• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA KELAS VIII SMP KARTIKA I-7 PADANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA KELAS VIII SMP KARTIKA I-7 PADANG."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA KELAS VIII SMP KARTIKA I-7 PADANG

Selfi Yudika1, Zulfa Amrina1, Yusri Wahyuni1 1

Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta E-mail: selfi.yudika@yahoo.com

Abstract

This research is based on the difficulties of students in solving math problem. In addition, according to daily math test scores of VIII grade at SMP Kartika 1-7 Padang in the academic year 2015/2016, there are still many under the KKM. For these reason, it is necessary to analyze the difficulties experienced by students and describe the factors that cause students to experience the difficulties. The aim of this research is: 1) to analyze the difficulties that students have at VIII grade of SMP Kartika 1-7 Padang in solving math problem, 2) to describe the factors that cause the students VIII grade of SMP Kartika 1-7 Padang in solving math problem. The type of this research is a descriptive research and using the qualitative research methods. The research population is the whole members of students VIII grade of SMP Kartika 1-7 Padang. To select the sample using purposive sampling and class VIII2is selected as the sample.

The instruments of this research are diagnostic test and interview. The result of research shows that: 1) students who have concept difficulty is 40,74%, 2) students who have principle difficulty is 29,62%, 3) algorithm difficulty is 96,30%, 4) concept and principle difficulty are 0%, 5) principle and algorithm are 0%, 6) concept and algorithm are 11,11%, and 7) students who have concept, principle, and algorithm difficulty are 29,62%. Factors that cause students difficulties are: 1) individual factors such as intelligence, learning strategy, and physiological condition, 2) social factors such as the way teachers teach, learning facility, relationship with friend, and relationship with parent/family.

Keywords : The Difficulties, Causes the Difficulties, and Mathematics.

PENDAHULUAN

Matematika adalah salah satu ilmu dasar yang harus dimiliki oleh setiap individu. Peranannya akan sangat berpengaruh pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahkan secara tidak sadar kita selalu menemui matematika dalam kehidupan sehari-hari seperti di pasar, angkutan umum, masjid, dan sebagainya. Oleh sebab itu,

matematika diajarkan sejak kanak-kanak hingga ke perguruan tinggi.

Untuk memahami ilmu

matematika siswa terlebih dulu harus tahu objek yang ada pada matematika. Objek matematika ada dua macam, yaitu objek langsung dan objek tak langsung. Objek langsung terdiri dari fakta, keterampilan, konsep, dan prinsip. Sedangkan objek tak langsung adalah kemampuan untuk menyelidiki, memecahkan masalah,

(2)

disiplin pribadi, dan apresiasi pada pembelajaran matematika.

Pembelajaran matematika di kelas VIII SMP Kartika I-7 Padang menggunakan pembelajaran yang biasa. Pembelajaran biasa yang dimaksud adalah pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah yang pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi, lalu memberikan contoh soal, kemudian dilanjutkan dengan memberikan latihan kepada siswa. Dilihat dari segi siswa, sebagian siswa kurang memperhatikan guru saat menjelaskan pelajaran, ada yang mengobrol dengan teman, ada pula yang keluar masuk kelas, bahkan sebagian dari mereka tidak mencatat apa yang dicatatkan guru di papan tulis.

Dari hasil ulangan harian siswa yang diberikan guru, masih banyak siswa yang kesulitan mengerjakan soal. Kesulitan yang dialami siswa bervariasi yaitu kesulitan dalam memahami maksud soal, keterampilan proses, serta kesulitan yang berkaitan dengan konsep, prinsip, dan algoritma. Karena siswa banyak

mengalami kesulitan dalam

menyelesaikan soal, maka penulis melakukan analisis kesulitan siswa dalam

menyelesaikan soal matematika dan mendeskripsikan penyebabnya.

Widdiharto (2008) menyatakan bahwa “kesulitan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal matematika dapat dilihat dari kesulitan konsep, prinsip, dan algoritma “(p.8).

Konsep merupakan ide abstrak untuk mengklasifikasikan sebuah benda/objek. Menurut Widdiharto (2008) “setelah mempelajari konsep, kemungkinan yang terjadi bagi siswa: tidak memahami, samar-samar, segera lupa atau lupa sebagian, atau sungguh memahami. Kesulitan dalam memahami tersebut terkait dengan (1) ketidakmampuan memberikan nama singkat atau nama teknis, (2) ketidakmampuan menyatakan arti istilah yang menandai konsep, (3) ketidakmampuan untuk mengingat, (4) ketidakmampuan memberikan contoh konsep tertentu, (5) kesalahan klasifikasi, dan (6) ketidakmampuan mendeduksi informasi berguna dari suatu konsep”(p.14-15).

Prinsip adalah gabungan dari dua konsep atau lebih. Widdiharto (2008) menyatakan bahwa“siswa dikatakan tidak memahami prinsip apabila: (1) prinsip

(3)

hanya dihafalkan, tanpa tahu makna dan relasi antar konsepnya dan (2) tidak memahami konsep dasar yang melandasi atau termuat dalam prinsip tersebut”(p.16).

