• Tidak ada hasil yang ditemukan

: Strategi Koping, Siswa kelas XII, Ujian Nasional

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan ": Strategi Koping, Siswa kelas XII, Ujian Nasional"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

GAMBARAN STRATEGI KOPING SISWA KELAS XII SMAN JATINANGOR YANG AKAN MENGHADAPI UJIAN NASIONAL 2012

Natalia Chandra Wijayanti1, Nita Fitria1, Imas Rafiyah1

1

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat

ABSTRAK

Ujian Nasional adalah hal yang menakutkan bagi siswa. Banyaknya mata pelajaran dan standar nilai yang tinggi membuat siswa mengeluh sulit tidur, sulit berkonsentrasi belajar, dan gugup. Upaya siswa untuk menghadapi ujian tersebut dalam bentuk berdoa, belajar dengan kumpulan soal, namun ada juga yang belum memikirkannya. Semua upaya tersebut dikenal sebagai strategi koping. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran strategi koping siswa kelas XII SMAN Jatinangor yang akan menghadapi Ujian Nasional. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif, dengan populasi seluruh siswa kelas XII SMAN Jatinangor. Sampelnya 71 siswa, menggunakan simple proportional random sampling. Alat ukur yang digunakan adalah The Ways of Coping Questionnaire (WCQ). Analisa data dengan membandingkan skor responden dan skor tertinggi menggunakan prosentase. Hasil analisa data menunjukkan 63 responden (89%) menggunakan strategi koping berfokus pada masalah, 5 responden (7%) menggunakan strategi koping berfokus pada emosi dan 3 responden (4%) menggunakan keduanya. Saran dari penelitian ini adalah untuk diadakannya penelitian lanjutan mengenai faktor-faktor yang memengaruhi strategi koping siswa kelas XII SMAN Jatinangor yang akan menghadapi Ujian Nasional.

Kata kunci : Strategi Koping, Siswa kelas XII, Ujian Nasional

ABSTRACT

National exam is a scary thing for students. A large number of subjects and high value of the minimum graduation standards make students sleeping difficult, difficultly concentrating, and nervous. They pray, learn to do a matter, but some student haven’t though about it. This research is for knowing coping strategies student class XII of SMAN Jatinangor who will face the National Exam. This research was the descriptive study, with population from all class XII students SMAN Jatinangor. Sample of 71 students, taken by a simple proportional random sampling. The instruments were The Ways of Coping Questionnaire (WCQ). The analyses by presentation for all variable of coping strategies. The results showed almost all respondents (89%) used problem focused coping, a minority (7%) used emotional focused coping, and skillful small (4%) used both of them (problem and emotion).suggestion from this study is to further the holding of the other research on the factors of influence coping strategies student class XII Jatinangor Senior High School who will face the National Exam.

(2)

Key words : Coping Strategies, a Class XII, National Exam

PENDAHULUAN

Ujian adalah kegiatan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik sebagai pengakuan prestasi belajar dan/atau penyelesaian dari suatu satuan pendidikan. Hal itu dijelaskan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 1 ayat (20). Untuk mencapai suatu kelulusan secara nasional maka peserta didik harus mengikuti Ujian Nasional, ini terdapat dalam Pasal 66 ayat (1) Bagian IV Bab X Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 15 Tahun 2005.

Mata pelajaran yang akan diujiankan dijelaskan dalam Pasal 70 ayat (5) Bagian IV Bab X Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 15 Tahun 2005. Standar minimum nilai rata-rata semua pelajaran 5,5 dan nilai setiap mata pelajaran minimal 4,0.

Survey awal yang dilakukan pada 28 Oktober 2011 pada 20 orang siswa kelas XII SMAN Jatinangor didapatkan adanya kecemasan yang berupa sulit tidur, sulit berkonsentrasi dalam belajar, gugup, tidak fokus karena memikirkan Ujian Nasional setiap saat terutama saat ada guru yang mengingatkan. Namun untuk menghadapi rasa cemas tersebut mereka mengaku mempunyai cara-cara yang akan dilakukan seperti berdoa, belajar dengan cara mengerjakan kumpulan soal Ujian Nasional, namun ada juga yang belum memikirnya karena alasan waktu yang masih jauh (April).

Menurut guru Bimbingan Konseling (BK) berdasarkan pengalaman-pengalaman tahun lalu bahwa ada dua macam siswa yang satu siswa yang sudah

(3)

mempersiapkan Ujian Nasional dengan cara belajar baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah, dan yang kedua adalah siswa yang tidak memikirkan Ujian Nasional bahkan sampai saat Ujian Nasional dilaksanakan sehingga banyak siswa yang mencontek. Kekhawatiran yang mendalam akan Ujian Nasional bisa saja menjadikan siswa merasa tidak percaya diri sehingga terjadilah hal-hal seperti itu. Semakin dekat waktu Ujian Nasional maka semakin terlihat kekhawatiran mereka di kelas seperti melamun, datang ke sekolah terlambat. Hal ini juga berdampak pada nilai siswa tersebut yang menjadi menurun sehingga siswa dipanggil ke ruangan BK untuk membicarakan tentang masalah tersebut.

Berdasarkan fenomena yang terjadi di SMAN Jatinangor tersebut, cara-cara yang dilakukan seseorang untuk menangani rasa cemas dikenal dengan strategi koping. Lazarus & Folkman (1984) mendefenisikan kopingsebagai segala usaha untuk mengurangi stres, yang merupakan proses pengaturan atau tuntutan (eksternal maupun internal) yang dinilai sebagai beban yang melampaui kemampuan seseorang.

Menurut Lazarus dan Folkman (1984) secara umum strategi koping dibagi menjadi dua macam. Strategi koping berfokus pada masalah, dan strategi koping berfokus pada emosi. Strategi koping yang berfokus pada masalah, dimana individu secara aktif mencari penyelesaian dari masalah untuk menghilangkan kondisi atau situasi yang menimbulkan stres. Yang termasuk strategi koping berfokus pada masalah yaitu: planful problem solving dimana individu melakukan usaha tertentu untuk mengubah keadaan dengan diikuti pendekatan analitis;

(4)

resiko yang harus diambil; seeking social support dimana individu mencari dukungan dari pihak luar baik berupa informasi, bantuan nyata, maupun dukungan emosional. Strategi koping yang berfokus pada emosi, dimana individu melibatkan usaha-usaha untuk mengatur emosinya dalam rangka menyesuaikan diri dengan dampak yang akan ditmbulkan oleh suatu kondisi atau situasi yang penuh tekanan. Yang termasuk strategi koping berfokus pada emosi yaitu:

possitive reappraisal dimana individu mencari makna positif dari masalah, fokus pada pengembangan diri, melibatkan diri dalam hal-hal religius; accepting responsibility dimana individu menumbuhkaan kesadaran akan peran diri dalam permasalahan yang dihadapi; self controlling dimana individu bereaksi dengan melakukan regulasi baik dalam perasaan maupun tindakan; distancing dimana individu menjaga jarak agar tidak terbelenggu pada permasalahannya; escape avoidance dimana individu menghindar dari masalah yang dihadapinya.

Jenis koping mana yang akan dipakai dan bagaimana dampaknya sangat tergantung pada bagaimana individu mempersepsikannya. Oleh karena itu strategi koping tiap individu yang dimunculkan akan berbeda antara satu individu dan individu lainnya.

Di dalam sekolah terdapat Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang mempunyai tujuan khusus untuk memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan peserta didik yang mencakup memiliki pengetahuan, sikap, dan ketrampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat, serta berpartisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan. Sehat fisik, mental, sosial maupun lingkungan, serta memiliki daya hayat dan daya tangkal

(5)

terhadap pengaruh buruk, penyalahgunaan narkoba, alkohol dan kebiasaan merokok serta hal-hal yang berkaitan dengan masalah pornografi dan masalah sosial lainnya (Komang, 2008). Demikian juga halnya dalam Ujian Nasional yang dapat membuat siswa menjadi cemas, maka UKS mempunyai tugas untuk dapat menjaga kesehatan mentalnya. Berdasarkan falsafah keperawatan, manusia dipandang sebagai individu yang utuh baik dari segi biologis, psikologis, sosial, dan spiritual. Begitu pula dengan siswa yang akan menghadapi Ujian Nasional, harus dipenuhi kebutuhannya secara menyeluruh. Dalam hal ini perawat juga dapat mengambil peranan sebagai konselor yaitu sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan keperawatan yang tepat untuk diberikan. sehingga saat menghadapi Ujian Nasional siswa dapat menggunakan strategi koping yang benar baik berfokus pada masalah maupun pada emosi. Perawat yang dimaksud di sini adalah perawat yang berada di Puskesmas Jatinangor yang memiliki berbagai macam program dalam rangka meningkatkan kesehatan siswa SMAN Jatinangor. Contoh program yang ada yaitu kegiatan donor darah yang rutin dilakukan tiap 6 bulan sekali, dan juga pelatihan Palang Merah Remaja (PMR).

Berdasarkan fenomena di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ”Gambaran Strategi Koping Siswa Kelas XII SMAN Jatinangor yang akan menghadapi Ujian Nasional 2012”.

Berdasarkan pendahuluan di atas maka didapatkan rumusan masalah sebagai berikut, bagaimanakah gambaran strategi koping siswa kelas XII SMAN Jatinangor yang akan menghadapi Ujian Nasional 2012.

(6)

Tujuan Umum

Diketahuinya gambaran strategi koping yang digunakan siswa kelas XII SMAN Jatinangor yang akan menghadapi Ujian Nasional 2012.

Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi strategi koping yang digunakan siswa yang berfokus pada emosi: (1) Possitive reappraisal (2) Accepting responsibility (3) Self controlling (4) Distancing (5) Escape avoidance (6) Wishful thinking

2. Mengidentifikasi strategi koping yang digunakan siswa yang berfokus pada masalah:

(1) Problem solving

(7)

Bagan 1.1 Kerangka Pemikiran Strategi Koping

Diteliti Tidak diteliti Sumber: Lazarus and Folkman, 1984

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu ingin mendapatkan gambaran strategi koping siswa kelas XII SMAN Jatinangor yang akan menghadapi Ujian Nasional.

Variabel dalam penelitian ini adalah strategi koping dengan sub variabel yaitu strategi koping berfokus pada masalah: problem solving, seeking social support. Strategi koping berfokus pada emosi: possitive reappraisal, accepting responsibility, self controlling, distancing, escape avoidance, dan wishful thinking.

Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XII SMAN Jatinangor saat penelitian yaitu pada 13 April 2012, dengan menggunakan teknik proportional random sampling didapatkan sampel sebanyak 71 orang.

Faktor-faktor yang memengaruhi strategi koping:

 Kesehatan fisik

 Keyakinan atau pandangan positif

 Keterampilan memecahkan masalah

 Keterampilan sosial

 Dukungan sosial

 materi Siswa kelas XII

SMAN

Jatinangor yang akan menghadapi Ujian Nasional 2012

Strategi koping befokus pada masalah:

Problem solving

Seeking social support Strategi koping berfokus pada emosi:

Possitive reappraisal Accepting responsibility Self controlling Distancing Escape avoidance Wishful thinking

Prosentase siswa yang menggunakan:  Strategi koping berfokus pada masalah  Strategi koping berfokus pada emosi  Strategi koping berfokus pada masalah dan pada emosi

(8)

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah The Ways of Coping Questionnaire (WCQ) yang dibuat dan direvisi oleh Lazarus dan Folkman pada tahun 1985. dalam prose pengolahan data dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Penyuntingan Data (Editing)

Pada tahap ini peneliti melakukan pengecekan dan perbaikan isian kuesioner yang meliputi kelengkapan jawaban, dan kejelasan jawaban dan tulisan. 2. Pengkodean Data (Data Coding)

Pada tahap ini peneliti melakukan pengkodean berupa pengklasifikasian jawaban dari responden ke dalam kategori. Adapun ketentuan kode jawaban yang digunakan yaitu 3 untuk pilihan jawaban sering digunakan, 2 untuk pilihan jawaban kadang-kadang digunakan, 1 untuk pilihan jawaban jarang digunakan, dan 0 untuk pilihan jawaban tidak digunakan.

3. Pemindahan Data ke Komputer (Data Entering)

Pada tahap ini peneliti memasukkan data yang telah di-coding kemudian dimasukkan dengan menggunakan bantuan program kkomputer (software).

4. Pembersihan Data (Data Cleaning)

Pada tahap ini peneliti memastikan bahwa data yang telah masuk sesuai dengan yang sebenarnya.

5. Penyajian Data (Data Output)

Pada tahap ini peneliti melakukan penyajian data yang merupakan hasil dari proses pengolahan data yang disajikan baik dalam bentuk tabel maupun grafik yang berisikan data nominal hasil penjumlahan scoring.

(9)

6. Penganalisisan Data (Data Analyzing)

Pada tahap ini peneliti melakukan analisis data dengan rumus: Untuk rumus strategi koping berfokus masalah adalah

SKM = skor SKM responden x 100% skor tertinggi SKM

Untuk rumus strategi koping berfokus pada emosi adalah SKE = skor SKE responden x 100%

skor tertinggi SKE HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini, dilakukan penguraian hasil pengolahan data dari variabel yang diteliti yaitu strategi koping siswa kelas XII SMAN Jatinangor yang akan menghadapi Ujian Nasional.

63 5 3 89 7 4 0 20 40 60 80 100

Strategi Koping yang Berfokus pada Masalah

Strategi Koping yang Berfokus pada Emosi

Strategi Koping yang Berfokus pada Masalah dan

Emosi Jumlah Prosentase (%)

Grafik 1 Diagram Batang Strategi Koping Siswa Kelas XII SMAN Jatinangor yang akan Menghadapi Ujian Nasional 2012 secara keseluruhan Dari grafik 1 di atas maka dapat dilihat bahwa hampir seluruh dari responden yaitu 63 siswa (89%) menggunakan strategi koping yang berfokus pada masalah, sedangkan sebagian kecil dari responden yaitu 5 siswa (7%) menggunakan strategi koping yang berfokus pada emosi. Selain itu didapatkan

(10)

hasil berupa sebagian kecil responden yang menggunakan strategi koping yang berfokus pada masalah dan emosi yaitu 3 siswa (4%).

Strategi Koping Siswa

Berdasarkan grafik 1 strategi koping yang berfokus pada masalah digunakan oleh hampir seluruh dari responden yaitu 63 siswa (89%). Hal ini dimungkinkan karena siswa sudah memiliki persiapan yang matang dalam menghadapi Ujian Nasional, yaitu seperti menganalisa masalah yang ada, membuat perencanaan, melakukan rencana yang sudah dibuat, meminta saran dan bantuan dari orang-orang sekitar yang dianggap dapat memberikan nilai positif terhadap masalah yang dihadapi.

Hal ini sejalan dengan penelitian Dwi pada tahun 2009 dalam skripsinya yang berjudul ”Studi Perbandingan tentang Strategi Penanggulangan Stres yang Digunakan oleh Siswa Berprestasi Tinggi dan Rendah pada Siswa Kelas XII SMA di Bandung” didapatkan hasil baik siswa berprestasi tinggi maupun siswa berprestasi rendah sama-sama cukup sering menggunakan strategi penanggulangan stres yang berfokus pada masalah.

Ketika siswa akan menghadapi Ujian Nasional maka siswa yang menggunakan strategi koping yang berfokus pada masalah akan mencari tahu segala sesuatu tentang Ujian Nasional, membuat rencana belajar dengan berlatih soal, dan meminta bantuan dari keluarga, teman, maupun guru dalam belajar. Hal ini berdampak pada penyelesaian masalah jangka panjang, sehingga siswa lebih banyak menganalisa dan mempelajari tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Ujian Nasional, contohnya adalah dengan mengerjakan soal-soal dari mata

(11)

pelajaran yang akan diujiankan. Selain itu siswa juga mencari bantuan dari orang-orang yang ada di sekitarnya baik itu keluarga, teman, maupun guru untuk mendapatkan informasi dan juga bantuan yang kongkret.

Berdasarkan grafik 1 juga didapatkan hasil bahwa sebagian kecil dari responden menggunakan strategi koping yang berfokus pada emosi yaitu 5 siswa (7%). Hal ini dimungkinkan karena menjelang Ujian Nasional siswa lebih fokus pada masalah yang ada pada Ujian Nasional. Menurut Lazarus dan Folkman (1985) memang menggunakan strategi koping yang berfokus pada emosi adalah baik karena seseorang dapat mengambil hikmah dari masalah yang dihadapinya. Selain itu individu yang menggunakan strategi koping berfokus pada emosi juga memungkinkan untuk melakukan usaha-usaha dalam menumbuhkan peran diri dalam menghadapi masalahnya, namun hal ini hanya untuk sementara.

Siswa yang akan menghadapi Ujian Nasional berusaha untuk mengalihkan perhatiannya terhadap masalah dengan berlibur, makan, minum, menerima Ujian Nasional sebagai suatu hal yang buruk dalam hidupnya yang harus tetap dilaksanakan, sehingga membuat siswa menjadi lupa sejenak dengan Ujian Nasional yang akan mereka hadapi, namun sebenarnya Ujian Nasional tetaplah ada dan tetap akan dihadapi oleh siswa.

Timpangnya jumlah siswa yang menggunakan strategi koping yang berfokus pada masalah lebih banyak dibandingkan dengan siswa yang menggunakan strategi koping yang berfokus pada emosi dimungkinkan karena Ujian Nasional adalah salah satu hal yang pasti terjadi dan dilaksanakan oleh siswa kelas XII, maka beberapa bulan sebelum Ujian Nasional dilaksanakan siswa

(12)

sudah mempersiapkan diri. Hal-hal yang mungkin dilakukan siswa adalah mencari tahu tentang Ujian Nasional, nilai minimumnya, soal-soal yang mungkin keluar, selain itu siswa juga dapat melatih kemampuannya dalam mengerjakan soal-soal yang kemungkinan akan keluar saat Ujian Nasional. Orangtua siswa pun mendukung siswa dalam belajar dengan cara mengikutsertakan siswa dalam berbagai bimbingan belajar yang sudah terpercaya dalam meluluskan siswanya dalam Ujian Nasional.

Dalam penelitian ini dilihat dari grafik 1 didapatkan hasil sebagian kecil dari responden menggunakan strategi koping yang berfokus pada masalah dan emosi yaitu sebanyak 3 siswa (4%). Hal ini adalah hal yang dinilai sangat efektif karena menurut Lazarus dan Folkman (1984) bahwa strategi koping yang berfokus pada masalah ataupun emosi adalah baik. Keduanya memiliki fungsi untuk mengurangi kondisi lingkungan yang dapat memberi tekanan. Namun akan lebih efektif ketika individu menggunakan kedua strategi koping itu (yang berfokus pada masalah dan emosi). Siswa yang akan menghadapi Ujian Nasional akan lebih baik ketika ia bisa mengatasi segala sesuatu yang menekan emosinya baik itu dengan cara berdoa, berlibur, ataupun menyembunyikan kekhawatirannya terhadap Ujian Nasional dan juga dengan membuat perencanaan yang matang seperti mengatur jadwal belajar, berlatih soal, meminta saran kepada teman maupun guru yang ada disekolah. Karena jika seseorang menggunakan strategi yang berfokus pada masalah tanpa mengontrol emosinya maka hal tersebut tidak dapat dikatakan efektif. Demikian juga dengan sebaliknya individu yang menggunakan strategi koping yang berfokus pada emosi tetapi tidak

(13)

menyelesaikan masalahnya tidak dapat dikatakan efektif. Pada tingkat stres yang moderat yaitu dimana individu bisa memutuskan bagaimana penyelesaian masalahnya dengan waktu yang cukup (jangka panjang), strategi koping yang berfokus pada masalah lebih dominan. Pada tingkat stres yang tinggi yaitu dimana individu harus mengambil keputusan secara segera, strategi koping yang berfokus pada emosi menjadi dominan dan individu menunjukkan tingkah laku defensif dan emosional yang lebih besar (Lazarus, 1984).

SIMPULAN

Simpulan yang didapatkan dari hasil penelitian ini adalah hampir seluruh dari responden menggunakan strategi koping yang berfokus pada masalah, sedangkan sebagian kecil dari responden menggunakan strategi koping yang berfokus pada emosi. Dilihat dari subvariabel yang ada maka sebagian kecil dari responden menggunakan strategi koping yang berfokus pada masalah pada subvariabel problem solving, sedangkan sebagian kecil lainnya menggunakan subvariabel seeking social support. Sebagian kecil dari responden menggunakan strategi koping yang berfokus pada emosi pada subvariabel accepting responsibility, sebagian kecil dari responden menggunakan subvariabel possitive reappraisal, subvariabel wishful thinking, self controlling, escape avoidance dan tidak seorangpun dari responden yang menggunakan strategi koping yang berfokus pada emosi pada subvariabel distancing. Kondisi tersebut di atas sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang memengaruhi strategi koping, diantaranya adalah: kondisi fisik, pandangan dan keyakinan positif (suku), kemampuan memecahkan masalah, keterampilan sosial, dukungan sosial, dan materi.

(14)

SARAN

1. Untuk Sekolah

Dari hasil penelitian yang ada, maka peneliti mengajukan saran kepada pihak sekolah untuk lebih memfasilitasi siswa kelas XII yang akan menghadapi Ujian Nasional seperti melakukan uji coba Ujian Nasional beberapa bulan sebelum Ujian Naasional yang sesungguhnya dilaksanakan. Selain itu dapat diadakan kelompok kecil dalam belajar yang terdiri dari beberapa siswa yang didampingi oleh guru yang ahli pada mata pelajaran yang akan diujikan.

2. Untuk Profesi Keperawatan

Berdasarkan hasil penelitian profesi keperawatan yang ada untuk bekerjasama dengan pihak sekolah untuk melakukan penyuluhan kepada siswa kelas XI yang nantinya juga akan menghadapi Ujian Nasional di tahun berikutnya. 3. Untuk Penelitian Lanjutan

Berdasarkan kegunaan dan hasil dari penelitian ini, saran yang diajukan untuk penelitian selanjutnya yaitu penelitian dapat diarahkan pada faktor-faktor yang memengaruhi siswa dalam menentukan strategi koping yang akan digunakan.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

(15)

Dwiwastie, N. 2010. Studi Deskriptif Strategi Penanggulangan Stress pada Peserta Ujian Nasional 2008/2009 Sekolah Menengah Atas Negeri 22 Bandung. Skripsi. Bandung.

Hurlock, B. 1980. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.

Lazarus, R., Folkman, S. 1984. Stress, Appraisal, and Coping. New York: Springer Publishing Company.

Nasir, M. 1998. Metode Penelitian, Jakarta : Ghalia Indonesia.

Pramudi, A., Lasmono, H. 2003. Coping Stress pada Etnik Bali, Jawa, dan Sunda. Journal Anima Indonesia Psikological. Vol 18, No 4, 326-340.

Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

_______________. Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Santrock, J. 2003. Adolescence

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.

Taylor, S.E, et.al . 2009. Psikologi Sosial, Edisi Keduabelas. Jakarta: Prenada Media Group.

Gambar

Grafik  1  Diagram  Batang  Strategi    Koping  Siswa  Kelas  XII  SMAN  Jatinangor  yang akan Menghadapi Ujian Nasional 2012 secara keseluruhan  Dari  grafik  1  di  atas  maka  dapat  dilihat  bahwa  hampir  seluruh  dari  responden yaitu 63 siswa (89%)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini akan diuji mengenai kebenaran hipotesis melalui pengumpulan data di lapangan, dalam hal ini dilakukan untuk mengetahui mengetahui pengaruh auditor

Hasil pengujian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dengan adanya sistem Informasi Penjadwalan Dokter Berbasis Web dengan menggunakan Framework Codeigniter

Sulfur oksida ( berasal proses pembakaran kendaraan bermotor yang terdapat didaerah pettarani dimana kelembaban udara juga mempengaruhi kecepatan perubahan (

Berdasarkan indikasi-indikasi permasalahan tersebut, maka penulis membahas tentang ^Peran Badan Lingkungan Hidup Provinsi Kepulauan Riau Dalam Perlindungan Dan

Teknik pengelolaan kelas sedikit susah dilakukan karena terbatasnya pengalaman mengelola kelas dari praktikan. Di bangku kuliah hanya diberikan teori pengelolaan kelas,

Sesuai dengan permasalahan yang telah diuraikan dalam rumusan masalah, yang menjadi tujuan ini adalahuntuk mengetahui pengaruh yang signifikan melalui variasi latihan

Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengkaji ulang penelitian saat ini dan penelitian sebelumnya dengan menggunakan variabel persepsi kualitas, harapan pelanggan, nilai

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, umur perusahaan dan leverage terhadap kualitas pelaporan keuangan pada perusahaan jasa