• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Teknika ISSN: Volume 12,No.1,Tahun 2020 e-issn :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurnal Teknika ISSN: Volume 12,No.1,Tahun 2020 e-issn :"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI MULTI CRITERIA DECISION MAKING MENGGUNAKAN

METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) PADA SISTEM PENDUKUNG

KEPUTUSAN PROMOSI KENAIKAN JABATAN

Eddy Kurniawan1, Achmad Miftakhul Ilmi2, Nufan Balafif3

1,2,3Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Saintek, Unipdu Jombang

Kompleks PP Darul Ulum, Peterongan, Jombang, Jawa Timur 61481 Telp. (0321)876771

E-mail: [email protected], [email protected]2, [email protected]3

ABSTRACT

Telkomsel Distribution Center (TDC) Jombang has problems in promoting employees to fill the Supervisor (SPV) and Branch Manager (BM) positions. TDC Jombang has several assessment criteria for employees to be able to fill SPV and BM positions. But in the assessment process, each criterion still tends to be subjective. In making decisions based on several criteria, a Multi-Criteria Decision Making (MCDM) approach can be used by applying the method that is considered most appropriate to produce the best alternative decision recommendations. This study aims to provide the best solution by implementing the Multi-Criteria Decision Making approach using the SAW (Simple Additive Weighting) method which will be programmed in a computer-based decision support system (SPK). The SAW method was chosen because it can weigh the values on each attribute and rank to get the best alternative recommendations. The data used are Jombang TDC employee data. From this study, it was obtained that the use of the SAW method programmed in the SPK succeeded in presenting information comparing the value of preferences between candidates. Candidates with the highest preference value are the most recommended alternatives to choose

Keywords: MCDM, SAW, SPK, Promotion Position 1. PENDAHULUAN

Dalam suatu perusahaan, sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu bagian dari sumber daya fisik utama. Diperlukan manajemen SDM yang tepat agar dapat membantu mewujudkan tujuan perusahaan secara optimal. Penempatan seorang karyawan pada jabatan yang tepat, akan memberikan hasil yang masksimal bagi organisasi dan meminimalisir kesalahan dalam pekerjaan (Soetrisno, 2017:2). Telkomsel Distribution Center (TDC) Jombang mempunyai permasalahan dalam promosi karyawan untuk mengisi jabatan Supervisor (SPV) dan Branch Manager (BM). TDC jombang mempunyai kriteria-kriteria dalam proses promosi kenaikan jabatan menjadi SPV dan BM. Namun karena rekam jejak data karyawan yang tidak lengkap, mengakibatkan promosi jabatan tidak dapat dilaksanakan secara maksimal. Hal tersebut dikarenakan penilaian terhadap masing-masing kandidat dilakukan secara konvensional dan lebih cenderung bersifat subjektif. Dalam pengambilan keputusan berdasarkan beberapa kriteria, dapat digunakan pendekatan Multi Criteria Decision Making (MCDM) dengan menerapkan metode yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan. Dalam mengatasi permasalahan pada TDC Jombang, diperlukan sebuah sistem yang mampu membantu menyimpan rekam jejak data karyawan sebagai pertimbangan penilaian karyawan yang akan direkomendasikan untuk mengisi jabatan SPV dan BM secara objektif, cepat dan tepat. Dalam MCDM

terdapat dua pendekatan dasar, salah satu diantaranya adalah Multiple Attribute Decision Making (MADM). Metode Simple Additive Weighting (SAW) merupakan salah satu metode yang termasuk dalam kategori MADM. Dalam penelitian ini diusulkan penggunaan metode SAW sebagai solusi untuk menentukan rekomendasi alternatif terbaik. Metode SAW dipilih karena dapat melakukan pembobotan nilai pada setiap atribut. Setelah didapatkan bobot nilai untuk setiap atribut, akan dilakukan perangkingan untuk mendapatkan rekomendasi alternatif terbaik. (Sri Eniyati, 2011). Metode SAW tersebut akan diprogramkan dalam sebuah sistem informasi berbasis komputer yang sering dikenal sebagai sistem pendukung keputusan (SPK). SPK merupakan suatu sistem informasi berbasis komputer yang dapat memberikan rekomendasi alternatif solusi terbaik berdasarkan beberapa kriteria yang sudah ditetapkan untuk menghasilkan keputusan yang objektif (Hartini, Ruskan, & Ibrahim, 2013). Penggunaan metode SAW pada SPK berbasis komputer diharapkan menjadi perpaduan yang dapat memberikan solusi optimal dalam proses promosi kenaikan jabatan pada TDC jombang.

1.1 Referensi

Menurut pendapat Zulfikar, Rosnelly, & Saragih, (2018), penerapan metode SAW pada sistem informasi pendukung keputusan dapat menyelesaikan permasalahan dalam proses kenaikan

(2)

48 jabatan pada yayasan islamic center medan. Sistem

pendukung keputusan menggunakan metode SAW berhasil membantu yayasan islamic center medan untuk menyeleksi beberapa alternatif kandidat dalam proses kenaikan jabatan. Metode SAW berhasil membuat pembobotan nilai pada 5 kriteria untuk menghasilkan perangkingan kandidat. Berdasarkan hasil pengujian, sistem berhasil meminimalisir kendala yang menjadi permasalahan dan mempermudah pihak yayasan dalam menyeleksi kandidat dalam proses kenaikan jabatan.

Menurut pendapat Malau, (2017), dalam manajemen SDM diperlukan pemberian reward agar dapat mendorong SDM untuk memberikan kinerja terbaik bagi perusahaan. Reward bagi karyawan dapat diberikan salah satunya dengan indikator prestasi. Namun terdapat permasalahan dalam mengukur prestasi karyawan, dimana penilaian prestasi masih bersifat subjektif dan dirasa tidak adil. Penggunaan Metode SAW dapat menjadi solusi dari permasalahan tersebut, karena dengan metode SAW setiap atribut yang ada akan diberikan nilai bobot. Hasil yang didapatkan dari pembobotan nilai tersebut kemudian akan disajikan dalam bentuk perangkingan. Penerapan metode SAW pada sistem pendukung keputusan berbasis komputer berhasil menyajikan informasi perangkingan yang akurat, efektif, dan efisien.

Menurut pendapat Prihatin, (2016), mempekerjakan karyawan kontrak menjadi pertimbangan yang strategis bagi perusahaan. Namun, tidak selamanya karyawan kontrak yang telah memenuhi ketentuan perusahaan layak menjadi karyawan tetap. Pimpinan mempunyai permasalahan dalam menentukan perubahan status karyawan dari kontrak menjadi tetap. Proses penilaian dilakukan secara konvensional dan cenderung bersifat subjektif. Dibutuhkan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut. Metode Simple Additive Weighting (SAW) dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan berdasarkan beberapa kriteria, dimana setiap kriteria diberikan nilai bobot untuk mendapatkan hasil akhir. Penggunaan metode SAW dalam penentuan perubahan status karyawan berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan, berhasil merekomendasikan keputusan yang lebih objektif.

2. METODE

2.1 Multi Criteria Decision Making (MCDM)

Multi criteria decision making (MCDM) adalah sebuah konsep pengambilan keputusan berdasarkan kriteria-kriteria yang sudah ditentukan. (Rahardjo & Stok, 2000). Tujuan MCDM adalah menentukan alternatif terbaik berdasarkan performansi umum dari beberapa atribut atau beberapa kriteria yang ditentukan (Andayani & Mardapi, 2012). Dalam MCDM terdapat dua pendekatan dasar, yaitu Multiple Objective Decision

Making (MODM) dan Multiple Attribute Decision Making (MADM) (Andayani & Mardapi, 2012). 2.2 Metode Simple Additive Weighting (SAW)

Metode Simple Additive Weighting (SAW) termasuk dalam kategori pendekatan Multiple Attribute Decision Making (MADM). SAW juga dikenal sebagai metode penjumlahan terbobot atau metode pembobotan sederhana (Nofriansyah & Defit, 2017). Cara kerja metode SAW adalah dengan melakukan penjumlahan terbobot dan membuat skala perbandingan rating kinerja dari alternatif-alternatif yang ada dan atribut secara keseluruhan (S, Amalia, M, & Arivanty, 2009). Metode SAW mampu menyeimbangkan kriteria-kriteria yang ada, intuitif terhadap pengambil keputusan, dan tidak membutuhkan pemrograman komputer yang komplek (Velasquez & Hester, 2013).

Adapun tahapan perhitungan dengan metode SAW dijelaskan sebagai berikut (Nofriansyah & Defit, 2017):

1. Mendefinisikan kriteria-kriteria yang akan digunakan menjadi tolak ukur dalam penyelesaian masalah.

2. Menentukan nilai bobot pada tiap kriteria, menghitung rating kinerja, dilanjutkan dengan melakukan normalisasi.

3. Melakukan perhitungan nilai bobot preferensi pada masing-masing alternatif.

4. Melakukan perangkingan.

Rumus yang digunakan dalam metode SAW, sebagai berikut :

1. Rumus untuk melakukan normalisasi setiap alternatif atau untuk menghitung rating nilai kinerja dari setiap alternatif.

Jika j merupakan atribut keuntungan (benefit)

(1.)

Jika j merupakan atribut biaya (cost)

Sumber: (Nofriansyah & Defit, 2017) Ket :

rij : nilai dari rating kinerja ternormalisasi

xij : nilai dari atribut masing-masing kriteria

max xij : nilai terbesar dari masing-masing kriteria

min xij : nilai terkecil dari masing-masing kriteria

benefit : jika nilai terbesar merupakan nilai terbaik cost : jika nilai terkecil merupakan nilai terbaik

2. Rumus untuk menghitung nilai preferensi pada masing-masing alternatif.

(3)

………( 2.) Sumber: (Nofriansyah & Defit, 2017) Ket :

Vi : nilai untuk masing-masing alternatif

Wj : nilai bobot dari masing-masing kriteria

rij : nilai rating kinerja ternormalisasi

2.3 Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Sistem Pendukung Keputusan adalah salah satu bentuk sistem informasi berbasis komputer yang berfungsi untuk menghasilkan rekomendasi alternatif keputusan secara spesifik untuk membantu manajemen dalam pengambilan keputusan atas permasalahan semi terstruktur (Nofriansyah & Defit, 2017).

3. PEMBAHASAN

Penilaian kriteria dalam proses promosi kenaikan jabatan dilakukan menggunakan metode SAW. Cara kerja metode SAW adalah dengan melakukan penjumlahan terbobot dan membuat skala perbandingan rating kinerja dari alternatif-alternatif yang ada serta atribut secara keseluruhan. Dengan hasil perhitungan tersebut, dilakukan proses perangkingan yang bisa memberikan rekomendasi bagi pengambil keputusan dimana alternatif yang mempunyai nilai preferensi tertinggi direkomendasikan untuk dipilih.

3.1 Menentukan kriteria

Menurut kepala Human Resources Departement (HRD) TDC Jombang, terdapat persyaratan dan kriteria yang digunakan dalam promosi kenaikan jabatan. Dalam promosi kenaikan jabatan sebagai Supervisor (SPV), karyawan direkomendasikan berasal dari Sales Force (SF), Sales Event (SE), Youth And Community (YNC), Telkomsel Sales Agent (TSA), dengan kriteria-kriteria penilaian yang tersaji pada tabel 1.

Tabel 1. Tabel kriteria kenaikan jabatan Supervisor (SPV)

No Kode kriteria

Nama kriteria bobot 1 C1 Presensi kehadiran 0,2

2 C2 Perilaku 0,2

3 C3 Kinerja 0,2

4 C4 Keaktifan dalam briefing 0,1 5 C5 Kemampuan dalam pemasaran 0,1 6 C6 Kemampuan mencapai target 0,1

7 C7 Kepemimpinan dalam tim 0,1

Sedangkan dalam promosi kenaikan jabatan sebagai Branch Manager (BM) karyawan yang direkomendasikan harus berasal dari jabatan Supervisor (SPV) dengan kriteria-kriteria penilaian yang ada pada tabel 2.

Tabel 2. Tabel kriteria kenaikan jabatan Branch Manager (BM)

No Kode kriteria

Nama kriteria bobot 1 C1 Presensi kehadiran 0,2 2 C2 Perilaku 0,2 3 C3 Kinerja 0,2 4 C4 Kemampuan dalam pemasaran 0,1 5 C5 Kemampuan menyelesaikan masalah 0,2 6 C6 Kemampuan memotivasi tim dalam mencapai target

0,1

3.2 Menentukan bobot masing-masing kriteria

3.2.1 Presensi Kehadiran

Presensi kehadiran merupakan dokumentasi kehadiran karyawan yang mencatat record kehadiran karyawan setiap hari. Penilaian pada kriteria ini, didasarkan pada akumulasi kehadiran karyawan dalam jangka waktu satu bulan. Bobot penilaiannya tersaji pada tabel 3.

