• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perumusan Masalah Kebijakan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perumusan Masalah Kebijakan"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

Present By : Present By : Present By : Present By : Taufik Taufik T

Taufik aufik NurohmanNurohmanNurohmanNurohman

Program

Program

Program Studi

Program StudiStudi IlmuStudi IlmuIlmu PolitikIlmu PolitikPPolitolitikik FISFISFISIPFISIPIPIP

Universitas

Universitas

Un

(2)

TAHAP-TAHAP KEBIJAKAN PUBLIK

TAHAP-TAHAP KEBIJAKAN PUBLIK PERUMUSAN MASALAH PERUMUSAN MASALAH AGENDA SETTING AGENDA SETTING FORMULASI KEBIJAKAN FORMULASI KEBIJAKAN LEGITIMASI KEBIJAKAN LEGITIMASI KEBIJAKAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN EV

(3)

MASALAH KEBIJAKAN

MASALAH KEBIJAKAN

y

y Memahami masalah kebijakan adalah sangat penting,Memahami masalah kebijakan adalah sangat penting,

karena para analis kebijakan lebih sering gagal karena karena para analis kebijakan lebih sering gagal karena mereka memecahkan masalah yang salah daripada mereka memecahkan masalah yang salah daripada karena memperoleh memper0leh

karena memperoleh memper0leh solusi yang salasolusi yang salahh terhadap masalah yang tepat.

terhadap masalah yang tepat.

y

y Masalah adalah ketidaksesuaian antara harapan danMasalah adalah ketidaksesuaian antara harapan dan

kenyataan. kenyataan.

y

y Masalah-masalah kMasalah-masalah kebijakan adalah kebutuhan, ebijakan adalah kebutuhan, nilai-

nilai-nilai atau kesempatan-kesempatan yang tidak nilai atau kesempatan-kesempatan yang tidak

terealisir  tetapi dapat dicapai dengan tindakan publik terealisir  tetapi dapat dicapai dengan tindakan publik (David Dery dalam bukunya 

(David Dery dalam bukunya Problem Devinition inProblem Devinition in P

(4)

y

y Masalah-masalah kebijakan adalah produk pemikiranMasalah-masalah kebijakan adalah produk pemikiran

yang dibuat pada suatu lingkungan, suatu elemen dari yang dibuat pada suatu lingkungan, suatu elemen dari situasi masalah yang diabstraksikan.

situasi masalah yang diabstraksikan.

y

y Apa Apa yang kita alami yang kita alami merupakan situasi masalah bukanmerupakan situasi masalah bukan

masalah itu sendiri, yang seperti atom dan sel, masalah itu sendiri, yang seperti atom dan sel, merupakan suatu konstruksi

merupakan suatu konstruksi konseptual.(William Nkonseptual.(William N.. Dunn

Dunn))

y

y Menurut Budi Winarno (2007 : 70Menurut Budi Winarno (2007 : 70)), , masalah masalah adalahadalah

suatu kondisi yang dianggap merugikan sebagai

suatu kondisi yang dianggap merugikan sebagai suatusuatu kondisi yang menimbulkan kebutuhan atau

kondisi yang menimbulkan kebutuhan atau ketidakpuasa

ketidakpuasan n pada sebagipada sebagian orang yangan orang yang menginginkan pertolongan atau perbaikan. menginginkan pertolongan atau perbaikan.

(5)

y

y Masalah PublikMasalah Publik  masalah-masalah yang masalah-masalah yang mempunymempunyaiai

dampak luas dan mencakup konsekuensi-konsekuensi dampak luas dan mencakup konsekuensi-konsekuensi bagi orang-orang yang tidak secara langsung

bagi orang-orang yang tidak secara langsung terlibat.terlibat.

y

y Masalah PrivatMasalah Privat  dampaknya terbatas pada satu ataudampaknya terbatas pada satu atau

dua orang dua orang

y

y Masalah privat dapat berkMasalah privat dapat berkembang menjadi embang menjadi masalahmasalah

publi

publik kk ketika terjadi peetika terjadi perkembangan dampak yrkembangan dampak yangang ditimbulkannya. ditimbulkannya. MASALAH MASALAH MASALAH PUBLIK MASALAH PUBLIK MASALAH PRIVAT MASALAH PRIVAT

(6)

Perumusan

Perumusan

Perumusan Masalah

Perumusan Masalah

Masalah Dalam

Masalah Dalam

Dalam Kebijakan

Dalam Kebijakan

Kebijakan

Kebijakan

Pengenalan Pengenalan

Masalah

Masalah SITUSITUASI MASI MASALAHASALAH Perumusan Perumusan Masalah Masalah MASALAH MASALAH KEBIJAKAN KEBIJAKAN MASALAH MASALAH BENAR ? BENAR ? TIDAK TIDAK Pementahan Pementahan Masalah Masalah Y YAA Pemecahan Pemecahan Masalah Masalah SOLUSI KEBIJAKAN SOLUSI KEBIJAKAN SOLUSI SOLUSI MASALAH

MASALAH TIDAKTIDAK

Pemecahan Pemecahan Kembali Kembali Masalah Masalah Pementahan Pementahan Solusi Masalah Solusi Masalah Y YAA

(7)

C

C

IRI-

IRI-

C

C

IRI MASALAH KEBIJAKAN

IRI MASALAH KEBIJAKAN

y

y

Saling ketergantungan

Saling ketergantungan

y

y

Subjektifitas

Subjektifitas

y

y

Sifat buatan

Sifat buatan

y

(8)

*

*

Sa

Sa

li

li

g

g

Kete

Kete

rg

rg

antun

antun

g

g

an

an

y

y Masalah-masalah kebijakan didalam satu bidangMasalah-masalah kebijakan didalam satu bidang

kadang-kadang mempengaruhi masalah-masalah kadang-kadang mempengaruhi masalah-masalah kebijakan

kebijakan di di bidang labidang lain.in.

y

y Dalam kenyataannya masalah-masalah kebijakanDalam kenyataannya masalah-masalah kebijakan

bukan merupakan kesatuan masalah yang berdiri bukan merupakan kesatuan masalah yang berdiri sendiri.

sendiri.

y

y Masalah-masalah kMasalah-masalah kebijakan merupakan baebijakan merupakan bagian darigian dari

seluruh sistem masalah yang disebut

seluruh sistem masalah yang disebut messesmesses yaituyaitu suatu sistem kondisi ekst

suatu sistem kondisi eksternal yang ernal yang menhasilkanmenhasilkan ketidakpuasaan diantara masyarakat.

(9)

y

y M M essesesses sulit atau bahkan tidak mungkin dipecahkansulit atau bahkan tidak mungkin dipecahkan

dengan menggunakan

dengan menggunakan ppendekendekatan anatan analitisalitis karenakarena jarang masalah-masalah dapat didefinisikan atau jarang masalah-masalah dapat didefinisikan atau dipecahkan secara sendiri-sendiri.

dipecahkan secara sendiri-sendiri.

y

y Lebih mudah memecahkan sepuluh masalah yangLebih mudah memecahkan sepuluh masalah yang

saling terkait daripada memecahkan satu masalah saling terkait daripada memecahkan satu masalah secara tersendiri.

secara tersendiri.

y

y Sistem masalah yang saling tergantung Sistem masalah yang saling tergantung mengharuskanmengharuskan

suatu pendekatan

suatu pendekatan hholistik olistik , suatu , suatu pendekatan yangpendekatan yang memandang bagian-bagian sebagai dari

memandang bagian-bagian sebagai dari keseluruhankeseluruhan sistem yang mengikatnya.

sistem yang mengikatnya. Lanjutan«

(10)

*

*

Sub

Sub

j

j

e

e

k

k

t

t

ivi

ivi

ta

ta

s

s

y

y Kondisi ekstKondisi eksternal yang ernal yang menimbulkan suatumenimbulkan suatu

permasalahan didefinisikan, diklasifikasikan, permasalahan didefinisikan, diklasifikasikan, dijelaskan dan dievaluasi secara selektif.

dijelaskan dan dievaluasi secara selektif. MeskipunMeskipun terdapat suatu anggapab bahwa masalah itu bersifat terdapat suatu anggapab bahwa masalah itu bersifat objektif

objektif tetapi dapat diinterprtetapi dapat diinterpretasikan secara berbeda.etasikan secara berbeda.

y

y Masalah merupakan elemen dari situasi masalah yangMasalah merupakan elemen dari situasi masalah yang

diabraksikan dari situasi tersebut oleh analis kebijakan diabraksikan dari situasi tersebut oleh analis kebijakan secara subjektif.

secara subjektif.

y

y Dalam anDalam analisis kebijakan merupakan hal alisis kebijakan merupakan hal yang sangatyang sangat

penting untuk tidak

penting untuk tidak mengacaukan antarmengacaukan antara situasia situasi

masalah dengan masalah kebijakan, karena masalah masalah dengan masalah kebijakan, karena masalah adalah barang abstrak  yang timbul melalui

adalah barang abstrak  yang timbul melalui

transformasi pengalaman kedalam penilaian manusia transformasi pengalaman kedalam penilaian manusia

(11)

*

*

S

S

if 

if 

at buatan

at buatan

y

y Masalah-masalah kebijakan hanya mungkin ketikaMasalah-masalah kebijakan hanya mungkin ketika

manusia membuat penilaian mengenai keinginan manusia membuat penilaian mengenai keinginan untuk merubah beberapa situasi masalah.

untuk merubah beberapa situasi masalah.

y

y Masalah kebijakan merupakan hasil penilaianMasalah kebijakan merupakan hasil penilaian

subjektif manusia;

subjektif manusia; masalah kebijakan itu juga bisamasalah kebijakan itu juga bisa diterima

diterima sebagai defsebagai definisi-definisi yang inisi-definisi yang sah dari kondisisah dari kondisi sosial yang objektif

sosial yang objektif dan karenanya masalah kebijakandan karenanya masalah kebijakan difahami, dipertahankan dan diubah secara sosial.

difahami, dipertahankan dan diubah secara sosial.

y

y Masalah tidak berada di luar individu/kelompok yangMasalah tidak berada di luar individu/kelompok yang

mendefinisikannya, y

mendefinisikannya, yang ang berarti bahwa tidak adaberarti bahwa tidak ada keadaan masyarakat yang alamiah

keadaan masyarakat yang alamiah dimana apa yangdimana apa yang ada dalam masyarakat tersebut dengan sendir

ada dalam masyarakat tersebut dengan sendirinyainya merupakan masalah kebijakan.

(12)

*D

*D

i

i

nam

nam

ik

ik

a

a

y

y TTerdapat banyak solusi uerdapat banyak solusi untuk suatu mantuk suatu masalahsalah

sebagaimana terdapat banyak definisi terhadap sebagaimana terdapat banyak definisi terhadap masalah tersebut.

masalah tersebut.

y

y Masalah dan solusi Masalah dan solusi berada dalam perubahan-berada dalam

perubahan-perubahan yang konstan karenanya masalah dapat perubahan yang konstan karenanya masalah dapat secara konstan terpecahkan

secara konstan terpecahkan

y

y Solusi terhadap masalah dapat menjadi usangSolusi terhadap masalah dapat menjadi usang

meskipun barangk

(13)

T

T

IGA KELAS MASALAH KEBIJAKAN

IGA KELAS MASALAH KEBIJAKAN

MASALAH MASALAH KEBIJAKAN KEBIJAKAN WELL STRUCTURED WELL STRUCTURED PROBLEMS PROBLEMS MODERATELY  MODERATELY  STRUCTURED PROBLEMS STRUCTURED PROBLEMS ILL STRUCTURED ILL STRUCTURED PROBLEMS PROBLEMS Struktur

Struktur dari masing-masing kedari masing-masing kelas ini ditlas ini ditentukan entukan oleholeh ting

tingkat kompkat kompleksitleksitasnasnya, yaitya, yaituu derderajat seberajat seberapa jauhapa jauh suatusuatu masalah me

masalah merupakan sistrupakan sistemem permasalahan permasalahan yang salingyang saling tergantung.

(14)

WELL STRUCTURED PROBLEM

WELL STRUCTURED PROBLEM

y

y Masalah yang sederhanaMasalah yang sederhana

y

y Melibatkan  satu atau beberapa pembuat keputusanMelibatkan  satu atau beberapa pembuat keputusan

dan seperangkat kecil alternatif-alternatif kebijakan. dan seperangkat kecil alternatif-alternatif kebijakan.

y

y Kegunaan (nilaiKegunaan (nilai)) mencerminkan konsensus padamencerminkan konsensus pada

tujuan-tujuan jangka pendek yang secara jelas tujuan-tujuan jangka pendek yang secara jelas

diurutkan dalam tatanan pilihan pembuat kebijakan. diurutkan dalam tatanan pilihan pembuat kebijakan.

y

y Hasil dari masing-masing alternatif Hasil dari masing-masing alternatif dikdiketahui denganetahui dengan

keyakinan tinggi keyakinan tinggi

y

y Masalah-masalah Masalah-masalah operasional yang secara relatif operasional yang secara relatif lebihlebih

rendah dalam instansi pemerintah. rendah dalam instansi pemerintah.

(15)

MODERATELY SRUCTURED PROBLEMS

MODERATELY SRUCTURED PROBLEMS

y

y Masalah yang agak sederhana.Masalah yang agak sederhana.

y

y Masalah-masalah Masalah-masalah yang yang melibatkan satu atau beberapamelibatkan satu atau beberapa

pembuat kebijakan dan sejumlah alt

pembuat kebijakan dan sejumlah alternatif yang ernatif yang relatif relatif  terbatas.

terbatas.

y

y Kegunaan (nilaiKegunaan (nilai)) mencerminkan konsensus padamencerminkan konsensus pada

tujuan-tujuan jangka pendek. tujuan-tujuan jangka pendek.

y

y Hasil dari alHasil dari alternatifternatif-alternatif -alternatif belum tentu diketahbelum tentu diketahuiui

dengan keyakinan yang tinggi dengan keyakinan yang tinggi

y

(16)

I

I

LL STRUCTURED

LL STRUCTURED

PROBLEM

PROBLEM

S

S

y

y Masalah yang rumitMasalah yang rumit

y

y Masalah-masalah yMasalah-masalah yang ang mengikutsertakan banyakmengikutsertakan banyak

pembuat keputusan. pembuat keputusan.

y

y Kegunaan (nilaiKegunaan (nilai)) tidak diketahui atau tidak mungkintidak diketahui atau tidak mungkin

untuk diurutkan secara konsisten. untuk diurutkan secara konsisten.

y

y Jika masalah sederhana dan masalah agak sederhanaJika masalah sederhana dan masalah agak sederhana

mencerminkan konsensus, maka karakteristik utama mencerminkan konsensus, maka karakteristik utama dari masalah yang rumit adaklah konf

dari masalah yang rumit adaklah konflik diantaralik diantara tujuan-tujuan

tujuan-tujuan yang yang salyang yang saling ing bersaing.bersaing.

y

y AlternatifAlternatif-alternatif dan hasil -alternatif dan hasil kebijakan tidakkebijakan tidak

diketahui. diketahui.

(17)

ELEMEN

ELEMEN

STR

STR

UKTUR MASAL

UKTUR MASAL

AH

AH

SEDERHANA 

SEDERHANA SEDERHANA SEDERHANA AGAKAGAK RUMITRUMIT

PENGAMBIL PENGAMBIL KEPUTUSAN KEPUTUSAN SATU SATU ATATAUAU BEBERAPA  BEBERAPA  SATU SATU ATATAUAU B BEEBBEERRAAPPA A BBAANNYYAAKK ALTERNATIF ALTERNATIF TTEERRBBAATTAAS S TTEERRBBAATTAAS S TATAK K TTEERRBBAATTAASS KEGUNAAN KEGUNAAN (NILAI

(NILAI)) KKOONNSSEENNSSUUS S KKOONNSSEENNSSUUS S KKOONNFFLLIIKK

HASIL

HASIL PPAASSTTI I TTIIDDAAK K PPAASSTTII

TIDAK TIDAK DIKETAHUI DIKETAHUI PROBABILITAS PROBABILITAS DAPAT DAPAT DIHITUNG DIHITUNG TAK DAPAT TAK DAPAT DIHITUNG DIHITUNG TAK DAPAT TAK DAPAT DIHITUNG DIHITUNG

(18)

F

F

ASE-

ASE-

F

F

ASE PERUMUSAN MASALAH

ASE PERUMUSAN MASALAH

PROBLEM SEARCH PROBLEM SEARCH PENCAR

PENCARIAN MASALIAN MASALAHAH PROBLEM DEFINITION PROBLEM DEFINITION PENDEFINI

PENDEFINISIAN MASALSIAN MASALAHAH PROBLEM SPECIFICATION PROBLEM SPECIFICATION SPESIFIKASI MASALAH SPESIFIKASI MASALAH PROBLEM SENSING PROBLEM SENSING PENGENALAN MASALAH PENGENALAN MASALAH

(19)

y

y Pencarian masalah = proses penemuan dan penyatuanPencarian masalah = proses penemuan dan penyatuan

beberapa r

beberapa representasi masalah dari epresentasi masalah dari berbagai pelakuberbagai pelaku kebijakan.

kebijakan.

y

y Pendefinisian masalah = proses mengkarakteritikanPendefinisian masalah = proses mengkarakteritikan

masalah masalah subalternatif kedalam istilah-istilah masalah masalah subalternatif kedalam istilah-istilah yang paling mendasar dan umum.

yang paling mendasar dan umum.

y

y Spesifikasi masalah = Spesifikasi masalah = proses pemahaman proses pemahaman masalahmasalah

dimana analis mengembangkan representasi masalah dimana analis mengembangkan representasi masalah subalternatif secara formal (logis atau

subalternatif secara formal (logis atau matematismatematis))..

y

y Pengenalan masalah = tahap perumusan masalahPengenalan masalah = tahap perumusan masalah

dimana analisis menga

dimana analisis mengalami kekhawatiran yanglami kekhawatiran yang campur aduk dan g

campur aduk dan gejala ejala ketegangan dengan caraketegangan dengan cara mengen

(20)

METODE-METODE-METODE PERUMUSAN MA

METODE PERUMUSAN MASALAH

SALAH

M

METOETODDE E TT  

JJ  

¡¡ ¢ ¢  PRPROSEOSEDURDUR

S

SUMUMBEBERR

P

PEE¢ ¢  GETGET¡ ¡  HHUANUAN

KR

KRITEITERRIIAA KKIINNEERRJJAA

A

AnanalisislisisBataBatass

Estimasi batas peta Estimasi batas peta masalah

masalah

Pencarian sampel bola Pencarian sampel bola salju, pencarian masalah salju, pencarian masalah dan penjumlahan dan penjumlahan

Si

Siststem em pepengngetetahahuauan n KeKetetepapatatan n babatatass

A

Ananalisis Kllisis Klaarifikrifikaasisi

Ke

Kejejelalasasann kokonsnsep ep PemiPemilalahahan n sesecacara ra lologigiss dan klasifikasi konsep dan klasifikasi konsep

An

Analalis is inindidivividudual al KoKonsnsisistetensnsi i lologigiss

A

AnanalisislisisHHiriraarkirki

IIdentifikasi penyebabdentifikasi penyebab

yang mungkin, masuk akal yang mungkin, masuk akal dan dapat ditindak lanjuti dan dapat ditindak lanjuti

Pemilahan

Pemilahan secara secara logislogis dan

dan klasifikasi klasifikasi penyebabpenyebab

Analis individual dan Analis individual dan kelompok kelompok Konsistensi logis Konsistensi logis S Siinenekkttikikaa Pengenalan kesamaan Pengenalan kesamaan antar masalah antar masalah Perum

Perumusanusan analanalogiogi personal, langsung dan personal, langsung dan fantasi

fantasi

K

Keelloommppook k PPllaauussiibbiilliittaas p es p errbbaannddiinnggaann

A

Ananalisis Prlisis Preespspetetif if  Ganda

Ganda

Gen

Generaeralislisasi asi wawawaswasan an PenPengguggunanaan an secsecaraara serentak perspektif  serentak perspektif  teknis, organisasional,dan teknis, organisasional,dan personal personal K

Keelloommppook k PPeerrbbaaiikkaan wn waawwaassaann

A

Ananalisis Aslisis Asumumsisi

Sintesis kreatif Sintesis kreatif asumsi-asumsi yang berlawanan asumsi yang berlawanan

IIdentifikasi pelaku,dentifikasi pelaku,

penampakan asumsi, penampakan asumsi, pempertentangkannya pempertentangkannya dan pengelompokan, dan pengelompokan, sintesis sintesis Kelompok Konflik Kelompok Konflik

(21)

ANALISIS BA

ANALISIS BA

T

T

AS

AS

ANALOGI

ANALOGI

Para penunggu pekarangan (lahan

Para penunggu pekarangan (lahan)), sambil membersihkan, sambil membersihkan tanahnya,

tanahnya, ia ia berhati-hati berhati-hati bahwabahwamusuh musuh bersembunyibersembunyididalamdidalam hutan

hutanbelanbelantaratarayang yang terterletakletakperspersisisdi di sebelsebelah ah hutan hutan (laha(lahann)) yang baru dibuka. Untuk meningkatkan keamanan meraka, yang baru dibuka. Untuk meningkatkan keamanan meraka,

par

paraapenupenunggu penggu pekarkarangan mangan memberembersihksihkanan wilawilayahyahyangyang lebi

lebih luash luastetaptetapi tidak pi tidak pernah ernah mermerasaasacukucukupp amanaman. Kadang-. Kadang-kadang, mereka harus memutuskan untuk

kadang, mereka harus memutuskan untuk membersihkanmembersihkan peka

pekaranranganganlebilebih luas lagi ataukh luas lagi ataukah menunah menunggui kebuggui kebunn dandan binat

binatangangpelipeliharharaan aan mermerekaekadidadidalam lam batasbatasyang yang telatelahh dibersihkan.

dibersihkan. Mereka Mereka melakukanmelakukanyang teryang terbaikbaik untuk muntuk mengusirengusir binatang liar tetapi tahu betul bahwa musuh bersembunyi binatang liar tetapi tahu betul bahwa musuh bersembunyi disam

disamping tanaping tanahhyang telyang telahahdiberdibersihksihkanandapat medapat mengngejutkejutkanan dan menghancur

dan menghancurkan mereka. Merkan mereka. Mereka berhareka berharapapuntuk tidakuntuk tidak terjebak

terjebakmemilih memilih bertanibertani dan beterdan beternak knak ketika etika harus harus memilihmemilih untuk mem

(22)

Lanjutan

Lanjutan

y

y Analogi tentang para penunggu pekaranganAnalogi tentang para penunggu pekarangan

menekankan masalah kunci perumusan masalah menekankan masalah kunci perumusan masalah dalam analisis kebijakan.

dalam analisis kebijakan.

y

y Para analis kebijakan jarang berhadapan denganPara analis kebijakan jarang berhadapan dengan

masalah tunggal yang terdefinisi dengan baik.

masalah tunggal yang terdefinisi dengan baik. MerMerekaeka dihadapkan pada masalah ganda yang terdistribusi

dihadapkan pada masalah ganda yang terdistribusi melalui proses pembuatan kebijakan, didefinisikan melalui proses pembuatan kebijakan, didefinisikan dalam cara-cara yang berbeda oleh para pelaku

dalam cara-cara yang berbeda oleh para pelaku kebijakan yang tindakan dan prespektif

kebijakan yang tindakan dan prespektifnya nya salingsaling mempengaruhi.

mempengaruhi.

y

y Para Para pembupembuat kat kebijaebijakan terlibat dalam wacana dengankan terlibat dalam wacana dengan

realitas yang tidak per

realitas yang tidak pernah berakhirnah berakhir, untuk, untuk menemukan

menemukan sisi yang sisi yang lebih banyak, dimensi tindakanlebih banyak, dimensi tindakan yang lebih banyak, dan kesempatan yang lebih banyak yang lebih banyak, dan kesempatan yang lebih banyak untuk melakukan perbaikan.

(23)

ANALISIS KLASI

ANALISIS KLASI

F

FIKASI

IKASI

y

y TTeknik untuk mempeknik untuk memperjelerjelas konsep-as konsep-konsep konsep yangyang

digunakan untuk mendefinisikan dan mengklarifikasi digunakan untuk mendefinisikan dan mengklarifikasi kondisi permasalahan

kondisi permasalahan

y

y Didasarkan pada dua prosedur utama: pembagianDidasarkan pada dua prosedur utama: pembagian

logis dan klasifikasi log logis dan klasifikasi logis.is.

y

y Pembagian logis = ketika kita memilih suatu kelas danPembagian logis = ketika kita memilih suatu kelas dan

membaginya kedalam komponen bagiannya. membaginya kedalam komponen bagiannya.

y

y Klasifikasi Klasifikasi logis = logis = pengkombinasian pengkombinasian situasi, objek atausituasi, objek atau

orang-orang kedalam kelompok atau kelas yang lebih orang-orang kedalam kelompok atau kelas yang lebih besar. (kebalikan proses pembagian logis

(24)

Relev

Relev

ansi klasifikasi terhadap

ansi klasifikasi terhadap

situasi

situasi

masalah

masalah

y

y RelevRelevansi ansi subtantif subtantif . Dasar klasifikasi harus. Dasar klasifikasi harus

dikembangkan sesuai dengan tujuan analisis dan sifat dikembangkan sesuai dengan tujuan analisis dan sifat situasi masalah. Kelas dan sub kelas harus sesuai

situasi masalah. Kelas dan sub kelas harus sesuai dengan realitas

dengan realitas situasi masalah.situasi masalah.

y

y K K etuntasanetuntasan. Kategotri-kategori dalam sebua. Kategotri-kategori dalam sebuah sistemh sistem

klasifikasi harus tuntas. Hal

klasifikasi harus tuntas. Hal ini berarti semua subjekini berarti semua subjek atau situasi yang menarik bagi analis harus

atau situasi yang menarik bagi analis harus dimasukan

dimasukan

y

y K K epilahanepilahan. Kategori subjek haruslah dipilah. Setiap. Kategori subjek haruslah dipilah. Setiap

subjek atau kondisi harus masuk hanya pada styu subjek atau kondisi harus masuk hanya pada styu kategori atau sub kategori.

(25)

y

y KKoonsistensinsistensi. Setiap kategori dan sub kategori harus. Setiap kategori dan sub kategori harus

didasarkan pada

didasarkan pada prinsip klasifprinsip klasifikasi tunggal.ikasi tunggal.

y

y P P erbedaan hirarkiserbedaan hirarkis. Arti . Arti tingkatan-tingtingkatan-tingkatan dalamkatan dalam

klasifikasi

klasifikasi (kateg(kategori, subkategori, sub-subkategoriori, subkategori, sub-subkategori)) harus dibedakan dengan teliti.

harus dibedakan dengan teliti.

y

y Contoh skema klasifikasiContoh skema klasifikasi

keluarga keluarga Tidak miskin Tidak miskin Tidak menerima Tidak menerima gas konversi gas konversi minyak tanah minyak tanah Men

Menerierimamagasgas

konversi minyak konversi minyak tanah tanah Miskin Miskin Tidak menerima Tidak menerima gas konversi gas konversi minyak tanah minyak tanah Men

Menerierimamagasgas

konversi minyak

konversi minyak

tanah

(26)

ANALISIS HIRARKIS

ANALISIS HIRARKIS

y

y Sebuah teknSebuah teknik untuk mengidentifikasi sebab-ik untuk mengidentifikasi sebab-sebabsebab

yang mungkin dari suatu situasi masalah. yang mungkin dari suatu situasi masalah.

y

y Analisis hirarkis membantu untuk mengidendifikasiAnalisis hirarkis membantu untuk mengidendifikasi

tiga macam sebab: sebab yang

tiga macam sebab: sebab yang mungkin, sebab yangmungkin, sebab yang masuk akal, sebab yang dapat ditindaklanjuti.

masuk akal, sebab yang dapat ditindaklanjuti.

y

y Sebab yang mungkin adalah kejadian-kejadian atauSebab yang mungkin adalah kejadian-kejadian atau

aksi-aksi yang meskipun jauh, mungkin menimbulkan aksi-aksi yang meskipun jauh, mungkin menimbulkan terjadinya suatu situasi masalah.

terjadinya suatu situasi masalah.

y

y Sebab yang masuk akal adalah kejadian-kejadian atauSebab yang masuk akal adalah kejadian-kejadian atau

aksi-aksi yang berdasar penelitian ilmiah atau aksi-aksi yang berdasar penelitian ilmiah atau

pengalaman langsung yang diyakini memberikan pengalaman langsung yang diyakini memberikan

pengaruh penting terhadap terjadinya situasi masalah. pengaruh penting terhadap terjadinya situasi masalah.

(27)

y

y Sebab yang dapat ditindak lanjuti Sebab yang dapat ditindak lanjuti adalah sebab yangadalah sebab yang

dapat dikont

dapat dikontrol atau dimanipulasi rol atau dimanipulasi oleh poleh para pembuatara pembuat kebijakan .

kebijakan .

y

y Contoh skContoh skema analisis hirarkis seema analisis hirarkis sebab sebabbab sebab

Perb Perbuatanuatan

manusia manusia T Tak langsungak langsung Langsung Langsung K

Keceecelakaanlakaan

p

peenner er anganangan

M Meroerokkookk Lilin Lilin Lampu minyak Lampu minyak R Rookkookk K

Koreorek apik api

P

Panas padaanas pada bbagian yangagian yang ber 

ber gger er akak

Sist

Sisteem listm listr r ik mik mobobilil

A

As kas kar r dandan

M

Moottor or dinamdinamoo B

Busiusi

k

(28)

B

Bukan kaukan karerenana

p

perberbuatanuatan

manusia manusia List Listr r ikik P Pananccaar r an panasan panas R

Reekasi kimiakasi kimia

H

Heeatater er 

k

koonslnsleetingting

Radiat Radiator or 

H

Heeatater er gasgas

Sina

Sinar r matahamatahar r ii

Oksidasi Oksidasi Lainnya Lainnya Cat minyak Cat minyak Lap

Lapber ber minyakminyak

Be

(29)

SINEK

SINEK

T

TIKA

IKA

y

y Sebuah metode yang diciptakan untuk mengenali masalah-Sebuah metode yang diciptakan untuk mengenali

masalah-masalah yang bersifat analog. masalah yang bersifat analog.

y

y Merujuk pada investigasi terhadap kesamaan-kesamaan yangMerujuk pada investigasi terhadap kesamaan-kesamaan yang

membantu dalam memahami masalah-masalah kebijakan. membantu dalam memahami masalah-masalah kebijakan.

y

y Beberapa studi menunjukan bahwa orang sering gagalBeberapa studi menunjukan bahwa orang sering gagal

mengenali bahwa apa yang tampak sebagai masalah baru mengenali bahwa apa yang tampak sebagai masalah baru

sesungguhnya merupakan masalah lama yang tersamar. Dan sesungguhnya merupakan masalah lama yang tersamar. Dan masalah lama mungkin mengandung solusi-solusi potensial masalah lama mungkin mengandung solusi-solusi potensial bagi masalah yang kelihatannya baru.

bagi masalah yang kelihatannya baru.

y

y Sinektika didasarkan pada asumsi bahwa pemaham,anSinektika didasarkan pada asumsi bahwa pemaham,an

terhadap hubungan yang identik atau mirip diantara berbagai terhadap hubungan yang identik atau mirip diantara berbagai masalah akan mengakibatkan masalah mempunyai

masalah akan mengakibatkan masalah mempunyai kecenderungan lebih mudah untuk dipecahkan. kecenderungan lebih mudah untuk dipecahkan.

(30)

Pada analisis sinektika, dalam menyusun

Pada analisis sinektika, dalam menyusun

masalah-m

masalah-m

asalah kebijakan t

asalah kebijakan t

erdapat empat

erdapat empat

tipe analogi

tipe analogi

y

y AAnal nal ogogi persi persoonal nal . Para analis berusaha untuk. Para analis berusaha untuk

membayangkan dirinya mengalami suatu kondisi masalah membayangkan dirinya mengalami suatu kondisi masalah seperti apa yang dialami pelaku kebijakan sebelumnya.

seperti apa yang dialami pelaku kebijakan sebelumnya.

y

y AAnal nal ogogi lani langgsunsungg. Analis meneliti kemiripan hubungan. Analis meneliti kemiripan hubungan

diantara dua atau lebih situasi masalah. diantara dua atau lebih situasi masalah.

y

y AAnal nal ogogi simbi simboolis.lis. Analis berusaha untuk menemukanAnalis berusaha untuk menemukan

kemiripan hubungan antara situasi masalah tertentu. kemiripan hubungan antara situasi masalah tertentu.

y

y AAnal nal ogogi fantasi.i fantasi. Para analis sepenuhnya bebas menggaliPara analis sepenuhnya bebas menggali

kesamaan antara situasi masalah dan suatu persoalan yang kesamaan antara situasi masalah dan suatu persoalan yang imajiner.

(31)

ANALISIS PRESPEK

ANALISIS PRESPEK

T

TI

I

F

F

GAN

GAN

D

D

A

A

y

y Metode untuk memperoleh pandangan yang lebih banyakMetode untuk memperoleh pandangan yang lebih banyak

mengenai masalah-masalah dan peluang pemecahannya mengenai masalah-masalah dan peluang pemecahannya dengan secara sistematis menerapkan prespektif personal, dengan secara sistematis menerapkan prespektif personal, organisasional dan teknikal terhadap situasi masalah.

organisasional dan teknikal terhadap situasi masalah.

y

y P P respektif teknisrespektif teknis. Memandang masalah-masalah dan. Memandang masalah-masalah dan

solusi-solusinya dalam kerangka model optimalisasi dan solusi-solusinya dalam kerangka model optimalisasi dan menerapkan teknik-teknik yang didasarkan pada teori menerapkan teknik-teknik yang didasarkan pada teori

probabilitas, analisi biaya-manfaat dan analisis keputusan, probabilitas, analisi biaya-manfaat dan analisis keputusan, sekonomet

sekonometri dan analisis sri dan analisis sistem. Prespektif istem. Prespektif teknisteknis

didasarkan pada wawasan teknologi ilmiah, menekankan didasarkan pada wawasan teknologi ilmiah, menekankan pemikira

pemikiran kausal, n kausal, analisis objektif, prediksi-optimalisasianalisis objektif, prediksi-optimalisasi dan ketidakpastian yang memenuhi syarat.

(32)

y

y P P respektif Or respektif Or gganisasianisasioonal.nal. MemandanMemandang g masalah danmasalah dan

solusi sebagai

solusi sebagai bagian dari bagian dari kemkemajuan yanajuan yang g terteratur (denganatur (dengan sedikit krisis sementara

sedikit krisis sementara)) dari satu keadaan organisasi kedari satu keadaan organisasi ke keadaan lainnya. Prosedur Operasi Standar (SOP

keadaan lainnya. Prosedur Operasi Standar (SOP)),, peraturan

peraturan, rutinitas , rutinitas institusional institusional merupakan karakteristikmerupakan karakteristik utama. Prespektif ini

utama. Prespektif ini kurang menaruh perhatikurang menaruh perhatian padaan pada pencapaian tujuan dan peningkatan kinerja.

pencapaian tujuan dan peningkatan kinerja.

y

y P P respektif respektif P P ersersoonal nal . . MemandMemandang masalah-masalah danang masalah-masalah dan

solusi-solusi dalam

solusi-solusi dalam kerkerangka persepsi, angka persepsi, kebutuhkebutuhan danan dan nilai-nilai

nilai-nilai individu. Karakteristik utamanyindividu. Karakteristik utamanya adalaha adalah penekanan pada instuisi,

penekanan pada instuisi, karisma, karisma, kepemimkepemimpinan danpinan dan kepentingan pribadi sebagai faktor-faktor yang

kepentingan pribadi sebagai faktor-faktor yang menentuka

menentukan kn kebijaebijakan-kebijakakan-kebijakan n dan dampak-dan dampak-dampaknya

(33)

ANALISIS ASUMSI

ANALISIS ASUMSI

y

y Merupakan sebuah teknik yang bertujuan mensintesiskanMerupakan sebuah teknik yang bertujuan mensintesiskan

asumsi-asumsi yang saling bertentangan mengenai asumsi-asumsi yang saling bertentangan mengenai masalah-masalah kebijakan.

masalah-masalah kebijakan.

y

y Secara eksplisit analisis asumsi diciptakan untukSecara eksplisit analisis asumsi diciptakan untuk

mengurusi masalah-masalah yang rumit dimana para mengurusi masalah-masalah yang rumit dimana para

pelaku kebijakan tidak dapat sepakat tentang bagaimana pelaku kebijakan tidak dapat sepakat tentang bagaimana merumuskan masalah.

merumuskan masalah.

y

y Analsis asumsi diciptakan untuk mengatasi empatAnalsis asumsi diciptakan untuk mengatasi empat

kelemahan-kelemahan utama analisis kebijakan yaitu : kelemahan-kelemahan utama analisis kebijakan yaitu : (1

(1))analisis kebijakan seringkali didasarkan pada asumsianalisis kebijakan seringkali didasarkan pada asumsi dari satu pembuat kebijakan, (2

dari satu pembuat kebijakan, (2)) analisis kebijakananalisis kebijakan

biasanya gagal mempertimbangkan secara sistematis dan biasanya gagal mempertimbangkan secara sistematis dan eksplisit pandangan-pandangan yang berlawanan

eksplisit pandangan-pandangan yang berlawanan mengenai sifat masalah dan potensi pemecahannya mengenai sifat masalah dan potensi pemecahannya

(34)

Lanjutan

Lanjutan

(3

(3)) kebanyakan  analisis kebijakan dilakukan dalamkebanyakan  analisis kebijakan dilakukan dalam organisasi-orga

organisasi-organisasi nisasi dimana sifatdimana sifat self-sealingself-sealing-nya-nya

membuat sulit atau tidak mungkin untuk menghadapi membuat sulit atau tidak mungkin untuk menghadapi rumusan-rumusan masalah yang besar, (4

rumusan-rumusan masalah yang besar, (4)) kriteria yangkriteria yang digunakan untuk menilai kecukupan masalah dan

digunakan untuk menilai kecukupan masalah dan solusinya seringkali hanya menyentuh karakteristik solusinya seringkali hanya menyentuh karakteristik permukaannya.

permukaannya.

LIMA TAHAP PROSEDUR ANALISIS ASUMSI LIMA TAHAP PROSEDUR ANALISIS ASUMSI

y

y IdeIdentifikasntifikasii pelapelaku kebijaku kebijakankan

y

y Memunculkan asumsiMemunculkan asumsi

y

y Mempertentangkan asumsiMempertentangkan asumsi

y

y Mengelompokkan asumsiMengelompokkan asumsi

y

Referensi

Dokumen terkait

 Peraturan Daerah Kabupaten Kudus Nomor 13 Tahun 2008 tentang Organisasi. dan Tata Kerja

Judul penelitian ini adalah Pertunjukan Seni Terebang Gebes Grup Candralijaya pada Acara Hajat Lembur di Kampung Cirangkong Desa Cikeusal Kecamatan Tanjungjaya

DI KAMPUNG CIRANGKONG DESA CIKEUSAL KECAMATAN TANJUNGJAYA KABUPATEN TASIKMALAYA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah mengenai “B agaimana pertunjukan seni terebang gebes grup Candralijaya pada

Namun untuk analisis pengaruh tidak langsung, variabel budaya organisasi sebagai interverning memberikan pengaruh yang tidak signifikan positif baik antara variable

saat pengumpulan data penelitian, dilakukan dengan cara observasi non partisipan. Peneliti tidak terlibat dalam memainkan objek yang di teliti, melainkan hanya.. observasi

[r]

PERTUNJUKAN SENI TEREBANG GEBES GRUP CANDRALIJAYA PADA ACARA HAJAT LEMBUR.. DI KAMPUNG CIRANGKONG DESA CIKEUSAL KECAMATAN TANJUNGJAYA