• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOREKSI KONSTRUKSI PERANGKAP JODANG PENANGKAP KEONG MACAN DI PALABUHANRATU, SUKABUMI, JAWA BARAT AYU ADHITA DAMAYANTI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KOREKSI KONSTRUKSI PERANGKAP JODANG PENANGKAP KEONG MACAN DI PALABUHANRATU, SUKABUMI, JAWA BARAT AYU ADHITA DAMAYANTI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KOREKSI KONSTRUKSI PERANGKAP JODANG

PENANGKAP KEONG MACAN

DI PALABUHANRATU, SUKABUMI, JAWA BARAT

AYU ADHITA DAMAYANTI

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2009

(2)

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN

SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Koreksi Konstruksi Perangkap Jodang Penangkap Keong Macan di Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat adalah karya saya dengan arahan komisi pembimbing dan belum pernah diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Bogor, Juli 2009

Ayu Adhita Damayanti

(3)

ABSTRACT

AYU ADHITA DAMAYANTI. Construction Correction on Jodang Trap to Catch Babylonia spirata in Palabuhanratu, Sukabumi, West Java. Under the supervision of GONDO PUSPITO and MOKHAMAD DAHRI ISKANDAR

The objectives of this research were to determine the trap wall slope, in which the legal size of Babylonia spirata mostly climb and mesh construction of base wall trap which could retain the legal size of Babylonia spirata. Tested slopes were 30º, 40º and 50º which were usually used by the Palabuhanratu’s fishermen. Base wall mesh constructions was designed by considering the shape of Babylonia spirata’s shell longitudinal section diameter in their length at first maturity. The constructions of meshes were as follow: 5.6 cm mesh size (E1 =

70%), square shape 2.4×2.8 (cm) and 5.6 cm mesh size (E1 = 50%). The result of

this experiment indicated that the 50º of wall trap slope has the highest catch number of legal size of Babylonia spirata. Catch number of this wall slope type was 70 legal size of Babylonia spirata. While the catch number of 30º and 40º wall slopes were 20 and 53 legal size of Babylonia spirata. Tests on wall base mesh constructions showed that square mesh of 2.4×2.8 (cm) was the best construction to retain legal size of Babylonia spirata, followed by 5.6 cm mesh size (E1 = 50%) and 5.6 cm (E1 = 70%). Value of L50 of selectivity curve of square

mesh of 2.4×2.8 (cm), mesh construction of 5.6 cm mesh size (E1 = 50%) and 5.6

cm mesh size (E1 = 70%) were 4.33 cm, 4.14 cm and 4.60 cm respectively.

Keyword: construction correction, jodang trap, Babylonia spirata, Palabuhanratu, and West Java

(4)

RINGKASAN

AYU ADHITA DAMAYANTI. Koreksi Konstruksi Perangkap Jodang Penangkap Keong Macan di Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat. Dibimbing oleh GONDO PUSPITO dan MOKHAMAD DAHRI ISKANDAR.

Keong macan (Babylonia spirata) merupakan salah satu spesies dari kelas Gastropoda yang memiliki rasa yang lezat. Hal inilah terutama yang menjadikan spesies ini sebagai keong konsumsi yang sangat dicari, terutama oleh konsumen dari negara-negara Asia. Besarnya jumlah permintaan luar negeri memberikan dampak terhadap peningkatan aktivitas penangkapan yang dilakukan oleh nelayan keong macan. Akibatnya, sumberdaya keong macan semakin berkurang. Padahal peningkatan aktivitas penangkapan harus diikuti dengan konservasi.

Salah satu sentra produksi keong macan di Indonesia adalah Jawa Barat, yang tersebar di Palabuhanratu, Cianjur, Pangandaran, Cilacap, Indramayu dan Cirebon. Pada daerah-daerah tersebut, sumberdaya keong macan mulai berkurang. Ini ditandai dengan semakin sepinya aktivitas penangkapan keong macan. Kasus ironis terjadi di Teluk Palabuhanratu. Penangkapan keong macan di perairan ini yang biasanya ramai berlangsung sepanjang tahun mendadak sepi pada tahun 2008. Keong macan sangat sulit didapat. Nelayan terpaksa berpindah mencari daerah penangkapan baru yang berada jauh di luar Teluk Palabuhanratu.

