• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL SIARAN GEMA AGROPOLITAN RADIO PEMERINTAH DAERAH (RAPEMDA) 92,8 FM LAMPUNG TENGAH SEBAGAI MEDIA PENYULUHAN. Suyitno

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODEL SIARAN GEMA AGROPOLITAN RADIO PEMERINTAH DAERAH (RAPEMDA) 92,8 FM LAMPUNG TENGAH SEBAGAI MEDIA PENYULUHAN. Suyitno"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

657

MODEL SIARAN GEMA AGROPOLITAN RADIO PEMERINTAH DAERAH (RAPEMDA) 92,8 FM LAMPUNG TENGAH SEBAGAI

MEDIA PENYULUHAN Suyitno

BP4K Kabupaten Lampung Tengah Sumbawa I, No.16, Ganjar Asri, Metro Barat, Kota Metro

ABSTRAK

Untuk menjangkau sasaran yang lebih luas dalam penyuluhan, Penyuluh di BP4K Kabupaten Lampung Tengah kerjasama menggunakan sarana media penyuluhan elektronik berupa Siaran Gema Agropolitan Radio Pemerintah Daerah (Rapemda) Kabupaten Lampung Tengah dengan gelombang 92,8 FM. Media ini dirasa masih didengarkan oleh masyarakat, terutama masyarakat tani, sebab selain menghibur juga dapat menambah penegetahuan. Siaran Gema Agropolitan yang selama ini menggunakan acara Tanya-jawab dengan tema aktual dan dibutuhkan bagi pelaku utama dan pelaku usaha pertanian, atau bagi siapa saja yang berminat masalah-masalah pertanian. Guna menambah kualitas siaran dan lebih menarik minat pendengar dicoba menggunakan model siaran, yaitu Model 1 dan Model 2. Kedua model ini dirancang agar lebih menukik sasaran penyuluhan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Pertanian. Di radio, ada sesuatu yang menarik, yakni penyuluh sebagai Narasumber, suaranya jelas, suara merdu, menyuguhkan informasi aktual dan dibutuhkan. Semua itu dapat didengarkan saat mengudara setiap Kamis, jam 12.00-13.00 WIB. di Rapemda 92,8 FM. Kata kunci : radio pemerintah daerah, model, media penyuluhan

ABSTRACT

To reach a wider target in counseling, Extension in Central Lampung regency BP4K cooperation by means of electronic media such counseling Gema Agropolitan Radio Broadcast Local Government (Rapemda) Central Lampung Regency with the wave 92.8 FM. Media is deemed still to be heard by the people, especially the peasantry, because besides entertaining can also add penegetahuan. Gema broadcast Agropolitan who use Faq event with the theme of the actual and necessary for the main actors and agricultural business, or for anyone who is interested in agricultural issues. To add broadcast quality and attract more listeners tried using broadcast models, namely Model 1 and Model 2. Both models are designed to be more targeted dip extension to improve the quality of Human Resources (HR) Agriculture. On the radio, there is something interesting, namely the extension as an informant, his voice clear, melodious voice, presenting actual and necessary information. All that can be heard when the airs every Thursday, 12:00 to 13:00 hours GMT in Rapemda 92.8 FM.

(2)

658

PENDAHULUAN

Untuk mejangkau audience yang lebih luas, radio merupakan media elektronik yang tepat guna menerapkan metode penyuluhan. Namun belakangan ini radio semakin sedikit pendengarnya. Radio sebagai teman setia petani di era dulu menjadi suatu yang sangat diperlukan, selain sebagi penghibur, juga dapat menambah pengetahuan.

