• Tidak ada hasil yang ditemukan

RAID Redundant Array of Independent Disks

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RAID Redundant Array of Independent Disks"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

RAID

Redundant Array of Independent Disks

(mierebustelur.blogspot.com ,gubuknursanto.wordpress.com)

Apa itu RAID? RAID yang merupakan kependekan dari Redudant Array of Independent disk adalah teknik untuk menggabungkan beberapa hardisk menjadi satu unit logis melalui perangkat keras ataupun perangkat lunak. Tujuan dari RAID ini adalah untuk mendapatkan kinerja disk yang lebih baik, kapasitas data yang lebih besar ataupun integritas data.

Perlu diketahui sistem RAID ini berbeda dengan backup. Kalau RAID bekerja dalam satu system yang sama sedangkan backup bekerja pada system yang beda.

Ada tiga konfigurasi dasar RAID yaitu: stripped : memecah data ke beberapa disk

mirrored : mereplika data ke disk yang berbeda

parity : mengalokasikan disk space untuk error corection.

Ada beberapa jenis RAID, tapi yang sering digunakan adalah Raid-0 (stripping), Raid-1 (mirroring), Raid-5 (Raidz), Raid-1Raid-0 (gabungan raid 1 dan 0).

RAID-0

Raid-0 memecah data ke beberapa disk yang disediakan. Gamabar diatas menunjukkan bahwa raid-0 yang dibuat dari gabungan 4 disk.

(2)

Data akan dipecah dan disebar ke disk yang ada. Keuntungan dari metode ini adalah peningkatan kecepatan read/write namun jika salah satu/lebih disk rusak maka data rusak semua. Total size disk raid-0 adalah jumlah dari disk yang dipakai. Misal ada 4 disk @ 10GB maka raid-0 akan membentuk sebuah disk berukuran 40 GB. Disk yang digunakan untuk raid-0 minimal 2 buah.

RAID-1

Berbeda dengan raid-0, raid-1 akan menduplikat data ke disk yang tersedia. Sesuai gambar di atas data di duplikat ke disk yang dpergunakan untuk raid-1. Keuntungan dari metode ini adalah keamanan dari data, jika salah satu disk rusak maka data tetap aman. Namun kecepatan read/write akan berkurang. Kapasitas dari raid-1 adalah setengah dari jumlah total disk. Misal dua disk @ 10B untuk membuat raid-1 maka akan terbaca 10GB. Disk yang digunakan untuk raid-1 minimal 2 buah.

(3)

Raid-5 menggunakan metode raid-0 (stripping) dengan penambahan disk untuk parity. Disk yang digunakan untuk raid-5 minimal 3 buah. Ukuran disk yang terbaca adalah sizedisk*(jmldisk-1). Jadi misalkan ada 3 disk @ 10GB digunakan unutuk membuat raid-5 maka kapasitas disk yang terbuat adalah 20GB. Keuntungan dari raid-5 ini adalah toleransi untuk kerusakan disk sebanyak 1 buah. Jadi jika ada sebuah disk yang rusak maka data tetap aman.

RAID 10

Raid-10 merupakan penggabungan dari raid-1 dan raid-0. Disk yang digunakan minimal 4 buah. Jadi data akan diduplikasi kemudian di pecah ke beberapa hardis. Toleransi kegagalan disk untuk metode ini adalah 2 buah. Maka jika ada 2 buah disk yang rusak data tetap aman.

Selain jenis raid diatas ada juga raid-01 yang merupakan gabungan raid-0 dan raid-1, raid-6 merupakan raid-5 dengan penambahan parity, ataupun pengabungan antara raid-1 dan raid-5. Penggunaan jenis-jenis raid dapat disesuakan sesuai kebutuhan ataupun sesuai resourch yang ada.

DIMANA RAID DI KONFIGURASI?

Pertanyaan bagus. Raid ini ada yang berupa software dan hardware. Kalo yang hardware ya tinggal sambung dan pasang, setting driver/bios, selesai. Kalo yang aplikasi ya tinggal setting-setting

(4)

selesai. Sama mudahnya. Tapi karena saya gak ada hardwarenya, saya sharing yang pake software saja.

Praktek, misal saya ada 4 disk kosong dan @ 100GB dan saya pake OS ubuntu 12.04. dan dengan penamaan disk sebagai berikut.

/dev/sdb /dev/sdd

/dev/sdc /dev/sde

Saya akan membuat raid-0 dari sdb dan sdc, raid-1 dari sdd dan sde. a) Buat partisi baru dari /dev/sdb , /dev/sdc , /dev/sdd , /dev/sde

root@ST:~# fdisk /dev/sdb Command (m for help): p

===== ketik p untuk menampilkan komposisi disk

Disk /dev/sdd: 100 GB, 100000042752 bytes 255 heads, 63 sectors/track, 17810 cylinders Units = cylinders of 16065 * 512 = 8225280 bytes

Device Boot Start End Blocks IdSystem Command (m for help):

===== ketik 'n' untuk membuat partisi baru

Command (m for help): n

Partition type:

p primary (0 primary, 0 extended, 4 free) e extended

Select (default p):

===== ketik 'p' lalu enter

Partition number (1-4, default 1):

===== pilih 1 dan enter

first sector (2048-209715199, default 2048)

===== langsung enter saja karena disk mau dipakai semua

Last sector, +sectors or +size{K,M,G} (2048-209715199, default 209715199):

===== Enter saja

Command (m for help):

===== lalu rubah partisi nya dengan tulis 't'dan enter

Command (m for help): t

Selected partition 1

===== ketik 'fd' untuk type raid

Hex code (type L to list codes): fd

Changed system type of partition 1 to fd (Linux raid autodetect) Command (m for help):

===== kemudian ketikan 'w' untuk menulis tabel partisi kedisk dan keluar

Command (m for help): w

The partition table has been altered! Calling ioctl() to re-read partition table. Syncing disks.

(5)

Lakukan hal yang sama untuk /dev/sdc , /dev/sdd , /dev/sde

b) Langkah selanjutnya install dulu aplikasi buat configurasi raid nya:

root@ST:~# apt-get install mdadm

c) kemudian buat raid nya. Yang pertama raid-0 untuk /dev/sdb1 dan /dev/sdc1. Raid-1 untuk /dev/sdd1 dan /dev/sde1.

root@ST:~# mdadm --create /dev/md0 --level=0 --raid-devices=2 /dev/sdb1 /dev/sdc1 mdadm: Defaulting to version 1.2 metadata

mdadm: array /dev/md0 started.

root@ST:~# mdadm --create /dev/md1 --level=1 --raid-devices=2 /dev/sdd1 /dev/sde1 mdadm: Note: this array has metadata at the start and

may not be suitable as a boot device. If you plan to store '/boot' on this device please ensure that your boot-loader understands md/v1.x metadata, or use --metadata=0.90

Continue creating array? yes

mdadm: Defaulting to version 1.2 metadata mdadm: array /dev/md1 started.

baris pertama adalah membuat raid-0. Sedangkan baris 2merupakan untuk membuat raid-1. '/dev/md0 & /dev/md1' merupakan penamaan untuk disk yang dibuat. '--level=' menunjukkan jenis raid yang dibuat. '--raid-devices=' menunjukkan jumlah disk yang dipakai, dan diikuti disk yang dipakai.

d) Setelah perintah diatas dijalankan, ditunggu sampai proses selesai. Untuk melihat apakah proses sudah selesai atau belum bisa menggunakan perintah:

root@ST:~# cat /proc/mdstat

md1 : active raid1 sde1[1] sdd1[0]

104790912 blocks super 1.2 [2/2] [UU]

[>...] resync = 3.9% (4169664/104790912) finish=12.0min speed=138988K/sec

md0 : active raid0 sdc1[1] sdb1[0]

209712128 blocks super 1.2 512k chunks

unused devices: <none>

===== nampak output dari perintah di atas md0 sudah active dan md1 sedang ===== proses. Ditunggu dulu sampai selesai semua. Untuk mengecek apakah ===== sudah selesai gunakan perintah diatas lagi. Jika sudah selesai akan ===== nampak seperti berikut:

Personalities : [raid0] [raid1] md1 : active raid1 sde1[1] sdd1[0]

(6)

104790912 blocks super 1.2 [2/2] [UU]

md0 : active raid0 sdc1[1] sdb1[0]

209712128 blocks super 1.2 512k chunks

unused devices: <none>

jika sudah berhasil, lanjut ke tahap berikutnya.

e) Agar meload raid secara otomatis ketika booting, tambahkan konfigurasi raid di /etc/mdadm/mdadm.conf . Caranya adalah sebagai berikut:

root@ST:~# mdadm --detail --scan -v

ARRAY /dev/md0 level=raid0 num-devices=2 metadata=1.2 name=pc:0 UUID=c0dbedb1:c0ffb6b0:1e017243:bb9271dd

devices=/dev/sdb1,/dev/sdc1

ARRAY /dev/md1 level=raid1 num-devices=2 metadata=1.2 name=pc:1 UUID=a3575228:b29693c0:3ba73b53:e377b3ee

devices=/dev/sdd1,/dev/sde1

===== copy dan tambahkan output dari perintah tadi ke file =====”/etc/mdadm/mdadm.conf” pada bagian paling bawah

f) kemudian agar bisa digunakan, kita format dulu raid yang telah dibuat

root@ST:~# mkfs.ext4 /dev/md0 root@ST:~# mkfs.ext4 /dev/md1

g) lalu dilanjutkan mounting agar disk bisa digunakan. Raid-0 (/dev/md0) akan di mountning di folder /raid0 dan raid-1 (/dev/md1) akan di mounting di direktori /raid1. Langkahnya adalah:

root@ST:~# mkdir /raid0 /raid1 root@ST:~# mount /dev/md0 /raid0 root@ST:~# mount /dev/md1 /raid1

h) Lalu kita cek apakah berhasil?.. root@ST:~# df -h /dev/sda2 19G 2.6G 15G 15% / udev 652M 4.0K 652M 1% /dev tmpfs 264M 812K 263M 1% /run none 5.0M 0 5.0M 0% /run/lock none 659M 124K 659M 1% /run/shm /dev/md0 200G 3.1G 187G 2% /raid0 /dev/md1 100G 1.7G 94G 2% /raid1

nampak bahwa direktori /raid0 berukuran 200G dan direktori /raid1 berukuran 100G.

(7)

i) Agar disk otomatis mounting saat reboot, tambahkan konfigurasi pada '/etc/fstab'

root@ST:~# nano /etc/fstab

# /etc/fstab: static file system information. #

# Use 'blkid' to print the universally unique identifier for a

# device; this may be used with UUID= as a more robust way to name devices # that works even if disks are added and removed. See fstab(5).

#

# <file system> <mount point> <type> <options> <dump> <pass> proc /proc proc nodev,noexec,nosuid 0 0 # / was on /dev/sda2 during installation

UUID=17527ad2-1578-46d4-ae52-dfe9b2d2d3ae / ext4 errors=remount-ro 0 1

# swap was on /dev/sda1 during installation

UUID=8404c5d2-3e7d-4d63-be40-a91c919873bf none swap sw 0 0

/dev/md0 /raid0 ext4 defaults 0 0 /dev/md1 /raid1 ext4 defaults 0 0

tambahkan konfigurasi dua baris terakhir nampak seperti diatas. Oke, sekian pengalaman dari saya dalam belajar RAID. Semoga dapat membuka wawasan dan berguna untuk semuanya.

Sumber: 1) https://www.scribd.com/document_downloads/direct/211622113? extension=pdf&ft=1415197715&lt=1415201325&user_id=71869173&uahk=LA18Z 6e2gKgW3ZxD3oX3pGHdaXA 2) http://www.ni.com/white-paper/7666/en/#top 3) https://calomel.org/zfs_raid_speed_capacity.html 4) http://www.adaptec.com/nr/rdonlyres/14b2fd84-f7a0-4ac5-a07a-214123ea3dd6/0/4423_sw_hwraid_10.pdf

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan data dan analisa yang telah dilakukan maka disimpulkan panjang bit pada protokol IP jaringan tidak mempengaruhi dari delay, throughput

Berdasarkan Tabel 4 di atas dapat dilihat bahwa nilai rataan analisis logam berat Pb sampel daun kol dan buah tomat yang ditanam pada jarak 5 meter dan 10 meter dari

Secara umum Pusat Baralek IKGS ini akan menyediakan berbagai fasilitas yang dapat memenuhi segala keperluan itu, dimulai dari keperluan yang menyediakan toko – toko yang

Siswa berpendapat bahwa pelajaran sains yang telah dilakukan dapat mendorong mereka untuk bertanya sehingga kini mereka lebih berani mengajukan pertanyaan.. Selain itu mereka

Pilih Menu &gt; Pengaturan &gt; Pengaturan telepon &gt; Bahasa untuk memilih bahasa teks tampilan, Pilihan jaringan untuk mengatur telepon agar secara otomatis

5 Yang dimaksud dengan perilaku anak, baik ketika proses sekolah maupun setelah proses sekolah (setelah lulus dari sekolah), jadi tidak hanya sekedar suatu

Hal ini didukung dari hasil penelitian Putra (2005) dan Florensyah (2007) bahwa yang mempengaruhi nilai berat jenis yaitu lama penyimpanan dan kadar air, akan tetapi penelitian

Bütün erkeklere samur kürk, bütün kadınlara kadife giysi dağıtabilme olanağı bulunmadığına göre, ayaklanan toplum, çok olasıdır ki, gereksiz- gerekli şeklinde