Present By : Present By : Present By : Present By : Taufik Taufik T
Taufik aufik NurohmanNurohmanNurohmanNurohman
Program
Program
Program Studi
Program StudiStudi IlmuStudi IlmuIlmu PolitikIlmu PolitikPPolitolitikik FISFISFISIPFISIPIPIP
Universitas
Universitas
Un
TAHAP-TAHAP KEBIJAKAN PUBLIK
TAHAP-TAHAP KEBIJAKAN PUBLIK PERUMUSAN MASALAH PERUMUSAN MASALAH AGENDA SETTING AGENDA SETTING FORMULASI KEBIJAKAN FORMULASI KEBIJAKAN LEGITIMASI KEBIJAKAN LEGITIMASI KEBIJAKAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN EV
MASALAH KEBIJAKAN
MASALAH KEBIJAKAN
yy Memahami masalah kebijakan adalah sangat penting,Memahami masalah kebijakan adalah sangat penting,
karena para analis kebijakan lebih sering gagal karena karena para analis kebijakan lebih sering gagal karena mereka memecahkan masalah yang salah daripada mereka memecahkan masalah yang salah daripada karena memperoleh memper0leh
karena memperoleh memper0leh solusi yang salasolusi yang salahh terhadap masalah yang tepat.
terhadap masalah yang tepat.
y
y Masalah adalah ketidaksesuaian antara harapan danMasalah adalah ketidaksesuaian antara harapan dan
kenyataan. kenyataan.
y
y Masalah-masalah kMasalah-masalah kebijakan adalah kebutuhan, ebijakan adalah kebutuhan, nilai-
nilai-nilai atau kesempatan-kesempatan yang tidak nilai atau kesempatan-kesempatan yang tidak
terealisir tetapi dapat dicapai dengan tindakan publik terealisir tetapi dapat dicapai dengan tindakan publik (David Dery dalam bukunya
(David Dery dalam bukunya Problem Devinition inProblem Devinition in P
y
y Masalah-masalah kebijakan adalah produk pemikiranMasalah-masalah kebijakan adalah produk pemikiran
yang dibuat pada suatu lingkungan, suatu elemen dari yang dibuat pada suatu lingkungan, suatu elemen dari situasi masalah yang diabstraksikan.
situasi masalah yang diabstraksikan.
y
y Apa Apa yang kita alami yang kita alami merupakan situasi masalah bukanmerupakan situasi masalah bukan
masalah itu sendiri, yang seperti atom dan sel, masalah itu sendiri, yang seperti atom dan sel, merupakan suatu konstruksi
merupakan suatu konstruksi konseptual.(William Nkonseptual.(William N.. Dunn
Dunn))
y
y Menurut Budi Winarno (2007 : 70Menurut Budi Winarno (2007 : 70)), , masalah masalah adalahadalah
suatu kondisi yang dianggap merugikan sebagai
suatu kondisi yang dianggap merugikan sebagai suatusuatu kondisi yang menimbulkan kebutuhan atau
kondisi yang menimbulkan kebutuhan atau ketidakpuasa
ketidakpuasan n pada sebagipada sebagian orang yangan orang yang menginginkan pertolongan atau perbaikan. menginginkan pertolongan atau perbaikan.
y
y Masalah PublikMasalah Publik masalah-masalah yang masalah-masalah yang mempunymempunyaiai
dampak luas dan mencakup konsekuensi-konsekuensi dampak luas dan mencakup konsekuensi-konsekuensi bagi orang-orang yang tidak secara langsung
bagi orang-orang yang tidak secara langsung terlibat.terlibat.
y
y Masalah PrivatMasalah Privat dampaknya terbatas pada satu ataudampaknya terbatas pada satu atau
dua orang dua orang
y
y Masalah privat dapat berkMasalah privat dapat berkembang menjadi embang menjadi masalahmasalah
publi
publik kk ketika terjadi peetika terjadi perkembangan dampak yrkembangan dampak yangang ditimbulkannya. ditimbulkannya. MASALAH MASALAH MASALAH PUBLIK MASALAH PUBLIK MASALAH PRIVAT MASALAH PRIVAT
Perumusan
Perumusan
Perumusan Masalah
Perumusan Masalah
Masalah Dalam
Masalah Dalam
Dalam Kebijakan
Dalam Kebijakan
Kebijakan
Kebijakan
Pengenalan Pengenalan
Masalah
Masalah SITUSITUASI MASI MASALAHASALAH Perumusan Perumusan Masalah Masalah MASALAH MASALAH KEBIJAKAN KEBIJAKAN MASALAH MASALAH BENAR ? BENAR ? TIDAK TIDAK Pementahan Pementahan Masalah Masalah Y YAA Pemecahan Pemecahan Masalah Masalah SOLUSI KEBIJAKAN SOLUSI KEBIJAKAN SOLUSI SOLUSI MASALAH
MASALAH TIDAKTIDAK
Pemecahan Pemecahan Kembali Kembali Masalah Masalah Pementahan Pementahan Solusi Masalah Solusi Masalah Y YAA
C
C
IRI-
IRI-
C
C
IRI MASALAH KEBIJAKAN
IRI MASALAH KEBIJAKAN
y
y
Saling ketergantungan
Saling ketergantungan
y
y
Subjektifitas
Subjektifitas
y
y
Sifat buatan
Sifat buatan
y
*
*
Sa
Sa
li
li
g
g
Kete
Kete
rg
rg
antun
antun
g
g
an
an
yy Masalah-masalah kebijakan didalam satu bidangMasalah-masalah kebijakan didalam satu bidang
kadang-kadang mempengaruhi masalah-masalah kadang-kadang mempengaruhi masalah-masalah kebijakan
kebijakan di di bidang labidang lain.in.
y
y Dalam kenyataannya masalah-masalah kebijakanDalam kenyataannya masalah-masalah kebijakan
bukan merupakan kesatuan masalah yang berdiri bukan merupakan kesatuan masalah yang berdiri sendiri.
sendiri.
y
y Masalah-masalah kMasalah-masalah kebijakan merupakan baebijakan merupakan bagian darigian dari
seluruh sistem masalah yang disebut
seluruh sistem masalah yang disebut messesmesses yaituyaitu suatu sistem kondisi ekst
suatu sistem kondisi eksternal yang ernal yang menhasilkanmenhasilkan ketidakpuasaan diantara masyarakat.
y
y M M essesesses sulit atau bahkan tidak mungkin dipecahkansulit atau bahkan tidak mungkin dipecahkan
dengan menggunakan
dengan menggunakan ppendekendekatan anatan analitisalitis karenakarena jarang masalah-masalah dapat didefinisikan atau jarang masalah-masalah dapat didefinisikan atau dipecahkan secara sendiri-sendiri.
dipecahkan secara sendiri-sendiri.
y
y Lebih mudah memecahkan sepuluh masalah yangLebih mudah memecahkan sepuluh masalah yang
saling terkait daripada memecahkan satu masalah saling terkait daripada memecahkan satu masalah secara tersendiri.
secara tersendiri.
y
y Sistem masalah yang saling tergantung Sistem masalah yang saling tergantung mengharuskanmengharuskan
suatu pendekatan
suatu pendekatan hholistik olistik , suatu , suatu pendekatan yangpendekatan yang memandang bagian-bagian sebagai dari
memandang bagian-bagian sebagai dari keseluruhankeseluruhan sistem yang mengikatnya.
sistem yang mengikatnya. Lanjutan«
*
*
Sub
Sub
j
j
e
e
k
k
t
t
ivi
ivi
ta
ta
s
s
yy Kondisi ekstKondisi eksternal yang ernal yang menimbulkan suatumenimbulkan suatu
permasalahan didefinisikan, diklasifikasikan, permasalahan didefinisikan, diklasifikasikan, dijelaskan dan dievaluasi secara selektif.
dijelaskan dan dievaluasi secara selektif. MeskipunMeskipun terdapat suatu anggapab bahwa masalah itu bersifat terdapat suatu anggapab bahwa masalah itu bersifat objektif
objektif tetapi dapat diinterprtetapi dapat diinterpretasikan secara berbeda.etasikan secara berbeda.
y
y Masalah merupakan elemen dari situasi masalah yangMasalah merupakan elemen dari situasi masalah yang
diabraksikan dari situasi tersebut oleh analis kebijakan diabraksikan dari situasi tersebut oleh analis kebijakan secara subjektif.
secara subjektif.
y
y Dalam anDalam analisis kebijakan merupakan hal alisis kebijakan merupakan hal yang sangatyang sangat
penting untuk tidak
penting untuk tidak mengacaukan antarmengacaukan antara situasia situasi
masalah dengan masalah kebijakan, karena masalah masalah dengan masalah kebijakan, karena masalah adalah barang abstrak yang timbul melalui
adalah barang abstrak yang timbul melalui
transformasi pengalaman kedalam penilaian manusia transformasi pengalaman kedalam penilaian manusia
*
*
S
S
if
if
at buatan
at buatan
yy Masalah-masalah kebijakan hanya mungkin ketikaMasalah-masalah kebijakan hanya mungkin ketika
manusia membuat penilaian mengenai keinginan manusia membuat penilaian mengenai keinginan untuk merubah beberapa situasi masalah.
untuk merubah beberapa situasi masalah.
y
y Masalah kebijakan merupakan hasil penilaianMasalah kebijakan merupakan hasil penilaian
subjektif manusia;
subjektif manusia; masalah kebijakan itu juga bisamasalah kebijakan itu juga bisa diterima
diterima sebagai defsebagai definisi-definisi yang inisi-definisi yang sah dari kondisisah dari kondisi sosial yang objektif
sosial yang objektif dan karenanya masalah kebijakandan karenanya masalah kebijakan difahami, dipertahankan dan diubah secara sosial.
difahami, dipertahankan dan diubah secara sosial.
y
y Masalah tidak berada di luar individu/kelompok yangMasalah tidak berada di luar individu/kelompok yang
mendefinisikannya, y
mendefinisikannya, yang ang berarti bahwa tidak adaberarti bahwa tidak ada keadaan masyarakat yang alamiah
keadaan masyarakat yang alamiah dimana apa yangdimana apa yang ada dalam masyarakat tersebut dengan sendir
ada dalam masyarakat tersebut dengan sendirinyainya merupakan masalah kebijakan.
*D
*D
i
i
nam
nam
ik
ik
a
a
yy TTerdapat banyak solusi uerdapat banyak solusi untuk suatu mantuk suatu masalahsalah
sebagaimana terdapat banyak definisi terhadap sebagaimana terdapat banyak definisi terhadap masalah tersebut.
masalah tersebut.
y
y Masalah dan solusi Masalah dan solusi berada dalam perubahan-berada dalam
perubahan-perubahan yang konstan karenanya masalah dapat perubahan yang konstan karenanya masalah dapat secara konstan terpecahkan
secara konstan terpecahkan
y
y Solusi terhadap masalah dapat menjadi usangSolusi terhadap masalah dapat menjadi usang
meskipun barangk
T
T
IGA KELAS MASALAH KEBIJAKAN
IGA KELAS MASALAH KEBIJAKAN
MASALAH MASALAH KEBIJAKAN KEBIJAKAN WELL STRUCTURED WELL STRUCTURED PROBLEMS PROBLEMS MODERATELY MODERATELY STRUCTURED PROBLEMS STRUCTURED PROBLEMS ILL STRUCTURED ILL STRUCTURED PROBLEMS PROBLEMS Struktur
Struktur dari masing-masing kedari masing-masing kelas ini ditlas ini ditentukan entukan oleholeh ting
tingkat kompkat kompleksitleksitasnasnya, yaitya, yaituu derderajat seberajat seberapa jauhapa jauh suatusuatu masalah me
masalah merupakan sistrupakan sistemem permasalahan permasalahan yang salingyang saling tergantung.
WELL STRUCTURED PROBLEM
WELL STRUCTURED PROBLEM
y
y Masalah yang sederhanaMasalah yang sederhana
y
y Melibatkan satu atau beberapa pembuat keputusanMelibatkan satu atau beberapa pembuat keputusan
dan seperangkat kecil alternatif-alternatif kebijakan. dan seperangkat kecil alternatif-alternatif kebijakan.
y
y Kegunaan (nilaiKegunaan (nilai)) mencerminkan konsensus padamencerminkan konsensus pada
tujuan-tujuan jangka pendek yang secara jelas tujuan-tujuan jangka pendek yang secara jelas
diurutkan dalam tatanan pilihan pembuat kebijakan. diurutkan dalam tatanan pilihan pembuat kebijakan.
y
y Hasil dari masing-masing alternatif Hasil dari masing-masing alternatif dikdiketahui denganetahui dengan
keyakinan tinggi keyakinan tinggi
y
y Masalah-masalah Masalah-masalah operasional yang secara relatif operasional yang secara relatif lebihlebih
rendah dalam instansi pemerintah. rendah dalam instansi pemerintah.
MODERATELY SRUCTURED PROBLEMS
MODERATELY SRUCTURED PROBLEMS
yy Masalah yang agak sederhana.Masalah yang agak sederhana.
y
y Masalah-masalah Masalah-masalah yang yang melibatkan satu atau beberapamelibatkan satu atau beberapa
pembuat kebijakan dan sejumlah alt
pembuat kebijakan dan sejumlah alternatif yang ernatif yang relatif relatif terbatas.
terbatas.
y
y Kegunaan (nilaiKegunaan (nilai)) mencerminkan konsensus padamencerminkan konsensus pada
tujuan-tujuan jangka pendek. tujuan-tujuan jangka pendek.
y
y Hasil dari alHasil dari alternatifternatif-alternatif -alternatif belum tentu diketahbelum tentu diketahuiui
dengan keyakinan yang tinggi dengan keyakinan yang tinggi
y
I
I
LL STRUCTURED
LL STRUCTURED
PROBLEM
PROBLEM
S
S
y
y Masalah yang rumitMasalah yang rumit
y
y Masalah-masalah yMasalah-masalah yang ang mengikutsertakan banyakmengikutsertakan banyak
pembuat keputusan. pembuat keputusan.
y
y Kegunaan (nilaiKegunaan (nilai)) tidak diketahui atau tidak mungkintidak diketahui atau tidak mungkin
untuk diurutkan secara konsisten. untuk diurutkan secara konsisten.
y
y Jika masalah sederhana dan masalah agak sederhanaJika masalah sederhana dan masalah agak sederhana
mencerminkan konsensus, maka karakteristik utama mencerminkan konsensus, maka karakteristik utama dari masalah yang rumit adaklah konf
dari masalah yang rumit adaklah konflik diantaralik diantara tujuan-tujuan
tujuan-tujuan yang yang salyang yang saling ing bersaing.bersaing.
y
y AlternatifAlternatif-alternatif dan hasil -alternatif dan hasil kebijakan tidakkebijakan tidak
diketahui. diketahui.
ELEMEN
ELEMEN
STR
STR
UKTUR MASAL
UKTUR MASAL
AH
AH
SEDERHANA
SEDERHANA SEDERHANA SEDERHANA AGAKAGAK RUMITRUMIT
PENGAMBIL PENGAMBIL KEPUTUSAN KEPUTUSAN SATU SATU ATATAUAU BEBERAPA BEBERAPA SATU SATU ATATAUAU B BEEBBEERRAAPPA A BBAANNYYAAKK ALTERNATIF ALTERNATIF TTEERRBBAATTAAS S TTEERRBBAATTAAS S TATAK K TTEERRBBAATTAASS KEGUNAAN KEGUNAAN (NILAI
(NILAI)) KKOONNSSEENNSSUUS S KKOONNSSEENNSSUUS S KKOONNFFLLIIKK
HASIL
HASIL PPAASSTTI I TTIIDDAAK K PPAASSTTII
TIDAK TIDAK DIKETAHUI DIKETAHUI PROBABILITAS PROBABILITAS DAPAT DAPAT DIHITUNG DIHITUNG TAK DAPAT TAK DAPAT DIHITUNG DIHITUNG TAK DAPAT TAK DAPAT DIHITUNG DIHITUNG
F
F
ASE-
ASE-
F
F
ASE PERUMUSAN MASALAH
ASE PERUMUSAN MASALAH
PROBLEM SEARCH PROBLEM SEARCH PENCAR
PENCARIAN MASALIAN MASALAHAH PROBLEM DEFINITION PROBLEM DEFINITION PENDEFINI
PENDEFINISIAN MASALSIAN MASALAHAH PROBLEM SPECIFICATION PROBLEM SPECIFICATION SPESIFIKASI MASALAH SPESIFIKASI MASALAH PROBLEM SENSING PROBLEM SENSING PENGENALAN MASALAH PENGENALAN MASALAH
y
y Pencarian masalah = proses penemuan dan penyatuanPencarian masalah = proses penemuan dan penyatuan
beberapa r
beberapa representasi masalah dari epresentasi masalah dari berbagai pelakuberbagai pelaku kebijakan.
kebijakan.
y
y Pendefinisian masalah = proses mengkarakteritikanPendefinisian masalah = proses mengkarakteritikan
masalah masalah subalternatif kedalam istilah-istilah masalah masalah subalternatif kedalam istilah-istilah yang paling mendasar dan umum.
yang paling mendasar dan umum.
y
y Spesifikasi masalah = Spesifikasi masalah = proses pemahaman proses pemahaman masalahmasalah
dimana analis mengembangkan representasi masalah dimana analis mengembangkan representasi masalah subalternatif secara formal (logis atau
subalternatif secara formal (logis atau matematismatematis))..
y
y Pengenalan masalah = tahap perumusan masalahPengenalan masalah = tahap perumusan masalah
dimana analisis menga
dimana analisis mengalami kekhawatiran yanglami kekhawatiran yang campur aduk dan g
campur aduk dan gejala ejala ketegangan dengan caraketegangan dengan cara mengen
METODE-METODE-METODE PERUMUSAN MA
METODE PERUMUSAN MASALAH
SALAH
MMETOETODDE E TT
JJ
¡¡ ¢ ¢ PRPROSEOSEDURDUR
S
SUMUMBEBERR
P
PEE¢ ¢ GETGET¡ ¡ HHUANUAN
KR
KRITEITERRIIAA KKIINNEERRJJAA
A
AnanalisislisisBataBatass
Estimasi batas peta Estimasi batas peta masalah
masalah
Pencarian sampel bola Pencarian sampel bola salju, pencarian masalah salju, pencarian masalah dan penjumlahan dan penjumlahan
Si
Siststem em pepengngetetahahuauan n KeKetetepapatatan n babatatass
A
Ananalisis Kllisis Klaarifikrifikaasisi
Ke
Kejejelalasasann kokonsnsep ep PemiPemilalahahan n sesecacara ra lologigiss dan klasifikasi konsep dan klasifikasi konsep
An
Analalis is inindidivividudual al KoKonsnsisistetensnsi i lologigiss
A
AnanalisislisisHHiriraarkirki
IIdentifikasi penyebabdentifikasi penyebab
yang mungkin, masuk akal yang mungkin, masuk akal dan dapat ditindak lanjuti dan dapat ditindak lanjuti
Pemilahan
Pemilahan secara secara logislogis dan
dan klasifikasi klasifikasi penyebabpenyebab
Analis individual dan Analis individual dan kelompok kelompok Konsistensi logis Konsistensi logis S Siinenekkttikikaa Pengenalan kesamaan Pengenalan kesamaan antar masalah antar masalah Perum
Perumusanusan analanalogiogi personal, langsung dan personal, langsung dan fantasi
fantasi
K
Keelloommppook k PPllaauussiibbiilliittaas p es p errbbaannddiinnggaann
A
Ananalisis Prlisis Preespspetetif if Ganda
