RENCANA
(Integrated Coastal Management)
KELURAHAN SOLOR
Kecamatan Kota Lama
Kota Kupang
Project Management Office (PMO)
Coastal Community Development Project
Tim Penyusun :
Jimmi R. P Tampubolon, S.I.K, M.Si
Irfanuddin Rizaki, S.Kel
Dr. Ir. H. Andi Tamsil, MS
Ir. Sapta Putra, M.Sc., Ph.D
i Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Solor, Kota Kupang
KATA PENGANTAR
Pengelolaan Pesisir Terpadu atau dalam bahasa asing sering disebut dengan Integrated Coastal
Managament (ICM) merupakan sebuah konsep pengelolaan wilayah pesisir secara terintegrasi. Integrasi
yang dimaksud ialah upaya pengelolaan secara terpadu, terpadu antar ekosistem pesisir, terpadu antara ekosistem daratan dengan laut, terpadu antar instansi pemerintahan, terpadu antara pemerintah dengan pemangku kepentingan (stakeholder), dan terpadu antar multi displin ilmu. Keterpaduan tersebut dipandang perlu untuk mencegah konflik kepentingan akan laut, konflik wewenang akan laut, dan konflik penggunaan sumber daya hayati dan non-hayati yang ada di pesisir dan lautan. Keterpaduan merupakan aspek yang sangat penting dalam kegiatan pembangunan masyarakat pesisir
Penyusunan dokumen rencana pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu (ICM) kelurahan Solor merupakan salah satu kegiatan Pembangunan Masyarakat Pesisir melalui CCDP IFAD. Rencana ini diharapkan menjadi salah satu rekomendasi konstruktif, baik kepada pemerintah pusat (Kementerian Kelautan dan Perikanan) serta PMO (Project Managament Officer), dan pemerintah daerah (Dinas Perikanan) serta PIU (Project Implementation Unit) Kota Kupang ataupun pemangku kepentingan diluar pelaksana kegiatan CCDP IFAD. Dokumen ini dapat dijadikan salah satu dokumen acuan dan arahan dalam perencanaan, pemanfaatan, pengawasan dan pengendalian sumberdaya sehingga dapat tercapai keseimbangan ekonomi dan ekologi dalam rangka menjamin kelestarian sumberdaya pesisir dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Dokumen ICM ini disusun melalui serangkaian kegiatan antara lain pengumpulan data sekunder, survey lapangan, wawancara, FGD, analisis data dan penulisan dokumen.
Dokumen Pengelolaan Wilayah Pesisir (ICM) ini masih perlu dikonsultasikan kembali kepada stakeholder terkait untuk mendapatkan masukan sehingga menjadi lebih baik. Selain itu rencana pengelolaan ini diharapkan dapat diadopsi dalam rencana kerja kelurahan atau pemerintahan daerah Kota Kupang, agar mendapatkan pengakuan dari masyarakat luas dan pemangku kepentingan lainnya dan ikut mengimplementasikannya di masa datang.
Akhirnya, disampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu dalam keseluruhan proses penyusunan dokumen ICM ini.
i Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Solor, Kota Kupang
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ... i
DAFTAR TABEL ... ii
DAFTAR GAMBAR ... ii
BAB I. PENDAHULUAN ... 1 Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Ruang Lingkup... 2
1.3.Tujuan ... 3
1.4. Proses Penyusunan ... 3
BAB II. RONA WILAYAH PESISIR ... 4 Error! Bookmark not defined. 2.1. Kondisi Geografis dan Administratif ... 4
2.2. Kondisi Sosial Budaya ... 7
2.3. Aktivitas Ekonomi ... 8
2.4. Potensi SDA dan Ekosistem Pesisir ... 8
BAB III. RENCANA PENGELOLAAN ... 13 12 3.1. Isu – Isu Prioritas ... 13
3.2. Strategi Pengelolaan ... 15
3.3. Rencana Program ... 18
3.4. Monitoring dan Evaluasi ... 21
DAFTAR PUSTAKA ... 22 Error! Bookmark not defined.
