PENGEMBANGAN SISTEM
PEMBELAJARAN ONLINE PADA
SOFTWARE LABORATORY CENTER
BINUS UNIVERSITY
Danella Indriani, Risan Susanti, Dennise Adrianto, Hendro
BINUS UniversityJl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530, Telp: (+6221) 53696969/53696999, [email protected], [email protected]
PENDAHULUAN
Teknologi informasi telah mengalami perkembangan yang sangat pesat saat ini. Perkembangan teknologi informasi ini telah memberikan dampak yang besar dalam banyak aspek kehidupan. Hal ini ditandai dengan semakin banyak orang yang menggunakan serta memanfaatkan teknologi informasi. Salah satu teknologi informasi yang sedang berkembang saat ini adalah web. Web memungkinkan berbagai sarana pendukung informasi dan bisnis menjadi lebih efisien. Karena pengaksesannya yang dapat dilakukan dari mana saja, situs web juga telah menjadi sarana bagi perusahaan dalam berinovasi untuk meningkatkan kualitas layanan.
Software Laboratory Center adalah salah satu unit layanan teknis pada Universitas Bina Nusantara yang secara khusus menangani kegiatan praktikum bagi mahasiswa yang mendapatkan matakuliah pemrograman (programming). Kegiatan praktikum dilaksanakan secara langsung oleh para asisten. Untuk meningkatkan kualitas layanan, Software Laboratory Center secara terus menerus melakukan inovasi.
Sebagai contoh salah satu usaha Software Laboratory Center dalam meningkatkan kualitas layanan sebelumnya adalah dengan membuat bahan mengajar tambahan seperti Hands on Lab (HOL) dan
Video Tutorial. Hands On Lab merupakan
tutorial dalam bentuk dokumen portable yang dapat dijadikan panduan bagi mahasiswa. Sedangkan Video Tutorial adalah tutorial dalam bentuk video yang interaktif. Hands On
Lab (HOL) ini biasanya didistribusikan secara
manual ke mahasiswa oleh asisten pada saat kegiatan praktikum berlangsung sedangkan untuk Video Tutorial, asisten memberi
informasi ke mahasiswa tentang cara pengaksesannya di saluran video Youtube. Tidak meratanya proses distribusi dan penyampaiaan informasi serta format dokumen yang tidak fleksibel telah menjadi kekurangan dan masalah dari Hands On Lab (HOL) dan Video Tutorial.
Oleh sebab itu, dibutuhkan sebuah tutorial untuk mahasiswa yang dapat diakses tanpa terbatas waktu, tempat, dan format dokumen. Selain hal itu Software Laboratory Center juga menginginkan sebuah sistem yang dapat mengukur kemajuan proses pembelajaran. Sebagai dasar pemikiran ini maka akan dibuat sebuah sistem pembelajaran berbasis web yang diberi nama Online Learning System yang dapat diakses bukan hanya oleh mahasiswa Universitas Bina Nusantara tetapi juga masyarakat luas.
Untuk mendukung dan mempermudah pengolahan data Online Learning System pada Software Laboratory Center – Universitas Bina Nusantara, maka digunakan database SQL Server 2008 untuk menyimpan data yang diperkukan dan PHP dengan framework Code Igniter sebagai layanan bantuan untuk mengatur dan mengolah data menjadi informasi yang dibutuhkan.
Dalam skripsi ini, ruang lingkup dalam pembahasan mengenai analisis dan perancangan sistem adalah sebagai berikut: 1. Pembagian role untuk pengguna Online
Learning System, yaitu admin, member, dan guest.
2. Sistem pendaftaran pengguna pada Online Learning System, yang terbuka bagi masyarakat luas.
3. Sistem materi tutorial pada Online Learning System termasuk pengaturan katalog dan data materi tutorial.
4. Sistem latihan atau kuis pada Online Learning System termasuk pengaturan sistem, data dan penilaian dalam latihan atau kuis.
5. Sistem pengukuran dan pengolahan data kemajuan belajar pengguna pada Online Learning System.
6. Sistem pengaturan konten (back-end) pada Online Learning System.
Tujuan penulisan laporan skripsi ini adalah:
1. Menganalisa dan merancang Online Learning System yang dapat menyediakan fasilitas belajar dan latihan untuk mahasiswa BINUS University dan masyarakat luas.
2. Merancang Online Learning System yang dapat mengukur dan mengolah data kemajuan belajar pengguna.
3. Merancang Online Learning System yang dapat menjadi media Software Laboratory
Center dalam menyalurkan materi pembelajaran kepada mahasiswa BINUS University dan masyarakat luas.