Ganda
Gen
Generaeralislisasi asi wawawaswasan an PenPengguggunanaan an secsecaraara serentak perspektif serentak perspektif teknis, organisasional,dan teknis, organisasional,dan personal personal K
Keelloommppook k PPeerrbbaaiikkaan wn waawwaassaann
A
Ananalisis Aslisis Asumumsisi
Sintesis kreatif Sintesis kreatif asumsi-asumsi yang berlawanan asumsi yang berlawanan
IIdentifikasi pelaku,dentifikasi pelaku,
penampakan asumsi, penampakan asumsi, pempertentangkannya pempertentangkannya dan pengelompokan, dan pengelompokan, sintesis sintesis Kelompok Konflik Kelompok Konflik
ANALISIS BA
ANALISIS BA
T
T
AS
AS
ANALOGIANALOGI
Para penunggu pekarangan (lahan
Para penunggu pekarangan (lahan)), sambil membersihkan, sambil membersihkan tanahnya,
tanahnya, ia ia berhati-hati berhati-hati bahwabahwamusuh musuh bersembunyibersembunyididalamdidalam hutan
hutanbelanbelantaratarayang yang terterletakletakperspersisisdi di sebelsebelah ah hutan hutan (laha(lahann)) yang baru dibuka. Untuk meningkatkan keamanan meraka, yang baru dibuka. Untuk meningkatkan keamanan meraka,
par
paraapenupenunggu penggu pekarkarangan mangan memberembersihksihkanan wilawilayahyahyangyang lebi
lebih luash luastetaptetapi tidak pi tidak pernah ernah mermerasaasacukucukupp amanaman. Kadang-. Kadang-kadang, mereka harus memutuskan untuk
kadang, mereka harus memutuskan untuk membersihkanmembersihkan peka
pekaranranganganlebilebih luas lagi ataukh luas lagi ataukah menunah menunggui kebuggui kebunn dandan binat
binatangangpelipeliharharaan aan mermerekaekadidadidalam lam batasbatasyang yang telatelahh dibersihkan.
dibersihkan. Mereka Mereka melakukanmelakukanyang teryang terbaikbaik untuk muntuk mengusirengusir binatang liar tetapi tahu betul bahwa musuh bersembunyi binatang liar tetapi tahu betul bahwa musuh bersembunyi disam
disamping tanaping tanahhyang telyang telahahdiberdibersihksihkanandapat medapat mengngejutkejutkanan dan menghancur
dan menghancurkan mereka. Merkan mereka. Mereka berhareka berharapapuntuk tidakuntuk tidak terjebak
terjebakmemilih memilih bertanibertani dan beterdan beternak knak ketika etika harus harus memilihmemilih untuk mem
Lanjutan
Lanjutan
y
y Analogi tentang para penunggu pekaranganAnalogi tentang para penunggu pekarangan
menekankan masalah kunci perumusan masalah menekankan masalah kunci perumusan masalah dalam analisis kebijakan.
dalam analisis kebijakan.
y
y Para analis kebijakan jarang berhadapan denganPara analis kebijakan jarang berhadapan dengan
masalah tunggal yang terdefinisi dengan baik.
masalah tunggal yang terdefinisi dengan baik. MerMerekaeka dihadapkan pada masalah ganda yang terdistribusi
dihadapkan pada masalah ganda yang terdistribusi melalui proses pembuatan kebijakan, didefinisikan melalui proses pembuatan kebijakan, didefinisikan dalam cara-cara yang berbeda oleh para pelaku
dalam cara-cara yang berbeda oleh para pelaku kebijakan yang tindakan dan prespektif
kebijakan yang tindakan dan prespektifnya nya salingsaling mempengaruhi.
mempengaruhi.
y
y Para Para pembupembuat kat kebijaebijakan terlibat dalam wacana dengankan terlibat dalam wacana dengan
realitas yang tidak per
realitas yang tidak pernah berakhirnah berakhir, untuk, untuk menemukan
menemukan sisi yang sisi yang lebih banyak, dimensi tindakanlebih banyak, dimensi tindakan yang lebih banyak, dan kesempatan yang lebih banyak yang lebih banyak, dan kesempatan yang lebih banyak untuk melakukan perbaikan.
ANALISIS KLASI
ANALISIS KLASI
F
FIKASI
IKASI
y
y TTeknik untuk mempeknik untuk memperjelerjelas konsep-as konsep-konsep konsep yangyang
digunakan untuk mendefinisikan dan mengklarifikasi digunakan untuk mendefinisikan dan mengklarifikasi kondisi permasalahan
kondisi permasalahan
y
y Didasarkan pada dua prosedur utama: pembagianDidasarkan pada dua prosedur utama: pembagian
logis dan klasifikasi log logis dan klasifikasi logis.is.
y
y Pembagian logis = ketika kita memilih suatu kelas danPembagian logis = ketika kita memilih suatu kelas dan
membaginya kedalam komponen bagiannya. membaginya kedalam komponen bagiannya.
y
y Klasifikasi Klasifikasi logis = logis = pengkombinasian pengkombinasian situasi, objek atausituasi, objek atau
orang-orang kedalam kelompok atau kelas yang lebih orang-orang kedalam kelompok atau kelas yang lebih besar. (kebalikan proses pembagian logis
Relev
Relev
ansi klasifikasi terhadap
ansi klasifikasi terhadap
situasi
situasi
masalah
masalah
y
y RelevRelevansi ansi subtantif subtantif . Dasar klasifikasi harus. Dasar klasifikasi harus
dikembangkan sesuai dengan tujuan analisis dan sifat dikembangkan sesuai dengan tujuan analisis dan sifat situasi masalah. Kelas dan sub kelas harus sesuai
situasi masalah. Kelas dan sub kelas harus sesuai dengan realitas
dengan realitas situasi masalah.situasi masalah.
y
y K K etuntasanetuntasan. Kategotri-kategori dalam sebua. Kategotri-kategori dalam sebuah sistemh sistem
klasifikasi harus tuntas. Hal
klasifikasi harus tuntas. Hal ini berarti semua subjekini berarti semua subjek atau situasi yang menarik bagi analis harus
atau situasi yang menarik bagi analis harus dimasukan
dimasukan
y
y K K epilahanepilahan. Kategori subjek haruslah dipilah. Setiap. Kategori subjek haruslah dipilah. Setiap
subjek atau kondisi harus masuk hanya pada styu subjek atau kondisi harus masuk hanya pada styu kategori atau sub kategori.
y
y KKoonsistensinsistensi. Setiap kategori dan sub kategori harus. Setiap kategori dan sub kategori harus
didasarkan pada
didasarkan pada prinsip klasifprinsip klasifikasi tunggal.ikasi tunggal.
y
y P P erbedaan hirarkiserbedaan hirarkis. Arti . Arti tingkatan-tingtingkatan-tingkatan dalamkatan dalam
klasifikasi
klasifikasi (kateg(kategori, subkategori, sub-subkategoriori, subkategori, sub-subkategori)) harus dibedakan dengan teliti.
harus dibedakan dengan teliti.
y
y Contoh skema klasifikasiContoh skema klasifikasi
keluarga keluarga Tidak miskin Tidak miskin Tidak menerima Tidak menerima gas konversi gas konversi minyak tanah minyak tanah Men
Menerierimamagasgas
konversi minyak konversi minyak tanah tanah Miskin Miskin Tidak menerima Tidak menerima gas konversi gas konversi minyak tanah minyak tanah Men
Menerierimamagasgas
konversi minyak
konversi minyak
tanah
ANALISIS HIRARKIS
ANALISIS HIRARKIS
yy Sebuah teknSebuah teknik untuk mengidentifikasi sebab-ik untuk mengidentifikasi sebab-sebabsebab
yang mungkin dari suatu situasi masalah. yang mungkin dari suatu situasi masalah.
y
y Analisis hirarkis membantu untuk mengidendifikasiAnalisis hirarkis membantu untuk mengidendifikasi
tiga macam sebab: sebab yang
tiga macam sebab: sebab yang mungkin, sebab yangmungkin, sebab yang masuk akal, sebab yang dapat ditindaklanjuti.
masuk akal, sebab yang dapat ditindaklanjuti.
y
y Sebab yang mungkin adalah kejadian-kejadian atauSebab yang mungkin adalah kejadian-kejadian atau
aksi-aksi yang meskipun jauh, mungkin menimbulkan aksi-aksi yang meskipun jauh, mungkin menimbulkan terjadinya suatu situasi masalah.
terjadinya suatu situasi masalah.
y
y Sebab yang masuk akal adalah kejadian-kejadian atauSebab yang masuk akal adalah kejadian-kejadian atau
aksi-aksi yang berdasar penelitian ilmiah atau aksi-aksi yang berdasar penelitian ilmiah atau
pengalaman langsung yang diyakini memberikan pengalaman langsung yang diyakini memberikan
pengaruh penting terhadap terjadinya situasi masalah. pengaruh penting terhadap terjadinya situasi masalah.
y
y Sebab yang dapat ditindak lanjuti Sebab yang dapat ditindak lanjuti adalah sebab yangadalah sebab yang
dapat dikont
dapat dikontrol atau dimanipulasi rol atau dimanipulasi oleh poleh para pembuatara pembuat kebijakan .
kebijakan .
y
y Contoh skContoh skema analisis hirarkis seema analisis hirarkis sebab sebabbab sebab
Perb Perbuatanuatan
manusia manusia T Tak langsungak langsung Langsung Langsung K
Keceecelakaanlakaan
p
peenner er anganangan
M Meroerokkookk Lilin Lilin Lampu minyak Lampu minyak R Rookkookk K
Koreorek apik api
P
Panas padaanas pada bbagian yangagian yang ber
ber gger er akak
Sist
Sisteem listm listr r ik mik mobobilil
A
As kas kar r dandan
M
Moottor or dinamdinamoo B
Busiusi
k
B
Bukan kaukan karerenana
p
perberbuatanuatan
manusia manusia List Listr r ikik P Pananccaar r an panasan panas R
Reekasi kimiakasi kimia
H
Heeatater er
k
koonslnsleetingting
Radiat Radiator or
H
Heeatater er gasgas
Sina
Sinar r matahamatahar r ii
Oksidasi Oksidasi Lainnya Lainnya Cat minyak Cat minyak Lap
Lapber ber minyakminyak
Be
SINEK
SINEK
T
TIKA
IKA
yy Sebuah metode yang diciptakan untuk mengenali masalah-Sebuah metode yang diciptakan untuk mengenali
masalah-masalah yang bersifat analog. masalah yang bersifat analog.
y
y Merujuk pada investigasi terhadap kesamaan-kesamaan yangMerujuk pada investigasi terhadap kesamaan-kesamaan yang
membantu dalam memahami masalah-masalah kebijakan. membantu dalam memahami masalah-masalah kebijakan.
y
y Beberapa studi menunjukan bahwa orang sering gagalBeberapa studi menunjukan bahwa orang sering gagal
mengenali bahwa apa yang tampak sebagai masalah baru mengenali bahwa apa yang tampak sebagai masalah baru
sesungguhnya merupakan masalah lama yang tersamar. Dan sesungguhnya merupakan masalah lama yang tersamar. Dan masalah lama mungkin mengandung solusi-solusi potensial masalah lama mungkin mengandung solusi-solusi potensial bagi masalah yang kelihatannya baru.
bagi masalah yang kelihatannya baru.
y
y Sinektika didasarkan pada asumsi bahwa pemaham,anSinektika didasarkan pada asumsi bahwa pemaham,an
terhadap hubungan yang identik atau mirip diantara berbagai terhadap hubungan yang identik atau mirip diantara berbagai masalah akan mengakibatkan masalah mempunyai
masalah akan mengakibatkan masalah mempunyai kecenderungan lebih mudah untuk dipecahkan. kecenderungan lebih mudah untuk dipecahkan.
Pada analisis sinektika, dalam menyusun
Pada analisis sinektika, dalam menyusun
masalah-m
masalah-m
asalah kebijakan t
asalah kebijakan t
erdapat empat
erdapat empat
tipe analogi
tipe analogi
y
y AAnal nal ogogi persi persoonal nal . Para analis berusaha untuk. Para analis berusaha untuk
membayangkan dirinya mengalami suatu kondisi masalah membayangkan dirinya mengalami suatu kondisi masalah seperti apa yang dialami pelaku kebijakan sebelumnya.
seperti apa yang dialami pelaku kebijakan sebelumnya.
y
y AAnal nal ogogi lani langgsunsungg. Analis meneliti kemiripan hubungan. Analis meneliti kemiripan hubungan
diantara dua atau lebih situasi masalah. diantara dua atau lebih situasi masalah.
y
y AAnal nal ogogi simbi simboolis.lis. Analis berusaha untuk menemukanAnalis berusaha untuk menemukan
kemiripan hubungan antara situasi masalah tertentu. kemiripan hubungan antara situasi masalah tertentu.
y
y AAnal nal ogogi fantasi.i fantasi. Para analis sepenuhnya bebas menggaliPara analis sepenuhnya bebas menggali
kesamaan antara situasi masalah dan suatu persoalan yang kesamaan antara situasi masalah dan suatu persoalan yang imajiner.
ANALISIS PRESPEK
ANALISIS PRESPEK
T
TI
I
F
F
GAN
GAN
D
D
A
A
y
y Metode untuk memperoleh pandangan yang lebih banyakMetode untuk memperoleh pandangan yang lebih banyak
mengenai masalah-masalah dan peluang pemecahannya mengenai masalah-masalah dan peluang pemecahannya dengan secara sistematis menerapkan prespektif personal, dengan secara sistematis menerapkan prespektif personal, organisasional dan teknikal terhadap situasi masalah.
organisasional dan teknikal terhadap situasi masalah.
y
y P P respektif teknisrespektif teknis. Memandang masalah-masalah dan. Memandang masalah-masalah dan
solusi-solusinya dalam kerangka model optimalisasi dan solusi-solusinya dalam kerangka model optimalisasi dan menerapkan teknik-teknik yang didasarkan pada teori menerapkan teknik-teknik yang didasarkan pada teori
probabilitas, analisi biaya-manfaat dan analisis keputusan, probabilitas, analisi biaya-manfaat dan analisis keputusan, sekonomet
sekonometri dan analisis sri dan analisis sistem. Prespektif istem. Prespektif teknisteknis
didasarkan pada wawasan teknologi ilmiah, menekankan didasarkan pada wawasan teknologi ilmiah, menekankan pemikira
pemikiran kausal, n kausal, analisis objektif, prediksi-optimalisasianalisis objektif, prediksi-optimalisasi dan ketidakpastian yang memenuhi syarat.
y
y P P respektif Or respektif Or gganisasianisasioonal.nal. MemandanMemandang g masalah danmasalah dan
solusi sebagai
solusi sebagai bagian dari bagian dari kemkemajuan yanajuan yang g terteratur (denganatur (dengan sedikit krisis sementara
sedikit krisis sementara)) dari satu keadaan organisasi kedari satu keadaan organisasi ke keadaan lainnya. Prosedur Operasi Standar (SOP
keadaan lainnya. Prosedur Operasi Standar (SOP)),, peraturan
peraturan, rutinitas , rutinitas institusional institusional merupakan karakteristikmerupakan karakteristik utama. Prespektif ini
utama. Prespektif ini kurang menaruh perhatikurang menaruh perhatian padaan pada pencapaian tujuan dan peningkatan kinerja.
pencapaian tujuan dan peningkatan kinerja.
y
y P P respektif respektif P P ersersoonal nal . . MemandMemandang masalah-masalah danang masalah-masalah dan
solusi-solusi dalam
solusi-solusi dalam kerkerangka persepsi, angka persepsi, kebutuhkebutuhan danan dan nilai-nilai
nilai-nilai individu. Karakteristik utamanyindividu. Karakteristik utamanya adalaha adalah penekanan pada instuisi,
penekanan pada instuisi, karisma, karisma, kepemimkepemimpinan danpinan dan kepentingan pribadi sebagai faktor-faktor yang
kepentingan pribadi sebagai faktor-faktor yang menentuka
menentukan kn kebijaebijakan-kebijakakan-kebijakan n dan dampak-dan dampak-dampaknya
ANALISIS ASUMSI
ANALISIS ASUMSI
y
y Merupakan sebuah teknik yang bertujuan mensintesiskanMerupakan sebuah teknik yang bertujuan mensintesiskan
asumsi-asumsi yang saling bertentangan mengenai asumsi-asumsi yang saling bertentangan mengenai masalah-masalah kebijakan.
masalah-masalah kebijakan.
y
y Secara eksplisit analisis asumsi diciptakan untukSecara eksplisit analisis asumsi diciptakan untuk
mengurusi masalah-masalah yang rumit dimana para mengurusi masalah-masalah yang rumit dimana para
pelaku kebijakan tidak dapat sepakat tentang bagaimana pelaku kebijakan tidak dapat sepakat tentang bagaimana merumuskan masalah.
merumuskan masalah.
y
y Analsis asumsi diciptakan untuk mengatasi empatAnalsis asumsi diciptakan untuk mengatasi empat
kelemahan-kelemahan utama analisis kebijakan yaitu : kelemahan-kelemahan utama analisis kebijakan yaitu : (1
(1))analisis kebijakan seringkali didasarkan pada asumsianalisis kebijakan seringkali didasarkan pada asumsi dari satu pembuat kebijakan, (2
dari satu pembuat kebijakan, (2)) analisis kebijakananalisis kebijakan
biasanya gagal mempertimbangkan secara sistematis dan biasanya gagal mempertimbangkan secara sistematis dan eksplisit pandangan-pandangan yang berlawanan
eksplisit pandangan-pandangan yang berlawanan mengenai sifat masalah dan potensi pemecahannya mengenai sifat masalah dan potensi pemecahannya
Lanjutan
Lanjutan
(3
(3)) kebanyakan analisis kebijakan dilakukan dalamkebanyakan analisis kebijakan dilakukan dalam organisasi-orga
organisasi-organisasi nisasi dimana sifatdimana sifat self-sealingself-sealing-nya-nya
membuat sulit atau tidak mungkin untuk menghadapi membuat sulit atau tidak mungkin untuk menghadapi rumusan-rumusan masalah yang besar, (4
rumusan-rumusan masalah yang besar, (4)) kriteria yangkriteria yang digunakan untuk menilai kecukupan masalah dan
digunakan untuk menilai kecukupan masalah dan solusinya seringkali hanya menyentuh karakteristik solusinya seringkali hanya menyentuh karakteristik permukaannya.
permukaannya.
LIMA TAHAP PROSEDUR ANALISIS ASUMSI LIMA TAHAP PROSEDUR ANALISIS ASUMSI
y
y IdeIdentifikasntifikasii pelapelaku kebijaku kebijakankan
y
y Memunculkan asumsiMemunculkan asumsi
y
y Mempertentangkan asumsiMempertentangkan asumsi
y
y Mengelompokkan asumsiMengelompokkan asumsi
y