Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics) Vol. 5 No. 2, Januari 2021. hal. 140-150 URL: http://jurnal.unma.ac.id/index.php/th
Naskah masuk:2020-01-19 Naskah diperbaiki:2020-04-09 Naskah diterima: 2020-07-13
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ATI BERBANTUAN QUESTION CARD
TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA
EFFECT OF ATI LEARNING MODEL ASSOCIATION CARD ABOUT
UNDERSTANDING MATHEMATICAL CONCEPT
Dian Pangestuti
1, Netriwati
2, Novian Riskiana Dewi
3123UIN Raden Intan Lampung, Jl. Letkol H. Endro Suratmin, Kecamatan Sukarame, Bandar Lampung, 35131, Indonesia
*E-mail: dianpangestuti01@gmail.com
Hp: 081368918235
ABSTRAK
Pemahaman konsep matematika adalah kemampuan memahami konsep matematika, fakta yang diketahuinya, menjelaskan kembali konsep agar mudah dipahami. Penelitian yang di lakukan di SMP Negeri 2 Buay Madang Timur bertujuan untuk menganalisa pengaruh penerapan model pembelajaran ATI berbantuan dengan media question card terhadap pemahaman konsep matematika. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan metode Quasy Eksperiment Design. Populasi dalam penelitian ini yaitu peserta didik kelas VII SMP Negeri 2 Buay Madang Timur dengan teknik Simple Random Sampling didapat sampelnya yaitu kelas VIIC sebagai kelas eksperimen dan VIID sebagai kelas kontrol. Kelompok pertama yaitu kelompok eksperimen yang akan di beri perlakuan dengan model pembelajaran ATI (Aptitude Treatment Interaction) berbantuan Question Card. Kelompok kedua yaitu kelompok kontrol yang diberi perlakuan dengan pembelajaran konvensional. Teknik pengumpulan data pada penelitian yang dilakukan yang pertama adalah observasi untuk melihat keadaan peserta didik di sekolah tersebut, tes untuk melihat serta mengukur tingkat kemampuan pemahaman konsep matematis, dan wawancara untuk mengetahui proses pembelajaran selama ini. Hasil uji anova dua jalan sel tak sama dengan menggunakan microsoft excel diperoleh hasil bahwa nilai signifikansi 0,05 diperoleh hasil bahwa 𝐹𝑎= 9,650 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙= 4,020 sehingga 𝐻0𝐴 ditolak. Berdasarkan kajian teori dan perhitungan analisis dapat disimpulkan bahwa: Terdapat pengaruh model pembelajaran ATI (Aptitude Treatment Intercation) berbantuan media question card terhadap pemahaman konsep matematika.
kata kunci : ati, pemahaman konsep, question card
ABSTRACT
Understanding of mathematical concepts is the ability to understand mathematical concepts, the facts that they know, to explain the concept again so that it is easy to understand. Research conducted at SMP Negeri 2 Buay Madang Timur aims to analyze the effect of the application of the ATI learning model assisted by question card media on understanding mathematical concepts. The method used in this research is quantitative research with the Quasy Experiment Design method. The population in this study were students of class VII SMP Negeri 2 Buay Madang Timur with the simple random sampling technique. The samples were obtained, namely class VIIC as the experimental class and VIID as the control class. The first group is the experimental group that will be treated with the ATI (Aptitude Treatment Interaction) learning model assisted with Question Cards. The second group is the control group which is treated with conventional learning. The data collection technique in the first research conducted was observation to see the condition of students in the school, tests to see and measure the level of understanding of mathematical concepts, and interviews to determine the learning process so far. The results of the two-way ANOVA test using Microsoft Excel show that the significance value of 0,05 shows that 𝐹𝑎= 9,650 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙= 4,020 so
Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics) Vol. 5 No. 2, Januari 2021. hal. 140-150 URL: http://jurnal.unma.ac.id/index.php/th
Naskah masuk:2020-01-19 Naskah diperbaiki:2020-04-09 Naskah diterima: 2020-07-13 that 𝐻0𝐴 is rejected. Based on theoretical studies and analysis calculations, it can be concluded that: There
is an effect of the ATI (Aptitude Treatment Intercation) learning model assisted by question card media on understanding mathematical concepts.
Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics) Vol. 5 No. 1, Juli. hal. 1-12 URL: http://jurnal.unma.ac.id/index.php/th
Naskah masuk:2020-01-19 Naskah diperbaiki:2020-04-09 Naskah diterima: 2020-07-13 1. PENDAHULUAN
Pendidikan hal yang tidak dapat dilepas dari kehidupan manusia sebab proses pembelajaran yang terus berlangsung yang mencakup segala lingkungan dan sepanjang hidup [1], [2]. Kualitas dari suatu negara dapat diukur dengan mutu pendidikan [3] – [6]. Semakin baik kualitas pendidikan di suatu negara maka semakin baik pula mutu dan kualitas sumber daya manusia yang dapat diciptakan [6] [7]. Maka dari itu setiap negara akan melakukan berbagai cara untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di negaranya. Seiring dengan perkembangan teknoologi, ilmu matematika murni di manfaatkan untuk diterapkan di berbagai ilmu pengetahuan dan untuk mengembangkan teknologi mutakhir [8]-[10]. Sehingga pembelajaran matematika perlu diajarkan sejak dini agar teknologi-teknologi untuk masa depan dapat dikuasai. Oleh karena itu, menjadi salah satu pelajaran yang penting mulai dari pendidikan dasar sampai jenjang pendidikan tinggi [11].
Mengingat begitu pentingnya ilmu matematika bagi kehidupan setiap individu, maka setiap individu wajib mempelajari ilmu matematika. Ilmu matematika diajarkan saat masih anak-anak hingga dewasa, namun realita menunjukan sebagian besar peserta didik kesulitan dalam mempelajari ilmu matematika [12] [11]. Salah satu faktor yang menyebabkan peserta didik kesulitan memahami materi matematika pada saat proses pembelajaran adalah kurang menariknya proses pembelajaran tersebut [13] Peserta didik kesulitan dalam mempelajari dan memahami
konsep-konsep matematika. Dikarnakan
Kemampuan peserta didik dalam
memahami konsep-konsep matematika itu berbeda-beda [14] [15].
Salah satu model pembelajaran yang dapat mendorong peserta didik berperan aktif sehingga dapat meningkatkan
kemampuan penguasaan konsep
matematis, dan mengubah pola pikir peserta didik agar termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran adalah
dengan menggunakan model
pembelajaran ATI [16] [17]. Model pembelajaran ATI ini secara umum adalah model pembelajaran yang berisikan sejumlah strategi pembelajaran (treatment) yang efektif digunakan untuk peserta didik sesuai dengan perbedaan dari masing-masing kemampuannya [18]-[20]. Diharapkan dengan menerapkan
model pembelajaran ATI dapat
meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematis oleh peserta didik itu sendiri.
Pemahaman konsep peserta didik ditunjukan ketika peserta didik dapat
memaparkan atau mengemukakan
pikirannya dalam bentuk bahasa [21]. ATI (Aptitude Treatment Interaction) suatu model pembelajaran yang
mencakup konsep-konsep yang
digunakan untuk peserta didik sesuai dengan kemampuan masing-masing [22] [23]. Untuk mengetahui perlakuan untuk peserta didik melalui bakat atau kemampuan peserrta didik tersebut agar terciptanya pembelajaran yang cocok dan optimal [24]. ATI merujuk pada keterkaitan tindakan atau perilaku masing-masing peserta didik dengan potensi yang dimilikinya, karena potensi atau kemampuan peserta didik (aptitude) menggambarkan karakteristik peserta didik [25]. Sehingga apabila seorang guru memberikan perlakuan (treatment)
kepada peserta didik pada saat proses pembelajaran itu sesuai maka diharapkan proses pembelajaran akan mencapai keberhasilan [26].
Question card atau disebut juga kartu
pertanyaan merupakan salah satu jenis permainan yang digunakan dalam pembelajaran. Kartu soal berupa kartu pertanyaan-pertanyaan yang akan dibagikan kepada semua peserta didik
Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics) Vol. 5 No. 1, Juli. hal. 1-12 URL: http://jurnal.unma.ac.id/index.php/th
Naskah masuk:2020-01-19 Naskah diperbaiki:2020-04-09 Naskah diterima: 2020-07-13 atau kelompok [27]-[29], sehingga peserta
didik yang memperoleh kartu pertanyaan tersebut akan tertarik serta berusaha
sebaik mungkin untuk dapat
menyelesaikan pertanyaan yang terdapat pada media question card tersebut [30][31]. Karna Pemahaman merupakan suatu proses yang membuat seseorang mampu
menggambarkan sesuatu, dapat
memberikan contoh serta memberikan penjelasan yang lebih luas dan lebih kreatif [32] [33]. Maka Peserta didik harus memahami terlebih dahulu aturan-aturan yang relevan yang didasarkan pada konsep-konsep yang diperoleh ketika hendak memecahkan masalah [34]
Adapun suatu proses yang
menjadikan atau menstimulus individu untuk melakukan sesuatu kearah kegiatan tertentu [35]. Secara garis besar dorongan dari dalam diri manusia atau kemauan individu untuk melakukan suatu aktivitas dengan merujuk kesuatu tujuan. Adapun penelitian sejenis dengan penelitian
sebelumnya Pendekatan Aptitude
Treatment Interaction Pada Efektivitas Pembelajaran matematika (ATI) Terhadap Hasil Belajar Siswa [25]. Dan model pembelajaran Kooperatif Tipe SETS
(Science Environment Technology And Society) Berbantuan Media Question Card
oleh [31]
2. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan metode Quasy Eksperiment Design. Kelompok pertama yaitu kelompok eksperimen yang akan di beri perlakuan dengan model pembelajaran ATI (Aptitude
Treatment Interaction) berbantuan Question Card. Kelompok kedua yaitu kelompok
kontrol yang di beri perlakuan menggunakan model konvensional. Desain faktorial 2x3 merupakan rancangan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini. Model pembelajaran ATI (Aptitude Treatment
Interaction) berbantuan question card,
motivasi belajar peserta didik adalah variabel bebas dan pemahaman konsep matematik peserta didik adalah variabel terikat. Pada kelas pertama peneliti menerapkan model pembelajaran ATI
(Aptitude Treatment Interaction)
berbantuan dengan media question card. Sedangkan dikelas kedua peneliti
menerapkan model pembelajaran
konvensional. Pada tes akhir, kedua sampel akan diberikan soal tes dengan soal-soal yang telah diuji cobakan. Hasil data yang diperoleh kemudian akan dianalisis berdasarkan kaidah statistik.
Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh peserta didik kelas VII semester genap SMP Negeri 2 Buay Madang Timur tahun ajaran 2019/2020 yang terdiri dari 4 kelas yaitu kelas VII.A, VII.B, VII.C dan VII.D Teknik acak kelas dengan cara undian digunakan untuk pengambilan sampel pada penelitian ini. Teknik pengumpulan data pada penelitian yang dilakukan Tes untuk melihat serta mengukur tingkat
kemampuan pemahaman konsep
matematis, Wawancara, Observasi. Analisis data merupakan langkah yang paling penting dalam penelitian
kuantitatif. Untuk memperoleh
kesimpulan yang tepat, maka harus melakukan analisis data yang benar dan tepat. Dalam penelitian ini, teknis analisis data yang digunakan peneliti adalah uji statistik untuk menganalisis data-data yang diperoleh. Uji normalitas jenis uji
liliefors. uji homogenitas. Uji homogenitas
uji Bartlett Berdasarkan rancangan penelitian yang sudah dituliskan sebelumnya, apabila data yang diujikan telah memenuhi uji pra syarat, maka penelitian ini menggunakan analisis variansi dua jalan sel tak sama.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini diadakan oleh peneliti di SMP Negeri 2 Buay Madang Timur
Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics) Vol. 5 No. 1, Juli. hal. 1-12 URL: http://jurnal.unma.ac.id/index.php/th
Naskah masuk:2020-01-19 Naskah diperbaiki:2020-04-09 Naskah diterima: 2020-07-13 pada peserta didik kelas VII sebanyak dua
kelas yakni kelas eksperimen dan kelas kontrol. Untuk kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan model pembelajaran ATI (Aptitude Treatment
Interaction) berbantuan Question Card
kemudian untuk kelas kontrol diberikan
perlakuan model pembelajaran
konvensional. Selanjutnya setelah penelitian selesai, peneliti memperoleh data-data untuk dianalisis berupa tes
pemahaman konsep matematika.
Sebelumnya peneliti melakukan analisis data tes dan angket hasil uji coba. Uji coba kedua instrumen tersebut diperoleh berdasasarkan percobaan pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 2 Buay Madang Timur.
Pengambilan data tes dilakukan setelah proses pembelajaran selesai untuk mengetahui kemampuan pemahaman konsep matematika peserta didik. Data hasil tes disajikan dalam tabel berikut: Tabel 1.
Deskripsi Data Amatan
Tes Kemampuan Pemahaman konsep matematika Kelas 𝑿𝒎𝒂𝒙 𝑿𝒎𝒊𝒏 Ukuran Tendensi Sentral Ukuran Variansi Kelompok 𝑿̅ Me Mo R S Ekspe 100 55 73,7 73,75 72,5 45 8,99 kontrol 87,5 42,5 65,4 66,25 72,5 45 11,3
Tabel 1 menunjukan bahwa
didapatkan nilai teritinggi 𝑋𝑚𝑎𝑘𝑠 pada kelas eksperimen yaitu 100, dan nilai terendah (𝑋𝑚𝑎𝑘𝑠) 55. Rata-rata pada kelas eksperimen adalah 73,667, dengan nilai tengah (median) 73,75, nilai yang sering muncul (modus) 72,5, serta rentang nilai (R) 45, dan simpangan baku 8,996. Kemudian, pada kelas kontrol didapatkan nilai tertinggi (𝑋𝑚𝑎𝑘𝑠 ) 87,5, dan nilai terendah (𝑋𝑚𝑖𝑛) 42,5. Rata-rata pada kelas eksperimen adalah 65,417, dengan nilai tengah (median) 66,25, nilai yang sering muncul (modus) 72,5, serta rentang nilai (R) 45, dan simpangan baku 11,335.
Data tes yang terkumpul kemudian dihitung dan dianalisis guna menjawab hipotesis penelitian. Uji hipotesis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah uji hipotesis anava dua jalan sel tak sama. Sebelum dilaksanakan uji anava terlebih dahulu dilaksanakan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Peneliti menggunakan uji anava dua jalan sel tak sama dalam melakukan uji hipotesis. Karena menggunakan sampel yang setiap selnya berbeda yaitu dua variabel bebas (model pembelajaran) dan satu variabel terikat (kemampuan pemahaman konsep matematika). Uji anava digunakan untuk mengetahui tingkat signifikan efek dan interaksi antara dua variabel bebas dan satu
variabel terikat. Hasil dari
perhitungannya sebagai berikut: Tabel 2.
Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama Sumber JK Dk RK 𝑭𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 𝑭𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 Pembelajaran (A) 335,089 1 335,089 9,650 4,02 Interaksi (AB) 63,680 2 31,840 0,91 7 3,17
Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics) Vol. 5 No. 1, Juli. hal. 1-12 URL: http://jurnal.unma.ac.id/index.php/th
Naskah masuk:2020-01-19 Naskah diperbaiki:2020-04-09 Naskah diterima: 2020-07-13
Galat 1875,169 54 34,725 - -
Berdasarkan Tabel 2 hasil analisis disimpulkan sebagai berikut:
𝐹𝑎= 9,650 dengan taraf signifikansi 5% atau 0,05 diperoleh 𝐹(0,05;1;54) = 4,020 sehingga 𝐹𝑎> 𝐹(0,05;1;54) yang menunjukkan bahwa 𝐻0𝐴 ditolak yang berarti terdapat pengaruh model pembelajaran ATI berbantuan media
question card terhadap kemampuan
pemahaman konsep matematika. 𝐹𝑎𝑏= 0,917 dengan taraf signifikansi 0.05 diperoleh 𝐹(0,05;2;59)= 3,168 sehingga 𝐹𝑏< 𝐹(0,05;2;59) yang menunjukkan bahwa 𝐻0𝐴𝐵 diterima yang berarti tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran ATI berbantuan media
question card dan motivasi belajar terhadap
kemampuan pemahaman konsep
matematika. Penelitian ini hanya terdapat dua model pembelajaran, sehingga untuk antar baris tidak perlu dilakukan komperasi pasca anava.
Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis, maka berikut adalah
pembahasan perhitungan dengan
menggunakan analisis variansi dua jalan sel tak sama dihasilkan hipotesis yang pertama, bahwa terdapat perbedaan pengaruh antara model pembelajaran dengan kemampuan pemahaman konsep matematika. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran ATI (Aptitude Treatment Interaction) berbantuan media question card dan pembelajaran konvensional terhadap kemampuan pemahaman konsep matematika peserta didik, hal tersebut ditunjukkan 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔> 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 bahwa H0A ditolak. Selain melakukan uji anava, peneliti juga melakukan uji komperasi ganda didapat bahwa rerata yang didapat dari perlakuan
dengan menggunakan model
pembelajaran ATI (Aptitude Treatment
Interaction) berbantuan media question card
lebih baik dari pada perlakuan dengan
menggunakan model pembelajaran konvensional. Maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemahaman konsep matematika yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran ATI
(Aptitude Treatment Interaction)
berbantuan media question card lebih baik dari pada yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional.
Tahapan-tahapan model
pembelajaran ATI (Aptitude Treatment
Interaction) sebagai berikut :
Gambar 1.
Tahapam Pembelajaran ATI
Gambar 1 menunjukan bahwa proses pembelajaran yang berlangsung di SMP Negeri 2 Buay Madang Timur dengan menggunakan model pembelajaran ATI
(Aptitude Treatment Interaction)
berbantuan media question card, peserta didik tampak lebih semangat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas. Saat kegiatan belajar mengajar berlangsung peserta didik terlihat lebih antusias dan aktif dalam mengikuti pelajaran, peserta didik dapat berdiskusi dengan teman kelompoknya serta dapat saling bertukar pendapat untuk mendapatkan kesimpulan dari materi yang diajarkan. Guru hanya memberikan pengawasan kepada peserta didik. Pada saat pembelajaran, guru memberikan soal pertanyaan yang disajikan dalam media
question card dan dibagikan kepada setiap
kelompok. Kelompok yang sudah mendapatkan jawaban dari soal
Treatment Awal Pengelompokan Peserta Didik Memberikan Perlakuan (Treatment) Achiement-Test
Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics) Vol. 5 No. 1, Juli. hal. 1-12 URL: http://jurnal.unma.ac.id/index.php/th
Naskah masuk:2020-01-19 Naskah diperbaiki:2020-04-09 Naskah diterima: 2020-07-13 pertanyaan yang diberikan menuliskan
jawabannya di papan tulis kemudian dijelaskan menurut bahasa mereka. Dengan kegiatan ini peserta didik dapat saling berinteraksi antar peserta didik yang lainnya untuk menjelaskan kembali konsep yang terdapat dalam soal yang telah disampaikan. Sehingga peserta didik
dalam kelas tersebut mampu
menyelesaikan soal yang diberikan guru dengan langkah-langkah yang tepat.
Pembelajaran konvensional adalah pembelajaran tradisional yang identik dengan metode ceramah, karena metode ini digunakan dalam proses pembelajaran di SMP Negeri 2 Buay Madang Timur. Kegiatan diskusi dan pemberian tugas hanya diberikan pada materi-materi tertentu. Peserta didik pada kelas kontrol
yang diajarkan dengan model
pembelajaran konvensional terlihat kurang bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal tersebut terlihat saat pembelajaran akan dimulai peserta didik masih ada yang terlambat masuk
kelas dan belum menyiapkan
perlengkapan alat tulis dan buku. Saat pembelajaran berlangsung siswa terlihat lebih pasif dan kurang antusias untuk mengikuti pembelajaran dikarenakan hanya mendengar, menyimak serta mencatat materi yang telah disampaikan oleh peneliti
Sehingga dapat ditarik kesimpulan yang sesuai dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa peserta didik yang mendapatkan pembelajaran dengan model pembelajaran ATI berbantuan media question card memiliki kemampuan pemahaman konsep matematika lebih baik daripada peserta didik yang mendapatkan pembelajaran konvensional. Hipotesis kedua terdapat pengaruh yang
signifikan terhadap kemampuan
pemahaman konsep matematika peserta didik. Motivasi yang dimiliki peserta didik terhadap pembelajaran matematika ternyata memiliki pegaruh terhadap hasil
tes yang diberikan. Hal tersebut dapat terlihat berdasarkan hasil dari tes
kemampuan pemahaman konsep
matematika yang telah diberikan pada akhir perlakuan pembelajaran. Peserta didik yang memperoleh nilai tinggi pada hasil tes, ternyata peserta didik yang memiliki semangat yang tinggi pada saat pembelajaran matematika berlangsung.
Hasil perhitungan yang didapat pada analisis variansi dua jalan sel tak sama, mendapatkan nilai Fhitung > Ftabel yang
menyatakan bahwa H0B ditolak, yang
berarti terdapat pengaruh kemampuan pemahaman konsep matematika peserta
didik yang menggunakan model
pembelajaran ATI berbantuan media
question card. Hal ini menunjukkan bahwa
pada pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran ATI berbantuan media question card dan peserta didik yang belajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional.
Berdasarkan perhitungan didapatkan kesimpulan bahwa tidak terdapat interaksi antara perlakuan pembelajaran
terhadap kemampuan pemahaman
konsep matematika peserta didik dikarenakan Fhitung < Ftabel yang
menjelaskan bahwa H0AB diterima, yang
artinya tidak terdapat perbedaan pengaruh antara perlakuan pembelajaran
terhadap kemampuan pemahaman
konsep matematika peserta didik. Ketidak sesuaian hasil penelitian ini dengan teori yang ada, dikarenakan kemungkinan dalam pengisian angket yang tidak jujur. Hal tersebut dapat berpengaruh terhadap hasil data yang tidak sesuai dengan teori, yang seharusnya terdapat interaksi antara
model pembelajaran terhadap
kemampuan pemahaman konsep
matematika peserta didik.
Adapun hasil penelitian terdahulu yang sebanding dengan penelitian ini, Perangkat pembelajaran matematika dengan pendekatan ATI pada sub materi
Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics) Vol. 5 No. 1, Juli. hal. 1-12 URL: http://jurnal.unma.ac.id/index.php/th
Naskah masuk:2020-01-19 Naskah diperbaiki:2020-04-09 Naskah diterima: 2020-07-13 luas permukaan bangun tabung dan
kerucut yang diterdiri dari RPP dan LKK mendapatkan hasil yang optimal.
Sehingga dapat memenuhi batas
ketuntasan individual dan klasikal, sehingga hasil belajar peserta didik dapat dikatakan telah memenuhi kriteria efektif
[25]. Serta Penggunaan model
pembelajaran ATI (Aptitude Treatment
Interaction) memberikan pengaruh 38,3%
dalam meningkatkan hasil bealajar beserta didik pada materi struktur atom [26]. Dan adanya pengaruh peningkatan hasil
belajar peserta didik dengan
menggunakan model pembelajaran
Kooperatif Tipe SETS (Science Environment
Technology And Society) Berbantuan Media Question Card [31].
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh mengenai model pembelajaran ATI didapatkan bahwa: Terdapat pengaruh model pembelajaran ATI
(Aptitude Treatment Intercation) berbantuan
media question card terhadap kemampuan pemahaman konsep matematika. Tidak terdapat interaksi antara perlakuan model pembelajaran dan pemahaman konsep
matematika terhadap kemampuan
pemahaman konsep matematika. 5. SARAN
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, penulis menyarankan hal–hal sebagai berikut: Salah satunya dapat mengaplikasikan model pembelajaran ATI
(Aptitude Treatment Interaction) berbantuan
media question card guna meningkatkan
kemampuan pemahaman konsep
matematika peserta didik. disarankan dapat memperhatikan peserta didik. Diharapkan untuk dapat melihat bagaimanakah kemampuan–kemampuan matematika lainnya yang dimiliki peserta didik dengan mengaplikasikan model pembelajaran ATI (Aptitude Treatment
Interaction) pada pokok bahasan lainnya.
6. UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Netriwati, M. Pd, dan Ibu
Novian Riskiana Dewi selaku
pembimbing yang telah banyak
memberikan masukan serta saran sehingga jurnal ini dapat diselesaikan dengan baik.
7. DAFTAR PUSTAKA
[1] Mudyahardjo, R. (2013). Pengantar
Pendiidkan Sebuah Studi Awal Tentang Dasar-Dasar Pendidikan Pada Umumnya dan Pendidikan di Indonesia.
Rajawali Pers.
[2] Rikarno, R. (2015). Film Dokumenter Sebagai Sumber Belajar Siswa.
Ekspresi Seni: Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Karya Seni, 17(1), 129–149
[3] Fitrah, M. (2017). Peran kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan. Jurnal Penjaminan Mutu,
3(1), 31–42.
[4] Harapan, E. (2017). Visi Kepala Sekolah Sebagai Penggerak Mutu
Pendidikan. JMKSP (Jurnal
Manajemen, Kepemimpinan, Dan Supervisi Pendidikan), 1(2).
[5] Winarsih, S. (2017). Kebijakan dan
Implementasi Manajemen
Pendidikan Tinggi dalam
Meningkatkan Mutu Pendidikan.
Cendekia: Jurnal Kependidikan Dan Kemasyarakatan, 15(2), 51–66.
[6] Abidin, Z., & El Walida, S. (2017). Pengembangan E-Modul Interaktif Berbasis Case (Creative, Active, Systematic, Effective) Sebagai Alternatif Media Pembelajaran Geometri Transformasi untuk Mendukung Kemandirian Belajar dan Kompetensi Mahasiswa.
[7] Kusmawati, A. (2020). Pengendalian Mutu Tenaga Pendidik Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Timur. DedikasI,
Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics) Vol. 5 No. 1, Juli. hal. 1-12 URL: http://jurnal.unma.ac.id/index.php/th
Naskah masuk:2020-01-19 Naskah diperbaiki:2020-04-09 Naskah diterima: 2020-07-13 [8] Agustini, K. (2013). Pengaruh
Penggunaan Simulasi Binary Tree Berbasis Cai Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Diskrit Mahasiswa Jurusan PTI Undiksha. JPI
(Jurnal Pendidikan Indonesia), 2(1).
[9] Hasanah, U. N., Thahir, A., Komaruddin, K., & Rahmahwaty, R. (2019). MURDER Learning and Self Efficacy Models: Impact on Mathematical Reflective Thingking Ability. Journal for the Education of
Gifted Young Scientists, 7(4), 1123– 1135.
[10] Supatmono, C. (2009). Matematika
Asyik. PT Grasindo.
[11] Netriwati. (2016). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Berdasarkan Teori Polya Ditinjau dari Pengetahuan Awal Mahasiswa IAIN Raden Intan Lampung. Al-Jabar: Jurnal Pendidikan
Matematika, Vol. 7, No. 2, 181–190.
[12] Agustyaningrum, N. (2011). Implementasi model pembelajaran
learning cycle 5E untuk
meningkatkan kemampuan
komunikasi matematis siswa kelas IX B SMP Negeri 2 Sleman. Seminar
Nasional Matematika Dan Pendidikan Matematika, 377.
[13] Bintari, S. H., & Martuti, N. K. T. (2012). Pembelajaran Materi Virus
Menggunakan Media Kartu
Bergambar di SMA Negeri 2 Wonosobo. Journal of Biology Education, 1(2).
[14] Hidayat, T. (2019). Analisis Kesalahan Konsep dan Kesalahan Prosedur Dalam Menyelesaikan Soal Bangun Ruang Sisi Datar. Jurnal Equation:
Teori Dan Penelitian Pendidikan Matematika, 2(2), 105–115.
[15] Kesumawati, N. (2008). Pemahaman
Konsep Matematik dalam
Pembelajaran Matematika. Semnas
Matematika Dan Pendidikan
Matematika, 2, 231–234.
[16] Erniati, E., Wahyono, U., & Nurjannah, N. (n.d.). Perbandingan Hasil Belajar Fisika antara Model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) dengan Model Pembelajaran Student Teams Achievment Division (STAD) pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1
Ampana Kota. JPFT (Jurnal
Pendidikan Fisika Tadulako Online), 2(1), 8–13.
[17] Saregar, A., Diani, R., & Kholid, R. (2017). Efektivitas penerapan model pembelajaran ATI (Aptitude Treatment Interaction) dan model pembelajaran TAI (Team Assisted Individualy): Dampak terhadap hasil belajar fisika siswa. Jurnal Pendidikan
Fisika Dan Keilmuan (JPFK), 3(1), 28– 35.
[18] Inda, D. H. (2017). Keefektifan Model Aptitude Treatment Interaction dalam Meningkatkan Hasil Belajar dan Kepercayaan Diri. Prosiding. Dalam:, Seminar Matematika Dan
Pendidikan Matematika UNY.
[19] Nuraini, O., Ainy, C., & Suprapti, E.
