• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL EFEKTIFITAS PENGGUNAAN BANDWIDTH SUATU JARINGAN KOMPUTER PADA PERUSAHAAN Dl INDONESIA. Fransiscus Ati Halim, S.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODEL EFEKTIFITAS PENGGUNAAN BANDWIDTH SUATU JARINGAN KOMPUTER PADA PERUSAHAAN Dl INDONESIA. Fransiscus Ati Halim, S."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

MODEL EFEKTIFITAS PENGGUNAAN BANDWIDTH SUATU JARINGAN KOMPUTER PADA PERUSAHAAN Dl INDONESIA

Fransiscus Ati Halim, S.Kom, MM' Abstract

Identification of computer system user requirement and bandwidth usage of computer network have become important for improving productiveness. The problem is many users did not know how to use computer system effectively. Part of

them may need a lot of bandwidth for data transfer with internet access but on the other hand, many users just only use a computer system with LAN (Local Area Network) access that bandwidth utilised has become worst.

This paper aims to find a model of using bandwidth for a virtual computer network management for companies in Indonesia. There are two solutions for solving a problem. The first alternative is to add internet connection bandwidth while the other is giving a Quality of Service access right priority for departments who need more computer network access.

1.LATARBELAKANG

Dewasa ini kemajuan yang terjadi dalam bidang teknologi dan ilmu pengetahuan telah mengantarkan dunia untuk memasuki era globalisasi. Dalam era ini, setiap perusahaan hams siap dalam menghadapi tingkat persaingan yang semakin ketat dengan perusahaan lain di seluruh dunia. Untuk mampu bersaing, manajemen perusahaan sebagai pihak pengelola dituntut untuk dapat menggerakkan perusahaan secara dinamis dan efisien dalam menggunakan sumber dayanya.

Salah satu perangkat yang digunakan untuk mendapatkan informasi adalah komputer Komputer memberikan kemudahan untuk mendapatkan berbagai macam informasi yang diinginkan secara cepat. Dengan demikian diperlukan pemeliharaan khusus untuk pengelolaan informasi dengan komputer pada suatu perusahaan. Dan untuk merealisasikan hal itu dibutuhkan suatu jaringan komputer yang efektif.

2. TUJUAN / BATASAN MASALAH

Dalam paper ini, pembahasan akan dilakukan pada jaringan komputer yang ada pada beberapa perusahaan. Paper ini akan melakukan analisis penggunaan jaringan komputer yang ada dikaitkan dengan kinerja perangkat keras dan

infrastruktur jaringan dengan metode analisis jaringan dilakukan dalam beberapa tahap yaitu .

• Analisis terhadap jaringan yang telah terpasang pada beberapa perusahan Indonesia dibidang manufaktur dan jasa

• Melakukan pengamatan dan wawancara mengenai penggunaan jaringan komputer

• Identifikasi permasalahan yang terjadi

(2)

3. KONSEP, LAYANAN DAN APLIKASI PENGGUNAAN JARINGAN KOMPUTER Computer Network atau jaringan komputer, dapat diartikan sebagai dua atau lebih komputer beserta perangkat-perangkat lain yang dihubungkan' agar dapat saling berkomunikasi dan bertukar informasi, sehingga membantu menciptakan effisiensi, dan optimasi dalam kerja [Norton,1999,P5].

Bob Metcalfe, penemu ethernet menyatakan bahwa derajat kekuatan dari jaringan komputer meningkat secara eksponensisal seiring dengan penambahan jumlah komputer yang dihubungkan kepadanya. Selain itu, setiap komputer yang dihubungkan ke suatu jaringan dapat menggunakan jaringan tersebut sebagai suatu sumber daya (resource) sekaligus turut menambah derajat kekuatan sumber daya yang tersedia dalam jaringan baik dari segi nilai maupun keragamannya. Dengan demikian apa yang disumbangkan suatu komputer ketika dihubungkan ke dalam suatu jaringan sesungguhnya berupa sumber daya (resource) yang dimilikinya. Resource ini dapat berupa kemampuan memproses, media penyimpanan, informasi, maupun berbagai perangkat pendukung lain seperti printer dan scanner.

3.1 Beberapa Layanan Umum Sebuah Jaringan Komputer

Beberapa layanan yang umum dimanfaatkan dari sebuah jaringan komputer diantaranya adalah :

a) File Sharing

File sharing atau membagi pakai file secara bersama-sama merupakan kegiatan yang paling umum dilakukan dengan jaringan komputer Tanpa adanya jaringan komputer, setiap orang yang ingin membagi pakai atau memindahkan file dari harddisk suatu komputer ke komputer lainnya harus terlebih dahulu mengkopi file tersebut ke dalam media penyimpanan portabel seperti disket atau compact disk, lalu membawa atau mengantarkan disket berisi file tersebut ke komputer tujuan, dan mengkopinya. Dengan adanya jaringan komputer, maka transfer file dari satu komputer ke komputer lainnya dapat dilakukan lebih mudah karena user tidak harus memiliki akses fisik secara langsung terhadap sumber file jika ingin mengkopi file dari suatu komputer tertentu. Demikian pula jika user ingin mentransfer file kepada suatu komputer yang terhubung kedalam jaringan. Semuanya dapat dilakukan dengan mudah karena kedua komputer saling terhubung dan dapat mengakses media penyimpanan masing-masing.

b) Printer Sharing

Seperti halnya file sharing, printer sharing memungkinkan seluruh user dalam jaringan menggunakan dan mengakses satu atau beberapa printer secara bergantian. Printer sharing melalui jaringan memenuhi kebutuhan seluruh user terhadap printer tanpa harus memasang sebuah printer pada masing-masing komputer, atau memindah-mindahkan printer antar komputer yang berbeda.

Selain itu, dengan printer sharing masing-masing user dapat merasa seolah-olah komputernya terhubung secara fisik dengan printer yang digunakan, padahal sesungguhnya printer tersebut terhubung ke salah satu komputer lain dalam jaringan atau bahkan sebenarya terhubung pada sebuah perangkat printer server box. Untuk mengatur giliran pelaksanaan tugas mencetak, umumnya digunakan printer spooler. Printer sharing juga membantu memperkecil biaya pengeluaran dengan menggunakan satu atau beberapa printer secara bersama-sama.

(3)

c) Internet Access Sharing

Internet merupakan sumber informasi yang vital dalam kegiatan suatu perusahaan. Dengan internet, perusahaan dapat melakukan transaksi secara online, menghubungi pelanggan dengan cepat dan mudah, serta menyediakan informasi mengenai perusahaan yang dapat diakses dengan mudah oleh setiap orang Perusahaan dapat membagi akses internet kepada para pegawainya sehingga koneksi yang ada dipakai secara bersama - sama. Tanpa adanva Internet Access Sharing, tiap user yang membutuhkan akses ke Internet harus dibenkan saluran koneksi sendin-sendiri sehingga biaya yang diperlukan bisa menjadi sangat tinggi. Dalam Internet Access Sharing karena koneksi yang tersedia dipakai secara bersama-sama maka bandwidth yang tersedia akan dibagi-bagi kepada para user yang menggunakan internet.

3.2 Optimasi Bandwidth (Lebar Pita)

Secara umum bandwidth dapat diartikan sebagai banyaknya data yang dikirim dan diterima dalam setiap unit waktu. Berdasarkan ComputerUser (2002), dalam jaringan, bandwidth dapat didefinisikan sebagai banyaknya data yang dapat dikirim melalui koneksi jaringan, dalam satuan bits per detik, Sedangkan secara teknis. bandwidth didefinisikan sebagai batas transmisi frekuensi jaringan yang digunakan,

Beberapa komputer yang saling terhubung satu dengan yang lain dalam satu jalur disebut Network. Besarnya data yang dikirim oleh satu komputer akan mempengaruhi kecepatan akses data komputer lain dalam network tersebut, Hal ini terjadi karena mereka tergabung dalam satu jalur bandwidth yang sama, Makin banyak data yang lewat, maka makin sempit jalur bandwidth yang tersisa, sehingga tidak tertutup kemungkinan jalur bandwidth yang digunakan akan terpakai penuh oleh data yang lewat.

Untuk menghindari kepadatan jalur bandwidth seperti itu, maka perlu diadakan pengaturan data yang lewat pada jalur bandwidth, yang disebut dengan pengaturan bandwidth.

3.3 Fast Ethernet

Hubungan dengan Fast Ethernet (100baseTX) yang berkecepatan 100 Mbps semakin populer menggantikan Ethernet 10baseT yang berkecepatan 10 Mbps Perubahan dari Ethernet biasa ke Fast Ethernet hanya memerlukan penggantian hub 10 Mbps dengan hub atau switch 10 / 100 Mbps dan Network Interface card (NIC) untuk 10/100 Mbps. Kabel jaringannya tidak perlu diganti karena 100baseTX dapat menggunakan kabel Unshielded Twisted Pair (UTP) kategori 5, seperti yang digunakan oleh 10BaseT. Protokol Fast Ethernet 100BaseTX menggunakan spesifikasi IEEE 802.3u dan CSMA/CD.

3.4 Virtual Private Network (VPN)

Virtual Private Network atau yang biasa disebut VPN, adalah sebuah teknologi yang memungkinkan beberapa jaringan komputer yang secara geografis letaknya berjauhan untuk dapat saling berkomunikasi, baik dengan sebuah jaringan komputer lainnya ataupun dengan sebuah komputer. Teknologi ini umumnya banyak digunakan oleh perusahaan yang mempunyai kantor cabang dan juga karyawan yang berada jauh diluar lingkungan kantor, karena dengan teknologi ini maka karyawan yang berada di luar kantor maupun kantor cabang tetap dapat mengakses

(4)

Keuntungan dan penggunaan teknologi VPN bagi suatu perusahaan antara lain dapat memperluas jangkauan koneksi jaringan komputer secara geografi namun dengan biaya operasional yang relatif murah dibandingkan dengan menggunakan WAN. Dengan kata lain, adanya teknologi VPN maka sebuah perusahaan seperti memiliki intranet dalam area yang luas, karena prinsip dari teknologi VPN dalam membangun koneksi antara intranet perusahaan dengan jaringan komputer lainnya atau sebuah komputer lainnya adalah dengan menggunakan janngan publik seperti internet.

Dalam VPN dikenal dua jenis koneksi, yaitu:

1. Remote-access

Koneksi ini digunakan untuk menghubungkan sebuah komputer yang berada diluar hngkungan kantor dengan janngan komputer perusahaan (intranet). Untuk membangun sebuah Remote-access perusahaan harus membentuk sebuah Enteprise Service Provider (ESP) yang menyediakan sebuah Network Access Server (NAS) dan juga sebuah Desktop client perangkat lunak untuk komputer penggunanya Dalam mengakses intranet perusahaan, komputer pengguna harus terlebih dahulu menghubungi Network Access Server (NAS)

2. Site-To-Site

Sebuah perusahaan dapat menghubungkan beberapa jaringan komputer melalui jaringan publik seperti internet. Koneksi mi dibagi menjadi dua bagian; pertama Intranet-based, yaitu menghubungkan intranet perusahaan dengan jaringan komputer pada kantor cabangnya untuk dapat berkomunikasi dalam satu private network dengan menggunakan intranet VPN, yang kedua adalah extranet-based, yaitu menghubungkan intranet perusahaan dengan jaringan komputer luar -seperti intranet dari rekanan bisnis, supplier atupun yang lainnya- untuk dapat saling berhubungan dalam satu lingkungan.

Dalam hal keamanan, VPN mempunyai beberapa metode dalam mengamankan koneksi maupun keamanan datanya.

• Firewall, menyediakan pengamanan antara private network dengan internet, sehingga tidak sembarang paket yang dapat masuk kedalam jaringan.

• Encryption, mengamankan data yang kita kirim dengan cara meng-e/?code data ke dalam suatu bentuk yang hanya dapat di-ctecode oleh komputer penenma

3.5 Perhitungan Utilisasi Penggunaan Jaringan Komputer

Untuk menghitung utilisasi digunakan rumus sebagai berikut:

Utilisasi % = Data Throughput terukur x 100 % Kapasitas Bandwidth yang tersedia

Besar nilai dari persentase utilisasi yang diperoleh menunjukkan kemungkinan terjadinya kemacetan lalulintas (traffic congestion) dalam suatu jaringan semakin besar . Bila dalam suatu jaringan terjadi traffic congestion, maka akan mengakibatkan kinerja dari jaringan tersebut akan menurun dan dapat berdampak pada efektifitas jaringan tersebut. Untuk jaringan LAN (Local Area Network) diambil dari hasil pengukuran sniffer dengan traffic outgoing tertinggi

(5)

4. SISTEM JARINGAN KOMPUTER SECARA UMUM SUATU PERUSAHAAN Secara garis besar jaringan komputer dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :

• Jaringan LAN

• Jaringan akses internet 4.1 Jaringan LAN

Jaringan LAN (Local Area Network) menggunakan hub yang hanya memiliki satu domain collision yang digunakan secara bersama-sama. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini.

RintSvr Mai Antivirus DataBase Svr Appl S v Ms SQL SQL

Gambar 1. Jaringan LAN

Dari gambar jaringan komputer di atas dapat dilihat bahwa setiap client dari seluruh departemen terhubung ke tiga buah hub (hub 1, hub 2, hub 3 ) yang masing-masing hub memiliki port sebanyak 24 buah. Masing-masing hub tersebut terhubung dengan internal switch yang berhubungan dengan berbagai macam server (Back office database server, back office application server, file server dll). Setiap user memiliki otoritas atau hak akses yang berbeda untuk setiap server Setiap client hanya diberikan drive mapping untuk dapat mengakses data yang ada di server sesuai dengan pekerjaan dan keperluannya.

4.2 Jaringan Akses Internet

Gambar berikut menunjukkan diagram umum jaringan akses internet pada perusahaan yang memiliki lokasi / gedung yang berbeda antara pusat dan beberapa cabang (luar kota) , secara umum, dimana koneksi jaringan terjadi dengan cara berlangganan (leased line). Koneksi internet tersebut memiliki kecepatan antara 128 Kbps dan 2 Mbps.

Untuk memperjelas koneksi tersebut, di bawah ini merupakan gambaran cara koneksi tersebut terbentuk

(6)

Koneksi Cable Internet

Satellite

Satellite Link

Satellite dish Satellite dish

High Capacity Redundant International Backbone Hill

c

Leased Channel Radio Link ISI> International link

• [

| I Radio tower Radio tower

— :| Choices of Dedicated Connections

USER USER USER

Gambar 2 Koneksi Dedicated Leased Channel

Koneksi internet dengan menggunakan fasilitas leased channel memungkinkan penggunanya untuk melakukan akses internet dengan kecepatan tinggi. Leased channel memiliki 3 macam jenis pilihan koneksi yaitu: Dengan cara transmisi radio yang menggunakan radio tower, dengan cara transmisi satellite yang menggunakan receiver (satellite dish) dan menggunakan koneksi secara langsung ke perangkat jaringan dengan mengunakan media kabel.

Langkah-langkah dalam membangun koneksi leased channel adalah sebagai berikut: mula-mula komputer user dihubungkan oleh sebuah HUB yang terhubung dengan sebuah Router yang selanjutnya router tersebut dihubungkan dengan modem yang diperoleh dari penyedia jasa internet yang digunakan. Sebuah contoh yang menggambarkan pengguna (client) yang diberikan hak akses sebagai berikut:

Tabel 1 Pengguna hak akses Nama Departemen

Accounting/Finance Settlement

Research Credit control

Institutional Equaty Sales Wealth Management Director Fixed Income Asset Management Cooperate Finance IT Compliance Jumlah Jumlah client 7 clients 10 clients 4 clients 3 clients 7 clients 9 clients 5 clients 7 clients 5 clients 5 clients 2 clients 1 clients 65 clients

Jumlah client yang dapat akses internet 7 clients 10 clients 4 clients 3 clients 7 clients 4 clients 5 clients 5 clients 2 clients 3 clients 2 clients 1 clients 53 clients

(7)

5. ANALISIS TRAFFIC

Analisis traffic ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai efektifitas penggunaan bandwidth terhadap rata-rata traffic yang terjadi dalam satu hari. Dalam menganalisis traffic pada jaringan komputer ini dibagi menjadi 2 bagian, yaitu: Analisis traffic internet dan analisis traffic untuk LAN (Local Area Network). Hasil paper berikut ditampilkan dalam bentuk grafik traffic jaringan pada satu perusahaan Indonesia yang telah di lakukan suvei berupa wawancara dan mengambil contoh pengamatan traffic internet jaringan menggunakan perangkat lunak MRTG (Multi Router Traffic Grapher). Untuk grafik berwarna hijau menunjukkan traffic in dan grafik biru menunjukan traffic out. Contoh hasil pengamatan traffic menggunakan MRTG terlihat pada gambar 3. Sedangkan Untuk mendapatkan grafik yang menggambarkan traffic LAN (Local Area Network) digunakan perangkat lunak Sniffer versi 1.2 Grafik berwarna hijau menunjukkan traffic in dan grafik biru menunjukkan traffic out untuk satunefivor/c interface yang diamati.

5.1 Analisis Traffic Internet

Hasil pengamatan tersebut menghasilkan 4 buah grafik yaitu grafik harian. mingguan, bulanan dan tahunan. Grafik harian 6\-update setiap 5 menit sekali, grafik mingguan 30 menit sekali, grafik bulanan d\-update setiap 2 jam sekali dan grafik tahunan sehari sekali. Keempat grafik ini merupakan hasil pengamatan berbasis web dan merupakan satu kesatuan.

Daily' Graph (5 Minute Average)

Max 116.978 kb/s (90.12%) Average 6.684 kb/s (5.23%) Current 40.042 kb/s (24.26%)

Max Out 80.026 kb/s (32.38%) Average Out: 4.862 kb/s (3.02%) Current Out 10.089 kb/s(21.76%)

' Weekly' Graph (30 Minute Average)

Max . 108 838 kb/s (79 46%) Average 10.794 kb/s (8.43%) Current 2.833 kb/s (2.21%) Max Out:106.679 kb/s (28.63%) Average Out: 5.462 kb/s (4.27%) Current Out: 3.805 kb/s (2.97%)

(8)

Monthly' Graph (2 Hour Average) ?c k 6C I 4 0 »'• 2C r i •i!,!il1'H - f J * 1I

i k a ^ l a A i ^

Mi-: .<-.• to«k 07

utek, as

tKCk £3

Max 120.545 kb/s (63.72%) Average 11.339 kb/s (8.86%) Current 36.594 kb/s (28.59%) Max Out:106.679 kb/s(28.63%) Average Out: 5 500 kb/s (4.30%) CurrentOut 5.705 kb/s ( 4 46%)

' Yearly' Graph (1 Day Average)

so ...

60 <;

:::

iiiliii

•tiH^pyff.vk^^b,^j

itaiM '

r r f i Mil* Kf'l' tl-'iV [:l'i I ll t'-U ,.'ii C<t l*C<. IMC 1 F r F

Max 126 635 kb/s(56.11%) Average 12.481 kb/s(9.75%) Current 1.347 kb/s(1.05 9 Max Qut:127.214 kb/s (62.74%) Average Out 15.923 kb/s (4.30%) CurrentOut. 2 579 kb/s ( 2 016';

Gambar 3 Multi Router Traffic Grapher Internet

Perangkat lunak MRTG yang digunakan terdapat pada sisi ISP (Internet Service Provider), sehingga incoming traffic merupakan traffic yang berasal dari node jaringan ke ISP. Oleh karena itu traffic yang terpantau merupakan traffic dari node jaringan ke ISP dan bukan merupakan traffic ISP ke international link. Dari grafik harian, didapat informasi bahwa sekitar jam 6 pagi sampai jam 9 pagi, traffic pada jaringan komputer di perusahaan berada pada level minimum. Sedangkan traffic berada pada level maksimum mulai dari jam 10 pagi sampai sekitar jam 12 siang. Pada jam sekitar jam 12.10 siang sampai jam 13.00 tidak ada traffic yang disebabkan oleh jam istirahat untuk semua karyawan. Sedangkan pada jam 13.30 sampai dengan jam 16.00 traffic kembali berada pada level maksimum. Selain waktu yang telah disebutkan dapat dikatakan tidak aktivitas akses internet atau tidak ada traffic yang muncul pada grafik.

Pada grafik weekly dapat dilihat bahwa pada hari sabtu dan minggu tidak ada aktivitas pengunaan internet (ditunjukkan oleh menurunnya grafik traffic secara drastis sampai ke level 0). Grafik bulanan dan tahunan sebagian besar tidak menunjukkan pola-pola yang dapat diamati. Sedangkan grafik tahunan pada jaringan Internet hanya menunjukkan kapan dimulainya penggunaan perangkat

(9)

Pengamatan MRTG dilakukan selama kurun waktu 1 bulan Hasil pengamatan menunjukkan bahwa penggunaan internet pada perusahaan di Indonesia cukup sering dilakukan. Hal ini dapat terlihat dari gambar daily traffic yang dihasilkan, menunjukkan trafffic yang cukup padat terutama pada jam kerja kantor. 5.2 Analisis Traffic LAN (Local Area Network)

Untuk mendapatkan grafik yang menggambarkan traffic LAN (Local Area Network) digunakan perangkat lunak Sniffer versi 1.2. Grafik berwarna hijau menunjukan traffic in dan grafik biru menunjukkan traffic out untuk satu network interface yang diamati. Traffic LAN (Local Area Network) diamati dengan cara menempatkan perangkat lunak Sniffer pada file server, dikarenakan data yang diakses oleh user hampir semuanya terdapat pada file server. Untuk departemen Finance & Accounting serta departemen settlement pengamatan dilakukan dengan cara menempatkan perangkat lunak Sniffer pada back office application server dan GL application server.

Hasil pengamatan tersebut menghasilkan 12 buah grafik dimana grafik tersebut didapat dari 12 clients yang mewakili masing-masing departemen (tiap departemen diwakili oleh satu client) . Grafik tersebut di-updafe setiap 1 jam sekali dengan interval waktu pengambilan data selama 5 menit . Pengambilan grafik dimulai pada jam 10.00, kemudian perangkat lunak Sniffer akan mengambil grafik sampai dengan jam10.05, begitu pula selanjutnya. Lamanya waktu untuk pengambilan data Sniffer dalam satu hari dilakukan selama 4 jam, yaitu : pukul 10 pagi sampai dengan pukul 12 siang dan pukul 13.30 sampai dengan pukul 15 30.

Berikut adalah gambar grafik dari beberapa departemen yang diambil pada tanggal 8 April 2005 :

1 Departemen Corporate Finance

l'l Incoming 11 - Outgoing M Through | -- Broadcast 150 152 154 156 158 160 162 164 166 168 170 172 174 176 178 Time (sec) 11 7 KB 97.6 KB 78.1 KB 58.5 KB 39.0 KB 19.5 KB n U U I A A

A

i

i"

!

ji

w

(10)

2. Director 90 92 94 96 98 100 102 104 106 108 110 112 114 116 118 120 Time (sec) Incoming - Outgoing Through Broadcast DepartemenSett/emenf 0 bytes 3,750 3.755 3,760 3,765 3.770 Time (sec) 3,775 Incoming Outgoing Through Broadcast 3,780

Departemen Finance & Accounting

0 bytes Incoming Outgoing Through Broadcast 120 122 124 126 128 130 132 134 136 138 140 142 144 146 148 150 Time (sec)

(11)

5. Departemen Human Resources 341 KB 292 KB 244 KB 195 KB 146 KB 97 6 KB 48.8 KB 0 bytes

" i • "

Incoming Outgoing Through Broadcast 1 fjf.l I ;•) ? 184 186 188 190 192 194 196 15 Time (sec) 200 202 204 206 208 210

Departemen Teknologi Informasi / IT

/ \ \ , \ Incoming Outgoing Through Broadcast 11 7 KB 9.76 KB 7.61 KB 5.85 KB 3.90 KB 1.95 KB 0 bytes 210 212 214 216 218 220 222 224 226 228 230 232 234 236 238 240 Time (sec)

G a m b a r 4 Traffic LAN menggunakan aplikasi Sniffer

Gambar yang ditampilkan di atas merupakan grafik traffic outgoing yang tertinggi dari masing-masing departemen untuk interval pengambilan data selama 5 menit untuk tiap jamnya . Ditampilkan grafik traffic outgoing yang tertinggi, karena akan mengetahui pemakaian maksimum bandwidth yang terjadi pada setiap departemen untuk pengaksesan sejumlah server terutama file server, back office application server, GL apllication server.

Dari ke-6 gambar grafik di atas dapat dilihat, untuk departemen Corporate Finance, Director, Human Resources, Teknologi Informasi / IT dapat dilihat bahwa pengaksesan terhadap file server relatif terjadi sesekali. Hal tersebut ditunjukkan dengan terlihatnya grafik berwarna biru yang merupakan gambar traffic outgoing dan file server terhadap client yang mengaksesnya. Pada umumnya file yang diakses pada file server adalah file berformat document (doc), excel (.xls), dan acrobat reader (pdf). Sedangkan untuk departemen settlement dan departemen finance & accounting, pada gambar grafik diatas dapat dilihat grafik berwarna biru yang merupakan traffic outgoing dari back office application server dan GL application server terhadap client yang melakukan pengaksesan, terlihat memiliki traffic outgoing yang relatif stabil pada level tertentu (pada settlement 15.6 KB/s dan pada finance & accounting 195 KB/s) . Hal tersebut terjadi karena adanya penggunaan aplikasi komputer oleh client settlement dan finance & accounting dalam pekerjaan sehari-hari. Dari data throughput diatas maka dapat dilakukan perhitungan utilisasi untuk jaringan LAN (Local Area Network) dan jaringan akses internet. Persentase utilisasi dapat menggambarkan traffic congestion yang terjadi pada sebuah penggunaan jaringan. Untuk menghitung utilisasi digunakan rumus sebagai berikut:

(12)

Utilisasi % = Data Throughput terukur x 100 % Kapasitas Bandwidth yang tersedia

Untuk jaringan LAN (Local Area Network) diambil dari hasil pengukuran sniffer dengan traffic outgoing tertinggi. Dari gambar grafik sniffer yang disajikan sebelumnya dapat dilihat, bahwa rata-rata traffic outgoing dari hasil seluruh pengukuran untuk semua departemen 165 KB/s. Kemudian untuk kapasitas bandwidth maksimum dari setiap user diasumsikan 4,16 Mbps (100 Mbps/24port) untuk mempermudahkan perhitungan. Dalam perhitungan utilisasi diasumsikan bahwa setiap user memiliki intensitas yang tinggi dalam mengakses server (dari 24 port Hub, diasumsikan semua user mengakses suatu server dalam kurun waktu yang bersamaan). Tentu kecil kemungkinan hal ini terjadi, tetapi setiap user diasumsikan hanya mendapatkan kecepatan 4,16 Mbps hanya ingin menunjukkan bahwa kecepatan tersebut merupakan batas minimum kecepatan yang diperoleh setiap user. Jadi utilisasi untuk jaringan LAN (Local Area Network) adalah :

Utilisasi % = 165 KBps x 100 % 4,16 Mbps = 31,73%

Dari hasil perhitungan utilisasi didapat persentase utilisasi 31,73 % Persentase tersebut menggambarkan bahwa untuk penggunaan jaringan LAN (Local Area Network) tidak mengalami masalah traffic congestion yang akan berdampak pada kinerja jaringan LAN (Local Area Network). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa user dalam melakukan pengaksesan ke beberapa server LAN (local Area Network) tidak mengalami traffic congestion yang berarti, user tidak mengalami masalah lambatnya kecepatan akses dalam mengakses data yang ada di server-server LAN (Local Area Network).

Untuk jaringan akses internet perhitungan utilisasi % dilakukan dengan cara yang sama dengan di atas. Dimana kapasitas maksimum dari bandwidth yang tersedia adalah 128 Kbps Kemudian untuk digunakan rata-rata incoming traffic dari hasil pengukuran MRTG. Rata-rata incoming yang diperoleh adalah 114 Kbps (perhitungan dilakukan dengan cara mengambil nilai rata incoming traffic untuk setiap harinya, kemudian dijumlah nilai tersebut dan kemudian dibagi lamanya hari dalam pengambilan data MRTG tersebut) . Sehingga utilisasi % untuk jaringan akses internet adalah :

Utilisasi % = 114 Kbps x 100 % 128 Kbps

= 89,06%

Dari hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa persentase utilisasi jaringan akses internet bernilai 89,06 %, yang berarti dalam pengaksesan internet user mengalami traffic congestion yang dapat mengakibatkan lambatnya kecepatan akses internet. Apabila utilisasi suatu jaringan telah mencapai lebih dari 70 %, maka sebaiknya dilakukan perbaikan terhadap jaringan tersebut. Karena kondisi tersebut dapat berakibat pada menurunnya performa jaringan [7]. Sehingga user akan mengalami respon yang lambat dalam melakukan akses internet (jaringan internet yang tersedia menjadi tidak efektif).

(13)

6. SOLUSI USULAN JARINGAN

Di bawah ini merupakan gambaran solusi sistem jaringan komputer dengan tujuan mengatasi permasalahan lambatnya akses internet pada jaringan perusahaan di Indonesia dimana aspek biaya dapat ditekan seminimal mungkin, seperti yang dikemukakan para karyawan yang mana dirasakan, kurang mendukung akan aktifitas kerja mereka yang membutuhkan fasilitas akses internet yang baik Ada 2 contoh usulan solusi yang ditawarkan dengan segala kekurangan dan kelebihan yang dimiliki oleh setiap solusi tersebut:

6.1 Usulan Jaringan Pertama (Menggunakan Koneksi ADSL)

Pada usulan jaringan ini akan dilakukan penambahan koneksi internet untuk mengatasi masalah kecepatan yang dihadapi oleh user yang selama ini dirasakan cukup lambat bahkan beberapa user merasakan aktifitas pekerjaannya menjadi terhambat. Berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan yang dilakukan, user pada umumnya menggunakan internet untuk mengakses web dan E-mail. Jadi dapat dikatakan sebagian besar kegiatan user memakai internet membutuhkan kecepatan download yang tinggi. Secara logis dengan menambahkan kapasitas bandwidth, pada jaringan yang penggunaanya telah mencapai 89 % akan mengurangi persentase utilisasi dari jaringan tersebut

Dipilih menggunakan koneksi ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) karena selain relatif murah apabila dibandingkan dengan lease channel juga karena ADSL mendukung kecepatan yang tinggi dengan menggunakan jaringan telepon public. Gambaran cara koneksi ADSL adalah sebagai berikut:

High Capacity Redundant Public Public Phone Phone Network f j j Network International Backbone

0

Splitter ISl DSL Router DSL Modem Dedicated ADSL / MMA

• • •

USER USER USER

Gambar 5. Koneksi ADSL

Koneksi ADSL adalah koneksi internet yang menggunakan jaringan line telepon biasa. Teknologi ADSL ini mempunyai kemampuan untuk mengubah saluran telepon biasa menjadi saluran digital. Koneksi ADSL mendukung kecepatan tinggi dan merupakan hubungan tetap, maka fasilitas ADSL memberikan batasan jumlah download data. ADSL berbeda dengan metode akses yang lain karena dapat menggunakan sebagian besar bandwidth yang ada untuk keperluan downtoad, sehingga koneksi ini sangat cocok untuk keperluan koneksi internet perusahaan di Indonesia mengingat sebagian besar t/semya menggunakan koneksi internet untuk keperluan browsing dan e-mail, dengan kata lain memerlukan fasilitas download data yang lebih besar dibandingkan fasilitas upload data.

(14)

Pada saat ini dikenal beberapa jenis koneksi broadband untuk melakukan akses internet, antara lain: Teknologi ISDN (Integrated Sevices Digital Network), metode ini hampir sama dengan ADSL yaitu menggunakan kabel telepon biasa yang telah dikondisikan untuk transmisi data digital, karakteristik yang dimiliki ISDN yaitu memiliki perbandingan upload dan download data yang simetris, untuk melakukan koneksi diperlukan Dial-Up dan biaya pemakaian ditentukan berdasarkan pulsa yang digunakan. Selain itu dikenal juga metode leased channel seperti yang telah digunakan pada jaringan sebelumnya, tetapi biaya yang dikeluarkan untuk menambah akses internet atau untuk menambah bandwidth yang digunakan untuk koneksi internet relatif lebih mahal dibandingkan akses internet menggunakan ADSL Berdasarkan perbandingan dengan jenis koneksi internet yang lain seperti yang telah dijelaskan diatas, terlihat bahwa kelebihan utama dari ADSL adalah lebih besarnya bandwidth yang disediakan untuk download dibandingkan untuk upload data.

Langkah-langkah dalam membangun koneksi ADSL adalah sebagai berikut: awalnya jaringan LAN yang ada dihubungkan dengan sebuah DSL router dan DSL modem ya.ng disediakan oleh penyedia layanan tersebut. DSL modem tersebut akan terhubung dengan line telepon yang digunakan untuk membentuk koneksi ADSL namun sebelumnya melalui sebuah splitter yang berfungsi untuk memisahkan antara sinyal telepon dan sinyal ADSL oleh karenanya dengan line telepon biasa tranmisi data digital tetap dapat dilakukan secara bersamaan.

Koneksi ADSL yang digunakan adalah ADSL dengan kecepatan 512 Kbps unlimited. Penambahan akses internet akan menjadi salah satu solusi yang diharapkan akan mengatasi masalah kecepatan akses internet baik untuk E-mail maupun browsing yang dirasakan cukup menghambat aktifitas pekerjaan user sebelumnya. Solusi ini memerlukan waktu implementasi yang relatif lebih cepat mengingat kegiatan bisnis perusahaan yang setiap hari. Penambahan koneksi ADSL ini akan menjadi tidak bermanfaat, apabila terdapat masalah kepadatan traffic maupun kecilnya bandwidth yang tersedia dari pihak ISP ke international link. Dalam solusi ini diasumsikan bahwa pihak ISP memberikan jaminan layanan kecepatan yang sesuai dengan yang ditawarkannya.

Dengan penambahan akses internet ini diharapkan persentase utilisasi dari jaringan internet dapat ditekan semaksimal mungkin yang semula 89,06 %. Dengan nilai persentase utilisasi yang relatif lebih kecil dari semula (89,06 %), maka traffic congestion yang terjadi pada jaringan akses internet tersebut akan berkurang. Berikut adalah perhitungan persentase utilisasi dengan asumsi data throughput terukur sebesar 114 Kbps, dengan kapasitas bandwidth yang tersedia 640 Kbps (kecepatan lease line 128 Kbps ditambah dengan kecepatan ADSL 512 Kbps) :

Utilisasi % = 114 Kbps x 1 0 0 % 640 Kbps

= 17,81 %

Dengan penambahan akses internet ini, maka sebuah server dapat difungsikan sebagai web server. Web server tersebut merupakan aplikasi web yang memungkinkan user di cabang (yang berbeda lokasi / kota) dapat mengetahui informasi maupun kegiatan yang terjadi di pusat. Hal ini akan membantu dalam pengambilan keputusan atau langkah yang dilakukan dari informasi yang didapatkan dari Pusat.

(15)

Kelebihan dan kekurangan dari jaringan diatas adalah sebagai berikut: • Mudah dalam implementasi jarinngannya (waktu yang dibutuhkan untuk

implementasinya relatif cepat).

• Adanya jalur redundansi pada sistem jaringan, maksudnya jika salah satu akses internet mengalami putus hubungan akan ada jalur alternatif akses internet, sehingga akses internet masih dapat dilakukan user.

• Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan relatif besar. Baik biaya awal perancangan maupun biaya bulanan yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. 6.2 Usulan Jaringan Kedua (Penggunaan QOS Server)

Pada usulan jaringan ini tidak dilakukan penambahan kecepatan akses internet yang telah ada. Melainkan hanya dengan menggunakan kapasitas bandwidth yang ada pada saat ini secara efektif dengan memberikan prioritas kepada user tertentu dalam pengaksesan internet.

Gambaran desain jaringan tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini

(16)

Pada jaringan diatas terdapat sebuah PC antara firewall dan internal switch. PC tersebut selanjutnya dinamakan Qos (Quality of service) server, yang berfungsi sebagai pengatur alokasi bandwidth bagi user yang melakukan akses internet serta sebagai cache server. Qos server menggunakan sistem operasi Linux. Dalam Qos server tersebut terdapat Squid sebagai aplikasi untuk web caching dan CBQ (Class-Based Queuing) sebagai aplikasi untuk pengaturan bandwidth.

Squid adalah aplikasi yang akan menyimpan data web {web-cache only) atau hanya data yang menggunakan protokol HTTP saja. Jadi apabila terdapat permintaan data web yang sama dapat dilakukan tanpa melalui akses internet. Melainkan data web tersebut diambil dari data yang ada pada hardisk Qos server.

Optimasi dilakukan dengan cara web caching dapat digambarkan sebagai berikut. Jika ada 2 user yang sedang melakukan akses internet, dimana tujuan site dari kedua user tersebut sama. Dengan web caching, maka data yang telah tersimpan dalam Qos Server dapat digunakan oleh user yang mengakses situs yang sama tanpa men-download ulang data dari situs tersebut. [3, hal.3] Dari kedua user ini saja dapat dilihat bandwitdh dapat diselamatkan sampai 50%. Jika jumlah user yang melakukan akses situs yang sama lebih dari 2 user, maka penghematan bandwidth akan lebih dari 50 %.

Web caching dipergunakan bukan hanya untuk menghemat bandwidth, namun juga untuk mempercepat waktu respon. [3, hal.3] Hasil paper menyebutkan bahwa dengan melakukan web caching dalam jaringan, bisa meningkatkan waktu respon dari 30% hingga 50 % lebih cepat. CBQ (Class-Based Queuing) merupakan mekanisme algoritma yang memungkinkan pengalokasian bandwidth menurut kelas-kelas tertentu. Pembagian bandwidth tersebut dapat berdasarkan IP address maupun service (HTTP, SMTP,POP). Dengan CBQ, bandwidth yang dimiliki dapat dialokasikan untuk traffic yang berbeda sesuai dengan pembagian yang tepat.

Dengan CBQ permasalahan yang dihadapi oleh setiap departement dapat diselesaikan dengan memberikan prioritas yang lebih tinggi kepada departemen yang membutuhkan pengaksesan internet. Sehingga dalam penggunaan bandwidth akan menjadi lebih efektif karena dalam pengaksesan internet setiap departemen telah dialokasikan bandwidth tertentu.

Kelemahan dan kelebihan dari jaringan di atas adalah sbb:

• Untuk user dari departemen yang membutuhkan akses internet dalam pekerjaan akan diberikan prioritas yang lebih tinggi daripada user yang lainnya.

• Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan akan relatif lebih rendah daripada melakukan penambahan akses internet.

• Adanya prioritas dalam penggunaan akses internet menyebabkan user selain departemen yang jarang menggunakan akses internet akan merasakan kecepatan akses internet yang lebih lambat.

• Tidak adanya jalur redundansi, maksudnya bila konekasi dari ISP leased line terputus maka penggunaan internet untuk perusahaan akan terputus total (tidak ada koneksi internet alternatif).

7. KESIMPULAN DAN SARAN

Akses internet merupakan hal penting yang dapat mempengaruhi penurunan atau peningkatan produktifitas perusahaan. Dari hasil identifikasi pada umumnya user menggunakan internet untuk browsing dan mengakses E-mail. Dalam pengaksesan internet user mengalami permasalahan kecepatan' akses yang disebabkan pemberian hak yang sama untuk semua user.

(17)

apabila pekerjaan sehari-hari membutuhkan akses internet. Untuk pengembangan selanjutnya dari jaringan internet diperlukan beberapa langkah yang diambil, diantaranya :

• Pengembangan Qos server yang dapat dirancang dengan melakukan ujicoba terlebih dahulu sebelum diterapkan pada jaringan.

• Dalam menentukan kebijakan dalam bidang informasi teknologi hams sejalan dengan kegiatan bisnis dan tujuan perusahaan.

• Persentase utilisasi penggunaan jaringan perlu dievaluasi setiap saat sehingga perusahaan dapat menggunakan jaringan komputer di perusahaan lebih efisien dan efektif.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Coombs Jr, Clyde F., Combs, Catherine A.., Communication Network Test & Measurement Handbook. McGraw-Hill, 1998

[2] Feibel, Warner., The Encyclopedia Of Networking. Sybex Network Press. California. , 1996

[3] Maryanto, Dodi., TCP/IP Optimisasi Akses Internet dengan Squid. Mengoptimasi bandwidth untuk service HTTP, meningkatkan kenyamanan dalam berlayar di dunia cyber. P.T Elex Media Komputindo. Jakarta, 2001 [4] Purbo, Onno W., TCP/IP. Standar, Desain dan implementasi. P.T Elex Media

Komputindo. Jakarta. 1998

[5] Subramanian, Mani. (2000) Network Management. Principles and Practice. Addison Wesley Inc. USA.

[6] Tonny, William, Analisis Efektifitas Penggunaan Bandwidth pada Jaringan Komputer di PT.GKG Indonesia, Skripsi S1 , 2004

U] http //student.iieldcad.net, diakses 5 Agustus 2005

[8] littp.//www.nQwsiuffworks.com/vpn.htm, diakses 6 Agustus 2005 [9] http://www.whatis.com, diakses 20 April 2005

Gambar

Gambar 1. Jaringan LAN
Gambar 2 Koneksi Dedicated Leased Channel
Gambar 3 Multi Router Traffic Grapher Internet
Gambar yang ditampilkan di atas merupakan grafik traffic outgoing yang  tertinggi dari masing-masing departemen untuk interval pengambilan data selama 5  menit untuk tiap jamnya
+3

Referensi

Dokumen terkait

Kerangka kerja COBIT merupakan sebuah model pengelolaan TI, yang dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukan sasaran pengendalian (control objective) dan proses

Setelah virus tersebut melakukan penggandaan ke sistem dan mengaktifkan diri, virus akan mengubah registry, dan setelah itu barulah virus tersebut melakukan penyebaran

Manfaat bagi ibu yakni: mudah, murah, praktis tidak merepotkan dan selalu tersedia kapan saja; mempercepat involusi/memulihkan dari proses persalinan dan dapat mengurangi

Inspirasi dari kutipan ilmiah yang dituangkan ke dalam suatu kreasi, disusun dan digunakan untuk mendukung kegiatan kerja di kantor.

Berikut ini adalah Gambar 3.1, yaitu flowchart kerangka berfikir dalam penelitian, dimana berdasarkan flowchart inilah sebagai tahapan-tahapan yang dilakukan oleh peniliti

Sedangkan pada perlakuan Lemon 0,7; 0,8% dan Jeruk 0,6% menunjukan hambatan pertumbuhan yang nyata, hal tersebut terlihat pada penyimpanan sampai dengan hari ke-5

KEUANGAN, REAL ESTAT &amp;

Dalam Pasal 4 yang telah ditetapkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 24/PMK.03/2008, Kepala Kantor Pelayanan Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a