• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis pengaruh kualitas aplikasi, kualitas layanan, dan harga terhadap kepuasan konsumen Go-Jek. Studi pada konsumen Go-Jek di Yogyakarta - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Analisis pengaruh kualitas aplikasi, kualitas layanan, dan harga terhadap kepuasan konsumen Go-Jek. Studi pada konsumen Go-Jek di Yogyakarta - USD Repository"

Copied!
156
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH KUALITAS APLIKASI, KUALITAS LAYANAN, DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN GO-JEK

Studi Pada Konsumen Go-Jek di Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan Dalam Rangka Menulis Skripsi Progam Studi Manajemen, Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma

Oleh :

Stephanus Irfan Setyawan NIM : 142214010

PROGAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(2)

i

ANALISIS PENGARUH KUALITAS APLIKASI, KUALITAS LAYANAN, DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN GO-JEK

Studi Pada Konsumen Go-Jek di Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan Dalam Rangka Menulis Skripsi Progam Studi Manajemen, Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma

Oleh :

Stephanus Irfan Setyawan NIM : 142214010

PROGAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

iv

Motto dan Persembahan

“Takut itu ada, tapi jangan takut untuk berusaha”

(RFN)

“Bekerja keras dan bersikap baiklah. Hal luar biasa akan terjadi”

(Conan O’ Brien)

“Jika orang lain bisa, maka aku juga termasuk bisa”

(unknown)

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

Tuhan Yang Maha Kuasa

Ayah, Ibu, dan keluarga, atas kasih sayang dan dukungan moral dan materiil

Sahabatku tersayang dan teman-teman atas hiburan, semangat, dan dukungan

(6)
(7)
(8)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terimakasih kepada Allah dan semesta atas karunia dan rahmat-Nya, sehinga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Analisis Pengaruh Kualitas Aplikasi, Kualitas Layanan, dan Harga terhadap Kepuasan Konsumen: Studi pada Konsumen Go-Jek di Yogyakarta”. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Progam Studi Manajemen, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

Penulisan Skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Johanes Eka Priyatma, M.Sc, Ph.D., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian penulis di Universitas Sanata Dharma.

2. A. Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian penulis di Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Dr. Lukas Purwoto, SE., M.Si. selaku Ketua Progam Studi Manajemen.

4. Ibu Lucia Kurniawati, S.Pd., M.S.M. selaku dosen pembingbing I yang telah bersedia meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga untuk membimbing, menyemangati, dan mengingatkan peneliti dalam menyelesaikan skripsi.

5. Bapak Drs. Rubiyatno, M.M. selaku dosen pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga untuk membimbing, menyemangati, dan mengingatkan peneliti dalam menyelesaikan skripsi.

(9)
(10)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN Motto dan Persembahan ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

HALAMAN PENYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Tujuan Penelitian... 7

E. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II LANDASAN TEORI ... 9

A. Landasan Teori ... 9

B. Hasil Penelitian Sebelumnya ... 29

C. Kerangka Konseptual Penelitian ... 32

D. Hipotesis ... 33

BAB III METODE PENELITIAN ... 39

(11)

x

B. Subjek dan Objek Penelitian ... 39

C. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 39

D. Variabel Penelitian ... 40

E. Definisi Operasional ... 42

F. Populasi dan Sampel ... 45

G. Teknik Pengambilan Sampel ... 46

H. Sumber Data ... 47

I. Teknik Pengumpulan Data ... 47

J. Teknik Pengujian Instrumen ... 47

K. Teknik Analisis Data ... 50

BAB IV GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN ... 59

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 66

A. Kriteria Responden ... 67

B. Pengujian Instrumen ... 69

C. Analisis Data ... 72

D. Pembahasan ... 94

BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATAS PENELITIAN 100 A. Kesimpulan ... 100

B. Saran ... 101

C. Keterbatasan Penelitian ... 104

DAFTAR PUSTAKA ... 105

(12)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel III.1 Skala Likert ... 42

Tabel V.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 67

Tabel V.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 67

Tabel V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 68

Tabel V.4 Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Aplikasi ... 69

Tabel V.5 Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Layanan ... 70

Tabel V.6 Hasil Uji Validitas Variabel Harga ... 70

Tabel V.7 Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan Konsumen ... 71

Tabel V.8 Hasil Uji Reliabilitas ... 72

Tabel V.9 Hasil Analisis Dekriptif Variabel Kualitas Aplikasi ... 73

Tabel V.10 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Kualitas Layanan ... 74

Tabel V.11 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Harga ... 76

Tabel V.12 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Kepuasan Konsumen ... 77

Tabel V.13 Hasil Uji Regresi Linier Berganda ... 78

Tabel V.14 Hasil Uji Normalitas ... 80

Tabel V.15 Hasil Uji Multikolinearitas ... 81

Tabel V.16 Hasil Uji F ... 83

Tabel V.17 Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 89

Tabel V.18 Hasil Uji Independent Sample t Test Jenis Kelamin ... 90

(13)

xii

DAFTAR GRAFIK

(14)

xiii

DAFTAR GAMBAR

(15)

xiv

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH KUALITAS APLIKASI, KUALITAS LAYANAN, DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN GO-JEK

Studi Pada Konsumen Go-Jek di Yogyakarta

Stephanus Irfan Setyawan Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2018

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Apakah ada pengaruh kualitas aplikasi, kualitas layanan, dan harga secara simultan, (2) Apakah ada Pengaruh kualitas aplikasi, kualitas layanan, dan harga secara parsial terhadap kepuasan konsumen, (3) Apakah ada perbedaan persepsi konsumen pada kualitas aplikasi jika dilihat dari jenis kelamin dan golongan usia. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen jasa ojek online Go-Jek di wilayah Yogyakarta. Jumlah sampel sebanyak 100 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Pengujian instrumen menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif, uji asumsi klasik, uji hipotesis, analisis regresi linier berganda, dan independent sample t test.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kualitas aplikasi, kualitas layanan, dan harga secara simultan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen, (2) kualitas aplikasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap kepuasan konsumen sedangkan kualitas layanan dan harga secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan konsumen, (3) tidak ada perbedaan persepsi konsumen pada kualitas aplikasi jika dilihat dari jenis kelamin dan golongan usia.

(16)

xv

ABSTRACT

ANALYSIS OF INFLUENCE OF APPLICATION QUALITY, SERVICE QUALITY, AND PRICE ON GO-JEK CUSTOMER SATISFACTION

The case study on Go-Jek Consumers in Yogyakarta

Stephanus Irfan Setyawan Sanata Dharma University

Yogyakarta 2018

This study aims to determine: whether (1) there is an influence of application quality, service quality, and price simultaneously toward customer satisfaction, (2) there is an influence of application quality, service quality, and price partially on customer satisfaction, (3) there are differences in consumer perceptions of the quality of applications viewed from gender and age group. The population in this study was Go-Jek consumers in the Yogyakarta region. The number of sample was 100 respondents. The sampling technique used purposive sampling. The researcher used validity and reability test for the technique of instrument testing. The technique of collecting data was questionnaire. The analysis of data used descriptive analysis, classic assumption test, hypothesis test, multiple linear regression analysis, and independent sample t test.

The results showed: (1) application quality, service quality, and price simultaneously influenced on consumer satisfaction, (2) application quality did not partially influence customer satisfaction, while service quality and price had a partial influence on customer satisfaction (3) there were differences in consumer perceptions of application quality viewed from gender, as well as from age perspective.

(17)

BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pada era modern ini perkembangan dunia bisnis semakin maju dan

banyak inovasi bermunculan. Berbagai inovasi yang dimunculkan tak

lepas dari peran teknologi informasi saat ini. Teknologi informasi semakin

membuat mudah aktivitas bisnis yang akan dilakukan oleh pelaku bisnis

dan konsumennya. Teknologi informasi yang banyak digunakan sekarang

ini adalah internet, internet menjadi peran penting dalam kesuksesan bisnis

dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Dengan menggunakan internet

siapa saja bisa mengakses dengan gampang informasi yang akan dicari

maupun disampaikan kapan saja dan dimana saja. Media internet menjadi

jalan bagi banyak perusahaan untuk menjalankan aktivitas bisnisnya saat

ini.

Dengan semakin majunya teknologi informasi yang ada sekarang

ini banyak perusahaan yang memanfaatkannya untuk keperluan bisnis.

Munculnya perusahaan jasa transportasi berbasis online adalah bukti dari

pemanfaatan teknologi informasi bagi perusahaan untuk bertahan didalam

pasar dan memenuhi kebutuhan dan permintaan konsumennya. Perusahaan

transportasi online ini jeli dalam melihat peluang bisnis yang ada dengan

memanfaatkah teknologi informasi sebagai inovasi baru dalam bidang jasa

transportasi. Kemunculan jasa transportasi online menjadi solusi untuk

mengatasi masalah-masalah yang timbul dari transportasi konvensional.

(18)

Inovasi yang dibawa oleh perusahaan jasa transportasi online sangat

membantu konsumen untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Dengan perkembangannya sampai tahun 2017 ini banyak

perusahan jasa transportasi online yang bermunculan dengan melihat

peluang yang ada. Sejauh ini sudah banyak bermunculan jasa transportasi

online yang telah beroperasi. Diketahui sampai pertengahan tahun 2017

sudah ada tiga belas jasa transportasi online yang muncul di Indonesia.

Tiga belas transportasi online tersebut adalah Go-jek, Grab Bike, Uber,

Smartjek, Bang Jek, Taksi Jeger, Ojesy, Blue-Jek, Say Taxi, Oke Jack,

Bajaj App, My Blue Bird dan Atrans. Semua jasa transportasi online

tersebut berlomba-lomba untuk menjadi yang terdepan sebagai transportasi

online pilihan konsumen. Namun dari tiga belas transportasi online

tersebut hanya beberapa saja yang masih beroperasi dan konsisten

memenuhi permintaan dan kebutuhan konsumennya, diantaranya adalah

Go-Jek, Grab, dan Uber yang paling terlihat persaingannya di Indonesia

ini.

Dari semua transportasi online tersebut sampai saat ini Go-Jek

masih menjadi market leader dari jasa transportasi online di indonesia.

Hasil Survei yang dilakukan Jana selaku perusahaan yang kerap merilis

survei-survei pengguna aplikasi mobile di negara-negara berkembang

seperti di Indonesia. Hasilnya perusahaan nasional yang didirikan Nadiem

Makarim ini merupakan aplikasi yang paling sering digunakan oleh

(19)

dengan temuan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengenai

transportasi online. YLKI mencatat aplikasi Go-Jek menjadi pilihan utama

Konsumen dengan 72,6 persen, disusul Grab, Uber, dan My Blue Bird

(https://www.jawapos.com). Gojek sendiri sampai tahun 2017 ini telah

memiliki lebih dari 1.000.000 driver yang tersebar di wilayah Indonesia.

Go-Jek juga telah beroperasi di 50 kota di Indonesia.

Go-jek sukses menjadi market leader tentunya memiliki

strategi-strategi dalam pencapaiannya. Salah satu kuncinya adalah kepuasan

konsumen yang didapat Go-Jek dari pelanggannya. Pemenuhan kepuasan

konsumen menjadi hal yang wajib untuk dipenuhi oleh perusahaan agar

mampu bertahan di pasar khususnya pasar transportasi online. Kepuasan

konsumen merupakan strategi jangka panjang dari perusahaan untuk

menjaga konsumen tetap menggunakan jasa yang ditawarkan. Jika

kepuasan konsumen terpenuhi maka akan timbul penggunaan yang

seterusnya dilakukan oleh konsumen dan akan membuat perusahaan

mendapatkan keuntungan besar dari pemenuhan kepuasan. Kepuasan

konsumen tercipta atas kinerja yang dilakukan suatu perusahaan.

Konsumen yang merasa puas menggambarkan bahwa kinerja jasa yang

diberikan Go-Jek telah memenuhi kebutuhan dan permintaan konsumen.

Dalam menunjang kepuasan konsumen tentunya dibutuhkan faktor

pendukung untuk mencapai kepuasan konsumen yang akan dirasakan oleh

konsumen. Go-Jek sebagai jasa transportasi online memiliki alat untuk

(20)

pasti memiliki kualitas dalam pengoperasiannya. Kualitas aplikasi akan

membuat konsumen merasa dimudahkan dengan fitur-fitur yang ada dalam

aplikasi tersebut. Kualitas aplikasi menitikberatkan pada kemudahan

penggunaannya dan kualitas informasi yang disajikan dalam aplikasi.

Kualitas informasi dalam kualitas aplikasi ini dapat dilihat dari

kelengkapan informasi yang disajikan, relevan terhadap kebutuhan

pengguna, akurat yang berarti benar tidak menyesatkan pengguna, format

tidak rumit ketika digunakan, dan ketepatan waktu yaitu informasi harus

up to date. Jika semua hal itu dapat terpenuhi tentunya konsumen akan

puas terhadap kualitas aplikasi yang diberikan.

Faktor pendukung lain untuk mencapai kepuasan yang akan

dirasakan konsumen adalah kualitas layanan. Kualitas layanan yang

dirasakan konsumen setelah menggunakan sebuah jasa. Kualitas layanan

menitikberatkan pada lima aspek yaitu wujud fisik, keandalan,

responsivitas, empati, dan jaminan. Jika perusahaan jasa trasportasi online

seperti Go-Jek mengimplementasikan ke semua aspek tersebut tentunya

akan mendapatkan timbal balik yang positif dari konsumen. Konsumen

yang sudah merasakan kualitas layanan akan memiliki pengalaman yang

positif seperti mendapatkan manfaat atas terpenuhinya kebutuhan dan

permintaan mereka. Jika konsumen merasa pelayanan yang diberikan

Go-Jek sesuai dengan harapan maka konsumen cenderung akan puas terhadap

(21)

Harga juga menjadi faktor pendukung tercapainya kepuasan

konsumen. Penentuan harga menjadi penting untuk menjaga eksistensi

layanan Go-Jek yang terjangkau. Harga yang ditawarkan Go-Jek

diharapkan mampu membuat konsumen tertarik untuk merasakan jasa

yang ditawarkan Go-Jek, sehingga nantinya konsumen akan dapat

merasakan puas tidaknya atas harga yang diberikan. Harga berfokus pada

harga terjangkau, kesesuaian harga dengan kualitas produk, kesesuaian

harga dengan manfaat, harga mempengaruhi daya beli konsumen, dan

harga dapat mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan. Oleh

karena itu, harga yang ditawarkan Go-Jek diharapkan dapat menjangkau

banyak orang untuk dapat menikmati jasa yang ditawarkan Go-Jek. Harga

diharapkan oleh konsumen sesuai dengan kualitas produk jasa yang

ditawarkan oleh Go-Jek. Manfaat yang dirasakan konsumen sesuai dengan

harga yang dibayarkan akan membuat kesan positif yang diterima Go-Jek

dari konsumennya. Harga yang cocok dengan daya beli konsumen

membuat Go-Jek akan terus digandrungi dan bertahan pada pasar. Harga

cenderung mempengaruhi konsumen untuk menentukan pilihan dalam

menggunakan suatu jasa.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik melakukan

penelitian dengan mengambil judul “ Analisis Pengaruh Kualitas Aplikasi, Kualitas Layanan, dan Harga Terhadap Kepuasan Konsumen Go-Jek” Studi Kasus Pada Konsumen Go-Jek di Yogyakarta.

(22)

B. Rumusan Masalah

1. Apakah ada pengaruh kualitas aplikasi terhadap kepuasan konsumen?

2. Apakah ada pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan konsumen?

3. Apakah ada pengaruh harga terhadap kepuasan konsumen?

4. Apakah ada pengaruh kualitas aplikasi, kualitas layanan dan harga

terhadap kepuasan konsumen secara simultan?

5. Apakah ada perbedaan persepsi konsumen pada kualitas aplikasi jika

dilihat dari jenis kelamin?

6. Apakah ada perbedaan persepsi konsumen pada kualitas aplikasi jika

dilihat dari golongan usia?

C. Pembatasan Masalah

1. Penelitian dilakukan terbatas pada variabel kualitas aplikasi, kulaitas

layanan, harga dan kepuasan konsumen.

2. Perusahaan jasa transportasi online yang diteliti adalah PT. Go-Jek

Indonesia dengan layanannya yaitu Go-Jek.

3. Subjek yang diteliti adalah masyarakat DIY.

4. Responden yang terlibat adalah sebagian orang yang mendownload

atau menggunakan aplikasi Go-Jek dan pernah merasakan jasa layanan

yang diberikan Go-Jek minimal satu kali.

5. Reponden yang terlibat dari golongan usia 16th – 40th, dan diatas

(23)

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh kualitas aplikasi terhadap kepuasan

konsumen.

2. Untuk mengetahui pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan

konsumen.

3. Untuk mengetahui pengaruh harga terhadap kepuasan konsumen.

4. Untuk mengetahui pengaruh kualitas aplikasi, kualitas layanan dan

harga secara simultan.

5. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi pada kualitas

aplikasi jika dilihat dari golongan usia.

6. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi pada kualitas

aplikasi jika dilihat dari jenis kelamin.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi penulis

Penelitian ini sebagai praktek dalam penerapan teori-teori yang sudah

didapatkan oleh penulis dari perkuliahan yang diimplementasikan

langsung untuk membuat penelitian. Diharapkan dari penelitian ini

dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang dunia pemasaran.

2. Bagi perusahaan PT. Go-Jek Indonesia

Penelitian ini diharapkan berguna untuk memberikan masukan atau

saran terhadap PT. Go-Jek Indonesia untuk meningkatkan kepuasan

(24)

3. Bagi driver Go-Jek

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan atau saran untuk para

driver Go-Jek sehingga dapat untuk meningkatkan kepuasan konsumen

dari segi kualitas layanan.

4. Bagi penelitian selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi atau acuan untuk

(25)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori

1. Pemasaran

a. Manajemen Pemasaran

Definisi dari Kotler (dalam Adisaputro 2010:5)

mengungkapkan manajemen pemasaran adalah seni dan

ilmu pengetahuan tentang cara memilih pasar sasaran dan

mendapatkan, memelihara hubungan, dan meningkatkan

jumlah pelanggan melalui proses kreasi, menyerahkan, dan

mengkomunikasikan nilai pelanggan yang superior.

Sedangkan menurut Djaslim (dalam Lenzun,

Massie, dan Adare 2014:1239) menyatakan, manajemen

pemasaran adalah analisis, perencanaan, penerapan, dan

pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan,

membangun, dan mempertahankan yang menguntungkan

dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai

tujuan-tujuan organisasi.

Dari definisi tersebut, maka dapat disimpulkan

bahwa manajemen pemasaran berfokus pada

merencanakan, menciptakan produk, pemilihan pasar untuk

mendapatkan konsumen dan menginformasikannya kepada

konsumen untuk menciptakan hubungan dengan konsumen.

(26)

Menurut Kotler dan Keller (dalam Fauji 2017:8-9)

mengungkapkan dalam ruang lingkup pemasaran terdapat

10 jenis produk yaitu:

1) Goods: barang fisik.

2) Services: jasa atau pelayanan yang bersifat

non fisik baik menyertai suatu produk

ataupun tidak.

3) Events: kegiatan atau peristiwa yang

dibutuhkan oleh orang banyak.

4) Experiences: Pengalaman kegiatan

seseorang yang dapat dinikmati orang

banyak.

5) Persons: keahlian atau ketenaran seseorang.

6) Places: tempat yang memiliki keunggulan

atau keindahan.

7) Properties: hak kepemilikan berupa benda

nyata atau finansial.

8) Organizations: organisasi atau wadah yang

dapat memberikan citra atau nilai jual dari

suatu produk.

9) Informations: informasi yang dapat

(27)

10)Ideas: produk dan jasa menjadi wahana

untuk menyampaikan gagasan.

b. Konsep Pemasaran

Menurut Kotler (2012:17) Konsep pemasaran

menyatakan bahwa kunci untuk meraih tujuan organisasi

adalah menjadi efektif daripada pesaing dalam memadukan

kegiatan pemasaran guna menetapkan dan memuaskan

kebutuhan dan keinginan pasar sasaran. Sedangkan dalam

Dharmmesta dan Irawan (dalam Fauji 2017:9-10)

menyatakan bahwa konsep pemasaran adalah sebuah

falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan

kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial

bagi kelangsungan hidup perusahaan.

Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa

konsep pemasaran adalah suatu proses untuk memenuhi

kebutuhan dan kenginginan konsumen.

c. Manajemen Pemasaran Jasa

1) Pengertian jasa

Menurut Kotler dan Keller (Ratnasari dan Aksa

2011:3) jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan

yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada

pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak

(28)

bisa berupa produk fisik ataupun tidak. Sedangkan

menurut Lovelock, Wirtz, dan Mussry (2011:16)

jasa adalah suatu aktivitas ekonomi yang ditawarkan

oleh suatu pihak yang lain. Seringkali kegiatan yang

dilakukan dalam jangka waktu tertentu

(time-based), dalam bentuk suatu kegiatan (performances)

yang akan membawa hasil yang diinginkan kepada

penerima, obyek maupun aset-aset lainnya yang

menjadi tanggung jawab dari pembeli. Dari

pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan

bahwa jasa adalah penawaran kegiatan atau

tindakan kepada pihak lain (konsumen) dalam

rentan waktu tertentu, tidak memiliki wujud fisik

tetapi hasilnya dapat dirasakan dan tidak

menimbulkan kepemilikan kepada pihak lain

(konsumen).

2) Karakteristik dan Klasifikasi Jasa

Karakteristik jasa menurut Griffin (Lupiyoadi

2013:7-9) sebagai berikut.

a) Intangibility (tidak berwujud). Jasa tidak

dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar, atau

dicium sebelum jasa itu dibeli. Nilai penting

(29)

dialami konsumen dalam bentuk

kenikmatan, kepuasan, atau rasa aman.

b) Unstorability (tidak dapat disimpan). Jasa

tidak mengenal persediaan atau

penyimpanan dari produk yang telah

dihasilkan. Karakteristik ini juga disebut

inseparability (tidak dapat dipisahkan), jasa

dihasilkan dan dikonsumsi secara

bersamaan.

c) Cuztomization (kustomisasi). Jasa sering kali

didesain khusus untuk kebutuhan pelanggan,

misalnya pada jasa asuransi atau kesehatan.

Berdasarkan klasifikasi organisasi perdagangan

dunia (World Trade Organization-WTO), sesuai

dengan GATS/WTO/-Central Product Classification

/MTN.GNS/ W/120, berbagai ruang linkup

klasifikasi bisnis jasa meliputi:

a) Jasa bisnis;

b) Jasa komunikasi;

c) Jasa konstruksi dan jasa keahlian teknik

terkait;

d) Jasa distribusi;

(30)

f) Jasa lingkungan hidup;

g) Jasa keuangan

h) Jasa kesehatan dan jasa sosial;

i) Jasa kepariwisataan dan jasa yang terkait

`dengan perjalanan;

j) Jasa rekreasi, budaya, dan olah raga;

k) Jasa pengangkutan;

l) Jasa lainnya yang belum masuk kategori

manapun.

d. Komponen Pemasaran Jasa Terpadu

Menurut Lovelock dan Wright (dalam Fauji

2017:12-13) tardapat delapan komponen manajemen jasa

terpadu, yaitu:

1) Elemen produk

Elemen produk mencakup semua komponen kinerja

jasa yang menciptakan nilai bagi pelanggan.

2) Tempat dan waktu

Keputusan manajemen tentang kapan, dimana, dan

bagaimana menyampaikan jasa pada pelanggan.

3) Proses

Metode pengoperasian atau seperangkaian tindakan

(31)

yang diperlukan dalam suatu urutan yang telah

ditetapkan.

4) Produktivitas dan kualitas

Produktivitas mencakup seberapa efisien

pengubahan input jasa menjadi output yang

menambah nilai bagi pelanggan. Sementara kualitas

mencakup sejauh mana suatu jasa memuaskan

pelanggan dengan memenuhi kebutuhan, keinginan,

dan harapan mereka.

5) Orang

Orang mencakup karyawan yang terlibat proses

produksi.

6) Promosi dan edukasi

Promosi dan edukasi mencakup semua aktivitas dan

alat yang menggugah komunikasi yang dirancang

untuk membangun preferensi pelanggan terhadap

jasa dan penyedia jasa tertentu.

7) Bukti fisik

Petunjuk visual atau berwujud yang memberi bukti

atas kualitas jasa.

8) Harga dan biaya jasa lainnya

Pengeluaran uang, waktu, dan usaha oleh pelanggan

(32)

2. Kualitas Aplikasi

a. Pengertian Kualitas Aplikasi.

Menurut DeLone dan McLean (dalam Widodo,

Putranti, dan Nurchayati 2016:164) mengemukakan bahwa

kualitas sistem aplikasi merupakan karakteristik dari

informasi yang melekat mengenai sistem aplikasi itu sendiri

yang mana kualitas sistem aplikasi merujuk pada seberapa

baik kemampuan perangkat keras, perangkat lunak,

kebijakan prosedur dari sistem aplikasi informasi yang

dapat menyediakan informasi kebutuhan pemakai.

b. Dimensi-dimensi Kualitas Aplikasi.

Menurut DeLone dan McLean (dalam Mu’izz

2016:4-6) dimensi kualitas aplikasi yaitu:

1) Kualitas informasi

Kualitas informasi merupakan output dari pada

sebuah kesuksesan sistem informasi oleh pengguna.

Terlihat dari beberapa variabel yang diukur dalam

keakuratan informasi (accuracy), relevan

(relevance), kelengkapan informasi (completeness),

ketepatan waktu (timeliness) dan penyajian

informasi (format).

a) Kelengkapan (completeness). Suatu

(33)

informasi dapat dikatakan berkualitas jika

informasi yang dikatakan lengkap. Informasi

lengkap sangat dibutuhkan pengguna dalam

pengambilan keputusan.

b) Relevan (relevance). Kualitas informasi

pada suatu sistem informasi dapat dikatakan

baik jika relevan terhadap kebutuhan

pengguna atau dengan kata lain informasi

tersebut mempunyai manfaat untuk

penggunanya.

c) Akurat (accurate). Informasi yang

dihasilkan oleh sistem informasi harus

akurat karena sangat berperan penting dalam

pengambilan keputusan. Informasi harus

benar, tidak menyesatkan pengguna dan

bebas dari kesalahan-kesalahan sampai pada

penerima informasi.

d) Penyajian Informasi (Format). Kemudahan

dalam pemahaman diciptakan dari format

yang disediakan oleh sistem. Tidak rumit

ketika digunakan, sehingga memudahkan

dalam memahami informasi yang

(34)

e) Ketepatan Waktu (timeliness). Informasi

yang disediakan harus up to date karena

pada dasarnya informasi merupakan dasar

dari pengambilan keputusan, oleh karena itu

maka kualitas informasi dikatakan baik jika

informasi dihasilkan tepat waktu.

2) Penggunaan (use)

Penggunaan mengacu pada seberapa sering

pengguna memakai sistem informasi atau frekuensi

penggunaan sistem.

3. Kualitas Layanan

a. Pengertian Pelayanan

Menurut Kotler (dalam Liu 2016:12) pelayanan

adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan

oleh satu pihak kepada pihak yang lain, yang dasarnya tidak

berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.

Sedangkan menurut Lovelock dan Wright (dalam Fauji

2017:13) pelayanan adalah tindakan atau kinerja yang

menciptakan manfaat bagi pelanggan dengan mewujudkan

perubahan yang diinginkan dalam diri atau atas nama

penerima.

Dari pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan

(35)

atau perlakuan kepada pihak lain (konsumen) yang

mengakibatkan perubahan dan manfaatnya dapat dirasakan.

b. Pengertian Kualitas Layanan

Lovelock et al. (2011:154) mengemukakan bahwa

kualitas layanan adalah hasil dari dari suatu proses evaluasi

dimana pelanggan membandingkan persepsi mereka

terhadap pelayanan dan hasilnya dengan apa yang mereka

harapkan. Sedangkan menurut Wijaya (dalam Musloman,

Lumanauw, dan Trang 2014:591) kualitas layanan adalah

ukuran seberapa bagus tingkat layanan yang diberikan

mampu sesuai dengan ekspektasi pelanggan.

Dari pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan

bahwa kualitas jasa adalah suatu ukuran keberhasilan dari

layanan yang diharapkan konsumen atau pengguna

terhadap hasil yang diterima.

c. Karakteristik Dari Produk Jasa

Adisaputro (2010:184-185) produk jasa memiliki

empat karakteristik yang berbeda dengan barang yaitu:

1) Aspek ketidaktampakan (intangibility): produk jasa

tidak bisa dilihat, dicoba, dirasakan, didengar, atau

dicium sebelum produk jasa itu dibeli, perusahaan

(36)

kualitas jasanya melalui bukti fisik dan prestasi

tertentu.

2) Ketidakterpisahan (inseparability): Produk jasa

dapat diproses/diproduksi dan dikonsumsi pada

waktu yang sama. Bila seseorang membeli produk

jasa sering kali penyedia jasa itu merupakan

sebagian dari produk jasa itu sendiri.

3) Kesulitan penyeragaman produk jasa (variability):

Produk jasa sangat bergantung pada siapa

penyedianya, kapan dan dimana produk jasa itu

disediakan. Terdapat kecenderungan sangat

bervariasi mutu jasa itu.

4) Ketidakmungkinan disimpan (perishability): karena

produk jasa tidak dapat disimpan maka tidak ada

persediaan produk jasa. Bilamana volume

permintaan akan jasa berfluktuasi (jasa transportasi

darat maupun udara sesuai musim perjalanan)

sehingga perusahaan penyedia jasa akan

menghadapi permasalahan untuk dapat mengatur

volume jasa yang akan ditawarkan.

d. Dimensi-dimensi Kualitas Pelayanan

Menurut Parasuraman yang dikutip oleh Ratnasari

(37)

1) Tangibles atau bukti fisik, yaitu kemampuan

suatu perusahaan dalam menunjukkan

eksistensinya pada pihak eksternal.

Penampilan dan kemampuan sarana dan

prasarana fisik perusahaan dan keadaan

linkungan sekitarnya adalah bukti nyata dari

pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa,

ini meliputi fasilitas fisik

(gedung,gudang,fasilitas fisik,dan lainnya),

teknologi (perlengkapan dan peralatan yang

dipergunakan), serta penampilan

pegawainya.

2) Reliability atau keandalan, yaitu kemampuan

perusahaan untuk memberikan pelayanan

sesuai yang dijanjikan secara akutrat dan

terpercaya. Harus sesuai dengan harapan

pelanggan, berarti kinerja yang tepat waktu,

pelayanan tanpa kesalahan sikap simpatik,

dan dengan akurasi tinggi.

3) Responsiveness atau ketanggapan, yaitu

suatu kemauan untuk membantu dan

(38)

(responsive) dan tepat kepada pelanggan,

dengan penyampaian informasi yang jelas.

4) Assurance atau jaminan dan kepastian, yaitu

pengetahuan, kesopan-santunan, dan

kemampuan para pegawai perusahaan untuk

menumbuhkan rasa percaya pelanggan

kepada perusahaan.

5) Empathy, yaitu memberikan perhatian, tulus,

dan bersifat individual atau pribadi kepada

pelanggan dengan berupaya memahami

keinginan pelanggan.

4. Harga

a. Pengertian Harga

Menurut Tjiptono (dalam Rachmawati 2011:147)

definisi harga adalah satuan moneter atau ukuran lainnya

termasuk barang dan jasa lainnya yang ditukarkan agar

memperoleh hak kepemililikan atau pengguna suatu barang

dan jasa. Sedangkan menurut Kotler dan Armstrong (dalam

Ghanimata 2012:18) harga adalah jumlah uang yang

ditagihkan atas suatu produk atau jasa. Lebih luas lagi,

harga adalah jumlah semua nilai yang diberikan oleh

pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki

(39)

Dari pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan

bahwa harga adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan

ketika seseorang (konsumen) ingin mendapatkan atau

menggunakan produk barang maupun jasa.

b. Dimensi-dimensi Harga

Menurut Kotler (dalam Liu 2016:16-17) dimensi

harga yaitu:

1) Keterjangkauan harga. Harga yang dapat

dijangkau oleh semua kalangan sesuai

dengan target segmen pasar yang dipilih.

2) Kesesuaian harga dengan kualitas produk.

Penilaian konsumen terhadap besarnya

pengorbanan finansial yang diberikan dalam

kaitannya dengan spesifikasi yang berupa

kualitas produk. Harga yang ditawarkan

pada konsumen sesuai dengan kualitas yang

ditawarkan.

3) Daya saing harga. Harga yang ditawarkan

apakah lebih tinggi atau dibawah rata-rata

dari pada pesaing.

4) Kesesuaian harga dengan manfaat produksi.

Konsumen akan merasakan puas ketika

(40)

mengkonsumsi apa yang ditawarkan sesuai

dengan nilai yang mereka keluarkan.

5) Harga mempengaruhi daya beli konsumen.

Harga yang ditetapkan dan diperkirakan

akan mempengaruhi daya beli konsumen.

6) Harga dapat mempengaruhi konsumen

dalam mengambil keputusan ketika harga

tidak sesuai dengan kualitas dan kunsumen

tidak mendapatkan manfaat setelah

mengkonsumsi, konsumen akan cenderung

mengambil keputusan yang negatif yang

artinya konsumen tidak memutuskan

melakukan pembelian. Jika harga sesuai,

konsumen akan mengambil keputusan

positif yaitu melalukan pembelian.

5. Kepuasan Konsumen

a. Pengertian Kepuasan Konsumen

Menurut Adisaputro (2010:67) kepuasan adalah

perasaan seseorang untuk menjadi senang atau kecewa

sebagai hasil dari perbandingan antara kinerja produk yang

dipersepsikan (hasil atau outcome) yang dihubungkan

(41)

Menurut Kotler & Keller (dalam Lenzun, Massie,

dan Adare 2014:1239) berpendapat, kepuasan merupakan

perasaan seseorang akan kesenangan atau kekecewaan yang

dihasilkan dari membandingkan kinerja produk yang

dirasakan (atau hasil) dengan harapan mereka. Sedangkan

Menurut Park (dalam Putri, Kumadji, dan Kusumawati

2014:4) kepuasan pelanggan merupakan suatu perasaan

sebagai respon terhadap produk barang atau jasa yang telah

dikonsumsi. Dari barang atau jasa yang telah dikonsumsi,

akan timbul perasaan senang, puas, atau kecewa. Hal

tersebut akan menjadi hasil yang menentukan kepuasaan

atau ketidak puasan dari suatu produk.

Dari pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan

bahwa kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau

kecewa kepada produk barang maupun jasa yang sudah

dirasakan dengan membandingkan harapan sebelumnya

dengan hasilnya.

b. Dimensi-dimensi Kepuasan Konsumen

Menurut Fornell (dalam Liu 2016:31-32) membagi

dimensi kepuasan konsumen menjadi tiga yaitu:

1) Kualitas Yang Dirasakan

Penentu utama kepuasan konsumen yaitu

(42)

mendasar bagi seluruh kegiatan ekonomi

karena dapat menggambarkan dua buah

komponen secara keseluruhan sebuah

pengalaman konsumsi.

2) Nilai Yang Dirasakan

Nilai adalah manfaat yang dirasakan oleh

konsumen terhadap harga yang dibayarkan

olehnya. Konsumen akan membandingkan

nilai yang dirasakan setelah melakukan

transaksi dengan penawaran yang diberikan

oleh perusahaan baik berupa barang atau

jasa.

3) Harapan Konsumen

Harapan merupakan awal sebelum

konsumen merasakan kualitas dan nilai yang

diberikan oleh perusahaan. Konsumen

memiliki harapan sejauh mana penawaran

yang diberikan oleh perusahaan dalam

bentuk produk atau jasa tersebut.

c. Mengukur Kepuasan Konsumen

Menurut Kotler (dalam Fauji 2017:21-22)

mengukur kepuasan dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:

(43)

1) Sistem Keluh Dan Saran

Perusahaan memberikan kesempatan serta

fasilitas seluas-luasnya bagi pelanggannya

untuk menyampaikan kritik, saran, dan

keluhan. Metode ini biasanya menggunakan

fasilitas berupa kotak saran ataupun layanan

telepon customer care.

2) Survei Kepuasan Pelanggan

Metode survei merupakan salah satu metode

yang umum dilakukan terutama dalam

penelitian. Metode survei bisa dilakukan

dengan telepon ataupun melakukan

wawancara langsung dengan pelanggan.

3) Ghost Shopping.

Metode ini dilakukan dengan cara

mempekerjakan beberapa orang untuk

berperan sebagai pembeli di perusahaan

maupun pesaing. Tujuannya adalah untuk

mengetahui tingkat kepuasan pelanggan

yang dirasakan sehingga dapat memprediksi

(44)

4) Lost Costumer Analysis

Metode ini dilakukan dengan cara

menghubungi pelanggan yang telah beralih

ke perusahaan lain. Harapannya pelanggan

akan memberikan informasi mengapa dia

beralih dan apa kekurangan dari perusahaan

dibanding pesaing.

d. Faktor Utama Kepuasan Konsumen

Menurut Lupiyoadi (2013:158) ada lima faktor

utama yang harus diperhatikan perusahaan yaitu:

1) Kualitas Produk

Konsumen akan merasa puas bila hasil

evaluasi mereka menunjukan bahwa produk

yang mereka gunakan berkualitas.

2) Kulitas pelayanan

Terutama untuk industri jasa, konsumen

akan merasa puas bila mereka mendapatkan

pelayanan yang baik atau yang sesuai

dengan yang diharapkan.

3) Emosional

Konsumen akan merasa bangga dan

mendapat keyakinan bahwa orang lain akan

(45)

produk merek tertentu. Kepuasan yang

diperoleh bukan karena kualitas dari produk

tetapi nilai sosial yang membuat konsumen

merasa puas terhadap merek tertentu.

4) Harga

Produk yang mempunyai kualitas yang sama

tetapi menetapkan harga yang lebih murah

akan memberikan nilai yang lebih tinggi

kepada konsumennya.

5) Biaya

Konsumen yang tidak perlu mengeluarkan

biaya tambahan atau tidak perlu membuang

waktu untuk mendapatkan suatu produk atau

jasa cenderung puas terhadap produk atau

jasas itu.

B. Penelitian Sebelumnya

1. Fauji (2017) meneliti tentang “Pengaruh Kualitas

Pelayanan Dan Nilai Pelanggan Terhadap Kepuasan

Konsumen Go-Jek” (studi kasus pada konsumen layanan

Go-ride di Kota Yogyakarta). Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui profil konsumen Go-ride di Kota Yogyakarta,

untuk mengetahui kualitas pelayanan Go-ride dalam pikiran

(46)

kualitas pelayanan dan nilai pelanggan secara simultan

terhadap kepuasan konsumen, serta untuk mengetahui

pengaruh kualitas pelayanan dan nilai pelanggan secara

parsial terhadap kepuasan konsumen. Untuk populasi dari

penelitian tersebut adalah masyarakat umum konsumen

Go-ride Kota Yogyakarta. Sampelnya adalah konsumen

masyarakat umum yang pernah menggunakan jasa Go-ride

minimal dua kali di Kota Yogyakarta pada saat penelitian.

Teknik analisis data yang dipakai adalah uji asumsi klasik,

analisis linier berganda dan analisis deskriptif. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa (1) profil konsumen

Go-ride di Kota Yogyakarta yang penulis peroleh mayoritas

berjenis kelamin perempuan, berusia 21 – 30 tahun

pendidikan terakhir SMA/sederajat, dan memiliki pekerjaan

sebagai pelajar/mahasiswa, (2) kualitas pelayanan Go-ride

menurut konsumen di Kota Yogyakarta termasuk dalam

kategori tinggi/baik, (3) kualitas pelayanan dan nilai

pelanggan secara bersama-sama berpengaruh terhadap

kepuasan konsumen Go-ride di Kota Yogyakarta, dan (4)

variabel kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan

konsumen Go-ride di Kota Yogyakarta sedangkan variabel

nilai pelanggan tidak berpengaruh terhadap kepuasan

(47)

2. Mu’izz (2016) meneliti tentang “Kualitas Aplikasi Go-Jek

Di Kalangan Masyarakat Kota Surabaya” (studi deskriptif

kualitas dan kesuksesan sistem teknologi informasi aplikasi

Go-Jek). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

kesuksesan sistem teknologi informasi aplikasi mobile

Go-Jek di Kota Surabaya. Variabel yang digunaka untuk

penelitian adalah kualitas sistem, kualitas informasi,

kualitas layanan, pemggunaan (use), kepuasan penggunaan,

dan net benefit. Penelitian dilakukan dengan pendekatan

kuantitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Hasil

penelitian secara keseluruhan sistem aplikasi mobile Go-Jek

masuk dalam kategori sukses.

3. Vivian Liu (2016) meneliti tentang “Analisis Pengaruh

Kualitas Pelayanan, Harga, dan Suasana Café Terhadap

Kepuasan Konsumen” (studi kasus pada konsumen di

Goeboex Coffe Yogyakarta Jl. Perumnas, Caturtunggal,

Depok, Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui: 1) Apakah kualitas pelayanan berpengaruh

terhadap kepuasan konsumen, 2) Apakah harga

berpengaruh terhadap kepuasan konsumen, 3) Apakah

suasana café berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.

Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive

(48)

kepada 100 responden. Analisis data menggunakan uji

regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan 1) kualitas

pelayanan berpengaruh positif terhadap kepuasan

konsumen, 2) harga berpengaruh negatif terhadap kepuasan

konsumen, 3) suasana café berpengaruh positif terhadap

kepuasan konsumen dari semua pengunjung Goeboex

Coffe.

C. Kerangka Konseptual Penelitian

Untuk memperjelas hubungan antara variabel independen

yaitu kualitas aplikasi, kualitas layanan dan harga dengan variabel

dependen yaitu kepuasan konsumen. Kerangka konseptualnya

sebagai berikut dalam bagan:

Gambar II.1

Kerangka Konseptual Penelitian

: Menunjukkan pengaruh secara parsial antara kualitas

aplikasi, kualitas layanan, dan harga terhadap kepuasan

(49)

: Menunjukkan pengaruh secara simultan antara kualitas

aplikasi, kualitas layanan, dan harga terhadap kepuasan

konsumen.

D. Hipotesis

1. Pengaruh kualitas aplikasi terhadap kepuasan konsumen.

Kualitas aplikasi merupakan penunjang kesuksesan bagi

perusahaan yang menggunakan aplikasi mobile untuk

memesan produk/jasa. Kesuksesan aplikasi mobile dapat

diketahui dari kemudahan penggunaannya dan kualitas

informasi yang dihasilkan. Go-jek sebagai perusahaan

e-commerce tentunya berupaya memberikan kepuasan atas

penggunaan aplikasi yang diakses konsumen untuk

memesan jasa yang disediakan. Kepuasan konsumen akan

terjadi jika konsumen merasa aplikasi Go-Jek yang mereka

akses mudah digunakan dan dapat memberikan informasi

yang jelas, lengkap dan akurat untuk mendapatkan

pelayanan dari penyedia jasa. Sebagaimana yang sudah

dijelaskan pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Mu’izz (2016) bahwa sebuah fitur aplikasi Go-Jek dapat

menimbulkan ketertarikan dimana dasar dari prinsip-prinsip

aplikasi Go-Jek dapat menimbulkan ketertarikan dimana

(50)

syarat untuk penggunaannya. Oleh karena itu, penulis

merumuskan hipotesis sebagai berikut:

H0 : Kualitas aplikasi tidak berpengaruh pada kepuasan

konsumen.

Ha : Kualitas aplikasi berpengaruh terhadap kepuasan

konsumen.

2. Pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan konsumen.

Kualitas layanan adalah suatu ukuran keberhasilan dari

layanan yang diharapkan konsumen atau pengguna

terhadap hasil. Kualitas layanan merupakan kunci dalam

perusahaan yang bergerak dibidang jasa. Sebagaimana yang

sudah dijelaskan pada penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Fauji (27-28:2017) bahwa Seorang

konsumen dalam merasakan pelayanan dari suatu

perusahaan pasti akan berhadapan dengan waktu tunggu.

Dalam Go-Jek sendiri ada waktu tunggu penjemputan atau

penerimaan order dan waktu untuk pengantaran konsumen

atau orderan. Jika konsumen mengalami waktu tunggu yang

lama untuk mendapatkan pelayanan maka itu akan menjadi

pengalaman negatif bagi konsumen dan berdampak pada

kepuasan yang diterima buruk. Sebaliknya jika konsumen

mendapat pelayanan yang cepat dan tidak membutuhkan

(51)

positif bagi konsumen dan berdampak pada kepuasan

konsumen yang baik. Oleh karena itu baik tidaknya kualitas

konsumen dapat diketahui dari penyedia jasa yang mampu

memenuhi harapan konsumen. Maka penulis merumuskan

hipotesis sebagai berikut:

H0 : Kualitas layanan tidak berpengaruh terhadap

kepuasan konsumen.

Ha : Kualitas layanan berpengaruh terhadap kepuasan

konsumen.

3. Pengaruh harga terhadap kepuasan konsumen.

Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan ketika

seseorang (konsumen) ingin mendapatkan atau

menggunakan produk barang maupun jasa. Harga menjadi

hal yang sensitif dimata konsumen, karena konsumen akan

membanding-bandingkan harga suatu produk/jasa disuatu

tempat dengan tempat yang lain. Konsumen biasanya akan

memilih harga paling rendah diantara pesaing usaha sejenis.

Sebagaimana yang dijelaskan pada penelitian sebelumnya

yang dilakukan oleh Vivian Liu (35-36:2016) bahwa harga

yang kompetitif dan sesuai dengan keinginan atau

kehendak konsumen maka perilaku konsumen akan

berubah (terpengaruh untuk melakukan pembelian). Oleh

(52)

HO :Harga tidak berpengaruh terhadap kepuasan

konsumen

Ha :Harga berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.

4. Kualitas Aplikasi, Kualitas Layanan, dan Harga.

Pada era modern saat ini kualitas aplikasi, kualitas layanan

dan harga menjadi satu kesatuan terutama dalam usaha

e-commerce untuk mendapatkan perhatian konsumen,

misalnya kemudahan dalam mengakses aplikasi,

perusahaan bisa melakukan control terhadap karyawan

melalui rating yang diberikan oleh konsumen dalam

pelayanan yang dilakukan oleh karyawan, dan harga

menjadi pertimbangan terakhir dalam menentukan

pengunaan jasa. Oleh karena itu, penulis merumuskan

hipotesis sebagai berikut:

H0 : Kualitas aplikasi, kualitas layanan, dan harga

secara simultan tidak berpengaruh terhadap

kepuasan konsumen.

Ha : Kualitas aplikasi, kualitas layanan, dan harga

secara simultan berpengaruh terhadap kepuasan

(53)

5. Perbedaan Persepsi Kualitas Aplikasi Dilihat Dari Jenis

Kelamin.

Konsumen dibedakan menjadi dua gender yaitu laki-laki

dan perempuan. Setiap gender memiliki karakteristik

berbeda-beda dalam menyikapi suatu hal, dalam hal ini

adalah tentang kualitas aplikasi Go-Jek. Penulis meyakini

laki-laki dan perempuan memiliki persepsi yang berbeda

dalam mengakses suatu aplikasi untuk memenuhi

kebutuhan. Biasanya laki-laki hanya mengakses aplikasi

secara garis besar saja sedangakan perempuan akan lebih

dalam atau teliti dalam menggunakan suatu aplikasi. Maka

penulis menduga akan terjadi perbedaan persepsi kualitas

aplikasi antara laki-laki dan perempuan. Oleh karena itu,

penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut:

H0 : Tidak ada perbedaan persepsi konsumen pada

kualitas aplikasi jika dilihat dari golongan usia.

Ha : Ada perbedaan persepsi konsumen pada kualitas

aplikasi jika dilihat dari golongan usia.

6. Perbedaan Persepsi Kualitas Aplikasi Dilihat Dari

Golongan Usia.

Konsumen adalah orang atau kelompok yang menggunakan

jasa atau produk yang tersedia dalam masyarakat baik bagi

(54)

mahluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Dalam

penelitian ini penulis membagi konsumen menjadi dua

golongan yaitu usia 16 th – 40th dan diatas 40 th. Penulis

meyakini dari dua golongan tersebut akan memiliki

persepsi yang berbeda terhadap kualitas aplikasi yaitu

berdasarkan literasi pengetahuan dan pemahaman

konsumen terhadap aplikasi Go-Jek. Semakin bertumbuh

dewasa dan lanjut usia konsumen memiliki kecenderungan

untuk mengakses aplikasi yang mudah dan cepat untuk

digunakan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Oleh karena

itu, penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut:

Ho : Tidak ada perbedaan persepsi konsumen pada

kualitas aplikasi jika dilihat dari golongan usia.

Ha : Ada perbedaan persepsi konsumen pada kualitas

(55)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Jenis

penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data untuk menguji

hipotesis yang ada atau menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan

variabel yang diteliti. Penulis mengumpulkan data sehubungan dengan

topik menggunakan buku dan jurnal sebagai referensi untuk mendapatkan

teori-teori dan cara menganalisis data. Selanjutnya penulis melakukan

pendekatan terhadap subjek dan objek yang sudah ditentukan untuk

mendapatkan kesimpulan.

B. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah konsumen atau pengguna yang pernah

menggunakan layanan dari ojek online Go-Jek.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah variabel yang diteliti. Variabel tersebut

adalah kulitas aplikasi, kualitas layanan, harga, dan kepuasan

konsumen.

C. Waktu dan Lokasi Penelitian

1. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada bulan Juli - Agustus 2018.

(56)

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang dilakukan di tempat-tempat umum yang masih

berada di wilayah Yogyakarta.

D. Variabel Penelitian

1. Identifikasi Variabel

a. Variabel dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel

yang lain atau variabel yang bergantung pada variabel lainnya.

Variabel dependen dalam penelitian adalah kepuasan konsumen

(Y).

b. Variabel independen

Variabel independen adalah variabel yang tidak dipengaruhi oleh

variabel lainnya tetapi justru menjadi pengaruh bagi variabel

lainnya. Dalam penelitian ini variabel independennya adalah

kualitas aplikasi (X1), kualitas layanan (X2), dan harga (X3).

2. Definisi Variabel

a. Kualitas aplikasi

Menurut DeLone dan McLean (dalam Widodo et al. 2016:164)

mengemukakan bahwa kualitas sistem aplikasi merupakan

karakteristik dari informasi yang melekat mengenai sistem aplikasi

itu sendiri yang mana kualitas sistem aplikasi merujuk pada

(57)

kebijakan prosedur dari sistem aplikasi informasi yang dapat

menyediakan informasi kebutuhan pemakai.

b. Kualitas layanan

Lovelock et al. (2011:154) mengemukakan bahwa kualitas layanan

adalah hasil dari dari suatu proses evaluasi dimana pelanggan

membandingkan persepsi mereka terhadap pelayanan dan hasilnya

dengan apa yang mereka harapkan.

c. Harga

Kotler dan Amstrong (dalam Ghanimata 2012:18) mengemukakan

bahwa harga adalah jumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk

atau jasa. Lebih luas lagi, harga adalah jumlah semua nilai yang

diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari

memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa.

d. Kepuasan konsumen

Adisaputro (2010:67) mengemukakan bahwa kepuasan adalah

perasaan seseorang untuk menjadi senang atau kecewa sebagai

hasil dari perbandingan antara kinerja produk yang dipersepsikan

(hasil atau outcome) yang dihubungkan dengan harapannya.

3. Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan skala rating

yaitu Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur kesetujuan

dan ketidaksetujuan seseorang terhadap sesuatu objek. Setiap pilihan

(58)

bertingkat berdasarkan Skala Likert yang jenjangnya bisa tersusun

sebagai berikut :

Tabel III.1

Tabel Skala Likert

Skala

Pengukuran Keterangan

1 Sangat tidak setuju

2 Tidak setuju

3 Netral

4 Setuju

5 Sangat Setuju

E. Definisi Operasional

1. Kualitas aplikasi

Kualitas aplikasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seberapa

baik kemampuan aplikasi Go-Jek dari sistem informasi aplikasi dalam

menyediakan informasi kebutuhan yang diinginkan pengguna.

Indikator kualitas aplikasi adalah:

a. Kualitas informasi meliputi:

1) Kelengkapan, yaitu kelengkapan informasi dalam aplikasi

Go-Jek sesuai kebutuhan pengguna.

2) Relevan, yaitu informasi yang tersedia dalam aplikasi

Go-Jek bermanfaat bagi penggunanya.

3) Akurat, yaitu informasi yang dihasilkan oleh aplikasi

(59)

4) Penyajian informasi (format), yaitu format yang disediakan

oleh sistem aplikasi Go-Jek tidak rumit ketiga digunakan

oleh pengguna.

5) Ketepatan waktu, yaitu informasi yang disediakan aplikasi

Go-Jek up to date dengan waktu saat diakses oleh

pengguna.

b. Penggunaan (use), yaitu frekuensi penggunaan aplikasi Go-Jek

oleh pengguna.

2. Kualitas layanan

Kualitas layanan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kualitas

layanan yang diberikan oleh driver Go-Jek kepada konsumen pada

layanan Go-Ride. Indikator kualitas layanan meliputi:

a. Bukti fisik yaitu penampilan dan fasilitas fisik dari layanan Go-Jek.

b. Keandalan yaitu layanan yang diberikan Go-Jek tepat waktu dan

terpercaya.

c. Ketanggapan yaitu kemauan driver Go-Jek dalam membantu

konsumen secara cepat dan tepat.

d. Jaminan yaitu pengetahuan dan sopan santun dari driver Go-jek

dalam melayani konsumen.

e. Empati yaitu perhatian dan ketulusan driver Go-Jek dalam

(60)

3. Harga

Harga yang dimaksud dalam penelitian ini adalah persepsi konsumen

berkaitan dengan kesesuaian antara pengorbanan dengan masalah yang

diterima. Indikator harga meliputi:

a. Keterjangkauan harga yaitu harga yang ditawarkan dapat dijangkau

oleh konsumen Go-Jek.

b. Kesesuaian harga dengan kualitas produk yaitu harga yang

ditawarkan sesuai dengan kualitas layanan yang diberikan oleh

Go-Jek.

c. Daya saing harga yaitu harga yang ditawarkan lebih rendah, tinggi,

atau stabil dibanding pesaing Go-Jek.

d. Kesesuaian harga dengan manfaat produksi yaitu harga yang

ditawarkan Go-Jek sesuai dengan manfaat yang diterima Go-Jek.

e. Harga mempengaruhi daya beli konsumen yaitu harga yang

ditawarkan Go-Jek sesuai daya beli konsumen.

f. Harga dapat mempengaruhi konsumen dalam mengambil

keputusan yaitu harga yang ditawarkan Go-Jek dapat

mempengaruhi keputusan konsumen menggunakan jasa atau tidak.

4. Kepuasan konsumen

Kepuasan konsumen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

perasaan senang atau kecewa konsumen atas perbandingan antara

kinerja produk jasa yang dirasakan dengan harapan konsumen.

(61)

a. Kualitas yang dirasakan oleh konsumen atas jasa kinerja jasa yang

diberikan oleh Go-Jek.

b. Nilai yang dirasakan oleh konsumen atas biaya yang dikeluarkan

untuk menggunakan jasa Go-Jek.

c. Harapan konsumen atas kualitas jasa Go-Jek dengan merasakan

sejauh mana penawaran yang diberikan Go-Jek dalam bentuk

pelayanan dengan harapan konsumen sebelumnya.

F. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2012:61) populasi merupakan wilayah generalisasi

yang terdiri dari subjek dan objek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang diteliti dalam

penelitian ini adalah pengguna jasa ojek online Go-Jek di wilayah

Yogyakarta.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2014:148), sampel merupakan bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam

penelitian ini, banyaknya populasi tidak diketahui, sehingga dalam

(62)

n =

n =

n = 97 responden

Keterangan :

n = sampel

e = besarnya rentang waktu atau rentang interval (0,1)

p.q = ukuran penyebaran populasi (0,25)

Za2(0,05) = 1,96 (dari tabel Z)

Dari perhitungan rumus tersebut maka sampel yang didapat sejumlah

94,06 responden atau dibulatkan menjadi 100 responden. Peneliti

mengasumsikan jika ada kuisioner yang rusak atau cacat maka peneliti

akan menambah jumlah respondennya.

G. Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini pengambilan sampel mengunakan teknik

purposive sampling. Purposive sampling yaitu teknik penentuan

sampel dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu.

Pertimbangan-pertimbangan yang diambil peneliti adalah konsumen yang telah

memenuhi kriteria yang sudah ditetapkan oleh peneliti. Adapun kriteria

tersebut adalah konsumen yang sudah pernah mendownload dan

menggunakan aplikasi Go-Jek serta pernah merasakan jasa layanan

(63)

H. Sumber Data

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari responden

melalui kuesioner yang diisi. Adapun dalam penelitian ini sumber data

primer diperoleh dari konsumen Go-Jek yang mendapat kuisioner dari

peneliti.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung.

Data ini diperoleh dari buku literatur, jurnal ilmiah, internet dan data

tertulis lainnya yang mendukung data primer.

I. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data menggunakan

metode kuesioner. Metode ini merupakan pengumpulan data dengan

memberikan kuesioner kepada konsumen atau responden yang isinya

berupa pertanyaan tertulis untuk diisi yang berhubungan dengan objek

penelitian yaitu kualitas aplikasi, kualitas layanan, harga dan kepuasan

konsumen.

J. Teknik Pengujian Instrumen

Dalam penelitian ini teknik pengujian instrumen menggunakan uji

(64)

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid

mempunyai validitas tinggi dan sebaliknya bila tingkat validitasnya

rendah maka instrumen tersebut kurang valid. Sebuah instrumen

dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak

diukur/diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat

mengungkap data dari variabel yang diteliti (Riduwan dan Sunarto,

2014:348). Uji validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya

suatu kuesioner yang dipakai untuk mengukur variabel penelitian.

Rumus yang digunakan sebagai berikut:

r =

Keterangan :

r = koefisien korelasi

X = skor butir

Y = skor total butir, dan N adalah jumlah sampel

(responden)

Untuk menentukan instrument itu valid atau tidak

maka ketentuannya adalah sebagai berikut :

a. Jika nilai rhitung ≥ rtabel dengan toleransi

ketidaktelitian (α) sebesar 5% maka instrument

(65)

b. Jika nilai rhitung ≤ rtabel dengan toleransi

ketidaktelitian (α) sebesar 5% maka instrument

tersebut dikatakan tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Menurut Mustafa (dalam Masloman et al. 2014:593)

Reliabilitas/keandalan (derajat konsistensi/keajegan) adalah ukuran

yang menunjukkan seberapa tinggi suatu instrument dapat dipercaya

atau dapat diandalkan, artinya reliabilitas menyangkut ketepatan

(dalam pengertian konsisten) alat ukur.Uji reliabilitas digunakan untuk

membuktikan keandalan kuesioner. Reliabilitas menyangkut masalah

ketepatan alat ukur yang dapat dinilai dengan analisa statistik untuk

mengetahui kesalahan ukur. Suatu instrument dianggap reliabel apabila

instrument tersebut dapat dipercaya sebagai alat ukur data penelitian.

Rumus yang digunakan sebagai berikut:

Rumus Alpha:

Keterangan:

k = banyaknya item pertanyaan

𝞢𝜎2b = jumlah varians butir

𝜎2t = varians total

Rumus menghitung varians total butir :

(66)

Rumus menghitung varians total :

𝜎2t =

Kriteria :

a. Jika nilai rhitung ≥ rtabel dengan toleransi

ketidaktelitian (α) sebesar 5% maka

instrument tersebut dikatakan reliabel.

b. Jika nilai rhitung ≤ rtabel dengan toleransi

ketidaktelitian (α) sebesar 5%, maka

instrument tersebut dikatakan tidak

reliabel.

K. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan ada lima yaitu

analisis deskriptif, uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, uji

hipotesis, dan independent sample t test.

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan metode analisis yang digunakan untuk

mengetahui gambaran objektif tentang variabel penelitian dan untuk

mengetahui seberapa banyak responden yang memiliki kesamaan

terhadap suatu pernyataan. Dalam penelitian ini data akan diolah

(67)

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Menurut Ghozali (dalam Masloman et al. 2014:593) analisis regresi

linear berganda adalah analisis untuk mengukur kekuatan hubungan

antar dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara

variabel dependen dengan variabel independen. Regresi berganda

merupakan metode analisis yang serbaguna yang dapat digunakan

untuk memodelkan efek simultan dari variabel independen terhadap

variabel dependen. Analisis regresi berganda dapat menyajikan suatu

kombinasi dari dua tujuan dasar:

a. Memprediksi variabel dependen berdasarkan variabel

independen.

b. Memahami hubungan antara variabel dependen dengan

variabel independen.

Dalam penelitian ini persamaan regresi berganda yang digunakan

adalah:

Y = a+b1X1+b2X2+b3X3

Keterangan :

Y = Kepuasan konsumen

α = Konstanta

b1 = Koefisien regresi kualitas aplikasi

(68)

b3 = Koefisien regresi harga

X1 = Variabel kualitas aplikasi

X2 = Variabel kualitas layanan

X3 = Variabel harga

3. Uji Asumsi Klasik

Uji asusmsi klasik merupakan uji data yang digunakan untuk

mengetahui apakah data penelitian memenuhi syarat untuk dianalisis

lebih lanjut guna menjawab hipotesis penelitian (Gunawan, 2016:92).

Dalam penelitian ini penulis menggunakan uji normalitas, uji

multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui

apakah nilai residual memiliki distribusi normal atau tidak. Pada

uji normalitas penelitian ini, pengujian dilakukan pada variabel

kualitas aplikasi (X1), kualitas layayan (X2), harga (X3), dan

kepuasan konsumen (Y). Penelitian ini menggunakan

Kolmogrov-Smirnov Goodness of Fit Test untuk melihat apakah data

berdistribusi secara normal atau tidak. Adapun kriteria dalam uji

normalitas ini adalah:

1) Angka sig. Uji Kolmogrov-Smirnov > 0,05 maka

berdistribusi normal,

2) Angka sig. Uji Kolmogrov-Smirnov < 0,05 maka

Gambar

Gambar II.1 Kerangka Konseptual .................................................................
Gambar II.1
Tabel Skala Likert
Tabel V.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis kelamin
+7

Referensi

Dokumen terkait

Mengingat perencanaan dan efektivitas organisasi Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BKP5K) Kabupaten Cirebon berkorelasi

Selain itu peilaian prinsip penilaian kurikulum 2013 yang dilampirkan Pemendikbud no.66 tahun 2013 (dalam Sunarti, 2014:12) menyatakan bahwa penilaian autentik harus

tentang tidak wajib nafkah dan tempat tinggal bagi istri yang ter- thalâq ba’in , menggunakan hadits yang diriwayatkan oleh Asy-Sya’bi dari Fatimah binti Qais dari

Dari hasil analisis dan pembahasan yang penulis lakukan, penulis membuat kesimpulan bahwa Good Corporate Governance bukan merupakan variabel moderasi yang dapat memperkuat

Sementara AIK pada peserta didik yang non muslim mengenalkan Islam dan nilai-nilai universal yang terkandung didalamnya (Islam Rahmatan Lil Alamin). Di wilayah

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pelumas sintetik mempunyai kesetabilan viskositas paling baik, pada temperatur kerja maupun kamar, pelumas mineral paling rendah

Perbandingan potensial listrik pada dua titik yang jaraknya masing-masing q dan 3q dari sebuah benda bermuatan listrik R adalah ..... Dua buah bermutan masing-masing +q dan

kelayakan buku ajar berbasis Problem-based learning (PBL) pada materi sistem pencernaan manusia untuk melatihkakn berpikir kritis siswa SMP secara empiris