• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 05 Nomor 03 Tahun 2016,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 05 Nomor 03 Tahun 2016,"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan dalam mengajarkan suatu keterampilan pada siswa yaitu model pembelajaran langsung. Menurut Nur (2011:16) pembelajaran langsung merupakan sebuah pendekatan yang mengajarkan keterampilan-keterampilan dasar pelajaran yang sangat berorientasi pada tujuan dan lingkungan pembelajaran yang terstruktur secara ketat.

Berdasar observasi peneliti di SMK Raden Patah Mojokerto, proses pembelajaran kompetensi dasar menggambar rencana instalasi penerangan berlangsung satu arah saja. Guru memberikan pengajaran dengan melalui metode ceramah, dalam proses pembelajaran, siswa terlihat jenuh dan kurang memahami apa yang diajarkan guru. Keterampilan siswa dalam menggambar dinilai cukup baik tetapi dalam dunia kerja dibutuhkan keterampilan untuk menguasai keterampilan menggambar tidak hanya secara konvensional saja melainkan siswa akan dituntut untuk mampu menggunakan perangkat lunak dalam pekerjaan menggambar di dunia kerja.

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa setelah dibelajarkan dengan model pembelajaran langsung menggunakan software autocad pada kompetensi dasar menggambar rencana instalasi penerangan; (2) Untuk mengetahui respon siswa setelah dibelajarkan dengan model pembelajaran langsung menggunakan software autocad pada kompetensi dasar menggambar rencana instalasi penerangan.

Pembelajaran Langsung memiliki tujuan seperti berikut: direct instructions aims at accomplishing two major learner outcomes: mastery of well structured academic content and acquisition of all kinds of skill (Arends dalam Suprihatiningrum, 2014:229). Yang artinya, pembelajaran langsung memiliki dua tujuan utama, yaitu agar siswa menguasai bahan pelajaran dan memiliki berbagai keterampilan. Menurut Nur (2011:16) pembelajaran langsung merupakan sebuah pendekatan yang mengajarkan keterampilan-keterampilan dasar pelajaran yang sangat berorientasi pada tujuan dan lingkungan pembelajaran yang terstruktur secara ketat Kelebihan model pembelajaran langsung yaitu (1) Guru dapat mengendalikan isi materi dan urutan materi yang akan diberikan ke siswa; (2) Model pembelajaran langsung memungkinkan untuk diterapkan secara efektif dalam kelas yang besar maupun kecil; (3) Melalui pembimbingan, guru dapat menekankan hal-hal penting atau kesulitan-kesulitan yangmungkin dihadapi siswa; (4) Model pembelajaran langsung merupakan cara yang paling efektif untuk mengajarkan konsep dan keterampilan-keterampilan yang eksplisit kepada siswa yang berprestasi rendah karena guru memberikan bimbingan secara individual; (5) Informasi yang banyak

dapat tersampaikan dalam waktu yang relatif singkat yang dapat diakses secara setara oleh seluruh siswa; (6) Salah satu metode yang dipakai dalam model ini adalah ceramah. Metode ceramah merupakan cara yang bermanfaat untuk menyampaikan informasi kepada siswa yang tidak suka membaca atau yang tidak memiliki keterampilan dalam menyusun dan menafsirkan informasi; (7) Model pembelajaran langsung yang menekankan kegiatan mendengar (misalnya, ceramah) dan mengamati (misalnya demonstrasi) dapat membantu siswa yang cocok belajar dengan cara-cara ini; (8) Model pembelajaran langsung (terutama demonstrasi) dapat memberi siswa tantangan untuk mempertimbangkan kesenjangan yang terdapat di antara teori dan observasi; (9) Model pembelajaran langsung berguna bagi siswa yang tidak memiliki kepercayaan diri atau keterampilan dalam melakukan tugas seperti yang didemonstrasikan guru. Dalam pembelajaran kompetensi dasar menggambar rencana instalasi penerangan siswa membutuhkan pola pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan dan demonstrasi sehingga dengan menggunakan model pembelajaran langsung siswa akan lebih memahami dan mampu menguasai keterampilan yang akan diajarkan dan juga diharapkan hasil belajar siswa meningkat.

Secara rinci sintaks model pembelajaran langsung terbagi menjadi 5 tahap, seperti ditunjukkan pada tabel 1 berikut.

Tabel 1. Sintaks Model Pembelajaran Langsung Fase Peran Guru

Fase 1

Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan peserta didik

Guru menjelaskan TPK, informasi latar belakang pelajaran, pentingnya pelajaran, mempersiapkan peserta didik untuk belajar. Fase 2 Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan Guru mendemonstrasikan keterampilan dengan benar, atau menyampaikan informasi tahap demi tahap

Fase 3

Membimbing pelatihan

Guru merencanakan dan memberi bimbingan pelatihan awal Fase 4

Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik

Mengecek apakah peserta didik telah berhasil melakukan tugas dengan baik, memberi umpan balik Fase 5

Memberikan kesempatan pelatihan lanjutan dan penerapan

Guru mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan, dengan perhatian khusus pada penerapan kepada situasi lebih kompleks dan kehidupan sehari-hari.

(Suprihatiningrum, 2014: 232). Menurut Rusman (2013: 162) media merupakan alat yang memungkinkan siswa untuk mengerti dan memahami sesuatu dengan mudah untuk mengingatnya

(3)

Model Pembelajaran Langsung menggunakan Autocad

953 dalam waktu yang lama dibandingkan dengan penyampaian materi pelajaran dengan cara tatap muka dan ceramah tanpa alat bantu atau media pembelajaran. Selain itu, media ada yang tinggal dimanfaatkan oleh guru (by utilization) dalam kegiatan pembelajaran, artinya media tersebut dibuat oleh pihak tertentu (produsen media) dan guru tinggal menggunakannya secara langsung dalam kegiatan pembelajaran. Rusman (2013:159)

Arsyad (2006:26) mengemukakan beberapa manfaat dari media pembelajaran yaitu (1) Dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses belajar mengajar; (2) Dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian siswa sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar; (3) Dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu; (4) Dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka; (5) Dapat memberikan umpan balik yang diperlukan yang dapat membantu siswa menemukan seberapa banyak yang telah mereka pelajari.

Autocad adalah software atau perangkat lunak komputer yang digunakan untuk menggambar, baik itu 2 dimensi ataupun 3 dimensi. Perangkat lunak ini dikembangkan oleh Autodesk,Inc dan perangkat lunak ini dapat dioperasikan pada sistem operasi windows, mac os dan android. Autocad memiliki beberapa keunggulan dibanding dengan penggambaran secara konvensional/ manual yaitu gambar yang dihasilkan mempunyai kualitas jauh lebih baik karena gambar hasil autocad lebih rapi dan presisi; gambar desain yang dihasilkan mempunyai tingkat akurasi tinggi karena autocad mempunyai tingkat presisi hingga tiga belas digit sehingga gambar memiliki ketepatan ukuran yang sangat baik; skala gambar yang fleksibel karena mampu mencetak gambar desain dengan jenis skala yang variatif; gambar yang dihasilkan bisa disimpan dengan cara yang sangat mudah.

METODE

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Eksperimen. Metode penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. (Sugiyono, 2013:107)

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Raden Patah Mojokerto pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016 dengan populasi penelitian adalah siswa kelas X Program Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik di Sekolah Menengah Kejuruan dan sampel penelitian yaitu kelas X TITL 2 dengan jumlah siswa 25 orang.

