• Tidak ada hasil yang ditemukan

GELAR PENGAWASAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GELAR PENGAWASAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG 2017"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

GELAR PENGAWASAN DAERAH

KABUPATEN SEMARANG 2017

(2)

MENINGKATKAN PENGAWASAN INTERNAL

UNTUK MEWUJUDKAN

PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN YANG BAIK

DI KABUPATEN SEMARANG

(3)

DASAR HUKUM

UU 23/2014 ttg Pemerintahan Daerah

PP 12/2017 ttg Pembinaan dan Pengawasan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Instruksi Mendagri No. 35 tanggal 21 Agustus

1995 tentang Gelar Pengawasan Daerah

(4)

Menyampaikan informasi hasil pengawasan APIP

di Kabupaten Semarang.

Tercapainya kesamaan pemahaman dan komitmen

mengenai upaya mencapai tujuan & sasaran

Pemerintahan yang bebas dari KKN;

Tersosialisasinya kebijakan pengawasan untuk

pelaksanaan tata kelola Pemerintah Daerah yg baik;

Akselerasi penyelesaian tindak lanjut atas temuan APIP.

(5)

Implementasi PP 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan

dan Pengawasan Pemerintahan Daerah

Implementasi Penanganan Benturan Kepentingan dan

Whistle Blower System

(6)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG

NOMOR 15 TAHUN 2016

TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

KABUPATEN SEMARANG

(7)

KABUPATEN SEMARANG

"

PENEGUHAN KABUPATEN SEMARANG

YANG MAJU, MANDIRI, TERTIB DAN SEJAHTERA

(MATRA II)".

Visi tersebut akan dicapai melalui 6 (enam) Misi, 8 (delapan) Tujuan dan 53 (lima puluh tiga) Sasaran.

(8)

MISI

1. ...

2. ...

3. Menciptakan pemerintahan yang katalistik dan dinamis dengan

mengedepankan prinsip good governance didukung

kelembaggan yang efektif dan kinerja aparatur yang kompeten,

serta pemanfaatan teknologi informasi.

4. ...

5. ...

6. ...

(9)

Mewujudkan pelaksanaan Pemerintahan Pelayanan Masyarakat Pembangunan yang

efektif, efisien dan akuntabel

(senafas dengan Nawa Cita butir ke dua

Membuat pemerintah tidak absen dengan

membangun tata kelola pemerintahan yang bersih,efektif dan terpercaya

)

(10)

1. ...

2. ...

3. ...

4. ...

5. ...

6. Meningkatnya kemampuan manajemen pemerintahan dan

pembangunan termasuk pemerintahan desa melalui perencanaan dan

penganggaran yang responsif gender, dan berbasis data serta arah

kebijakan prioritas yang didukung pengendalian dan pengawasan

secara optimal

(11)

KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN OLEH

INSPEKTORAT KABUPATEN SEMARANG

• Kinerja Rutin Pengawasan

- Pemeriksaan Reguler PD

- Pemeriksaan Tujuan Tertentu (Khusus)

- Reviu RKPD

- Reviu RKA SKPD

- Reviu LKPD

- Reviu Laporan Kinerja (LKjIP)

- Reviu Penyerapan Anggaran

- Reviu Pengadaan Barang dan Jasa

- Evaluasi SPIP

- Evaluasi Penyelenggaraan Pemda

- Monitoring dan Evaluasi (Monev) TLHP BPK dan TLHP APIP;

Sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2017 tentang

(12)

KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN INSPEKTORAT

• Pengawasan Prioritas Nasional

-

Monitoring dan Evaluasi Dana Desa

-

Monitoring (Pembinaan dan Pemantauan) Dana BOS

-

Evaluasi Perencanaan dan Pengganggaran Responsif Gender

-

Operasionalisasi Sapu Bersih Pungutan Liar (SABER PUNGLI)

-

Operasionalisasi Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG);

• Pengawalan Reformasi Birokrasi

-

Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB)

-

Penanganan Pengaduan Masyarakat terhadap Perangkat Daerah melalui SP4N

-

Penanganan Pengaduan Masyarakat terhadap Pemerintahan Desa

(13)

• Penegakan Integritas

- Penanganan Laporan Gratifikasi

- Monitoring dan Evaluasi Aksi Pencegahan Korupsi (Korsupgah)

- Verifikasi Pelaporan Rencana Aksi Daerah Pencegahan dan Pemberantasan

Korupsi (RAD PPK)

- Verifikasi LHKPN/LHKASN

- Penilaian Internal Zona Integritas

- Penanganan Benturan Kepentingan

- Penanganan Whistle Blower System

• Peningkatan Kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah

(APIP).

(14)
(15)
(16)

NO. URAIAN TAHUN

2016 2017

1. Jumlah Program Kerja Pengawasan Tahunan

(PKPT) 96 OP 96 OP

2. Realisasi Pemeriksaan dengan PKPT 96 OP 72 OP

3. Persentase Pemeriksaan dengan PKPT Setahun 100% 75%

4. Jumlah Penerbitan Laporan Hasil Pemeriksaan

(LHP) 96 LHP 72 LHP

5. Persentase Tindak Lanjut Hasil Pengawasan

(17)

NO. URAIAN TAHUN

2016 2017

1. Jumlah Pemeriksaan Khusus 48 OP 52 OP

2. Realisasi Pemeriksaan Khusus 48 OP 34 OP

3. Persentase Pemeriksaan Khusus Setahun 100% 65,6%

4. Jumlah Penerbitan Laporan Hasil Pemeriksaan

(LHP) 48 LHP 22 LHP

5. Persentase Tindak Lanjut Hasil Pengawasan

(18)

NO. URAIAN TAHUN

2016 2017

1. Jumlah Pemeriksaan Kasus 12 OP 20 OP

2. Realisasi Pemeriksaan Kasus 12OP 14 OP

3. Persentase Pemeriksaan Kasus Setahun 100% 67%

4. Jumlah Penerbitan Laporan Hasil Pemeriksaan

(19)
(20)

NO.

URAIAN

JUMLAH

CAPAIAN

T.L (%)

1.

TEMUAN SAMPAI DENGAN 2017

52

2.

REKOMENDASI SAMPAI DENGAN 2017

72

3.

REKOMENDASI YANG TELAH SELESAI DITINDAKLANJUTI

59

4.

REKOMENDASI YANG DALAM PROSES TINDAKLANJUT

81,94%

PERANGKAT DAERAH YANGTINDAK LANJUTNYA MASIH DALAM PROSES PENYELESAIAN ADALAH:

(21)
(22)

URAIAN

2005-2016

2017

TOTAL

1.

TEMUAN

223

23

246

2.

REKOMENDASI

448

57

505

3.

TINDAK LANJUT SELESAI

418

6

424

(23)

KEWAJIBAN TINDAK LANJUT HASIL

PEMERIKSAAN (TLHP)

- APIP/Pemeriksa berkewajiban mengkomunikasikan HASIL PENGAWASAN kpd Auditi, Pimpinan dan masy.

- Pimpinan Auditi WAJIB melaksanakan saran/rekomendasi Hasil Pengawasan.

- Wakil Gub dan Wakil Bupati/Walikota bertanggungjawab mengoordinasikan pelaksanaan TLHP (Permendagri 23/2007)

SANKSI JIKA TIDAK MENINDAKLANJUTI REKOMENDASI HP

PIDANA (UU 15/2006) DISIPLIN PNS (PP 53/2010)

TL HP BPK-RI selambat-lambatnya 60 hari setelah LHP diterima (UU 15/2006 dan

Peraturan BPK-RI No.2/2010).

TL HP APIP selambat-lambatnya 60 hari setelah LHP diterima

(24)

DALAM RANGKA PENYELESAIAN TINDAK LANJUT PEMERIKSAAN BPK-RI,

INSPEKTORAT PROVINSI JAWA TENGAH, DAN INSPEKTORAT KABUPATEN SEMARANG DENGAN INI INSPEKTORAT KABUPATEN SEMARANG AKAN MELAKSANAKAN

DESK PENYELESAIAN TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN

TANGGAL : 08 NOVEMBER 2017 WAKTU : 09.00 - SELESAI

(25)
(26)
(27)

KEGIATAN PENCEGAHAN TIPIKOR

• UNIT PENGENDALIAN

GRATIFIKASI

(SK. BUPATI SEMARANG NO.