Penerapan penyuluhan di Lampung Tengah ada kerjasama BP4K dan Radio Pemerintah Daerah. Kerja bareng itu diwujudkan dengan mengudarakan Siaran Gema Agropolitan bertema semua cakupan pertanian, kehutanan dan perikanan. Tema diusahakan seaktual mungkin dan terutama masalah yang dihadapi petani pada umumya. Suatu tantangan yang dihadapi radio adalah keterbatasan menjelaskan cara/metode yang tidak bisa dilihat secara langsung. Untuk menutupi kekurangan itu dibentuklah kelompok pendengar (komplain). Sebaliknya, kelebihannya adalah tergantung dari kemampuan Narasumber untuk menjelaskan dengan kekuatan suara/bahasa lisan. Semua itu dalam pelaksanaanya masih banyak kendala yang dihadapi.

Kendala lain. untuk menetapkan sasaran pendengar agar mereka tahu dan paham yang kita bicarakan dalam siaran terdapat variasi audience (pendengar). Adanya variasi perbedaan umur, pendidikan dan perbedaan adat kebiasaan. Maka dalam siaran, bahasa yang digunakan adalah sederhana dan mudah dimengerti.

Target tujuan bagi pendengar adalah sama dengan sistem penyuluhan yang sasarannya massal, yaitu dapat merubah perilaku, sikap dan keterampilan. Tetapi, yang tidak kalah pentingnya adalah kekuatan menghibur dan menambah pengetahuan. Di dalam kemasan siaran mesti menarik dan ada selingan acara, seperti lagu-lagu agar acara tidak membosankan.

Tantangan lain Siaran Gema Agropolitan yang tidak dapat dianggap ringan adalah sebagai Laboratoriun penggunaan media penyuluhan dan Narasumber dituntut mengudara sebaik mungkin menampilkan suara merdu dan memikat pendengar.

Di dalam makalah ini dibatasi dalam lingkup merencanakan siaran dengan Model 1. Ikatan Program dan Model 2. Pendampingan, yang gunanya agar radio dapat lebih diminati, didengar dan sebagai media penyuluhan pertanian elektronik. Namun untuk keefektivan, jangkauan, waktu siaran dan jumlah pendengar perlu ada kajian lebih lanjut.

(3)

659

Tujuan

Tujuan penulisan ini adalah (1) Agar radio semakin diminati dan didengar dengan memakai rencana model dan siaran acara Gema Agropolitan sebagai media penyuluhan dapat memenuhi sasaran para pendengar terutama masyarakat tani secara masal dan luas; (2) Radio sebagai media penyuluhan elektronik dapat diterapkan dengan baik dan menarik karena di dalamnya ada unsur yang saling-terkait.

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

METODOLOGI Penyuluh Lampung Tengah sebagai Narasumber

Penyuluh sebagai garda depan dalam mengkomunikasikan masalah pertanian, dianggap mampu, menguasai materi dan dekat dengan permasalahan pertanian. Kondisi seperti ini sangat cocok sebagai Narasumber dalam Siaran Gema Agropolitan.

Keahlian ilmu pertanian yang dipunyai penyuluh disesuaikan dengan spesifikasi latar belakang pendidikan, seperti keahlian pertanian budidaya, perikanan, kehutanan, hortikultural, peternakan dan kesehatan hewan. Tema siaran disesuaikan dengan keahlian Narasumber dan pada waktu siaran menyuguhkan tema aktual. Harapannya adalah adanya variasi judul yang menarik dan memberi manfaat. Narasumber menggunakan kekuatan bahasa lisan dan komunikasi searah (di radio), maka dibutuhkan keterampilan membawakan materi dan bahasa radio yang tidak sederhana.

Siaran Gema Agropolitan Mengudara

Berlangsungnya Siaran Gema Agropolitan setiap hari Kamis antara jam 12.00-13.00 WIB. Dengan Kerjasama Radio Pemerintah Daerah (Rapemda)

Model 1 Siaran Gema Agropolitan Model 2 Siaran Gema Agropolitan Radio sebagi Media Penyuluhan Diminati Pendengar

(4)

660

Lampung Tengah. Siaran yang diangkat seputar masalah pertanian, perikanan dan kehutanan dengan tema aktual dan dibutuhkan petani.

Setelah ditentukan tema, kemudian dituangkan dalam skrip sebagai bahan skenario agar siaran tidak melenceng dari konteks tema. Model Talk

show. Tanya-jawab antara pemandu siaran (penyiar/narator) dan Narasumber

(penyuluh) menjadi prioritas yang selama ini dilakukan. Cara penyampaian, sebisa mungkin pendengar jelas, gamblang dan mudah dipahami. Di satu sisi tidak memojokkan salah satu unsur terkait.

Pendengar

Cakupan pendengar adalah sebanyak-banyaknya masyarakat Lampung Tengah ataupun dimana saja selama masih terjangkau siaran. Dalam setiap siaran, semua penyuluh di Lampung Tengah dihimbau untuk mendengarkan, demikian juga kelompok tani diberi tahu kapan siaran akan berlangsung.

Dampak Siaran

Dampak yang ditimbulkan dari mendengarkan acara Siaran Gema Agropolitan adalah menambah pengetahuan lingkup pertanian, dari sekecil apapun masalah petani sampai kompleknya yang harus dihadapi petani dan jangkauan luas serta masal. Finalnya adalah menjadikan petani sejahtera berbekal ilmu pertanian lewat siaran radio tersebut.

Model Siaran

Guna menjadikan Siaran Gema Agropolitan lebih diminati dan jangkauan pendengar lebih luas, ada upaya mencari model siaran alternatif. Usaha itu ada Model 1 dan Model 2.

Model 1. Ikatan Program

Radio sebagai media penyuluhan merupakan sarana yang strategis mengingat orang yang mendengarkan jumlahnya banyak dan jangkauan luas. Kendalanya adalah radio sudah banyak ditinggalkan. Walaupun kondisi seperti ini, tetap ada seberkas optimisme masa mendatang. Mengingat kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan yang semua orang perlu. Pangan juga identik dengan dunia pertanian.

(5)

661

Langkah berikutnya adalah, bagaimana membangkitkan emosional, merasa butuh informasi dan pengemasan acara yang lebih menarik, contonya seperti, siaran langsung, dialog interaktif dengan masalah panen raya, geropyokan tikus bersama Bupati, gelar teknologi petani, pertemuan kelompok pendengar (Klompen), menggandeng sponsor, wawancara langsung.

Selanjutnya, menetapkan sasaran pendengar dan keefektifan pelaksanaan program pertanian. Sasaran yang efektif adalah kelompok tani. Berikutnya anggota kelompok tani bersama-sama mendengarkan Siaran Gema Agropolitan. Setelah itu, diadakan semacam lomba pengetahuan mengenai kasus pertanian di tingkat lapangan antar kelompok tani (dulu semacam kelompok pendengar). Namun, di dalam kelompok diupayakan ada program (yang sifatnya menyeluruh dan penting). Suatu hal yang menjadi harapan model ini adalah adanya kebersamaan antar anggota kelompok tani, baik merasa senasib sebagai petani atau kebersamaan mengelola pertaniannya.

Model 2. Pendampingan

Model keterkaitan program siaran dengan praktik pertanian di lapangan. Contohnya, pembuatan silase pakan ternak, materi disiarkan, petani di kelompok sama-sama mendengarkan. Kemudian di tingkat kelompok ditindak-lanjuti dan dimonitor oleh penyuluh pendamping , yakni diadakan acara praktik pembuatan Silase sesuai petunjuk yang disiarkan tadi. Dengan model seperti ini harapannya, program tuntas dan petani merasa butuh dan perlu dari manfaat mendengarkan Siaran Gema Agropolitan. Awalnya, kelompok terlebih dahulu, baru masyarakat lain yang lebih luas.

PEMBAHASAN

Dari acara Siaran Gema Agropolitan yang diudarakan berupa tanya-jawab antara Narasumber (penyuluh) dan dipandu penyiar, lantas dibuka dialog interaktif dengan pendengar cukup memberi nuansa tersendiri dari khasanah penerapan media penyuluhan. Untuk variasi acara agar lebih menarik dan mengikat, pada awalnya pendengar agak dipaksa dengan keterkaitan program. Namun kemudian, setelah menikmati kemerduan suara dan menghibur, setelah direnungkan, baru sadar bahwa mendengar siaran ada manfaatnya, mereka dibuat ketagihan dan penasaran, seperti drama berseri.

(6)

662

Langkah selanjutnya adalah membuat metode siaran, ada 2 model, yaitu Model 1. Ikatan Program. dan Model 2. Pendampingan. Kedua-duanya, pendengar ada ikatan mendengarkan siaran dan demikian juga penyuluh pendamping yang ada di tiap wilayah kerja juga mendengarkan.

Model 1 menitikberatkan pada program pertanian yang melibatkan banyak orang dan kepentingannya lebih besar. Sedang Model 2 dilakukan dengan menitik beratkan pada praktik di tingkat kelompok tani di lapangan.

Hubungan model siaran dan media yang dilakukan adalah terdapat keterkaitan yang erat. Sebagai media penyuluhan berhubungan dengan Narasumber harus pandai menampilkan materi penyuluhan yang dibutuhkan. Demikian unsur waktu siaran, muatan siaran, jeda acara, dan respon pendengar perlu keselaran menampilkan terbaik.

Di tingkat kelompok sebagai pendengar dapat menerima dengan baik atau tidak tergantung dari hasil dampingan penyuluh dan kekompakan dalam mewujudkan kebersamaan. Semua itu juga tergantung upaya mengelola pertaniannya lewat kumpulan kelompok pendengar (klompen) yang ada di bagian organisasi kelompok tani.

KESIMPULAN DAN SARAN

Model siaran dirancang dengan model 1 dan model 2 agar menjadikan semakin diminati dan didengar oleh pendengar, khususnya petani atau masyarakat umum. Kebutuhan ini didasari karena ada kepentingan untuk meningkatkan produksi pertanian atau untuk mengatasi masalah yang dihadapi petani, kebutuhan pangan dan ketahanan pangan yang lebih luas.

Sebagai media penyuluhan dengan sarana media elektronik masih dibutuhkan dan dapat memjadi media yang baik dan mengutamakan partisipasi pendengar dengan sifatnya masal serta jangkauan jauh. Menarik atau tidaknya acara tergantung keterkaitan antara Narasumber, penyajian, dan model siaran yang diudarakan serta respon pendengar. Harapannya tujuan penyuluhan dengan menggunakan media ini tercapai sasaran yang cepat dan tepat.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1984. Proceeding Seminar Ilmiah Diselenggarakan Dalam Rangka

Referensi

Dokumen terkait

sering disebut dengan fase stasioner, dimana pertumbuhan bakteri mulai mulai tidak meningkat lagi atau apabila dilihat pada gambar terlihat konstan, pada fase ini jumlah

Bagi usaha dan atau kegiatan yang diwajibkan untuk membuat atau melaksanakan AMDAL, maka dalam izin melakukan usaha dan atau kegiatan harus dicantumkan dan dirumuskan

Suatu perusahaan berada dalam keadaan situasi yang tidak normal bila perusahaan tersebut menghadapi salah satu dari situasi-situasi ini, yaitu: laba bersih selama dua tahun

Bekisting atau perancah harus digunakan bila diperlukan untuk membatasi adukan beton dan membentuk adukan beton menurut garis dan permukaan yang diinginkan. Bila bekisting

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa bahwa BOR, jumlah jam perawatan pasien selama 24 jam berpengaruh terhadap kebutuhan jumlah

Jika kalimat di atas digunakan sebagai kalimat penutup surat balasan lamaran pekerjaan yang berisi penolakan, kalimat yang tepat adalah…. Demikian pemberitahuan kami, kami

Hasil analisis faktor strategis internal berupa kekuatan dan kelemahan serta hasil ana- lisis faktor strategis eksternal berupa peluang dan ancaman untuk dampak

Hasil survei kepuasan tenaga kependidikan dengan indikator kepuasan terhadap komunikasi menunjukkan rata-rata skor 2,64 atau sebesar 66,03 % tenaga kependidikan merasa