Algoritma adalah langkah dalam menyelesaikan soal. Menurut Shadiq (2008)a “algoritma adalah suatu prosedur (aturan) untuk memperoleh suatu hasil atau langkah standar yang digunakan untuk menyelesaikan soal” (p. 5-6). Untuk dapat menyelesaikan soal matematika dengan algoritma yang benar dan sesuai aturan, maka siswa harus paham dengan konsep dan prinsip yang berhubungan dengan soal. Namun, masih banyak siswa yang mengalami kesulitan untuk menggunakan algoritma dengan tepat. Menurut Widdiharto (2008) “siswa kesulitan algoritma apabila: (1) tidak menguasai algoritma, (2) tidak memahami makna algoritma, dan (3) tidak terampil dalam keterampilan dasar yang menyebabkan kesalahan dasar, prosedur, dan kalkulasi” (p.16).

Setelah dilakukan analisis kesulitan, maka dideskripsikan faktor yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan. Menurut Purwanto (2010) faktor-faktor itu dapat dibedakan menjadi

dua golongan: (1) faktor individual berupa faktor kematangan/pertumbuhan, motivasi, dan faktor pribadi dan (2) faktor sosial berupa faktor keluarga, guru dan cara mengajarnya, alat dan kelengkapan belajar”(p. 102).

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dan menggunakan metode kualitatif. Populasi pada penelitian ini adalah kelas VIII SMP Kartika I-7 Padang. Cara pengambilan sampel menggunakan teknik proposive sampling. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah tes diagnostik dan wawancara. Soal tes diagnostik berupa soal uraian. Kemudian wawancara dilakukan setelah kelas sampel menyelesaikan tesnya. Siswa yang diwawancarai sebanyak 9 orang, yaitu siswa yang paling banyak mengalami kesulitan konsep, prinsip, dan algoritma (masing-masing 3 orang). Teknik analisis data pada tes diagnostik adalah dengan menghitung persentase siswa yang mengalami kesulitan dengan rumus:

Pk= × %

Setelah itu, analisis data wawancara dilakukan dengan cara reduksi data,

(4)

penyajian data, dan membuat kesimpulan”.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Data hasil belajar matematika siswa diperoleh melalui tes diagnostik yang diberikan pada kelas sampel. Tes diagnostik yang diberikan berupa tes uraian tentang materi garis singgung lingkaran sebanyak 5 butir soal dalam waktu 80 menit (2 jam pelajaran). Siswa yang mengikuti tes diagnostik adalah seluruh siswa kelas VIII2 yang berjumlah

27 orang.

Setelah lembar jawaban siswa diperiksa dan dianalisis, diperoleh data bahwa pada soal nomor 1 sebanyak 44,44% siswa mengalami kesulitan. Kesulitan yang dialami siswa ada dua, yaitu kesulitan konsep dalam menyatakan kedudukan lingkaran dan kesulitan dalam memahami konsep soal nomor 1. Pada soal nomor 2 sebanyak 92,59% siswa mengalami kesulitan. Kesulitan yang dialami siswa ada empat, yaitu kesulitan dalam menggunakan konsep segitiga siku-siku untuk menemukan rumus panjang garis singgung, kesulitan dalam menggunakan prinsip Teorema Phytagoras, kesulitan dalam langkah

penyelesaian soal nomor 2, dan kesulitan dalam memahami konsep soal soal nomor 2.

Kemudian pada soal nomor 3 sebanyak 92,59% siswa mengalami kesulitan. Kesulitan yang dialami siswa ada tiga, yaitu kesulitan prinsip garis singgung, kesulitan dalam langkah penyelesaian soal nomor 3, dan kesulitan dalam memahami konsep soal nomor 3. Selanjutnya pada soal nomor 4 sebanyak 96,29% siswa yang mengalami kesulitan. Kesulitan tersebut ada tiga, yaitu kesulitan prinsip garis singgung persekutuan dalam, kesulitan dalam langkah penyelesaian soal nomor 4, dan kesulitan dalam memahami konsep soal nomor 4. Pada soal nomor 5 sebanyak 100% siswa mengalami kesulitan. Kesulitan tersebut ada tiga, yaitu kesulitan prinsip garis singgung persekutuan luar, kesulitan dalam langkah penyelesaian soal nomor 5, dan kesulitan dalam memahami konsep soal nomor 5.

Setelah dikelompokkan ternyata siswa mengalami tujuh poin kesulitan konsep, empat poin kesulitan prinsip, dan empat poin kesulitan algoritma sehingga terdapat lima belas kesulitan. Kriteria siswa mengalami kesulitan konsep apabila kesulitan yang dialaminya lebih dari tiga poin. Lalu, siswa dikatakan mengalami

(5)

kesulitan prinsip apabila kesulitan yang dialaminya lebih dari dua poin. Sedangkan siswa dikatakan mengalami kesulitan algoritma apabila kesulitan yang dialaminya lebih dari dua poin. Berdasarkan kriteria tersebut bahwa jumlah dan persentase siswa yang mengalami kesulitan seperti pada tabel berikut.

Tabel 1: Jumlah dan Persentase Siswa yang Mengalami Kesulitan

Kesulitan Jumlah %

Konsep 11 40,74

Prinsip 8 29,62

Algoritma 26 96,30

Konsep dan Prinsip 0 0

Konsep dan Algoritma 3 11,11

Prinsip dan Algoritma 0 0

Konsep, Prinsip, dan Algoritma

8 29,62

Kemudian berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan 9 orang siswa dapat diketahui bahwa faktor siswa

mengalami kesulitan dalam

menyelesaikan soal matematika terdiri dari faktor individual dan faktor sosial. Faktor individual berupa kemampuan akademis siswa itu sendiri. Setelah diwawancarai siswa menyebutkan bahwa mereka mengalami kesulitan menjawab soal dikarenakan memang tidak paham dengan soal, tidak mengetahui rumus apa yang digunakan untuk menjawab soal, dan tidak tahu langkah penyelesaian soal tersebut. Siswa yang diwawancarai juga

mengatakan bahwa penyebab lain mengalami kesulitan karena jarang mengulang pelajaran di rumah, kurangnya konsentrasi belajar di sekolah. Faktor sosial yaitu kurang mamahami materi yang disampaikan guru, jarang bertanya pada guru dan teman, tidak punya buku paket serta tidak diawasi orangtua belajar di rumah.

Pada saat melakukan penelitian, penulis merasa masih ada kekurangan yaitu (1) penulis mengalami kesulitan dalam menganalisa jawaban siswa karena jawaban yang bervariasi dan (2) pada saat wawancara dilakukan, pedoman wawancara tetap digunakan tetapi kurang sesuai urutannya karena penulis menyesuaikan dengan jawaban siswa.

KESIMPULAN

Kesimpulan dari penelitian ini adalah kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal mengenai garis singgung lingkaran terdiri dari : (a) kesulitan konsep sebanyak 40,74%, (b) kesulitan prinsip sebanyak 29,62%, (c) kesulitan algoritma sebanyak 96,30%, (d) kesulitan konsep dan prinsip sebanyak 0%, (e) kesulitan konsep dan algoritma sebanyak 11,11%, (f) kesulitan prinsip dan algoritma sebanyak 0%, dan (g) serta

(6)

kesulitan konsep, prinsip, dan algoritma sebanyak 29,62%.

Sedangkan faktor penyebab siswa mengalami kesulitan terdiri dari faktor individual dan faktor sosial. Faktor individual berupa (a) kemampuan akademis siswa (kurang memahami soal, kesulitan membedakan contoh dan bukan contoh, tidak mengingat materi prasyarat, kesulitan mengidentifikasi yang diketahui dan ditanya soal, tidak mengetahui rumus/prinsip yang digunakan untuk menjawab soal, tidak mengetahui langkah penyelesaian soal , dan kurang teliti), (b) jarang belajar di rumah, (c) kurangnya konsentrasi belajar di sekolah, dan (d) penglihatan terganggu. Faktor sosial berupa (a) kurang memahami materi pelajaran yang diajarkan guru, (b) jarang bertanya pada guru, (c) jarang berdiskusi dengan teman, dan (d) tidak memiliki buku paket.

DAFTAR PUSTAKA

Purwanto, Ngalim. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Shadiq, Fadjar. 2008a. Bagaimana Cara Mencapai Tujuan Pembelajaran di SMK?. Yogyakarta: Depdiknas. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian

Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Suherman, Erman, dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Jica. Widdiharto, Rachmadi. 2008. Diagnosis

Kesulitan Belajar Matematika SMP dan Alternatif Proses Remidinya. Yogyakarta: Depdiknas.

Wardhani, Sri. 2008. Analisis SI dan SKL Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs untuk Optimalisasi Pencapaian Tujuan. Yogyakarta: Depdiknas.

(7)
(8)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan dan telah dianalisis bahwa peranan kelompok tani melati 1 terhadap kesejahteraan petani telah memberikan peningkatan, terlihat dari

Perkhidmatan perpustakaan akan dapat ditransformasi dengan berkesan jika pustakawan menjunjung tinggi amalan-amalan profesional bidang kepustakawanan seperti yang

bahwa dengan diundangkannya Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik, guna optimalisasi pelayanan

Hasil dari penelitian ini, tidak ditemukan perbedaan yang signifikan antara minat belajar peserta didik di SMK Negeri 5 Telkom dan LP Anak Banda Aceh setelah

Terimakasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan pembangunan ini, baik pengurus, jamaah, maupun donatur Musholla yang tidak dapat kami sebutkan

[r]

para dosen yang ingin dihormati oleh mahasiswanya, jangan tinggalkan sholat malam. para pemimpin yang ingin dipatuhi oleh bawahannya, lakukan sholat malam