• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kesejahteraan 1. Pengertian Kesejahteraan - BAB II INTAN INDRA NATALIA GEOGRAFI'16

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kesejahteraan 1. Pengertian Kesejahteraan - BAB II INTAN INDRA NATALIA GEOGRAFI'16"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kesejahteraan

1. Pengertian Kesejahteraan

Dari hasil Pre-Confrence Working for the 15th international confrence of social welfare.kesejahteraan sosial adalah keseluruhan usaha sosial yang terorganisir dan memiiki tujuan utama untuk meningktakan taraf hidup masyarakat berdasarkan konteks sosialnya. Didalamnya juga tercakup pula unsur kebijakan dan pelayanan dalam arti luas yang terkait dala berbagai kehidupan dalam masyarakat seperti pendapatan, jaminan sosial, kesehatan, perumahan, pendidikan, rekreasi budaya, dan lain sebagainya (Sulistiati, 2004: 25 dalam Huda, 2009 : 73).

Kesejahteraan keluarga adalah suatu kondisi dinamis keluarga dimana terpenuhi semua kebutuhan : fisik materil, mental spritual dan sosial yang yang memungkinkan keluarga dapat hidup wajar sesuai dengan lingkungannya serta memungkinkan anak-anak tumbuh kembang dan memperoleh perlindungan yang diperlukan untuk membentuk sikap mental dan kepribadian yang mantap dan matang sebagai sumber daya manusia yang berkualitas (BKKBN, 2002).

Fungsi Keluarga Sejahtera terdiri dari : a. Fungsi Keagamaan

(2)

b. Fungsi Sosial Budaya

Manusia adalah makhluk sosial. Ia bukan hanya membutuhkan orang lain. Setiap keluarga tinggal disuatu daerah dengan memiliki kebudayaan sendiri. Keluarga sebagian dari masyarakat diharapkan mampu mempertahankan dan mengambangkan sosial budaya setempat. Disamping itu keluarga juga mampu menanamkan rasa memiliki terhadap budaya daerahnya tetapi berlebih-lebihan, sehingga ia mampu menghargai perbedaan budaya harus disajdikan rahmat bukan dijadikan bahan ejekan yang menyebabkan terjadinya permusuhan dan perpecahan.

c. Fungsi Cinta Dan Kasih Sayang

Mendapatkan cinta dan kasih sayang adalah hak anak dan kewajiban orangtua untuk memenuhinya. Dengan kasih sayang orangtua, anak belajar bukan hanya menyayangi yang lainnya tetapi belajar menghargai orang lain. Membimbing dan mendidik mendidik anak dengan penuh cinta kasih akan membuat anak berkembang menjadi anak yang lembut penuh kasih sayang dan bijaksana.

d. Fungsi Perlindungan

Keluarga mempunyai fungsi sebagai tempat berlindug bagi anggota keluarga. Dalam hal dimaksdukan keluarga harus memberikan rasa aman, tenang dan tentram bagi anggota keluarganya. Dalam ajaran islam bahwa salah satu tujuan pernikahan adalah diperolehnya rasa aman, tenang dan tentram.

e. Fungsi Reproduksi

(3)

f. Fungsi Sosialisasi Dan Pendidikan

Orangtua adalah pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya. Keluarga selain berfungsi sebagia pendidik juga sebagai pembimbing dan pendaping dalam tumbuh kembang anak, baik secara fiisk, mental sosial dan spritual, mendidik anak adalah kewajibanorangtua. Orang tua wajib mengarahkan anaknya agar mengenal, mengetahui dan menjalankan kewajibannya.

g. Fungsi Ekonomi

Pemenuhan kebutuhan berupa sandang pangan dan papan adalah kewajiban setiap orangtua, tetapi selain itu adalah bagaimana mendorong anggotan keluarganya untuk hidup sederhana tidak berlebih-lebihan sehingga ia dapat menghargai setiap jerih payah yang telah dilakukan oleh kedua orang tuanya.

h. Fungsi Lingkungan

(4)

B. Aspek Kesejahteraan

Kesejahteraan merupakan sesuatu yang bersifat obyektif, sehingga ukuran kesejahteraan bagi setiap individu berbeda atau keluarga berbeda sama lain. Tetapi pada prinsipnya kesejahteraan berkaitan erat dengan kebutuhan dasar. Apabila kebutuhan dasar terpenuhi, maka dikatakan bahwa tingkat kesejahteraan individu atau keluarga tersebut dapat terpenuhi. Sedangkan tidak terpenuhnya kebutuhan dasar, maka dikatakan bahwa individu atau keluarga tersebut berada dibawah kemiskinan.

Menurut Badan Pusat Statistik (2002), pendapatan per kapita sering digunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan ekonomi masyarakat. Ekonomi masyarkat yang makmur ditunjukan oleh pendapatan per kapita yang tinggi, dan sebaliknya ekonomi masyarkat yang kurang makmur ditunjukan oleh pendapatan per kapita yang rendah. Tingkat kesejahteraan sosial pada penelitian diukur dengan pedekatan pengamatan terhadap kondisi pendidikan orangtua, pendapatan, konsumen dan pengeluaran.

Kesejahteraan masyarakat mempunyai aspek yang sangat kompleks oleh sebab itu tidak mungkin meyajikan data yang mampu mengukur semua aspek kesejahteraan. Aspek yang digunakan dalam penelitian ini disesuaikan dengan aspek kesejahteraan di Desa Pekandangan Kecamatan Banjarmangu.

1. Aspek Yang Mempengaruhi Kesejahteraan

Dalam keluarga sejahtera secara minimal kebutuhan dasarnya dapat terpenuhi, menurut (BKKBN, 2002) Antara lain :

a. Pangan

(5)

kebutuhan pangan, yaitu pada umumnya satu hari makan dua kali atau lebih dan paling kurang seminggu sekali keluarga menyediakan daging, ikan, telur sebagai lauk pauk. Jadi dalam keluarga sejahtera dibutuhkan mutu pangan untuk menjamin status kesehatan keluarga.

b. Sandang

Sandang merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi dan merupakan kelengkapan hidup manusia maka perlu selalu diusahakan adanya sandang dalam jumlah yang cukup terpelihara dan sehat. Bagi keluarga kecil, usaha pemenuhan kebutuhan sandang tidak begitu sulit bila dibandingkan keluarga yang banyak anaknya, maka keluarga sejahtera ditinjau dari segi sandang adalah keluarga yang mampu memenuhi sandang secara baik, yaitu memiliki pakaian yang berbeda saat dirumah bekerja sekolah dan bepergian.

c. Perumahan

Perumahan berfungsi sebagai tempat berteduh dan berlindung serta dapat memberikan rasa hidup tentram, aman dan bahagia. Oleh sebab itu perlu dusahakan perumahan yang memenuhi kesehatan teratur lingkungan untuk meningkatkan rasa bahagia, tentram dan mutu hidup. Keluarga sejahtera adalah keluarga yang memenuhi kebutuhan perumahan, ini sesuai dengan persyaratan yang memadai yaitu setiap rumah ditempati kurang dari 8 orang.

d. Kesehatan

(6)

kesehatan lingkungan. Keluarga sejahtera secara kesehatan adalah keluarga yang mampu memenuhi kebutuhan kesehatan dengan mandiri.

e. Pendidikan

Untuk membentuk manusia seutuhnya berdasarkan pancasila, meliputi pendidikan dalam lingkungan keluarga merupakan kewajiban orang tua terhadap anak-anaknya. Medidik anak yang sedikit lebih mudah dari pada abanyak mendidik anak banyak. Keluarga yang mampu menempuh pendidikan dasar 9 tahun, merupakan standar terendah dari keluarga sejahtera. Karena keluarga tersebut baru memiliki syarat minimum pendidikan.

2. Penggolongan tingkat kesejahteraan masyarakat menurut BKKBN (2002)

Secara rinci keberadaan keluarga sejahtera digolongkan ke dalam lima tingkatan sebagai berikut :

a. Keluarga Pra Sejahtera (Pra KS)

Keluarga pra sejarah (Pra KS) yaitu keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya (basic needs) secara minimal, seperti kebutuhan spritual, pangan, sandang, papan dan kesehatan, termasuk keluarga pra sejarah.

Kriteria keluarga pra sejarah (sangat miskin) adalah belum dapat memenuhi salah satu atau lebih indikator yang meliputi :

1) Indikator ekonomi

a) Makan dua kali atau lebih sehari

b) Memiliki pakaian yang berbeda untuk aktivitas (misalnya dirumah, bekerja sekolah dan berpergian).

(7)

2) Indikator Non – ekonomii a) Melaksanakan ibadah

b) Bila anak sakit dibawa kesarana kesehatan

b. Keluarga sejarah 1 (miskin)

Keluarga sejahtera 1 (miskin ) yaitu keluarga –keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, tetapi belum dapat memnuhi kebutuhan sosial psikologisnya (sociopsycological needs). Seperti kebutuhan pendidikan, KB, interaksi dalam keluarga, interaksi dengan lingkungan tempat tinggal dan transportasi.

Kriteria keluarga sejahtera 1 (miskin) adalah keluarga yang karena alasan ekonomi tidak dapat memenuhi salah satu atau lebih indikator meliputi :

1) Indikator ekonomi

a) paling kurang sekali seminggu keluarga makan daging atau ikan atau telor b) setahun terakhir seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu

setel pakaian baru

c) luas lantai rumah paling kurang 8m² untuk tiap penghuni. 2) Indikator Non ekonomi

a) Ibadah teratur

b) Sehat tiga bulan terakhir c) Punya penghasilan tetap

d) Usia 10 -60 tahun dapat baca tulis huruf latin e) Usia 6 – 15 tahun bersekolah

(8)

c. Keluarga sejahtera 2 (KS II)

Adalah keluarga yang karena alasan ekonomi tidak dapat memenuhi salah satu atau lebih indikator meliputi :

1) Memiliki tabungan keluarga

2) Makan bersama sambil berkomunikasi 3) Mengikuti kegiatan masyarakat

4) Rekreasi bersama (6bulan sekali) 5) Meningkatkan pengetahuan agama

6) Memperoleh berita dari surat kabar, radio, TV, dan majalah 7) Menggunakan sarana transportasi

d. Keluarga sejahtera 3 (KS III)

Keluarga sejarah 3 (KS III)yaitu keluarga – keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasar, sosial psikologi dan pengembangan keluarganya, tetapi belum dapat memberikan sumbangan yang teratur bagi masyarakat. Seperti sumbangan materi, dan berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan.

Kriteria keluarga sejahtera III Plus yaitu sudah dapat memenuhi beberapa indikator meliputi :

1) Aktif memberikan sumbangan secara teratur dengan sukarela memberikan sumbangan materi untuk kegiatan sosial.

(9)

C. Pendidikan Anak

1. Pengertian Pendidikan Anak

Menurut ihsan (2010 :1) ilmu pendidikan ialah yang menyelidiki merenungkan tentang gejala-gejala perbuatan mendidik. Isitilah ini berasal dari kata “pedagogia” (yunani) yang berate pergaulan dengan anak-anak. Sedangkan yang sering digunakan istilah pedagogos adalah seorang pelayan bujang pada zaman yunani kuno uang pekerjaan mengantar dan menjeput anak-anak sekolah. Paedagogos berasal dari kata paedos (anak) dan agoge (saya membimbing, memimpin).

Perkataan pedagogos yang awal mulanya beerati pelayanan kemudian berubah menjadi pekerjaan mulia, Karena pengertian pedagogo dari pedagogos berati seorang yang tugasnya membimbing anak didalam pertumbuhannya kedaerah yang berdiri sendiri dan bertanggung jawab.

Menurut (Hadi, 2008:22). Orang dewasa yang bertanggung jawab atas pendidikan anak itu adalah :

a. Orangtua(ayah ibu), menjadi pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya. Orangtua sebagai pendidik adalah kodrati. Begitu sepasang suami istri dikarunia anak, begitu pula sebutan orang tua sebagai pendidik diberikan dengan kesadaran yang mendalam disertai rasa cinta kasih sayang orang tua mengasuh dan mendidik anaknya dengan penuh tanggung jawab. Orang tua sering disebut sebagai pendidik kodrat atau pendidik asli dan berperan dalam lingkungan pendidikan informal atau keluarga.

(10)

2. Tingkat pendidikan anak

Menurut ihsan (2010:22) tingkat pendidikan atau jenjang pendidikan merupakan tahap pendidikan yang berkelanjutan, yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangaan peserta didik, tingkat kerumitan bahan pengajaran dan cara menyajikan bahan pengajaran. Jenjang pendidikan sekolah terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Disamping jenjang pendidikan itu dapat diadakan pendidikan pra sekolah yang tidak merupak pra syarat untuk memasuki pendidikan dasar.

a. Pendidikan Dasar

Pendidikan dasar adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan dan ketrampilan, menumbuhkan sikap dasar yang diperlukan dalam masyarakat, serta mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah. Pendidikan dasar pada prinsispnya pendidikan yang memberikan bekal dasar bagi perkembangan kehidupan baik untuk pribadi maupun untuk masyarakat.

b. Pendidikan Menengah

Pendidikan menengah adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial budaya, dan alam sekitar, serta dapat menegembangkan kemampuan lebih lanjut dalam dunia kerja atau pendidikan tinggi.

c. Pendidikan Tinggi

(11)

menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam rangka pembangunan nasional dan meningkatkan kesejahteraan manusia (Kepmendikbud No.0186/P/1984).

Menurut (Yusuf,1982:25-34) memahami lingkungan-lingkungan pendidikan, pendidikan adalah merupakan suatu proses yang berkelanjutan secara terus menerus. Sebagai suatu proses, pendidikan itu berlangsung dalam macam-macam situasi dan lingkungan. Secara mencasar dapat dikatakan bahwa lingkungan pendidikan itu dapat diklasifikasikan menjadi :

1) Lingkungan Keluarga

Keluarga adalah merupakan kesatuan-kesatuan kemasyarakatan yang paling kecil. Dengan demikian jelaslah bahwa lingkungan keluarga adalah merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dalam membentuk pribadi anak didik. Dalam lingkungan ini anak dimulai dibina dan dilatih fisik, mental, sosial dan bahasa serta ketrampilannya, ia mulai dilatih berjalan, berlari dan sebagainya, ia mulai meraba dan selanjutnya berbicara. Pada waktunya yang bersamaan mereka juga bergaul dengan teman sebayanya. Ia mulai dikenalkan dengan tata karma kehidupan dalam keluarga dan masyarakat.

2) Lingkungan Sekolah

(12)

3) Lingkungan Masyarakat

Lingkungan masyarakat adalah merupakan lingkungan ketiga dalam proses pembentukan kepribadian anak-anak sesuai dengan keberadaannya. Pada lingkungan keluarga telah dikemukakan peranannya dalam pembentuk anak-anak, demikian juga lingkungan sekolah. Lingkungan masyarakat akan memberikan sumbangan yang sangat berarti dalam diri anak, apabila diwujudkan dalam proses dan pola yang tepat, tidak semua ilmu pengetahuan, sikap, ketrampilan maupun perfomans dapatdapat dikembangkan oleh sekolah ataupun dalam keluarga. Karena keterbatasan dana kelengkapan lembaga tersebut. Kekurangan yang dirasakan akan dapat diisi dan dilengkapi oleh lingkungan masyarakat dalam membina pribadi anak didik atau individual secara utuh dan terpadu.

D. Petani

(13)

A. Penelitian Yang Relevan

Tabel 2.1 Perbandingan Penelitian Sebelumnya Dengan Penelitin

No. 1 2 3

Penulis Trisna Wulaningtyas (2015)

Teguh Santosa (2015)

Intan Indra Natalia (2016)

Judul Kajian kesejahteraan

pengrajin batu bata terhadap pendidikan anak di desa tunjung kecamatan jatilawang kabupaten bnyumas.

Kajian tingkat

kesejahteraan penambang

batu gamping dan

pendidikan anak di desa darmakradenan kecamatan

ajibarang kabupaten

banyumas

Kajin tingkat

kesejahteraan dan

pendidikan anak petani salak pondoh di Desa Pekandangan Kecamatan Banjarmangu Kabupaten Banjarnegara.

Tujuan Untuk mengetahui

keterkaitkan antara kesejahteraan dengan

tingkat pendidikan

anaknya

Untuk mengetahui tingkat kesejahteraan penambang batu gamping dan untuk

menhgetahui tingkat

pendidikan anak

penambang batu gamping

di desa darmakredanan

kecamatan ajibarang

Kabupaten Banyumas.

Mengetahui

kesejahteraan dan

pendidikan anakk petani salak pondoh di Desa Pekandangan Kecamatan Banjarmangu Kabupaten Banjarnegara.

Metode Random sampling. Angket (kuesioner)

Pengambilan dengan

sampel teknik angket, dan dokumentasi. analisi data

menggunakan table

frekuensi dan tabulasi silang.

Pengambilan dengan

sampel teknik angket, dan dokumentasi. analisi data menggunakan table frekuensi dan tabulasi silang.

Hasil Kesejahteraan

pengrajin batu bata di desa tunjung sangat

rendah. Dan

pendidikan anak

sangat rendah

Adanya sebuah hubungan positif antara kesejahteraan dengan pendidikan anak pada tingkat atau kategori tinggi yaitu didapat sebesar 0.01 yang lebih kecil dari 0,05 didesa darmakredanan

kecamatan ajibarang

kabupaten banyumas

Kesejahteraan petani

salak pondoh desa

pekandangan adalah

kategori III yaitu

berjumlah 32 orang 68%. Tingkat pendidikan anak petani salak pondoh tidak

berpengaruh terhadap

kesejahteraan petani

salak pondoh dan

(14)

B. Kerangka Pikir

Gambar 2.1 Diagram Alir Kerangka Pikir.

C. Hipotesis Penelitian

Gambar

table data menggunakan table
Gambar 2.1 Diagram Alir Kerangka Pikir.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Wisata Alam Telaga Claket dan Agrowisata memiliki potensi berupa telaga yang dikelilingi bukit, wisata alam Telaga Claket dan

Metode geolistrik resistivitas (tahanan jenis) adalah salah satu jenis metode geolistrik yang digunakan untuk mempelajari keadaan bawah permukaan dengan cara

Keberhasilan gerakan sosial ekonomi Islam dalam prinsip- prinsipnya bisa meresap dan menjadi bagian dari ekonomi pedesaan Kabupaten Sragen, bisa diukur dengan melihat jumlah BMT yang

Menurut Saputri (2011), “menunjukan bahwa variabel tingkat leverage berpengaruh negatif sedangkan profitabilitas, ukuran perusahaan, kepemilikan saham publik berpengaruh

Informasi dari Pak Agus Perkebunan Kalijompo bahwa DAS Kalijompo sekarang sudah berada pada status evakuasi bencana.. banjir

Tabel 27 Jumlah Penduduk dan Kepala Keluarga di Kelurahan di Kecamatan Payakumbuh Barat 38 Tabel 28 Jumlah Penduduk dan Kepala Keluarga di Kelurahan di Kecamatan Payakumbuh Utara

Sikap  Menghargai para pewarta (guru agama, pastor paroki, dll)  Perilaku baik selama dan sesudah mengikuti pembelajaran Pengetahuan Tes Tertulis/lisan tentang:

Penilaian lapangan yang dilakukan oleh tim penilai lapangan PT TUV mengacu pada standar LEI 5000-2 tentang Sistem Pengelolaan Hutan Tanaman Lestari (PHTL),