• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL 1. Himpunan FEB. Nur Azmi Karim, SE, M.Si. Fakultas. Modul ke: Program Studi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODUL 1. Himpunan FEB. Nur Azmi Karim, SE, M.Si. Fakultas. Modul ke: Program Studi"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

Modul ke:

Fakultas

Program Studi

MODUL 1

Himpunan

Nur Azmi Karim, SE, M.Si

01

(2)

Penulisan Himpunan

Himpunan adalah suatu kumpulan objek yang berbeda, yang mungkin merupakan suatu kelompok bilangan- bilangan berbeda, orang, makanan, atau sesuatu lainnya.

Ada dua cara penulisan suatu himpunan : dengan menyebutkan satu persatu dan dengan gambaran. Jika kita memisalkan S mewakili himpunan dari tiga bilangan 2,3, dan 4 maka kita dapat menuliskan dengan menyebutkan satu persatu dari himpunan setiap elemen,

(3)

Tetapi bila kita misalkan I merupakan himpunan untuk seluruh bilangan bulat positif, menyebut satu persatu akan sulit, dan kita boleh menjelaskan elemen-elemen secara sederhana dan menulis,

I = {x | x bilangan bulat positif}

yang sering dibaca sebagai berikut :” I adalah himpunan seluruh bilangan- bilangan x sedemikian rupa sehingga x merupakan bilangan bulat positif.” Tanda kurung digunakan untuk menutup himpunan kedua kasus tersebut.

Suatu himpunan dengan elemen- elemen bilangan hingga yang ditunjukkan oleh himpunan S di atas disebut himpunan hingga (finite set). Di lain pihak himpunan I masing- masing dengan elemen- elemen bilangan tak hingga, merupakan contoh himpunan tak hingga (infinite set).

(4)

Anggota dalam suatu himpunan dinyatakan dalam simbol (berasal dari huruf Yunani epsilon untuk “elemen”), dibaca sebagai “suatu elemen dari”, bisa dituliskan :

2 S 3 S 8 I 9 I

Tetapi, 8 S dibaca 8 bukan elemen dari himpunan S. Jika gunakan simbol R untuk menunjukkan himpunan dari seluruh bilangan nyata, maka pernyataan x adalah suatu bilangan nyata dapat disederhanakan menjadi :

x R

∈ ∈ ∈

(5)

Bila dua himpunan dibandingkan satu dengan yang lainnya, beberapa jenis hubungan yang mungkin dapat diselidiki. Bila dua himpunan S1 dan S2berisi elemen- elemen yang sama :

S1 = 2,7,a,fdan S2 = 2,a,7,f

Maka S1 dan S2 dikatakan sama meskipun orde yang terlihat pada elemen- elemen himpunan tidak penting.

Himpunan jenis lain adalah bahwa satu himpunan mungkin merupakan himpunan bagian dari himpunan lainnya. Kalau kita mempunyai dua himpunan,

S = 1,3,5,7,9dan T = 3,7

Maka T adalah himpunan bagian dari S karena setiap elemen T adalah juga elemen S. Pernyataan yang lebih pasti mengenai hal ini adalah: T adalah himpunan bagian S jika dan hanya jika x T memenuhi x S. Dengan menggunakan simbol himpunan (berada dalam) dan

(termasuk), kita bisa menulis :

T S atau S T

Hubungan di antara Himpunan- himpunan

(6)

Pada ekstrem lainnya himpunan bagian S yang terkecil adalah suatu himpunan yang tidak berisi elemen sama sekali. Himpunan seperti itu disebut sebagai himpunan nol atau himpunan kosong dengan simbol ϕ atau { }. Jika himpunan nol bukan merupakan himpunan bagian S (ϕ S ), maka ϕ harus berisi paling sedikit satu elemen x sehingga x S. Tetapi karena definisi himpunan nol tidak mempunyai elemen apapun kita tidak dapat mengatakan ϕ S; karena itu, himpunan nol adalah adalah himpunan bagian S.

(7)

Hubungan tipe ketiga adalah dua himpunan yang seluruh elemennya berbeda sama sekali. Dalam kasus ini, kedua himpunan tersebut dikatakan menjadi terputus (disjoint). Sebagai contoh, himpunan seluruh bilangan bulat positif dan himpunan seluruh bilangan bulat negatif adalah himpunan yang terputus. Hubungan tipe keempat terjadi bila dua himpunan mempunyai beberapa elemen yang sama tetapi beberapa elemen diantaranya “aneh” satu sama lainnya. Dalam peristiwa itu kedua himpunan tidak sama maupun terputus (disjoint), tetapi juga bukan bagian himpunan satu dengan lainnya.

(8)

Operasi Himpunan

Himpunan dapat juga dilakukan operasi

matematis, ada tiga prinsip operasi yang

akan dibahas yaitu gabungan (union), irisan

(interseption),dan komplemen himpunan.

Untuk mendapatkan gabungan dari dua

himpunan A dan B perlu dibentuk

himpunan baru yang berisi elemen- elemen

yang dimiliki olah A maupun B, atau berisi

elemen A dan B. Himpunan gabungan

menggunakan simbol A

B (baca A

(9)

Contoh 1

Jika A = {3,5,7}dan B = {2,3,4,8},

maka

A ᵕ B = {2,3,4,5,7,8}

Contoh ini menunjukkan suatu kasus

dimana himpunan A dan B tidak sama dan

tidak disjoint dan A bukan himpunan

bagian dari B serta sebaliknya.

(10)

Contoh 2

Gabungan dari himpunan seluruh bilangan bulat dan himpunan seluruh bilangan pecahan adalah himpunan seluruh bilangan rasional. Demikian pula, gabungan bilangan rasional dan himpunan bilangan irasional menghasilkan himpunan seluruh bilangan nyata.

Irisan himpunan A dan B adalah suatu himpunan baru yang berisi elemen- elemen milik A dan B. Himpunan irisan diberi simbol A ᴖ B (baca A irisan B).

(11)

Contoh 3

Dari himpunan A dan B pada contoh 1, dapat ditulis

A ᴖ B = {3} Contoh 4

Bila A = {-3, 6,10} dan B {9,2,7,4},

maka Aᴖ B = ϕ. Himpunan A dan

himpunan B adalah disjoint sehingga

irisannya adalah himpunan kosong tidak

ada elemen milik bersama A dan B

(12)

Hal yang dapat lebih dimengerti dengan

membandingkan

definisi

irisan

dan

gabungan, sebagai berikut :

Irisan

: A B = {x | x A dan x B

Gabungan: A B = {x | x A dan x B

Sebelum

menjelaskan

himpunan

komplement,

akan

dijelaskan

terlebih

dahulu konsep himpunan universal.

(13)

Bila bilangan yang digunakan adalah himpunan dari tujuh bilangan positif yang pertama, kita dapat menunjuk himpunan itu sebagai himpunan universal U. Jadi dengan himpunan tertetu, katakanlah A = {3,6,7}, kita dapat mendefinisikan himpunan A yang lain( baca komplement A) sebagai himpunan yang berisi seluruh bilangan dalam himpunan universal U yang tidak ada dalam himpunan A, yaitu :

(14)

Contoh 5

Bila U = {5,6,7,8,9} dan A = {5,6}, maka Ā = {7,8,9}

Contoh 6

Apa komplement dari U ? Karena setiap objek (bilangan) yang sedang dipertimbangkan termasuk dalam himpunan universal, komplemen U harus kosong. Jadi Ũ = ϕ

Ketiga jenis operasi dapat disajikan dalam bentuk tiga diagram yang dikenal sebagai diagram Venn

(15)

A

(16)

Dalil- dalil Operasi Himpunan

Dari gambar di atas dapat dilihat dapat dilihat daerah yang berwarna gelap (diarsir) pada diagram (a) tidak hanya menunjukkan A U B tetapi juga B U A. Hal yang sama berlaku untuk diagram (b), dimana daerah yang berwarna gelap tidak hanya menunjukkan A B tetapi juga B A. Jika dirumuskan, hasilnya merupakan hukum komutatif dari gabungan dan irisan :

A U B = B U A A B = B A Hubungan ini sama dengan dalil aljabar

(17)

Untuk memperoleh gabungan dari tiga himpunan A, B, dan C, kita terlebih dahulu mencari gabungan dari dua himpunan manapun, kemudian hasil gabungan digabungkan dengan himpunan yang ketiga, cara yang sama dapat diterapkan untuk operasi irisan. Hasil dari operasi semacam ini digambarkan sebagai berikut :

(18)

Hukum Asosiatif dari gabungan dan irisan : Aᵕ(BᴖC) = (AᵕB)ᵕC

Aᴖ(BᴖC) = (AᴖB)ᴖC Menyerupai hukum aljabar

a + (b+c) = (a+b)+c dan a x (bxc) = (axb)xc

(19)

Contoh 7

Buktikan hukum distributif jika diketahui

A = {4,5}, B = {3,6,7}, dan C = {2,3}

Untuk membuktikan bagian pertama hukum ini, kita tunjukkan pernyataan sebelah kiri dan sebelah kanan secara terpisah:

Kiri : Aᵕ(BᴖC) = {4,5}ᵕ{3}= {3,4,5}

Kanan : (AᵕB)ᴖ(AᵕC) = {3,4,5,6,7}ᴖ{2,3,4,5}={3,4,5 }

Karena kedua sisi memberikan hasil yang sama, maka hukum tersebut terbukti. Cara yang sama digunakan utnuk bagian kedua hukum distributif, di mana kita peroleh :

Kiri : Aᴖ(BᵕC) = {4,5}ᴖ{2,3,6,7}= ϕ Kanan : (AᴖB)ᵕ (AᴖC) = ϕᵕϕ = ϕ

(20)

Contoh 8

Diketahui himpunan universal

U=u|u = bilangan bulat positif dan u ≤ 15}, dan A {y|y = 3x; x = bilangan bulat positif

dan x ≤ 5}.

Manakah yang menjadi elemen dari himpunan A1...

(21)

Kaidah- Kaidah dalam matematika dalam pengoperasian Himpunan Kaidah Idempoten a. A U A = A b. A ∩ A = A Kaidah Asosiatif a. ( A U B )C U = A U ( B U C ) b. (A ∩ B) ∩ C = A ∩ (B ∩ C ) Kaidah Komutatif a. A U B = B U A b. A ∩ B = B ∩ A

(22)

Kaidah Distributif a. A U ( B ∩ C ) = ( A U B ) ∩ ( A U C ) b. A ∩ ( B U C ) = ( A ∩ B ) U ( A ∩ C ) Kaidah Identitas a. A U Ø = A b. A ∩ Ø = Ø c. A U U = U d. A ∩ U = A Kaidah Kelengkapan a. A U Ā = U b. A ∩ Ā= Ø c. ( Ā ) = A d. U ≡ Ø Ø ≡ U Kaidah De Morgan a. (A U B)= Ā.∩ B b. (A ∩ B) = Ā U B

(23)

Skema Bilangan

Himpunan Bilangan Asli

Himpunan bilangan asli adalah himpunan bilangan yang anggota- anggotanya merupakan bilangan bulat positif.

N = { 1,2,3,4,5,6,… } Himpunan Bilangan Prima

Himpunan bilangan prima adalah himpunan bilangan-bilangan asli uang hanya dapat dibagi dengan dirinya sendiri dan satu, kecuali angka 1

P = { 2,3,5,7,11,13, … } Himpunan Bilangan Cacah

Adalah himpunan bilangan yang anggota- anggotanya merupakan bilangan bulat positif digabung dengan nol.

(24)

Himpunan Bilangan Bulat

Adalah himpunan bilangan yang anggota- anggotanya seluruh bilangan bulat baik yang negatif, nol, maupun yang positif

B = {…,-3, -2, -1, 0,1,2,3,…} Himpunan Bilangan Rasional

Adalah himpunan bilangan yang anggota- anggotanya merupakan bilangan yang dapat dinyatakan sebagai p/q dimana p,q Є bulat dan q ≠ 0 atau dapat dinyatakan sebagai suatu decimal berulang

Contoh : 0,-2,2/7,5,2/11, dan lain- lain Himpunan Bilangan Irasional

Adalah himpunan bilangan yang anggota- anggotanya tidak dapat dinyatakan sebagai p/q atau tidak dapat dinyatakan sebagai suatu decimal berulang.

(25)

Himpunan Bilangan Rill

Adalah himpunan yang anggota- anggotanya merupakan gabungan dari himpunan bilangan rasional dan irasional.

Contoh : log 10; 5/8;-3; 0,3

Himpunan bilangan imajiner

Adalah himpunan bilangan yang anggota- anggotanya merupakan I (satuan imajiner) dimana i merupakan lambing bilangan baru yang bersifat i2 = -1,

Contoh : i,4i,5i

Himpunan Bilangan Kompleks

Adalah himpunan bilangan yang anggota- anggotanya (a+bi) dimana a,b Є R, i2 = -1, dengan a bagian rill dan b bagian imajiner.

(26)

Contoh Soal dan Pemecahannya :

1. Gambarkanlah sebuah diagram venn untuk menunjukkan himpunan universal U dan himpunan bagian- bagian A serta B jika :

U = {1,2,3,4,5,6,7,8} A = {2,3,5,7} B = {1,3,4,7,8}, Selesaikan : a. A – B c. A ∩ B e. A ∩ B b. B – A d. A U B f. B ∩ Ā

(27)

2. Berdasarkan hukum- hukum matematika dalam pengoperasian himpunan sebagaiman tercantum pada daftar di muka, sederhanakanlah pernyataan- pernyataan himpunan berikut :

a. B U (B U A) b. A U (Ā ∩ B)

(28)

Terima Kasih

Referensi

Dokumen terkait

Pelatihan dalam 1 kurun waktu tertentu yang mana karyawan baru berdampingan dengan karyawan labih pengalaman untuk belajar menguasai Ketrampilan & Prosedur pekerjaan

Saran yang dapat disampaikan untuk penelitian selanjutnya adalah menguji pohon keputusan yang dihasilkan pada data uji real untuk wilayah lain dan menerapkan algoritme

Semenjak kecil kita sudah diajarkan untuk berkterampilan mengolah pelastik botol bekas menjadi sebuah mainan plastik yang mempunyai nilai jual Mengurangi penggunaan bahan baku

Untuk hasil uji signifikansi secara parsial atau uji t pada data dari hasil jawaban responden generasi milenial akhir menunjukkan bahwa Financial Knowledge (X 1

Penelitian ini menghasilkan blueprint data architecture yang dapat digunakan sebagai acuan untuk pengembangan sistem informasi akademik untuk mendukung dan

Di bidang pencegahan agar seseorang tidak jatuh dalam keadaan stres, cemas, dan atau depresi maka sebaiknya kekebalan yang bersangkutan perlu ditingkatkan agar mampu

Pemecahan masalah yang optimal mungkin membutuhkan kerendahan hati dalam kadar tertentu atau kemampuan untuk mengakui bahwa ia tidak sempurna dan bahwa mungkin ada

[r]