Sebelum dilakukan penelitian, instrumen penelitian divalidasikan terlebih dahulu kepada beberapa ahli. Validasi dilakukan oleh dua dosen Universitas Negeri Surabaya dan dua guru SMK Raden Patah. Penilaian validitas dilakukan menggunakan skala pengukuran Riduwan, dengan cara memberikan tanggapan dengan kategori penilaian yang ditunjukkan pada tabel 2 berikut:

Tabel 2. Bobot Penilaian Kualitatif

(Riduwan, 2013:41) Rating kualitas instrumen diperoleh dari jumlah jawaban validator dan jumlah skor teringgi validator. Untuk menentukan jumlah jawaban validator adalah dengan mengkalikan jumlah validator pada tiap-tiap penilaian kualitatif dengan bobot nilainya. Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut:

(Riduwan, 2013:40) Keterangan:

ni = banyak validator yang memilih nilai i i = bobot penilaian kuantitatif (1-4)

Rating kualitas intrumen dihitung dengan menggunakan rumus:

(Riduwan, 2013:41) Keterangan:

n : banyaknya validator/ reponden

ni : banyaknya validator/ responden yang memilih nilai i

i : bobot nilai kuantitatif (1-4) imax : nilai maksimal

Tingkat kevalidan diukur dengan standar pendeskripsian sesuai dengan modifikasi skala Likert (Riduwan, 2013: 41)

0 % < HR ≤ 20 % = tidak layak 20% < HR ≤ 60% = kurang layak 60% < HR ≤ 80% = layak 80% < HR ≤ 100% = sangat layak

Penilaian Kualitatif Bobot Nilai

Sangat Tidak Baik 1

Tidak Baik 2

Baik 3

Sangat Baik 4

(4)

Gambar 1. Rancangan Penelitian One-Shot Case Study (Sugiyono, 2011:74)

Dalam design ini kelompok yang diberi perlakuan (X) adalah kelas X TITL 2 SMK Raden Patah Mojokerto. Perlakuan (X) adalah dibelajarkan dengan model pembelajaran langsung menggunakan software Autocad. Sedangkan (O) adalah hasil observasi/ variabel dependen, yaitu ketuntasan hasil belajar siswa dan tingkat kompetensi siswa kelas eksperimen yaitu kelas X TITL 2 SMK Raden Patah Mojokerto. Untuk mengontrol kemampuan awal siswa dalam menggunakan autocad dilakukan tes sederhana yaitu masing-masing siswa kelas eksperimen diminta untuk menggambar obyek-obyek sederhana dengan menggunakan autocad. Apabila didapati siswa yang sudah mahir menggunakan autocad, siswa tersebut tidak akan dimasukkan dalam sampel. Hasil dari tes sederhana pada kemampuan awal siswa menggunakan autocad pada kelas X TITL 2 SMK Raden Patah Mojokerto didapatkan rata-rata nilai siswa 43,3. Dari hasil tes kemampuan awal siswa menggunakan autocad dapat disimpulkan bahwa siswa kelas X TITL 2 SMK Raden Patah Mojokerto belum menguasai keterampilan menggambar menggunakan autocad.

Pengumpulan data penelitian ini, data yang diperoleh yaitu (1) Hasil belajar, hasil belajar merupakan merupakan perubahan tingkah laku yang didapat dari sebuah pengalaman belajar dengan ditandai berubahnya aspek kemampuan berpikir, kognitif, dan psikomotorik. Adapun hasil belajar siswa diperoleh pada saat sesudah diberikan perlakuan/ treatment dengan memberikan soal evaluasi. (2) Respon siswa, respon siswa merupakan suatu tanggapan, atau gambaran seorang siswa akibat stimulus atau rangsangan dari luar yang keberadaannya diukur dengan lembar respon siswa.

Instrumen Penelitian, Pada penelitian ini, instrumen digunakan untuk mengumpulkan data, dimana data tersebut dijadikan sebagai acuan penilaian oleh para ahli terhadap produk yang dihasilkan. Menurut (Arikunto, 2002:13), definisi instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Perangkat pembelajaran; (2)

siswa, analisis angket respon siswa. Analisa terhadap hasil ketuntasan belajar kognitif maupun psikomotor didasarkan pada kriteria ketuntasan minimal (KKM) SMK Raden Patah Mojokerto yakni ≥ 75. Dan ketuntasan belajar klasikal ≥80%. Analisis angket respon siswa dideskripsikan menggunakan ukuran penilaian menurut Riduwan (2013,41)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil penelitian dan analisis terhadap perangkat pembelajaran yang terdiri dari (1) RPP. (2) Materi ajar, (3) Modul, (4) Butir soal. Setelah divalidasi, maka hasil keseluruhan nilai validasi dari setiap perangkat sebagaimana berikut:

