• Tidak ada hasil yang ditemukan

GUBERNUR LAMPUNG. KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG KOMOR: GI 3 B<j I D.08/BK/2016 TBKTAXG. GUBERNUR LAMPlJ1IfG,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GUBERNUR LAMPUNG. KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG KOMOR: GI 3 B<j I D.08/BK/2016 TBKTAXG. GUBERNUR LAMPlJ1IfG,"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG KOMOR:

GI

3

B

<j

I

D.08/BK/2016

TBKTAXG

PEMBENTUKAN TIM PELAKSANA PENGAWASAN KEARSIPAX INTERNAL DAN BKSTERNAL T1KGKAT PROVIRSI DAN KABUPATEN/KOTA

GUBERNUR LAMPlJ1IfG,

/

Menirnbang a. bahwa dalam rangka Pengawasan Kearsipan Internal pada Satuan KeIja Perangkat Daerah dan Badan Usaha Milik Daerah Provinsi dan Pengawasan Kearsipan Eksternal pada Lembaga Kearsipan Kabupaten /Kota se­ Provinsi Lampung maka diadakan pengawasan dan peniIaian kearsipan dan akan diumumkan hasilnya oleh Gubernur Lampung;

b. bahwa sehubungan dengan maksud huruf a tersebut di atas perIu membentuk Tim PeIaksana Pengawasan Kearsipan Internal dan Eksternal Tingkat Provinsi dan Kabupaterr/Kota dan menetapkannya dengan Keputusan Gubernur Lampung;

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan;

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015;

3 Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan;

4. Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi dan Tatakerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Lampung sebagaimana telah diubah beberapakali terakhir dengan Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 3 Tahun 2014;

5. Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 25 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Kearsipan;

Memperhatikan 1. Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2015 tentang Pedoman Pengawasan Kearsipan;

2. Keputusan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2016 tentang Instrumen Audit Kearsipan;

(2)

Menetapkan KESATU KEDUA KETIGA KEEMPAT KELIMA KEENAM Tembusan:

3. Hasil Rapat Koordinasi Nasional Kearsipan bulan Februari 2016 di Arsip Nasional Republik Indonesia Jakarta dan ditindaklanjuti dengan Program KeIja Pengawasan Kearsipan Tahunan Nasional;

4. Peraturan Gubernur Lampung Nomor 14 Tahun 2014 tentang Jadwal Retensi Arsip;

MEMUTUSKAB:

ImPUTUSAN' GUBERNUR TEN'TABG PEMBBII'TUKAB TIM PELAKSANA PERGAWASAIf KEARSIPAB IIITERHAL DAB EKSTERNAL TINGKAT PROVINSI DAB KABUPATEN/KOTA. Membentuk Tim Pelaksana Pengawasan Kearsipan Internal dan Eksternal Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota dengan susunan personalia sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Keputusan ini.

Wewenang dan tanggung jawab serta uraian tugas Tim Pelaksana Pengawasan sebagaimana dimaksud pada Diktum Kesatu sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Keputusan ini.

Jadwal dan lokasi pengawasan sebagaimana tercantum dalam Lampiran III Keputusan ini.

Tim Pelaksana sebagaimana dimaksud pada Diktum Kesatu dalam melaksanakan tugasnya melaporkan hasil pelaksanaannya dan bertanggung jawab kepada Gubernur Lampung.

Biaya yang dikeluarkan akibat ditetapkannya Keputusan ini dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Lampung Tahun Anggaran 2016.

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Telukbetung pada tanggal I

4 - {. -

2016 GUBERNUR LAMPUNG,

1. Ketua DPRD Provinsi Lampung di Telukbetung; 2. Inspektur Provinsi Lampung di Bandar Lampung; 3. KepaJa. Bappeda Provinsi Lampung di Telukbetung;

4. Kepala Biro Hukum Setda Provinsi Lampung di Telukbetung; 5. Masing-masing anggota Tim yang bersangkutan.

(3)

LAMPlRAN I KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNO NOMOR :

0/ 31l'f

/I1.08/HK/2016 TANGOAL: I

q -

{, -

2016

SUSUlfAB PERSONALIA TIM PELAKSAXA PENGAWASAIf KEARSIPAB INTERNAL DAB EKSTERNAL TINGKAT PROVINSI DAB KABlJPATEN/KOTA 1. Pengarah Sekretaris Daerah Provinsi Lampung.

