• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dental Matrix - Makalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dental Matrix - Makalah"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

MATRIKS GIGI

Matrix merupakan cara untuk membuat dinding yang berhadapan dengan dinding aksial, melingkupi area struktur gigi yang hilang selama dilakukan prosedur preparasi. Memilih sistem matriks yang terbaik untuk prosedur dan pasien, dapat meningkatkan keberhasilan klinis. Ketika melakukan restorasi Kelas II pada anak-anak, remaja, dan orang dewasa, hal dan tujuan yang perlu diperhatikan adalah 1) kontak yang rapat, 2) kontur yang baik, dan 3) anatomi yang tepat. Metal matrix merupakan metal yang paling memuaskan namun tidak bisa digunakan pada material yang diaktivasi dengan sinar (Jacobsen, 2008).

1. Fungsi dan tujuan penggunaan matrik

Fungsi utama matriks adalah untuk mengembalikan kontur anatomis dan memperbaiki kontak proksimal. Beberapa syarat penempatan matriks yang baik, antara lain:

a. Rigid terhadap struktur gigi yang ada

b. Memungkinkan untuk mengembalikan kontur anatomis yang sesuai c. Restorasi dapat mengembalikan relasi kontak proksimal yang benar d. Mencegah perluasan tumpatan kearah gingival (overhanging) e. Mudah diaplikasikan

f. Mudah dilepas(Sturdevant, 1995).

2. Akibat reproduksi kontur yang salah

a) Retensi/impaksi makanan

b) Resesi, iritasi, dan inflamasi gingival c) Fraktur/lepasnya restorasi

d) Oklusi yang salah e) Komplikasi periodontal f) Abses akut

(2)

3. Kualitas matriks yang baik

a) Rigiditas/kekakuan

b) Membuat kontur anatomi gigi secara tepat c) Hubungan kontak proksimal yang baik d) Mencegah ekses gingival

e) Aplikasi yang sesuai dan mudah dilepas

4. Persyaratan pemilihan matriks

a) Kontur proksimal harus dibuat seakurat mungkin

b) Matrix band harus cukup tipis untuk menciptakan kontak yang adekuat

c) Matrix band harus menyediakan berbagai macam tipe yang cocok untuk berbagai macam tipe gigi

d) Matrix band harus stabil dan posisinya tepat terhadap cervical margin

5. Posterior Matriks System a. Tofflemeire Retainer

Retainer merupakan alat untuk memegang matriks band tetap pada posisinya (Anonim, 2003). Matrix retainer memiliki empat bagian:

1. Head – berbentuk U, memiliki tiga bagian atau slot untuk menempatkan band. 2. Locking vise - sliding body yang berfungsi memegang band.

3. Long knob – untuk mengubah diameter dari loop. 4. Short knob – Mengunci band didalam sliding body.3

Retainer dapat ditempatkan pada sisi fasial maupun lingual gigi yang direstorasi sesuai kebutuhan, namun apabila diletakkan pada aspek lingual maka retainer harus diletakkan dalam posisi contra angle agar dapat digunakan sebaik jika dari aspek fasial (Sturdevant, 1995).

(3)

b. Tofflemeire Matrix Bands

Sistem matriks universal (Tofflemire) merupakan band yang terbuat dari stainless steell fleksibel dan tersedia dalam ukuran molar, premolar dan universal (Anonim, 2003). Matriks ini ideal diindikasikan pada restorasi yang melibatkan tiga permukaan gigi posterior (mesial, oklusal, distal) dan pada restorasi Klas II yang melibatkan dua permukaan (Sturdevant, 1995).

Tofflemire matriks terdiri dari beberapa jenis, antar lain:

- Flat/ Straight Tofflemire band, tersedia dalam dua ukuran ketebalan, yaitu 0.002 inci (0.05mm) dan 0.0015 inci (0.038mm).

