• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Letak dan Administrasi Wilayah

Kabupaten Tanggamus terbentuk sebagai wilayah kabupaten pada tanggal 21 Maret 1997 dengan Ibukota Kota Agung. Berdasarkan letak geografis, Kabupaten Tanggamus terletak antara 104o18’ – 105o12’ Bujur Timur dan antara 5o05’ – 5o56’ Lintang Selatan. Di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Lampung Barat dan Kabupaten Lampung Tengah, sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia; sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Lampung Barat; dan sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Lampung Selatan. Peta lokasi penelitian disajikan pada Gambar 4.

Kabupaten Tanggamus mempunyai luas wilayah 3.356,61 km2 atau sebesar 9,5% dari luas Propinsi Lampung. Pada awalnya Kabupaten Tanggamus secara administrasi terdiri dari 11 (sebelas) kecamatan dan 6 (enam) kecamatan perwakilan. Tahun 2000 keenam kecamatan perwakilan tersebut menjadi kecamatan definitif, sehingga menjadikan jumlah kecamatan menjadi 17 kecamatan. Pada pada tahun 2005 dilaksanakan pemekaran beberapa kecamatan di Kabupaten Tanggamus menjadi 24 kecamatan dan pada tahun 2007 dimekarkan lagi menjadi 28 kecamatan yang terdiri dari 323 pekon atau desa dan 7 kelurahan. Rincian luas wilayah, kecamatan dan jumlah pekon disajikan pada Tabel 5.

Kondisi Fisik Wilayah

Berdasarkan keadaan topografisnya wilayah Kabupaten Tanggamus bervariasi antara dataran rendah dan dataran tinggi, yang sebagian merupakan daerah berbukit sampai bergunung, yakni sekitar 40% dari seluruh wilayah dengan ketinggian antara 0 sampai dengan 2.115 meter dari permukaan laut.

Dari segi geografis Kabupaten Tanggamus terdiri dari Lembah Semangka, yang merupakan patahan geologi memanjang dan Teluk Semangka ke arah barat laut. Struktur tanahnya subur, berbatuan andesit dan turf asam, keadaan permukaan datar. Pegunungan vulkanis muda sebagian berbatuan andesit, ditutupi turf asam batuan andesit meluas ke timur. Keadaan fifiografi bergelombang sampai bukit, daerah landai bagian timur yang termasuk wilayah Tanggamus tidak begitu luas, berbatuan andesit ditutupi turf asam. Dataran rendah mencakup 65%

(2)

44 wilayah Tanggamus dan sisanya dataran tinggi mencakup 35 % wilayah Tanggamus.

Tabel 5. Luas wilayah kecamatan dan jumlah pekon (desa) di Kabupaten Tanggamus

No Kecamatan Ibukota Luas Daerah (Km)

Jumlah Pekon

1 Wonosobo Tanjung Kurung 307,75 31

2 Semaka Sukaraja 170,90 20

3 Kota Agung Kota Agung 76,93 10 Pekon, 3 kel

4 Pematang Sawa Way Nipah 185,29 8

5 Kota Agung Timur Kagungan 73,33 10

6 Kota Agung Barat Negara Batin 101,3 15

7 Pulau Panggung Tekad 623,56 22

8 Ulu Belu Ngarip 323,08 11

9 Talang Padang Talang Padang 45,13 17

10 Sumberejo Margoyoso 56,77 12

11 Gisting Kuta Dalom 32,53 6

12 Gunung Alip Banjar Negeri 25,68 7

13 Pugung Rantau Tijang 232,40 21

14 Pagelaran Gumuk Mas 163,55 20

15 Sukoharjo Sukoharjo I 71,00 12

16 Adiluwih Adiluwih 65, 4 7

17 Banyumas Banyumas 30,62 8

18 Pringsewu Pringsewu 44,29 8 Pekon, 4 kel

19 Ambarawa Ambarawa 22,76 7

20 Gadingrejo Gadingrejo 69,57 15

21 Pardasuka Pardasuka 85,64 18

22 Cukuh Balak Putih Doh 133,76 18

23 Kelumbayan Napal 174,76 10

24 Limau Kuripan 240,61 10

Jumlah 3.356,61 7 Kel & 323 Pekon

Sumber : Tanggamus Dalam Angka Tahun 2006

Berdasarkan ketinggiannya dari permukaan laut, maka Kabupaten Tanggamus dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) wilayah kegiatan : ketinggian antara 0 - 200 meter dari permukaan laut, merupakan daerah yang sering tergenang air. Umumnya didominasi oleh jenis gleyhumus dan alluvial, sering disebut sebagai lahan dataran rendah (low-land). Wilayah ini meliputi daerah Kota Agung, Wonosobo, Pematang Sawa, Semaka, Pringsewu, Gadingrejo, Pardasuka, Cukuh Balak, Sukoharjo, Adiluwih, Pugung, Pagelaran dan Kelumbayan. Ketinggian antara 200 – 400 meter dari permukaan laut, umumnya didominasi jenis tanah latosol dan podsolik merah kuning, biasa disebut lahan

(3)

45 Gambar 4. Lokasi penelitian

# # # # # # # # # # # # # # # # % Tekad Napal Ngarip Sukaraja Adiluwih Way Nipah

Margoyoso Gumuk Mas Pringsewu

Pardasuka Putih Doh Gadingrejo Kota Agung Sukoharjo I Talang Padang 5° 44 '3 0" 5°4 4'3 0" 5° 29 '0 0" 5°2 9'0 0" 5° 13 '3 0" 5°1 3'3 0" 104°31'00" 104°31'00" 104°46'30" 104°46'30" 105°2'00" 105°2'00"

PS. PERENCANAAN WILAYAH IPB BOGOR 2007 LEGENDA PETA ADMINISTRASI KABUPATEN TANGGAMUS 8 0 8 16 Kilometers P. Tabuhan T E LU K S E M A N G K A

KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

S A M U D R A IN D O N E S IA KAB UP ATE N LAM PU NG B AR AT KABUPATEN LAMPUNG SELATAN Jalan Provinsi Jalan Kabupaten Jalan Kecamatan # Ibukota kecamatan Sungai besar Sungai kecil Sumber: Bappeda Kab. Tanggamus tahun 2003 Batas Kabupaten Tanjung Kurung Rantau Tijang % Ibukota Kabupaten Laut Kec. Adiluwih Kec. Cukuhbalak Kec. Gadingrejo Kec. Kelumbayan Kec. Kotaagung Kec. Pagelaran Kec. Pardasuka Kec. Pematangsawah Kec. Pringsewu Kec. Pugung Kec. Pulaupanggung Kec. Semaka Kec. Sukoharjo Kec. Sumberejo Kec. Talangpadang Kec. Ulubelu Kec. Wonosobo

(4)

46

`

dataran tinggi (up-land). Wilayah ini meliputi daerah Talang Padang, Pulau Panggung. Ketinggian sampai di atas 400 m dpl dan sebagian merupakan hutan lindung dan daerah tangkapan hujan (catchment area) dengan ketinggian sampai 1000 m dpl. Wilayah ini meliputi daerah Gisting dan Ulu Belu.

Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Tanggamus menurut klasifikasi USDA meliput jenis-jenis tanah alluvial, latosol, andosol, regosol dan hidromorf kelabu. Secara lebih rinci jenis batuan dalam asosiasinya dengan jenis tanah di Kabupaten Tanggamus dalam kaitannya dengan bentuk fisiografi wilayah adalah sebagai berikut: satuan tanah latosol yang berasal dari bahan induk komplek tufa batuan gunung api intermedier dan basis dengan fisiografi pegunungan lipatan. Satuan tanah andosol coklat kekuningan yang berasal dari bahan induk kompleks tufa intermedier dan basis pada fisiografis pegunungan patahan. Satuan tanah andosol coklat, kompleks tufa dan batuan tufa intermedier. Satuan tanah podsolik merah kuning yang berasal dari bahan induk komplek sedimen tufa dengan batuan metamorf pada fisiografi dataran. Asosiasi podsolik merah kekuningan dari litosol yang berasal dari kompleks batuan kukuh plutonik masam dan metamorf pada fisiografi pegunungan dan satuan tanah alluvial hydromorf yang berasal dari bahan induk endapan marin dengan fisiografi dataran.

Sekitar 50 % dari wilayah Kabupaten Tanggamus memiliki bentuk topografi wilayah perbukitan dan bergunung lereng lebih dari 40 % yang tersebar di kecamatan Wonosobo, Pulau Panggung, Kota Agung, Talang Padang dan Cukuh Balak, sedangkan wilayah datarnya tidak sampai seperlima (19 %) dari keseluruhan wilayah (Gambar 5). Wilayah dengan bentuk fifiografi dataran sebagian besar terdapat di sekitar kecamatan Pagelaran, Pugung, Pringsewu, Sukoharjo dan Gadingrejo. Kecamatan yang wilayahnya tidak berlereng 40% ke atas terluas adalah kecamatan Pulau Panggung yaitu seluas 53.911 Ha dari total wilayah 94.664 Ha, akan tetapi secara relatif Kecamatan Cukuh Balak dan juga Wonosobo memiliki wilayah berlereng 40 % ke atas terluas yaitu meliputi sekitar 67% dari luas wilayahnya.

Tipe iklim wilayah Kabupaten Tanggamus menurut klasifikasi LR Oldeman sebagian besar termasuk pada Zona B-1 dengan jumlah bulan basah 7 s/d 9 bulan dan zona C dengan jumlah bulan basah 7 bulan. Untuk curah hujan rata - rata per

(5)

47

`

Gambar 5. Peta lereng Kabupaten Tangamus # # # # # # # # # # # # # # # # % Tekad Napal Ngarip Sukaraja Adiluwih Way Nipah

Margoyoso Gumuk Mas Pringsewu

Pardasuka Putih Doh Gadingrejo Kota Agung Sukoharjo I Talang Padang

PS. PERENCANAAN WILAYAH IPB BOGOR 2007 LEGENDA KABUPATEN TANGGAMUS 8 0 8 16 Kilometers P. Tabuhan T E LU K S E M A N G K A

KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

S A M U D R A IN D O N E S IA KAB UP ATE N LAM PU NG B AR AT KABUPATEN LAMPUNG SELATAN PETA LERENG Sumber: - BPN Kabupaten Tanggamus tahun 2003 5 °4 4 '3 0 " 5°4 4 '3 0 " 5 °2 9 '0 0 " 5°2 9 '0 0 " 5 °1 3 '3 0 " 5°1 3 '3 0 " 104°31'00" 104°31'00" 104°46'30" 104°46'30" 105°2'00" 105°2'00" Sungai besar Sungai kecil Jalan Kabupaten Jalan Kecamatan Jalan Provinsi Batas Kabupaten

# Ibu kota kecamatan

% Ibukota Kabupaten Tanjung Kurung Rantau Tijang Laut Lereng 0 - 3 % Lereng 3 - 15 % Lereng 15 - 25 % Lereng 25 - 40 %

(6)

`

bulan dapat dilihat pada Gambar 6. Dari grafik tersebut terlihat bahwa curah hujan tertinggi pada bulan Oktober sedangkan curah hujan terendah pada bulan Maret. Curah hujan tertinggi mendekati 3.000 mm per tahun terutama pada wilayah Kecamatan Wonosobo, Kota Agung, Talang Padang, Pulau Panggung dan Cukuh Balak yang bentuk topografi wilayahnya berbukit-bukit dan bergunung. Sebagian besar dari wilayah Kabupaten Tanggamus dipengaruhi oleh udara Tropikal pantai dan dataran dengan temperatur udara rata-rata 28o C dan sebagian wilayah dengan udara sejuk pegunungan di sekitar Gisting (Talang Padang) yang terletak sekitar 500 m dpl sampai dengan 3000 m dpl di Gunung Tanggamus.

Wilayah Kabupaten Tanggamus cukup berlimpah dengan sumber daya air, baik air permukaan maupun air basah. Kondisi hidrologis secara makro didrainasekan menuju Samudra Indonesia oleh beberapa sungai-sungai besar seperti Way Sekampung dengan Daerah Aliran Sungai (DAS) seluas 479.252 Ha dan Way Semangka dengan daerah aliran sungai seluas 98.500Ha.

Curah Hujan Rata-rata Per Bulan di Kabupaten Tanggamus Tahun 2000-2005 0,0 50,0 100,0 150,0 200,0 250,0 300,0 350,0 400,0 450,0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Bulan m m

Gambar 6. Grafik curah hujan rata-rata per bulan Kabupaten Tanggamus dari tahun 2000-2005.

Sumber : Dinas Pengairan Propinsi Lampung (Stasiun Way Lalaan, Way Belu, Siring Betik, Kunyir dan Sri Kuncoro)

(7)

49

Hidrologi

DAS Way Sekampung memiliki pola aliran denditrik dan mengaliri wilayah Kecamatan Pulau Panggung, Talang Padang, Pagelaran, Pugung, Pardasuka, Pringsewu, Gadingrejo, Sukoharjo di Kabupaten Tanggamus serta beberapa wilayah kecamatan lain yang berada di Kabupaten Lampung Selatan. Sementara itu DAS Way Semangka memiliki pola aliran yang pararel dan mencakup wilayah Kecamatan Pulau Panggung sebelah barat dan Kecamatan Wonosobo.

Wilayah Kabupaten Tanggamus banyak dilintasi sungai. Sungai terpanjang ialah sungai Way Sekampung yang panjangnya kira-kira 256 km. Sungai ini memiliki anak-anak sungai yaitu Way Pisang, Way Gatal, Way Semah, Way Seharus, dan Way Bulok. Sungai-sungai lainnya ialah Sungai Way Semangka, Way Seputih, dan Way Tulang Bawang. Dilihat dari banyaknya sungai yang melintasi wilayah Kabupaten Tanggamus, maka dapat dibayangkan bahwa wilayah ini memiliki sumber air yang cukup banyak. Tapi pada kenyataannya banyak daerah pertanian yang pengairannya tergantung pada curah hujan. Terutama daerah-daerah yang letaknya didaerah dataran tinggi.

Penggunaan Lahan

Berdasarkan data penggunaan tanah yang ada dalam buku database Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Tangamus tahun 2005, pengunaan lahan dikelompokkan menjadi 13 bentuk penggunaan lahan. Hutan menempati urutan pertama penggunaan lahan terbesar, yaitu Hutan Negara seluas 141.881 ha, sedangkan perkebunan menempati urutan kedua, yaitu 103.951 ha dari total luas lahan. Ini memberikan gambaran bahwa sektor perkebunan di Kabupaten Tanggamus merupakan kegiatan ekonomi yang cukup besar peranannya dalam pembangunan ekonomi daerah. Rincian penggunaan tanah disajikan pada Tabel 6.

Kependudukan

Jumlah penduduk Kabupaten Tanggamus menurut hasil updating

Pendaftaran Pemilihan dan Pendataan Berkelanjutan (P4B) sampai dengan awal tahun 2004 tercatat sejumlah 833.747 jiwa yang terdiri dari 435.011 jiwa laki-laki daan 398.736 jiwa perempuan. Angka ini menempatkan Kabupaten Tanggamus

(8)

50 pada peringkat keempat di Propinsi Lampung dalam hal jumlah penduduk setelah Kabupaten Lampung Selatan, Lampung Tengah dan Lampung Timur.

Tabel 6. Jenis penggunaan lahan tahun 2005 di Kabupaten Tanggamus

No Jenis Penggunaan Luas (Ha) Prosentase (%)

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.

Pekarangan dan Perumahan Persawahan Tegalan Ladang/huma Padang rumput Hutan Negara Hutan Rakyat Perkebunan Rawa Tambak Kolam/Tebat/Empang Lahan tak diusahakan Lainnya 23.091 24.540 20.764 4.667 57 141.881 6.300 103.951 137 412 572 2.215 7.074 6,88 7,31 6,19 1,39 0,02 42,27 1,88 30,97 0,04 0,12 0,17 0,66 2,10 T o t a l 335.661 100,00

Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Tanggamus Tahun 2005

Bedasarkan hasil Sensus Penduduk tahun 2000, jumlah penduduk Kabupaten Tanggamus adalah 800.211 jiwa. Bila dibandingkan dengan angka Pendaftaran Pemilih dan Pendataan Penduduk Berkelanjutan (P4B), terjadi peningkatan sekitar 4,19 persen atau sekitar 33.536 jiwa. Peningkatan yang cukup besar terjadi dalam kurun waktu 2002-2003 dimana dari 4,19 persen penambahan diatas, sekitar 2,22 persen (17.782 jiwa) diantaranya terjadi dalam kurun waktu tersebut. Pada tahun 2006 jumlah penduduk Kabupaten Tanggamus tercatat sebanyak 837.355 jiwa yang terdiri dari laki-laki 438.018 jiwa dan perempuan 399.337 jiwa. Kepadatan penduduk rata-rata sebanyak 249,46 jiwa per kilometer persegi. Secara rinci persebaran penduduk dapat dilihat pada Tabel 7. Dari Tabel tersebut dapat dilihat, kecamatan yang memiliki kepadatan penduduk paling tinggi adalah kecamatan Pringsewu sebesar 1.688 jiwa/km2 dan yang paling jarang adalah Kecamatan Limau yaitu hanya 69 jiwa/km2.

Laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Tanggamus pada periode waktu yaitu antara 1990 – 2000 tercatat 0,27 persen per tahun, sedangkan pada periode 2000-2006 meningkat menjadi 0,76 persen per tahun. Kenaikan laju pertumbuhan penduduk ini diduga disebabkan mutasi besar penduduk yang pernah terjadi dalam kurun waktu 2002 - 2003 sehingga menggeser struktur dan

(9)

51 komposisi penduduk di Kabupaten Tanggamus. Komposisi penduduk menurut jenis kelamin (sex ratio) atau perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan, pada tahun 2003 tercatat sebesar 104,82, pada tahun 2003 mengalami kenaikan tajam hingga 109,03 setelah pada tahun-tahun sebelumnya sempat mengalami penurunan. Data terakhir memperlihatkan bahwa sex ratio penduduk di Kabupaten Tanggamus sebesar 109,69 yang artinya bahwa pada setiap 100 jiwa penduduk perempuan terdapat sekitar 110 penduduk laki-laki

Tabel 7. Jumlah dan distribusi penduduk Kabupaten Tanggamus per kecamatan tahun 2006 No Kecamatan Jumlah Keluarga Laki- laki Perem- puan Jumlah Penduduk Luas (Km2) Kepadatan /(Km2) 1 Wonosobo 12.085 26.591 24.066 50.675 307,75 164,60 2 Semaka 9.173 17.267 15.473 32.740 170,90 191,57 3 Kota Agung 8.208 18.492 17.287 35.779 76,93 465,09 4 Pematang Sawa 3.980 8.322 7.102 15.424 185,29 83,24

5 Kota Agung Timur 3.634 8.474 7.771 16.245 73,33 221,53

6 Kota Agung Barat 4.451 8.196 6.248 14.444 101,30 142,59

7 Pulau Panggung 12.171 27.863 24.137 52.000 623,56 83,39 8 Ulu Belu 8.602 18.445 15.378 33.823 323,08 104,69 9 Talang Padang 8.892 20.891 20.027 40.918 45,13 906,67 10 Sumberejo 7.686 15.277 13.619 28.896 56,77 509,00 11 Gisting 7.584 17.228 15.955 33.183 32,53 1.020,07 12 Gunung Alip 3.573 8.983 8.060 17.043 25,68 663,67 13 Pugung 11.718 25.972 24.199 50.171 232,40 215,88 14 Pagelaran 13.893 29.042 26.781 55.823 163,55 341,32 15 Sukoharjo 10.417 21.161 19.764 40.925 71,00 576,41 16 Adiluwih 7.669 16.398 14.928 31.326 65,40 478,99 17 Banyumas 4.575 9.075 8.123 17.198 30,62 561,66 18 Pringsewu 15.998 37.936 36.835 74.771 44,29 1.688,21 19 Ambarawa 7.580 13.559 12.819 26.378 22,76 1.158,96 20 Gadingrejo 16.467 33.457 31.303 64.760 69,57 930,86 21 Pardasuka 12.046 25.337 22.992 48.329 85,64 564,33 22 Cukuh Balak 4.472 10.605 9.467 20.072 133,76 150,06 23 Kelumbayan 4.949 10.637 9.297 19.934 174,76 114,07 24 Limau 3.354 8.810 7.706 16.516 240,61 68,64 Jumlah 203.177 438.018 399.337 837.355 3.356,61 249,46

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Tanggamus Tahun 2006

Ditinjau dari jumlah penduduk menurut pekerjaannya menunjukkan ada tiga sektor menyerap banyak tenaga kerja, yaitu sektor pertanian, sektor perdagangan dan sektor jasa. Menurut hasil Susenas tahun 2003 dan 2004 masing-masing sebesar 68,5 persen dan 64,15 persen penduduk Kabupaten Tanggamus masih bekerja di sektor pertanian. Banyaknya jumlah pekerja di sektor pertanian

(10)

52 disebabkan beberapa alasan. Pertama, masih konsistennya lahan pertanian produktif di Kabupaten Tanggamus dalam menopang kehidupan masyarakat. Mutasi atau alih lahan dari lahan pertanian ke non pertanian relatif masih terbatas.

Kedua, sektor ini dapat menampung tenaga kerja tanpa memandang umur, jenis kelamin dan jenjang pendidikan. Semua kelompok dapat dengan mudah memasuki sektor ini. Jenis pekerjaan di sektor pertanian cenderung tidak membutuhkan pendidikan dan keterampilan khusus seperti sektor-sektor lainnya sehingga sangat mudah dimasuki oleh lapisan penduduk yang bermukim di daerah pedesaan. Pada umumnya penduduk yang bekerja di sektor pertanian berpendidikan rendah, terbanyak berpendidikan SD. Ketiga, masyarakat pedesaan semakin berfikir realistis bahwa sektor pertanian khususnya sub sektor perkebunan terbukti tidak rentan terhadap krisis ekonomi dan moneter. Berbeda halnya dengan sektor-sektor lain yang pada umumnya menerima pengaruh negatif dari krisis ekonomi. Keempat, adanya asumsi masyarakat pedesaan bahwa sektor pertanian masih menjadi sektor yang menjanjikan bagi kelangsungan kehidupan ekonomi mereka. Tabel 8 menunjukkan data penduduk Kabupaten Tanggamus menurut pekerjaannya.

Tabel 8. Jumlah dan presentase penduduk usia 10 tahun keatas yang bekerja menurut lapangan usaha utama, tahun 2002, 2003 dan 2004

2002 2003 2004

Lapangan Usaha

Utama Jumlah % Jumlah % Jumlah %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Pertanian

Pertambangan dan Penggalian Industri

Listrik, Gas dan Air Konstruksi Perdagangan Transportasi dan Komunikasi Keuangan Jasa Jumlah 225.772 4.131 22.302 296 5.071 48.158 7.952 2.014 24.902 340.548 66,28 1,21 6,55 0,09 1,49 14,14 2,34 0,59 7,31 100,00 232.930 771 30.985 256 7.249 31.677 14.741 782 18.901 338.292 68,85 0,23 9,16 0,08 2,14 9,36 4,36 0,23 5,59 100,00 232.930 771 30.985 256 7.249 31.677 14.741 782 18.901 338.292 68,85 0,23 9,16 0,08 2,14 9,36 4,36 0,23 5,59 100,00

(11)

53

Struktur Perekonomian

Struktur perekonomian Kabupaten Tanggamus pada tahun 2005 masih didominasi sektor pertanian, peternakan, perikanan dan kehutanan dengan kontribusi terbesar 49,50 % dengan tingkat pertumbuhan ekonomi 4,48 %. meningkat apabila dibandingkan dengan tahun 2004 yang hanya mencapai 48,38 persen, disusul dengan sektor Jasa-jasa serta sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran. Secara rinci struktur dan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tanggamus dapat dilihat pada Tabel 9.

Besarnya peran sektor pertanian, perkebunan,kehutanan dan perikanan terhadap total PDRB karena sangat didukung oleh potensi perkebunan dengan sumber daya lahan kebun rakyat seluas 100.468,45 Ha dan jumlah penduduk yang bekerja dalam sektor ini mencapai 40 % dari jumlah penduduk.

Tabel 9. Struktur perekonomian di Kabupaten Tanggamus, tahun 2002-2005 Tahun (%)

Sektor Perekonomian

2002 2003 2005 2005 1. Pertanian, Perkebunan, Kehutanan dan

Perikanan

2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan

4. Listrik dan air minum 5. Kontruksi

6. Perdagangan, hotel dan restoran 7. Transportasi dan komunikasi

8. Keuangan, persewaan dan Jasa perusahaan 9. Jasa-jasa 48,07 1,85 4,62 0,56 6,98 21,37 2,08 4,77 9,70 47,81 1,79 4,72 0,54 6,61 20,74 2,49 5,19 10,12 48,38 1,65 5,60 0,38 6,31 13,31 3,26 5,59 15,63 49,50 1,64 5,21 0,36 7,02 12,95 3,14 5,35 14,83 Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Tanggamus Tahun 2004

Perkembangan PDRB Kabupaten Tanggamus pada kurun waktu 2000-2005 relatif stabil. Berdasarkan PDRB harga berlaku Kabupaten Tanggamus pada tahun 2005 mencapai 3.603.608 juta rupiah, lebih tinggi dibandingkan dengan PDRB tahun 2004 yang nilainya sebesar 3.282.050 juta rupiah. PDRB Kabupaten Tanggamus atas dasar harga konstan pada tahun 2005 mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya, dimana pada tahun 2005 ini PDRB harga konstan Kabupaten Tanggamus sebesar 2.798.680 juta rupiah, sedangkan pada tahun 2004 nilai PDRB harga konstan hanya 2.678.748 juta rupiah. Dengan kata

(12)

54 lain PDRB Kabupaten Tanggamus pada tahun 2005 mengalami pertumbuhan sebesar 4,48 persen. Data perkembangan PDRB dari tahun 2000 – 2005 dapat dilihat pada Lampiran 1.

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tanggamus pada tahun 2005 cukup baik, yaitu 4,48 persen, namun lebih rendah dibandingkan pertumbuhan tahun 2004 yang mencapai 5,60 persen, tetapi masih lebih tinggi bila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi propinsi Lampung yang mencapai 3,76 persen. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tanggamus per sektor dapat dilihat pada Gambar 7. Pada Tahun 2005 semua sektor mengalami pertumbuhan yang cukup stabil dan merata, apabila dibandingkan tahun 2004, dimana semua sektor yang mendukung perekonomian mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan ekonomi tertinggi terjadi pada sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan sebesar 5,70 persen kemudian di peringkat kedua oleh sektor transportasi dan komunikasi sebesar 5,35 persen.

Gambar 7. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tanggamus per sektor

Sektor: 1. Pertanian, Perkebunan, Kehutanan 6. Perdagangan, Hotel dan

dan Perianan Restoran

2. Pertambanagan dan Penggalian 7. Transportasi dan Komunikasi

3. Industri Pengolahan 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa

4. Listrik, Gas dan Air Bersih Perusahaan

5. Konstruksi 9. Jasa-jasa

Sumber: BPS Kabupaten Tanggamus, 2006

6,41 1,89 5,42 -6,68 1,84 5,84 11,11 8,7 0,77 5,7 3,77 1,39 2,07 0,64 3,97 5,35 4,84 1,6 -8 -6 -4 -2 0 2 4 6 8 10 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Sektor p e rs e n 2004 2005

Gambar

Tabel 5.  Luas wilayah kecamatan dan jumlah pekon (desa) di Kabupaten                           Tanggamus
Gambar 5.  Peta lereng Kabupaten Tangamus ################%TekadNapalNgaripSukarajaAdiluwihWay Nipah
Tabel  6.   Jenis penggunaan lahan tahun 2005 di Kabupaten Tanggamus
Tabel 7.  Jumlah dan distribusi penduduk Kabupaten Tanggamus per kecamatan                    tahun 2006  No  Kecamatan  Jumlah   Keluarga  Laki- laki  Perem- puan  Jumlah  Penduduk  Luas (Km2 )  Kepadatan /(Km2)  1  Wonosobo  12.085  26.591   24.066   50.675    307,75   164,60  2  Semaka    9.173  17.267   15.473   32.740    170,90  191,57  3  Kota Agung    8.208  18.492   17.287   35.779     76,93  465,09  4  Pematang Sawa    3.980    8.322    7.102   15.424    185,29    83,24
+4

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan multimedia interaktif berbasis Macromedia Flash berbantu software Cabri 3D dengan pendekatan Brain Based Learning yang

CAPAIAN PROGRAM Terpenuhinya kebutuhan administrasi perkantoran 12 Bulan. MASUKAN

Untuk mempermudah jemaat menyampaikan persembahan secara online, GKI Kranggan kini telah memiliki QR code dari QRIS BCA yang bisa digunakan sebagai alternatif untuk

Misalnya, pada pembelajaran kimia, tingkah laku yang diharapkan adalah kemampuan dan kemauan siswa untuk lebih memahami alam dan dapat mengelola alam menjadi

Strategi komunikasi yang dilakukan PT Konsep Dot Net bukan semata-mata hanya berbagi informasi tetapi juga membangun hubungan baik dengan berbagai publik dan

Pengamatan secara visual di lapangan diarahkan pada faktor yang patut diduga sebagai penyebab terjadinya bencana gerakan tanah untuk merekomendasikan dan saran tindak mitigasi

Metode yang dapat digunakan dalam pendugaan umur simpan untuk produk-produk instan seperti jelly kelor instan adalah ASLT Accelerated (Shelf Life Test) dengan

Simpulan dari hasil penelitian ini dapat meningkatkan komunikasi antar pribadi siswa setelah diberi layanan penguasaan konten teknik bermain peran pada siswa kelas A kecil