ii Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Solor, Kota Kupang
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Identifikasi perencanaan aspek Sumberdaya Alam dan Lingkungan ... 15
Tabel 2. Identifikasi perencanaan aspek Sosil-budaya ... 16
Tabel 3. Identifikasi perencanaan aspek Ekonomi ... 16
Tabel 4. Identifikasi perencanaan aspek Kelembagaan ... 17
Tabel 5. Rencana Program dalam 5 Tahun ... 18
Tabel 6. Kegiatan Monitoring dan Evaluasi ... 20
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Diagram Alir Penyusunan rencana pengelolaan pesisir terpadu ... 3Gambar 2. Peta Administrasi Kelurahan Solor ... 4
Gambar 3. Peta Penggunaan Lahan (Land Use) Keluarahan Solor ... 5
Gambar 4. Peta Infrastruktur Kelurahan Solor ... 6
Gambar 5. Persentase Masyarakat Kel. Solor Berdasarkar Tingkat Pendidikan ... 7
Gambar 6. Persentase tenaga kerja Kelurahan Solor ... 8
Gambar 7. Peta Pemanfaatan Ruang Laut Kel. Solor ... 9
Gambar 8. Peta Sumber Daya Pesisir Kelurahan Solor ... 11
1 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Solor, Kota Kupang
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hasil perikanan merupakan salah satu sumberdaya yang terdapat di wilayah pesisir. Melalui perikanan tangkap dan budidaya, merujuk pada potensi tersebut memberikan kontribusi secara signifikan terhadap pendapatan masyarakat pesisir, khususnya bagi rumah tangga nelayan. Adapun sumberdaya penting yang perlu diupayakan agar terus terjaga kondisinya antara lain; terumbu karang, lamun, dan mangrove. Setiap masing-masing ekosistem tersebut mampu terjaga dengan baik maka mengindikasikan melimpahnya stock ikan. Selain potensi sumberdaya yang melimpah, ekosistem lingkungan pesisir juga memberikan potensi berupa peluang pengembangan jasa-jasa seperti pariwisata, pengolahan hasil perikanan, dll.
Hal tersebut mendorong adanya peningkatan permintaan terhadap kebutuhan sumberdaya dan jasa lingkungan. Seiring dengan pemanfaatan wilayah pesisir yang meningkat maka akan berdampak pada munculnya berbagai permasalahan. Indikasi tersebut ditunjukkan dengan meningkatanya jumlah penduduk, tingkat kemiskinan, tercemarnya lingkungan pesisir, kerusakan ekosistem pesisir, konflik kepentingan, dll.
Kota Kupang merupakan kota yang berada di wilayah pesisir, termasuk salah satunya adalah Kelurahan Solor. Sumberdaya alam, perikanan tangkap, kebudayaan, dan jasa-jasa lingkungan di wilayah tersebut sangat berpotensi untuk dikembangkan dalam rangka membantu program pembangunan wilayah daerah. Pembangunan di wilayah pesisir dan laut yang merupakan suatu proses perubahan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, tidak terlepas dari aktivitas pemanfaatan sumberdaya alam pesisir dan laut. Pada aktivitas ini sering dilakukan kegiatan-kegiatan yang menimbulkan perubahan pada sumberdaya alam. Perubahan yang dilakukan tentunya akan memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup tersebut.
Sehingga pembangunan wilayah yang akan dilakukan harus tetap memperhatikan aspek-aspek ekologi yang berlaku untuk mengurangi dampak negatif yang dapat merugikan bagi kelangsungan pembangunan itu sendiri secara menyeluruh. Perencanaan dan pengelolaan sumberdaya alam pesisir dan laut perlu dipertimbangkan secara cermat dan tepadu dalam setiap perencanaan pembangunan, agar dapat dicapai suatu pengembangan lingkungan hidup di pesisir dan laut dalam lingkup pembangunan.
Konsep perencanaan pengembangan wilayah pesisir perlu dilakukan dengan menggunakan pendekatan yang menyeluruh. Pengelolaan pesisir terpadu (Integrated Coastal Management) merupakan suatu pendekatan
2 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Solor, Kota Kupang
pengelolaan wilayah pesisir yang melibatkan dua atau lebih ekosistem, sumberdaya, dan kegiatan pemanfaatan (pembangunan) secara terpadu yang bertujuan untuk mencapai pembangunan wilayah pesisir secara berkelanjutan. Keterpaduan tersebut perlu mencakup tiga dimensi, yaitu: sektoral, bidang ilmu, dan keterkaitan ekologis. (Dahuri et
al. 2001).
Berdasarkan isu, permasalahan yang terdapat di Kelurahan Solor diantaranya, adalah masih terjadinya degradasi terhadap terumbu karang, menurunnya hasil tangkapan, abrasi, serta permasalahan pada aspek ekonomi, social-budaya, dan kelembagaan. Merujuk pada permasalahan tersebut maka sangat direkomendasikan untuk dilakukan penyusunan rencana pengelolaan pesisir dan lautan di Kelurahan Solor.
1.2 Ruang Lingkup
Perencanaan dalam pelaksanaan kegiatan penyusunan rencana pengelolaan wilayah pesisir berada pada Kelurahan Solor. Adapun ruang lingkup kegiatan dalam pelaksanaan pekerjaan penyusunan rencana pengelolaan wilayah pesisir desa/Kelurahan Solor adalah sebagai berikut:
1. Menginventarisasi berbagai data primer dan sekunder yang berkaitan dengan potensi sumberdaya alam (pertanian, kehutanan, kelautan dan perikanan, pertambangan dan energi, dll) dan jasa lingkungan di wilayah pesisir.
2. Mengidentifikasi isu strategis yang ada, khususnya isu kerusakan ekosistem wilayah pesisir, ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan di pesisir Kelurahan Solor.
3. Mengidentifikasi kondisi perekonomian wilayah baik berupa gambaran perekonomian masyarakat, kegiatan investasi yang berkembang, dan potensi pengembangan ekonomi untuk multi sektor yang ada di wilayah pesisir Kelurahan Solor.
4. Mengidentifikasi kondisi sosial dan nilai-nilai budaya (budaya lokal) dalam pengelolaan sumberdaya pesisir kelurahan Solor.
5. Menyusun rencana induk pengelolaan di wilayah pesisir kelurahan Solor, antara lain: isu strategis, visi dan misi, konsep kebijakan dan strategi pengembangan wilayah pesisir dan laut, rencana struktur runag wilayah pesisir, rencana pola pemanfaatan ruang pesisir dan laut, rencana kawasan-kawasan prioritas yang layak usaha secara nasional dan regional serta sektor unggulan yang dapat dikembangkan.
6. Mengadakan pertemuan dan diskusi melalui FGD di pesisir Kelurahan Solor yang melibatkan segenap pemangku kepentingan.
3 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Solor, Kota Kupang
1.3. Tujuan
Pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk menyusun rencana pengelolaan wilayah pesisir terpadu ICM Kelurahan Solor, Kota Kupang yang menyeluruh terpadu dan berkelanjutan sesuai dengan visi dan misi pengembangan pengelolaan wilayah Pesisir Kota Kupang.
1.4 Proses Penyusunan
Tahapan penyusunan rencana pengelolaan wilayah pesisir terpadu Keluharan Solor sebagaimana disajikan dalam alur tahapan penyusunan pada Gambar 1.
4 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Solor, Kota Kupang
BAB II
RONA PESISIR
2.1 Kondisi Geografis dan Administratif
Kelurahan Solor merupakan salah satu kelurahan yang ada di dalam wilayah Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang. Wilayah Kelurahan Solor terletak di antara 10° 9’25,11” - 100 9’ 44,69” Lintang Selatan dan 1230 34’ 56,40” -
123° 34’ 58,06” Bujur Timur dengan luas wilayah 0,14 Km2.
Gambar 2. Peta Administrasi Kelurahan Solor
Adapun batas wilayah administrasi sebagai berikut :
Sebelah Utara : Teluk Kupang
Sebelah Selatan : Kelurahan Merdeka
5 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Solor, Kota Kupang
Sebelah Barat : Kelurahan Bonipoi, Kelurahan Lailaibiskopan
Jarak Kelurahan Solor dari Ibukota Kecamatan Kota Lama sekitar 1,4 Km dan jarak dari Ibukota Kota Kupang sekitar 4,1 Km. Dilihat dari keadaan administrasi, pemerintahan Kelurahan Solor terbagi atas 5 (lima) RW dengan jumlah RT sebanyak 15 RT. Berikut Peta Administrasi Kelurahan Solor pada gamabr 2.
Kelurahan Solor merupakan wilayah pendukung kawasan perkantoran dan perdagangan di Kota Kupang. Bersama dengan Kelurahan Solor dan Kelurahan Lailaibiskopan pada jaman kolonial Belanda merupakan pusat pemerintahan sehingga syarat dengan peninggalan tata letak bangunan peninggalan Belanda. Penggunaan lahan di Kelurahan Solor banyak tersebar sebagai pemukiman penduduk dengan wilayah Perkantoran, Pertokoan dan Pemasaran barang dan jasa. Sehingga saat ini Kelurahan Solor tidak memiliki kawasan Ruang Terbuka Hijau. Sebagaimana Peta Penggunaan lahan land use sebgai berikut pada gambar 3.
Penggunaan lahan kawasan pemukiman mendominasi diantara kawasan lainya, diikuti oleh kawasan perdagangan dan jasa serta kawasan pasar tradisional Kampung Solor. memperhatikan realitas kondisi wilayah pesisir menjadikan dorongan Kementrian Kelautan dan Perikanan beserta Dinas Kelautan Perikanan mengembangkan program pembangunan masyarakat pesisir dengan dukungan dari CCDP IFAD salah satunya Kelurahan Solor.
6 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Solor, Kota Kupang
Program pembangunan masyarakat pesisir diharapkan mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat pesisir. Indikator keberhasilan dalam pembangunan masyarakat pesisir mengacu pada partisipasi aktif dan bertanggung jawab setiap lapisan lembaga pemerintah daerah, LSM dan kelompok pemanfaat sumberdaya besinergi membangun Kelurahan Solor. adapun infrstruktur yang mendukung dan memberikan manfaat bagi masyarakat Kelurahan Solor adalah faisilitas pondok informasi Kelurahan Solor hasil dukungan dari program CCDP IFAD. Peta Infrastruktur yang berada di Kelurahan Solor ditampilkan pada gambar 4.
