L A P O R A N K E U A N G A N
YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2015 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2014 (DIAUDIT)
SERTA
DAFTAR ISI
Pernyataan Direksi
Laporan Posisi Keuangan
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain
Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan Arus Kas
Catatan atas Laporan Keuangan
Ekshibit A B C D E
30 Juni 2015 Catatan 31 Desember 2014 ASET ASET LANCAR
Kas dan bank 3.587.329.445 4,29 2.926.380.348
Piutang usaha – Pihak ketiga, setelah
dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai sebesar
Rp 389.000.000 tahun 2015 dan
Rp 389.000.000 tahun 2014 35.310.506.560 2,5 39.596.938.982
Piutang lain - lain - -
Persediaan 41.055.434.989 2,6 32.258.012.129
Uang muka dan biaya dibayar di muka 3.136.458.446 2,7 3.296.192.227
Jumlah Aset Lancar 83.089.729.440 78.077.523.686
ASET TIDAK LANCAR
Aset pajak tangguhan - Bersih 3.023.518.880 2 2.846.047.258
Aset tetap – setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar
Rp 67.620.804.442 tahun 2015 dan
Rp 62.515.472.194 tahun 2014 88.506.669.616 2,8 91.716.051.981
Aset tidak berwujud – setelah
dikurangi akumulasi amortisasi
Sebesar Rp 86.474.867 tahun 2015
dan Rp 80.580.376 tahun 2014 91.107.273 2,9 97.001.764
Jumlah Aset Tidak Lancar 91.621.295.769 94.659.101.003
JUMLAH ASET 174.711.025.209 172.736.624.689
Jakarta, 30 Juli 2015 S E & O
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS LANCAR
Pinjaman bank jangka pendek 27.600.596.375 10 28.642.132.297
Utang usaha - Pihak ketiga 7.708.888.172 2,11,29 6.590.590.991
Utang non-usaha - Pihak ketiga 793.767.655 237.490.193
Utang pajak 2.744.036.526 2,13a 3.446.138.507
Beban akrual 4.110.646.198 12 1.133.000.000
Liabilitas jangka panjang yang jatuh
tempo dalam satu tahun
Utang bank 3.464.155.122 15 6.928.310.244
Utang pembelian kendaraan 552.510.680 14 1.017.063.884
Jumlah Liabilitas Lancar 46.974.600.728 47.994.726.116
LIABILITAS TIDAK LANCAR
Liabilitas imbalan pasca-kerja 18.387.039.073 2 17.129.286.207
Liabilitas jangka panjang - setelah
dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam satu tahun
Utang bank 10.969.824.542 15 10.969.824.542
Utang pembelian kendaraan 469.245.767 14 83.849.203
Jumlah Liabilitas Tidak Lancar 29.826.109.382 28.182.959.952
Jumlah Liabilitas 76.800.710.110 76.177.686.068 EKUITAS
Modal saham - Nominal Rp 100 per saham
Modal dasar - 1.600.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh -
535.080.000 saham 53.508.000.000 16 53.508.000.000
Tambahan modal disetor - Bersih 2.065.078.501 2,17 2.065.078.501
Saldo laba
Ditentukan penggunaannya 1.000.000.000 18 1.000.000.000
Belum ditentukan penggunaannya 41.337.236.598 39.985.860.120
Jumlah Ekuitas 97.910.315.099 96.558.938.621
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 174.711.025.209 172.736.624.689
Jakarta, 30 Juli 2015 S E & O
30 Juni 2015 Catatan 30 Juni 2014
PENJUALAN BERSIH 109.377.793.000 2,19 107.078.161.207
BEBAN POKOK PENJUALAN ( 35.964.675.321) 2,20 ( 39.055.998.724 )
LABA BRUTO 73.413.117.679 68.022.162.483
Beban penjualan dan pemasaran ( 53.647.266.088 ) 2,21 ( 51.938.106.476 )
Beban umum dan administrasi ( 14.929.528.571 ) 2,22,25a ( 12.989.142.830 )
Laba atas penjualan
aset tetap 86.886.285 2,8 203.000.000
Penghasilan bunga 4.041.194 4.634.584
Laba (rugi) selisih kurs mata uang asing ( 416.815.989 ) 2 211.343.775
Beban keuangan ( 2.689.600.960 ) 2,23 ( 2.814.035.169 )
Lain lain - bersih 39.069.056 2 307.315.344
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 1.859.902.606 1.007.171.711
BEBAN PAJAK PENGHASILAN ( 508.526.128 ) 2,13b ( 489.295.267 )
LABA TAHUN BERJALAN 1.351.376.478 517.876.444
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA - -
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
PADA TAHUN BERJALAN 1.351.376.478 517.876.444
LABA PER SAHAM DASAR 2,53 2,28 0,97
Jakarta, 30 Juli 2015 S E & O
Modal
ditempatkan dan Tambahan modal Ditentukan Belum ditentukan
disetor penuh disetor - bersih penggunaannya penggunaannya Jumlah ekuitas
Saldo per 1 Januari 2014 53.508.000.000 2.065.078.501 1.000.000.000 37.328.194.715 93.901.273.216
Penyisihan untuk cadangan wajib - - - - -
Jumlah laba komprehensif pada tahun berjalan - - - 2.657.665.405 2.657.665.405
Saldo per 31 Desember 2014 53.508.000.000 2.065.078.501 1.000.000.000 39.985.860.120 96.558.938.621
Jumlah laba komprehensif pada tahun berjalan - - - 1.351.376.478 1.351.376.478
Saldo per 30 Juni 2015 53.508.000.000 2.065.078.501 1.000.000.000 41.337.236.598 97.910.315.099
Catatan 16 Catatan 17 Catatan 18
30 Juni 2015 30 Juni 2014
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan 113.664.225.422 106.808.056.894
Pembayaran kepada pemasok dan untuk
beban operasional lainnya ( 76.705.072.837 ) ( 78.714.781.977 )
Pembayaran kepada karyawan ( 24.281.536.767 ) ( 25.516.786.151 )
Penerimaan bunga 4.041.194 4.634.584
Pembayaran beban keuangan ( 2.689.600.960 ) ( 2.814.035.169 )
Pembayaran pajak penghasilan ( 3.536.001.910 ) ( 2.222.404.990 )
Arus kas bersih untuk aktivitas operasi 6.456.054.142 ( 2.455.316.809 )
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Hasil penjualan aset tetap 86.886.285 203.000.000
Perolehan aset tidak berwujud - ( 30.000.000 )
Perolehan aset tetap ( 583.829.338 ) ( 1.791.828.892 )
Arus kas bersih untuk aktivitas investasi ( 496.943.053 ) ( 1.618.828.892 )
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penambahan (pembayaran) utang bank ( 4.628.762.452 ) ( 207.412.343 )
Penerimaan (pembayaran) utang pembelian
kendaraan ( 669.399.540 ) ( 520.426.524 )
Pembayaran utang sewa pembiayaan - -
Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan ( 5.298.161.992 ) ( 727.838.867 )
PENURUNAN BERSIH KAS DAN BANK 660.949.097 ( 4.801.984.568 )
KAS DAN BANK PADA AWAL PERIODE 2.926.380.348 7.566.596.789
KAS DAN BANK PADA AKHIR PERIODE 3.587.329.445 2.764.612.221
a. Pendirian Perusahaan
PT Pyridam Farma Tbk (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan akta Notaris No. 31 tanggal 27 November 1976 dari Tan Thong Kie, S.H., Notaris di Jakarta. Akta pendirian Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. YA 5/118/3 tanggal 17 Maret 1977, serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 102 tanggal 23 Desember 1977,
Tambahan No. 801.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan akta Notaris No. 61 tanggal 19 Mei 2008 dari Johny Dwikora Aron, S.H., Notaris pengganti dari Rachmat Santoso, S.H., Notaris di Jakarta, mengenai penyesuaian Anggaran Dasar Perusahaan sesuai dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-71824.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 9 Oktober 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 31 tanggal 16 April 2010, Tambahan No. 3549.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan meliputi industri obat-obatan, plastik, alat-alat kesehatan dan industri kimia lainnya, serta melakukan perdagangan, termasuk impor, ekspor dan antar pulau, dan bertindak selaku agen, grosir, distributor dan penyalur dari segala macam barang.
Kegiatan usaha Perusahaan saat ini meliputi produksi dan pengembangan obat-obatan (farmasi) serta perdagangan alat-alat kesehatan.
Perusahaan berdomisili di Jakarta dan pabriknya berlokasi di Desa Cibodas, Pacet, Cianjur, Jawa Barat. Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Jalan Kemandoran VIII No. 16, Jakarta. Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1977. Pabrik Perusahaan yang berlokasi di Desa Cibodas, Puncak, Jawa Barat, mulai dibangun pada tahun 1995 dan mulai beroperasi pada bulan April 2001.
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan
Perusahaan telah melakukan perubahan nilai nominal saham dari Rp 1.000.000 per saham menjadi Rp 100 per saham (stock split) pada tanggal 25 April 2001. Di samping itu, Perusahaan telah menawarkan sahamnya kepada masyarakat melalui pasar modal di Indonesia sejumlah 120.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dengan harga Rp 105 per saham yang efektif pada tanggal 27 September 2001. Pada saat yang sama, Perusahaan juga telah menerbitkan 60.000.000 Waran Seri I yang menyertai seluruh saham yang ditawarkan (waran lekat) dengan harga pelaksanaan Rp 125 per saham. Jangka waktu pelaksanaan Waran dilakukan mulai tanggal 16 April 2002 sampai dengan tanggal 15 Oktober 2004 dengan ketentuan setiap pemegang dua (2) saham baru mendapatkan satu (1) Waran Seri I dimana setiap satu (1) Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu (1) saham baru Perusahaan yang dikeluarkan dari portepel. Saham tersebut bersama dengan saham pendiri sejumlah 400.000.000 saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 16 Oktober 2001. Pada tanggal 21 November 2002, Perusahaan telah menerbitkan dividen saham sejumlah 15.080.000 saham dengan harga pasar Rp 300 per saham. Setelah pembagian dividen saham tersebut, jumlah waran yang beredar menjadi 61.740.000 waran dan harga pelaksanaan waran menjadi 121 per saham. Tidak ada waran yang dilaksanakan sampai dengan tanggal 15 Oktober 2004.
2
1. U M U M (Lanjutan)
c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
Berdasarkan akta Notaris No. 86 tanggal 25 Mei 2015 dari Buntario Tigris, S.H., S.E., M.H., Notaris di Jakarta, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Presiden Komisaris : Ir. Sarkri Kosasih
Komisaris : Lindia Kosasih Lindia Kosasih
Komisaris Independen : Lianny Suraja Lianny Suraja
M. Syamsul Arifin
Direktur Utama : Michael Handoko Boedi Soetrisno Michael Handoko Boedi Soetrisno
Direktur : Indrawati Kosasih Indrawati Kosasih
Kuntoro Wisaksono Nurtanio Herman Oslan
Ir. Sarkri Kosasih
30 Juni 2015 30 Juni 2014
Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 2014, anggota Komite Audit Perusahaan adalah sebagai berikut: Ketua/Komisaris Independen : Lianny Suraja
Anggota : Dominique Razafindrambinina Ridwan Aksama
Perusahaan mempunyai 813 dan 796 pegawai tetap, masing-masing pada tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (tidak diaudit).
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
Manajemen perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 30 Juli 2015.
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan
Laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) Nomor VIII.G.7 yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. KEP-347/ BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”.
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep harga perolehan yang dimodifikasi dengan aset dan liabilitas keuangan (termasuk instrumen derivatif) pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, dan menggunakan dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengklasifikasikan arus kas sebagai aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Transaksi-transaksi yang termasuk dalam laporan keuangan diukur dengan mata uang lingkungan ekonomi utama dimana Perusahaan beroperasi (mata uang fungsional). Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional dan penyajian Perusahaan.
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan (Lanjutan)
Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Keuangan Baru (“ISAK”)
Penerapan dari perubahan interpretasi standar akuntasi berikut yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2014, tidak menyebabkan perubahan signifikan atas kebijakan akuntansi Perusahaan dan tidak memberikan dampak yang material terhadap jumlah yang dilaporkan di laporan keuangan tahun berjalan: - ISAK 27, “Pengalihan Aset dari Pelanggan”
- ISAK 28, “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas”
Standar baru, revisi dan interpretasi yang telah diterbitkan dan yang berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015, dan penerapan dini tidak diperkenankan, adalah sebagai berikut:
- PSAK 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan” - PSAK 4 (Revisi 2013), “Laporan Keuangan Tersendiri”
- PSAK 15 (Revisi 2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama” - PSAK 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”
- PSAK 46 (Revisi 2014), “Pajak Penghasilan” - PSAK 48 (Revisi 2014), “Penurunan Nilai Aset”
- PSAK 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian”
- PSAK 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” - PSAK 60 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”
- PSAK 67, “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain” - PSAK 68, “Pengukuran Nilai Wajar”
- PSAK 102, “Akuntansi Murabahah”
- ISAK 26 (Revisi 2014), “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”
- Pencabutan PSAK 12 (Revisi 2009), “Bagian Partisipasi Ventura Bersama” - Pencabutan ISAK 7, “Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus”
- Pencabutan ISAK 12, “Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Non-moneter oleh Venturer”
Sampai tanggal laporan auditor independen ini, Perusahaan masih melakukan evaluasi atas dampak potensial dari standar baru dan revisi tersebut.
b. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor:
(a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: (i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
(ii) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau
(iii) personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor. (b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
(i) entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).
(ii) satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana adalah anggotanya).
(iii) kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
(iv) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
4 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
b. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi (Lanjutan)
b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: (Lanjutan) (v) entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca-kerja untuk imbalan kerja dari salah satu
entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
(vi) entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).
(vii) orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
Seluruh transaksi dan saldo material yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, telah diungkapkan pada laporan keuangan.
c. Piutang Usaha dan Non-Usaha
Piutang usaha dan non-usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali efek diskontonya tidak material, setelah dikurangi provisi untuk penurunan nilai piutang.
Provisi untuk penurunan nilai piutang dibentuk pada saat terdapat bukti objektif bahwa saldo piutang tidak dapat ditagih. Piutang ragu-ragu dihapuskan pada saat piutang tersebut tidak ditagih.
d. Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih.
Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal setelah dikurangi dengan taksiran biaya penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan.
Cadangan kerugian penurunan nilai untuk persediaan usang dan yang perputarannya lambat ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau harga jual masing-masing persediaan dimaksud di masa yang akan datang.
e. Biaya Dibayar di Muka
Beban dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
f. Aset Tetap
Aset tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.
Biaya perolehan awal aset tetap meliputi biaya perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.
f. Aset Tetap (Lanjutan)
Aset tetap, kecuali tanah, disusutkan sampai dengan nilai sisanya menggunakan metode saldo menurun selama estimasi masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Jenis aset tetap Masa manfaat (tahun)
Bangunan dan prasarana 20
Mesin dan peralatan 8
Peralatan kantor 4
Kendaraan 4
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya.
Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada tahun terjadinya penghentian pengakuan.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari utang yang digunakan untuk pembangunan aset tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat pembangunan selesai dan siap digunakan.
Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.
g. Merek Dagang, Hak Paten dan Formula
Beban yang terjadi sehubungan dengan akuisisi/perolehan atas merek dagang, hak paten dan formula diamortisasi dengan menggunakan metode saldo menurun selama umur merek dagang, hak paten dan formula tersebut. Merek dagang, hak paten dan formula disajikan sebagai bagian dari “Aset Tidak Berwujud” pada laporan posisi keuangan.
h. Aset dan Liabilitas Keuangan
Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori: (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
6 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
h. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) Aset Keuangan
(i) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain adalah aset keuangan yang diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diperdagangkan jika perolehannya ditujukan untuk dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti adanya kecenderungan ambil keuntungan dalam jangka pendek.
(ii) Pinjaman yang diberikan dan piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah nilai transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Pinjaman yang diberikan dan piutang meliputi kas dan bank dan piutang usaha. Penurunan nilai aset keuangan – pinjaman yang diberikan dan piutang
Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah ada bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang telah terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), yang berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
Jika pinjaman yang diberikan dan piutang memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku yang ditetapkan dalam kontrak. Sebagai panduan praktis, Perusahaan dapat mengukur penurunan nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga pasar yang dapat diobservasi.
Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara objektif pada peristiwa yang telah terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitor), maka pembalikan atas kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah diakui dicatat pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
h. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) Liabilitas Keuangan
Perusahaan mengklasifikasi liabilitas keuangannya dalam kategori:
(i) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain adalah liabilitas keuangan yang diperdagangkan.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diperdagangkan jika perolehannya ditujukan untuk dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti adanya kecenderungan ambil keuntungan dalam jangka pendek.
(ii) Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain diklasifikasikan dalam kategori ini dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi adalah beban akrual.
Saling Hapus Instrumen Keuangan
Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan dan jumlah netonya dilaporkan pada laporan posisi keuangan ketika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya niat untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan.
i. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
Pada tanggal pelaporan, Perusahaan menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari Unit Penghasil Kas atas aset.
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.
j. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan dari penjualan barang diakui pada saat pengiriman barang kepada atau pada saat terjadi peralihan kepemilikan hak kepada pelanggan. Pelanggan telah menerima barang dan penagihan piutang atas barang tersebut dapat diyakinkan secara memadai. Pendapatan dari penjualan ekspor yang dilakukan dengan “FOB Shipping Point” diakui pada saat barang dimuat ke kapal.
8 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
k. S e w a
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Sebagai Lessee
Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Perusahaan yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Liabilitas kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan sebagai liabilitas sewa pembiayaan.
Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan pengurangan dari kewajiban sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo kewajiban. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya.
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line method) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Sewa kontinjen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya. Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan metode garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.
Sebagai Lessor
Aset yang disewakan melalui sewa pembiayaan, nilai kini pembayaran sewa diakui sebagai piutang. Selisih antara nilai piutang bruto dan nilai kini piutang tersebut diakui sebagai penghasilan sewa pembiayaan tangguhan.
Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan metode garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan dalam jumlah tercatat aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
l. Pajak Penghasilan
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa mendatang.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.
m. Imbalan Pasca-Kerja
Perusahaan mencatat penyisihan untuk imbalan kerja karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Berdasarkan Undang-Undang tersebut, Perusahaan diharuskan untuk membayar uang pesangon, penghargaan masa kerja, dan penggantian hak kepada karyawan apabila persyaratan yang ditentukan dalam Undang-Undang terpenuhi.
Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), biaya untuk imbalan kerja berdasarkan Undang-Undang ditentukan dengan menggunakan metode penilaian aktuaria “Projected Unit Credit”. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut.
Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
n. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan.
Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, nilai tukar kurs tengah Bank Indonesia adalah sebagai berikut:
2 0 1 5 2 0 1 4 30 Juni 31 Desember
Dolar Amerika Serikat (USD) 13.332,00 12.440,00
Dolar Australia (AUD) 10.217,66 10.218,23
Poundsterling Inggris (GBP) 20.969,92 19.370,34
o. Biaya Emisi Efek Ekuitas
Biaya-biaya emisi efek yang terjadi sehubungan dengan penerbitan efek ekuitas dikurangkan langsung dari tambahan modal disetor yang diperoleh dari penawaran efek tersebut.
p. Informasi Segmen
Informasi segmen Perusahaan disajikan berdasarkan segmen usaha. Segmen usaha adalah komponen yang dapat dibedakan berdasarkan produk atau jasa yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
10 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
q. Laba Per Saham
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun berjalan.
Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutive pada tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014, dan oleh karenanya, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
r. Kontinjensi
Liabilitas kontinjensi tidak diakui di dalam laporan keuangan. Liabilitas kontinjensi diungkapkan di dalam catatan atas laporan keuangan kecuali kemungkinan arus keluar sumber daya ekonomi adalah kecil. Aset kontinjensi tidak diakui di dalam laporan keuangan, namun diungkapkan di dalam catatan atas laporan keuangan jika terdapat kemungkinan suatu arus masuk manfaat ekonomis mengalir ke dalam entitas.
3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN Pertimbangan
Penyusunan laporan keuangan Perusahaan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan pertimbangan bila definisi yang ditetapkan PSAK 55 (Revisi 2011) terpenuhi. Dengan demikian, aset dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 2h.
Estimasi dan Asumsi
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
Estimasi dan Asumsi (Lanjutan)
Penyusutan Aset Tetap
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai 20 tahun.
Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat bersih atas aset tetap Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing sebesar Rp 88.506.669.616 dan Rp 91.716.051.981. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 8.
Imbalan Pasca-kerja
Penentuan liabilitas imbalan pasca-kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh akutaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Perusahaan diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah liabilitas yang diakui dimasa mendatang.
Pajak Penghasilan
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti dalam kegiatan usaha normal. Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
12 4. KAS DAN BANK
2 0 1 5 2 0 1 4
30 Juni 31 Desember
K a s
Rupiah 2.460.291.393 1.067.383.555
Dolar Amerika Serikat (USD 4.615 tahun 2015 dan
USD 696 tahun 2014) 61.527.180 8.658.240
Sub-jumlah kas 2.521.818.573 1.076.041.795
B a n k Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk 66.082.730 931.728.459 The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation Limited 89.980.922 56.511.227 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 232.854.194 35.176.329 PT Bank OCBC NISP Tbk 351.058 669.058 PT Bank Windu Kentjana
International Tbk 5.185.747 -Dolar Amerika Serikat
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited
(USD 37.492,65 tahun 2015 dan
USD 47.978,39 tahun 2014) 499.852.010 596.851.172 PT Bank Central Asia Tbk
(USD 12.129,59 tahun 2015 dan
USD 18.440,70 tahun 2014) 161.711.694 229.402.308 PT Bank OCBC NISP Tbk
(USD 712,01 tahun 2015 dan
USD 0 tahun 2014) 9.492.517
-Sub-jumlah bank 1.065.510.872 1.850.338.553
a. Berdasarkan Pelanggan
2 0 1 5 2 0 1 4
30 Juni 31 Desember
PT Sawah Besar Farma 9.802.489.096 6.954.644.941
PT Antarmitra Sembada 7.899.494.968 5.911.522.894
PT Eva Surya Pratama 2.806.611.079 5.372.887.498
PT Forta Mitra Sejati 2.166.741.180 2.362.603.141
PT Sakajaja Makmur Abadi 1.580.479.940 1.162.553.527
PT Combi Putra 1.388.172.708 2.591.307.699
PT Combi Putra Mandiri 1.261.042.244 1.495.170.325 PT Merapi Utama Pharma 1.191.377.649 4.686.020.787 PT Asiatik Buana Citra 964.695.432 957.607.811
PT Gidion Jaya 656.967.492 111.165.167
PT Mutiara Farma 650.893.701 521.603.846
PT Talang Gugun Sari Nusantara 588.186.849 363.758.635 Lain-lain (masing-masing dibawah
Rp 500 juta) 4.742.354.222 7.495.092.711
Jumlah 35.699.506.560 39.985.938.982
Cadangan kerugian penurunan nilai ( 389.000.000) ( 389.000.000)
Bersih 35.310.506.560 39.596.938.982 b. Berdasarkan Umur 2 0 1 5 2 0 1 4 30 Juni 31 Desember 1 - 30 hari 34.004.884.576 37.856.646.571 31 - 60 hari 1.099.245.521 768.137.624
Lebih dari 60 hari 595.376.463 1.361.154.787 35.699.506.560
39.985.938.982
Cadangan kerugian penurunan nilai ( 389.000.000) ( 389.000.000)
Bersih 35.310.506.560 39.596.938.982
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode, manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai tersebut di atas cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.
14 5. PIUTANG USAHA – PIHAK KETIGA (Lanjutan)
b. Berdasarkan Umur (Lanjutan)
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
2 0 1 5 2 0 1 4 30 Juni 31 Desember Saldo awal 389.000.000 244.633.964 Penambahan - 199.708.287 Penghapusan - ( 55.342.251) Saldo akhir 389.000.000 389.000.000
Pada tahun 2015 dan 2014, piutang usaha dengan nilai Rp 14 milyar dan Rp 14 milyar telah dijadikan sebagai jaminan atas fasilitas pembiayaan piutang dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta (HSBC) (Catatan 10). 6. PERSEDIAAN 2 0 1 5 2 0 1 4 30 Juni 31 Desember Barang jadi 15.696.717.025 14.570.029.271 Barang dagangan 2.234.782.983 1.795.806.406
Barang dalam proses 10.328.855.756 5.555.977.575
Bahan baku dan kemasan 12.512.719.943 9.937.443.457
Barang promosi untuk farmasi 282.359.282 398.755.420
Jumlah 41.055.434.989 32.258.012.129
Biaya persediaaan yang diakui sebagai beban dan termasuk dalam “Beban Pokok Penjualan” sebesar Rp 22.190.901.034 dan Rp 22.352.841.226, masing-masing pada tanggal 30 Juni 2015 dan 2014.
Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko kerugian lainnya kepada PT Asuransi Tokio Marine dengan nilai pertanggungan Rp 28.000.000.000 pada 2015 dan 2014. Manajemen Perusahaan berpendapat jumlah pertanggungan tersebut mencukupi untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kerugian.
Berdasarkan penelaahan terhadap kondisi fisik persediaan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa kerugian penurunan nilai persediaan usang tidak diperlukan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014.
Persediaan senilai Rp 6,25 miliar pada tahun 2015 dan 2014 telah dijaminkan untuk utang bank PT Bank OCBC NISP Tbk (Catatan 10).
2 0 1 5 2 0 1 4 30 Juni 31 Desember Uang muka Pembelian 573.247.000 602.313.700 Impor 244.206.846 502.487.090 Lain-lain 1.973.750.782 1.727.218.777
Biaya dibayar di muka
Asuransi 345.253.818 464.172.660
Jumlah 3.136.458.446 3.296.192.227
8. ASET TETAP
Penyesuaian dan
Saldo awal Penambahan Pengurangan reklasifikasi Saldo akhir Biaya perolehan
Pemilikan langsung
T a n a h 6.901.036.947 - - - 6.901.036.947 Bangunan dan prasarana 69.798.514.774 1.200.000.000 - - 70.998.514.774 Mesin dan peralatan 45.761.588.316 1.217.188.088 - - 46.978.776.404 Peralatan kantor 8.200.454.680 82.157.250 - - 8.282.611.930 Kendaraan 22.369.929.458 868.404.545 271.800.000 - 22.966.534.003 Aset dalam penyelesaian
Bangunan 1.200.000.000 - - (1.200.000.000) -Jumlah 154.231.524.175 3.367.749.883 271.800.000 (1.200.000.000) 156.127.474.058 30 Juni 2015
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung
Bangunan dan prasarana 21.160.302.131 1.230.955.316 - - 22.391.257.447 Mesin dan peralatan 19.552.265.916 2.087.392.602 - - 21.639.658.518 Peralatan kantor 6.800.093.589 350.960.071 - - 7.151.053.660
Kendaraan 15.002.810.558 1.640.710.544 204.686.285 - 16.438.834.817
Jumlah 62.515.472.194 5.310.018.533 204.686.285 - 67.620.804.442
16 8. ASET TETAP (Lanjutan)
Penyesuaian dan
31 Desember 2 0 1 4 Saldo awal Penambahan Pengurangan reklasifikasi Saldo akhir Biaya perolehan
Pemilikan langsung
T a n a h 6.901.036.947 - - 6.901.036.947
Bangunan dan prasarana 69.798.514.774 - - - 69.798.514.774 Mesin dan peralatan 43.962.981.750 1.798.606.566 - - 45.761.588.316 Peralatan kantor 7.790.669.728 409.784.952 - - 8.200.454.680
Kendaraan 23.555.549.722 1.668.041.770 767.500.000 ( 2.086.162.034) 22.369.929.458
Aset dalam penyelesaian
Bangunan - 1.200.000.000 - - 1.200.000.000 Jumlah 152.008.752.921 5.076.433.288 767.500.000 ( 2.086.162.034) 154.231.524.175 Akumulasi penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan dan prasarana 18.600.396.203 2.559.905.928 - - 21.160.302.131 Mesin dan peralatan 15.371.738.547 4.180.527.369 - - 19.552.265.916 Peralatan kantor 5.588.929.582 1.211.164.007 - - 6.800.093.589
Kendaraan 14.893.213.764 2.883.828.715 2.774.231.921 - 15.002.810.558
Jumlah 54.454.278.096 10.835.426.019 2.774.231.921 - 62.515.472.194
Nilai buku neto 97.554.474.825 91.716.051.981
Beban penyusutan untuk aset tetap pemilikan langsung dan aset sewa pembiayaan dialokasikan sebagai berikut:
2 0 1 5 2 0 1 4
30 Juni 30 Juni
Beban pokok penjualan (Catatan 20) 3.486.475.088 3.576.685.349
Beban penjualan dan
pemasaran (Catatan 21) 963.983.480 720.771.701
Beban umum dan
administrasi (Catatan 22) 859.559.965 1.244.347.295
2 0 1 5 2 0 1 4
30 Juni 30 Juni
Harga jual 154.000.000 203.000.000
Dikurangi: Nilai buku neto 67.113.715
-Keuntungan atas penjualan
aset tetap 86.886.285 203.000.000
Sampai dengan 30 Juni 2015, hak atas tanah yang berlokasi di Desa Cibodas, Pacet, Cianjur, Jawa Barat, dengan total luas 41.481 meter persegi berupa Hak Guna Bangunan (HGB) atas nama Perusahaan yang berakhir antara tahun 2015 sampai dengan tahun 2034, tetapi dapat diperpanjang.
Pada tanggal 14 Juli 2014, Perusahaan melakukan renovasi tambahan dengan PT Anantagraha atas gedung pabrik yang berlokasi di Jalan Hanjawar, Pacet – Cianjur, dengan nilai pekerjaan Rp 1.200.000.000, dan telah dilunasi pada tanggal 7 Oktober 2014. Bangunan renovasi masih dalam tahap percobaan hingga April 2015. Tanah dengan luas 3,4 hektar dan bangunan pabrik yang berlokasi di Desa Cibodas, Pacet, Cianjur, Jawa Barat atas nama Perusahaan digunakan sebagai jaminan atas utang bank yang diperoleh dari PT Bank OCBC NISP Tbk (Catatan 10 dan 15).
Aset tetap kendaraan yang diperoleh melalui utang pembelian kendaraan digunakan sebagai jaminan atas utangnya (Catatan 14).
Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, aset tetap Perusahaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko kerugian lainnya dengan rincian sebagai berikut:
IDR USD IDR USD
PT Asuransi Tokio M arine
Indonesia 19.644.000.000 4.000.000 19.644.000.000 4.000.000
PT Asuransi Harta Aman
Pratama Tbk 10.230.500.000 - 10.230.500.000
-PT Lippo General
Insurance Tbk 2.954.500.000 - 2.954.500.000
-PT Asuransi Raksa Pratikara 1.159.475.000 - 1.159.475.000
-PT Asuransi Umum BCA 1.734.260.000 - 1.734.260.000
-PT Asuransi Sinarmas 216.000.000 - 216.000.000
-Jumlah 35.938.735.000 4.000.000 35.938.735.000 4.000.000
2 0 1 4 2 0 1 5
30 Juni 31 Desember
Manajemen Perusahaan berpendapat jumlah pertanggungan tersebut mencukupi untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kerugian.
Perusahaan mengasuransikan bangunan pabrik beserta isinya dan mesin berdasarkan suatu paket polis tertentu kepada PT Asuransi Tokio Marine Indonesia dengan pertanggungan sejumlah Rp 7.000.000.000 pada tahun 2015 dan 2014 untuk gangguan usaha.
Berdasarkan pertimbangan manajemen, tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014.
18 9. ASET TIDAK BERWUJUD
2 0 1 3 Penambahan 2 0 1 4 Penambahan 2 0 1 5 Merk dagang, hak paten dan formula 147.582.140 30.000.000 177.582.140 - 177.582.140 Akumulasi amortisasi 66.635.672 13.944.704 80.580.376 5.894.491 86.474.867 Nilai Tercatat 80.946.468 97.001.764 91.107.273
Beban amortisasi atas aset tidak berwujud dikelompokkan sebagai bagian dari akun “Beban Umum dan Administrasi” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain (Catatan 22).
10. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK
2 0 1 5 2 0 1 4
30 Juni 31 Desember
Fasilitas Pinjaman
PT Bank OCBC NISP Tbk 14.800.000.000 14.800.000.000
The Hong Kong and Shanghai Banking
Corporation Limited, Jakarta 8.000.000.000 10.000.000.000
22.800.000.000
24.800.000.000
Cerukan
PT Bank OCBC NISP Tbk 3.239.989.986
-PT Bank Central Asia Tbk 1.560.606.389 3.842.132.297
4.800.596.375
3.842.132.297
Jumlah 27.600.596.375 28.642.132.297
PT Bank OCBC NISP Tbk
Berdasarkan akta Notaris No. 80 tanggal 27 November 2000 dari Mellyani Noor Shandra, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan menerima fasilitas pinjaman dari PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC NISP) berupa Fasilitas Kredit Rekening Koran (KRK) dengan maksimum pinjaman Rp 4,2 miliar, Fasilitas Demand Loan 1 (DL1) dengan maksimum pinjaman Rp 9,8 miliar dan Fasilitas Demand Loan 2 (DL2) dengan maksimum pinjaman USD 200.000.
Akta di atas telah mengalami beberapa kali perubahan terakhir dengan Perubahan Perjanjian Pinjaman No. 753/CBL/PPP/XI/2014 yang dibuat dibawah tangan dimana OCBC NISP menyetujui untuk mengubah syarat-syarat dalam perjanjian kredit diantaranya mengenai perubahan jumlah maksimum pinjaman DL1 menjadi Rp 14,8 miliar. Perjanjian ini akan jatuh tempo pada tanggal 27 November 2015.
PT Bank OCBC NISP Tbk (Lanjutan)
Pinjaman ini dijamin dengan tanah milik Perusahaan seluas 3,4 hektar dengan hak legal atas tanah berupa SHGB No. 1/Cibodas yang berlokasi di Desa Cibodas, Pacet, Cianjur, Jawa Barat, berikut bangunan di atas tanah tersebut (Catatan 8 dan 15) dan tambahan jaminan fidusia atas persediaan sebesar Rp 6,25 miliar pada tahun 2015 dan 2014 (Catatan 6).
Perjanjian kredit meliputi syarat-syarat tertentu, antara lain, mensyaratkan Perusahaan untuk meminta persetujuan dari kreditur sebelum mengubah struktur organisasi baik melalui penggabungan usaha, penyatuan, konsolidasi, reorganisasi, maupun mengubah anggaran dasar, susunan pemegang saham, direksi dan komisaris, membayar dividen. Di samping itu, Perusahaan juga harus mempertahankan rasio keuangan tertentu.
Sehubungan dengan pinjaman yang disebutkan di atas. Perusahaan diharuskan memenuhi persyaratan sebagaimana tercantum dalam perjanjian (Catatan 15).
The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta
Pada tanggal 3 September 2007, Perusahaan telah menandatangani perjanjian fasilitas korporasi dengan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta (HSBC) untuk fasilitas:
a. Fasilitas Pembiayaan Piutang dengan jumlah Rp 6.000.000.000, jangka waktu 90 hari dan tingkat bunga sebesar 2,25% di bawah Bunga Pinjaman Terbaik dari HSBC per tahun serta diskon 90% dari nilai jaminan. b. Fasilitas Treasury atas transaksi lindung nilai terhadap limit eksposur terhadap risiko (weighted) nilai tukar transaksi valuta asing/foreign exchange option dengan jumlah USD 300.000 dengan jangka waktu maksimum 180 hari.
Fasilitas tersebut dijamin dengan transfer fidusia atas piutang usaha sebesar Rp 9.000.000.000.
Berdasarkan akta Notaris Rismalena Kasri, S.H., No. 3 tanggal 21 Agustus 2014, fasilitas Pembiayaan Piutang ditingkatkan menjadi Rp 11.000.000.000, jangka waktu 90 hari dan bunga 2,25% di bawah Bunga Pinjaman Terbaik dari HSBC sebesar 12,5% dan 14,68% per tahun, masing-masing pada tahun 2015 dan 2014 serta diskon 90% dari nilai jaminan. Jaminan transfer fidusia atas piutang usaha sebesar Rp 14.000.000.000 dan 14.000.000.000 pada tahun 2015 dan 2014 (Catatan 5).
Berdasarkan beberapa pembatasan dalam perjanjian pinjaman, Perusahaan diharuskan untuk memperoleh persetujuan tertulis sebelumnya dari bank sehubungan dengan, antara lain mengagunkan atau membuat hipotik atas aset dan merubah pemegang saham pengendali.
Fasilitas perbankan korporasi ini dapat ditinjau kembali, setiap saat dan dalam kondisi apapun paling lambat tanggal 31 Juli 2015.
Pada tahun 2015 dan 2014, Fasilitas Treasury atas lindung nilai dari HSBC masih belum digunakan oleh Perusahaan.
20 11. UTANG USAHA – PIHAK KETIGA
a. Berdasarkan Pemasok 2 0 1 5 2 0 1 4 30 Juni 31 Desember PT Setia Kawan 1.352.144.772 864.144.600 PT Tigaka Distrindo 1.298.003.520 187.035.400 PT Karunia Makmur 634.069.920 256.064.960 PT Satya Samitra 485.418.120 615.780.000 PT Kairos 483.951.600 42.445.280 PT Signa Husada 320.047.992 678.875.680
PT Garuda Sakti Farma 272.226.020 178.553.485
PT Tata Rasa Prima 251.454.852 517.068.600
PT Ganesha Sakti 229.111.520 139.987.540
PT Avesta Continental Pack 209.096.800 306.446.800
PT Megasetia 205.272.804 218.583.240 PT Midexdharma Agung 184.654.800 24.543.750 PT Verentia 149.518.380 218.446.400 PT Nuh Jaya 142.384.000 84.912.300 PT Indogravure 132.385.000 256.289.000 PT Tunggal Cipta 132.135.181 56.256.860 PT Menjangan 122.747.724 77.252.400 PT Meprofarm 110.813.120 33.440.000
Lain-lain (masing-masing dibawah
Rp 100 juta) 993.452.047 1.834.464.696 Jumlah 7.708.888.172 6.590.590.991 b. Berdasarkan Umur 2 0 1 5 2 0 1 4 30 Juni 31 Desember 1 - 30 hari 4.255.435.290 5.001.894.436 31 - 60 hari 3.195.947.086 1.268.636.821
Lebih dari 60 hari 257.505.796 320.059.734
2 0 1 5 2 0 1 4
30 Juni 31 Desember
Rupiah 1.824.235.280 1.760.283.363
Dolar Amerika Serikat 5.836.957.979 4.788.338.744
Dolar Australia 47.694.913 41.891.984 Poundsterling Inggris - 76.900 Jumlah 7.708.888.172 6.590.590.991 12. BEBAN AKRUAL 2 0 1 5 2 0 1 4 30 Juni 31 Desember Jasa profesional - 1.133.000.000 THR, Uang Kesehatan 4.110.646.198 -Jumlah 4.110.646.198 1.133.000.000 13. PERPAJAKAN a. Utang Pajak 2 0 1 5 2 0 1 4 30 Juni 31 Desember Pajak Penghasilan: Pasal 4 (2) 87.944.444 45.500.000 Pasal 21 334.438.351 676.686.056 Pasal 22 50.817.766 71.010.262 Pasal 23 38.696.850 140.900.704 Pasal 25 136.489.719 107.460.658 Pajak 29 - 29.843.898