Manfaat yang ingin diperoleh dari penulisan laporan skripsi ini adalah:
1. Menghasilkan aplikasi bagi pihak perusahaan berkaitan dengan permasalahan yang muncul.
2. Membuat Online Learning System yang dapat mengukur kemajuan proses pembelajaran.
3. Meningkatkan kualitas layanan Software Laboratory Center Universitas Bina Nusantara.
Dalam penelitian ini, metodologi yang digunakan adalah studi kepustakaan dan metode perancangan, dengan detail sebagai berikut:
1. Studi Kepustakaan
Dalam melakukan penelitian ini dilakukan studi kepustakaan dengan mencari, mempelajari serta memahami sumber buku, artikel, dan sumber lainnya yang dapat dijadikan sebagai penunjang penelitian.
2. Metode Perancangan
Metode yang digunakan dalam perancangan penelitian ini adalah metode
Waterfall. Metode Waterfall dilakukan
secara bertahap dan berurutan, tahap tidak dapat dilakukan apabila tahap sebelumnya belum selesai dilakukan.
Secara umum sistematika penulisan skripsi terbagi menjadi 5 bab, yaitu:
BAB 1 Pendahuluan
Menjelaskan latar belakang penelitian yang menjadi dasar pemilihan judul, termasuk ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas, tujuan dan manfaat yang diperoleh dari penulisan ini, metodologi yang digunakan untuk analisa dan perancangan, serta sistematika penulisan skripsi.
BAB 2 Landasan Teori
Bab ini berisi teori dan konsep dari para ahli yang digunakan sebagai dasar penelitian ini. Teori dan konsep yang digunakan diperoleh melalui studi pustaka.
BAB 3 Deskripsi Umum Perusahaan Bab ini berisi tentang gambaran perusahaan secara umum, struktur organisasi perusahaan, analisis perusahaan, analisa mengenai permasalahan yang dihadapi, analisis strategi yang digunakan, analisa mengenai informasi yang dibutuhkan oleh pihak manajemen, dan usulan solusi atas permasalahan yang dihadapi.
BAB 4 Hasil dan Pembahasan
Bab ini membahas tentang perancangan Online Learning System yang diusulkan sebagai usulan atas jawaban masalah berdasarkan data yang diperoleh dari Software Laboratory Center (SLC) – Binus
University.
BAB 5 Simpulan dan Saran
Bab ini merupakan bab penutup yang berisi simpulan dari hasil yang diperoleh dan saran perbaikan terhadap hasil rancangan Online Learning System yang telah dihasilkan.
METODE PENELITIAN
Perancangan penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Waterfall.
Waterfall Model biasa disebut classic life cycle, menyediakan sebuah pendekatan
sekuensial semantik untuk membangun piranti
lunak yang dimulai dengan spesifikasi kebutuhan customer, kemudian perencanaan, perancangan, pembangunan, dan penyebaran (Pressman, 2010:39).
1. Communication
Tahap ini terbagi menjadi dua, yaitu
Project Initiation dan Requirement Gathering. Requirement gathering harus
dilakukan secara intensif dan difokuskan kepada software.
Pada tahap ini yang dilakukan penulis yaitu secara langsung kepada bagian
assistant development untuk mendapatkan
informasi mengenai masalah yang sedang dihadapi oleh perusahaan. Berikut merupakan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan Bapak Hendro selaku Assistant Development Software Laboratory Center BINUS University.
2. Planning
Setelah tahap komunikasi selesai, maka akan masuk tahap berikutnya, yaitu perencanaan. Perencanaan terbagi menjadi tiga, yaitu Estimating, Scheduling, dan
Tracking. Pada tahap ini software engineer
melakukan estimasi biaya dan waktu untuk menyelesaikan tahap – tahap pembuatan
software.
Pada tahap ini yang dilakukan penulis yaitu perencanaan terhadap tahap-tahap pembuatan software beserta dengan waktunya.
3. Modelling
Setelah tahap perencanaan selesai, selanjutnya software engineer melakukan analisis dan desain sistem. Pada tahap desain difokuskan pada empat atribut program yaitu Struktur Data, Arsitektur
Software, Penggambaran Interface, dan Detil Algoritma. Pada tahap ini
requirements diubah menjadi software representation sebelum code dimulai.
Pada tahap ini yang dilakukan penulis yaitu rancangan aplikasi yang dapat membantu menspesifikasikan kebutuhan sistem. Rancangan aplikasi ini dibuat dengan menggunakan UML (Unified
Modelling Language) yang terdiri dari: a. Use Case
b. Class Diagram c. Sequence Diagram 4. Construction
Pada tahap ini hasil analisis dan desain yang dilakukan pada tahap perancangan akan diubah ke dalam bentuk bahasa yang dimengerti oleh mesin. Setelah penulisan code sudah selesai, maka program akan diuji. Pengujian dilakukan agar segala bentuk kesalahan yang terjadi pada program dapat dibetulkan.
Pada tahap ini yang dilakukan penulis yaitu pembuatan modul yang ada sesuai dengan user requirement yang telah ditentukan dan dirancang pada tahap pertama.
Setelah modul selesai dibuat, dilakukan pemeriksaan apakah modul sudah dibuat sesuai dengan yang diinginkan atau belum.
5. Deployment
Setelah pembangunan selesai dilakukan, maka software engineer akan masuk kedalam tahap penyebaran/deployment. Pada tahap ini software engineer menyediakan dokumentasi untuk semua fitur yang ada dalam program. Pada tahap ini juga, software engineer mendapatkan umban balik dari user terhadap software yang dibuat untuk perbaikan yang lebih baik dengan modifikasi dan fiturnya. Pada tahap ini yang dilakukan penulis yaitu implementasi sistem pada perusahaan dan memperbaiki kesalahan yang tidak ditemukan pada tahap sebelumnya. Serta, dilakukan juga pemeliharaan terhadap sistem yang telah dibuat.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dari perancangan ini adalah sebuah aplikasi Online Learning System yang berbasiskan web. Aplikasi ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
1. Front-End
Bagian ini merupakan tampilan untuk user yang terbagi dalam beberapa fitur, yaitu:
a. Course Gallery
Fitur yang dipakai untuk melihat
course terbaru pada aplikasi. b. Course Catalog
Fitur yang dipakai untuk melihat semua
course yang ada pada aplikasi. c. Course Detail
Fitur ini dipakai untuk melihat detail pada course yang dipilih user.
d. Lesson
Fitur ini digunakan user untuk melihat materi pembelajaran.
e. Quiz
Fitur yang dipakai oleh user untuk mengerjakan kuis atau latihan soal.
f. Dashboard
Fitur yang dipakai oleh user untuk melihat perkembangan belajar dan latihan serta nilainya.
g. Profile
Fitur yang dipakai oleh user untuk melihat data diri yang terdaftar serta memperbarui data.
h. Forum
Fitur yang dipakai oleh user untuk melakukan diskusi dengan user lain ataupun instruktur.
2. Back-End
Bagian ini merupakan tampilan untuk admin yang terbagi menjadi beberapa fitur, yaitu:
a. Manage Learning Content
Fitur yang dipakai oleh admin untuk mengatur materi pembelajaran yang ada dalam sistem. Admin dapat menambah, mengubah dan menghapus materi yang ada.
b. Manage User
Fitur yang dipakai oleh admin untuk mengatur akses user yang terdaftar
dalam sistem. Admin juga dapat menghapus user yang ada.
c. Manage Quiz
Fitur yang dipakai oleh admin untuk mengatur soal-soal latihan atau kuis yang ada dalam sistem.
Setelah aplikasi Online Learning System (OLS) selesai dibuat, maka dilakukan evaluasi, evaluasi yang dilakukan adalah evaluasi segi pengguna, evaluasi berdasarkan 8 aturan emas, evaluasi aplikasi, dan questionnaire. Berikut merupakan hasil evaluasi yang telah dilakukan:
1. Evaluasi segi pengguna
Evaluasi dari segi pengguna ini dilakukan melalui proses wawancara dengan Bapak Hendro sebagai Assistant Development di
Software Laboratory Center (SLC) untuk
memberikan tanggapannya mengenai aplikasi OLS.
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
a. Aplikasi OLS mudah dioperasikan dan dimengerti
b. Aplikasi OLS membantu proses belajar mengajar di SLC
c. Aplikasi OLS membantu proses pengontrolan distribusi materi pelajaran
d. Aplikasi OLS juga dapat diakses oleh umum
e. Fitur-fitur yang tersedia di aplikasi
OLS sesuai dengan permintaan
2. Evaluasi berdasarkan 8 aturan emas Evaluasi aplikasi OLS berdasarkan 8 aturan emas menurut Shneiderman, Plaisant, Cohen, & Jacobs (2010:88-89) dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Berusaha Untuk Konsisten
Aplikasi OLS dirancang untuk tetap konsisten. Kekonsistensian OLS terdapat pada layout, bahasa, warna dan huruf yang digunakan.
Gambar 2. Halaman Material Support Type
b. Menyediakan Fungsionalitas Universal Aplikasi OLS dirancang untuk memiliki fungsionalitas yang universal. Penggunaan link yang berfungsi sebagai shortcut untuk berpindah dari satu halaman web ke halaman lainnya.
Gambar 3. Shortcut untuk detail course
c. Memberikan Feedback Informatif Dalam pengoperasian aplikasi OLS sangat dibutuhkan umpan balik (feedback) dari sistem untuk memudahkan user. Salah satunya ada melakukan validasi terhadap inputan dari user, jika ada data yang tidak valid maka sistem akan memberikan pesan error yang mudah dimengerti oleh user.
Gambar 4. Halaman New Course Group
d. Merancang Dialog Untuk Menghasilkan Penutupan
Gambar 5. Halaman Activation Account
Tampilan di atas menunjukkan adanya dialog penutupan yang jelas dan mudah dimengerti oleh user. Pesan yang
disampaikan di atas menunjukkan bahwa telah selesainya serangkaian proses yang dijalankan untuk menjadi member aplikasi OLS, sehingga user sudah dapat melakukan proses sign in.
f. Mencegah Terjadinya Error
Gambar 6. Halaman Lesson Tampilan di atas menunjukkan adanya pencegahan error. Pada aplikasi OLS untuk melakukan record progress, user harus sign in terlebih dahulu dan mengklik tombol mark lesson complete. Jika user belum sign in maka
tombol tersebut tidak bisa diklik.
g. Memberikan Aksi Balik yang Mudah
Gambar 7. Halaman Subtopic Lesson
Gambar di atas membuktikan adanya aksi balik yang mudah bagi user pada aplikasi OLS. User dapat kembali ke halaman sebelumnya dengan mengklik icon back yang ada di kanan atas.
h. Mendukung Pusat Kendali Internal
Gambar 8. Halaman Lesson
Tampilan di atas menunjukkan bahwa
user diberi kemudahan dalam mengakses materi pelajaran yang berbeda-beda dengan mudah tanpa harus mengulang dari langkah awal.
i. Mengurangi Beban Ingatan Jangka Pendek
Gambar 9. Halaman Course Group
Tampilan di atas menunjukkan penggunaan icon yang sudah umum diketahui artinya oleh banyak orang, sehingga user tidak perlu mengingat-ingat lagi arti icon tersebut.
3. Evaluasi aplikasi
Evaluasi aplikasi ini dilakukan berdasarkan tipe-tipe user yang ada dalam aplikasi OLS dengan fitur yang dapat diakses oleh user tersebut. Tipe user yang ada dalam aplikasi OLS yaitu Visitor, Member dan Admin.
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa aplikasi OLS telah memenuhi semua kebutuhan dari masing-masing user yang ada di aplikasi OLS.
4. Evaluasi kuisioner
Selain itu dilakukan juga evaluasi melalui kuisioner yang diberikan kepada user yang telah mencoba menggunakan aplikasi OLS ini. Berikut adalah hasil kuesioner yang penulis dapatkan mengenai aplikasi Online Learning System:
a. Rentang umur sample
Gambar 10. Rentang Umur Pengisi Kuesioner
b. Statistik pekerjaan sample
Gambar 11. Statistik Pekerjaan
Sample
c. Statistik pendidikan terkahir sample
Gambar 12. Statistik Pendidikan Terakhir Sample
d. Tingkat kemudahan penggunaan
Online Learning System menurut
sample (1-Sangat Sulit, 5- Sangat Mudah)
Gambar 13. Tingkat Kemudahan Penggunaan OLS
e. Tingkat fungsionalitas Online Learning
System menurut sample (1-Sangat Tidak Berguna, 5-Sangat Berguna)
Gambar 14. Tingkat fungsionalitas OLS
f. Tingkat kemudahan penggunaan fitur
kuis menurut sample (1-Sangat Sulit,
5-Sangat Mudah)
Gambar 15. Tingkat kemudahan penggunaan fitur quiz
g. Tingkat kelengkapan fitur Online Learning System menurut sample (1-Sangat Tidak Lengkap, 5-Sangat Lengkap)
Gambar 16. Tingkat Kelengkapan Fitur OLS
h. Tingkat interaktifitas Online Learning System menurut sample (1-Sangat Tidak Interaktif, 5-Sangat Interaktif)
Gambar 17. Tingkat interaktifitas Online Learning System
i. Tingkat kepuasan sample terhadap Online Learning System
Gambar 18. Tingkat kepuasaan terhadap Online Learning System
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil analisis dan perancangan Online Learning System pada Software Laboratory Center BINUS University seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Dengan adanya Online Learning System, para pelajar khususnya mahasiswa BINUS University tidak mengalami kesulitan dalam mencari materi pembelajaran tambahan untuk matakuliah pemrograman, karena materi tersebut dapat diperoleh melalui aplikasi ini. Materi pembelajaran dapat dilihat di akses pada halaman
Lesson.
2. Tidak meratanya pendistribusian bahan mengajar tambahan sudah teratasi dengan adanya fitur Support Material dan Lesson yang dapat diakses tanpa terbatas waktu, tempat, dan format dokumen.
3. Dengan Online Learning System,
kemajuan proses pembelajaran dapat diukur melalui fitur Mark Lesson pada halaman Lesson dan Take Quiz. Hasil pembelajaran dapat dilihat melalui
Dashboard Member.
Berdasarkan hasil analisis dan simpulan yang telah dijelaskan sebelumnya, ada beberapa saran yang dijadikan bahan pertimbangan untuk melanjutkan penelitian ini. Saran-saran tersebut adalah:
1. Menginformasikan dan melakukan sosialisasi tentang aplikasi kepada calon pengguna terutama mahasiswa BINUS University, dan membuat aplikasi dapat terhubung dengan sosial media sehingga dapat menarik lebih banyak pengguna. Saran ini diberikan oleh bagian Assistant
Development seperti yang tercantum pada
2. Memperluas ruang lingkup penelitian, salah satunya dengan melakukan pengembangan fitur yang dapat mengijinkan pengguna untuk berdiskusi dalam forum, dan pengguna dapat melakukan live code (code secara langsung) dalam aplikasi ini. Saran ini
diberikan oleh bagian Assistant Development seperti yang tercantum pada
tabel 4.48.
3. Melakukan pemeliharaan dan backup data secara rutin untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Saran ini diberikan oleh bagian Assistant Development seperti yang tercantum pada tabel 4.48.
REFERENSI
Anonymous. (2012, July 10). CodeIgniter
User Guide. Retrieved January 24,
2014, from Ellislab: http://ellislab.com/codeigniter/user-guide/
Chapple, M. (2008). Microsoft SQL Server
2008 For Dummies. New Jersey:
Wiley Publishing.
Connolly, T. M., & Begg, C. E. (2010).
Database Systems: A Practical Approach to Design, Implementation and Management (5th edition). New
York: Pearson.
Gelinas, U. J., Sutton, S. G., & Hunton, J. E. (2008). Accounting Information System (6th edition). Ohio: Thomson
South-Western.
Nielsen, P., White, M., & Parui, U. (2008).
Microsoft SQL Server 2008 Bible.
Indianapolis: Wiley Publishing. Pressman, R. S. (2010). Software engineering
: a practitioner’s approach (7th edition). New York: McGraw-Hill.
Sarion, E. (2012). jQuery UI. California: O'Reilly.
Satzinger, J. W., Jackson, R. B., & Burd, S. D. (2005). Object Oriented Analysis and
Design with the Unified Process.
Boston: Course Technology.
Shneiderman, B., Plaisant, C., Cohen, M., & S, J. (2010). Designing the User
Interface: Strategies for Effective Human-Computer Interaction (5th edition). Boston, MA: USA: Addison-Wesley.
Tanenbaum, A. S., & Wetherall, D. J. (2010).
Computer Networks 5th Edition. New
Jersey: Pearson.
Valade, J. (2010). PHP and MySQL for
Dummies. New Jersey: Wiley Publishing.
Welling, L., & Thomson, L. (2008). PHP and
MySQL Web Development. New
Jersey: Pearson Education.
Whitten, J. L., & D., B. L. (2007). System
Analysis and Design Methods (7th edition). New York: McGraw-Hill.
RIWAYAT PENULIS
Danella Indriani lahir di kota Jakarta pada 23 Desember 1993. Penulis menamatkan pendidikan S1 di BINUS University dalam bidang Teknik Informatika pada tahun 2014. Saat ini bekerja sebagai Subject Development di Software Laboratory Center BINUS University.
Risan Susanti lahir di kota Jakarta pada 15 Mei 1992. Penulis menamatkan pendidikan S1 di BINUS University dalam bidang Teknik Informatika pada tahun 2014. Saat ini bekerja sebagai Network Administrator di Software Laboratory Center BINUS University.