Nelayan Palabuhanratu menangkap keong macan dengan menggunakan perangkap jodang. Alat tangkap ini berbentuk prisma terpancung pada bagian atasnya. Konstruksi dibentuk oleh susunan rangka besi berdiameter 6 mm. Bagian prisma yang terpancung menjadi pintu masuk keong, sedangkan sisi lainnya, termasuk bagian dasar, dibungkus oleh jaring dengan ukuran mata 1 cm. Konstruksi demikian menjadikan perangkap jodang mampu menangkap berbagai ukuran keong macan. Agar perangkap jodang dapat memberikan hasil tangkapan yang banyak dengan ukuran yang terseleksi, maka perlu dilakukan koreksi terhadap konstruksinya. Koreksi konstruksi ini mengacu kepada ukuran panjang cangkang keong macan yang telah telah matang gonad. Ukuran inilah yang menjadi ukuran minimal keong macan yang layak tangkap.

Penelitian bertujuan untuk mendapatkan sudut kemiringan dinding perangkap yang paling mudah dirayapi oleh keong macan layak tangkap dan konstruksi mata jaring dinding dasar perangkap yang mampu menahan keong macan berukuran layak tangkap. Sudut kemiringan yang diuji adalah 30º, 40º dan 50º atau sudut kemiringan yang biasa dipakai oleh nelayan Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat. Konstruksi mata jaring dinding dasar dibentuk dengan mempertimbangkan diameter lingkaran penampang melintang cangkang keong macan ukuran panjang cangkang layak tangkap (≥ 4,27 cm). Tiga konstruksi mata jaring dinding dasar yang dihasilkan berdasarkan pertimbangan tersebut adalah jaring dengan ukuran mata (MS) 5,6 cm dengan rasio penggantungan primer E1 =

0,707, persegi panjang dengan ukuran l × w = 2,4×2,8 (cm) dan MS = 5,6 cm (E1 =

(5)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sudut kemiringan dinding perangkap 50º adalah yang paling banyak dirayapi oleh keong macan layak tangkap. Sudut ini menangkap keong macan layak tangkap sebanyak 70 ekor. Adapun sudut kemiringan dinding 30º dan 40º masing-masing menangkap 20 dan 53 ekor keong macan layak tangkap.

Pengujian konstruksi mata jaring dinding dasar dilakukan untuk mendapatkan nilai selektivitas. Perhitungan selektivitas diawali dengan menghitung proporsi keong macan yang tertahan, sehingga dibutuhkan data seluruh hasil tangkapan, baik yang lolos (masuk ke dalam cover net) maupun tertahan pada konstruksi mata jaring yang diuji. Untuk mengatasinya, bagian bawah perangkap dilengkapi dengan kantong yang terbuat dari bahan jaring polyamida (PA) dengan ukuran mata 1,25 cm. Kantong ini diharapkan dapat menampung seluruh keong macan yang lolos melalui dinding dasar perangkap. Penilaian terhadap selektivitas dilakukan dengan menggunakan kurva selektivitas yang dihasilkan menggunakan metode fungsi logistik.

Pengujian terhadap konstruksi mata jaring dinding dasar mendapatkan bahwa konstruksi mata jaring berbentuk persegi panjang dengan ukuran l dan w = 2,4 × 2,8 (cm) adalah yang terbaik dalam menahan keong macan layak tangkap, diikuti oleh konstruksi mata jaring berukuran 5,6 cm (E1 = 0,50) dan konstruksi mata jaring berukuran 5,6 cm (E1 = 0,707). Nilai L50 berdasarkan kurva

selektivitas untuk konstruksi berbentuk persegi panjang dengan ukuran l × w = 2,4 × 2,8 (cm), konstruksi mata jaring berukuran 5,6 cm (E1 = 0,50) dan konstruksi mata jaring berukuran 5,6 cm (E1 = 0,707) masing-masing 4,33 cm, 4,14 cm dan 4,60 cm.

Kata kunci : koreksi konstruksi, perangkap jodang, keong macan, Palabuhanratu, dan Jawa Barat.

(6)

© H ak Cipta milik IPB, tahun 2009

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

1 Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya.

a Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah.

b Pengutipan tersebut idak merugikan kepentingan yang wajar IPB.

2 Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh Karya tulis dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

(7)

KOREKSI KONSTRUKSI PERANGKAP JODANG

PENANGKAP KEONG MACAN

DI PALABUHANRATU, SUKABUMI, JAWA BARAT

AYU ADHITA DAMAYANTI

Tesis

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada

Mayor Teknologi Perikanan Tangkap

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2009

(8)
(9)

Judul Tesis : Koreksi Konstruksi Perangkap Jodang Penangkap Keong Macan di Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat

Nama : Ayu Adhita Damayanti

NIM : C451070051

Disetujui Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Gondo Puspito, M.Sc Ir. Mokhamad Dahri Iskandar, M.Si Ketua Anggota

Diketahui

Koordinator Mayor Dekan Sekolah Pascasarjana Teknologi Perikanan Tangkap

Dr. Ir. Fedi A. Sondita, M.Sc Prof. Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro, M.S

(10)

PRAKATA

Keong macan adalah salah satu jenis komoditas perikanan yang memiliki nilai jual tinggi. Permintaan pasar terhadap komoditas ini semakin meningkat, tetapi tidak diimbangi dengan peningkatan produksi. Keong macan hanya ditangkap dengan perangkap sederhana yang dioperasikan oleh nelayan tradisional pada daerah yang terbatas. Nelayan juga tidak membedakan ukuran keong macan yang tertangkap, sehingga ketersediaan keong macan pada suatu daerah menjadi terganggu.

Permasalahan di atas dapat tertangani salah satunya dengan memperbaiki konstruksi perangkap. Harapannya, perangkap yang telah diperbaiki dapat menangkap keong macan dalam jumlah banyak, tetapi dengan ukuran yang terseleksi. Atas dasar pemikiran tersebut, tesis ini dibuat untuk menghasilkan perangkap jodang dengan konstruksi yang tepat sehingga sesuai dengan harapan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Ir. Gondo Puspito, M.Sc dan Ir. Mokhamad Dahri Iskandar, M.Si selaku Dosen Pembimbing atas arahan dan bimbingannya. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ayah, Ibu dan suami atas doa dan dukungannya, serta semua pihak yang telah membantu dalam penulisan tesis ini.

Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna. Koreksi dan saran sangat dibutuhkan untuk perbaikan dan penyempurnaannya. Semoga tesis ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya.

Bogor, Agustus 2009 Ayu Adhita Damayanti

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi pakan terfermentasi dan pakan alami meningkatkan kepadatan dan laju pertumbuhan populasi spesifik Diaphanosoma sp.. Kata

Pada tanggal 30 September 2009, pinjaman ini dan pinjaman investasi dari bank yang sama (Catatan 15) berdasarkan perjanjian pinjaman dijamin dengan piutang usaha sebesar

Ketika proses pembuatan dan penyaringan bahan baku dilakukan untuk menghasilkan produk utama tepung kelapa, terdapat bahan baku yang tidak digunakan dalam pembuatan tepung

Selam Keahlian merupakan salah satu mata kuliah pilihan yang mempelajari penerapan teknik selam SCUBA untuk kegiatan ilmiah bawah air atau dikenal dengan selam ilmiah

Asam Oleat merupakan golongan asam lemak yang dapat berfungsi sebagai peningkat penetrasi pada pemberian melalui transdermal, dengan cara berinteraksi dengan lipid pada

sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi dengan.

Jaring insang (Gill net) merupakan alat penangkapan ikan berbentuk empat persegi panjang yang ukuran mata jaringnya merata dan dilengkapi dengan pelampung,

Jaring insang (gill net) merupakan alat penangkapan ikan berbentuk empat persegi panjang yang ukuran mata jaringnya merata dan dilengkapi dengan pelampung, pemberat, tali