Pajak Pertambahan Nilai 2.095.649.396 2.374.736.929
Jumlah 2.744.036.526 3.446.138.507
b. Beban Pajak Penghasilan
2 0 1 5 2 0 1 4
30 Juni 30 Juni
Pajak kini ( 685.997.750) ( 726.872.750)
Pajak tangguhan 177.471.622 237.577.483
22 13. PERPAJAKAN (Lanjutan)
c. Perhitungan Fiskal
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dengan laba kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
2 0 1 5 2 0 1 4
30 Juni 30 Juni
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain 1.859.902.607 1.007.171.711 Perbedaan temporer:
Perbedaan penyusutan
komersial dan fiskal ( 547.866.380) ( 374.134.069) Imbalan pasca-kerja 1.380.000.000 1.350.000.000 Pembayaran liabilitas
imbalan pasca-kerja ( 122.247.134) ( 25.556.000) Laba atas penjualan
aset tetap -
-Angsuran sewa pembiayaan -
-Penyusutan aset sewa
pembiayaan -
-Bunga sewa pembiayaan -
-Jumlah 709.886.486 950.309.931
Perbedaan tetap:
Representasi dan jamuan 37.588.000 223.754.834 Biaya Umum dan Administrasi Lain 140.655.357 730.889.421 Penghasilan bunga ( 4.041.194) ( 4.634.584)
Jumlah 174.202.163 950.009.671
Laba kena pajak 2.743.991.256 2.907.491.313
Laba kena pajak - dibulatkan 2.743.991.000 2.907.491.000
Beban pajak penghasilan 685.997.750 726.872.750 Dikurangi Pajak Penghasilan
di bayar di muka:
- Pasal 22 (50.070.140) (66.994.329) - Pasal 23 (51.718.344) (41.314.273) - Pasal 25 (731.851.131) (963.268.785) Jumlah ( 833.639.615) ( 1.071.577.387) Taksiran utang Pajak Penghasilan
Central Asia Tbk, PT Bank Jasa Jakarta, PT Dipo Star Finance dan PT Mitsui Leasing Capital Indonesia dan dengan jangka waktu dua (2) tahun. Pembayaran minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian adalah sebagai berikut:
2 0 1 5 2 0 1 4
30 Juni 31 Desember
Dalam satu tahun 588.091.205 1.067.145.700
Antara satu dan dua tahun 494.540.400 85.814.900
1.082.631.605 1.152.960.600 Dikurangi : Biaya pembiayaan
masa datang (60.875.158) ( 52.047.513)
Nilai kini pembiayaan 1.021.756.447 1.100.913.087
Dikurangi:
Bagian jangka pendek ( 552.510.680) ( 1.017.063.884)
Bagian jangka panjang 469.245.767 83.849.203
15. UTANG BANK JANGKA PANJANG
Berdasarkan akta Notaris Perjanjian Pinjaman No. 63 tanggal 12 April 2012 dari Mellyani Noor Shandra S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC NISP) berupa Term Loan dengan jumlah pokok yang tidak melebihi Rp 35.000.000.000 dengan tujuan untuk membiayai renovasi dan penyelesaian akhir interior pabrik sesuai dengan persyaratan ketentuan dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia. Pinjaman ini dikenakan beban bunga sebesar 12,5% - 11,5% per tahun pada tahun 2015 dan 2014, dengan jangka waktu pelunasan 52 bulan sampai dengan tahun 2017. Sesuai dengan Adendum Perjanjian Pinjaman No. 073/CBL/ADD/HN/IV/2013, pembayaran angsuran pokok dan bunga dilakukan setiap tanggal 26 dimulai bulan April 2013.
Pinjaman ini dijamin bersamaan dengan pinjaman bank OCBC NISP jangka pendek (Catatan 8 dan 10).
2 0 1 5 2 0 1 4
30 Juni 31 Desember
Jumlah pokok utang bank 14.433.979.664 17.898.134.786
Dikurangi:
Jatuh tempo dalam satu tahun ( 3.464.155.122) ( 6.928.310.244)
24 16. MODAL SAHAM
Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, susunan kepemilikan saham sesuai dengan pencatatan PT Sinartama Gunita, biro administrasi efek, adalah sebagai berikut :
Jumlah Persentase Jumlah modal
saham pemilikan disetor
PT Pyridam Internasional 288.119.974 53,85% 28.811.997.400
Ir. Sarkri Kosasih 61.740.000 11,54% 6.174.000.000
Rani Tjandra (Almarhum) 61.740.000 11,54% 6.174.000.000
Masyarakat (masing-masing
di bawah 5%) 123.480.026 23,07% 12.348.002.600
Jumlah 535.080.000 100,00% 53.508.000.000 Nama Pemegang Saham
17. TAMBAHAN MODAL DISETOR
2015 dan 2014
Agio saham dari penawaran umum saham Perusahaan kepada masyarakat tahun 2001 120.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100
per saham dan harga penawaran
Rp 105 per saham 600.000.000
Beban emisi saham ( 1.550.921.499)
Sub jumlah ( 950.921.499)
Agio saham dari dividen saham tahun 2002 sejumlah 15.080.000 saham dengan harga pasar
Rp 300 per saham 3.016.000.000
Jumlah 2.065.078.501
18. SALDO LABA DITENTUKAN PENGGUNAANNYA
Sesuai Undang – Undang No. 40 Tahun 2007 mengenai perseroan terbatas, Perusahaan diharuskan untuk membuat penyisihan cadangan wajib sebesar sekurang-kurangnya 20% dari modal Perusahaan yang ditempatkan dan disetor.
Berdasarkan akta Notaris Buntario Tigris, S.H., S.E., M.M. No. 412 tanggal 28 Mei 2012, berita acara Rapat Umum Pemegang Saham memutuskan pencadangan sebesar Rp 1.000.000.000 dari laba bersih tahun buku 31 Desember 2011.