Gambar 2. Hasil rata-rata Validasi Instrumen Pembelajaran

Berdasarkan rekapitulasi hasil validasi yang telah dibahas pada gambar 2, diketahui bahwa rata-rata hasil rating validasi dari RPP 83,85% yang termasuk dalam kategori sangat baik, rata-rata rating dari materi ajar 85,86% juga masuk dalam kategori sangat baik, rata-rata hasil rating modul adalah 81% juga masuk dalam kategori sangat baik, rata-rata rating validasi butir soal yaitu 91,53% yang juga termasuk dalam kategori sangat baik, serta rata-rata keseluruhan validasi instrumen mendapatkan nilai 85,48% yang termasuk dalam kategori sangat baik, maka instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dapat dikategorikan sangat layak sesuai dengan skala Likert (Riduwan, 2013:41) bahwa instrumen penelitian dinyatakan sangat layak apabila mempunyai angka 80%-100%.

Hasil angket respon siswa diperoleh dengan menggunakan lembar angket respon siswa yang diisi oleh siswa yang ditentukan. Pada penelitian ini instrumen lembar angket respon siswa diisi oleh siswa kelas X TITL 2 SMK Raden Patah. Hasil respon siswa dapat dilihat pada gambar 3.

(5)

Model Pembelajaran Langsung menggunakan Autocad

955 Gambar 3. Hasil angket respon siswa

Terlihat bahwa dari 25 siswa yang mengisi angket pada setiap penilaian menyatakan respon yang positif, hal ini dapat dilihat pada penilaian aspek ke-1 yaitu 97% dan aspek ke-2 yaitu 95% dari keseluruhan siswa menyatakan merasa senang dan bersemangat untuk belajar dengan implementasi model pembelajaran langsung menggunakan software autocad karena sebagian besar dari siswa menyatakan belum pernah dan tidak cepat bosan mengikuti pembelajaran tersebut. Pada penilaian aspek ke-3 yaitu 96% dan aspek ke-4 yaitu 93% dari keseluruhan siswa menyatakan merasa lebih aktif ketika belajar dan merasakan suasana yang nyaman pada proses belajar mengajar kompetensi dasar menggambar rencana instalasi penerangan model pembelajaran langsung dengan menggunakan software autocad.

Pada aspek ke-5, ke-6, dan ke-7 siswa setuju dan menyatakan bahwa belajar menggunakan model pembelajaran langsung menggunakan software autocad pada kompetensi dasar menggambar rencana instalasi penerangan dapat memotivasi untuk mendapatkan nilai lebih baik, membuat siswa memiliki keberanian menyampaikan pendapat/ mengajukan pertanyaan dan gembira selama proses belajar mengajar. Hal ini dapat dilihat dari respon siswa yang memperoleh persentase lebih dari 80%. Selain itu, pada penilaian aspek 8, ke-9, dan ke-10 siswa setuju dengan mengatakan bahwa dengan mengimplementasikan model pembelajaran langsung menggunakan software autocad pada kompetensi dasar menggambar rencana instalasi penerangan membuat siswa lebih jelas memahami isi materi pelajaran, dapat digunakan sebagai salah satu upaya mengatasi kesulitan belajar siswa, dan belajar mengimplementasikan model pembelajaran langsung menggunakan software autocad pada kompetensi dasar menggambar rencana instalasi penerangan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari respon siswa yang memperoleh persentase lebih dari 80%. Sehingga berdasarkan gambar 3 dapat dilihat bahwa persentase keseluruhan respon siswa sebesar 81,74%, sehingga dapat dikatakan respon siswa terhadap

implementasi model pembelajaran langsung menggunakan software autocad pada kompetensi dasar menggambar rencana instalasi penerangan adalah positif.

Salah satu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa pada ranah kognitif diukur dengan menggunakan tes tertulis pada saat akhir pembelajaran menggunakan soal evaluasi. Sementara hasil belajar siswa pada ranah psikomotor diukur dengan menggunakan asesmen keterampilan psikomotor dan laporan hasil praktik. Hasil belajar siswa pada penelitian ini merupakan nilai akhir hasil rekapitulasi antara nilai pada ranah kognitif dan psikomotor. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di SMK Raden Patah Mojokerto adalah ≥75, hasil belajar siswa setelah diberikan treatment didapat bahwa 25 siswa dari 25 siswa tuntas sehingga dapat dikatakan ketuntasan klasikal mencapai 100% dan telah terlampaui sesuai kriteria ketuntasan belajar klasikal yakni 80%. Ketuntasan dalam kelas termasuk dalam kriteria sangat baik. Nilai rata-rata kelas mendapat nilai 79,74 (tuntas). PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Setelah diberikan pembelajaran model pembelajaran langsung dengan menggunakan software autocad didapatkan ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 100% dan melampaui kriteria ketuntasan belajar klasikal yakni 80% yang tergolong dalam kriteria sangat baik dan rata-rata kelas mencapai nilai 79,74 yang berarti telah mencapai ketuntasan belajar. (2) Respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran langsung dengan menggunakan software autocad menunjukkan bahwa siswa memberikan respon sangat baik dengan nilai 81,74%.

Saran

Dari hasil ketuntasan belajar siswa yang menerapkan model pembelajaran langsung dengan menggunakan software autocad mendapatkan hasil belajar yang sangat baik. sehingga model pembelajaran langsung dan software autocad ini bisa dijadikan sebagai alternatif untuk menuntaskan hasil belajar siswa pada kompetensi dasar menggambar rencana instalasi penerangan. Dari hasil respon siswa yang menerapkan model pembelajaran langsung dengan menggunakan software autocad mendapatkan respon yang sangat baik dari siswa sehingga dapat dijadikan sebagai inovasi baru untuk meningkatkan minat siswa, sehingga model pembelajaran ini dapat diterapkan pada standar kompetensi yang lain .

(6)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2009. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Nur, Muhammad 2011. Model Pengajaran Langsung. Surabaya: Pusat SAINS dan Matematika UNESA.

Republik Indonesia. 2013. Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Riduwan. 2013. Dasar-dasar statistika. Bandung:

Alfabeta..

Rusman. 2012. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suprihatiningrum, Jamil. 2014. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Tim. 2014. Pedoman Penulisan Skripsi Surabaya : Universitas Negeri Surabaya.

Gambar

Gambar 2. Hasil rata-rata Validasi Instrumen Pembelajaran

Referensi

Dokumen terkait

Abstrak: Jika manajemen merupakan proses, maka organisasi sebagai kerangka, struktur atau wadah orang-orang yang melakukan kerja sama. Dengan demikian, manajemen merupakan

Yaitu bagi mereka yang berumur lebih dari 21 tahun, yang belum pernah terbina agamanya, baik karena kurangnya pembinaan agama yang dilaluinya dulu, maupun karena belum pernah

Proses sedimentasi di perairan pantai Dompak ditinjau dari aktivitas anthropogenik berdasarkan hasil uji one way anova, menunjukan perbedaan yang nyata terhadap proses

Analisis kelayakan finansial Elsari Brownies and Bakery dilakukan dengan tiga skenario, yaitu kondisi perusahaan saat ini, pengembangan usaha dengan menyewa bangunan untuk

Selain itu, ketiga hipotesis khusus peneliti juga diterima, dimana terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara life satisfaction dengan organizational

Setelah mendapatkan data yang dibutuhkan, maka selanjutnya data yang didapat akan di design pada software CAD, pada penelitian ini menggunakan software SolidWorks

Mengimplementasikan algoritma Grey Level Co-occurrence Matrix (GLCM) sebagai ektraksi ciri dan metode K-Nearest Neighbor (K-NN) Classifier untuk pengklasifikasi

Pada setiap stasiun pengamatan, tetapkan transek-transek garis dari arah laut ke arah darat (tegak lurus garis pantai sepanjang zonasi hutan mangrove yang terjadi) di