- Curved band

- Contoured band1,2

Bagian lingkar band yang lebih lebar adalah bagian occlusal edge dan selalu di letakkan menghadap permukaan oklusal sedangkan lingkar yang lebih kecil adalah

(4)

Curved band dan contoured band

Bebrapa keuntungan dari matriks ini adalah dapat diaplikasikan dari aspek fasial maupun lingual gigi (dengan desain contra-angle dari retainer), retainer dan band stabil saat dipasang, retainer mudah dipisahkan dari band untuk mempercepat pelepasan band, band tersedia dalam berbagai macam ukuran oklusogingival, retainer tersedia dalam ukuran kecil (dapat digunakan pada gigi sulung), prekontur band dari universal retainer tersedia bebas dan hanya membutuhkan sedikit penyesuaian sebelum aplikasi klinis, mudah digunakan sebab hanya membutuhkan penyesuaian atau sedikit modifikasi setelah penempatannya pada gigi (Sturdevant, 1995).

Beberapa kekurangan matriks ini adalah pada beberapa jenis band diperlukan

shaping atau memotong band untuk menghasilkan kontur dan kontak yang tepat, terutama pada band tipe flat Tofflemire band. Permukaan proksimal yang direstorasi dengan menggunakan tofflemire band mungkin membutuhkan carving lebih banyak dibanding jika direstorasi dengan menggunakan compound-support matriks (Sturdevant, 1995).

Pada saat akan menumpat, teknik isolasi yang baik sangat penting, apabila tidak menggunakan rubber dam, dapat menggunakan cotton roll. Penggunaan Tofflemire

(5)

matriks band dan retainernya dapat membantu memegang cottonroll pada tempatnya (Sturdevant, 1995).

c. Wedges

Wedge merupakan alat yang diletakkan diatas gingival embrassure dari fasial ke arah lingual untuk membantu menempatkan matriks agar dapat beradaptasi dengan baik pada gingival margin daerah yang dipreparasi. Wedge dapat berbentuk segitiga atau bulat dan terbuat dari kayu ataupun plastik (Anonim, 2003).

Jika letak wedge lebih kearah oklusal disbanding dengan margin gingival, maka band akan menekan ke dalam preparati, membentuk kecekungan yang abnormal pada permukaan proksimal dari restorasi. Letak wedge sebaiknya tidak terlalu kearah apikal dari margin gingival, karena dapat menyebabkan band tidak melekat dengan baik terhadap margin gingival. Kesalahan pemasangan wedge ini akan menghasilkan kelebihan tumpatan pada tepi gingival (overhanging) yang disebabkan oleh pergerakan band dari margin gingival selama proses kondensasi amalgam. Kondisi overhang demikian seringkali tidak terdeteksi dan menyebabkan iritasi gingival. Jika wedge terletak secara tepat berada di apikal margin gingiva, yang kedua memiliki ukuran yang kecil, wedge mungkin menghasilkan bentukan `piggy-back` sejak pertama wedge diinsersikan terhadap margin. Agar efektif, posisi wedge sebisa mungkin dekat dengan margin gingival tanpa keterlibatan oklusal di dalamnya. `Piggy-back` wedging dapat digunakan secara khusus pada pasien yang mengalami resesi level jaringan interproksimal.

Wedge gingival harus berikatan dengan cukup untuk mencegah setiap kemungkinan yang menyebabkan terjadinya overhang pada tumpatan amalgam pada dua pertiga margin gingival. Kadang-kadang, double-wedging diperlukan jika aksesnya memungkinkan, untuk membantu mempertahankan matriks ketika membentuk boks proksimal fasiolingual yang lebar. Dobel wedge menggunakan insersi dua wedge – satu dari arah lingual dan yang kedua dari arah fasial. Kedua wedge membantu memastikan bahwa sudut-sudut yang berdekatan dengan gingival pada boks proksimal yang luas, benar-benar terkondensasi dengan baik dan mampu meminimalisir kelebihan tumpatan pada tepi gingival. Namun, dobel wedge hanya dapat digunakan jika dua pertiga permukaan proksimal gigi dapat dipasang wedge secara adekuat. Karena sudut fasial dan

(6)

lingual memungkinkan untuk dilakukan carving, penempatan wedge yang tepat dsangat penting untuk mencegah overhang amalgam pada setengah dua pertiga dari boks proksimal (Sturdevant, 1995).

Triangular (anatomic) shaped wedge secara khusus direkomendasikan untuk kasus dengan margin gingiva yang dalam. Wedge ini biasanya diindikasikan penggunaannya bersamaan dengan Tofflemire mesiooklusal band. Peletakan anatomik wedge serupa dengan round wedge, dan hasilnya pun mirip. Ketika margin gingiva dalam, maka basis anatomik wedge lebih mudah berikatan dengan cukup pada permukaan gigi yang mengarah pada margin gingiva tanpa menyebabkan pergeseran jaringan lunak yang terlalu banyak. Wedge anatomik disarankan digunakan pada tumpatan interproksimal dengan margin gingiva yang sangat dalam karena wedge ini memiliki dimensi cross-sectional pada basis wedgenya (Sturdevant, 1995).

Markley mendemonstrasikan efektifitas dari material pendukung matriks dengan menggunakan blade of a Hollenback carver selama insersi wedge pada restorasi dengan margin gingiva dalam yang sulit. Ujung dari blade diletakkan diantara matriks dan margin gingiva, kemudian permukaan luar dari blade terletak pada matriks dan gigi yang berdekatan. Pada posisi ini, blade membantu matriks untuk membantu mempertahankan posisi wedge yang cukup pada gingiva dan mencegah wedge mendorong matriks kedalam preparasi. Setelah wedge benar-benar terinsersi dengan tepat, blade dilepas perlahan (Sturdevant, 1995).

Menilai semua aspek band dan melakukan koreksi yang perlu, dilakukan saat wedge telah terpasang. Dengan menggunakan kaca mulut, pengecekan dilakukan untuk melihat kembali aspek proksimal fasial dan lingual dari penempatan matriks band untuk memastikan bahwa kontak dengan gigi yang berdekatan sudah tepat dan ketepatan kontur gigi telah dicapai. Pantulan cahaya dari gambaran klinis dengan kaca mulut sebaiknya tidak ada pada area kontak antara band dengan gigi yang berdekatan. Jika band tidak menghasilkan area interkontak antar gigi setelah proses konturing dan wedging, lepas sedikit tekanan band dengan memutar pin band yang besar berlawanan dengan arah jarum jam. Jika pelepasan loop dari Tofflemire band masih tidak menghasilkan interkontak antara gigi yang berdekatan, custom-made band dengan sudut yang kecil bisa digunakan. Yang terkecil menggambarkan sudut, yang terbesar menggambarkan perbedaan panjang

(7)

antara gingiva dan tepi oklusal (seluruh permukannya). Setelah memotong panjang material matriks yang sesuai, lipat, kemudian, bentuk sesuai dengan kontur oklusogingiva (pada area kontak), dan insersikan band dengan menggunakan retainer Tofflemire (Sturdevant, 1995).

Penempatan wedge yang baik.

d. Teknik penempatan tofflemeire matrix bands

Berikut adalah teknik penempatan tofflemeire matrix bands yang benar: 1. Pasang coba wedge yang sesuai lalu lepaskan.

2. Burnish matriks band.

Matriks band harus diburnish atau di bentuk untuk mendapatkan kontur yang memberikan adaptasi yang sesuai pada struktur gigi. Mulailah dengan melipat paper towel beberapa kali dan meletakkannya di benchtop, hal ini memberikan permukaan yang lebih empuk untuk burnishing. Tahan band matriks pada paper towel dan gunakan burnisher atau ujung tumpul instrumen, seperti kaca mulut, untuk menggosok band matriks maju mundur. Hal ini akan membentuk kurvatur pada matrix band.3

(8)

3. Letakkan matriks band kedalam retainer.

Untuk mempersiapkan retainer menerima band, putar kenop panjang(long knob) untuk menggerakkan locking vise ke arah retainer head. Kemudian putar tombol pendek (short knob) untuk melonggarkan sekrup penahan (sekrup penahan harus dilepaskan dari sliding body). Lipat band untuk membentuk lingkaran,

(9)

perhatikan bahwa ketika band dilipat, satu sisi memiliki keliling lebih kecil dari yang lain, desain ini mengakomodasi perbedaan Lingkar gigi pada kontak dan level gingiva. Ada dua aturan utama untuk penempatan yang benar dari sistem matriks pada gigi

1. Ujung terbuka dari retainer head selalu ditempatkan ke arah gingiva. 2. Lingkar yang lebih kecil dari band selalu ditempatkan ke arah gingiva. Aturan-aturan ini berfungsi sebagai panduan bagaimana band matriks harus diposisikan pada retainer. Dengan aturan tersebut, tempatkan kedua ujung band di slot locking vise (tepi oklusal dari band menghadap retainer) dan posisi band dalam slot head yang benar, sehingga peraturan di atas akan terpenuhi. Untuk mengunci matriks pada retainer, putar kenop kecil searah jarum jam, lalu turunkan sekrup ke dalam vise.3

4. Sesuaikan matriks band pada gigi.

Band harus diletakkan mengelilingi gigi agar:

1. Bagian oklusal band meluas 1.5 - 2.0 mm di atas marginal ridge dan cavo surface margin dari gigi yang berdekatan, hal ini memungkinkan kondensasi amalgam yang sesuai di daerah marginal ridge.

(10)

Dalam situasi tertentu, mungkin sulit untuk mencapai fit tepat di daerah gingiva, seperti ketika terdapat lesi karies yang terletak mendekati gingiva dan mengharuskan overextension cavosurface margin gingiva. Dalam situasi seperti itu, saat band terletak fit pada sisi yang terkena, pada sisi yang tidak terkena juga haruslah fit (misalnya, dalam preparasi DO, permukaan gigi mesial mungkin terhalang oleh interdental papilla). Untuk itu mungkin perlu untuk memangkas band matriks pada permukaan proksimal yang karies. pastikan untuk selalu memangkas sisi gingiva, bukan bagian oklusal dari band matriks.3

5. Letakkan wedge kembali 6. Kencangkan matriks pada gigi.3

Untuk mengencangkan band matriks sekitar gigi, putar long knob, ini akan menarik band matriks keatas bersama dengan sliding body, sehingga mengurangi diameter matriks band dan mengetatkan matriks di sekitar gigi. Kencangkan matriks sebanyak mungkin sekitar gigi, hal ini memungkinkan untuk kondensasi amalgam yang tepat dan pengembangan kontur.

Untuk memeriksa apakah matriks telah terletak erat pada gingival surface, gunakan explorer dan coba sekeras mungkin untuk menempatkan ujungnya antara band matriks dan gingiva margin cavosurface, Anda tidak akan bisa melakukannya. Hal ini juga membantu untuk menghilangkan unsupported enamel tersisa di daerah tersebut.

(11)

Setelah wedge terletak erat pada gingival embrasure, kendurkan band matriks sedikit dengan memutar tombol 1/4 putaran. Ini mencegah band matriks menjadi terlalu ketat, yang dapat mengakibatkan kontak yang terbuka dan dapat menghambat kondensasi yang tepat dari bahan tumpatan ke daerah proksimal cavosurface margin. Terakhir, gunakan spoon excavator atau burnisher untuk memoles matriks band pada bidang kontak dengan gigi yang berdekatan.3

6. Alternative Universal Matrix a. Compound supported matrix

Salah satu alternatif dari Universal matriks adalah compound-supported matriks. Wedge matriks didukung dengan compound seperti yang dijelaskan oleh Sweeney dimana matriks ini secara esensial memiliki kualitas sebagai matriks yang bagus, khususnya ketika digunakan pada restorasi dua proksimal. Matriks ini lebih kuat dibanding matriks komersil yang ada di pasaran, memberikan interkontak dan kontur yang lebih baik, sebenarnya matriks ini jauh lebih aman jika pelepasannya tepat, dan memerlukan carving interproksimal yang sangat sedikit setelah matriks strip dilepas. Contoh jenis ini adalah palodent strip (Sturdevant, 1995).

b. Automatrix system

Automatriks juga dapat digunakan sebagai pengganti universal matriks (Anonim, 2003). Tipe ini merupakan sistem matriks tanpa retainer dengan empat macam band, didesain agar dapat dipergunakan pada semua permukaan gigi tanpa memperhatikan diameter gigi (gb.13-60). Ukuran variasi band mulai dari 3/16 sampai 5/16 inci (4,7 – 7,9 mm) dan tersedia dalam dua jenis ketebalan, yaitu 0,0015 inci (0,038mm) dan 0,002 inci (0,05mm). Indikasi penggunaan matriks ini adalah pada preparasi klas II yang lebar,

(12)

khususnya pada kavitas dengan kehilangan dua atau lebih cusp. Sebuah kunci (wrench) dimasukkan dalam koil dan diputar searah jarum jam untuk mengencangkan band. Setelah selesai, kunci dimasukkan kembali pada koil dan diputar berlawanan arah jarum jam untuk membuka band. Untuk memotong band, dapat pula digunakan removing pliers. Seperti pada keseluruhan matriks sistem yang ada, automatriks memiliki keuntungan dan kerugian. Salah satu keuntungan penggunaan automatriks adalah auto-lock loop dapat diposisikan baik pada permukaan fasial maupun lingual dan sebaliknya dengan mudah, selain itu matriks ini dijual dipasaran dengan bentuk yang telah dibuat bulat dan tersedia dalam macam-macam ukuran, baik metal maupun plastik. Kerugian band ini adalah band ini tidak prekonturing, dan pembentukan kontur fisiologis proksimalnya sulit (Sturdevant, 1995; Anonim, 2003).

7. Supermat System

Merupakan sistem matrix universal untuk gigi posterior. Tujuan pemakaian sistem matrix ini adalah aplikasi yang cepat, mudah dan terstandar

Indikasi

Pada gigi posterior kavitas klas II dan MOD Sistem matrix ini terdiri dari:

1. Aplikator (autoclaveable SuperLock tensioning handle) 2. Supercap spool

3. Band :

a. Logam (tebal 0,030 dan 0,038 mm; lebar 6,3 dan 5,0 mm) b. Plastik transparan (tebal 0,05 mm; lebar 6,3 dan 5,0 mm) Keuntungan system matrix ini :

1. Band yang tipis sehingga memudahkan pemasangan dan titik kontak yang baik

2. Lebar band (5,0 dan 6,3 mm) memungkinkan contouring pada titik kontak dengan baik pada gigi premolar yang pendek dan gigi desidui.

3.Tekanan minimum

4. Diperoleh bentuk anatomi yang baik 5. waktu kerja yang lebih singkat

(13)

8. Matrix cervival

a. Blue view cervical matrix

Indikasi : kavitas klas V restorasi resin komposit Keunggulan :

 Merestorasi kelas V lebih cepat, mengurangi waktu bekerja sekaligus melindungi restorasi dari kontaminasi

 Beradaptasi dengan anatomi gigi untuk membentuk kontur

 tepi yang tipis memungkinkan komposit berlebih mengalir keluar untuk perbaikan anatomi

(14)

b. 360o cervical matrix

Indikasi : kavitas klas V restorasi resin komposit Keunggulan :

 Sistem serbaguna untuk restorasi kelas V yang lebih cepat – mudah dibentuk,finishing lebih cepat .

 Mudah menjangkau semua gigi

 Pengisian yang sempurna pada margin gingival

 Kualitas estetika

 Matrix transparan yang memudahkan penyinaran

 Pegangan yang dapat diputar untuk akses dan sudut aplikasi yang mudah

 Matrix yang fleksibel sesuai kontur gigi

9. Matrix T-Band

Matriks T-band yang dapat memberikan kontak yang terbaik adalah matriks

kuningan 001 inci. Band-band ini dapat memberikan matriks yang cepat dan

mudah, dan digunakan untuk anak-anak dan remaja. Band-band yang

(15)

digunakan dengan wedges dan memberikan kontak rapat digunakan untuk

restorasi Kelas II pada anak-anak.

Keuntungan penggunaan matrix T-band

a) Simpel dan gampang digunakan

b) Harganya yang tidak terlalu mahal

Kekurangan penggunaan matrix t-band

a) Strukturnya rapuh dan tidak terlalu stabil dalam mulut

10. The Omni Matrix

The Omni-matrix (Ultradent Corp) memiliki beberapa keunggulan

dibandingkan retainer tofflemire klasik. The Omni-matriks memiliki ukuran

baik untuk anak-anak dan dewasa dan memiliki keuntungan dari penggunaan

logam atau strip milar. Dalam kasus ini, seorang remaja memiliki restorasi

Kelas II dengan menggunakan Omni-matrix.

Keuntungan penggunaan omni matrix

a) Menghasilkan titik kontak yang baik

b) Menghasilkan kontur yang baik

c) Bentuk anatomi yang sesuai

(16)

Kekurangan omni matrix

a) Retainer sulit untuk dilepas dari band

b) Retainer tidak terpaket terpisah

11. Tin Foil Matrix

Indikasi: digunakan pada resotasi klass V semen ionomer kaca konvensional. Matrix ini dapat disesuaikan perpanjangannya 1-2 mm mengelilingi kavitas. Dapat beradaptasi pada kavitas saat dilakukan pengisian semen ionomer kaca.

Keuntungan:

a) Mudah untuk digunakan

b) Menghasilkan kontur yang optimal pada restorasi

Kekurangan: tidak dapat digunakan pada restorasi klass V resin komposit atau resin komposit modifikasi semen ionomer kaca.

(17)

12. Spot Welded Matrix

Matrix ini memiliki ketebalan 0,002 inchi. Memiliki loop,ujung matrix

disatukan dengan weld. Tahap-tahap penggunaan spot welded:

Ukur ¾ hingga 1 inchi matrix

Lakukan pengepasan pada sekeliling gigi

Tempatkan band pada facial surface untuk kontrol dan visual

Dengan menggunakan tang howe, eratkan pindahkan band pada

permukaan oklusal

Tempatkan band pada spot welded

13. Sectional Matrix

Sectional matrix paling baik digunakan pada restorasi kelas II komposit untuk membentuk kontak proksimal yang baik. contoh sectional matrix :

a. Composite Tight Gold System with Ring Placement Forceps

Merupakan sectional matrix yang digunakan untuk membentuk kurvatur dan kontak interproksimal pada restorasi posterior resin komposit dan amalgam. Matrix ini terdiri dari 2 ukuran “G-rings”. Perbedaannya hanya pada panjang interproksimal, yaitu : ukuran kecil ( untuk preparasi okluso gingival yang lebih dangkal) dan ukuran standar ( untuk preparasi oklusogingival yang lebih dalam). G-rings terbuat dari bahan polish stainless steel. Bentuk sectional matrix terdiri dari 5 variasi, yaitu (1) untuk molar desidui, (2) premolar dan molar , (3) premolar dan molar dengan ekstensi subgingiva, (4) molar, (5) untuk restorasi ervikal yang dalam . Ketebalan band 0, 0012 inch. Untuk gigi

(18)

premolar digunakan AU 100 sedangkan untuk gigi molar digunakan AU 200. Sectional matrix band diaplikasikan, wedge dipasang, dan cincin separasi diposisikan antara matrix dan wedge

(19)

Tampak oklusal dari aplikasi agen bonding dentin

Selapis tipis (0,5 mm) flowable komposit diaplikasikan pada dinding gingivalm aksial, pulpal dan proksimal.

Selapis lapisan terluar email yang translusen diaplikasikan dan anatomi gigi diukir sebelum dilakukan kuring

(20)

Tampak oklusal dari restorasi komposit pada gigi #4 distooklusal setelah finishing dan polishing.

b. Interguard

Interguard adalah sebuah band stainless steel singkat ditempatkan interproximally untuk mencegah kerusakan iatrogenic pada struktur gigi yang berdekatan selama preparasi. Sangat sesuai untuk preparasi tunnel. Seperti yang terlihat pada gambar terlampir, mempunyai bagian akhir yang melengkung untuk membuatnya lebih stabil setelah penempatan. Pada salah satu ujung juga memiliki lubang untuk dimasukkan dental floss keamanan pasien. Perangkat terdiri dari dua ketinggian, 4 mm dan 5,5 mm. Ultradent mengatakan matrix ini dapat menahan panas kering dan sterilisasi autoclave. Sepaket pembelian 1 wadah plastik terdiri dari 20 Interguards.

(21)

(Geissberger, 2010)

c. Hawe Adapt Sectional Matrix System (Project 02-06)

Untuk restorasi resin komposit dan amalgam. Sistem ini mempunyai 4 item : sectional matrix, shaper, Luciwedges®, dan metal forcep untuk menempatkan shaper. Sectional mempunyai bentuk yang tipis (0,03 mm), ketinggian matrix 5mm dan 6,5 mm, shaper berwarna transparan, cincin terbuat dari plastic yang digunakan untuk menstabilisasi matrix, Forcep metal digunakan untuk memegang cincin dalam pemasangan dan pelepasan. Luciwedges® adalah plastic transparan wedges untuk menutup matrix supaya beradaptasi dengan area cervical.

(22)

Keuntungan :

a. Shaper memberikan efek wedging, adaptasi matrix, dan membentuk kontur yang baik

b. Shaper sangat stabil setelah dipasang

c. Shaper memegang matrix sectional untuk membentuk kontur proksimal gigi d. Forcep memegang shaper dengan aman pada pemasangan dan pelepasan

e. Matrix sectional plastic mempunyai berbagai macam warna agar dapat mudah dibedakan selama pemasangan dan pelepasan

f. Translusensi shaper dan plastic sectional dapat meningkatkan penetrasi sinar pada material restorasi dengan aktivasi sinar.

g. Shaper dan plastic sectional hanya sekali pakai untuk meningkatkan kontrol infeksi

Kerugian :

a. Efek wedging yang diberikan shaper minimal

b. Beberapa pengguna merasa perlu menambahkan compound atau material lain untuk menstabilkan shaper

c. Jumlah luciwedge yang diberikan pada tiap paket pembelian terlalu sedikit d. Tidak bisa digunakan untuk restorasi MOD

d. Palodent Sectional Matrix System

Digunakan untuk restorasi posterior resin komposit. Palodent merupakan produk dari dentsply

(23)

Keuntungan :

a. Glass fiber reinforced plastic tine mempertahankan fit pada gigi yang melengkapi wedges

b. Desain cincin memberikan stabilitas yang baik pada forsep selama penempatan. c. Matrix tidak akan jatuh ke dalam kavitas yang luas, bahkan pada kasus

kehilangan cusp gigi

d. Lapisan matriks tipis memiliki punggung marginal yang melengkung dan kelengkungan horisontal signifikan lebih besar untuk anatomi yang akurat

e. Tines bentuk V memungkinkan untuk mengganjal dari kedua sisi sebelum atau setelah penempatan cincin.

f. Komposisi cincin berbahan Nickel Titanium untuk kekuatan lenting dan memori retensi (www. palodentplus.com/system-benefits)

Kerugian :

a. Cincin BiTine tidak stabil pada semua kasus klinik dan mungkin membutuhkan stabilisasi menggunakan compound

b. Cincin BiTine susah dipasang pada kavitas yang kehilangan semua dinding fasial atau lingual (USAF, 2000)

e. V-Ring System

System matrix ini merupakan produk dari Triodent yang digunakan untuk restorasi klas II resin komposit. Sistem sectional matrix dari produk lain mengandung cincin terbuat dari stainless steel atau plastik. V-Ring system ini terdiri dari sebuah cincin nikel-titanium dibagian luar dan cincin stainless steel dibagian dalam. Sistem ini

(24)

mempunyai sectional Tab-Matriks dengan berbagai bentuk dan ukuran. Sectional matrix ini mempunyai 3 lubang pada oklusal, bukal, dan lingual, supaya dapat dipegang oleh Pin-Tweezer. Wedges yang tersedia adalah V-wedges dengan 3 ukuran.

Keuntungan :

a. Cincin dapat menjepit dengan baik sehingga dapat membentuk kontak proksimal dengan baik

b. Dapat membuat kontur bukolingual dengan baik

c. Pemasangan dan pelepasan matrix lebih sederhana karena design matrix dan adanya pinset khusus

Kerugian :

a. Lebih mahal dibandingkan system lain

b. Susah digunakan pada daerah interproksimal yang sempit c. Cincin lebih besar dibandingkan sistem lain

14. Celluoid Matrix/Mylar Strips

Matrix ini ikut serta dalam proses polimerisasi resin komposit. Berbentuk cellophane dan mylar strips yang dibentuk dengan menggunakan menjepit. Setelah resin terpolimerisasi, matrix dapat dilapas dengan menariknya.

Indikasi : untuk resotasi kecil dan besar klass III dan IV

(25)

True injection-molded resin komposit menggunakan system matriks yang baru dimana menggunakan clear matriks (seperti Sistem Matrix Bioclear).Matrix ini memungkinkan untuk melakukan penyinaran bukal-lingual,dan juga memfasilitasi pengisian tunggal. Matrix logam hanya dapat membatasi penyinaran hanya di permukaan oklusal, sedangkan clear matrix memungkinkan komposit untuk disinari dari sudut bukal maupun lingual juga, selain penyinaran di bagian oklusal. Keuntungan clear matrix adalah lebih tipis dibanding matrix logam, sehingga mudah dimasukkan di bagian proximal.

Bioclear matrix beradaptasi dengan gingiva margin dan dapat membentuk kontur gigi denganbaik.

Cara penggunaan bioclear matrix :

1. Gunakan teknik total etch saat preparasi

2. Tempatkan resin bonding, seperti OptiBond Solo Plus (Kerr Corporation). 3. Masukkan komposit flowable

4. Memasukkan komposit pasta

5. Light cure 3 resin bersamaan untuk mendapatkan tumpatan yang halus (Clark, 2007)

(26)
(27)

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2003. Matrix Systems for Restorative Dentistry. Elsevier Science.

Clark D, 2007. Advanced technique for diastema closure. Contmporary Esthetic. Tacoma. Geissberger M., 2010. Sthetic dentistry in Clinical Practice. 1st ed. Blackwell Munksgaard.

Oxford

Jacobsen P., 2008. Restorative dentistry: an integrated approach. 2nd ed. Blackwell Munksgaard.

Oxford

Sturdevant, M. 1995. The Art and Science of Operative Dentistry. Mosby Inc. Missouri. p: 456-United States Air Force. 2000. Dental Items of Significance (Archive). Issue 60.

http://airforcemedicine.afms.mil/idc/groups/public/documents/webcontent/knowledgejun ction.hcst?

functionalarea=DentalEvalConsultation&doctype=subpage&docname=CTB_109052 http://www.columbia.edu/itc/hs/dental/operative/matrixband.html#trywedge

Referensi

Dokumen terkait