700/0692/2016 TANGGAL 27 DESEMBER

2016 )

• SAPU BERSIH PUNGUTAN LIAR

(SK. BUPATI SEMARANG NO.

700/0691/2016 TANGGAL 27 DESEMBER

2016 )

(28)

SOSIALISASI SAPU BERSIH PUNGUTAN LIAR

Sosialisasi SABERPUNGLI pada

tanggal 10 Agustus 2017 di Aula

Kecamatan Tuntang Kabupaten

Semarang

Call centre saber pungli

082134567910

(29)

SOSIALISASI PENGENDALIAN GRATIFIKASI

Sosialisasi pengendalian gratifikasi

pada tanggal 20 September 2017

di Aula Badan Keuangan Daerah

Kabupaten Semarang

Call centre pengendalian

gratifikasi

(30)
(31)

 Sesuai dengan Surat Pimpinan Deputi Bidang Pencegahan Direktur

Pendaftaran dan Pemeriksaan LHKPN Komisi Pemberantasan Korupsi

(KPK) Nomor B-3085/12/05/2017 tanggal 29 Mei 2017 terdapat 54 orang

pejabat yang belum menyampaikan LHKPN pada tahun 2016. Setelah

diverifikasi, tedapat 21 orang pejabat yang wajib menyampaikan LHKPN.

 Sesuai Perbup Semarang Nomor 60 Tahun 2017 tentang Wajib LHKPN,

yang wajib melaporkan LHKPN adalah:

 Pejabat Eselon II

 Pejabat Eselon III

 Direktur BUMD

(32)
(33)

1. DPMPTSP Telah Cukup baik melaksanakan rencana aksi dan berpotensi mendapatkan penilaian warna HIJAU

(90,01-100%).

2. ULP Telah Cukup baik melaksanakan rencana aksi (berpotensi mendapatkan penilaian warna HIJAU), dapat

berpotensi meningkat menjadi warna BIRU (excellent) jika dalam pengisian form telah sesuai dengan format dari

LKPP Pusat.

3. LPSE hampir semua telah dilaksanakan, namun masih terdapat 1 (satu) item yang belum dapat dilaksanakan, yaitu

pengisian RUP tahun 2018 yang belum terlaksana. Hal ini disebabkan karena DPA 2018 belum ditetapkan.

4. Diskominfo Telah cukup baik melaksanakan rencana aksi dan berpotensi mendapatkan penilaian warna HIJAU

(90,01-100%).

HASIL PEMANTAUAN

RENCANA AKSI DAERAH PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI (RAD PPK)

PEMKAB SEMARANG PERIODE B09 TAHUN 2017

(34)
(35)

HASIL PEMANTAUAN KORSUPGAH B06

1. Masih ditemukannya keterbatasan anggaran yang menyebabkan belum semua Rencana Aksi dapat dilaksanakan, diharapkan dengan komitmen yang lebih kuat di masa yang akan datang target rencana aksi dapat terlaksana seluruhnya (100%);

2. Masih ditemukannya keterbatasan sumberdaya manusia (SDM) dalam pengelolaan teknologi informasi berbasis aplikasi dan website yang menghambat implementasi keterbukaan informasi publik;

3. Masih ditemukannya paradigma lama yang masih berkembang dalam penyajian informasi publik, sehingga masih ditemukan Perangkat Daerah yang belum bersedia menyediakan informasi yang dapat dikonsumsi masyarakat dalam rangka mendukung keterbukaan informasi publik di Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang.

4. Masih lemahnya ketersediaan data dalam proses E-Planning dan E-Budgeting yang menyebabkan masih banyak ditemukan missmatch data. Diharapkan dengan pelaksanaan E-SAKIP yang baik, konsistensi data dan kemudahan pengambilan data dapat meningkat.

(36)
(37)
(38)

HASIL EVALUASI PENILAIAN MANDIRI PELAKSANAAN

REFORMASI BIROKRASI (PMPRB)

KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016

• NILAI HASIL PENILAIAN PMPRB TAHUN 2016 SEBESAR 65.09

• MENINGKAT 3,59 POINT BILA DIBANDINGKAN TAHUN 2015 SEBESAR

61.5

• TERDIRI ATAS:

• KOMPONEN PROSES

: 41,3 DARI 60 (68,87%)

• KOMPONEN HASIL

: 20,18 DARI 40 (50,15%)

• CATATAN:

• Sudah ada perkembangan yang baik menuju ke arah ideal, namun masih

ditemukan kelemahan yang mendasar, khususnya pada penetapan Road Map

Reformasi Birokrasi (Bag. Organisasi Setda), manajemen kepegwaian (BKD)

dan Pengawasan APIP (Inspektorat)

(39)

RENCANA AKSI PELAKSANAAN PMPRB 2017-2018

1. Memperbaharui SK Bupati tentang Tim PMPRB agar sesuai dengan kondisi aktual;

2. BKD akan segera membangun assessment;

3. Bagian Organisasi Setda akan menyusun regulasi mengenai Road-Map Reformasi Birokrasi dan peningkatan kinerja E-SAKIP yang baru saja dibentuk.

4. Inspektorat akan menyusun regulasi mengenai Wilayah Bebas Korupsi (WBK), Whistle Blowing System dan penanganan benturan kepentingan.

5. Survey Internal dan eksternal akan segera dilaksanakan. Untuk survey internal dilaksanakan oleh Inspektorat segera diselesaikan untuk mencapai target 350 orang (saat ini masih +200 orang). Sedangkan survey eksternal akan dilaksanakan oleh bagian Organisasi Setda Kabupaten Semarang

(40)

1. ADANYA TEMUAN HASIL PEMERIKSAAN

DIKARENAKAN KURANG OPTIMALNYA

PELAKSANAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN

PEMERINTAH (SPIP) DI MASING-MASING

PERANGKAT DAERAH ATAU DESA;

2. TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN YANG BELUM

TERPENUHI MENJADI TAGIHAN YANG TERUS

MENERUS, TIDAK TERHAPUS DENGAN SENDIRINYA;

3. PENYELENGGARAN PEMERINTAHAN DESA PERLU

ADANYA PEMBINAAN DAN PENDAMPINGAN

(41)

SARAN TINDAK LANJUT

1. TUNTASKAN REKOMENDASI LHP TEPAT WAKTU

(LEBIH CEPAT LEBIH BAIK)

;

2. PENGUATAN SPIP (TARGET LEVEL 3 TAHUN 2019);

3. KOORDINASI DAN PENINGKATAN PARTISIPASI

PELAKSANAAN LHKPN & LHKASN;

4. PELAPORAN AKSI PPK DI MASING-MASING

PERANGKAT DAERAH DAPAT TEPAT WAKTU;

5. PELAKSANAAN PENILAIAN MANDIRI PELAKSANAAN

REFORMASI BIROKRASI (PMPRB) LEBIH BAIK DARI

TAHUN SEBELUMNYA

(42)

BUAH NANGKA

MANIS RASANYA

DALAM MEMBANGUN BANGSA

MARI KITA BEKERJA SAMA

Referensi

Dokumen terkait

Dosen Pembimbing ( Pak Bas dan Pak Budi ) yang tiada hentinya selalu memberikan nasihat , semangat, dorongan, motivasi, dan kritikan- kritikan yang membangun selama

Penelitian ini menghasilkan pohon klasifikasi optimum dengan peubah penjelas yang masuk kedalam pohon yaitu kekuatan aroma kopi dan kekuatan rasa susu.. Hasil klasifikasi

Sedangkan mereka yang bersekolah saja, mutu dan kompetensi serta moralitasnya rata-rata masih kurang dari harapan, apalagi masyarakat miskin yang terpaksa tidak dapat

Dengan menggunakan alat peraga manfaat kegunaan yang berupa penyampaian materi dapat diseragamkan, proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik, proses

Berdasarkan hasil percobaan diperoleh hasil bahwa selai cokelat yang diolah dari biji kakao tanpa fermentasi(pengeringan) yang disangrai lebih bagus mutunya dibanding

(1) Penentuan tipe hutan kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, disesuaikan dengan fungsi yang ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten.. (2) Tipe

Menurut laporan FAO yang berjudul Prospek Tanaman dan Situasi Pangan , dibandingkan dengan tahun lalu, harga makanan secara signifikan lebih tinggi di 47 dari 58 negara

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah