• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERALATAN METEOROLOGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERALATAN METEOROLOGI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PERALATAN METEOROLOGI

Taman alat BMKG

Pengamatan cuaca dilakukan setiap jam, pengamatan cuaca dilakukan sejak H-10

menit jam pengamatan, unsur-unsur yang diamati meliputi Suhu Udara, titik embun,

tekanan udara, jumlah curah hujan, keadaan cuaca, Awan, dan juga jarak pandang terjauh

(Visibility).

Dalam melakukan pengamatan cuaca, digunakan alat-alat meteorologi. Alat-alat

tersebut diletakkan pada suatu tempat yang disebut Taman Alat. Taman Alat berisi

beberapa alat untuk mengamati unsur cuaca di tempat tersebut.

Gambar 1. Taman Alat Stasiun Meteorologi H. Asan Kotawaringin Timur

Berikut adalah jenis-jenis peralatan meteorologi yang terdapat di Stasiun Meteorologi

H. Asan Kotawaringin Timur:

1.

Sangkar Meterorologi

Sangkar meteorologi merupakan sebuah bangunan berbentuk sangkar yang terbuat

dari kayu. Bangunan ini berfungsi sebagai pelindung dan menyimpan instrumen meteorologi

terhadap hujan dan radiasi panas langsung dari luar, yang mana tetap membiarkan udara

untuk bersirkulasi bebas didalamnya. Tujuan dari sangkar adalah untuk menyediakan

lingkungan standar untuk mengukur suhu, kelembaban, titik embun dan tekanan atmosfer.

Beberapa standar ketentuan dari sangkar meteorologi saat ini adalah sebagai berikut:

Lokasi sekitar sangkar meteorologi berupa lahan lapang bebas dari bangunan

ataupun pohon yang dapat menghalangi sinar matahari.

Terbuat dari kayu dan di cat putih. Hal ini dilakukan agar warna putih pada cat

memantulkan kembali radiasi dari matahari sehingga tidak langsung

mengenai termometer.

Pintu sangkar dibuat menghadap utara dan selatan. Hal ini dilakukan karena

gerak semu matahari adalah dari timur ke barat, dengan demikian pada saat

pengamatan tidak ada radiasi langsung matahari yang masuk kedalam

(2)

sangkar sehingga nilai parameter terukur merupakan nilai asli unsur udara

dekat permukaan.

Dinding sangkar dibuat berventilasi/berkisi-kisi agar sirkulasi udara lancar

untuk mengalirkan udara masuk dan keluar.

Ketinggian bangunan ± 2 meter.

Gambar 2. Sangkar Meteorologi

Adapun sangkar meteorologi yang ada di taman alat Itera terdapat beberapa

instrumen meteorologi seperti termometer maksimum, termometer minimum,

termometer bola kering dan termometer bola basah.

Termometer bola kering. Termometer ini digunakan untuk mengukur suhu udara pada

lingkungan sangkar. Termometer ini terdiri dari tabung gelas yang di dalamnya terdapat

pipa kapiler yang berisikan air raksa. Ketika suhu naik, maka air raksa akan memuai dan

menunjukan skala suhu pada lingkungan.

Termometer bola basah. Termometer ini digunakan untuk mengukur titik jenuh dalam

udara. Termometer ini sama seperti termometer bola kering, yang membedakannya

adalah termometer ini bolanya dilapisi dengan kain yang dijaga agar selalu basah.

Temometer bola basah mengukur suhu yang dibutuhkan untuk menguapkan air di kain

tersebut. Ketika kelembaban udara kecil, maka air akan mengambil panas dari

termometer tersebut sehingga suhu pada termometer bola basah akan menurun. Itulah

mengapa saat siang hari selisih antara bola kering dan bola basah cukup jauh

dibandingkan malam hari. Selisih dari suhu termometer bola kering dan bola basah

digunakan untuk menentukan kelembaban udara/ relative humidity.

Termometer maksimum. Termometer ini digunakan untuk mengetahui suhu

maksimum pada lingkungan sangkar selama satu hari. Termometer ini menggunakan air

raksa sama halnya seperti termometer bola kering/basah, yang membedakan adalah

pada termometer ini terdapat celah yang disebut contriction. Celah inilah yang membuat

air raksa tidak akan menyusut ketika suhu udara turun karena air raksa tersumbat oleh

celah ini, jadi suhu yang terukur pada termometer ini akan tetap pada skala suhu

tertinggi. Ketika akan digunakan ulang, termometer ini dapat dikalibrasi kembali dengan

cara mengibaskan termometer kearah contriction/ kearah bawah sehingga air raksa

dapat kembali pada suhu yang sebenarnya.

Termometer minimum. Termometer ini digunakan untuk mengukur suhu terendah

dalam satu hari pada lingkunan. Berbeda dengan termometer maksimum, termometer

(3)

ini menggunakan alkohol. Alkohol digunakan karena karakteristiknya cocok untuk

mengukur suhu rendah karena titik beku alkohol yang lebih rendah dari air raksa.

Didalam pipa kapiler yang berisikan alkohol terdapat jarum index yang akan menunjukan

skala suhu minimum. Ketika suhu menurun maka index ini akan mendekati skala

minimum karena terdorong oleh permukaan alkohol. Termometer ini diletakkan sedikit

miring kebawah agar index selalu menunjukan suhu terendah.

2.

Penakar Hujan Hellman

Penangkar hujan ini adalah penangkar hujan yang merupakan tipe recording atau

mencacat sendiri (otomatis).

Gambar 3. Penakar Hujan Hellman

Jika hujan turun, air hujan masuk melalui corong, kemudian terkumpul dalam tabung

tempat pelampung. Air hujan ini menyebabkan pelampung serta tangkainya terangkat atau

naik keatas. Pada tangkai pelampung terdapat tongkat pena yang gerakannya selalu

mengikuti tangkai pelampung. Gerakkan pena dicatat pada pias yang diletakan/digulung

pada silinder jam yang dapat berputar dengan bantuan tenaga per. Jika air dalam tabung

hampir penuh atau mencapai 10 mm (dapat dilihat pada lengkungan selang gelas), pena

akan mencapai tempat teratas pada pias. Setelah air mencapai atau melewati puncak

lengkungan selang gelas, maka berdasarkan sistem siphon otomatis (sistem selang air), air

dalam tabung akan keluar sampai ketinggian ujung selang dalam tabung. Bersamaan

dengan keluarnya air, tangki pelampung dan pena turun dan pencatatannya pada pias

kembali ke 0 mm. Jika hujan masih terus-menerus turun, maka pelampung akan naik kembali

seperti diatas. Jadi setiap terisi 10 mm, pelampung akan turun dan pena pias akan berada

pada titik 0 mm. Cara mengetahuinya adalah dengan menambahkan seluruh jumlah CH yang

terjadi.

3.

Penakar Hujan OBS

Berbeda dengan tipe Hellman, Penangkar hujan tipe Observatorium tidak

menggunakan pias untuk mengukur curah hujan. Penangkar hujan tipe ini menggunakan

(4)

gelas ukur untuk menentukan jumlah curah hujan. Cara menentukan jumlah curah hujan

adalah dengan menjumlahkan hasil pembahacaan gelas ukur selama hujan terjadi.

Gambar 4. Penakar Hujan OBS 4.

Campbell Stokes

Campbell stock adalah berupa bola kaca yang digunakan untuk menghitung lamanya

penyinaran matahari selama satu hari. Bola kaca ini bertujuan untuk mengumpulkan cahaya

matahari menjadi satu titik fokus, sehingga mampu memberi bekas kepada pias yang

dipasang pada campbells stokes. Lamanya penyinaran matahari ditunjukan oleh bagian pias

yang terbakar.

Gambar 5. Campbell Stokes 5.

Panci Penguapan

Panci penguapan adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah penguapan

yang terjadi selama selang waktu tertentu.

(5)

Gambar 6. Panci Penguapan

Dalam panci penguapan terdapat beberapa bagian yang memiliki fungsi

masing-masing.

a. Hook gauge :

Alat ini berbentuk seperti kail. Alat ini berguna untuk

menghitung tinggi air pada panci penguapan. Untuk

mengukur tingginya, letakkan hook gauge pada tempatnya

(StillWell). Setelah itu atur supaya ujung kail berada tepat

pada permukaan air. Setelah itu baca skala yang tertera

pada hook gauge.

b. StillWell :

Alat ini merupakan tempat atau wadah untuk meletakkan

hook gauge.

c. Cup Anemometer :

Alat ini digunakan untuk mengukur kecepatan rata-rata

harian.

d. Termometer Apung : Alat ini terdiri dari termometer maksimum dan minimum.

Digunakan untuk mengukur suhu maksimum dan

minimum permukaan air dalam panci.

6.

Anemometer

Anemometer merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui arah dan kecepatan

angin. Arah angin adalah arah dari mana angin itu datang. Untuk mengetahui arah angin,

dalam anemometer terdapat alat yang disebut Wind Vane. Alat ini berfungsi untuk

mengetahui arah dari mana angin bertiup.Alat ini terdiri dari ujung dan ekor. Saat angin

bertiup dari arah utara, Maka ekor Wind Vane akan terdorong dari arah utara ke Selatan

sehingga ujung depan Wind Vane akan berubah arah menuju arah utara yang merupakan

arah datangnya angin. Sedangkan untuk mengetahui nilai kecepatan angin, menggunakan

Cup Anemometer. Cup Anemometer terdiri dari 3 piringan yang seimbang antar sudutnya.

Hal ini bertujuan untuk mengetahui besar kecepatan angin. Karena terdapat 3 buah piringan

Cup, maka Cup anemometer akan tetep berputar pada arah yang sama walaupun angin

bertiup dari arah yang berbeda-beda. Dalam pengamatan unsur cuaca angin, Anemometer

dipasang di atas permukaan setinggi 10 m.

(6)

Gambar 7. Anemometer

7.

Automatic Weather Station (AWS)

Automatic Weather Station (AWS) merupakan bentuk kesatuan dari rangkaian sensor

– sensor yang dipadukan dan secara otomatis merekam data meteorologi seperti suhu,

tekanan, kelembaban, penyinaran matahari, curah hujan, dan angin yang kemudian akan

diubah (ditampung) dalam bentuk Data Logger sehingga dapat dimonitoring melalui layar

komputer.

(7)

AWS pada umumnya dipasang pada ketinggian 10 meter diatas permukaan tanah

dan tidak mempunyai hambatan (lingkungan bebas). Display akan menampilkan langsung

hasil data yang dikirimkan melalui sensor. Pencatatan data cuaca dapat diatur / diprogram

sesuai dengan kebutuhan, tergantung dengan kebutuhan dan keinginan kita akan

melakukan pencatatan data setiap 10 menit sekali, 30 menit sekali, dan seterusnya.

Kemudian kita dapat memanggil data yang tersimpan pada Data Logger melalui Data Collect

(Mengambil dari Data Logger ke komputer). AWS dapat menggunakan tenaga solar sel, tidak

hanya menggunakan listrik sehingga pada saat listrik padam alat ini tetap dapat digunakan

melalui tenaga solar sel.

8.

Alat Pengukur Kualitas Udara (Particulate Matter PM10)

Partikulat (PM10) adalah Partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 10 mikron

(mikrometer). Nilai Ambang Batas (NAB) adalah Batas konsentrasi polusi udara yang

diperbolehkan berada dalam udara ambien. NAB PM10 = 150 µgram/m3.

Pengukuran kualitas udara yang dilakukan oleh Stasiun Meteorologi H. Asan

Kotawaringin Timur menggunakan alat Continuous Ambient Particulate Monitor merk

Thermo Scientific-USA model:5014i yang diseting untuk melakukan pengamatan PM10

setiap 10 menit disertai dengan data waktu pengamatan, suhu, dan kelembaban udara.

(8)

9.

Automatic Weather Observing System (AWOS)

Automatic Weather Observaton System (AWOS) adalah peralatan meteorologi yang

umumnya digunakan di bandara. AWOS yang terdapat di Stasiun Meteorologi H. Asan

Kotawaringin Timur merupakan AWOS Kategori II. AWOS dilengkapi beberapa sensor seperti

sensor suhu dan kelembaban, sensor tekanan, sensor curah hujan, sensor arah dan

kecepatan angin, sensor radiasi matahari dan dilengkapi dengan alat ukur visibility (jarak

pandang mendatar) dan ceilometer (alat pengukur tinggi dasar awan). Masing-masing

sensor akan mendeteksi parameter cuaca, kemudian data tersebut akan diolah melalui

datalogger yang nantinya akan dikirimkan ke komputer server untuk ditampilkan dalam

bentuk data jadi.

Gambar

Gambar 1. Taman Alat Stasiun Meteorologi H. Asan Kotawaringin Timur
Gambar 2. Sangkar Meteorologi
Gambar 3. Penakar Hujan Hellman
Gambar 4. Penakar Hujan OBS  4.  Campbell Stokes
+5

Referensi

Dokumen terkait

OTOMATISASI TRANSFER DATA PENGAMATAN AUTOMATIC WEATHER STATION (AWS) SERTA PEMANFAATANNYA DALAM SATELLITE DISASTER EARLY WARNING SYSTEM (SADEWA)2. Universitas Pendidikan Indonesia |

Nama paket pekerjaan : Pengadaan Portable Weather Station 1 Unit, Automatic Rain Sampler 1 Unit, Penakar Hujan Obs 15 Unit Masing-Masing Untuk Staklim Lasiana Kupang

Sesuai dengan hal tersebut, ULP memutuskan bahwa Pelelangan Umum Paket Pengadaan Automatic Weather Station (AWS) Optimalisasi Sarana Pendukung Penanggulangan

OTOMATISASI TRANSFER DATA PENGAMATAN AUTOMATIC WEATHER STATION (AWS) SERTA PEMANFAATANNYA DALAM SATELLITE DISASTER EARLY WARNING SYSTEM (SADEWA).. Universitas Pendidikan Indonesia

b. Rekanan yang mendaftar sesuai pengumuman dan mengikuti PENJELASAN/ AANWIJZING Pekerjaan Pengadaan Portable Weather Station 1 Unit, Automatic Rain Sampler 1 Unit,