Terjadinya erosi yang dipercepat (accelerated soil erosion) diakui secara
luas sebagai suatu permasalahan global yang serius. United Nations
Environmental Program menyatakan bahwa produktivitas lahan seluas ± 20 juta
ha setiap tahun mengalami penurunan ke tingkat nol menjadi tidak ekonomis
disebabkan oleh erosi tanah atau degradasi yang disebabkan oleh erosi (Lal, 1984)
dalam Kurnia dkk. (2004). Burings dalam Kurnia dkk. (2004) mengestimasi
bahwa telah terjadi annual global loss dari lahan pertanian seluas 3 juta ha/tahun
yang disebabkan oleh erosi tanah.
Masalah erosi dan pengaruhnya terhadap perkembangan peradaban suatu
bangsa telah banyak ditulis pada masa lampau. Runtuhnya peradaban
Mesopotamia yang legendaris diantaranya disebabkan oleh erosi. Fenomena ini
dipaparkan secara panjang lebar oleh Stallings (1959) dalam bukunya Soil
Conservation dan oleh Southwick (1976) dalam bukunya Ecology and Quality of
Our Environment (Arsyad, 2010).
Erosi merupakan salah satu penyebab degradasi lahan yang dapat
mengakibatkan hilangnya lapisan tanah beserta unsur hara yang terkandung di
dalamnya. Pengendapan material erosi menyebabkan penumpukan unsur hara dan
pendangkalan badan air. Data mengenai potensi erosi sangat diperlukan agar
pengelolaan lahan lebih lestari dan optimal.
Prediksi erosi sangat dibutuhkan mengingat pengukuran erosi secara
langsung membutuhkan waktu dan biaya yang besar terutama pada wilayah yang
luas seperti DAS. Keakuratan metode prediksi erosi sangat berpengaruh terhadap
kualitas data yang dihasilkan. Ada banyak metode prediksi erosi yang telah
dikembangkan oleh para ahli. Masing-masing metode prediksi erosi memiliki
kelebihan dan kelemahan.
Metode Revised Morgan Morgan dan Finney (RMMF) yang merupakan
revisi dari metode MMF telah banyak diterapkan di berbagai negara. Namun
penggunaan metode ini di Indonesia masih sangat terbatas. Beberapa penelitian
menunjukkan hasil prediksi erosi dengan metode ini lebih mendekati hasil
pengukuran langsung dibanding hasil prediksi erosi dengan metode USLE.
Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Tahun
2010, Kabupaten Kulonprogo termasuk daerah yang rawan terhadap erosi. Untuk
mengetahui tingkat kerawanan dan laju erosi pada Kabupaten Kulonprogo,
khususnya DAS Serang, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
”Prediksi Erosi dengan Metode Revised Morgan Morgan and Finney (RMMF)
untuk Arahan Pengelolaan Lahan pada DAS Serang”.
1.2.
Keaslian Penelitian
Penelitian dengan judul ”Prediksi Erosi dengan Metode Revised Morgan
Morgan and Finney untuk Arahan Pengelolaan Lahan pada DAS Serang” ini
merupakan ide dari penulis dan belum pernah ada penelitian serupa pada wilayah
sama sebelumnya. Beberapa penelitian dengan penelitian prediksi erosi dengan
menggunakan metode MMF maupun RMMF dilakukan pada lokasi berbeda.
Penelitian mengenai arahan pengelolaan lahan juga banyak dilakukan oleh
beberapa peneliti namun dengan metode dan/atau lokasi yang berbeda. Demikian
pula penelitian pada DAS Serang, beberapa penelitian banyak dilakukan pada
DAS ini namun dengan tujuan dan/atau metode berbeda.
Tabel 1.1. berikut ini menunjukkan beberapa penelitian yang dimaksud,
yang berbeda dengan penelitian ini baik dari segi metode, tujuan, maupun
lokasinya.
Tabel 1.1. Daftar Penelitian yang Pernah dilakukan Sebelumnya
No. Penulis Tahun Judul Lokasi Keterangan
1. Nugraha 2003 Pendugaan Erosi dengan Metode
Universal Soil Loss Equation
(USLE) dan
Morgan-Morgan-Finney (MMF) (Studi Kasus di RPH Tanggulun, BKPH Kalijati, KPH Purwakarta)
RPH Tanggulun, BKPH Kalijati, KPH Purwakarta
Penelitian bertujuan untuk mengetahui besaRnya erosi dengan menggunakan metode USLE dan Morgan-Morgan-Finney (MMF) serta kemungkinan aplikasinya di lokasi penelitian. Penelitian dilakukan dengan cara: melakukan pengukuran erosi di lokasi penelitian secara langsung yang akan digunakan sebagai pembanding terhadap hasil pendugaan erosi, melakukan pendugaan erosi dengan metode USLE dan MMF, membandingkan hasil pendugaan erosi dengan hasil pengukuran langsung di lapangan yang diklasifikasikan berdasarkan klasifikasi erosi oleh ZaRar (1982) dan Dirjen RRL (1985)
2. Teklehaimanot 2003 Use of Simple Field Test and
Revised MMF Model for Assesing Soil Erosion, Case Study Lom Kao Area, Thailand
Thailand Penelitian menggunakan simple field test untuk mendapatkan nilai erodibiltas tanah
dan metode Revised Morgan-Morgan dan Finney (RMMF) untuk mendapatkan laju kehilangan tanah. Nilai erodibilitas tanah hasil uji simple field test dibandingkan dengan nilai erodibiltas tanah dari metode Revised Morgan-Morgan dan Finney (RMMF). Hasil antara erodibilitas simple field test dengan RMMF sangat signifikan dengan interval kepercayaan (confidence interval) 99%, nilai P 0,001 dan nilai korelasi 0,795
3. Baruti 2004 Study of Soil Moisture in Relation
to Soil Erosion in The Proposed Tancitaro Geopark, Central Mexico: A Case of The Zacandaro Sub Watershed Sub DAS Zacandaro, Tancitaro Geopark, Central Mexico
Penelitian bertujuan untuk mengetahui keterkaitan antara kelembapan dan erosi tanah di Sub DAS Zacandaro, Tancitaro Geopark, Central Mexico. Metode Thornthwaite and Mather (1955) digunakan untuk menentukan kelembapan tanah dan metode RMFF untuk mengetahui laju kehilangan tanah. Sebagai tambahan, simple field test digunakan untuk mengetahui tingkat bahaya erosi di lapangan.
4. Hastuti 2005 Evaluasi penggunaan lahan untuk
arahan konservasi lahan di DAS Serang Kulonprogo Yogyakarta
DAS Serang Penelitian bertujuan untuk mengetahui jenis dan kondisi penggunaan lahan DAS Serang dan mengevaluasi penggunaan lahan ditinjau dari arahan pemanfaatan fungsi lahan dan tingkat bahaya erosi sebagai dasar pertimbangan dalam perencanaan pengelolaan DAS Serang dengan memanfaatkan interpretasi foto udara. Pendugaan erosi menggunakan metode USLE. Hasil perbandingan antara nilai erosi terbolehkan (T) dengan nilai erosi (A) digunakan sebagai dasar untuk memberikan arahan konservasi lahan, yaitu pengelolaan tanaman dan pengelolaan lahan pada setiap satuan lahan.
6. Vigiak 2005 Modelling Spatial PatteRns of
Erosion in The West Usambara Mountains of Tanzania
Pegunungan Afrika Timur
Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan model MMF dalam memprediksi pola spasial erosi pada dua DAS kecil di pegunungan Afrika Timur, yaitu Kwalei (Tanzania) dan Gikuuri (Kenya). Peta erosi hasil prediksi model MMF dibandingkan dengan peta erosi hasil survei lapangan.
No. Penulis Tahun Judul Lokasi Keterangan
aspek sosial ekonomi dalam
rangka pelaksanaan Gerakan
Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GN-RHL) di DAS Serang
di beberapa desa sampel dalam DAS Serang, memberikan arahan atau rekomendasi berdasarkan aspek sosial ekonomi dalam rangka pelaksanaan GN-RHL agar berhasil dan berdaya guna. Metode survey dengan analisis deskriptif. Hasilnya, pra kondisi kelembagaan sangat penting sebelum pelaksanaan GN-RHL, kelembagaan yang sudah ada dievaluasi dan disempuRnakan sehingga kontinuitas program dapat berjalan.
8. Dinka 2007 Aplication of Morgan Morgan and
Finney in Adulala Mariyam Watershed Ethiopia
DAS Adulala
Mariyam, Ethipia Tengah
Penelitian bertujuan untuk mengembangkan skema pengelolaan lahan yang tepat dengan mempertimbangkan faktor fisik, dan sosial ekonomi. Model MMF digunakan untuk memprediksi laju kehilangan tanah tahunan dalam DAS.
9. Mahmud 2009 Penilaian status daerah aliran
sungai, studi kasus pelaksanaan konservasi tanah dan air sub das serang
Sub DAS Serang Penelitian bertujuan untuk mengetahui kondisi pengelolaan DAS dari parameter hidrologi, lahan dan sosial ekonomi dan menentukan status DAS Sub DAS Serang. Sub DAS Serang berstatus baik, dengan laju sedimentasi baik, erosi normal, kualitas air sedang hingga baik, koef regim sungai sedang, koef variansi debit air buruk.
10. Basayigit dan Dinc 2010 Prediction of Soil Loss in Lake
Watershed Using GIS: A Case Study of Egirdir Lake Turkey
Danau Egirdir, Turki
Penelitian bertujuan untuk membuat sebuah pendekatan baru berbasis GIS dalam prediksi laju kehilangan tanah pada DAS Danau dan untuk menghasilkan peta laju kehilangan tanah. Model RMMF digunakan untuk memprediksi laju kehilangan tanah oleh air pada model erosi skala lapangan bedasarkan pada raster GIS
11. Jha dan Paudel 2010 Erosion Prediction by Empirical
Models in a Mountainous Watershed in Nepal
Nepal Penelitian menggunakan dua model pendekatan empiris, yaitu RUSLE dan RMMF
untuk memprediksi laju kehilangan tanah dan pola penyebaran erosi di DAS KalRi Khola, Nepal. Model dan hasil survei lapangan diintegrasikan dengan menggunakan perangkat GIS
12. Widyatmoko 2010 Evaluasi kemampuan lahan,
analisis neraca air dan erosi tanah untuk arahan penggunaan lahan optimal di Sub DAS Sumani Sumbar
Sub DAS Sumani Sumatera Barat
Penelitian bertujuan untuk mengetahui kemampuan lahan, mengkaji kesesuaian lahan saat ini terhadap kemampuan lahan, mengetahui potensi air, mengkaji dampak penggunaan lahan saat ini terhadap erosi tanah, aliran permukaan dan indeks kekeringan, dan menentukan arahan penggunaan lahan optimal di Sub DAS Sumani. Penelitian menggunakan pendekatan satuan lahan sebagai unit analisis dan unit pemetaan. Klasifikasi kemampuan lahan menggunakan metode matRing dengan software land classification an landuse planing (LCLP), pendugaan erosi dengan USLE, arahan penggunaan lahan optimal Sub DAS Sumani menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif dengan Arc View GIS dan mempertimbangkan kemampuan lahan, kesesuaian penggunaan lahan, erosi tanah dan potensi air setiap satuan lahan.
13. Martinez-Murillo
dkk.
2011 Modelling The Effect of Land Use Ranges on Run Off and Soil Erosion in Two Mediterranean CatRments With Active Gullies (South of Spain)
South of Spain Penelitian bertujuan untuk meneliti pengaruh perubahan penggunaan lahan pada tahun 1956 dan 2006 terhadap aliran permukaan dan erosi pada dua DAS Mediteran (Spanyol Selatan) dengan saluran yang masih aktif. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Revised Morgan-Morgan dan Finney (RMMF) dan membandingkan erosi pada sistem saluran tahun 1956 dan 2006.
No. Penulis Tahun Judul Lokasi Keterangan
14. Budi 2012 Arahan Penggunaan Lahan
Optimal Berdasarkan Aspek
Biofisik dan Kebutuhan Minimal
Lahan Pertanian untuk
Pengendalian Erosi di DAS Serang
DAS Serang Penelitian bertujuan untuk (1) mengetahui besaRnya erosi di DAS Serang dan (2) merumuskan alokasi penggunaan lahan optimal untuk pengendalian erosi dengan mempertimbangkan kebutuhan masyarakat akan lahan pertanian serta kemampuan lahannya. Arahan penggunaan lahan optimal pada penelitian ini didasarkan pada kemampuan lahan serta kebutuhan minimal lahan pertanian yang ditujukan untuk mengendalikan erosi.
15. Ghosh dan
Guchhait
2012 Assessment of Soil Erosion in
Karst Regions of Havana Cuba
Cuba Penelitian bertujuan untuk: (1) menemukan faktor lingkungan dan proses
morphogenetik pada area penelitian, (2) untuk mengetahui erodibilitas tanah dan keterbukaan lahan, (3) melakukan prediksi laju kehilangan tanah tahunan dari 8 lokasi sampel dengan menggunakan model USLE dan MMF, dan (4) membandingkan kesesuaian dan keakuratan model MMF dibandingkan model USLE pada area penelitian.
16. Kusumandari 2012 Penanganan Konservasi Tanah dan
Air Berbasis Unit Ekologis di Sub DAS Ngrancah Kulonprogo
DAS Serang Penelitian bertujuan untuk mengkaji karakteristik dan klasifikasi lahan,
mengestimasi erosi, serta pengklasteran lahan untuk kepentingan perancangan teknik konservasi tanah dan air (KTA) dalam rangka penanganan erosi berbasis unit ekologis. Prediksi erosi dilakukan dengan menggunakan model USLE.
17. Kusumandari 2012 Pengklasteran Erosi di Sub DAS
Ngrancah Kulonprogo
DAS Serang Penelitian ini dilakukan di Sub DAS Ngrancah yang merupakan daerah tangkapan air Waduk Sermo. Luas wilayah penelitian ini sekitar 2.200 ha. Mayoritas lahan di Sub DAS Ngrancah tergolong kritis yang ditunjukkan oleh tingginya tingkat erosi. Dengan demikian, wilayah ini sangat mendesak untuk dapat dikelola dengan benar agar degradasi lahan dapat dihambat. Untuk memprediksi erosi, diterapkan Model USLE, dengan rumus: A = RKLSCP. Wilayah studi dapat dipilahkan menjadi 77 unit lahan. Sampel tanah diambil dari seluruh unit lahan, demikian pula pengamatan lereng, vegetasi, dan penerapan konservasi tanah. Untuk menganalisis data digunakan analisis kluster.
18. Yamani 2012 Kesesuaian Penggunaan Lahan
Berdasarkan Arahan Fungsi
Kawasan dan Kemampuan Lahan Pada DAS Serang
DAS Serang Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi dan merumuskan kesesuaian penggunaan lahan DAS Serang berdasarkan arahan fungsi kawasan dan kemampuan lahan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan satuan lahan sebagai satuan analisis. Penetapan arahan fungsi kawasan dilakukan sesuai SK Mentan No. 837 Tahun 1980 dan pengklasifikasian kemampuan lahan dilakukan berdasarkan faktor penghambat. Evaluasi kesesuaian penggunaan lahan dilakukan dengan membandingkan penggunaan lahan aktual berdasarkan arahan fungsi kawasan dan kemampuan lahan. Arahan penggunaan lahan dirumuskan berdasarkan evaluasi tersebut.