ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PENJAHITAN BISBAN PADA PRODUKSI
SANDAL
DI CV. ALFIAN JAYA
TAIBIYATI 1307 030 701
Dosen Pembimbing
PENDAHULUAN
Kualitas merupakan suatu faktor utama dalam memilih suatu produk. Jika suatu produk ingin laku dipasaran haruslah memiliki kualitas yang baik.
Pemeriksaan kualitas di CV. Alfian Jaya belum pernah dilakukan analisis apalagi dilakukan analisis statistik, maka perlu dilakukan penelitian tentang kualitas sandal untuk memberikan informasi kepada CV. Alfian Jaya mengenai pengendalian kualitas dalam proses produksi
Permasalahan
Bagaimana analisis pengendalian kualitas proses
penjahitan bisban pada produksi sandal di CV. Alfian
Jaya secara statistik?
Bagaimana kapabilitas proses penjahitan bisban pada
produksi sandal di CV. Alfian Jaya dalam
menghasilkan sandal yang berkualitas?
Tujuan Penelitian
Mengetahui apakah proses penjahitan bisban pada
produksi sandal di CV. Alfian Jaya telah
terkendali secara statistik.
Mengetahui kapabilitas proses penjahitan bisban
pada produksi sandal di CV. Alfian Jaya dalam
menghasilkan sandal yang berkualitas.
Manfaat
Memberikan informasi kepada pihak CV. Alfian
Jaya agar dapat menjaga dan meningkatkan kualitas
produksi sandal jika terjadi ketidaksesuain.
Bahan masukan untuk pengambilan kebijakan dalam
membuat target kualitas sandal melalui proses
penjahitan bisban.
Dapat meminimalkan adanya cacat produksi,
Batasan Masalah
Pada penelitian ini tentu ada kendala-kendala antara
lain disebabkan terbatasnya waktu dan biaya.
Penelitian hanya dilakukan pada pemeriksaan
proses penjahitan bisban dalam produksi sandal.
TINJAUAN PUSTAKA
Uji Keacakan Data
Hipotesis
H
0: Data pengamatan telah acak
H
1: Data pengamatan tidak acak
Statistik uji :
Daerah penolakan : Tolak H
0 ,Z
hit> Z
α/2{ } [ ] ) 1 ( ) ( ) 2 ( 2 1 /( ) 2 ( 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 − + + − − + + − = n n n n n n n n n n n n n n r z
Uji Distribussi Poisson
Hipotesis
H
0: data pengamatan berdistribusi poisson
H
1: data pengamatan tidak berdistribusi
poisson
Statistik Uji
Daerah penolakan :
Tolak H
0jika D
hit> D
(1-α,n)) ( ) ( sup S x F0 x D x − =
Peta Kendali C
Peta kendali u pada dasarnya mengikuti distribusi
Poisson karena jumlah kesempatan untuk terjadinya cacat dalam setiap unit tak terhingga, sementara
probabilitas terjadinya cacat dalam satu areal dari satu unit produk sangat kecil, mendekati nol
n
u
k
u
BKB
u
Tengah
Garis
n
u
k
u
BKA
−
=
=
+
=
Kapabilitas Proses
Jika nilai > 1 maka proses dapat
dikatakan kapabel
' ˆ '1
)
0
(
1
ˆ
p
x
e
up
=
−
=
=
−
−( )
3
ˆ
ˆ
' %Z
p
p
pk=
% ˆ pk pDiagram Pareto
Diagram pareto adalah suatu gambar yang
mengurutkan klasifikasi data dari kiri ke
kanan menurut urutan rangking tertinggi
hingga terendah. Hal ini dapat
membantu menemukan permasalahan
yang paling penting untuk segera
diselesaikan (rangking tertinggi) sampai
masalah yang tidak harus segera
Diagram Ishikawa
Diagram ishikawa merupakan suatu grafik
yang menggambarkan hubungan antara
masalah atau akibat dengan faktor-faktor
yang menjadi penyebabnya.
Proses Pembuatan Sandal 1. Proses Pemotongan 2. Proses Sablon 3. Proses Press 4. Proses Plong 5. Proses Penjahitan 6. Proses Sole 7 1 6 5 4 3 2
METODOLOGI PENELITIAN
Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer hasil penjahitan bisban pada produksi sandal
home industry CV Alfian Jaya
Variabel Penelitian
X1 : Jahitan loncat X2 : Jahitan miring X3 : Bahan kotor
X4 : Terdapat jahitan pada tempat yang bukan jalur jahit X5 : Benang terurai
Cara Pengambilan Sampel
Dari penelitian pendahulan didapatkan nilai hasil jahit sebesar 1,83 sehingga banyaknya sampel yang diambil untuk satu kali
pengamatan memenuhi batas kendali bawah positif adalah
0 > − = n u k u BKB n u k u > u k n 2 > 83 , 1 9 > n 5 91 , 4 ≈ > n
Langkah Analisis
1.
Melakukan uji keacakan data
2.
Melakukan analisis melalui Peta kendali untuk
pada proses penjahitan bisban
3.
Melakukan perhitungan kapabilitas proses.
4.
Melakukan analisis melalui diagram pareto.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Statistika Deskriptif Tanggal Waktu Pengamatan 09.00-10.00 10.00-11.00 11.00-12.00 13.00-14.00 14.00-15.00 11-05-2010 33 33 19 29 31 12-05-2010 26 30 19 26 20 13-05-2010 31 27 25 31 24 14-05-2010 26 30 26 26 20 15-05-2010 24 23 20 - -17-05-2010 25 28 26 24 20 18-05-2010 26 19 20 21 19Uji Keacakan Data
Hipotesis
H0: data pengamatan telah diambil secara acak dari suatu populasi
H1: data pengamatan telah diambil secara tidak acak dari suatu populasi
Daerah Penolakan Tolak H0 Z hit>
Dari hasil perhitungan didapatkan nilai Zhitung lebih kecil dari nilai Z0,025 yaitu 1,767 < 1,96. Dapat diputuskan gagal tolak H0 yang berarti bahwa data hasil penelitian penjahitan bisban telah diambil secara acak dari populasi. Runs Test 2 70 260 330 122 1,767 ,077 Test Value a
Cases < Test Value Cases >= Test Value Total Cases
Number of Runs Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Total_Cacat Median a. 2 α Z
Uji Distribusi Poisson
Hipotesis
H0 : data pengamatan berdistribusi poisson
H1 : data pengamatan tidak berdistribusi poisson Daerah Penolakan
Tolak H0 , Dhit > D(1-α,n) D(1-α, n) =
Dari hasil perhitungan didapatkan bahwa nilai Dhitung lebih kecil dari nilai D(1-α,n) yaitu 0,056 < 0,075. Dapat diputuskan gagal tolak H0 yang berarti bahwa data hasil pengamatan pada penjahitan bisban berdistribusi poisson.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
330 2,51 ,074 ,056 -,074 1,343 ,054 N Mean Poisson Parametera,b
Absolute Positive Negative Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
Total_Cacat
Test distribution is Poisson. a.
Calculated from data. b. 075 , 0 330 36 , 1 36 , 1 = = n
Peta Kendali C
Dari titik-titik pengamatan yang ada pada gambar tidak ada satu titik yang berada di luar batas kendali sehingga
dapat disimpulkan bahwa hasil penjahitan bisban dalam keadaan terkendali. Sample S a m p le C o u n t P e r U n it 31 28 25 22 19 16 13 10 7 4 1 4.0 3.5 3.0 2.5 2.0 1.5 1.0 _ U=2.506 BKA=4.008 BKB=1.004
Kapabilitas Proses
kemampuan proses penjahitan bisban pada produksi sandal masih rendah sehingga dapat disimpulkan bahwa proses penjahitan bisban tidak kapabel walaupun pada proses peta kendali dikatakan
terkendali dan memerlukan perbaikan secara terus menerus.
506 , 2 33 7 , 82 = = u ' ˆ ' 1 ˆ e u p = − − 506 , 2 1−e− 9185 , 0 = = 3 ) 9185 , 0 ( ˆ % Z ppk = = 44 , 0 3 33 , 1 =
Diagram Pareto
Diagram pareto proses penjahitan bisban dapat diketahui bahwa jenis cacat jahitan miring yang menjadi prioritas cacat tertinggi
dibandingkan jenis cacat lainnya dengan persentase jenis cacat
jahitan miring sebesar 44,5% sedangkan jenis cacat terendah adalah jenis cacat tidak terjahit dengan persentase sebesar 1,1%. Dari sini dapat disimpulkan bahwa jenis cacat yang menjadi prioritas utama yang harus diperbaiki sehingga dapat meminimalkan produk cacat adalah jahitan miring.
Diagram Ishikawa Manusia Kurang Konsentrasi Terburu-buru Jahitan miring
Berwarna Hitam Penerangan Kurang
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Pada peta kendali berdasarkan jenis cacat pada proses
penjahitan bisban yaitu peta kendali c didapatkan batas kendali atas dan bawah sebesar 4,008 dan 1,004 garis tengah sebesar 2,506. Dari peta kendali c menunjukkan bahwa proses dalam keadaan terkendali.
2. Hasil analisis kapabilitas proses menunjukkan bahwa proses penjahitan bisban bulan Mei 2010 berada dalam keadaan terkendali hasil perhitungan nilai sebesar 0,44menunjukkan bahwa kemampuan proses penjahitan dalam menghasilkan bisban yang sesuai dengan
spesifikasi masih rendah sehingga diperlukan perbaikan secara terus menerus untuk meningkatkan kemampuan proses.
%
ˆ pk
Saran
Saran yang dapat diberikan kepada pihak CV. Alfian Jaya untuk peningkatan kemampuan proses adalah dengan cara menekan jumlah cacat yang terjadi pada proses penjahitan dimana prioritas cacat yang ditangani adalah cacat dengan frekuensi terbanyak berdasarkan
analisis diagram Pareto. Selain itu disarankan pada home industry adalah memberikan tambahan penerangan pada siang hari di bagian penjahitan bisban karena hal tersebut merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi