BAGIAN II
DESKRIPSI KOMPONEN PROPOSAL SKRIPSI ATAU TUGAS AKHIR
Proposal penelitian untuk menyusun skripsi atau tugas akhir terdiri atas komponen yang sama. Perbedaan di antara keduanya terletak pada kadar kedalamannya. Makna kadar kedalaman tersebut diserahkan sepenuhnya kepada pembimbing. Hal tersebut mudah dipahami karena skripsi diberikan bobot 6 sks, sedangkan tugas akhir diberi bobot 4 sks.
2.1 Komponen Proposal Penelitian
Komponen proposal penelitian untuk menyusun skripsi atau tugas akhir meliputi hal-hal berikut:
A. halaman sampul
B. lembar persetujuan pembimbing C. latar belakang masalah penelitian D. rumusan masalah penelitian E. tujuan penelitian
F. manfaat hasil penelitian G. kajian teori
H. metode penelitian I. jadwal waktu penelitian J. daftar pustaka
2.2 Komponen Skripsi dan atau Tugas Akhir
Komponen skripsi atau tugas akhir adalah seperti berikut ini.
A. Lembar Administratif
Lembar administratif merupakan bagian awal yang mendahului format skripsi atau tugas akhir. Secara keseluruhan lembar administratif merangkum hal-hal berikut ini:
(1) sampul (2) halaman judul
(4) lembar persetujuan penguji (5) lembar persetujuan panitiauUjian (6) lembar pernyataan karya sendiri (7) lembar motto (kalau ada)
B. Isi Skripsi atau Tugas Akhir
Secara keseluruhan format sebuah skripsi atau tugas akhir, seperti yang biasanya ter-cantum dalam daftar isi skripsi atau tugas akhir, terdiri atas komponen-komponen berikut. PRAKATA ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN GLOSARIUM BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah Penelitian 1.2Rumusan Masalah Penelitian 1.3Tujuan Penelitian
1.5Manfaat Hasil Penelitian BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 (sesuai dengan variabel yang diteliti). 2.2 ...
2.3 ... 2.4 Penelitian yang relevan
2.5 Kerangka Berpikir dan Hipotesis Penelitian (kalau ada) BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
3.2 Lokasi Penelitian (untuk penelitian kualitatif) 3.3 Subjek Penelitian (Populasi dan Sampel) 3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.5 Metode Pengumpulan Data
3.6 Instrumen Penelitian 3.7 Metode Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.2 Pembahasan BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan 5.2 Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Dalam menyusun proposal penelitian atau laporan akhir, yang berupa skripsi atau tugas akhir, calon eksaminandus harus merangkum semua komponen yang telah disebutkan di atas. Deskripsi tiap-tiap komponen secara singkat disajikan sebagai berikut.
2.3 Deskripsi Tiap-tiap Komponen 2.3.1 Sampul
Sampul yang dimaksud di sini ialah sampul depan (kulit depan). Pada sampul depan ini terdapat tulisan (a) judul, (b) lambang Undiksha, (c) nama peneliti, (d) nama program studi/ jurusan, fakultas dan lembaga, dan (e) bulan dan tahun diajukannya proposal skripsi atau tugas akhir (Lampiran 7).
Rumusan judul penelitian harus singkat dan spesifik (maksimal 25 kata), jelas meng-gambarkan penelitian yang akan dilakukan. Meskipun judul penelitian tercantum paling depan pada setiap laporan penelitian, tidak berarti bahwa penelitian dilakukan dengan berangkat dari judul, tetapi penelitian dilakukan berangkat dari permasalahan. Perumusan judul penelitian bertitik tolak dari masalah yang diamati atau dipikirkan oleh peneliti.
2.3.2 Halaman Judul
Halaman judul ini merupakan halaman pertama setelah sampul. Halaman ini diberi nomor urut dengan angka Romawi kecil (i, ii, iii, dst.). Tulisan yang ada pada halaman ini tidak sama dengan tulisan yang ada pada sampul (Lampiran 8).
2.3.3 Lembaran Persetujuan Pembimbing
Lembar ini merupakan lembar utama bagian “administratif”. Pada lembar ini, terdapat ruang untuk nama dan tanda tangan para pembimbing (Lampiran 9).
2.3.4 Lembar Persetujuan Penguji
Pada lembar ini, terdapat ruang untuk nama dan tanda tangan para penguji diikuti oleh ruang untuk nama dan tanda tangan ketua jurusan atau ketua program studi (Lampiran 10).
2.3.5 Lembar Persetujuan Panitia Ujian
Pada lembar ini terdapat ruang untuk nama dan tanda tangan panitia ujian dan stempel lembaga (Lampiran 11).
2.3.6 Lembar Pernyataan Karya Sendiri
Lembar ini berisi pernyataan bahwa karya tulis beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya sendiri, tanpa mengandung jiplakan dan kutipan yang tidak sesuai dengan etika dalam masyarakat ilmiah (Lampiran 12). Surat pernyataan ini harus ditandatangani dengan membu-buhkan materai 6000.
2.3.8 Prakata
Prakata merupakan uraian singkat yang memuat ucapan terima kasih peneliti kepada lembaga atau perseorangan yang telah membantunya hingga skripsi atau tugas akhir bisa di-selesaikan. Jika ucapan terima kasih diberikan kepada pejabat, supaya diurutkan secara hierarkis, yaitu mulai dari rektor, dekan, ketua jurusan, kedua pembimbing, dan seterusnya.
2.3.9 Abstrak
Abstrak maksimal ditulis dalam satu halaman dengan satu spasi dan 250 kata untuk artikel. Isinya merupakan uraian singkat yang merangkum tujuan penelitian, metode penelitian, dan hasil penelitian. Pada bagian akhir abstrak, hendaknya dicantumkan kata-kata kunci yang banyaknya antara 3--5 kata (Lampiran 13).
2.3.10 Daftar Isi
Seseorang yang ingin melihat isi sebuah karangan ilmiah (termasuk skripsi atau tugas akhir) pertama kali akan membaca lembaran daftar isi karena dengan membaca daftar isi, pem-baca akan dapat mengetahui isi karangan ilmiah secara keseluruhan. Lembar daftar isi meliputi
nomor dan judul bab-bab dan sub-subbab yang tercantum dalam skripsi atau tugas akhir dengan menunjukkan halaman-halaman secara lengkap (Lampiran 14)
2.3.11 Daftar Tabel
Ada kalanya sebuah skripsi atau tugas akhir menggunakan tabel-tabel yang tersebar di pelbagai halaman. Untuk memudahkan pembacaan skripsi atau tugas akhir, perlu sebuah daftar tabel yang pada hakikatnya berfungsi memperjelas laporan penelitian (Lampiran 15).
2.3.12 Daftar Gambar
Untuk memperjelas uraian, ada kalanya skripsi atau tugas akhir dilengkapi dengan gambar-gambar yang tersebar pada sejumlah halaman. Oleh karena itu, untuk mempermudah pembacaan skripsi atau tugas akhir, perlu dibuatkan daftar gambar (Lampiran 16).
2.3.13 Daftar Lampiran
Skripsi atau tugas akhir pada umumnya dilengkapi dengan sejumah lampiran. Seluruh lampiran itu perlu diinformasikan pada bagian awal melalui sebuah daftar.
2.3.14 Glosarium
Glosarum merupakan daftar istilah yang digunakan dalam skripsi atau tugas akhir, sehingga pembaca akan memperoleh pemahaman terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam skripsi atau tugas akhir tersebut.
2.3.15 Latar Belakang Masalah
Pada prinsipnya, latar belakang masalah hendaknya memuat kesenjangan antara teori dan praktik atau antara harapan dan kenyataan. Hal-hal pokok yang dikemukakan dalam bagian ini adalah (1) penjelasan masalah itu penting untuk diteliti dan dicarikan pemecahannya dan (2) gambaran tentang situasi dan kondisi tempat masalah tersebut terjadi. Selain itu, latar belakang masalah diarahkan agar dapat memberikan gambaran awal tentang hal-hal yang mungkin atau berkaitan dengan terjadinya masalah. Untuk itu, bisa digunakan hasil-hasil penelitian terdahulu atau logika peneliti. Latar belakang masalah hendaknya diakhiri dengan identifikasi dan pembatasan masalah.
2.3.16 Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan-pertanyaan yang akan dicari jawabannya. Dapat juga dikatakan bahwa rumusan masalah me-rupakan pertanyaan yang lengkap dan terinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah. Rumusan masalah hendaknya disusun secara singkat, padat, jelas, dan dinyatakan dalam kalimat tanya. Rumusan masalah yang baik akan menampakkan variabel yang akan diteliti, jenis atau sifat hubungan antara variabel-variabel tersebut dan subjek penelitian.
2.3.17 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai dengan dilakukannya penelitian terhadap masalah yang telah dikemukakan pada bagian sebelumnya. Isi dan rumusan tujuan penelitian mengacu pada isi dan rumusan masalah penelitian. Perbedaannya hanya terletak pada cara merumuskannya. Tujuan penelitian dirumuskan dengan kalimat pernyataan.
2.3.18 Manfaat Hasil Penelitian
Dalam bagian ini diuraikan kegunaan/manfaat baik secara teoretis maupun secara praktis yang dapat dipetik oleh pihak-pihak terkait jika permasalahan yang diteliti memang bermanfaat bagi pengembangan ilmu, pembangunan dalam arti luas, dan pengembangan institusi. Uraian dalam bagian ini secara implisit memberikan gambaran bahwa masalah yang diteliti layak atau tidak layak untuk dilakukan.
2.3.19 Kajian Pustaka
Kajian pustaka merupakan bagian yang penting dalam segala jenis penelitian ilmiah, yang mencakup semua bidang ilmu. Tanpa menelaah isi sumber pustaka, seorang peneliti tidak akan mempunyai landasan yang kuat untuk melaksanakan penelitiannya, bahkan ada pula ke-mungkinan bahwa masalah yang diangkat dalam penelitiannya telah diteliti oleh orang lain. Kajian pustaka harus terkait erat (relevan) dengan masalah yang diteliti. Kajian teori merupakan landasan atau bahan dalam penyusunan instrumen penelitian. Berdasarkan kajian sumber-sumber pustaka yang jumlahnya memadai, lebih-lebih yang memuat teori-teori yang telah dikembang-kan oleh para peneliti lain, peneliti dapat merumusdikembang-kan hipotesisnya secara lebih mantap.
penelitian, disertasi, tesis, skripsi, laporan penelitian, buku teks, makalah, laporan seminar, dan diskusi ilmiah atau buku-buku yang relevan. Sumber-sumber itu adalah terbitan resmi peme-rintah dan lembaga-lembaga ilmiah lain. Akan lebih baik jika kajian teoretis dan telaah terhadap temuan-temuan penelitian didasarkan pada sumber primer, yaitu bahan pustaka yang isinya bersumber pada temuan penelitian. Bahan kepustakaan sekunder dapat dipergunakan sebagai penunjang.
Pemilihan bahan pustaka yang akan dikaji biasanya didasarkan pada dua kriteria, yaitu (1) prinsip kemutakhiran secara relatif, kecuali untuk penelitian historis dan (2) prinsip relevansi terhadap masalah yang dikaji. Prinsip kemutakhiran ini penting karena ilmu berkembang dengan cepat. Dengan prinsip kemutakhiran ini, peneliti dapat berargumentasi berdasarkan teori-teori yang pada waktu itu dipandang paling representatif. Prinsip relevansi diperlukan untuk melihat hubungan antara penelitian yang dilakukan dengan kajian teori atau hasil penelitian sebelumnya yang menunjang bidang yang diteliti.
2.3.20 Metode Penelitian
Metode penelitian mengacu pada prosedur dalam pelaksanaan penelitian. Metode peneli-tian harus konsisten dengan metodologi (filosofi penelipeneli-tian) yang dianutnya. Metode penelipeneli-tian mengacu pada langkah-langkah pokok yang ditempuh, dari awal penelitian sampai dengan analisis data. Hal-hal yang dibahas dalam bagian metode penelitian, sekurang-kurangnya, men-cakup (1) rancangan penelitian, (2) subjek penelitian (populasi dan sampel), (3) variabel pene-litian dan definisi operasional, (4) pengumpulan data, (5) instrumen penepene-litian, dan (6) analisis data.
2.3.21 Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian dapat diartikan sebagai strategi mengatur latar (setting) penelitian agar peneliti memperoleh data yang tepat (valid) sesuai dengan karakteristik variabel dan tujuan penelitian. Dalam penelitian eksperimental, misalnya, rancangan penelitian yang dipilih adalah yang paling memungkinkan peneliti untuk mengendalikan (mengontrol) variabel-variabel bebas. Pemilihan rancangan penelitian dalam penelitian eksperimental selalu mengacu pada hipotesis. Sebaliknya, pada penelitian noneksperimental, bahasan rancangan penelitian berisi penjelasan tentang jenis penelitian yang dilakukan ditinjau dari tujuan dan sifatnya, seperti penelitian
eks-ploratori, deskriptif, eksplanatori, dan survei. Pada bagian ini, perlu dijelaskan variabel-variabel yang dilibatkan (definisi operasional) dalam penelitian serta sifat hubungan di antara variabel-variabel tersebut. Rancangan penelitian yang digunakan harus dideskripsikan dengan jelas, deskriptif, korelasional, eksperimental, pengembangan atau rancangan historikal, dan sebagai-nya. Pada bagian ini perlu ditunjukkan kelemahan dan keterbatasan rancangan penelitian yang dipilih. Jelaskan pula tentang kelemahan rancangan tersebut dari sudut kesahihan internal atau eksternalnya, serta antisipasi yang dilakukan.
2.3.22 Subjek Penelitian (Populasi dan Sampel)
Sasaran yang akan dikenai penelitian disebut subjek penelitian. Penelitian dapat dilaku-kan terhadap seluruh subjek penelitian dan dapat juga dilakudilaku-kan terhadap sebagian subjek pene-litian. Apabila seluruh subjek penelitian diteliti, penelitian itu disebut penelitian populasi
(population study/cencus study) dan apabila sebagian saja dari subjek penelitian yang diteliti,
penelitian itu disebut penelitian sampel (sampling study).
Penjelasan yang akurat tentang karakteristik populasi penelitian penting dilakukan agar cara pengambilan dan jumlah sampelnya dapat ditentukan secara tepat. Dengan demikian, sampel penelitian yang terpilih benar-benar representatif, dalam arti dapat mencerminkan keada-an populasinya. Hal ini skeada-angat penting diperhatikkeada-an karena terkait dengkeada-an maksud menggenerali-sasikan hasil-hasil penelitian terhadap sampel kepada populasinya. Semakin jauh sampel yang diteliti berbeda dengan karakteristik populasinya, semakin besar kemungkinan kekeliruan dalam generalisasinya.
Dengan demikian, bahasan tentang populasi dan sampel meliputi (1) identifikasi dan batasan-batasan populasi atau subjek penelitian, (2) prosedur dan teknik pengambilan sampel, dan (3) besarnya sampel.
2.3.23 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Pada bagian ini, dijelaskan tentang variabel-variabel dan definisi variabel, mulai dari definisi konsep, definisi operasional masing-masing variabel, indikator pengukuran variabel dan skala data atau standar pengukuran. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman yang jelas terhadap pembaca tentang variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian.
2.3.24 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan peneliti dalam mengumpul-kan data penelitian. Metode pengumpulan data banyak jenisnya bergantung pada kepentingan peneliti, seperti kuesioner atau daftar pertanyaan, wawancara, atau pengamatan, bergantung pada data yang ingin diperoleh peneliti.
2.3.25 Instrumen Penelitian
Kalau metode penelitian adalah cara yang digunakan mengumpulkan data penelitian, instrumen penelitian adalah alat yang sifatnya lebih teknis dan operasional untuk memperoleh data. Kalau peneliti menggunakan wawancara sebagai metode pengumpulan data, intrumennya adalah panduan wawancara. Instrumen penelitian tersusun diawali dengan membuat kisi-kisi. Kisi-kisi disusun dijabarkan dari indikator variabel penelitian. Setelah dibuat kisi-kisi barulah disusun item-item penelitian. Tidak ada batasan mengenai jumlah item dalam sebuah variable, bergantung pada kemampuan peneliti mengembangkannya. Sebelum digunakan, intrumen pene-litian hendaknya dikonsultasikan terlebih dahulu kepada pembimbing, dan dinilai oleh ahlinya (pihak yang menguasai bidang yang diteliti). Setelah disetujui, intrumen kemudian diujicobakan untuk melihat kesahihan instrumen tersebut. Setelah dinilai valid dan reliabel, barulah diguna-kan.
2.3.26 Teknik Analisis Data
Dalam analisis data, peneliti harus menunjukkan ulang hipotesis atau tujuan atau per-tanyaan penelitiannya. Perlu pula ditunjukkan ukuran atau bentuk analisis yang relevan untuk masing-masing hipotesis/tujuan/pertanyaan penelitian yang diajukan. Apabila peneliti menggu-nakan statistik parametrik, harus ditunjukkan terlebih dahulu bahwa data yang dianalisis telah memenuhi uji statistik yang diperlukan sebelum dianalisis. Apabila data dianalisis secara kua-litatif intuitif, perlu ditunjukkan dasar teori/proposisi/konsep yang digunakan peneliti secara deduktif ataupun induktif dalam menganalisis data tersebut.
Pemilihan jenis metode analisis data sangat ditentukan oleh jenis data yang dikumpulkan dengan tetap berorientasi pada tujuan yang hendak dicapai atau hipotesis yang hendak diuji. Karena itu, alasan tentang pemilihan teknik analisis data sangat penting dikemukakan.
2.3.27 Jadwal Penelitian
Untuk memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, calon peneliti harus menyusun jadwal waktu penelitian. Yang harus dicantumkan dalam jadwal penelitian ialah semua kegiatan dari persiap-an hingga penyerahpersiap-an laporpersiap-an penelitipersiap-an (skripsi atau tugas akhir) kepada ppersiap-anitia ujipersiap-an.
2.3.28 Hasil Penelitian
Pada bagian ini peneliti setidak-tidaknya menguraikan tiga hal pokok, yaitu (1) deskripsi data, (2) sajian data dan hasil analisis data. Dalam mendeskripsikan datanya, peneliti harus me-negaskan bahwa instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan datanya sudah sahih (valid) berdasarkan kriteria tertentu dan keadaan data yang diperolehnya. Misalnya, seorang peneliti yang mengumpulkan datanya dengan kuesioner harus menyebutkan jumlah kuesioner yang dikirimkan kepada responden, jumlah yang kembali, dan jumlah yang memenuhi syarat untuk dianalisis, serta memberikan keterangan-keterangan lain yang perlu sehingga pembaca laporan penelitiannya dapat menilai keakuratan data yang mendukung simpulan yang ditariknya. Peneliti yang menggunakan makhluk hidup sebagai sampel penelitian harus pula menyebutkan beberapa individu yang bertahan sampai dengan akhir percobaan untuk dijadikan unit analisis.
Dalam penyajian data, peneliti/penulis harus menyusun datanya secara sistematis dan mengikhtisarkannya dalam tabel kerja atau grafik dengan keterangan seperlunya, sehingga dapat bersifat komunikatif. Dalam teks yang berkaitan, tabel dan grafik tersebut harus diacu dengan menggunakan nomor tabel atau grafik yang bersangkutan (misalnya, ... diikhtisarkan dalam tabel
3 atau digambarkan pada gambar 05). Kata-kata seperti dalam tabel di bawah ini atau pada
gambar yang berikut harus dihindarkan. Tabel atau grafik dan keterangan khusus yang terkait
harus diupayakan ada pada satu halaman. Jika lebih daripada satu halaman, tabel harus dibuat dengan teknik bersambung.
Data atau angka-angka statistik yang telah diikhtisarkan dalam tabel kerja atau grafik selanjutnya dianalisis dengan teknik (strategi) yang telah diuraikan dalam Bab III. Jika analisis-nya menggunakan statistik dengan rumus-rumus khusus, dalam bagian ini cukup dituliskan rumus yang dipergunakan dan hasil perhitungan yang diperolehnya, sedangkan perhitungan-perhitungan yang terinci dimasukkan dalam lampiran skripsi tersebut. Berdasarkan hasil analisis datanya, peneliti dapat membuat penafsiran (interpretasi), walaupun harus berhati-hati, lebih-lebih jika dalam penelitiannya hanya menggunakan sampel.
Dalam penelitian yang menggunakan hipotesis, dalam bagian ini hipotesis penelitian (Ho/Hi) yang dirumuskan harus dikemukakan lagi. Dengan demikian, berdasarkan angka-angka statistik yang diperoleh, peneliti/penulis dapat membuat interpretasi bahwa hipotesis nolnya dite-rima atau ditolak sebab analisis statistik pada dasarnya hanya dapat digunakan untuk mengetahui keberadaan data empiris (data sampel) yang mendukung atau tidak mendukung hipotesis nol. Jika data sampel tidak mendukung hipotesis nol, berarti hipotesis nol ditolak; dengan kata lain, hipotesis penelitian diterima. Begitu pula sebaliknya, jika data mendukung hipotesis nol, berarti hipotesis nol diterima (hipotesis penelitian ditolak).
2.3.29 Pembahasan
Pembahasan (diskusi) hasil penelitian mungkin merupakan bagian yang paling sulit ditu-lis karena sifatnya kurang berstruktur. Walaupun pada bagian pembahasan peneliti paling bebas berekspresi dengan menggunakan penalarannya, ia harus tetap berpedoman pada tujuannya, antara lain
(1) mendiskusikan hasil penelitiannya dengan menggunakan penalaran dan teori yang telah ada mengacu pada tujuan penelitian,
(2) mengomparasikan temuan-temuan dalam penelitiannya ke dalam kumpulan ilmu yang telah mapan,
(3) mengkritisi dan menyintesis temuan-temuan yang sudah ada dalam rangka memverifikasi teori yang telah ada atau menyusun teori yang sama sekali baru.
Dalam bagian pembahasan harus diuraikan hubungan antara temuan peneliti/penulis dan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang relevan dengan menunjukkan persamaannya dan memba-has perbedaannya. Jika temuannya (misalnya dalam tahun 1994) serupa dengan penelitian lain yang relevan (misalnya yang dilaksanakan oleh Mien A. Rifai dalam tahun 1990, ia dapat me-nuliskan pernyataan “Temuan ini (1994) memperkuat simpulan Rifai (1990)”. Sebaliknya, jika temuannya berbeda, ia dapat pula mengemukakan alasan keragu-raguannya mengenai perbedaan tersebut.
Pembahasan hasil penelitian menjadi sangat penting artinya jika hipotesis penelitian yang dirumuskan tidak teruji kebenarannya (hipotesis nol diterima). Dalam hal demikian, peneliti/ penulis harus dapat memberikan alternatif penjelasan yang dapat menyebabkan hipotesis peneli-tiannya ditolak, dengan menunjukkan kemungkinan-kemungkinan yang ada, antara lain
(1) asumsi yang dikemukakan sebagai alasan berpikir tidak benar;
(2) sampelnya terlalu sedikit sehingga tidak memenuhi syarat sebagai unit analisis; (3) adanya variabel lain yang berpengaruh (hal ini terutama tampak pada penelitian
eksperimental, yaitu adanya variabel luar [variabel noneksperimental] yang tidak terkontrol); (4) teori-teori yang digunakan sudah kedaluwarsa.
2.3.30 Simpulan
Hasil temuan yang diperoleh harus dipaparkan secara ringkas. Peneliti harus menghindar-kan diri dari pemaparan hasil penelitian secara statistik ataupun teknikal. Simpulan hasil pene-litian seyogianya mengandung isi paparan yang mengindikasikan telah terjawabnya semua per-masalahan yang telah dirumuskan.
2.3.31 Saran
Peneliti harus menyusun sejumlah saran yang mengarah pada kemungkinan perlunya suatu penelitian serupa dengan memperbaiki keterbatasan rancangan penelitian yang sudah dilakukan. Atau, peneliti harus mengemukan satu atau sejumlah saran yang bersifat implikatif bagi suatu kebijakan, baik makro maupun mikro. Saran yang diajukan harus berpijak pada temu-an penelititemu-an. Sartemu-an ytemu-ang bersifat terlalu “berlebihtemu-an” (over generalization) harus dihindari.
2.3.32 Rujukan
Sebuah proposal penelitian atau laporan penelitian harus dilengkapi dengan daftar pus-taka yang merupakan sumber referensi bagi seluruh kegiatan penelitian. Pada hakikatnya, daftar pustaka merupakan inventarisasi seluruh publikasi, baik ilmiah maupun nonilmiah serta hasil-hasil penelitian yang dipergunakan sebagai dasar bagi penelaahan yang dilakukan. Daftar pusta-ka antara lain merangkum unsur (1) nama pengarang, (2) tahun terbit, (3) judul buku/artikel, (4) kota tempat buku diterbitkan, dan (5) nama penerbit. Yang tercantum hanyalah daftar pustaka yang digunakan dalam menyusun proposal/laporan penelitian. Konfigurasi penyusunan unsur-unsur pada daftar pustaka dapat dicermati pada butir “Cara Menulis Daftar Pustaka” pada bagian 3.2.6.
2.3.33 Lampiran
Semua hal yang melengkapi penelitian, seperti instrumen penelitian, hasil analisis statis-tik, surat-surat, dan perangkat penelitian lainnya harus dilampirkan.