• Tidak ada hasil yang ditemukan

SOSIALISASI Market Code of Conduct (CoC) Bagian III : Front Office 08 Desember 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SOSIALISASI Market Code of Conduct (CoC) Bagian III : Front Office 08 Desember 2016"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Bagian III : Front Office

08 Desember 2016

(2)

Tujuan

Memberikan panduan

best practice

bagi manajemen

front office

(

dealers

) yang

melakukan transaksi pasar keuangan secara langsung secara harian.

Bagian ini antara lain mengatur :

2

III. Front Office

IV. Dealer, Sales dan Dealing Room

14. Hubungan antara Broker/Dealer

15. Peran Dealer dan Sales

16. Perbedaan antara Para Prinsipal

17. Dealing setelah Jam Kerja dan Diluar kantor 18. Keamanan Dealing Room

19. Penyimpanan Percakapan Telepon dan Pesan Elektronik

20. Dealing dengan Prinsipal Tanpa Identifikasi/Tanpa Nama

21. Wewenang dan Tanggung Jawab Kegiatan Dealing 22. Offmarket dan Rollover

23. Kuotasi Dealing, Kepastian, Kualifikasi dan Referensi

24. Dealing Timbal Balik (Reciprocity) di Pasar 25. Penggunaan Dark Pool Valas dalam Perdagangan

26. Stop-Loss Order

27. Order Benchmark Valas- pelaksanaan, perlakukan pesanan

28. Position Parking

29. Pengaturan Kurs 30. Manipulasi Pasar

31. Disclosure (Benturan Kepentingan)

V. Dealing Melalui Broker (Voice dan Perangkat Broker Elektronik)

32. Perbedaan antara Broker dan Prinsipal 33. Perbedaan antara Prime Broker dan Nasabah 34. Prosedur Dealing dan Persyaratan Pendahuluan 35. Pelaksanaan Deal antara Dealer dan Broker

36. Komisi Broker

37. Pengungkapan Nama

(3)

Hubungan Antara Broker/Dealer

• Manajemen Senior pada Principal dan perusahaan Broker harus menjalankan peran aktif dalam mengawasi hubungan Trader/Broker, penggunaan perangkat broker elektronik, dan pelaksanaan transaksi termasuk kemungkinan bisnis yang terkonsentrasi yang dilakukan dengan itikad tidak baik

• Permintaan yang menunjukkan upaya manipulasi pasar tidak boleh diterima dan harus dilaporkan segera kepada manajemen

Peran Dealer dan Sales

• Manajemen harus menjalankan kebijakan 'eksekusi terbaik' dalam melaksanakan order Nasabah

• Dealer harus waspada terhadap upaya untuk memanipulasi pasar oleh Nasabah

(4)

Perbedaan antara Para Principal

• Segala perselisihan yang timbul harus dirujuk ke manajemen senior dan diambil tindakan penyelesaian dengan segera

• Apabila perbedaan dalam pembayaran timbul karena kesalahan dalam pembayaran dana, Pelaku pasar tidak boleh mendapat manfaat dari kesalahan tersebut

Dealing Setelah Jam Kerja dan Diluar Kantor

• Manajemen harus mengatur daftar dealer yang berwenang, limit dan jenis dari deal yang dapat dilakukan di luar jam kerja normal atau di luar kantor dan menetapkan prosedur untuk pelaporan dan pencatatan yang segera atas transaksi yang dilakukan tersebut

• Dianjurkan untuk memiliki jam penutupan transaksi secara internal yang disepakati untuk setiap hari transaksi selama posisi akhir hari dapat dipantau dan dievaluasi (fungsi Middle Office)

(5)

Keamanan Dealing Room

• Manajemen wajib menerapkan langkah pengamanan yang ketat di dealing room yang meliputi dealer, peralatan dealing room, akses dealing room termasuk akses ke platform transaksi sistem dealing elektronik dan semua akses ke informasi rahasia

Penyimpanan Percakapan Telepon dan Pesan Elektronik

• Semua percakapan yang dilakukan oleh para dealer, sales, broker dan petugas yang berwenang untuk mengkonfirmasi transaksi harus direkam

• Manajemen harus memiliki prosedur yang jelas tentang penggunaan telepon seluler di

dealing room, perekaman alat komunikasi bergerak, dan bila diperlukan, larangan penggunaan perangkat tersebut

(6)

Dealing dengan Principal Tanpa Identifikasi/Tanpa Nama

• Model Kode Etik ini mengakui keinginan untuk tidak memunculkan nama. Namun sesuai best practice fungsi Kepatuhan, Hukum, dan Kredit perusahaan; sebelum transaksi disarankan untuk tetap mengetahui identitas Principal akhir, agar prinsip, 'Mengenal Nasabah', anti pencucian uang, dan kemungkinan kasus penipuan dapat ditangani

Wewenang dan Tanggung Jawab Kegiatan Dealing

• Manajemen harus dengan jelas menetapkan secara tertulis terkait wewenang dan tanggung jawab petugas dealing dan pendukungnya

• Wewenang dan tanggung jawab tersebut biasanya mencakup :

– Kebijakan umum dealing termasuk prosedur pelaporan

– Petugas yang berwenang untuk melakukan dealing

– Instrumen yang dapat ditangani

– Batas open position, posisi mismatch, counterparty, batas stop-loss, dll

– Hubungan dengan para Broker dan perangkat broker elektronik

– Tugas penanganan informasi / komunikasi, dll

(7)

Dealing Pada Bukan Kurs Sekarang (Off Market) dan Rollover

• Hindari dealing pada non-market rate. Jika memang diperlukan, transaksi hanya boleh dilakukan dengan persetujuan manajemen senior kedua counterparty

• Manajemen wajib memiliki pengendalian yang handal serta rekam audit yang jelas untuk pemantauan dan pelaporan transaksi

Kuotasi Dealing, Kepastian, Kualifikasi, dan Referensi

• Semua pelaku pasar keuangan harus menyatakan dengan jelas apakah harga yang mereka kuotasi adalah bersifat pasti atau hanya indikatif

• Dealer yang mengkuotasi harga yang bersifat pasti, berkomitmen untuk melakukan deal pada harga tersebut dalam jumlah yang dapat dipasarkan asalkan nama counterparty dapat diterima

Dealing Timbal Balik (Reciprocity) di Pasar

Dealing Timbal Balik merupakan perjanjian bilateral antar dua lembaga untuk melakukan

dealing kuotasi kurs dua arah

(8)

Stop Loss Order

Stop loss order harus diidentifikasi dan dipahami dengan jelas tentang keadaan yang berlaku dan konsekuensinya harus disepakati oleh kedua belah pihak

Order Benchmark Valas

• Dealer tidak boleh dengan sengaja melakukan ‘pengaturan’ benchmark dalam upaya mendapatkan keuntungan

Position Parking

• Pemarkiran' deal atau posisi dengan counterparty manapun harus dilarang. Hal ini sering mengindikasikan perilaku pelanggaran yang lebih luas dari best practice

Pengaturan Kurs

• Lembaga keuangan harus menyusun prosedur internal untuk memastikan bahwa penerbitan kurs dapat dilakukan secara konsisten, tepat waktu dan jujur (tanpa gangguan kegagalan manusia ataupun teknis)

• Informasi kurs yang diterbitkan harus transparan dan tidak ada manipulasi

• Bank wajib bertindak untuk kepentingan terbaik bagi nasabah sepanjang waktu

• Manajemen harus memastikan bahwa karyawan menyadari mengenai konsekuensi atas keterlibatan pengaturan kurs, baik dampak internal maupun dampak pada pasar yang lebih luas

(9)

Manipulasi Pasar

• Perbuatan memberikan, atau bermaksud memberikan, tanda-tanda yang salah atau menyesatkan mengenai keadaan suatu instrumen keuangan di pasar, merupakan manipulasi pasar

• Dealer tidak boleh melakukan transaksi yang mengatur, atau akan mengatur, harga instrumen keuangan pada tingkat yang semu

• Penggunaan informasi pasar yang salah atau menyesatkan dalam upaya

memanipulasi kurs sangat tidak etis dan bahkan melanggar hukum

Disclosure Benturan Kepentingan

• Perusahaan harus memiliki pengaturan yang jelas untuk mengelola benturan kepentingan tersebut

• Uraian tentang benturan kepentingan harus menjelaskan: Sifat umum dari benturan kepentingan,

Risiko terhadap nasabah yang mungkin timbul sebagai akibat dari benturan kepentingan, dan

Tindakan yang dilakukan untuk mengurangi risiko ini secara cukup rinci untuk memungkinkan nasabah membuat keputusan mengenai transaksi

(10)

Pelaksanaan Deal antara Dealer dan Broker

• Dealer harus menganggap diri mereka terikat kepada deal setelah kurs dan syarat - syarat utama lainnya disepakati

• Deal hanya boleh dianggap sebagai telah dilakukan apabila pemberitahuan voice broker diakui secara positif oleh dealer

• Perjanjian lisan dianggap mengikat dan konfirmasi selanjutnya dianggap sebagai bukti dari deal

• Apabila broker 'hit' harga Dealer sebagai 'done' dalam bersamaan segera setelah dealer mengatakan ‘off’, deal harus diperlakukan sebagai terlaksana/terjadi, untuk itu Broker harus memberitahu kedua counterparty mengenai hal tersebut.

• Sebaliknya, ketika Broker mengatakan "off" secara bersamaan dengan dealer 'hit' harga Broker sebagai 'Mine', atau 'Yours' (atau hal yang serupa), deal tidak harus terjadi dan Broker harus memberitahu kedua counterparty mengenai hal tersebut

• Broker tidak boleh memberitahu dealer bahwa deal telah dilaksanakan padahal sebenarnya tidak

• Dalam hal harga kuotasi Broker 'hit' secara bersamaan ('Yours', 'Mine', dll) oleh beberapa dealer untuk jumlah total yang lebih besar daripada harga yang absah, Broker harus mengalokasikan jumlah tersebut kepada harga yang absah secara proporsional sesuai dengan jumlah yang diajukan oleh masing masing dealer

(11)

Pengungkapan Nama

• Broker tidak boleh membocorkan nama Principal sampai kedua belah pihak berniat serius untuk bertransaksi

• Principal dan Broker harus, setiap saat, memperlakukan rincian transaksi sebagai benar - benar rahasia kepada pihak yang terlibat

• Dealer harus, sedapat mungkin, memberikan informasi kepada Broker mengenai counterparty yang tidak dikehendaki (dan merujuk pada jenis pasar atau instrumen tertentu).

• Dalam beberapa instrumen, dealer juga mungkin ingin memberikan petunjuk kepada Broker mengenai perbedaan harga atau kurs bagi counterparty yang berbeda-beda

• Dalam semua transaksi, Broker harus bertujuan untuk mencapai pertukaran nama yang segera dan timbal balik

• Apabila nama salah satu Principal tidak dapat diterima oleh yang lain, Broker sebaiknya menolak memberitahu siapa yang menolak itu.

(12)

Pengungkapan Nama

• Di pasar Depo, lazim jika pemberi pinjaman menolak nama yang akan menerima deposito: karena itu, hal ini memerlukan pengungkapan sebelumnya terhadap nama sebelum deal disepakati

• Begitu pemberi pinjaman menanyakan nama dari peminjam maka dianggap merupakan komitmen untuk melakukan deal dengan harga kuotasi dan nama terkait, atau dengan nama altematif yang dapat diterima jika ditawarkan segera

• Nama pemberi pinjaman (atau pembeli dalam hal Sertifikat Deposito, Surat Perbendaharaan Negara, Bank Acceptance, atau Repo) hanya akan diungkapkan setelah nama peminjam (atau penerbit) diterima oleh pemberi pinjaman (atau pembeli).

• Dalam hal penjual bukan lembaga yang sama dengan penerbit surat berharga maka :

– Ketika pembeli menanyakan nama penerbit surat berharga tersebut maka calon pembeli dianggap berkomitmen untuk melakukan deal dengan harga kuotasi

– Ketika pembeli menanyakan nama penjual surat berharga tersebut maka dianggap merupakan komitmen untuk melakukan deal dengan nama terkait, atau dengan nama altematif yang dapat diterima jika ditawarkan segera

– Nama calon pembeli hanya akan diungkapkan setelah nama penjual diterima oleh calon Pembeli.

(13)

Pergantian Nama

• Praktek peralihan/penggantian nama diterima dan dibolehkan jika hal tersebut dipantau dan dikendalikan

• Jika diminta oleh Broker untuk menyelesaikan transaksi melalui pergantian nama, dealer harus memastikan bahwa kegiatan tersebut mendapat persetujuan sebelumnya dari Manajemen Senior.

• Setiap pengalihan yang dilaksanakan, harus dicatat dalam catatan resmi terkait perusahaan yang dibuat untuk tujuan ini

• Dealer tidak boleh mencari atau menerima imbalan dari Broker untuk peralihan nama

(14)

Referensi

Dokumen terkait

Tingkat kemampuan berfikir abstraksi peserta didik pada suatu kelas berbeda- beda. Berpikir abstrak dalam hal ini adalah suatu kemampuan menemukan cara- cara dalam

(elaborasi); 8)Guru menjelaskan aturan permainan bahwa setiap kelompok akan dibagikan satu buah media scramble dan akan diberikan waktu 10 menit untuk mengerjakan

Angkasa Pura II (Persero) pada tahun 2012 dan 2013 semester 1, (2) mengklasifikasikan skor masing-masing indikator pada aspek keuangan, aspek operasional, dan

Dari hasil wawancara dengan direktur PT Sumber Beton Utama mengatakan bahwa meskipun terdapat pesaing tetapi perusahaan tidak menganggapnya sebagai pesaing, yang

Harga minyak turun hampir dua persen pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena investor fokus pa- da pembengkakan pasokan minyak mentah global, yang meningkat lebih

to Learn Math at the Students of SMP State 53 Palembang Marhamah Fajriyah Nasution, Faculty of Teacher Training and Education of Sriwiiaya University.

MOE didapatkan nilai berturut – turut sebesar 149,67 MPa, 38,65 MPa, dan 42,19 MPa untuk perekat MF, variasi sekrup menyilang, variasi sekrup sejajar dan untuk daktilitas berturut –

Adapun tujuan sistem pengendalian intern pemerintah adalah untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi tercapainya efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan