• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN ALGORITMA METODE MECD DAN METODE RUNGE-KUTTA UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN DIFERENSIAL BERDERAJAT DUA YANG BERSISTEM BESAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERBANDINGAN ALGORITMA METODE MECD DAN METODE RUNGE-KUTTA UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN DIFERENSIAL BERDERAJAT DUA YANG BERSISTEM BESAR"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN ALGORITMA METODE MECD DAN METODE RUNGE-KUTTA UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN DIFERENSIAL

BERDERAJAT DUA YANG BERSISTEM BESAR

Supriyono dan Tetsuhiko Miyoshi

ABSTRACT ID990000014 COMPOSITION BETWEEN MECD AND RUNGE-KUTTA ALGORITHM METHODE FOR LARGE SYSTEM OF SECOND ORDER DIFFERENTIAL EQUATIONS. MECD Method and Runge-Kutta Method for Large System of Second Order Ordinary Differential Equations in comparing algorithm. The paper introduce'a extrapolation method used for solving the large system of second Order Ordinary differential equation. We call this method the Modified Extrapolated Central Difference (MECD) method. For the accuracy and efficiency MECD method, we compare the method with 4-th order Runge-Kutta method.

The comparison results show that, this method has almost the same accuracy as the 4-th order Runge-Kutta method, but the computation time is about half of Runge-Kutta. The MECD was declared by the author and Tetsuhiko Miyoshi of the Dept. Applied Science Yamaguchi University Japan.

ABSTRAK

PERBANDINGAN ALGORITMA METODE MECD DAN METODE RUNGE-KUTTA UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN DIFERENSIAL BERDERAJAT DUA YANG BERSISTEM BESAR. Metode MECD dan Metode Runge-Kutta untuk menyelesaikan persamaan diferensial berderajat dua yang bersistem besar dalam perbandingan algoritma. Dalam makalah ini kami ingin memperkenalkan suatu metode ekstrapolasi yang digunakan untuk menyelesaikan persamaan diferensial berderajat dua yang bersistem besar. Metode ini kami namakan Metode Modified Extrapolated Central Difference (MECD). Untuk menguji keakuratan dan efisiensi kami bandingkan metode ini dengan metode Runge-Kutta yang berderajat empat.

Dari perbandingan tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat akurasi metode ini sama dengan tingkat akurasi metode Runge-Kutta, tetapi waktu komputasinya dapat mendekati setengahnya. Metode MECD ini adalah hasil penemuan penulis dengan Tetsuhiko Miyoshi (.Dept. Applied Science Yamaguchi University Japan)

PENDAHULUAN

Persamaan deferensial berderajat dua yang bersistem besar

(2)

dengan M,C,K dan f (t) masing-masing adalah matriks massa, matriks peredam, matriks kekakuan dan vektor beban simpul merupakan suatu persamaan gerak yang dihasilkan oleh suatu struktur yang bergerak secara dinamis. Reaktor nuklir di dalam pembuatan rancang bangunnya pasti memperhatikan analisa struktur dinamisnya. Oleh karena itu perlu dicari suatu metode yang akurat dan efisien guna menyelesaikan persamaan gerak dinamis di atas.

Dalam perkembangannya banyak metode numerik yang sering digunakan oleh para praktisi maupun para peneliti. Metode ini misalnya Metode Newmark [4] atau metode Runge-Kutta [5].

Guna menambah kontribusi metode penyelesaian persamaan deferensial berderajat dua yang bersistem besar di atas, kami ingin memperkenalkan suatu metode hasil penelitian kami yang kami namakan metode Modified Extrapolated Central Difference (MECD) [7], [8].

Untuk menguji keakuratan dan efisiensi metode MECD ini, dalam makalah ini kami membandingkannya dengan metode standar, yaitu metode Runge-Kutta berderajat 4. Dalam hal ini kami akan membandingkan algoritma dan hasil perhitungan.

Metode MECD

Gagasan dari proses esktrapolasi, secara sederhana telah ditulis pada [1] dan [3] serta secara lengkap telah kami uraikan di [6]. Misalkan suatu metode satu langkah untuk menyelesaikan masalah harga awal. Ambil At sebagai besaran ukuran langkah, maka pendekatan ekstrapolasinya dapat ditulis menjadi

2> (2)

Karena dalam makalah ini pada persamaan (1.1) unsur peredam kami abaikan, maka persamaan (1.1) menjadi

My" + Ky = f(t) (3) Dengan mengasumsikan sisi kanan dari persamaan (3) adalah nol dan A = - M"1 K ,

(3)

Berbekal persamaan (2) dan metode Newmark atau metode Central Difference (CD) berikut

fv.=

(5) sebagai penyelesaian dari (4) dimana ZO = y'(0), maka hasilnya adalah metode extrapolated Central Difference (ECD) berikut:

+ X AtAp

2

)

(6) Jika A adalah suatu matriks dengan ukuran yang besar, maka pada (6) akan muncul persoalan perkalian matriks dan vektor pada Ay0) Ap0, Api dan Ap2. Oleh karena itu

(4)

Po =

p, =y

o

+XAt

2

Ay

0

+KAtz

o q, =

P

2

=P,+XAt

2

Ap,

q

0

=z

o

+KAtAy

o

+KAtAy,

q

2

= q, + X AtAp, + X AtAy,

(7)

Pada algoritma (7), perkalian matriks dan vektor hanya muncul pada Api dan Ayb

sebab Ayo masih tersimpan di memori komputer pada langkah sebelumnya. Sedangkan Ap0 dan Ap2 kami ganti dengan Ay|. Karena nilai dari p0 dan p2

mendekati nilai yi. Algoritma (7) di atas kami namakan Metode Modified Extrapolated Control Difference (MECD).

Proses CD menjadi ECD dan ECD menjadi MECD secara detail telah kami uraikan pada [8]. Dalam [8] telah kami buktikan pula tingkat keakuratan dan stabilitas dari metode MECD. Stabilitas metode MECD merupakan pengembangan dari stabilitas CD seperti pada [2]. Secara umum metode MECD dapat ditulis sebagai

+/

m

At

5

A

i

Metode Runge-Kutta

(5)

K

sj UtAy

0

J

+

v V

ysu

(8) Dari algoritma (8) nampak ada 4 buah perkalian matriks dan vektor, yaitu Ayi, Ar0,

Arj dan Ar2.

GALAT PEMOTONGAN DARI METODE MECD dan METODE RUNGE-KUTTA

Dalam makalah kami [8], telah kami buktikan teori galat pemotongan lokal (local truncation error) dari metode MECD, yaitu :

y, = y(At)

z, = y ' ( A t ) + O ( A t5

Metode Runge-Kutta pun mempunyai galat pemotongan lokal seperti (9) di atas. (9)

(6)

CONTOH PERHITUNGAN

Untuk membentuk persamaan (3) menjadi suatu persamaan diferensial berderajat dua yang bersistim besar, kami membuat suatu simulasi elemen hingga pada suatu material yang terbuat dari suatu bidang datar dengan konfigurasi dan idealisasi elemen hingga seperti gambar 1.

Bidang datar ini kami tetapkan konstanta mekanik sebagai berikut:

- Modulus Young's [GPa] = 206 - Rasio Poisson = 0,3 - Density [kg/m3] = 7,85 x 103 / / / / y1 y" / / / > y / / y / / / > / / / /* / / / y1 / / / / / y y / / y y1 / / /1 V y / y ' y / 7 * y \? / y / / ft / y * y f / / / / y *? ? y 7 7 7 7 7 7 7 y Y 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 77 7 7 7 7 />? 7 7 77 7 7 7 7

Gambar 1. Idealisasi elemen hingga

K dan M pada persamaan (3) kami peroleh dengan menggunakan prosedur metode elemen hingga pada material gambar 1. Sedangkan f(t) pada sisi kanan (3) yang merupakan gaya eksternal adalah hasil pembalikan dari persamaan (3) dengan nilai y (y—>, yT) kami asumsikan sebagai berikut:

[y_ = 0,0005Y(l + xXsinO.lt + 0,1 sin t

[y

t

=0,0005Y(4-X)(sin0,lt + 0,lsint)

(X, Y) adalah koordinat dari masing-masing simpul material gambar 1. Sehingga kebalikan dari persamaan (3) adalah :

(7)

Dari hasil perhitungan secara numeris nilai pendekatan y dan nilai asusmsi y persamaan (10) maka dapat dihasilkan besarnya galat mutlak dengan rumus

error =

max y pendekatan - yasumsi

max

y asumsi

Dengan menentukan nilai error pada titik P—>, maka dapat ditampilkan nilai error dari metode MECD dan metode Runge-Kutta pada Tabel 1.

Tabel 1. Error pada titik P—>

MECD Runge-Kutta

Error 4,59x10-4 4,60x10-4

Sebagai catatan, pada prosedur metode elemen hingga semua titik simpul material gambar 1. pada posisi terbawah adalah tetap. Proses komputasi numerik menggunakan komputer EWS Sun Sparc II dengan bahasa Fortran dobel presisi dan banyaknya langkah adalah 600 langkah. Menurut perhitungan besarnya waktu komputasi seperti Tabel 2.

Tabel 2. Waktu komputasi

MECD Runge-Kutta

Waktu Eksekusi 139,20 detik 271,89 detik

KESIMPULAN dan PENUTUP

1. Dengan melihat galat pemotongan lokal, maka wajar sekaii jika hasil perhitungan numeris seperti yang tertera pada Tabel 1. menunjukkan bahwa keakuratan metode MECD sama dengan metode Runge-Kutta.

2. Dari proses komputasi ini, porsi yang terbesar dalam pemakaian waktu komputasi adalah proses perkalian matriks dan vektor, sehingga cocok sekaii antara analisa algoritma (7) dan analisa algorkma (8) dengan hasil perhitungan numeris seperti Tabel 2. Sebab pada (7) dalam 1 langkah terjadi 2 x proses perkalian matriks dan vektor, yaitu Ap, dan Ay,, sedangkan pada (8) terjadi 4 x , yaitu Ay0, Ar,, Ar2 dan

Ar3. Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode MECD lebih efisien jika

(8)

Dalam teori analisa numeris, metode dianggap layak dipakai jika memenuhi 3 syarat, yaitu akurat, efisien dan algoritmanya mudah. Karena metode MECD sudah memenuhi ketiga syarat di atas, maka metode MECD layak dipakai untuk menyelesaikan persoalan persamaan gerak pada suatu struktur yang dinamis. Dalam pengembangannya contoh material pada gambar 1. dapat dikembangkan pada perencanaan reaktor nuklir.

DAFTAR PUSTAKA

1. R. BULISH, and J. STOER, "Numerical Treatment of ODE's by Extrapolation Methods", Numerische Mathematik., 8 (1966a), pp. 1-13.

2. H. FUJII, "Finite Element Galerkin Method for Fixed Initial - Boundary Value Problems in Elasticity Theory", Center for Numerical Analysis, The University of Texas of Austin, 1971.

3. D.S. JOICE, "Survey of Extrapolation Processes in Numerical Analysis", SIAM Review, Vol. 13, No. 4 (1971), pp. 435 - 490.

4. J. LANGER, M. LASZTORM and SALEH EL-SAYED EL-BAGALATY, "Postintegration Methods for Numerical Integration on Non Linear Dynamic Equation of Motion", International Journal for Numerical Methods in Engineering, Vol. 33, (1992), pp. 889 - 905.

5. R.P. MATTIONE, and I.N. KATZ, "A Patitioned Parallel Runge-Kutta Method for Weakly Copuled Ordinary Differential Equations", International Journal for Numerical Methods in Engineering, Vol. 12, (1978), pp. 267 - 278.

6. SUPRIYONO, "Metode Extrapolasi untuk Menyelesaikan secara Numerik Persamaan Gerak Dinamis yang mempunyai sistim yang Besar - Bagian I: Teori Dasar dan Algoritma", Proceeding Third Scientific Meeting Indonesian Atomic Energy Student in Japan Atom 94, Tokyo Institute of Technology, 3 (1994). pp. 247-254.

7. SUPRIYONO and T. MIYOSHI, "On a Modified, Extrapolated Central Difference Scheme for Initial Value Problems of Second Order Ordinary Differential

(9)

8. SUPRIYONO and T. MIYOSHI, "Modified, Extrapolated Central Difference Solutions to Large Systems of Ordinary Differential Equations", Japan Journal of Industrial and Applied Mathematics, Vol. 12, 3 October 1995, pp. 439-455.

(10)

DISKUSI

ASEP JUARNA

1. Komparasi MECD dengan ERK orde-4 nampaknya tidak seimbang. Bagaimana komparasi MECD dengan IRK dengan orde yang sama?

2. Sehubungan dengan stabilitas ERK yang lebih baik dari pada MECD, apakah ada pembenaran matematisnya?

SUPRIYONO

1. Belum dilakukan komparasi antara MECD dengan IRK.

2. Local truncation Error (LTE)dari MECD adalah: y, = y (to + At) + O (At5)

z, = y' (to + At) + O (At5)

memberikan hasil yang sama dengan LTE pada metode Runge-Kutta.

AMIR RUSLI

Disebutkan bahwa komputasi MECD sama dengan setengah dari Runge-Kutta. Bahasa apa yang digunakan dan apakah sudah bebas dari semua error?

SUPRIYONO

Referensi

Dokumen terkait

beliefs merged “and he saw – like Yeats – a somewhat priestly mission for himself as an Irish author.”35 The excuse for their final falling out was Sold: A Comedy of Real Life in

Berdasarkan hasil penghitungan diketahui nilai rata-rata hasil tes akhir (setelah uji coba pembelajaran dengan menerapkan lingkungan sekolah dan metode karyawisata

Tujuan “Go Green Sungaibeliung” adalah agar kelurahan Sungaibeliung menjadi kawasan destinasi wisata hijau dan produktif, dalam artian area yang hijau, nyaman,

• Pasien memiliki salah satu atau lebih dari tiga kelainan pengelihatan, seperti miopia (rabun jauh), astigmatism (penglihatan kabur yang disebabkan oleh kornea

Mutan dengan perlakuan awal 15 + 15 Gy + 14 ppm AI, yang di- tanam pada larutan bebas AI, menunjukkan perbedaan yang sangat nyata bila dibandingkan dengan Sentani normal

a.) Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan toko online / website penjualan UD. Pendowo Jati menjadi lebih sempurna dengan penambahan konten-konten yang lebih

Hal tersebut sejalan dengan pendapat Saydam dalam Kadarisman (2013, hal.186) yang menyatakan pengawasan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk megembalikan pelaksanaan

Hasil statistik deskriptif pada penelitian ini menunjukkan hasil bahwa 79 sampel laporan tahunan perusahaan meunjukkan hasil bahwa tingkat pengungkapan tanggung