PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang Latar Belakang
Dalam setiap inventarisasi hutan tertentu dapat diberikan tekanan pada Dalam setiap inventarisasi hutan tertentu dapat diberikan tekanan pada suatu atau beberapa masalah tersebut, bergantung pada arah tujuan, tetapi untuk suatu atau beberapa masalah tersebut, bergantung pada arah tujuan, tetapi untuk suatu penilaian yang menyeluruh terhadap suatu areal hutan dan terutama dengan suatu penilaian yang menyeluruh terhadap suatu areal hutan dan terutama dengan maksud untuk mengelolanya berdasarkan asas lestari, semua elemen itu harus maksud untuk mengelolanya berdasarkan asas lestari, semua elemen itu harus dikuasai.
dikuasai.
Tinggi pohon merupakan salah satu karakteristik pohon yang mempunyai Tinggi pohon merupakan salah satu karakteristik pohon yang mempunyai arti penting dalam penafsiran hasil hutan. Tinggi pohon adalah jarak tegak antara arti penting dalam penafsiran hasil hutan. Tinggi pohon adalah jarak tegak antara pu
puncancak k pohpohon on terhterhadaadap p perpermukmukaan aan tantanah. ah. PenPengukgukurauran n tintinggi ggi pohpohon on dapdapatat dilakukan pada ketinggian tertentu dari batang. Pengukuran yang baik dilakukan dilakukan pada ketinggian tertentu dari batang. Pengukuran yang baik dilakukan ad
adalalah ah popohohon-n-popohohon n yayang ng tetelalah h diditetebabang ng dadan n popohohon-n-popohohon n yayang ng beberdrdiriiri,, khususnya untuk penaksiran yang berhubungan dengan Volume.
khususnya untuk penaksiran yang berhubungan dengan Volume.
Ada berbagai macam alat untuk mengukur tinggi pohon, dimana Ada berbagai macam alat untuk mengukur tinggi pohon, dimana masing-masing alat memiliki kekurangan dan kelebihan dalam penggunaannya. Alat yang masing alat memiliki kekurangan dan kelebihan dalam penggunaannya. Alat yang digunakan dalam praktiku
digunakan dalam praktikum pengukuran tinggm pengukuran tingggi pohon adalah hgi pohon adalah haga aga hypsometer,hypsometer, clinometer, walking stick dan christeenmeter.
clinometer, walking stick dan christeenmeter. Mis
Misalnalnya ya daldalam am penpengukgukurauran n tintinggi ggi dan dan panpanjanjang g tegtegakaakan n pohpohon. on. ParParaa inventore harus menyamakan persepsi tentang tinggi total, tinggi batang, tinggi inventore harus menyamakan persepsi tentang tinggi total, tinggi batang, tinggi ka
kayu yu peperdrdagaganangagan n dadan n titingnggi gi kakayu yu tutungnggagak k dadari ri susuatatu u popohohon n yayang ng akakanan diinventarisir.
diinventarisir.
Betapa pentingnya pengukuran tinggi dilaksanakan sebagai karakteristik dari Betapa pentingnya pengukuran tinggi dilaksanakan sebagai karakteristik dari pohon untuk penaksiran volume. Hal inilah yang melatar belakangi dilaksananya pohon untuk penaksiran volume. Hal inilah yang melatar belakangi dilaksananya prak
praktikum pengukutikum pengukuran ran tinggtinggi i pohopohon. n. Dalam kebanyakaDalam kebanyakan n inveninventore tore hutan kayuhutan kayu keras tropika campuran telah ditemukan bahwa adalah lebih efisien menggunakan keras tropika campuran telah ditemukan bahwa adalah lebih efisien menggunakan “tabel volume total” menurut spesies dengan pengukuran dbh dan tinggi pada “tabel volume total” menurut spesies dengan pengukuran dbh dan tinggi pada sem
semua ua pohpohon on dardari i samsampel pel penpeningingkatkatan an daldalam am keckecermermatan atan adaadalah lah keckecil il daldalamam kaitannya dengan konsikuensi tambahan biaya. Pengukuran tinggi pohon berdiri kaitannya dengan konsikuensi tambahan biaya. Pengukuran tinggi pohon berdiri dapat dilakukan secara langsung dapat
dapat dilakukan secara langsung dapat dikerjakan dengan tongkat teleskopik.dikerjakan dengan tongkat teleskopik. Jika kemiringan pohon cukup berat, dalam prakteknya sering dihindari Jika kemiringan pohon cukup berat, dalam prakteknya sering dihindari pengukurannya dan memilih model lain. Suatu kesalahn yang hampir sama bisa pengukurannya dan memilih model lain. Suatu kesalahn yang hampir sama bisa
terjad
terjadinya pada inya pada jenis pohon bertajujenis pohon bertajuk k datar diatas (bentuk payung)datar diatas (bentuk payung). . Dalam hal Dalam hal iniini pengamat akan sulit melihat
pengamat akan sulit melihat puncak-puncak pohon.puncak-puncak pohon.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kesalah-kesalahan dalam Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kesalah-kesalahan dalam pengukuran, antara lain kesalah dalam melihat puncak pohon, pohon yang diukur pengukuran, antara lain kesalah dalam melihat puncak pohon, pohon yang diukur tingginya dalam keadaan tidak tegak, jarak antara pengukuran dan pohon tidak tingginya dalam keadaan tidak tegak, jarak antara pengukuran dan pohon tidak diatas ataupun karena jarak ukur tidak tepat .
diatas ataupun karena jarak ukur tidak tepat .
Tujuan Tujuan
Ad
Adapapun un tutujujuan an dadari ri prprakaktitikukum m ininveventntararisisasasi i huhutatan n yayang ng beberjrjududulul Pengukuran Tinggi Pohon ini adalah sebagai berikut :
Pengukuran Tinggi Pohon ini adalah sebagai berikut : 1.
1. Dapat Dapat membamembandingndingkan kkan kelemahelemahan daan dan ken kelebihlebihan alaan alat ukut ukur.r. 2.
2. DaDapapat ment menggggununakakan alaan alat ukur t ukur yayang beng berbrbededa dalaa dalam mengm mengukukur tinur tinggggii pohon.
pohon. 3.
3. DapDapat menat menententukaukan hasin hasil pengl pengukuukuran poran pohohon.n.
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
Prinsi
Prinsip p pengpengukuraukuran n tinggtinggi, i, instruinstrumen men yang yang digundigunakan akan untuuntuk k pengupengukurankuran ti
tingnggi gi popohohon n yayang ng papaliling ng seseriring ng didipipililih h adadalalah ah hyhypspsomometeeter. r. BaBanynyak ak titipepe pengukuran alat tinggi dan instrumen yang telah dikembangkan, tetapi hanya pengukuran alat tinggi dan instrumen yang telah dikembangkan, tetapi hanya
sed
Prins
Prinsip ip dasar dasar trigotrigonometnometris ris kebankebanyakan yakan serinsering g dijelmdijelmakan akan didaldidalam am hypshypsometeometer r dan kompas klino pengukuran menggunakan haga hypsometer dan kompas klino dan kompas klino pengukuran menggunakan haga hypsometer dan kompas klino lebih tinggi, teliti
lebih tinggi, teliti dan lebih cermat tetapi dan lebih cermat tetapi pengukuran lebih pengukuran lebih memerlukan banyak memerlukan banyak wak
waktu tu dan dan kadkadangang-ka-kadandang g memmemerluerlukan kan jarajarak k yanyang g jaujauh h antantara ara penpengamgamat at dandan pohon (Rahlan, 2004).
pohon (Rahlan, 2004). Dala
Dalam m kebkebanyanyakaakan n invinvententore ore huthutan an kaykayu u kerkeras as trotropikpika a camcampurpuran an telatelahh ditemukan bahwa adalah lebih efisien menggunakan “tabel volume total” menurut ditemukan bahwa adalah lebih efisien menggunakan “tabel volume total” menurut sp
spesiesies dengaes dengan n penpengukgukurauran n dbh dan tingdbh dan tinggi pada gi pada semsemua pohoua pohon n dardari i samsampelpel peningkatan dalam kecermatan adalah kecil dalam kaitannya dengan konsikuensi peningkatan dalam kecermatan adalah kecil dalam kaitannya dengan konsikuensi
tambahan biaya. Pengukuran tinggi pohon berdiri dapat
tambahan biaya. Pengukuran tinggi pohon berdiri dapat dilakukan secara langsungdilakukan secara langsung dapat dikerjakan dengan tongkat teleskopik (Nyysonen, 1961).
dapat dikerjakan dengan tongkat teleskopik (Nyysonen, 1961). Pe
Pengngukukururan an titingnggi gi spspererti ti pepengngukukururan an didiamameteter er atatas as babatatang ng adadalalahah pe
pengngukuukuran ran tak tak lanlangsugsung ng yanyang g dildilakuakukan kan dendengan gan alaalat-alt-alat at optoptik ik (be(berlarlawanwananan dengan dbh yang pada umumnya merupakan pengukuran langsung dan cepat) dan dengan dbh yang pada umumnya merupakan pengukuran langsung dan cepat) dan ko
konsnsikikueuensnsininya ya memememerlrlukukan an babanynyak ak wawaktktu. u. PaPada da wawaktktu u mememimilih lih memetotodada penaksiran volume dalam inventore hutan harus dicek dengan hati-hati apakah penaksiran volume dalam inventore hutan harus dicek dengan hati-hati apakah pengukuran tambahan ini pada semua sampel(atau pada bagian yang signifikan pengukuran tambahan ini pada semua sampel(atau pada bagian yang signifikan
darinya) dapat dipeertanggung jawabkan (Murdawa, 1994). darinya) dapat dipeertanggung jawabkan (Murdawa, 1994).
Pen
Pengukgukurauran n tintinggi ggi dardari i pohpohon-on-pohpohon on terdterdiri iri dardari i jarjarak ak ververtiktikal al sedsedangang pengukuiran panjang dapat dibuat pada bagian-bagian yang sumbunya terpangkal pengukuiran panjang dapat dibuat pada bagian-bagian yang sumbunya terpangkal
dar
dari i bagbagian ian ververtiktikal. al. DapDapat at ditditambambahkahkan, an, tintinggi ggi kaykayu u yanyang g dapdapat at dijdijual ual dapdapatat termasuk beberapa bagian yang cacat dibawah titk yang ditentukan sebagai batas termasuk beberapa bagian yang cacat dibawah titk yang ditentukan sebagai batas atas dari
atas dari kayu yang dapat dijual. Untuk hasil yang kayu yang dapat dijual. Untuk hasil yang akurat pepohakurat pepohonan tidak bolehonan tidak boleh lurus dar
lurus dari 5 i 5 vertikvertikal dan jarak horizoal dan jarak horizontal harus ditntal harus ditentukentukan oleh pita ukur atauan oleh pita ukur atau langkah yang hati-hati (Odum, 1959).
langkah yang hati-hati (Odum, 1959). Tel
Teleskeskop op BitBitterterlich lich jugjuga a dapdapat at dipdipakaakai i untuntuk uk penpengukgukurauran n tintinggi ggi padpadaa um
umumumnynya a dadalalam m huhububungnganannynya a dadalalam m pepengngukukururan an titingnggi gi babatatang ng yayangng peng
pengukuraukurannya nnya didasdidasarkan arkan pada pada teori teori trygotrygonometnometri. ri. PengPengukuraukuran n tinngtinngi i pohopohonn pada umumnya menggunakan salah satu dari dua
pada umumnya menggunakan salah satu dari dua prinsip berikut ini, yaitu:prinsip berikut ini, yaitu: 1.
1. PrinPrinsip gsip geomeometretri atau prii atau prinsinsip segp segitiitiga bagga bagun.un. Al
Alat-at-alalat at yayang ng memengnggugunanakakan n prprisisip ip gegeomometretri i adadalalah ah wawalklkin in ststick ick dadann christenmeter. Adapun dalm perhitungan dengan menggunakan chritemeter christenmeter. Adapun dalm perhitungan dengan menggunakan chritemeter
adalah nilai pengukuran tinggi pohon merupakan nilai yang tertera pada adalah nilai pengukuran tinggi pohon merupakan nilai yang tertera pada christenmeter yang dilihat sejajar dengan gala (alat Bantu), sedangkan pada christenmeter yang dilihat sejajar dengan gala (alat Bantu), sedangkan pada walking stick nilai pengukuran tinggi pohon didapat
walking stick nilai pengukuran tinggi pohon didapat denga rumus:denga rumus:
Tinngi = Fe x 0,1 meter, diman Fe merupakan tinggi pengukuran walking Tinngi = Fe x 0,1 meter, diman Fe merupakan tinggi pengukuran walking stick.
stick. 2.
2. PrinsiPrinsip trp trigonoigonometri metri atau patau prinsip rinsip pengupengukuran kuran sudusudut.t.
Alat ukur tinggi yang mrnggunakan prinsip trigonometri adalah clinometer Alat ukur tinggi yang mrnggunakan prinsip trigonometri adalah clinometer dan haga hypsometer (Simon, 1987)
dan haga hypsometer (Simon, 1987)
Jika kemiringan pohon cukup berat, dalam prakteknya sering dihindari Jika kemiringan pohon cukup berat, dalam prakteknya sering dihindari pengukurannya dan memilih model lain. Suatu kesalahn yang hampir sama bisa pengukurannya dan memilih model lain. Suatu kesalahn yang hampir sama bisa
terjad
terjadinya pada inya pada jenis pohon bertajujenis pohon bertajuk k datar diatas (bentuk payung)datar diatas (bentuk payung). . Dalam hal Dalam hal iniini pengamat akan sulit melihat
pengamat akan sulit melihat puncak-puncak pohon (Osting, 1965).puncak-puncak pohon (Osting, 1965).
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kesalah-kesalahan dalam Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kesalah-kesalahan dalam pengukuran, antara lain kesalah dalam melihat puncak pohon, pohon yang diukur pengukuran, antara lain kesalah dalam melihat puncak pohon, pohon yang diukur tingginya dalam keadaan tidak tegak, jarak antara pengukuran dan pohon tidak tingginya dalam keadaan tidak tegak, jarak antara pengukuran dan pohon tidak diatas ataupun karena jarak ukur tidak tepat (Suwardi, 2002).
diatas ataupun karena jarak ukur tidak tepat (Suwardi, 2002). Pengukuran tinggi dapat diklasifikasikan kedalam : Pengukuran tinggi dapat diklasifikasikan kedalam : a.
a. TiTingnggi gi tototatal l adadalalah ah jajarak vertrak vertikikal al anantartara a papangngkakal l popohohon n dedengnga a pupuncncak ak pohon
pohon b.
b. TinTinggggi i batbatang adalang adalah jarak antaah jarak antara pangkra pangkal pohoal pohon dan n dan perpermukmukaan tajuaan tajuk k yang menyatakan tinggi dari batang utama dari suatu pohon yang bersih yang menyatakan tinggi dari batang utama dari suatu pohon yang bersih c.
c. TinTinggggi kayu perdi kayu perdagaagangangan adalan adalah jarak antah jarak antara pangra pangkal pohkal pohon dan ujuon dan ujungng bagian poh
bagian pohon terbatas on terbatas yang dapat yang dapat digunakandigunakan d.
d. IngInggi tunggi tunggak adagak adalah jaralah jarak antar pangk antar pangkal pohkal pohon dan poson dan posisi dasisi dasar batanar batangg utama dimana pohon yang dipotong dan digunaka (Soegiarto,1994).
utama dimana pohon yang dipotong dan digunaka (Soegiarto,1994).
METODOLOGI
METODOLOGI
Waktu dan Tempat Waktu dan Tempat
Adapun pelaksanaan praktikum yang berjudul “Pengukuran Tinggi Pohon” Adapun pelaksanaan praktikum yang berjudul “Pengukuran Tinggi Pohon” ini dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 01 Maret 2011 yang bertempat di Hutan ini dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 01 Maret 2011 yang bertempat di Hutan Tri Dharma, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Tri Dharma, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Bahan dan Alat Bahan dan Alat
Adapun bahan yang digunakan adalah: Pepohonan hutan tridharma, sebagai Adapun bahan yang digunakan adalah: Pepohonan hutan tridharma, sebagai objek yang akan diukur.
objek yang akan diukur. Adapu
Adapun n alat alat yang digunakayang digunakan n adalahadalah: : ClinoClinometer, untuk meter, untuk mengmengukur tinggiukur tinggi po
pohonhon, , WalWalkinking g StiStick, ck, untuntuk uk menmengukgukur ur tintinggi ggi pohpohon, on, ChrChrististenmenmetereter, , untuntuk uk meng
mengukur tinggi pohon, Pita ukur tinggi pohon, Pita ukurukur, , untuuntuk k jarak antara jarak antara pengupengukur dengan tegakan,kur dengan tegakan, Galah, sebagai alat Bantu dalam mengukur tinggi pohon, Kalkulator, sebagai alat Galah, sebagai alat Bantu dalam mengukur tinggi pohon, Kalkulator, sebagai alat Bantu dalam perhitungan, dan Alat tulis, sebagai alat dalam menuliskan data
Bantu dalam perhitungan, dan Alat tulis, sebagai alat dalam menuliskan data
Prosedur Prosedur
-- DisDisiapiapkan alakan alat-alt-alat ukur tiat ukur tinggnggi yang dii yang digungunakaakan (Walkn (Walking sting stickick,da,dan lain-n lain-lailain)n) -- DitDitententukaukan aren areal yaal yang ang akan dkan dilailaksaksanaknakan kan kegiegiatan atan penpengugukurkuranan
-- DicDicatat hatat hasiasil penl pengukgukurauran dan dn dan dimaimasuksukkan dkan dalaalam tablm table sebae sebagai bgai berikerikut:ut: --N No o PPoohhoonn WWaallkkiinngg Stick Stick Kompas Kompas Clino Clino Kirsten Kirsten Meter Meter T Ttt TTbbcc TTtt TTbbcc TTtt TTbbcc
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Hasil
Hasil yang diperoleh pada praktikum pengukuran tinggi pohon adalah sebagai Hasil yang diperoleh pada praktikum pengukuran tinggi pohon adalah sebagai berikut:
berikut:
Tabel 1. Hasil Pengukuran Tinggi Pohon Pada Hutan
Tabel 1. Hasil Pengukuran Tinggi Pohon Pada Hutan Tridharma USUTridharma USU
No Pohon
No Pohon WWaallkkiinng g SSttiicckk KKoommppaas s CClliinnoo KKiirrsstteen n MMeetteerr T
Tt t ((mm)) TTbbc c ((mm)) TTt t ((mm)) TbTbc c ((mm)) TTt t ((mm)) TTbbc c ((mm)) 1
2 2 3 3 4 4 5 5 6 6 7 7 8 8 9 9 10 10 20,2 20,2 20,3 20,3 23,3 23,3 16,5 16,5 15,7 15,7 16,9 16,9 15,1 15,1 14,3 14,3 15,4 15,4 1,5 1,5 2,5 2,5 4,3 4,3 4 4 8 8 8,2 8,2 6,75 6,75 4,85 4,85 5,3 5,3 21,25 21,25 20,4 20,4 23,75 23,75 16,8 16,8 15,3 15,3 16,8 16,8 15,2 15,2 13,5 13,5 15,2 15,2 4,5 4,5 2,1 2,1 4,3 4,3 4 4 8 8 8,2 8,2 6,75 6,75 4,85 4,85 5,3 5,3 18,5 18,5 20 20 21 21 14 14 13,2 13,2 14,7 14,7 15,1 15,1 13,8 13,8 15,2 15,2 1,5 1,5 2,1 2,1 4,3 4,3 4 4 8 8 8,2 8,2 6,75 6,75 1,8 1,8 5,3 5,3 Grafik Perbedaan Tinggi Pohon
Grafik Perbedaan Tinggi Pohon
Gambar 1. Grafik Tinggi Pohon Gambar 1. Grafik Tinggi Pohon Pembahasan
Pembahasan
Dari proses pengukuran tinggi pohon yang telah
Dari proses pengukuran tinggi pohon yang telah dilakukan di kawasan hutandilakukan di kawasan hutan Tridh
Tridharma arma maka dapat maka dapat diketdiketahui tinggi ahui tinggi masinmasing-masig-masing ng pohopohon. n. DimanDimana a dalamdalam pengukuran yang dilakukan diketahui bahwa tinggi pohon dalam hutan tersebut pengukuran yang dilakukan diketahui bahwa tinggi pohon dalam hutan tersebut
sangat bervariasi. sangat bervariasi.
Dalam
Dalam inveninventarisastarisasi i yang telah yang telah dilakdilakukanukan, , proseproses s pengupengukuran dilakukankuran dilakukan den
dengan gan menmengguggunaknakan an priprinsinsip p geogeometmetri ri atau atau priprinsinsip p segsegitigitiga a banbangun gun dendengangan menggunakan alat uk
menggunakan alat ukur walking stick dan ur walking stick dan christenmeter christenmeter dan prinsip trygodan prinsip trygonometrinometri atau pengukuran sudut dengan menggunakan alat ukur clinometer. Dimana dalam atau pengukuran sudut dengan menggunakan alat ukur clinometer. Dimana dalam pengukuran diperoleh tinggi pohon tertinggi adalah = 23,75 meter dan pohon pengukuran diperoleh tinggi pohon tertinggi adalah = 23,75 meter dan pohon
ter
terpenpendek dek = = 13,13,2 2 metmeter. er. Hal Hal ini ini sessesuai uai dendengan literatgan literature ure SimSimon on (19(1987) 87) yanyangg
Grafik Tinggi Pohon Grafik Tinggi Pohon
0 0 5 5 10 10 15 15 20 20 25 25 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 10 Nomor Pohon Nomor Pohon T T i i n n g g g g P P o o h h o o n n Walking stick Walking stick Kompas klino Kompas klino Kirsten meter Kirsten meter
menyatakan Pengukuran tinngi pohon pada umumnya menggunakan salah satu menyatakan Pengukuran tinngi pohon pada umumnya menggunakan salah satu dari dua prinsip berikut ini, yaitu:
dari dua prinsip berikut ini, yaitu:
1. Prinsip geometri atau prinsip segitiga bagun. 1. Prinsip geometri atau prinsip segitiga bagun.
Al
Alat-at-alalat at yayang ng memengnggugunanakakan n prprisisip ip gegeomometretri i adadalalah ah wawalklkin in ststick ick dadann christenmeter. Adapun dalm perhitungan dengan menggunakan chritemeter christenmeter. Adapun dalm perhitungan dengan menggunakan chritemeter adalah nilai pengukuran tinggi pohon merupakan nilai yang tertera pada adalah nilai pengukuran tinggi pohon merupakan nilai yang tertera pada christenmeter yang dilihat sejajar dengan gala (alat Bantu), sedangkan pada christenmeter yang dilihat sejajar dengan gala (alat Bantu), sedangkan pada walking stick nilai pengukuran tinggi pohon didapat
walking stick nilai pengukuran tinggi pohon didapat denga rumus:denga rumus:
Tinngi = Fe x 0,1 meter, diman Fe merupakan tinggi pengukuran walking Tinngi = Fe x 0,1 meter, diman Fe merupakan tinggi pengukuran walking stick.
stick.
2. Prinsip trigonometri atau
2. Prinsip trigonometri atau prinsip pengukuran sudut.prinsip pengukuran sudut.
Alat ukur tinggi yang mrnggunakan prinsip trigonometri adalah clinometer Alat ukur tinggi yang mrnggunakan prinsip trigonometri adalah clinometer dan haga hypsometer.
dan haga hypsometer.
Untuk alat ukur tinggi pohon dengan prinsip trigonometri di yakini hasil Untuk alat ukur tinggi pohon dengan prinsip trigonometri di yakini hasil pengukuran datanya lebih teliti dan akurat. Hal ini dikarenakan pengukuran tinggi pengukuran datanya lebih teliti dan akurat. Hal ini dikarenakan pengukuran tinggi melalui alat-alat ini dilakukan pengukuran jarak datar yang disesuaikan dengan melalui alat-alat ini dilakukan pengukuran jarak datar yang disesuaikan dengan ko
kondndisisi i lalapapangnganan. . PePengngukukururan an titingnggi gi popohohon n memengnggugunanakakan n kokompmpas as klklininoo merupakan pengukuran yang akurat, sesuai dengan yang dikemukakan Rahlan merupakan pengukuran yang akurat, sesuai dengan yang dikemukakan Rahlan (2004) bahwa Prinsip dasar trigonometris kebanyakan sering dijelmakan didalam (2004) bahwa Prinsip dasar trigonometris kebanyakan sering dijelmakan didalam dan kompas klino pengukuran menggunakan haga hypsometer dan kompas klino dan kompas klino pengukuran menggunakan haga hypsometer dan kompas klino lebih tinggi, teliti
lebih tinggi, teliti dan lebih cermat tetapi dan lebih cermat tetapi pengukuran lebih pengukuran lebih memerlukan banyak memerlukan banyak wak
waktu tu dan dan kadkadangang-ka-kadandang g memmemerluerlukan kan jarajarak k yanyang g jaujauh h antantara ara penpengamgamat at dandan pohon .
pohon .
Kompas klino memiliki kelebihan yaitu lebih akurat, dan mudah di bawa. Kompas klino memiliki kelebihan yaitu lebih akurat, dan mudah di bawa. Kelema
Kelemahannyhannya a yaitu harganya yaitu harganya yang mahal yang mahal dan dan penggpenggunaanunaannya nya membmembutuhkutuhkanan keahlian, hal ini terkait dengan pembacaan skala kompas klino. Kirsten meter keahlian, hal ini terkait dengan pembacaan skala kompas klino. Kirsten meter memiliki kelebihan yaitu harganya murah dan dapat dibuat sendiri, kelemahannya memiliki kelebihan yaitu harganya murah dan dapat dibuat sendiri, kelemahannya yai
yaitu tu kurkurang ang akuakurat rat daldalam am penpengukgukurauran n tintinggi ggi pohpohon. on. WalWalkinking g stistick ck memmemilikilikii kelebihan yaitu mudah dibawa kemana-mana, dan penguunaannya sangat mudah. kelebihan yaitu mudah dibawa kemana-mana, dan penguunaannya sangat mudah. Kelemahan walking stick yaitu data yang diperoleh kurang akurat.
Kelemahan walking stick yaitu data yang diperoleh kurang akurat. Da
Dari ri hahasisil l pepengnguukukuraran n titingnggi gi ppohohon on yayanng g ddipipererololeh eh kikita ta ddapapatat memba
dengan alat-alat yang berbeda-beda. Terdapat perbedaan hasil pengukuran alat dengan alat-alat yang berbeda-beda. Terdapat perbedaan hasil pengukuran alat yang dibuat secara manual seperti christeenmeter dan walking stick menunjukkan yang dibuat secara manual seperti christeenmeter dan walking stick menunjukkan hasil perbedaan jauh dengan meggunakan clinometer. Hal ini di sebabkan tidak hasil perbedaan jauh dengan meggunakan clinometer. Hal ini di sebabkan tidak ada
ada ketketepaepatan tan (pe(pengungukurkuran) an) jarajarak k antantar, ar, kurkurangangnya nya ketketelielitian tian dardari i kedkedua ua alatalat terseb
tersebut, ketepatan membidik. Hal ut, ketepatan membidik. Hal ini ini sesuasesuai i dengadengan n literatliterature ure (Suwa(Suwardi20rdi2002)02) yang menyatakan Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya yang menyatakan Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kesalah-kesalahan dalam pengukuran, antara lain kesalah dalam melihat puncak pohon, kesalahan dalam pengukuran, antara lain kesalah dalam melihat puncak pohon, pohon yang diukur tingginya dalam keadaan tidak tegak, jarak antara pengukuran pohon yang diukur tingginya dalam keadaan tidak tegak, jarak antara pengukuran
dan pohon tidak diatas ataupun karena jarak ukur tidak tepat. dan pohon tidak diatas ataupun karena jarak ukur tidak tepat.