(2016). Penerapan Model
Pembelajaran Aptitude Treatment
Interaction (ATI) untuk
Meningkatkan Hasil Belajarn Siswa pada Materi Luas Permukaan Kubus dan Balok Kelas VIII SMP Mardi Putera Surabaya. MUST: Journal of
Mathematics Education, Science and Technology, 1(1), 86–104.
[20] Pamungkas, Y., & Afriansyah, E. A. (2017). Aptitude Treatment Interaction terhadap Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa. Jurnal
Pendidikan Matematika RAFA, 3(1), 122–130.
[21] Kusyanti, R. N. T. (2013). Pemahaman konsep siswa setelah menggunakan media pembelajaran animasi fisika yang tidak sesuai fisika. Berkala Fisika Indonesia, 5(1), 20- [22] Ariasa, K. M. (2018). Pengaruh Model
Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics) Vol. 5 No. 1, Juli. hal. 1-12 URL: http://jurnal.unma.ac.id/index.php/th
Naskah masuk:2020-01-19 Naskah diperbaiki:2020-04-09 Naskah diterima: 2020-07-13 Ati Berbantuan Media Audio Visual
Terhadap Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas V SD. Indonesian Journal Of
Educational Research and Review, 1(1).
[23] Yannidah, N. (2013). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika
dengan Pendekatan Aptitude
Treatment Interaction pada
Efektivitas Pembelajaran Matematika.
Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo, 1(1), 1–12.
[24] Yu-chu Yeh, & Chun Fu Lin. (2015). Aptitude-Treatment Interactions during Creativity Training in E-Learning: How Meaning-Making, Self-Regulation, and Knowledge Management Influence Creativity.
Edecational Technology & Society, Vol. 18 No.1, 119–131.
[25] Novi Yannidah, Lambang Kurniawan, & Aunillah. (2013). Pengembanagan Perangkat Pembelajaran Matematika
Dengan Pendekatan Aptitude
Treatment Interaction pada
Efektivitas Pembelajaran Matematika.
Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo, Vol. 1 No. 1.
[26] Ade Hermawan, Eny Enawaty, & Erlina. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Struktur Atom.
Vol. 3 No. 1.
[27] Aprilia, R. R. (2020). Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Pai) Di Kelas Vii Mts Ma’arif
Nu 1 Ajibarang Kabupaten
Banyumas. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Raushan Fikr, 9(1), 75–92.
[28] Gelis Juliandini, & Zainuddin Muchtar. (2018). The Differences Of Chemical Learning Outcomes Using Students Work Sheet And Question
Cards With NHT Type Of
Cooperative Models In Salt Hydrolysis. Jurnal Pendidikan Kimia
Universitas Negeri Medan, Vol. 10 N0. 3, 424–427.
[29] Sun’iyah, S. L. (2020). Media Pembelajaran Daring Berorientasi Evaluasi Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Pai Di Tingkat Pendidikan Dasar. Dar El-Ilmi: Jurnal Studi
Keagamaan, Pendidikan Dan Humaniora, 7(1), 1–18
[30] Susanti, F., Ayub, S., & Taufik, M. (2017). Perbedaan hasil belajar fisika melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together (nht) berbantuan kartu soal dengan model pembelajaran direct instruction di sman 7 mataram tahun ajaran 2015/2016. Jurnal Pendidikan
Fisika Dan Teknologi, 2(4), 147–153.
[31] Wirati, N. A., I Wyn. Sujana, & I.G.A. Agung Sri Asri. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
SETS (Science Environment
Technology And Society) Berbantuan Media Question Card Terhadap Hasil Belajar IPS Kelas V SD Gugus VI Mengwi Tahun Ajaran 2013/2014.
Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD, Vol. 2 No. 1.
[32] Ismayani, R. M. (2017). Kreativitas dalam Pembelajaran Literasi Teks Sastra. Semantik, 2(2), 67–86.
[33] Waluya, B. (2008). Penggunaan Model Pembelajaran Generatif untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa pada Konsep Geografi. Jurnal Pendidikan Geografi FPIPS UPI, 2(1), 1–9.
[34] Willis Dahar, R. (2011). Teori-Teori
Belajar dan Pembelajaran. Erlangga
[35] Arends, R. I. (2007). Learning to teach (7. ed). McGraw-Hill.