7 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Solor, Kota Kupang
2.2 Kondisi Sosial Budaya 2.2.1 Penduduk
Berdasarkan data BPS Kecmatan Kota Dalam Angka 2015 Jumlah Penduduk Kelurahan Solor tahun 2014 sebanyak 3.150 orang terdiri dari laki-laki sebanyak 1.627 orang dan perempuan sebanyak 1.523 orang. Jumlah kepala keluarga sebanyak 811 KK dengan rata-rata anggota keluarga adalah 4 anggota/KK. Area kepadatan
penduduk adalah 22.500 km2. (BPS Kota Kupang 2016).
2.2.2 Kesejahteraan Keluarga
Kesejahteraan di Kelurahan Solor adalah berada pada keadaan aman, tentram dan sejahtera melihat beragam suku yang bermukim pada kelurahan Solor, diantaranya Solor, Padang, Jawa dan Tionghoa berinteraksi menciptakan kerukunan bersama. Sebagian besar penduduk Kelurahan Solor memeluk agama Islam sebesar 76,46 %, beragama Kristen Protestan sebanyak 19,80 %, beragama Katolik sebanyak 3,21 %, beragama Hindu sebanyak 0,41 % , dan sisanya 0,12 % beragama Budha. Sarana peribadatan yang ada berupa Masjid sebanyak 1 unit dan gereja Kristen Protestan sebanyak 1 unit.
2.2.2 Pendidikan
Gambar 5. Persentase Masyarakat Kel. Solor Berdasarkar Tingkat Pendidikan
Sarana pendidikan di Kelurahan Solor memiliki PAUD sebanyak 1 unit, TK sebanyak 1 unit, dan Sekolah Dasar sebanyak 1 unit. Sebarana pendidikan dalam tingkat pendidikan masyarakat Kelurahan Solor diantaranya
Buta Huruf 2% Lulus SD 32% Lulus SLTP 23% Lulus SLTA 38% Diploma 2% Sarjana 3% Magister 0% Other 5%
8 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Solor, Kota Kupang
didominasi pada lulusan SLTA sebesar 38%, terbesar kedua adalah 32% penduduk lulusan sekolah dasar, dilanjutkan pada hasil lulusan 23%, Sarjana 3%, buta huruf 2% Diploma 1.7% dan Magister 0.2%. sebagaimana disajikan dalam gambar 5.
Sarana pelayanan kesehatan yang ada di Kelurahan Solor yaitu Puskesmas sebanyak 1 unit, Posyandu sebanyak 5 unit, Kader Aktif sebanyak 25 Orang, dan Apotik sebanyak 2 unit.
2.2.4 Fasilitas Kesehatan
Lembaga terbentuk selian pemerintahan Kelurahan Solor adalah LPM (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat) BPD (Badan Permusyawaratan Desa), Pemberdayaan Kesehatan Keluarga (PKK), Karang Taruna, dan Koperasi Anggur merah.
2.3 Aktivitas Ekonomi
2.3.1 Mata Pencaharian Masyarakat
Gambar 6. Persentase tenaga kerja Kelurahan Solor
Penduduk Kelurahan Solor beragam profesi tenaga kerja, profesi degan nilai tertinggi adalah pedagang 48%. Hal tersebut ditunjukkan dengan wilayah yang berada pada Pasar Kampung Solor terdapat Pedagang Kebutuhan
9 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Solor, Kota Kupang
rumah tangga, pakaian, dan kuliner. Pasar Solor merupakan salah satu pasar tertua di Kota Kupang. Intensitas pembeli di pasar tersebut pada malam hari dengan banyak pedagang kuliner hasil laut.
Persentase profesi kedua adalah pelaku pengusaha dalam industri rumah tangga, berupa pabrik es. batu, petokoan, dan digital printing sebesar 20%. Sedangkan untuk profesi nelayan memiliki presentase 5%. Nilai tersebut sangat rendah dibandingkan dengan profesi sebelumnya, dikarenakan keinginan masyarakat untuk melaut berkurang. Karena pergeseran motivasi melaut.
2.2.2 Pendapatan Perkapita Sektor Perikanan
Rata-rata pendapatan penduduk dengan profesi nelayan ± Rp. 900.000/bln, hasil tersebut bisa meningkat jika hasil tangkapan didapatkan dalam jumlah yang banyak. Akan tetapi dapat menurun jika mengalami musim paceklik pada bulan Desember-Februari.
2.3.4 Prasarana dan Sarana
10 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Solor, Kota Kupang A. Transportasi Darat
Masyarakat dominan menggunakan jalur darat, dimana alat transportasi kendaraan pribadi kendaraan bermotor dan angkutan trasportasi masal (bemo) antar Kelurahan Kota.
B. Transportasi Laut
Intensitas jalur laut untuk pelayaran umum maupaun regular jarang dan hampir tidak ada digunakan masyarakat Kelurahan Solor untuk menuju pulau-pulau terdekat. Kawasan pantai Kelurahan Solor banyak dimanfaatkan untuk tambatan nelayan. Sehingga alur pelayaran intensitas dilalui perahu nelayan perahu
Katinting maupun perahun Lampara. Berikut peta penggunaan ruang perairan di pesisir pada Kelurahan Solor
sebagaimana disajikan pad gambar 7.
2.4 Potensi SDA dan Ekosistem Pesisir
Bagian utara Kelurahan Solor berbatas langsung dengan Teluk Kupang. Hal tersebut tidak terlepas dari ekosistem pesisir diantaranya pantai berpasir dengan panjang pantai ± 250 m dan lebar ± 30 m. Penggunaan kawasan pantai tersebut saat ini dimanfaatkan oleh para nelayan menambatkan perahu maupun kapal serta dijadikan tempat docking perahu nelayan.
Perubahan pemanfaatan lahan pantai tersebut dikarenakan alokasi ruang terbuka untuk masyarakat sangatlah kurang selain itu pemabangunan Perkantoran dan Pertokoan di kelurahan Solor memakai batas sempadan Pantai. Kondisi tersebut sangat mempengaruhi eksositem pantai. Tidak dapat dipungkiri Pantai merupakan ekosistem yang terletak antara garis air surut terendah dan air pasng tertinggi. Biasanya berada disekitar daerah berbatu, berkerikil, berpasir dan didaerah bersubstrat liat dan berlumpur, yang merupakan tempat hidup berbagai jenis biota seperti kepiting, kerang dan siput. Ekosisitem ini banyak dimanfaatkan sebagai kawasan wisata.
Ekosistem terumbu karang di Kelurahan Solor mengalami kerusakan disebabkan antropogenik. Terumbu karang merupakan suatu ekosistem khas yang terdapat di wilayah pesisir daerah tropis. Pada dasarnya terumbu terbentuk dari endapan-endapan massif kalsium karbonat (CaCO3) yang dihasilkan oleh organisme karang
pembentuk terumbu (karang hermatipik) dari filum Cnidaria, ordo Scleractinia yang hidup bersimbiosis dengan zooxantellae, dan sedikit tambahan dari algae berkapus serta organisme lain yang menyekresi kalsium karbonat (Nybakken 1993).
Kondisi saat ini ekosistem terumbu karang di Kelurahan Solor yang tersisa adalah terumbu dan pasir. Sehingga perubahan dampak yang dirasakan masyarakat pesisir yang semula mendapatkan Ikan hanya 20-50 meter sekitar pantai Solor, saat ini harus keluar dari pantai mencapai 2 mil laut. selain itu kondisi gelombang
11 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Solor, Kota Kupang
yang cukup kuat mengakibatkan abrasi pantai. berdasarkan hal tersebut dibutuhkan perencanaan dalam pengelolaan sumberdaya pesisir melalui peran masyarakat dan pemerintah untuk saling aktif, peduli dengan menjaga bersama lingkungan ekosistem pesisir agar mampu dinikmati generasi penerus. Sebagaimana disajikan kondisi gambar 8 Peta Sumber Daya Pesisir di Kelurahan Solor.
Gambar 8. Peta Sumber Daya Pesisir Kelurahan Solor
2.3 Potensi Hasil Tangkapan
Kelurahan Solor merupakan salah satu wilayah di Kotamadya Kupang memiliki hasil perikanan yang cukup tinggi. diantaranya hasil tangkapan adalah jenis Kerapu (Groupers), Kakap Barramundi bream), Cakalang (Skipjack
tuna), Julung-Julung (Garfish), Tembang (Fringescale sardinella), Tongkol (Eastern tuna) (DKP Kota Kupang 2015).
Area penangkapan Fishing ground nelayan berada pada wilayah Pulau Semau hingga Pulau Rote. Jumlah masyarakat yang berprofesi sebagai Nelayan tetap adalah 41 orang
12 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Solor, Kota Kupang
BAB III
RENCANA PENGELOLAAN
Wilayah Kelurahan Solor merupakan wilayah pesisir. Pesisir biasanya terdapat lebih dari dua macam sumberdaya dan jasa lingkungan yang dijadikan potensi untuk kepentingan pembangunan. Berkaitan dengan hal tersebut terdapat pengguna sumberdaya untuk kepentingan masing masing yang memiliki keterkaitan baik dalam proses dan fungsi lingkungan masing-masing sumberdaya sehingga sangat diperlukan aspek pengelolaan.
Gambar 9. Peta ICM Kelurahan Solor
Pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut terpadu diartikan sebagai suatu proses dinamis dan berkelanjutan yang menyatukan komponen ruang wilayah berdasarkan pemanfaatan oleh pemangku kepentingan (stakeholder) dalam suatu bentuk saling ketergantungan untuk mencapai tujuan (Munasinghe 2002). Tujuan pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu dapat mewujudkan keserasian dan keseimbangan lingkungan pesisir secara keberlanjutan. Berikut peta pengelolaan pesisir dan terpadu Kelurahan Solor.
13 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Solor, Kota Kupang
3.1 Isu –Isu Prioritas
1) Aspek Sumberdaya Alam dan Lingkungan
Degradasi Lingkungan
Berkurangnya air bersih pada wilayah Kelurahan Solor dimana masyarakat masih menggunakan air sumur. Hilangnya vegetasi pantai berupa pohon waru.
Kerusakan ekosistem Terumbu Karang
Tetap berlangsungnya Nelayan dari luar Kelurahan Solor menggunakan Bom, dan Potasium untuk menagkap ikan. Akibat yang ditimbulkan adalah menurunya hasil tangkapan ikan. Dan wilayah penangkapan lebih dari 2 mil laut jaraknya. Kemudian fenomena abarasi gelombang besar, masuk hingga pemukiman
Kurangnya Infrastuktur pendukung lingkungan pesisir
Tidak adanya tambatan perahu pada Kelurahan Solor, kemudian menumpuknya sampah pada wilayah pesisir.
Pencemaran Lingkungan
Potensi penunpukan sampah di perairan pesisir Kelurahan Solor masih sering, ketika anging bergerak pada musim timur sampah kiriman banyak dijumpai di wilayah pesisir. sampah rumah tangga selain itu limbah bekas pemotongan hewan juga didapati di Pantai Kelurahan Solor.
2) Aspek Sosial-Budaya
Tingkat Kemiskinan masyarakat pesisir yang masih tinggi
Terjadi pada masyarakat pesisir yang berprofesi sebagai nelayan dengan modal alat tangkap Pancing tangan serta perahu Katinting dimana hasil tangkapan seiring tidak menentu, kemudian kebutuhan modal melaut yang cukup tinggi untuk mencapai hasil tangkapan besar. Dan musim Barat yang mengakibatkan gelombang tinggi dan arus kuat terjadi pada bulan Desember-Februari. Sehingga masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan tidak setiap hari untuk menangkap ikan. Kondisi hasil pendapatan nelayan hanya mampu untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga.
Pengaruh lainya adalah terbatasnya lapangan pekerjaan di Kota Kupang sehingga memberikan dampak terhadap masyarakat dengan keterbatasan SDM. Adapun contoh keluarga kategori miskin terdapat pada Kelurahan Solor yaitu dengan rumah berbahan dasar kayu dan belum memiliki lantai serta tidak adanya MCK pribadi.
14 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Solor, Kota Kupang Tingkat Pendidikan masyarakat masih rendah
Tingkat pendidikan di Kelurahan Solor, sebaran lulusan didominasi oleh SMP dan SMA, serta masyarakat yang putus sekolah. Faktor yang mempengaruhi adalah kemampuan anak, keinginan, serta tekanan terhadap anak. Sebagian besar anak-anak Kampung Solor di Kelurahan Solor jika sudah mendapatkan uang dari hasil tangkapan di laut mereka memutuskan untuk berhenti bersekolah.
3) Aspek Ekonomi
Pendapatan Masyarakat Pesisir masih rendah
Pada musim peceklik atau musim barat yang terjadi pada bulan Desember-Februari hasil tangkapan berdampak pada perekonomiaan rumah tangga hingga kondisi masyarakat.
Rendahnya kemampuan Pemodalan dan Bahan Baku
Masyarakat pesisir yang mempunyai kegiatan usaha pengolahan hasil perikanan dan pedagang belum cukup untuk bertahan mempertahankan usahanya.
Tidak adanya tempat terpusat berupa rumah produksi dan rumah pemasaran
Masyarakat yang memiliki usaha pengolahan ikan tidak memiliki rumah produksi yang jauh dari pemukiman. Serta pemasarannya berlangsung dari rumah ke rumah.
4) Aspek Kelembagaan
Peran aktif masyarakat dalam perencanaan dan pengawasan pembangunan wilayah pesisir masih acuh.
ketidak pedulian terhadap lingkungan pesisir, sanitasi lingkungan Pantai Raja Muda yang banyak sampah serta berpotensi limbah rumah tangga yang dibuang menuju pantai.
Kordinasi antar lembaga pemerintahan Kelurahan dengan masyarakat masih rendah.
Berlangsungnya Koperasi dari Pemerintah Kota, saat ini belum terserap dengan baik oleh Masyarakat Kelurahan Solor untuk menunjang jenis usaha. Selain itu kordinasi antar pemangku kepentingan bersama masyarakat sangat kurang komunikasinya. Sehingga memicu terjadinya konflik.
Kurangnya penguatan kapasitas SDM Kelurahan Solor
Banyak jumlah penganguran, anak-anak putus sekolah menimbulkan kebutuhan untuk berkembang dan bersaing.
15 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Solor, Kota Kupang
3.2. Strategi Pengelolaan
Tabel 1. Identifikasi perencanaan aspek Sumberdaya Alam dan Lingkungan Aspek Sumberdaya Alam dan Lingkungan No Isu Strategi
1 Degradasi Lingkungan Pesisir
1. Penguatan terhadap pengawasan terhadap ekosistem pesisir.
2. Rehabilitasi tumbuhan Waru untuk penghijauan are pantai Kelurahan Solor.
2 Kerusakan ekosistem terumbu Karang
1. Aksi sigap dan cepat melaporkan pada Polair, Kota Kupang adanya penangkapan ikan menggunakan Bom dan Potasium.
2. Transplantasi karang untuk meningkatkan tutupan karang di Kelurahan Solor
3 Kurangnya Infrastruktur Pendukung Lingkungan Pesisir
1. Mengupayakan rencana pembuatan breakwater dan pemecah tambatan perahu untuk mengurangi kerusakan perahu akibat arus laut pada musim barat.
2. Menyediakan rencana pembuatan Tempat Penampungan Sementara sampah yang di lingkungan penduduk.
3. Pembuatan Papan Himbauan untuk tidak Membuang Sampah di Laut.
3 Pencemaran Lingkungan
1. Merencanakan Pembuatan Jaring Penahan Sampah pada kali Hulu ke Hilir.
2. Pengendalian limbah rumah tangga dan limbah Industri dengan pemberlakuan aturan Kelurahan Solor.
Indikator Pengelolaan :
1. Berkurangnya kerusakan lingkungan pesisir dan pencemaran fisik perairan. 2. Tutupan karang dengan sebaran yang cukup rapat
16 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Solor, Kota Kupang
Tabel 2.Identifikasi perencanaan aspek Sosil-budaya
Aspek Sosial-Budaya
No Isu Strategi
1 Tingkat Kemiskinan Masyarakat Pesisir yang masih tinggi seiring meningkatnya pengangguran
1. Pemberian pelatihan pekerjaan soft skill disesuikan dengan kebutuhan. (pelatihan pertukangan, security, perbengkelan, dan pengolahan hasil tangkapan)
2 Tingkat Pendidikan Masyarakat masih rendah
1. Dorongan untuk sadar akan pendidikan lanjut kejenjang SLTA/SMU, dari tokoh masyarakat, dan pemerintah setempat dengan pemberian informasi beasiswa.
Indikator Pengelolaan :
1. Memberikan alternatif mata pencaharian di Kelurahan Solor menekan penurunan jumlah pengangguran, seperti pengelolaan budidaya, pemandu wisata.
2. Meningkatnya lulusan pendidikan di Kelurahan Solor pada program SMK, Diploma dan Sarjana.
Tabel 3.Identifikasi perencanaan aspek Ekonomi
Aspek Ekonomi
No Isu Strategi
1 Pendapatan Masyarakat Pesisir masih
rendah 1. Mendorong dan memfasilitasi pengembangan usaha-usaha kecil berbasis masyarakat 2. Meningkatkan keterampilan dan manajemen usaha
dengan pelatihan 2 Rendahnya Penanganan Pasca Panen
Budidaya Ikan Lele, Kemampuan Permodalan dan Bahan baku
1. Peningkatan pelatihan pengolahan hasil perikanan budidaya.
3 Tidak adanya tempat terpusat berupa
rumah produksi dan rumah pemasaran 1. Merencanakan pembangunan rumah produksi dan pemasaran dalam satu lokasi
Indikator Pengelolaan :
1. Meningkatnya aktifitas industry rumah tangga, serta peran wanita nelayan dalam kegiatan ekonomi yang produktif dan jumlah UKM-UKM masyarakat pesisir untuk perkembangan perekonomian Kelurahan Solor
17 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Solor, Kota Kupang
Tabel 4.Identifikasi perencanaan aspek Kelembagaan
Aspek Kelembagaan
No Isu Strategi
1
Peran aktif masyarakat dalam perencanaan dan pengawasan pembangunan wilayah pesisir masih acuh.
1. Meningkatkan peran tokoh masyarakat untuk mendorong akan kepedulian pengawasan. 2. Meningkatkan dan melestarikan budaya gotong
royong/kerja bakti menjaga lingkungan pesisir.
2 Koordinasi antar lembaga pemerintahan Kelurahan dengan masyarakat masih rendah.
1. Memberikan dan memfasilitasi Informasi terkait program pemerintah terhadap masyarakat. 3 Kurangnya penguatan kapasitas SDM Kelurahan Solor 1. Meberikan pelatihan terhadap masyarakat yang tidak mempunyai profesi tetap
Indikator Pengelolaan :
1. Berkurangnya konflik pemangku kepentingan untuk membangun bersama Kelurahan Solor.
2. Terjalinya peran masyarakat dalam perencanaan dan Pengawasan pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut.
18 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Solor, Kota Kupang
3.3. Rencana Program
Tabel 5. Rencana Program dalam 5 Tahun
Isu Strategi Program Kegiatan Pelaksana Waktu
Sumber Pendanaan 1 2 3 4 5
Pencemaran
Lingkungan Pesisir Penertiban pencemaran lingkungan
1. Merencanakan pembuatan jaring penahan sampah pada kali Hulu ke Hilir 2. Pengendalian limbah
rumah tangga dan limbah industri dengan pemberlakuan aturan Kelurahan Pasir Panjang 1. Gotong royong setiap RT membuat Jaring Penahan sampah di kali serta penampungan sampah sementara 1. Penegakan peraturan untk warga dan pengunjung yang berada pada lingkungan Pasir Panjang Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Kebersihan, Satpol PP. APBD, Bantuan LN, Swadaya Masyarakat Tingkat Kemiskinan
Masih tinggi Peningkatan kualitas SDM masyarakat Kelurahan Pasir Panjang 1. Pemberian pelatihan pekerjaan softskill disesuikan dengan kebutuhan. 2. Workshop Penangkapan ramah lingkungan, pengolahan hasil tangkapan, perbengkelan perahu nelayan,
Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Kupang, Badan Pemberdayaan
Masyarakat Kota, Dinas Tenaga Kerja dan Transmirgasi,
APBD, APBN Perusahaan swasta dan Bantuan LN
19 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Solor, Kota Kupang
Pemandu wisata,, pengembangan bisnis online Konflik Penggunaan
lahan Infetarisir Ruang masyarakat 1. Memfasilitasi pemerintah Kelurahan dengan Kecamatan kepada pemilik lahan untuk bersedia mengalokasikan lahan untuk akses masyarakat Kelurahan Pasir Panjang 1. Menetapkan bersama akses masyarakat dialokasikan dari pemilik lahan
Kecamatan Kota Lama, Kelurahan Pasir Panjang, Pemilik
Lahan, BAPPEDA Kelurahan, Swasta,
swakelola masyarakat
Rendahnya pemodalan dan kebutuhan bahan baku Pengembangan daya saing perekonomian masyarakat pesisir 1. Peningkatan daya saing produk pengolahan hasil perikanan 2. Memfasilitasi terkait program pemerintah 1. Pelatihan dan pendampingan management UKM 2. Penyedian dana Bergulir
Dinas Koperai dan UKM, Kelurah Pasir
Panjang APBD,APBN, dan
Bantuan LN Kurangnya kordinasi antar tingkat kelembagaan pemerintah kelurahan Pasir Panjang Masyarakat peduli
pesisir 1. Meningkatkan peran tokoh masyarakat untuk mendorong akan kepedulian pengawasan. 2. Meningkatkan dan melestarikan budaya gotong royong/kerja bakti menjaga lingkungan pesisir
1. Kerja bakti setiap RT 2. Perlombaan bertema lingkungan Pesisir Kelurahan Pasir Panjang, Dinas Pemuda dan Olahraga, Badan Pemberdayaa
Masyarakat Kota Swadaya
20 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Solor, Kota Kupang
3.4. Monitoring dan Evaluasi Tabel 6. Kegiatan Monitoring dan Evaluasi
No Kegiatan Waktu Penanggung Jawab
1 2 3 4 5
1 Pembuatan penampungan sampah sementara Dinas Pekerjaan Umum,
Dinas Kebersihan
2 Penegakan peraturan menjaga lingkungan warga Solor BPLHD, DKP
3 Seminar Interaktif Pendidikan lajut Dinas Pendidikan
4 Workshop atau Pelatihan tepat guna bagi masyarakat pesisir DKP
5 Pelatihan dan Pendampingan Management UKM Dinas Koperasi dan UKM,
DKP
6 Penyediaan dana Bergulir DKP
21 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Solor, Kota Kupang
DAFTAR PUSTAKA
[BPS] Badan Pusat Statistik Kota Kupang. 2016. Kota Kupang Dalam Angka. Catalog: 1102001.5371.
[BPS] Badan Pusat Statistik Kota Kupang. 2016. Kecamatan Kota Lama Dalam Angka. Catalog: 1102001.5371041. [DKP] Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Kupang. 2015. Produksi Perikanan Laut menurut Jenisnya. In : Kota
Kupang Dalam Angka 2016. Hal :179-180
Dahuri R., Ginting S, dan Sitepu M. 2001. Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Tepadu. Jakarta: PT. Pradya Paramita.
Munasinghe, M. 2002. Environmental Economic and Sustainable development. World Bank Environment Paper No. 3 The World Bank. Washington.
22 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Solor, Kota Kupang
LAMPIRAN 1. FOTO KEGIATAN
1 2
3 4
23 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Solor, Kota Kupang
7 8
Telampir :
1. Agenda FGD di Kelurahan Solor bersama Kelompok Masyarakat
2. Pertemuan dengan Nelayan Kelurahan Solor
3. Rencana pengembangan Lopo-lopo untuk Pemancingan dan RTH
4. Rencana pengembangan tambatan perahu
5. Perencanaan pemasangan jaring sampah
6. Kawasan Perdagangan Niaga Kelurahan Solor
7. Kawasan Pertokoan dan Peniagaan Kelurahan Solor
24 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Solor, Kota Kupang
LAMPIRAN 2.PETA
25 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Solor, Kota Kupang
26 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Solor, Kota Kupang
27 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Solor, Kota Kupang
28 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Solor, Kota Kupang
29 Rencana Pengelolaan Pesisir Kelurahan Solor, Kota Kupang