30 Juni 30 Juni Penjualan lokal
Produk farmasi dan
jasa maklon 104.884.809.020 102.945.965.137
Produk alat kesehatan 3.728.671.792 3.782.884.030
108.613.480.812
106.728.849.167
Penjualan ekspor
Produk farmasi 764.312.188 349.312.040
Jumlah Penjualan Bersih 109.377.793.000 107.078.161.207
Rincian pelanggan dengan jumlah penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih adalah sebagai berikut:
2 0 1 5 2 0 1 4
30 Juni 30 Juni
PT Sawah Besar Farma 25.952.200.457 20.549.577.778
PT Antamitra Sembada 24.209.386.904 23.825.074.362
PT Merapi Utama Pharma 12.004.987.001 11.262.767.020
Jumlah 62.166.574.362 55.637.419.160
20. BEBAN POKOK PENJUALAN
2 0 1 5 2 0 1 4
30 Juni 30 Juni
Produksi
Bahan baku dan kemasan yang digunakan 20.472.089.556 20.082.057.170
Upah buruh langsung 1.615.223.766 2.458.916.231
Beban pabrikasi
Gaji, upah dan tunjangan 5.094.503.909 4.677.490.352
Penyusutan (Catatan 8) 3.486.475.088 3.576.685.349
Riset dan pengembangan 613.635.379 213.847.515
Listrik, air dan telepon 1.676.354.187 1.385.055.344
Bahan bakar dan pelumas 564.792.000 912.627.440
Peralatan dan suku cadang 401.726.367 719.751.885
Transportasi 116.548.900 137.454.900
Perbaikan dan perawatan 368.343.368 332.532.375
Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp 50 juta) 5.735.737.258 5.696.377.800
Jumlah beban produksi
26
20. BEBAN POKOK PENJUALAN (Lanjutan)
2 0 1 5 2 0 1 4
30 Juni 30 Juni
Saldo pindahan 40.145.429.778 40.192.796.361
Persediaan barang dalam proses
Awal periode 5.555.977.575 6.065.571.757
Akhir periode ( 10.328.855.756) ( 7.336.984.091)
Beban pokok produksi 35.372.551.597 38.921.384.027
Persediaan barang jadi
Awal periode 14.570.029.271 14.266.398.052
Akhir periode ( 15.696.717.025) ( 16.402.567.411)
Beban pokok penjualan - Produksi 34.245.863.843 36.785.214.668
Barang dagangan Persediaan
Awal periode 1.795.806.406 1.452.849.390
Pembelian 2.157.788.055 2.950.050.673
Akhir periode ( 2.234.782.983) ( 2.132.116.007) Beban pokok penjualan
-Barang dagangan 1.718.811.478 2.270.784.056
Jumlah Beban Pokok Penjualan 35.964.675.321 39.055.998.724
Pada tahun 2015 dan 2014, tidak ada Pembelian dari pemasok yang melebihi 10% dari jumlah pembelian bersih.
2 0 1 5 2 0 1 4
30 Juni 30 Juni
Konsultan pemasaran / Produk Komitmen 28.446.249.054 29.647.875.000
Gaji, upah dan tunjangan 14.956.321.421 13.548.985.455
Perjalanan dinas 1.622.300.811 1.163.297.544
Transportasi 835.201.549 757.180.146
S e w a 1.173.564.827 1.152.975.917
Penyusutan (Catatan 8) 963.983.480 720.771.701
Pengiriman barang 610.752.936 582.974.666
Listrik, air dan telepon 257.145.762 268.730.366
Iklan dan promosi 442.989.648 366.920.828
Perbaikan dan pemeliharaan 126.275.316 161.829.944
Alat tulis kantor 198.486.997 136.384.722
Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp 100 juta) 4.013.994.287 3.430.180.187
Jumlah 53.647.266.088 51.938.106.476
22. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
2 0 1 5 2 0 1 4
30 Juni 30 Juni
Gaji, upah dan tunjangan 8.821.711.104 6.181.394.113
Penyusutan (Catatan 8) 859.559.965 1.244.347.295
Asuransi 1.174.553.695 960.167.882
Perbaikan dan pemeliharaan 574.505.195 1.074.177.959
Sewa (Catatan 25a) 440.833.333 375.000.000
Alat tulis kantor 263.117.742 228.757.184
Jasa profesional 83.250.000 528.500.000
Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp 100 juta) 2.711.997.537 2.396.798.397 Jumlah 14.929.528.571 12.989.142.830 23. BEBAN KEUANGAN 2 0 1 5 2 0 1 4 30 Juni 30 Juni Beban bunga: Utang bank 2.642.898.200 2.713.372.493
Utang pembelian kendaraan 46.702.760 100.662.676
28 24. INFORMASI SEGMEN USAHA
Perusahaan mengelompokkan usahanya berdasarkan dua (2) segmen usaha yaitu produk farmasi dan jasa maklon serta produk alat kesehatan. Perusahaan tidak melakukan penjualan antar segmen. Informasi mengenai segmen Perusahaan adalah sebagai berikut:
Produk farmasi Produk alat
dan jasa maklon kesehatan Jumlah
Penjualan bersih 105.649.121.208 3.728.671.792 109.377.793.000
Beban pokok penjualan ( 34.245.863.843) ( 1.718.811.478) ( 35.964.675.321)
Laba dari usaha 71.403.257.365 2.009.860.314 73.413.117.679
Beban penjualan dan pemasaran ( 52.830.981.885) ( 816.284.203) ( 53.647.266.088)
Beban umum dan administrasi ( 14.871.872.662) ( 57.655.909) ( 14.929.528.571)
Beban keuangan ( 2.689.600.960)
Laba atas penjualan
aset tetap 86.886.285
Pendapatan bunga 4.041.194
Laba selisih kurs mata uang asing ( 416.815.989)
Lain lain - bersih 39.069.056
Laba sebelum pajak penghasilan 1.859.902.606
Beban pajak penghasilan ( 508.526.128)
Laba tahun berjalan 1.351.376.478
Pendapatan komprehensif lainnya
-Jumlah laba komprehensif
pada tahun berjalan 1.351.376.478
Aset dan Liabilitas
Jumlah aset 171.304.141.692 3.406.883.517 174.711.025.209
Jumlah liabilitas 76.659.974.462 140.735.648 76.800.710.110
Informasi segmen lainnya:
Pengeluaran modal 1.299.345.338 - 1.299.345.338
Penyusutan 5.310.018.533 - 5.310.018.533
Amortisasi 5.894.491 - 5.894.491
Produk farmasi Produk alat
dan jasa maklon kesehatan Jumlah
Penjualan bersih 103.295.277.177 3.782.884.030 107.078.161.207
Beban pokok penjualan ( 36.785.214.668) ( 2.270.784.056) ( 39.055.998.724)
Laba dari usaha 66.510.062.509 1.512.099.974 68.022.162.483
Beban penjualan dan pemasaran ( 51.252.812.088) ( 685.294.388) ( 51.938.106.476)
Beban umum dan administrasi ( 12.928.605.797) ( 60.537.033) ( 12.989.142.830)
Beban keuangan ( 2.814.035.169)
Laba atas penjualan
aset tetap 203.000.000
Pendapatan bunga 4.634.584
Laba selisih kurs mata uang asing 211.343.775
Lain lain - bersih 307.315.344
Laba sebelum pajak penghasilan 1.007.171.711
Beban pajak penghasilan ( 489.295.267)
Laba tahun berjalan 517.876.444
Pendapatan komprehensif lainnya
-Jumlah laba komprehensif
pada tahun berjalan 517.876.444
Aset dan Liabilitas
Jumlah aset 169.950.401.749 3.196.759.729 173.147.161.478
Jumlah liabilitas 77.875.392.383 852.619.435 78.728.011.818
Informasi segmen lainnya:
Pengeluaran modal 1.550.634.145 - 1.550.634.145
Penyusutan 5.541.804.345 - 5.541.804.345
Amortisasi 8.259.627 - 8.259.627
30 Juni 2 0 1 4
Penjualan bersih Perusahaan kepada pelanggan yang berdomisili di Jakarta merupakan 68,47% dan 61,5% dari jumlah penjualan bersih pada tahun 2015 dan 2014.