PEMANTAUAN

MUTU

April – November 2018

Maret – Oktober 2018

SINKRONISASI

(15)

The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia

PERAN SERTA PEMERINTAH DAERAH

15

Daerah diharapkan dapat berperan aktif dalam peningkatan kualitas dan

standar mutu produk ekspor, melalui :

- Peningkatan kapasitas kelembagaan laboratorium daerah

- Peningkatan kualitas SDM pengujian mutu di daerah

(16)

DIREKTORAT JENDERAL

Referensi

Dokumen terkait

Untuk rivet kepala benam ketukkan bahagian batang rivet yang terkeluar supaya memenuhi setiap ruang di dalam lubang benam (Rajah 4.38).. Kikir bahagian yang berlebihan supaya

Gambar 4.1 menunjukkan bahwa pola Garis Kemiskinan menunjukkan pola data adalah trend linier, sehingga metode yang baik dan tepat untuk digunakan adalah metode

(3) Jika nilai perolehan objek pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a sampai dengan huruf o tidak diketahui atau lebih rendah dari pada NJOP yang digunakan dalam

Pada analisis jalur jika variabel yang terkait berbentuk laten (tidak bisa diukur secara langsung), maka analisis data yang lebih tepat adalah pemodelan persamaan

Data yang dikumpulkan antara lain karakteristik anak balita, sosial ekonomi rumah tangga (pendidikan dan pekerjaan ibu, serta pendapatan per kapita rumah tangga),

terhadap peningkatan power otot tungkai pada tim futsal putra Universitas Negeri Malang ditolak, dan hipotesis kerja yang menyatakan ada pengaruh yang signifikan

Dari jumlah ijin penggunaan tanah diketahui bahwa alih fungsi lahan mengalami peningkatan sebesar 2,66% di tahun 2012, dimana dilihat dari sisi pemanfaatan lahan

menjadi anggota kelompok UPPKS terdapat 23 reponden (76,6%) yang tidak bekerja, hal ini dikarenakan rendahnya tingkat pendidikan dan sulitnya mencari lapangan