II. Penanggungjawab Kepala Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Daerah Provinsi Lampung.

III. Ketua Sekretaris Badan Perpustakaan,

Dokumentasi Daerah Provinsi Lampung.

Arsip dan IV. Sekretaris 1. KepaIa Bidang Pengelolaan Arsip pada

Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Lampung.

Badan Daerah 2. KepaIa Bidang Pembinaan Perpustakaan

Kearsipan pada Badan Perpustakaan, Arsip Dokumentasi Daerah Provinsi Lampung.

dan dan V. Anggota 1. KepaIa Bidang Perpustakaan dan Dokumentasi pada Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Daerah Provinsi Lampung.

2. Kepala Bidang Deposit pada Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Daerah Provinsi Lampung. 3. Kasubbid Pengelolaan

Perpustakaan, Arsip Provinsi Lampung.

Arsip Statis pada dan Dokumentasi Badan Daerah 4. Kasubbid Pengelolaan Perpustakaan, Arsip Provinsi Lampung.

Arsip Inaktif pada Badan dan Dokumentasi Daerah 5. Kasubbid Pembinaan Kearsipan pada

Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Lampung.

Badan Daerah 6. Kasubbag Umum dan Kepegawaian pada Inspektorat

Provinsi Lampung. 7. Mahyuzard Margapala,

Provinsi Lampung).

SE (JFU pada Inspektorat 8. Syamsul Hila! Ade,

Perpustakaan, Arsip Provinsi Lampung).

S.Sos (JFU pada dan Dokumentasi

Badan Daerah 9. Suharman, S.E (JFU pada Badan Perpustakaan,

Arsip dan Dokumentasi Daerah Provinsi Lampung). GUBERIIUR LAMPUNG,

(4)

LAMPlRAN II KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR :G/

Jey

/II.08/HK/2016 TANGGAL: I l( - {, - 2016 WEWERAlfG DAIf TAlfGGUNG JAWAB BERTA URAI.AN' TUGAS

TIM PELAKSARA PElfGAWASAR KEARSIPAIf 1lfTERl'fAL DAIf EKSTERRAL TIl'fGKAT PROVINSI DAIf KABUPATER/KOTA

A. WEWERAlfG DAIf TAlfGGUNG JAWAB TIM PELAKSAlfA PENGAWASAR KEARSIPAIf.

I. Pengarah:

1. memberikan instruksi dan perintah untuk pelaksanaan kegiatan .Pengawasan Kearsipan;

2. memberikan araban dan bimbingan untuk pelaksanaan kegiatan Pengawasan Kearsipan;

3. persetujuerr/pengesahan Rencana KeIja Audit (RKA); dan

4. persetujuari/pengesahan Laporan Hasil Audit Sementara (LHAS) memjadi Laporan Hasil Audit (LHA).

u.

Penanggungjawab:

1. bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan Pengawasan Kearsipan yang dipimpinnya;

2. bertanggung jawab atas penyelesaian kegiatan Pengawasan Kearsipan tepat pada waktunya; dan

3. menyampaikan laporan Pengawasan Kearsipan kepada Pengarah. . /

UI. Ketua:

1. membantu penanggungjawab dalam memantau dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan;

2. mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan agar beIjalan sesuai prioritas yang telah ditetapkan dalam rencana;

3. bertanggung jawab dan melaporkan perkembangan pelalcsanaan kegiatan yang dilakukan;

4. konsu1tasi RKA yang telah disusun kepada penanggungjawab;

5. menyampaikan LHAS kepada Penanggungjawab untuk dimintakan persetujuan/pengesahan; dan

6. menyusun Konsep Laporan Audit Kearsipan Ekstemal (LAKE) dan Laporan Audit Kearsipan Internal (LAKI) bersama-sama dengan Penanggungjawab berdasarkan LHAS.

IV. Sekretaris:

1. menyusun Tim Audit yang akan melaksanakan kegiatan audit kearsipan; 2. menyusunan RKA dalam rangka memberikan panduan dalam

pelaksanaan audit;

3. pembuatan dan pengiriman surat kepada obyek pengawasan;

4. koordinasi dengan obyek pengawasan mengenai waktu pelaksanaan kegiatan audit;

(5)

6. menyusun Laporan Hasil Pengawasan Kearsipan yang menggambarkan kondisi penyelenggaraan kearsipan berdasarkan kelompoknya atas dasar LAKE dan LAKI yang

telah

disusun;

7. penyusunan Laporan Hasil Audit Sementara (LHAS) ditandatangani oleh seluruh anggota Tim;

8. penyusunan Laporan Audit Kearsipan; dan

9. bertanggungjawab dari segi fungsional atas pekeIjaan yang dilaksanakannya.

V. Anggota:

1. melaksanakan visitasi kepada obyek pengawasaan Eksternal selama

4 (empat) hari keIja dengan tujuan ke Badan Kearsipan Kabupaterr/Kota

dan sampling pada minimal 2 (dua} Unit Kearsipan SKPD Kabupaterr/Kota;

2. melaksanakan visitasi kepada obyek pengawasaan Internal selama l(satu) hari keIja dengan tujuan ke Satuan Kerja Perangkat Daerah atau Badan Usaha Milik Daerah Provinsi;

3. menyampaikan kepada Kepala Unit Kearsipan objek pengawasan mengenai maksud dan tujuan kedatangan Tim Audit, serta memperkenalkan diri dan seluruh anggota tim audit, dan meminta dokumen-dokumen yang diperlukan dalam rangka audit;

4. melaksanakan audit dengan menggunakan Formulir sebagai panduan dalam wawancara dan pengamatan langsung;

5. selama proses audit berlangsung tim audit harus mendokumentasikan serta mengumpulkan bukti yang mendukung kondisi faktual yang ada; 6.pada Setiap Formulir, Tim meminta verifikasi dan tanda tangan dari

pejabat yang bertanggungjawab pada unit kerja yang diawasi;

7. tim menyampaikan risalah (ringkasan hasil pengawasan) secara tertulis yang intinya mengenai hal-hal yang menjadi temuan dan dimintakan

persetujuan kepada Kepala Unit Kearsipan atau Kepala lembaga

kearsipan;

8. tim audit melaksanakan pengolahan data hasil pengawasan dan disusun menjadi Laporan Hasil Audit Sementara; dan

9. bertanggung jawab secara fungsional.

B. URAIAN TUGAS TIM PELAKSANA PENGAWASAN KBARSIPA!I.

Penyelenggaraan kearsipan bertujuan untuk menjamin terciptanya arsip, ketersediaan arsip yang autentik dan terpercaya, terwujudnya pengelolaan arsip yang andal, perlindungan kepentingan Pemerintah dan hak-hak keperdataan, keselamatan dan keamanan arsip, keselamatan aset dan mendinarniskan penyelenggaraan kearsipan serta meningkatkan kualitas pelayanan publik. Agar tujuan tersebut dapat tercapai, maka diperlukan penyelenggaraan kearsipan yang sesuai dengan prinsip, kaidah dan standar kearsipan. Untuk menjamin bahwa pencipta arsip baik di Provinsi maupun di Kabupaterr/Kota menyelenggarakan kearsipan sesuai dengan peraturan perundang-undangan maka dilaksanakan pengawasan kearsipan sebagai berikut:

I. Sasaran Audit Pengawaaan

Prioritas yang menjadi sasaran audit adalah pada pemenuhan 4 (empat) instrumen dasar yaitu:

1. Klasifikasi Arsip; 2. Tata Naskah Dinas;

(6)

3. Jadwal Retensi Arsip; dan

4. Klasfikasi Kearnanan dan Akses Arsip.

Penilaian dilihat dan segi ketaatan terhadap pengaturan maupun dalam implementasi tersedianya daftar arsip sebagai hasil dari kegiatan pengelolaan arsip. Sedangkan bagi lembaga kearsipan Kabupaten/Kota selain audit terhadap pemenuhan 4 (empat) instrumen dasar, juga pada pengelolaan arsip statis. Selain itu juga dilaksanakan monitoring atas tindak lanjut hasil rekomendasi pengawasan yang sudah dilaksanakan.

II. Jenla DaD lIIetode Pengawuan

1. Audit Eksternal terhadap lembaga kearsipan Kabupaten/Kota terdiri dati 15 Kabupateri/Kota.

2. Audit Internal terhadap Satuan KeIja Perangkat Daerah dan Badan Usaba Milik Daerah Provinsi.

Pengawasan Kearsipan Eksternal dan Internal dengan metode pengawasan yang dilaksanakan adalah AI.dit Kearsipan. Untuk melaksanakan audit ini mempergunakan instrumen pengawasan berupa Pengisian Formulir, Wawancara dan Verifikasi Lapangan. Audit Kearsipan Eksternal dilaksanakan dengan melaksanakan visitasi kepada obyek pengawasan kearsipan dengan tujuan kepada lembaga kearsipan Kabupaten/Kota dan sampling pada minimal 2 (dual Satuan KeIja Perangkat Daerah. Adapun langkah keIja pengawasan Eksternal dan Internal sebagai berikut:

1. Persiapan.

Pada tahap ini disusun tim audit yang akan melaksanakan kegiatan audit kearsipan, pembuatan dan pengiriman surat kepada obyek pengawasan dan koordinasi dengan obyek pengawasan mengenai waktu peIaksanaan kegiatan audit.

2. Penyusunan Rencana KeIja Audit (RKA).

Penyusunan RKA dilaksanakan oleh masing-masing Ketua Tim dalam rangka memberikan panduan dalam pelaksanaan audit nantinya. RKA yang teIah disusun dikonsultasikan dengan Penanggung Jawab kemudian ditandatangani oleh Ketua Tim setelah mendapat persetujuan. RKAini disampaikan kepada anggota tim yang lain.

Audit Kearsipan dilaksanakan dengan melaksanakan visitasi kepada obyek pengawasaan:

a. Entry meeting: Ketua Tim Audit menyampaikan kepada Kepala Unit Kearsipan objek pengawasan mengenai maksud dan tujuan kedatangan Tim Audit, serta memperkenalkan diri dan seluruh anggota tim audit dan meminta dokumen-dokumen yang diperlukan dalam rangka audit.

b. Tim Audit melaksanakan audit dengan menggunakan Fonnulir sebagai panduan dalam wawancara dan pengamatan langsung. Selama proses audit berlangsung tim audit harus mendokumentasikan serta mengumpulkan bukti yang mendukung kondisi faktual yang ada.

c. Pada setiap Fonnulir, Tim meminta verifikasi dan tanda tangan dari pejabat yang bertanggungjawab pada unit keIja yang diawasi.

d. Exit meeting: diakhir hari audit Ketua Tim menyampaikan risalah (ringkasan hasil pengawasan] secara tertulis yang intinya mengenai hal-hal yang menjadi temuan dan dimintakan persetujuan kepada Kepala Unit Kearsipan atau Kepala lembaga kearsipan.

(7)

3. Penyusunan Laporan Hasil Audit Sementara (LHAS).

Tim Audit melaksanakan pengolahan data hasil pengawasan dan disusun menjadi Laporan Hasil Audit Sementara yan5 ditandatangani oleh seluruh anggota Tim. LHAS ini disampaikan kepada penanggungjawab untuk dimintakan persetujuan/ pengesahan Penyusunan Laporan Audit Kearsipan Eksternal (LAKE) dan Laporan Audit Kearsipan Internal (LAKI).

Berdasarkan LHAS Ketua Tim menyusun Konsep LAKE dan LAKl bersama-sama dengan penanggungjawab dan pengarah. Atas dasar LAKE dan LAKl yang telah disusun, disusun Laporan Hasil Pengawasan Kearsipan Provinsi yang menggambarkan kondisi penyelenggaraan kearsipan pada Unit Kearsipan Kabupaten/Kota serta SKPD dan BUMD Provinsi Lampung berisikan:

a. Dasar hukum pelaksanaan pengawasan kearsipan; b. Uraian hasil pengawasan kearsipan;

c. Kesimpulan dan rekomendasi perbaikan.

Tim Provinsi menyampaikan LAKE kepada Bupati/Walikota dengan tembusan kepada Menteri' yang membidangi urusan pemerintahan dalam negeri dan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia. Tim Provinsi menyampaikan LAKl kepada Gubernur Lampung, Satuan Kelja Perangkat Daerah dan Badan Usaha Milik Daerah dengan tembusan kepada Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia. LAKl disampaikan paling lambat 31 Agustus setiap tahunnya. Bupati/Walikota, Satuan Kerja Perangkat Daerah dan Badan Usaha Milik Daerah Provinsi selaku Objek Pengawasan wajib menindaklanjuti rekomendasi perbaikan dalam LAKE dan LAKl. Tim melaksanakan monitoring atas pelaksanaan tindak lanjut hasil pengawasan kearsipan dalam rangka penegakan peraturan perundang-undangan. Gubemur merekomendasikan penerapan sanksi terhadap Objek Pengawasan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam hal rekomendasi yang mengandung unsur pelanggaran administrasi tidak ditindaklanjuti, Gubemur merekomendasikan penjatuhan sanksi administratif sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan tentang Kearsipan.

Apabila dalam pelaksanaan pengawasan kearsipan ditemukan adanya dugaan tindak pidana, Gubernur merekomendasikan kepada Aparat Penegak Hukum untuk melakukan proses penerapan sanksi pidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang Kearsipan.

Ill. Aspek

\

Peqawaaan Internal

1. Ketaatan terhadap peraturan perundangan bidang kearsipan dalam penetapan kebijakan kearsipan.

2. Program kearsipan. 3. Penyusutan arsip.

4. Pengelolaan arsip statis.

5.

SDM Kearsipan: a. Arsiparis:

1).Kedudukan hulrum dan kewenangan. 2). Kompetensi.

(8)

b. Pengelola arsip: 1). Kompetensi. 6. Kelembagaan. 7. Sarana prasarana: a. Gedung. b. Ruangan. c. Peralatan.

IV. Aspek Pellla_ _n Ekster'Dal

1. Pengelolaan arsip dinamis: a. Penciptaan arsip.

b. Pemberkasan dan penataan arsip aktif. c. Program arsip vital.

d. Pengolahan dan, pelaporan arsip teIjaga. e. Program arsip in aktif.

f. Pemeliharaan arsip in aktif.

g. Layanan dan akses arsip dinamis. h. Penyusutan arsip.

2. Pemindahan arsip inaktifyang mempunyai retensi di atas 10 tahun. 3. Pemusnahan arsip retensi yang mempunyai retensi di bawah 10 tahun. 4. Penyerahan arsip statis ke lembaga kearsipan.

v.

Kode EtJk Pen,a. . . Keampan:

1. Integritas:

a. dapat melaksanakan tugasnya secara jujur, teliti, bertanggungjawab dan bersungguh-sungguh; . '

b. dapat menunjukan kesetiaan dalam segala hal yang berkaitan dengan profesi dan organisasi dalam melaksanakan tugas;

c. dapat mengikuti perkembangan peraturan perundang-undangan; d. dapat menjaga citra dan mendukung visi dan misi Provinsi Lampung; e. dapat menggalang kerjasama yang sehat diantara sesama pengawas

kearsipan dalam pelaksanaan audit;

f. dapat saling mengingatkan, membimbing dan mengoreksi perilaku sesama pengawas kearsipan.

2.0byektivitas:

a. mengungkapkan semua fakta material yang diketahuinya, yang apabila tidak diungkapkan mungkin dapat mengubah pelaporan kegiatan-kegiatan yang di awasi;

b. tidak berpartisipasi dalam kegiatan atau hubungan-hubungan yang mungkin mengganggu atau dianggap mengganggu penilaian yang tidak memihak atau yang mungkin menyebabkan teIjadinya benturan kepentingan; dan

c. menolak suatu pemberian

dari

obyek pengawasan yang terkait dengan keputusan maupun pertimbangan profesionalnya.

3. Kerahasiaan:

a. secara hati-hati menggunakan dan menjaga segala informasi yang diperoleh dalam pengawasan kearsipan;

(9)

b. tidak akan menggunakan infonnasi yang diperoleh untuk kepentingan pribadi/golongan diluar kepentingan organisasi atau dengan cara yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan,

4. Kompetensi:

a. melaksanakan tugas pengawasan sesuai dengan peraturan yang berlaku; dan

b. terns menerus meningkatkan kemahiran profesional, keefektifan dan kualitas hasil pekerjaan.

GUBItRNUR LAI~~!G.

(10)

LAMPIRAN III KEPUTUSAN OUBERNUR LAMPUNO NOMOR :

0/

J8ct

/II.08/HK2016 TANGGAL: It{ - (. - 2016

JADWAL WARTlJ DAIf OBJEK PBNGAWASAlI KEARSIPAK INTBRBAL DAK EKSTERBAL TlBGKAT PROVINSI DAK KABUPATEB/KOTA

Kegiatan pengawasan akan dilaksanakan selama SepuIuh bulan yaitu pada bulan Pebruari sampai dengan November dengan alokasi waktu untuk persiapan, audit kearsipan dan penyusunan Japoran hasil audit dan penyusunan Laporan Hasil Pemeriksaan Kearsipan Daerah (LHPKD) dengan jadwal waktu dan obyek pengawasan sebagai berikut:

A. Jadwal waktu penpwasan kearslpan seeara umum:

No Kegiatan Pengawasan Pelaksana Waktu Output 1. Audit Kearsipan Eksternal di Lembaga Kearsipan Kabupaten/Kota Tim Pengawas Kearsipan Eksternal , Februari s.d Agustus 2016 15 LAKE Kabupatenj' Kota 58 LAKI 2. Audit Kearsipan internal

di Satuan KeIja

Perangkat Daerah dan Badan Usaha Milik Daerah Provinsi Tim Pengawas Kearsipan Internal Februari s.d Agustus 2016

3. Penyusunan LHPKD Tim Pengawas Kearsipan Eksternal dan Internal September s.d November 2016 4. Pengumuman Hasil Pengawasan Kearsipan Provinsi Lampuna Gubernur Lampung November 2016

B. Objek Pengawasan Kearalpan Intemal pacla SKPD sebanyak 56 8KPD Itel'lDlUluk dldalamnya 'T'T UM'D) clan 3 BUlIID yaitu:

1. Sekretariat DPRD Provinsi Lampung.

2. Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Lampung.

3. Badan Perwakilan Pemerintah Daerah Provinsi Lampung di Jakarta. 4. Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung.

5. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Provinsi Lampung.

.

,

6. Badan Pendidikan dan Latihan Daerah Provinsi Lampung,

7. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan , Anak Provinsi Lampung.

8. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Daerah Provinsi Lampung.

9. Badan Penelitian dan Pengembangan Inovasi Daerah Provinsi Lampung. 10. Badan PengeloJaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Lampung.

11. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Lampung.

(11)

12. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Daerah Provinsi Lampung.

13. Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Daerah Provinsi Lampung. 14. Inspektorat Provinsi Lampung.

15. Sekretariat Dewan Pengurus Korps Pegawai Negeri Sipil Republik Indonesia Provinsi Lampung.

16. Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Lampung.

17. Sekretariat Badan Koordinasi PenyuIuhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Provinsi Lampung.

18. Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Lampung. 19. Dinas Tenaga KeIja dan Transmigrasi Provinsi Lampung.

20. Dinas Perindustrian Provinsi Lampung.

21. Dinas Petemakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung. 22. Dinas Pendapatan Provinsi Lampung.

23. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung. 24. Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung.

25. Dinas Koperasi dan Usaha Mikro KeeiI Menengah Provinsi Lampung. 26. Dinas Perdagangan Provinsi Lampung.

27. Dinas Pemuda dan Olah Raga Provinsi Lampung. 28. Dinas Kesehatan Provinsi Lampung.

29. Dinas Perhubungan Provinsi Lampung.

30. Dinas Pengairan dan Pemukiman Provinsi Lampung. 31. Dinas Sosial Provinsi Lampung.

32. Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Lampung. 33. Dinas Bina Marga. Provinsi Lampung.

34. Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung. 35. Dinas Perkebunan Provinsi Lampung.

36. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung. 37. Dinas Kehutanan Provinsi Lampung.

38. Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Lampung.

39. Biro Administrasi Pembangunan Setda Provinsi Lampung. 40. Biro Bina Sosial Setda Provinsi Lampung.

41. Biro Bina Mental Setda Provinsi Lampung. 42. Biro Keuangan Setda Provinsi Lampung.

43. Biro PerIengkapan dan Aset Daerah Setda Provinsi Lampung. 44. Biro Organisasi Setda Provinsi Lampung.

45. Biro Hukum Setda Provinsi Lampung.

46. Biro Perekonomian Setda Provinsi Lampung. 47. Biro Umum Setda Provinsi Lampung.

48. Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Lampung.

(12)

50. Biro Otonomi Daerah Setda Provinsi Lampung.

51. Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Provinai Lampung. 52. Rumah Sakit Jiwa Provinsi Lampung.

53. Kantor Sandi Daerah Provinsi Lampung.

54. Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Provinsi Lampung. 55. Unit Layanan Pengadaan Barang/.Jasa Daerah Provinsi Lampung. 56. PT. Bank Lampung.

57. PT. Wahana Raharja, 58. PT. LampungJasa Utama.

C. Obyek Pengawasan Kearsipan Ekstemal pada 15 Kabupaten/Kota yaltu: 1. Kabupaten Lampung Selatan,

2. Kabupaten Pringsewu. 3. Kabupaten Tanggamus. 4. Kabupaten Tulang Bawang.

5. Kabupaten Tulang Bawang Barat. 6. Kabupaten Lampung Tengah.

7. Kabupaten Lampung Barat, 8. Kabupaten Pesisir Barat. 9. Kabupaten Lampung Utara.

10. Kota Bandar Lampung. 11. Kota Metro.

12. Kabupaten Lampung Timur. 13. Kabupaten Way Kanan. 14. Kabupaten Pesawaran. 15. Kabupaten Mesuji.

GUBERNUR LA.KPlJlIIG,

Referensi

Dokumen terkait

Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah telah dilakukan lomba pemilihan Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah BerprestasiBerdedikasi Tingkat Provinsi Lampung

bahwa berdasarkan Kesepakatan Bersama Gubernur Lampung dan Direktur Jenderal Pajak Kementrian Keuangan Republik Indonesia Nomor 30 tahun 2002 dan Nomor

Membentuk Panitia Pelatihan Kader, Menunjuk Narasumber serta Moderator dan Tim Penilai Peningkatan Peranan Perempuan Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P3KSS),

KEPUTUSAN GUBERNUR TENTANG PEMBENTUKAN PANITIA PELAKSANA KEGIATAN FASILITASI OPERASIONAL KELOMPOK KERJA PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA PROVINSI LAMPUNG TAHUN

bahwa dalam rangka tertib administrasi, kelancaran pelaksanaan dan pengelolaan kegiatan yang dananya bersumber dari Anggaran Pendapatari dan Belanja Negara

dan Bendahara Pengeluaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)/Tugas Pembantuan pada Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Lampung Tahun Anggaran 2018,

KETIGA Dalam hal Bupati dan DPRD tidak menindaklanjuti hasil Evaluasi dan tetap menetapkan Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Pringsewu tentang Pertanggungjawaban

I Pembina Gubernur Lampung. Sekretaris Daerah Provinsi Lampung. Ketua Umum K.ONI Provinsi Lampung. Penanggung Jawab Asisten Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretaris