STABILITAS KIMIA
:
MEMPERTAHANKAN KEUTUHAN KIMIAWI DAN POTENSI ZAT AKTIF YANG TERTERA PADA ETIKET
DALAM BATASAN SPESIFIKASI
• Laju Reaksi : dinyatakan dalam term
pengurangan konsentrasi reaktan (- dc/dt) atau penambahan konsentrasi produk (+dx/dt) per satuan waktu. Dimensinya : mol liter-1 detik –1
• Orde Reaksi : jumlah atom atau molekul yang terlibat dalam reaksi yang konsentrasinya
menentukan laju reaksi. Molekularita : jumlah molekul yang terlibat dalam reaksi elementer • Orde 0-1-2 dan cara menentukan orde reaksi • Kondisi Penyimpanan : Pengaruh suhu dan
faktor lain thd laju reaksi
• Penguraian dan penstabilan obat • Analisis kestabilan dipercepat
ZERO-ORDER REACTION:
loss in color of a product, suspension
• - dA/dt = k0 re orde 0 ; - dA/dt = k[A] reaksi orde 1 • Integrated between initial absorbance A0 at t0 and At,
the absorbance after t hours : Ao ∫At dA = - k 0 0∫t dt • At – A0 = - k0t • At = A0 – k0t A • t1/2 = ½ A0/k0 • 50 = 100-kot1/2 • kot1/2=50 • t1/2 = 50/k0 t
FIRST-ORDER REACTION
• 2 H2O2 = 2 H2O + O2
• - dC/dt = kC; dC/C = - k dt
• Integrating between C0 at t0 and C at time t, giving : • Co
∫
C dC/C = - k 0∫
t dt • ln C - ln C0 = - k(t-0) ln C = lnC0 – kt log C = log C0 – kt/2.303 • k = 2.303/t log C0/C • C = C0e-kt • C = C0 10-kt/2.303• k = 2.303/t log a/a-x ; k = det-1; t
90 = 0,105/k
C0 ½ C0 Ct t1/2 -dC/dt Time C o n c e n t r a t i o n
Log C
t
SECOND-ORDER REACTION
• A + B produk a b
• -d[A]/dt = -d[B]/dt = k[A][B] • dx/dt = k(a-x)(b-x)
• Jika (A) = (B) maka dx/dt = k(a-x)2
• o
∫
x dx/(a-x)2 = k0
∫
t dt• (1/a-x)-(1/a-0) = kt;1/a-x – 1/a = kt;
(a-a+x)/a(a-x) = kt; x/a(a-x) = kt;k= x/a(a-x) / t
• k = 1/at (x/a-x);1/mol/l.detk .
• k = l mol-1 det-1
x/a(a-x)
t
k Jika [A] = [B]
Jika [A] tidak sama dengan [B]
• Integrasi persamaan laju menghasilkan :
2,303/a-b log b(a-x)/a(b-x) = k t
•
k = 2,303/t(a-b) log b(a-x)/a(b-x)
log b(a-x)/a(b-x)
t
CARA MENENTUKAN ORDE REAKSI
• Dengan mensubstitusikan konsentrasi zat yang diperoleh ke dalam persamaan orde reaksi, bila diperoleh harga k yang relatif konstan berarti reaksi berjalan pada orde tersebut
• Dengan membuat grafik hubungan antara konsentrasi yang diperoleh terhadap t. Jika sesuai dengan salah satu grafik, maka reaksi berjalan pada orde tersebut
- Grafik orde nol : c vs t
- Grafik orde-satu : log c vs t - Grafik orde-dua : 1/c vs t
Lanjutan
• Dengan cara waktu paruh
• Secara umum
: t
1/2= 1/C
n-1• Dilakukan 2 percobaan dengan
konsentrasi yang berbeda, maka
(
t
1/2)
1/(t
1/2)
2= [C
2/C
1]
(n-1)log
(
t
1/2)
1/(t
1/2)
2= (n-1) log C
2/C
1n = log
(
t
1/2)
1/(t
1/2)
2/ log C
2/C
1+
1
KONDISI PENYIMPANAN
• Pengaruh suhu : persamaan Arrhenius • Pengaruh kelembaban
• Pengaruh cahaya • Teori Tabrakan
• Teori Keadaan Transisi • Pengaruh pelarut
• Pengaruh kekuatan ion
• Pengaruh Tetapan Dielektrik
• Pengaruh katalitis :katalitis asam-basa spesifik,katalitis asam-basa umum
PENGARUH SUHU
:
PERSAMAAN ARRHENIUS
• k = A. e-ΔE/RT
• log k = log A – ΔE/2,303 . 1/RT
• k = tetapan laju reaksi • ΔE = energi aktifasi • R = tetapan gas
• T = temperatur
• Laju reaksi akan naik 2-3 kali untuk setiap kenaikan suhu 10oC
• Dengan menentukan harga k pada berbagai suhu dan menggambarkan 1/T vs log k,
diperoleh ΔE dari kemiringan garis dan A dari intersep
• Persamaan Arrhenius tidak berlaku bagi reaksi eksplosif, reaksi enzimatis, reaksi peragian
logk
1/T
PENGARUH KELEMBABAN
:HIDROLISIS OBAT DAN USAHA
PENCEGAHANNYA
Penguraian obat : hidrolisis, oksidasi,
isomerisasi, polimerisasi, dekarboksilasi, absorpsi CO2 dari udara dll
• Hidrolisis: sediaan larutan dalam air • Ester:etilasetat; Amida: prokainamida
hidrolisis molekuler
• Air+ion garam asam/basa lemah
hidrolisis ionik
• Hidrolisis molekuler jauh lebih lambat dp hidrolisis ionik dan irreversibel
pemutusan molekul obat: benzokain, sulfonilamida
LANJUTAN
• Hidrolisis dikatalisis ion H+ atau ion OH-
katalisis asam basa spesifik:
furosemid, prokain
• Hidrolisis dikatalisis spesies asam basa:
katalisis asam basa umum
• Usaha penstabilan:1)menekan harga
tetapan laju penguraian
dan
2)
konsentrasi obat yang akan terurai
PERLINDUNGAN TERHADAP
HIDROLISIS
• Menyesuaikan pH larutan/jenis dapar
pada harga dimana
tetapan laju
reaksinya terkecil
• Metode kompleksasi shg
laju reaksi
turun
• Menekan kelarutan obat shg
konsentrasi obat yang terpapar pada
hidrolisis turun
: suspensi/dispersi obat
yang tidak larut
• Menghilangkan air:dry syrup
PENGARUH CAHAYA:
OKSIDASI OBAT DAN USAHA
PENSTABILANNYA
• Oksidasi: pelepasan suatu elektron dari
molekul/lepasnya
hidrogen(dehidrogenasi)
• Autooksidasi:minyak/lemak tak jenuh
• Radikal bebas reaksi berantai
• Oksidasi dalam fase gas:reaksi ledakan
• Reaksi oksidasi:laju reaksi bergantung
pada konsentrasi molekul pengoksidasi
tetapi tdk bergantung pada konsentrasi
oksigen
PERLINDUNGAN TERHADAP
OKSIDASI
• Thd lemak/minyak:1)hidrogenasi hasil reaksi
2)ganti udara dalam wadah dgn gas inert
3)penambahan antioksidan
• Thd obat2 yang mudah teroksidasi spt vit C,
epinefrin: 1)mengganti udara dengan gas
inert 2)larutan pada pH sesuai 3)pelarut
bebas logam 4)antioksidan 5)menghindari
cahaya 6)menyimpan pada suhu rendah
PENGARUH KEKUATAN ION
Reaksi antar ion :
AZA + BZB (A….B)*(ZA+ZB) produk
Persamaan Debye-Huckel : log γi = - 0,51 zi2 ˙√µ
Ket : A dan B = reaktan Z = muatan
γi = koefisien aktivita ( 0,01 M, 25°C )
µ µ = kekuatan ion
maka dapat ditulis : log γA + γB - γAB* = - 0,51 zA2 √µ - 0,51 z B2 √µ + 0,51 (zA + zB)2 √µ = - 0,51 √µ {zA2 + zB2 – (zA2 + 2zAzB + zB2)} = 0,51 . 2 zAzB √µ = 1,02 zAzB√µ substitusi ke persamaan :
log k = log k0 + log γA + γB - γAB*
maka ; log k = log k0 + 1,02 zAzBõ
pengecualian :
1. jika salah satu reaktan netral (dalam larutan encer), maka zAzB = 0
log k = log k0
1. jika molekul yang bereaksi tidak bermuatan (pelarut dengan µ tertentu), maka
log k = log k0 + bµ
ket ; b = tetapan yang diperoleh dari percobaan
PENGARUH TETAPAN DIELEKTRIK
• Efek konstanta dielektrik terhadap
konstanta laju reaksi ionic yang
diektrapolasikan sampai pengenceran
tidak terbatas, yang pengaruh kekuatan
ionnya adalah nol, sering menjadi
informasi yang diperlukan dalam
pengembangan obat baru. Salah satu
persamaan yang menentukan efek ini
adalah :
PENGARUH TETAPAN DIELEKTRIK
• Ln k = ln kє = ~ - NZ AZ B e 2 1
RTr‡ є • Dimana :
• kє = konstanta laju reaksi dalam medium dengan konstanta dielektrik tidak terbatas • N = bilangan avogadro
• ZAZB = muatan kedua ion • e = satuan muatan listrik
LANJUTAN
• Untuk reaksi antarion dengan muatan
berlawanan , kenaikan konstanta dielektrik
dari pelarut mengakibatkan penurunan
konstanta laju reaksi. Sedangkan untuk
ion-ion dengan muatan yang sama terjadi
sebaliknya , kenaikan konstanta dielektrik
mengakibatkan kenaikan laju reaksi
PENGARUH KATALISIS
TERHADAP TETAPAN LAJU
• Laju reaksi sering dipengaruhi oleh adanya katalis
• Contoh : Hidrolisis sukrosa dalam air
• Suhu kamar lama (bisa beberapa bulan) • Namun jika hidrolisis dilakukan dalam
suasana asam (penaikkan konsentrasi ion
hidrogen), reaksi akan berlangsung lebih cepat • - Katalis : suatu zat yang dapat
mempengaruhi kecepatan reaksi tanpa ikut berubah secara kimia pada akhir reaksi
PENGURAIAN OBAT PADA
SUHU YANG DINAIKKAN
40O 50O 60O 70O KONSENTRASI WAKTU
KURVA ARRHENIUS UNTUK MEMPERKIRAKAN KESTABILAN OBAT PADA SUHU KAMAR
LOG K 1/T X 106 2900 3100 3300 70oC 60oC 50oC 40oC 30oC 25oC 20oC 3500
KONDISI IKLIM DUNIA
Zona Iklim Tempat Suhu rata2
tahunan Kelembab an udara Kondisi Penyimpana n I. Temperate climate/Sedang Eropa Utara, Kanada, Inggris,Rusia < atau = 15oC Tanpa batas 21oC/45%RH II.Mediteranean dan subtropik Eropa Selatan, Jepang. Amerika Serikat 15-22oC Tanpa batas 25oC/60%RH III.Panas dan kering Sahara,Arab Saudi, Australia >22oC <60% 30oC/35%RH IV.Panas dan lembab Afrika Tengah, Indonesia, Filipina >22oC < atau = 60% 30oC/70%RH
SOAL 1
• Obat aspirin dalam sediaan cair mengandung 325 mg/5 ml atau 6.5 g100 ml
• KELARUTAN ASPIRIN PD 25Oc 0.33 g/100 ML.
pH 6
• Laju reaksi dlm lar orde 1, k = 4.5 x 10 –6 detik-1
• Hitung k orde 0, t90 RO 0, t90 RO 1 • ko = k [aspirin dlm lar]= 4,5 x 10 –6 x 0,33g/100 ml = 1.485 x 10 –6 g/100 ml.detik-1 • [A] = [Ao] – kot • 0.9[Ao] = [Ao] – kot90 • kot90 = 0,1[Ao]
SOAL 2
K1 orde 1= 2x10
-7det
-1, ampisilin pada 35
oC
dan pH 5,8. Solubility ampisilin 1,1g/100 ml.
Dibuat suspensi mengandung 125 mg
ampisilin/5 ml, atau 2,5 g/100 ml.
a) ko=k[ampisilin]
b) Berapa t
90(shelf life)suspensi pada 35
oC
Soal 3
• Penguraian katalitis orde 1 dari H
2O
2dpt
diikuti dengan mengukur volume oksigen
yang dibebaskan. Volume H
2O
2yang
masih ada setelah 65 menit adalah 9,60
ml . Volume awal 57,90 ml. a) Hitung k b)
Berapa H
2O
2yang tinggal setelah 25 menit
• k = 2,303/t. log a / a-x = 0,027 ment
-1• H
2O
2yang tinggal setelah 25 menit:29,02
Soal 4
• Larutan obat mengandung 500 unit ketika
dibuat. Setelah 40 hari, dilakukan analisis
kadar ternyata konsentrasinya tinggal 300
unit. Bila reaksi penguraian berjalan pada
orde 1, berapa lama obat akan terurai
sampai konsentrasi tinggal setengah dari
konsentrasi awal ?
• k = 2,303/t log a / a-x = 0,012 /hari
• t1/2 = 57,7/hari
Soal 5
• Penyabunan etil asetat pada 25oC
• Etilasetat + NaOH → Naasetat + alkohol
• Konsentrasi awal dari etil asetat dan NaOH
sama2 0,01000 M. Perubahan konsentrasi alkali (x) setelah 20 menit adalah 0,000566 mol/liter. Hitung a) konstanta laju reaksi b) waktu paruh reaksi
• k = 1/at . [x/a-x] = 0,299 l/mol .menit-1
Soal 6
• A→B mengikuti orde 1. Uji kestabilan dipercepat pada 50oC, 60oC dan 70oC, hitung t90, t1/2, ∆E, A
Waktu (jam) Konsentrasi pd
50oC Konsentr. Pd 60oC Konsent. Pd 70oC 0 0,5 M -0,3010 0,5M 0,5M 10 0,49 -0,3098 0,48 0,45 30 0,47 -0,3279 0,46 0,43 60 0,43 -0,3665 0,42 0,38 90 0,40 -0,3979 0,37 0,30 120 0,35 --0,4559 0,32 0,25