MODEL SISTEM INFORMASI BERBASIS GOOGLE MAP UNTUK
PEMETAAN SEKOLAH
Erwadi Bakar
1), Henryawan A Mooduto
2), Alde Alanda
3)1)
Manajemen Informatika, Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Padang,
2)Teknik Komputer, Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Padang,
Kampus Limau Manis
–
Padang, [email protected]
3)
Teknik Komputer, Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Padang,
Kampus Limau Manis
–
Padang, [email protected]
Abstrak
Salah satu kendala utama dalam pelayanan bidang pendidikan adalah kesenjangan layanan dan akses informasi dikarenakan perbedaan kondisi geografis. Oleh sebab itu salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menyediakan layanan informasi melalui sebuah sistem informasi yang mampu menjawab permasalahan tersebut. Penelitian ini membahas tentang pembuatan model Sistem Informasi berbasis Google Map yang digunakan untuk pemetaan sekolah pada suatu wilayah dikabupaten / kota. Sebagai contoh kasus dalam hal ini digunaka kabupaten Solok Selatan. Model sistem informasi ini diharapkan mampu menghasilkan informasi secara cepat dan akurat tentang pemetaan sekolah pada suatu wilayah berdasarkan sebaran untuk setiap jenjang pendidikan, sebaran sekolah berdasarkan mutu standar akreditasi, berdasarkan status pengelolaan (pemerintah atau swasta. Disamping itu sistem juga diharapkan dapat menampilkan informasi kondisi fisik sekolah melalui tampilan foto dan video. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai model sistem informasi untuk penglelolaan sekolah pada wilayah yang lebih luas.
Kata kunci : google map, Sistem Informasi, sekolah,
1. Pendahuluan
Menurut Undang-undang no 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara., sedangkan yang dimaksud dengan Sistem Pendidikan Nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Salah satu faktor penting yang menjadi penentu berhasil atau tidaknya suatu praktik pendidikan adalah faktor pengelolaan atau manajemen, karena manajemen di dalamnya merupakan suatu proses untuk mengintegrasikan sumber daya (orang, alat, media, bahan-bahan, uang, dan sarana) yang tidak berhubungan menjadi suatu sistem total untuk menyelesaikan suatu tujuan.
Ada tiga problem utama dalam dunia pendidikan yaitu Peningkatan mutu pendidikan disemua jenjang, Kesenjangan layanan dikarenakan perbedaan kondisi geografis dimana jika diabaikan akan mengakibatkan serta kondisi sosio masyarakat yang dinamis.
Kesenjangan layanan yang disebabkan faktor geografis pada umumnya sangat dirasakan oleh daerah yang berada dalam sebuah kabupaten yang realatif luas dimana sekolah sekolah tersebar diberbagai lokasi yang jauh dan kadang sulit dijangkau.
Beberapa kesulitan dapat diberikan contoh, misalnya pelaporan kondisi sekolah secara cepat oleh kepala sekolah kepada instansi terkait seperti kepala dinas pendidikan dan lain-lain. Demikian juga sebaliknya , pengelola bidang pendidikan pada tingkat kabupaten akan kesulitan dalam memonitor perkembangan sekolah-sekolah didaerah . Hal yang sama juga dialami oleh masyarakat yang membutuhkan akses informasi sekolah-sekolah. Oleh sebab itu dibutuhkan sebuah sistem informasi yang dapat mengimpun semua informasi dibutuhkan untuk mengatasi problem yang dijealskan diatas, dimana sistem harus dapat memberikan secara cepat kondisi sumber daya pendidikan yang tersedia beserta penyebarannya secara geografis dalam setiap tingkatan pendidikan.
Berdasarkan urauan tersebut diatas, akan dicoba merancang sebuah sistem informasi pendidikan berbasis peta geografis. Dimana sitem ini diharapkan akan mampu memetakan kondisi dan kualitas sumber daya pendidikan untuk dijadikan sebagai bahan bagi pengelola dan pengambil kebjakan dibidang pendidikan dalam wilayah suatu kabupaten / kota. Sistem ini juga akan mampu memberikan data dalam bentuk foto dan video tentang kondisi infrastruktur masing – masing sekolah. Teknologi yang digunakan untuk pemetaan adalah teknologi Google Map, yang dikombinasikan dengan database serta teknologi Foto dan Video.
Sebagai contoh kasus dalam penelitian ini adalah pada Kabupaten Solok Selatan Sumatera Barat. Pemilihan wilayah ini didasari oleh karena Kabupaten Solok Selatan Memiliki Wilayah yang cukup luas, dimana jarak antara titik-titik sekolah cukup jauh dari pusat pemerintahan sementara itu jumlah sekolah yang dimiliki cukup banyak yaitu 286 unit yang terdiri dari semua jenjang pendidikan yang dikelola oleh pemerintah dan swasta.
2. Tinjauan Pustaka
2.1 Sistem Informasi
Sistem Informasi merupakan sistem yang mempunyai kemampuan untuk mengumpulkan informasi dari semua sumber dan menggunakan berbagai media untuk menampilkan informasi [4], sedangkan informasi adalah data yang telah diolah dan memiliki arti bagi pengguna. Sedangkan data adalah sejumlah fakta, kejadian atau angka-angka yang belum berarti bagi pengguna. [4 ]
Informasi adalah bagian yang sangat menentukan dalam membantu manajemen dalam mengambil keputusan, oleh sebab itu informasi haruslah berkualitas. Kualitas informasi ditentukan oleh empat hal yaitu
Akurat. Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan bagi orang yang menerima informasi tersebut. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Dalam prakteknya, mungkin dalam penyampaian suatu informasi banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak isi dari informasi tersebut. Komponen akurat meliputi :
Completeness, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian-sebagian akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.
Correctness, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kebenaran.
Security, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki keamanan.
Tepat waktu, informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, sebab informasi yang usang (terlambat) tidak mempunyai niali yang baik, sehingga bila digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan dapat berakibat fatal. Saat ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan atau mendistribusikannya.
Relevan, informasi harus mempunyai manfaat bagi si penerima. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
Ekonomis, informasi yang dihasilkan mempunyai manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya
2.2. Google Map
Cukup banyak penelitian dan publikasi tentang sistem informasi berbasis Google Map. Diantaranya adalah Erma Susanti, 2014, menjelaskan bahwa Pengembangan aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam bentuk web untuk fasilitas umum di suatu wilayah menggunakan GOOGLE MAPS API memberikan kemudahan dalam mengakses dan menampilkan informasi dalam bentuk spasial [ ], Sementara itu Usman Ependi 2014 [ ] menjelaskan bahwa dengan GIS berbasis Google map dapat menampilkan lokasi sebaran SMA-SMA di kota Palembang sesuai dengan data spasial dan non spasial yang telah ditentukan
3. Metode Penelitian
Metoda yang digunakan dalam pengembangan sistem ini adalah model Waterfall sebagaimana diperlihatkan pada gambar.
Gambar 1 model waterfall dalam pengembangan sistem
3.1 Pengumpulan data
Data yang akan dikumpulkan terdiri dari, koordinat masing- masing sekolah, Level sekolah, Akreditasi, Kecamatan, data foto / video. Data diperoleh dari sumber primer dan data sekonder. Data premier diperoleh dengan melakukan kunjungan langsung ke lokasi, sedangkan data primer diperoleh melalui berbagai sumber, seperti website Kabupaten Solok Selatan, Website BPS Solok Selatan dan website Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
3.2. Rancangan Model dan Arsitektur Sistem
Arsitektur sistem terdiri dari tiga komponen utama yaitu Server Google Map, Web Server dan user, seperti terlihat pada gambar.. . . Server Google Map adalah server layanan Google Map. Web Server adalah berfungsi untuk melayani permintaan dari user. Pada Web Server ini semua data dari sistem informasi disimpan, sedangkan user adalah pengguna sistem.
Gambar 2 Arsitektur Sistem .3.3. Rancangan Model Aplikasi
Rancangan dari model aplikasi adalah seperti terlihat pada gambar, yang terdiri dari User Interface ( UI), Basis data, Penyimpan File Foto dan Penyimpan File Video, serta API Google Map yang berfungsi untuk memanggil data spasial pada server Google Map
Gambar 3 Rancangan Aplikasi
3.4. Integrasi Data dan Coding
Semua data yang telah dikumpulkan, termasuk foto dan video disimpan dalam basis data melalui aplikasi User Interface
3.5.Pengujian
Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah sistem sudah bekerja sesuai dengan rancangan dan fungsinya
4. Hasil dan Pembahasan
4.1. Struktur Navihgasi
Struktur navigasi yang digunakan merupakan campuran model hirarki dan dan non linier. Dengan model navigasi ini sangat memudahkan bagi pengguna untuk mencari informasi secara cepat, berpindah dari satu widow ke window yang lain, seperti terlihat pada gambar
Gambar 4 Struktur Navigasi Sistem 4.2. Penyajian Peta
1. Perbandingan Tampilan pada seleksi Semua Sekolah.
Perbandingan ini memperlihatkan tampilan yang muncul untuk seleksi semua sekolah pada web googlemap dan web aplikasi (gambar 5a dan 5b). Pada tampilan terlihat untuk web google map tidak membedakan marker setiap level/kluster sekolah, sedangkan tampilan pada web aplikasi terlihat perbedaannya pada warna marker. Dengan perbedaan warna ini secara cepat dapat diketahui masing-masing lokasi geografis setiap sekolah.
Data Atribut
File Foto
File Video API
Gambar 5a.Tampilan Seleksi semua sekolahpada Google map
Gambar5.b Tampilan Seleksi Semua Sekolah pada Aplikasi
Perbandingan Tampilan Pada Cluster SMAN
Perbandingan ini memperlihatkan tampilan yang muncul untuk seleksi sekolah berdasarkan kluster SMAN pada web googlemap dan web aplikasi ( Gambar 6a dan 6b ) . Hasilnya tidak memperihatkan perbedaan yang berarti.
Gambar 6a.Tampilan Seleksi SMAN pada Google map
Gambar6 .b Tampilan Seleksi SMAN pada Aplikasi
Perbandingan Tampilan Pada Cluster SMKN
Perbandingan ini memperlihatkan tampilan yang muncul untuk seleksi sekolah berdasarkan kluster SMKN pada web googlemap dan web aplikasi ( Gambar 7a dan 7b ) . Pada web Google map terlihat hanya satu marker yang muncul, sementara itu pada web aplikasi terlihat lima marker sebagaimana yang seharusnya.
Gambar 7a.Tampilan Seleksi SMKN pada Google map
Gambar7b Tampilan Seleksi SMKN pada Aplikasi
Perbandingan Tampilan Pada Seleksi Cluster MAN
Perbandingan ini memperlihatkan tampilan yang muncul untuk seleksi sekolah berdasarkan kluster MAN pada web googlemap dan web aplikasi ( Gambar 8a dan 8b ) . Hasilnya juga tidak memperihatkan perbedaan yang berarti
Gambar 8a.Tampilan Seleksi MAN pada Google map
Gambar 8.b Tampilan Seleksi MAN pada Aplikasi
Perbandingan Tampilan Pada Seleksi Cluster SMPN
Perbandingan ini memperlihatkan tampilan yang muncul untuk seleksi sekolah berdasarkan kluster SMPN pada web googlemap dan web aplikasi ( Gambar 9a dan 9b ) . Pada web Google map terlihat hanya satu marker yang muncul walaupun sesungguhnya beberapa marker untuk SMPN sudah ada , sementara itu pada web aplikasi terlihat lima marker sebagaimana yang seharusnya
Gambar 9a.Tampilan Seleksi SMPNpada Google map
Gambar9b Tampilan Seleksi SMPN pada Aplikasi
Perbandingan Tampilan Pada Seleksi Cluster MTsN
Gambar 10a.Tampilan Seleksi MTsN pada Google map
Gambar 10.b Tampilan Seleksi MTsN pada Aplikasi
4.3 Penyajian Foto, Video dan Data atribut/teks
Penyajian foto, Video dan data teks adalah untuk memnyajikan informasi sekolah secara lebih lengkap. Penyajian informasi ini dilakukan melalui info window dari masing –masing sekolah. Gambar 11 memperlihatkan tampilan infowindow dari masing-masing sekolah. Pada tampilan ini terdapat tiga pilihan yaitu foto, video dan data atribut. Dari masing-masing tampilan data Foto, Video dan atribut dapat bernavigasi ke masing-masingnya
Gambar 11 a Tampilan Infowidow , gambar 11 b tampilan foto galery sekolah
Gambar 11 c Tampilan data teks sekolah , gambar 11 d tampilan video sekolah
5. Kesimpulan dan Saran
a. Sistem ini mampu menampilkan lokasi goegrafis sekolah serta mampu mebedakan masing-masing kluster sekolah melalui warna marker
b. Sistem mampu menampilkan lokasi geografis sekolah berdarakkan kluster yang dipilih c. Seitem mampu menampilakn data foto masing masing sekolah yang dipilih
d. Sistem mampu menampilkan video dari masing-masing sekolah yang dipilih
Meskipun sistem sudah mampu menampilkan informasi yang dibutuhkan namun belum mampu menampilkan data statistik dan data spasial untuk setiap kecamatan. Oleh sebab itu diperlukan pengembangan selanjutnya sehingga mampu menghasilkan informasi secara lebih lengkap
Daftar Pustaka
[1] Ikhlasul Amal Ahyani, Aplikasi Sistem Informasi Geografis (Sig) Untuk Inventarisasi Sarana Dan Prasarana Pendidikan Menggunakan Google Maps Api (Studi Kasus: Kec. Kaliwungu Kab. Kendal), Jurnal Geodesi Undip, Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013, (ISSN : 2337-845X)
[2] Ping Dong, An-Chi Shi, Yuan-Cheng Yu and Liang-Chih Yu, Mining and Visualizing Historical Events Using Wikipedia and Google Map, 2011 International Conference on Asia Agriculture and Animal IPCBEE vol.13 (2011) © (2011)IACSIT Press, Singapoore
[3] Usman Ependi, Geographic Information System Sebaran Sma Di Kota PalembangErbasis Web, Seminar Nasional Inovasi dan Tren (SNIT) 2014
[4 ] Mc Leod, Raymond Jr, Management Information System, Prentis Hall, inc, , 2001
[5] Yudhi Kurniawa, Rancang Bangun Sistem Informasi Geografis Untuk Pemetaan Aset Daerah Dengan Pemanfaatan Google Api, Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI, Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
[6] https://id.wikipedia.org/wiki/Google_Maps, diakses 08 September 2016