ANALISIS DAMPAK SIKLON TROPIS TERHADAP POLA DINAMIKA
ATMOSFER DI GORONTALO
(Studi Kasus Siklon Tropis Haiyan Dan Siklon Tropis Vongfong)
ANALYSIS OF TROPICAL CYCLONE IMPACT ON ATMOSPHERIC DYNAMICS
PATTERN IN GORONTALO
(Case Study Tropical Cyclone Haiyan And Tropical Cyclone Vongfong)
Arimi Pratiwi Gani1.2) Drs. Hariadi, M.Si 2)1)Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Jakarta Email : [email protected]
2)Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Jakarta Email : [email protected]
Abstrak
Siklon tropis adalah salah satu fenomena atmosfer yang sangat berpengaruh terhadap kondisi cuaca skala meso. Di wilayah Samudera Pasifik Barat Laut merupakan salah satu wilayah daerah pertumbuhan siklon tropis. Siklon tropis tidak dapat tumbuh di wilayah equator, namun memiliki dampak secara tidak langsung dari keberadaan siklon tropis tersebut. Gorontalo adalah salah satu wilayah yang dekat dengan Samudera Pasifik Barat Laut. Namun Gorontalo merupakan wilayah yang bebas dari lintasan siklon tropis, tetapi perlu di waspadai dampak dari siklon tropis khususnya hujan di wilayah tersebut. Sehingga penelitian ini mencoba menganalisis bagaimana dampak dari siklon tropis terhadap pola dinamika atmosfer di wilayah Gorontalo saat periode siklus hidup siklon tropis di wilayah Samudera Pasifik Barat Laut.
Penelitian ini dilakukan menggunakan metode analisis deskriptif berdasarkan studi kasus serta menganalisis parameter dari perubahan pola dinamika atmosfer dengan data observasi berupa data curah hujan dibeberapa titik yang dapat mewakili wilayah Gorontalo secara keseluruhan. Hasil yang didapat adalah pada saat periode siklus hidup siklon tropis, terjadi perubahan pola dinamika atmosfer di Gorontalo yang berdampak terhadap perubahan kondisi cuaca. Hal ini disebabkan oleh posisi jarak serta kekuatan dari siklon tropis tersebut. Sehingga di beberapa wilayah di Gorontalo mengalami hujan dengan intensitas sangat ringan hingga lebat.
Kata kunci : siklon tropis, hujan, dampak siklon
Abstract
Tropical cyclone is one of the atmospheric phenomenon that affects the mesoscale weather conditions. In the Northwest Pacific Ocean region is one of the growth areas of tropical cyclone regions. Tropical cyclones can not be grown in equatorial regions , but has no direct impact on the existence of the tropical cyclone. Gorontalo is one of the areas close to the Pacific Northwest. However Gorontalo is a region that is free of tropical cyclone track, but needs to be aware of the impact from tropical cyclones especially precipitation in the region. So this research try to analyze how the impact of tropical cyclones on the pattern of atmospheric dynamics in the Gorontalo area during periods of the life cycle tropical cyclones in the Northwest Pacific Ocean.
This research was conducted using descriptive analysis method based on case studies and analyzing the parameters of the changing patterns of atmospheric dynamics with observation data in the form of rainfall data in some point to represent the region as a whole Gorontalo. The result is that when the period of the life cycle tropical cyclones, there is a change in the pattern of atmospheric dynamics impacting Gorontalo to changing weather conditions. This is caused by the position of the distance and the strength of tropical cyclones. So that in some areas in Gorontalo experience rain with the intensity of very light to heavy.
1. PENDAHULUAN
Secara umum sebagian besar wilayah permukaan bumi adalah lautan. Oleh sebab itu sirkulasi lautan saling berhubungan dengan sirkulasi atmosfer yang dimana keduanya akan mengalami suatu interaksi fisik terutama di permukaan laut. Daerah tropis merupakan daerah yang sangat intensif dalam menerima radiasi matahari, karena itu suhu permukaan laut di daerah tropis lebih tinggi di bandingkan dengan di daerah kutub. Sehingga ketika suhu permukaan laut di daerah tropis tinggi, maka akan terbentuk pusat tekanan rendah yang dapat memicu terjadinya siklon tropis yang akan dimulai dengan adanya gangguan tropis lalu depresi tropis, badai tropis dan selanjutnya akan terjadi siklon tropis (Emanuel, 1988).
Indonesia merupakan daerah tropis yang wilayahnya terletak di antara dua samudera yaitu Samudera Pasifik dan Samudera Hindia serta di kelilingi oleh lautan. Akibat dari letak wilayah ini, maka dapat dikatakan bahwa keadaan cuaca di wilayah Indonesia sangat di pengaruhi oleh keadaan dinamika atmosfer di sekitarnya. Kondisi cuaca di suatu daerah selain dipengaruh oleh kondisi dinamika atmosfer secara lokal dapat juga di pengaruhi oleh kondisi dinamika atmosfer di wilayah lain, baik itu dalam skala global, skala meso maupun skala mikro. Siklon tropis merupakan salah satu fenomena atmosfer yang terjadi dalam skala meso (Radjab, 2011).
Siklon tropis merupakan badai yang sangat besar dengan radius rata-rata mencapai 150 hingga 200 km. Siklon tropis ini terbentuk di atas lautan luas yang umumnya memiliki suhu permukaan air laut yang hangat lebih dari 26,5o C. Pembentukan siklon tropis secara umum terjadi di daerah tropis yang memiliki lintang rendah antara 10o dan 20o LU/LS dari equator. Hal ini disebabkan oleh gaya corioli yang semakin kecil menuju equator (Tjasyono, 1991). Meskipun siklon tropis tidak terbentuk di equator, namun wilayah ini bisa terkena dampak secara tidak langsung dari keberadaan siklon tropis tersebut. Dampak tidak langsung yang dihasilkan berupa daerah pumpunan angin yang mengakibatkan terbentuknya lebih banyak awan-awan konvektif yang dapat menyebabkan hujan.
Analisis pengaruh siklon tropis sangat penting untuk dilakukan. Khususnya pada kondisi dinamika atmosfer yang mempengaruhi intensitas curah hujan di suatu wilayah. Oleh karena itu penulisan ini akan memfokuskan pada penelitian tentang pengaruh siklon tropis terhadap kondisi dinamika atmosfer di suatu wilayah. Maka dalam penelitian ini, penulis mengambil wilayah Gorontalo sebagai tempat penelitian. Dengan mengamati kejadian siklon tropis yang terjadi di Samudera Pasifik Barat Laut, maka akan di analisis pengaruh siklon tropis terhadap dinamika atmosfer di wilayah Gorontalo. Dan analisis ini memanfaatkan data citra satelit dan data observasi sebagai verifikasi dalam menganalisis pengaruh siklon tropis di Samudera Pasifik Barat Laut.
2.
DATA DAN METODE
Analisis penelitian ini bersifat deskriptif berdasarkan studi kasus serta analisis dari dampak siklon tropis di Gorontalo.
Data dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Melakukan pengumpulan data reanalysis yang di download dari ECMWF, dimana yang di ambil data votisitas relative, vertical velocity, dan data divergensi masing-masing pada lapisan 925 mb, 850 mb, 700 mb, 500 mb dan 200 mb pada jam 00.00 UTC.
b. Mendownload data citra satelit untuk melihat pergerakan siklon tropis dari tahap tumbuh hingga tahap punah. Serta menentukan letak posisi dan jarak dari Siklon Tropis.
c. Mengumpulkan data observasi berupa data synoptik yang diperoleh dari Stasiun Meteorologi Gorontalo dan data pos hujan yang ada di beberapa wilayah di Gorontalo.
Dalam penelitian ini digunakan analisis pada pola dinamika atmosfer dengan melihat 3 parameter cuaca yaitu divergensi, vortisitas relative dan vertical velocity. Setelah melakukan analisis terhadap dampak siklon tropis di Gorontalo, kemudian dilakukan verifikasi dengan menggunakan data citra satelit dan data observasi berupa data curah hujan di beberapa titik di wilayah Gorontalo. Sehingga dari hasil secara keseluruhan dapat
diketahui dampaknya terhadap kondisi cuaca di wilayah Gorontalo.
Berikut adalah diagram alir penelitian :
Gambar 1. Diagram alir
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Siklon Tropis Haiyan
a. Tahap TumbuhPada tanggal 4 November 2013 di wilayah Samudera Pasifik Barat Laut terdeteksi adanya pertumbuhan Badai Tropis yaitu Siklon Tropis Haiyan. Dimana posisi Siklon Tropis berada pada 6.10 LU – 153.30 BT dan kecepatan angin maksimum mencapai 63 km/jam dengan arah pergerakan ke barat menuju Philipina. Sedangkan wilayah Gorontalo merupakan salah satu wilayah yang dekat dengan Philipina, sehingga itu dapat di analisis dampak dari siklon tropis dengan melihat perubahan dari pola dinamika atmosfer. b. Tahap Matang
Pada tanggal 7 November 2013 kondisi Siklon Tropis Haiyan memasuki tahap matang. Dimana posisi Siklon Tropis berada pada 7.60 LU - 1380 BT dengan kecepatan angin maksimum 162 km/jam
dan pada kondisi ini mata siklon telah terbentuk. Sehingga pada saat itu wilayah Philipina mengalami kondisi cuaca buruk karena berada dekat dengan kejadian Siklon Tropis Haiyan. Sedangkan wilayah Gorontalo dapat di analisis dampak dengan melihat pola dinamika atmosfer.
c. Tahap Punah
Pada tanggal 11 November 2013 kondisi Siklon Tropis Haiyan memasuki tahap punah. Dimana posisi Siklon Tropis berada pada 16.50 LU – 110.30 BT dengan kecepatan angin maksimum 114 km/jam dan pada kondisi ini mata siklon sudah tidak terlihat dan Siklon Tropis Haiyan sudah menjauhi wilayah Philipina. Selain itu tekanan udara di sekitar Siklon Tropis Haiyan mulai naik secara bertahap. Sehingga pada saat itu juga wilayah Gorontalo tetap di analisis dampak perubahan yang terjadi dengan melihat pola dinamika atmosfer.
Tabel 1. Hasil Analisis Dampak Siklon Tropis Haiyan Di Gorontalo
3.2 Siklon Tropis Vongfong a. Tahap Tumbuh
Pada tanggal 5 Oktober 2014 di wilayah Samudera Pasifik Barat Laut terdeteksi adanya pertumbuhan Badai Tropis yaitu Siklon Tropis Vongfong. Dimana posisi Siklon Tropis berada pada 15.10 LU – 143.30 BT dan kecepatan angin maksimum mencapai 46 km/jam dengan arah pergerakan dari Selatan menuju ke Barat Philipina. Sedangkan wilayah Gorontalo merupakan salah satu wilayah yang dekat dengan Philipina, sehingga itu dapat di analisis dampak dari siklon tropis dengan melihat perubahan dari pola dinamika atmosfer.
b. Tahap Matang
Pada tanggal 8 Oktober 2014 kondisi Siklon Tropis Vongfong memasuki tahap matang. Dimana posisi Siklon Tropis berada pada 160 LU- 1320 BT dengan kecepatan angin maksimum 287 km/jam dan pada kondisi ini mata siklon telah terbentuk. Sehingga pada saat itu wilayah Philipina mengalami kondisi cuaca buruk karena berada dekat dengan kejadian Siklon Tropis Vongfong. Sedangkan wilayah Gorontalo dapat di analisis dampak dengan melihat pola dinamika atmosfer.
c. Tahap Punah
Pada tanggal 12 Oktober 2014 kondisi Siklon Tropis Vongfong memasuki tahap punah. Dimana posisi Siklon Tropis berada pada 240 LU - 1320 BT dengan kecepatan angin maksimum 128 km/jam dan pada kondisi ini mata siklon sudah tidak terlihat dan Siklon Tropis Vongfong sudah menjauhi wilayah Philipina menuju Daratan Jepang. Selain itu tekanan udara di sekitar Siklon Tropis Vongfong mulai naik secara bertahap. Sehingga pada saat itu juga wilayah Gorontalo tetap di analisis dampak perubahan yang terjadi dengan melihat pola dinamika atmosfer.
Tabel 2. Hasil Analisis Dampak Siklon Tropis Vongfong Di Gorontalo
4. KESIMPULAN
Dari hasil analisis yang telah dilakukan pada penelitian ini, maka dapat di simpulkan bahwa:
a. Parameter dinamika atmosfer pada periode siklus hidup Siklon Tropis Haiyan dan Siklon Tropis Vongfong mengalami sedikit perbedaan. Pada periode siklus hidup Siklon Tropis Haiyan, parameter dinamika atmosfer mengalami perubahan sehingga mempengaruhi kondisi cuaca di Gorontalo. Hal ini dibuktikan dari kejadian hujan di beberapa wilayah di Gorontalo dengan intensitas sangat ringan hingga lebat. Sedangkan pada periode siklus hidup Siklon Tropis Vongfong, parameter dinamika atmosfer di Gorontalo tidak mengalami perubahan. Hal ini pun terlihat dari kondisi cuaca di Gorontalo.
b. Selain parameter dinamika atmosfer ada faktor lain yang mempengaruhi kondisi ini. Faktor tersebut dalah posisi jarak serta kekuatan dari Siklon Tropis Haiyan dan Siklon Tropis Vongfong. Sehingga berdampak pada perubahan pola dinamika atmosfer di gorontalo.
Penelitian ini bersifat single cyclone analysis dengan menggunakan 3 (tiga) parameter siklon tropis. Dengan melihat kondisi dinamis serta posisi jarak dan kekuatannya, siklon tropis yang tumbuh di wilayah Samudera Pasifik Barat Laut dapat digunakan sebagai acuan oleh observer dan forecaster dalam memprakirakan cuaca di wilayah Gorontalo.
DAFTAR PUSTAKA
Byers, H.R., 1944.General meteorology, Mc. Graw Hill Book Company, New York, Toronto, London.
Emanuel, K.A. 1988. Toward a general theory of hurricanes. American Scientist,76: 370-379.
Endriani, Zenita, 2015. Analisis pertumbuhan Siklon Tropis Rusty di dekat Equator (studi kasus Siklon Tropis Haiyan dan Vamei di BBU dan Siklon Tropis Victoria dan Kirrily di BBS). Skripsi Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Desember 2015. Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Jakarta.
Fachri R, A., 2011. Kolam Hangat di Samudera Pasifik Bagian Barat Laut dan Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan Siklon Tropis. Tesis. Universitas Indonesia, Agustus 2011. Universitas Indonesia, Depok. Gray, W.M. 1968. Tropical Cyclone
Genesis. Atmospheric Science Paper Departement of Atmospheric Science Colorado State University. 234.
Holland, G. J., 1993: “Ready Reckoner.” Chapter 9, Global Guide to Tropical Cyclone Forecasting, WMO/TC-No. 560.
Landsea, C. W., 2000: “El Niňo-Southern Oscillation and the seasonal predictability of tropical cyclone” El Niňo and the Southern Oscillation : Multiscale Variability and Global and Regional Impacts, edited by H.F. Diaz and V. Markgraf. Pp. 149-181. Margareth T, Yenny, 2015. Analisis Siklon
Tropis Rusty dan pengaruhnya terhadap curah hujan di Kota Waingapu (studi kasus tanggal 21-28 Februari 2013). Skripsi Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Desember 2015. Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Jakarta.
Meylita S, Carolina, 2015. Siklon Tropis di Samudera Pasifik Barat LAut dan dampaknya terhadap curah hujan di Balikpapan, Tanjung Selor, dan Tarakan tahun 2014. Skripsi Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Desember 2015. Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Jakarta.
Ohoimas, NN Ummul Choir, 2011. Pergerakan Siklon Tropis dan Dampaknya terhadap Curah Hujan di Indonesia Bagian Selatan (Studi Kasus Wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara). Tugas Akhir Institut Teknologi Bandung, Maret 2011. Institut Teknologi Bandung.
Zakir, A. dan M.K. Khotimah. 2006. Badai dan Pengaruhnya Terhadap Cuaca Burukdi Indonesia. Dalam meteo.bmkg.go.id/arsippdf/Badai Tropis.doc.
Zakir, Ahmad., Widada Sulistya dan Mia Khusnul Khotimah., 2010. Perspektif Operasional Cuaca Tropis. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Jakarta.
http://weather.is.kochi-u.ac.jp/ di akses tanggal 26 Juli 2016
http://www.ecmwf.int/ di akses tanggal 11 Februari 2016
http://www.meted.ucar.edu/tropical/ http://www.slideshare.net/thomasjugablegur/