• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

 Setelah dua bulan sebelumnya mengalami inflasi yang cukup tinggi, pada bulan Maret 2014, harga barang-barang/jasa kebutuhan pokok masyarakat di Banten secara umum mengalami sedikit penurunan, hal ini terlihat dari turunnya angka Indeks Harga Konsumen (IHK) yang sebesar 114,86 pada bulan Februari 2014 menjadi 114,79 pada bulan Februari 2014 atau terjadi perubahan indeks (deflasi) -0, 06 persen.

 Deflasi terjadi karena turunnya indeks pada kelompok bahan makanan yang cukup besar yaitu turun -1,47 persen dan pada kelompok kelompok sandang sebesar -0,04 persen. Sementara pada 5 kelompok lainnya mengalami sedikit kenaikan indeks seperti pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik 0,72 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar naik 0,28 persen; kelompok kesehatan 0,46 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,15 persen serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan naik 0,09 persen.

 Laju inflasi tahun kalender 2014 tercatat sebesar 1,98 persen, sementara Inflasi“Year on Year”(IHK Maret 2014 terhadap IHK Maret 2013) tercatat sebesar 9,61 persen.

No. 15/04/36/Th.VIII, 1 April 2014

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

MARET 2014 BANTEN DEFLASI -0,06 PERSEN

Berdasarkan pemantauan BPS terhadap 415 jenis barang dan jasa serta hasil Survei Biaya Hidup (SBH) tahun 2012 di Kota Serang, Tangerang dan Cilegon baik secara mingguan, dua mingguan maupun bulanan, diketahui pada bulan Maret 2014 ini sebanyak 244 komoditas mengalami perubahan harga. Sebanyak 165 komoditas mengalami kenaikan harga dan sisanya sebanyak 79 komoditas mengalami penurunan harga.

Hal tersebut diatas, menyebabkan inflasi pada Maret 2014 menjadi sebesar -0,06 persen atau terjadi deflasi dengan penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 114,86 pada Februari 2014

menjadi 114,79 pada Maret 2014. Tingkat inflasi “year on year” (Maret 2014 terhadap Maret 2013)

tercatat sebesar 9,61 persen. Deflasi pada bulan ini terjadi karena turunnya indeks pada kelompok bahan makanan yang cukup besar yaitu turun -1,47 persen dan pada kelompok kelompok sandang sebesar -0,04 persen. Sementara pada 5 kelompok lainnya mengalami sedikit kenaikan indeks seperti pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik 0,72 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar naik 0,28 persen; kelompok kesehatan 0,46 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,15 persen serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan naik 0,09 persen

Beberapa komoditi yang mengalami penurunan hargayang cukup tinggi selama bulan Maret

2014 antara lain sawi hijau, telur ayam ras, cabe merah, tomat buah, daun bawang, semangka, bayam

dan kangkung. Sementara komoditi yang mengalami kenaikan harga antara lain cabe rawit, ayam

(2)

Tabel 1

IHK, Inflasi, Laju Inflasi Banten

Menurut Kelompok Pengeluaran Bulan Maret 2014 (2012= 100) Kelompok Pengeluaran MaretIHK

2013 IHK Desember 2013 IHK Maret 2014 Inflasi Maret 2014 *) Laju Inflasi Tahun 2014 **) Inflasi “Yearon Year” ***) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) U M U M 104.72 113.95 114.79 -0.06 1.98 9.61 1. Bahan Makanan 108.56 120.67 120.32 -1.47 2.56 10.83

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 105.73 114.90 116.95 0.72 2.61 10.61 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 103.33 108.92 110.27 0.28 2.34 6.71

4. Sandang 102.59 103.74 104.10 -0.04 0.77 1.47

5. Kesehatan 105.86 108.33 109.58 0.46 1.22 3.51

6. Pendidikan, rekreasi dan olahraga 106.70 113.47 114.91 0.15 1.71 7.70 7. Transpor, komunikasi & Jasa Keuangan 100.19 117.74 117.49 0.09 0.75 17.26

Ket : *) Persentase perubahan IHK Bulan Maret 2014 terhadap IHK bulan sebelumnya **) Persentase perubahan IHK Bulan Maret 2014 terhadap IHK Bulan Desember 2013 * **) Persentase perubahan IHK Bulan Maret 2014 terhadap IHK Bulan Maret 2013

Tabel 2

Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Banten Bulan Maret 2014

Kelompok Pengeluaran Andil Inflasi (%)

(1) (2)

UMUM -0.0645

1. Bahan Makanan -0.3153

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 0.1379 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar 0.0609

4. Sandang -0.0018

5. Kesehatan 0.0257

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 0.0122

(3)

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

Kelompok Bahan Makanan

IHK Turun -1,47 persen

Andil Inflasi -0,3153 persen

Indeks kelompok bahan makanan pada bulan Maret 2014 turun menjadi 120,32 dimana

pada bulan lalu tercatat sebesar 122,12 atau

terjadi penurunan indeks sebesar -1,47 persen. Dari sebelas sub kelompok yang ada, 6 (enam) sub kelompok mengalami penurunan indeks. Penurunan indeks yang cukup tinggi adalah pada sub kelompok bumbu-bumbuan

sebesar -4,88 persen, disusul kemudian sub

kelompok buah-buahan -3,72 persen; sub

kelompok sayur-sayuran -3,70 persen; dan sub kelompok Telur, susu dan hasil-hasilnya sebesar -3,60 persen. Sementara itu beberapa sub kelompok yang mengalami kenaikan indeks adalah sub kelompok lemak dan minyak sebesar 3,27 persen; dan sub kelompok ikan diawetkan 1,34 persen.

Jika pada dua bulan sebelumnya kelompok ini adalah penyumbang inflasi tertinggi, pada bulan ini adalah kebalikannya yaitu kelompok ini merupakan penyumbang andil deflasi yang terbesar. Andil deflasi yang diberikan kelompok bahan makanan sebesar -0,3153 persen. Dari 107 komoditi yang ada pada kelompok ini, hampir semuanya (103 komoditi) mengalami koreksi harga dimana 54

diantaranya terjadi penurunan harga. Komoditi yang dominan memberikan andil deflasi yang cukup

besar antara lain telur ayam ras sebesar -0,1409 persen, cabe merah -0,1310 persen, bayam -0,0239 persen, melon -0,0153 persen dan kangkung -0,0149 persen. Sedangkan komoditi yang memberikan

andil inflasi antara lain : minyak goreng sebesar 0,0478 persen, susu untuk balita 0,0310 persen, cabe rawit 0,0274 persen dan ikan lele sebesar 0,0151 persen.

Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

IHK Naik 0,72 persen

Andil Inflasi 0,1379 persen

Indeks Harga Konsumen (IHK)

kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan

tembakau pada bulan ini mengalami

kenaikan dari 116,12 pada bulan lalu menjadi 116,95 pada bulan Maret 2014 dengan perubahan sebesar 0,72 persen. Andil inflasi yang diberikan tercatat sebesar 0,137 persen.

Dari 3 (tiga) sub kelompok yang ada, 2 (dua) diantaranya mengalami kenaikan indeks yakni

Kelompok/Sub Kelompok IHK Inflasi InflasiLaju

Bahan Makanan 120.32 -1.47 2.56

Padi2an & umbi2an 105.12 0.34 3.28 Daging & Hasilnya 111.92 -0.74 1.70 Ikan Segar 127.38 -0.64 8.06 Ikan Diawetkan 121.69 1.34 4.06 Telur, Susu & Hasilnya 120.72 -3.60 0.16 Sayur-sayuran 128.83 -3.70 7.08 Kacang-kacangan 115.37 -0.74 4.86 Buah-buahan 122.58 -3.72 -0.71 Bumbu-bumbuan 173.44 -4.88 -6.44 Lemak & Minyak 110.49 3.27 9.28 Bhn Mkn Lainnya 125.15 0.27 2.78

Kelompok/Sub Kelompok IHK Inflasi Laju Inflasi

Makanan Jadi, Minuman,

Rokok & Tembakau 116.95 0.72 2.61

Makanan Jadi 119.20 1.22 2.69

Minuman Yg Tdk Beralkohol 110.88 -0.23 2.27 Tembakau & Minuman beralkohol 116.15 0.10 2.72

(4)

beralkohol naik sebesar 0,10 persen. Sementara sub kelompok minuman yang tidak beralkohol mengalami penurunan indeks sebesar -0,23 persen.

Komoditi yang dominan memberikan andil inflasi adalah pada komoditi ayam bakar sebesar 0,0268 persen; mie 0,0219 persen, sertasoto sebesar 0,0157 persen, sementara komoditi yang memberikan andil deflasi adalah air kemasan sebesar -0,0145 persen, gula pasir -0,0104 persen dan bir sebesar -0,0001 persen.

Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar

IHK Naik 0,28 persen

Andil Inflasi 0,0609 persen

Indeks Harga Konsumen (IHK) kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar mengalami kenaikan dari 109,96 pada bulan lalu menjadi 110,27 pada bulan Maret 2014 dengan perubahan indeks sebesar 0,28 persen.

Empat sub kelompok yang ada pada kelompok ini mengalami kenaikan yaitu berturut turut sub kelompok biaya tempat tinggal naik 0,15 persen, sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air 0,36 persen, sub kelompok perlengkapan rumahtangga 0,80 persen serta sub kelompok penyelenggaraan rumah tangga 0,36 persen.

Secara keseluruhan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar memberikan andil inflasi sebesar 0,0609 persen, dimana kontribusi terbesar disumbangkan oleh kenaikan bahan bakar rumah tangga dengan andil 0,0207 persen. Komoditi lain yang memberikan andil inflasi yang cukup dominan diantaranya sewa rumah sebesar 0,0072 persen. Sementara komoditi yang memberi andil deflasi diantaranya adalah batu bata sebesar -0,0011 persen; dan pompa air listrik sebesar - 0,0003 persen.

Kelompok Sandang

IHK Turun -0,04 persen

Andil Inflasi -0,0018 persen

Indeks Harga Konsumen (IHK) kelompok Sandang turun dari 104,14 pada bulan lalu menjadi 104,10 pada bulan Maret 2014 atau terjadi penurunan indeks sebesar -0,04 persen.

Dua dari empat sub kelompok yang ada

pada kelompok ini mengalami penurunan

indeks, yaitu sub kelompok sandang anak-anak sebesar -0,02 persen dan sub kelompok barang

pribadi & sandang lainnya sebesar -0,43 persen. Sementara sub kelompok yang mengalami kenaikan

indeks adalah sub kelompok sandang laki-laki naik sebesar 0,15 persen dan sub kelompok sandang wanita sebesar 0,01 persen.

Kelompok/Sub Kelompok IHK Inflasi InflasiLaju

Perumahan, Air, Listrik, Gas

& Bahan Bakar 110.27 0.28 2.34

Biaya Tempat Tinggal 106.75 0.15 1.59 Bhn Bakar, Penerangan & Air 117.82 0.36 5.08 Perlengkapan Rumahtangga 116.76 0.80 2.15 Penyelenggaraan RT 109.30 0.36 0.57

Kelompok/Sub Kelompok IHK Inflasi Laju Inflasi

Sandang 104.10 -0.04 0.77

Sandang Laki-laki 109.72 0.15 2.01 Sandang Wanita 103.76 0.01 0.97 Sandang Anak-anak 105.21 -0.02 0.01 Brg Pribadi & Sandang lainnya 96.31 -0.43 -0.37

(5)

Secara keseluruhan sub kelompok ini memberikan andil inflasi sebesar -0,0018 persen. Besaran andil tersebut sangat dipengaruhi oleh turunnya harga komoditi emas perhiasan yang memberikan andil sebesar -0,0043 persen. Disusul kemudian oleh komoditi sandal anak sebesar 0,0027 persen dan baju muslim wanita sebesar -0,0009 persen.. Sementara itu komoditi yang memberi andil inflasi positif diantaranya adalah pampers sebesar 0,0016 persen dan sandal kulit pria sebesar 0,0014 persen.

Kelompok Kesehatan

IHK Naik 0,46 persen

Andil Inflasi 0,0257 persen

Indeks harga kelompok kesehatan pada bulan ini mengalami kenaikan dari 109,07 pada bulan lalu menjadi 109,58 pada bulan ini atau naik 0,46 persen.

Tiga dari empat sub kelompok pada kelompok kesehatan ini mengalami kenaikan indeks yaitu sub kelompok jasa kesehatan naik sebesar 0,12 persen; sub kelompok obat-obatan naik 0,68 persen dan sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetik naik sebesar 1,01 persen. Sub kelompok jasa perawatan jasmani tidak mengalami koreksi indeks.

Dari 38 komoditi yang ada pada kelompok ini,, 20 komoditi diantaranya mengalami perubahan harga. Komoditi yang dominan memberikan andil inflasi diantaranya adalah bedak sebesar 0,0081 persen, obat gosok 0,0028 persen dan pasta gigi sebesar 0,0028 persen. Sementara komoditi yang memberikan andil deflasi adalah alas bedak dengan andil yang sangat kecil yaitu diabwah sebesar -0,0001 persen.

Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

IHK Naik 0,15 persen

Andil Inflasi 0,0122 persen

Besaran angka indeks Harga Konsumen (IHK) kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga pada bulan ini naik dari 114,74 menjadi 114,91 dengan perubahan indeks sebesar 0,15 persen.

Empat dari lima Semua sub kelompok yang ada pada kelompok ini mengalami kenaikan yakni; sub kelompok kursus kursus/pelatihan naik sebesar 0,58 persen, sub kelompok

perlengkapan/peralatan pendidikan sebesar 0,27 persen, sub kelompok rekreasi sebesar 0,42 persen dan sub kelompok olah raga 0,18 persen. Sementara sub kelompok jasa pendidikan tidak mengalami koreksi indeks.

Secara keseluruhan, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga pada bulan ini memberikan

Kelompok/Sub Kelompok IHK Inflasi InflasiLaju

Kesehatan 109.58 0.46 1.22

Jasa Kesehatan 109.30 0.12 0.23 Obat-obatan 109.06 0.68 4.53 Jasa Perawatan Jasmani 108.89 0.00 0.00 Perawatan Jasmani &

Kosmetik 109.87 1.01 1.64

Kelompok/Sub Kelompok IHK Inflasi InflasiLaju

Pendidikan, Rekreasi & OR 114.91 0.15 1.71 Jasa Pendidikan 114.82 0.00 0.04 Kursus2/Pelatihan 125.26 0.58 7.32 Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 124.06 0.27 8.45 Rekreasi 106.52 0.42 1.67 Olahraga 113.00 0.18 0.85

(6)

sebesar 0,0037 persen. Komoditi lain yang juga member andil inflasi adalah biaya bimbingan belajar sebesar 0,0031 persen serta laptop/notebook sebesar 0,0030 persen. Sementara komoditi yang ,memberi

andil deflasi adalah sepeda anak danhandy cam. Namun masing-masing andil yang diberikan oleh kedua

komoditi tersebut masih dibawah -0,0001 persen.

Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

IHK Naik 0,09 persen

Andil Inflasi 0,0158 persen

Indeks Harga Konsumen pada kelompok ini tercatat mengalami kenaikan sebesar 0,09 persen yakni dari 117,38 pada bulan lalu menjadi 117,49 pada bulan ini.

Tiga dari empat sub kelompok yang ada mengalami kenaikan indeks yaitu sub kelompok transpor sebesar 0,11 persen; sub kelompok komunikasi & pengiriman sebesar 0,01 persen dan sub kelompok sarana dan penunjang transpor mengalami kenaikan sebesar 0,15 persen. Sementara sub kelompok jasa keuangan tidak mengalami koreksi indeks.

Komoditi yang memberikan andil inflasi pada kelompok ini adalah bahan pelumas/oli sebesar

0,0069 persen, tarip angkutan udara sebesar 0,0039 persen, bensin 0,0021 persen dan ban luar motor

sebesar 0,0020 persen. Sementara komoditi yang memberikan andil deflasi diantaranya adalah ban

dalam motor sebesar -0,0005 persen dan sepeda sebesar - 0,0002 persen.

Kelompok/Sub Kelompok IHK Inflasi InflasiLaju

Transpor, Komunikasi &

Jasa Keuangan 117.49 0.09 0.75

Transpor 125.02 0.11 0.76

Komunikasi & Pengiriman 99.65 0.01 0.03 Sarana & Penunjang Transpor 116.55 0.15 2.99 Jasa Keuangan 101.09 0.00 0.00

(7)

PERKEMBANGAN INFLASI KOTA SERANG, TANGERANG DAN CILEGON

BULAN MARET 2014

Pada bulan Maret 2014 perkembangan harga barang dan jasa di 3 (tiga) kota IHK di Banten adalah sebagai berikut : Kota Serang 0,41 persen, Kota Tangerang -0,18 persen dan Kota Cilegon 0,06 persen. Laju inflasi tahun kalender 2014 untuk Kota Serang 2,50 persen; Kota Tangerang 1,90 persen dan Kota

Cilegon 1,78 persen. Sementara Inflasiyear on year(IHK Maret 2014 terhadap IHK Maret 2013) Kota

Serang 8,44 persen; Kota Tangerang 10,40 persen dan Kota Cilegon 6,22 persen

Tabel 3

IHK, Inflasi, Laju Inflasi Kota Serang, Tangerang dan Cilegon Menurut Kelompok Pengeluaran Bulan Maret 2014 (2012 = 100)

Kelompok Pengeluaran

Serang Tangerang Cilegon

IHK Maret 2014 Inflasi Maret 2014 *) Inflasi Tahun Kalender **) IHK Maret 2014 Inflasi Maret 2014 *) Inflasi Tahun Kalender **) IHK Maret 2014 Inflasi Maret 2014 *) Inflasi Tahun Kalender **) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) U M U M 113.36 0.41 2.50 115.60 -0.18 1.90 111.96 0.06 1.78 1. Bahan Makanan 121.14 -0.68 3.66 120.87 -1.79 2.31 116.37 -0.61 2.72 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok &

Tembakau 115.92 1.87 4.33 118.66 0.57 2.35 108.73 0.21 2.09 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan

Bakar 108.54 0.45 2.23 110.38 0.21 2.47 111.61 0.44 1.77

4. Sandang 102.57 -0.01 1.08 104.77 -0.07 0.77 102.15 0.08 0.42 5. Kesehatan 105.18 0.83 1.65 111.46 0.43 1.29 104.30 0.22 0.31 6. Pendidikan, rekreasi dan olahraga 106.83 -0.10 1.01 115.78 0.12 1.67 119.40 0.55 2.68 7. Transpor, komunikasi & Jasa

Keuangan 117.62 0.17 0.51 118.40 0.05 0.83 112.32 0.21 0.53

Ket : *) Persentase perubahan IHK Bulan Maret 2014 terhadap IHK bulan sebelumnya **) Persentase perubahan IHK Bulan Maret 2014 terhadap IHK Bulan Desember 2013

Tabel 4

Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Serang, Tangerang dan Cilegon Bulan Maret 2014 (%)

Kelompok Pengeluaran Serang Tangerang Cilegon

(1) (2) (3) (4)

UMUM 0.4067 -0.1842 0.0645

1. Bahan Makanan -0.1487 -0.3766 -0.1581

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 0.3999 0.1004 0.0443 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar 0.0938 0.0500 0.0830

4. Sandang -0.0008 -0.0032 0.0049

5. Kesehatan 0.0420 0.0254 0.0089

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga -0.0074 0.0108 0.0420 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 0.0279 0.0090 0.0395

(8)

Gambar 1

Perkembangan IHK Kota Serang, Tangerang, Cilegon dan Banten (2012=100) Bulan Maret 2014

Umum Bahan Makanan

Makanan

Jadi Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor Serang 113.36 121.14 115.92 108.54 102.57 105.18 106.83 117.62 Tangerang 115.60 120.87 118.66 110.38 104.77 111.46 115.78 118.40 Cilegon 111.96 116.37 108.73 111.61 102.15 104.30 119.40 112.32 Banten 114.79 120.32 116.95 110.27 104.10 109.58 114.91 117.49 100.00 110.00 120.00

(9)

Tabel 5

Perbandingan IHK, Inflasi/Deflasi dan Laju Inflasi 26 Kota Di Pulau Jawa dan Banten Bulan Maret 2014

Ket : *) Persentase perubahan IHK Bulan Maret 2014 terhadap IHK Bulan sebelumnya **) Persentase perubahan IHK Bulan Maret 2014 terhadap IHK Bulan Desember2013 * **) Persentase perubahan IHK Bulan Maret 2014 terhadap IHK Bulan Maret 2013

Pada bulan Maret 2014, 23 dari 26 kota IHK yang ada di pulau jawa mengalami inflasi. Sementara 3 kota sisanya mengalami deflasi yaitu KotaTangerang sebesar -0,18 persen, Kota Cilacap sebesar -0,16 persen dan Depok sebesar -0,04 persen. Kota kota di jawa yang mengalami inflasi tertingi adalah Kota Malang sebesar 0,43 persen, Cirebon, 0,42 persen, Kudus 0,42 persen dan Serang 0,41 persen.

Jika dilihat dari laju inflasi year on year(IHK Maret 2014 terhadap IHK Maret 2013) tertinggi

terjadi di Kudus yaitu sebesar 10,50 persen. Kota berikutnya yang menempati urutan tertinggi berturut-turut adalah Tangerang 10,40 persen; Cilacap 9,69 persen; serta Serang 8,44 persen. Sedangkan laju

inflasi year on yearterendah terjadi di kota Sumenep sebesar 5,45 persen. Berturut-turut berikutnya

adalah Tegal 6,07 persen; Yogyakarta 6,18 persen; Madiun 6,23 persen; serta Surabaya sebesar 6,36 persen.

Kota MaretIHK

2013 IHK Desember 2013 IHK Maret 2014 Inflasi Maret 2014 *) Laju Inflasi Tahun Kaleder 2014 **) Inflasi Year on Year ***) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Jakarta 103.70 109.60 111.51 0.19 1.74 7.53 2. Bogor 104.02 110.91 112.43 0.28 1.37 8.08 3. Sukabumi 103.73 110.11 112.25 0.24 1.94 8.21 4. Bandung 103.38 108.68 110.42 0.11 1.60 6.81 5. Cirebon 103.96 109.37 110.98 0.42 1.47 6.75 6. Bekasi 103.22 109.11 111.19 0.32 1.91 7.72 7. Depok 103.55 110.68 112.09 -0.04 1.27 8.25 8. Tasikmalaya 103.37 108.22 110.24 0.25 1.87 6.65 9. Cilacap 103.35 112.01 113.36 -0.16 1.21 9.69 10. Purwokerto 103.79 109.59 111.37 0.29 1.62 7.30 11. Kudus 105.76 114.34 116.87 0.42 2.21 10.50 12. Surakarta 103.28 108.18 110.11 0.27 1.78 6.61 13. Semarang 104.26 109.40 110.96 0.27 1.43 6.43 14. Tegal 102.47 106.82 108.69 0.20 1.75 6.07 15. Yogyakarta 104.54 109.62 111.00 0.14 1.26 6.18 16. Jember 103.97 109.30 110.73 0.03 1.31 6.50 17. Banyuwangi 105.32 110.39 112.39 0.20 1.81 6.71 18. Sumenep 104.64 108.57 110.34 0.08 1.63 5.45 19. Kediri 104.83 110.67 112.17 0.02 1.36 7.00 20. Malang 104.35 110.19 111.85 0.43 1.51 7.19 21. Probolinggo 104.86 111.17 112.43 0.16 1.13 7.22 22. Madiun 104.16 108.78 110.65 0.25 1.72 6.23 23. Surabaya 104.33 109.18 110.97 0.23 1.64 6.36 24. Tangerang 104.71 113.44 115.60 -0.18 1.90 10.40 25. Cilegon 105.01 110.00 111.96 0.06 1.78 6.62 26. Serang 104.54 110.60 113.36 0.41 2.50 8.44 27. BANTEN 104.72 112.56 114.79 -0.06 1.98 9.61

(10)

Informasi lebih lanjut hubungi:

Dr. Syech Suhaimi, SE.,M.Si Kepala BPS Provinsi Banten

Telepon: 0254-267027 E-mail :bps3600@bps.go.id

Website : banten.bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Namun dalam pembuatannya tersebut diperlukan suatu analisa yang mana diperlukan untuk mengetahui kelayakan produk melalui beberapa pengujian terkait produk pangan

Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan studi cross sectional dan subjek penelitian sejumlah 36 orang guru dan karyawan SMA Negeri 1

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul “ Pengujian Serta Analisis Berbagai Bentuk Kolom Beton Bertulang Terhadap Kapasitas Lentur dan Daktilitas Menahan

Pada bab ini akan menganalisis bagaimana kebijakan kerjasama militer bisa dipakai sebagai sarana untuk mengakomodasikan kepentingan nasional, terutama kepentingan strategis

Desain Perangkat Lunak (Lanjutan) Struktur Navigasi adalah alur dari suatu program yang merupakan rancangan hubungan (rantai kerja) dari beberapa area yang berbeda

 Melaksanakan administrasi aktiva tetap dan penyusutan.  Mereview harga pokok dan proyek-proyek di Galangan maupun Cabang.  Monitoring, menyiapkan dan melaporakan

Hanya beberapa dari mereka yang kemudian mempunyai persepsi bahwa radikalisme merupakan sebuah paham keagamaan yang dalam, atau memahami agama secara leterlek

Penerimaan ganti rugi atas kerugian negara (tuntutan ganti rugi dan tuntutan bendaharawan). Penerimaan denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan pemerintah. Penerimaan