Pada pengukuran tinggi pohon dengan menggunakan walking stick, Kirsten Pada pengukuran tinggi pohon dengan menggunakan walking stick, Kirsten meter, dan kompas klino seringkali terjadi kesalahan pengukuran. Baik karena meter, dan kompas klino seringkali terjadi kesalahan pengukuran. Baik karena kesalahan si pengukur maupun kesalahan alat, kesalahan dalam melihat puncak kesalahan si pengukur maupun kesalahan alat, kesalahan dalam melihat puncak pohon, pohon yang diukur tingginya dalam keadaan tidak tegak. Hal ini sesuai pohon, pohon yang diukur tingginya dalam keadaan tidak tegak. Hal ini sesuai
deng
dengan an pernypernyataan Suwardi (2002) yang ataan Suwardi (2002) yang menyamenyatkan bahwa tkan bahwa Ada beberapa faktor Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kesalah-kesalahan dalam pengukuran, antara lain yang menyebabkan terjadinya kesalah-kesalahan dalam pengukuran, antara lain kes
kesalahalahan an daldalam am melmelihaihat t punpuncak cak pohpohonon, , pohpohon on yanyang g diudiukur kur tintinggigginya nya daldalamam keadaan tidak tegak, jarak antara pengukuran dan pohon tidak diatas ataupun keadaan tidak tegak, jarak antara pengukuran dan pohon tidak diatas ataupun karena jarak ukur tidak tepat.
karena jarak ukur tidak tepat.
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan Kesimpulan
1.
1. PohoPohon tertinn tertinggi adaggi adalah 23,lah 23,75 mete75 meter dan pohr dan pohon tereon terendah adndah adalah 13alah 13,2 mete,2 meter.r. 2.
2. PerbedPerbedaan hasaan hasil yang il yang diperdiperoleh padoleh pada pengua pengukuran dkuran disebaisebabkan obkan oleh kuleh kurangrang ketelitian alat,
ketelitian alat, ketepatan ketepatan pembidik,dan pembidik,dan ketepatan ketepatan dalam dalam membaca smembaca skala.kala. 3.
3. PePegugukukuraran n titingnggi gi popohohon n dadapapat t didilaklakukukan an dedengngan an prprininsisip p gegeomometretri i dadann trigonometri.
trigonometri. 4.
4. UnUntuk alat ukur tintuk alat ukur tinggi pohggi pohon dengon dengan prinsan prinsip trigoip trigonomnometretri i di yakindi yakini i hashasilil pengukuran datanya lebih teliti dan akurat tetapi membutuhkan waktu yang pengukuran datanya lebih teliti dan akurat tetapi membutuhkan waktu yang
lebih banyak. lebih banyak. 5.
Saran Saran
Disarankan kepada semua praktikan agar melakukan pengukuran dengan Disarankan kepada semua praktikan agar melakukan pengukuran dengan teliti sehingga diperoleh data yang benar sesuai dengan tujuan percobaan.
teliti sehingga diperoleh data yang benar sesuai dengan tujuan percobaan.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Murdawa,B.1994.Pengenalan dan Pengukuran Karakteristik Pohon. Gadjah Mada Murdawa,B.1994.Pengenalan dan Pengukuran Karakteristik Pohon. Gadjah Mada
University Press.Yogyakarta. University Press.Yogyakarta. Nyysonen,A.196
Nyysonen,A.1961. Survei Metode of 1. Survei Metode of Thropical Forest Press. Rome.Thropical Forest Press. Rome.
Odum, E.P.1959. Fundamentals of Ecology.WB Souders Co.Philadelphia. Odum, E.P.1959. Fundamentals of Ecology.WB Souders Co.Philadelphia. Osting.1965. The Study of Plant Communitis :an Introduction to
Osting.1965. The Study of Plant Communitis :an Introduction to Plant Ecology WPlant Ecology W H Freeman & Co. SanFransisco.
H Freeman & Co. SanFransisco. Rahlan, E.N.2004. Memban
Rahlan, E.N.2004. Membangun Kota Kebun Bernuansa Hgun Kota Kebun Bernuansa Hutan Kota. utan Kota. IPB Press.IPB Press. Bogor.
Bogor.
Simon, H.1987. Manual Inventore hutan. Universitas Indonesia Press. Jakarta. Simon, H.1987. Manual Inventore hutan. Universitas Indonesia Press. Jakarta. Soe
Soegiagiartorto,A.,A.1991994. 4. EkoEkologlogi i KuaKuantantatif tif M M AnaAnalislisis is PopPopulaulasi. si. UsaUsaha ha NasNasionional.al. Surabaya.
Suwardi.2002.Tekh