Tabel 3. Bobot kriteria presensi kehadiran

No Keterangan penilaian

1 Masuk satu bulan penuh – izin 2 kali

50

2 Izin 3 kali – izin 5 kali 35

3 Izin 6 kali lebih 15

Total 100

3.2.2 Perilaku

Perilaku merupakan suatu sikap atau kebiasaan tingkah laku seorang karyawan. Penilaian pada kriteria ini dilakukan dengan melihat tingkah laku karyawan meliputi kedisiplinan, berpakaian rapi sesuai peraturan, cara berkomunikasi dengan rekan kerja, dan sopan santun. Komposisi pembobotan nilai pada kriteria ini tersaji pada tabel 4.

Tabel 4. Bobot kriteria perilaku

No Keterangan penilaian

1 Selalu datang tepat waktu, berpakaian rapi sesuai ketentuan, berprilaku baik terhadap semua karyawan

50

2 Sering datang tidak tepat waktu, berpakaian tidak sesuai ketentuan, berperilaku kurang baik terhadap semua pegawai

35

3 Selalu datang terlambat, berpakaian tidak sesuai ketentuan, berperilaku tidak baik,

(4)

50

No Keterangan penilaian

selalu membuat kegaduhan.

Total 100

3.2.3 Kinerja

Kinerja merupakan hasil capaian pekerjaan yang dapat diukur baik berdasarkan kuantitas maupun kualitas. Penilaian pada kriteria ini dilakukan dengan mengukur tingkat tanggung jawab, kejujuran, prestasi, dan loyalitas dengan pembobotan nilai yang tersaji pada tabel 5.

Tabel 5. Bobot kriteria kinerja

No Keterangan penilaian

1 Key Performance Indicator ≥ 80%

50

2 Key Performance Indicator ≤ 60%

35

3 Key Performance Indicator ≤ 40%

15

Total 100

3.2.4 Keaktifan dalam briefing

Penilaian pada kriteria ini diambil ketika seorang karyawan aktif bertanya, memberikan saran, dan sharing pengalaman yang berkaitan dengan penyelesaian tugas. Seperti menyampaikan kendala dalam menyelesaikan target, atau penyebab kegagalan dalam penjualan. Pembobotan nilainya tersaji pada tabel 6.

Tabel 6. Bobot kriteria keaktifan dalam briefing

No Keterangan penilaian

1 Baik 50

2 Cukup 35

3 Kurang 15

Total 100

3.2.5 Keaktifan dalam pemasaran

Penilaian dalam kriteria ini yaitu dilihat berdasarkan kuantitas penjualan setiap karyawan. Pembobotan nilainya tersaji pada tabel 7.

Tabel 7. Bobot kriteria keaktifan dalam pemasaran

No Keterangan penilaian

1 Penjualan kartu Telkomsel mencapai ≥ 80%

50

2 Penjualan kartu Telkomsel mencapai ≤ 60%

35

3 Penjualan kartu Telkomsel mencapai ≤ 40%

15

Total 100

3.2.6 Kemampuan mencapai target

Setiap karyawan memiliki target yang ditentukan oleh perusahaan, misalnya penjualan kartu telkomsel, penjualan saldo M-kios Hybrid, jumlah

outlet produktif, dll. Penilaian pada kriteria ini dilihat dari akumulasi seluruh target yang telah dicapai. Komposisi pembobotan kriteria ini tersaji pada tabel 8.

Tabel 8. Bobot kriteria kemampuan mencapai target

No Keterangan penilaian

1 Mampu mencapai keseluruhan target ≥ 80%

50

2 Mampu mencapai keseluruhan target ≤ 60%

35

3 Mampu mencapai keseluruhan target ≤ 40%

15

Total 100

3.2.7 Kepemimpinan dalam tim

Penilaian ini diambil ketika karyawan menjadi penanggung jawab dalam event, seiap karyawan pasti mendapat jadwal menjadi ketua atau kordinator pada event-event tertentu yang diadakan Telkomsel. Pembobotan nilai pada kriteria ini tersaji pada tabel 9.

Tabel 9. Bobot kriteria kepemimpinan dalam tim

No Keterangan penilaian

1 sukses menyelenggarakan event sebanyak > 5 kali disertai dengan berita acara, dan feedback keterangan baik dari seluruh kepanitiaan sebanyak 80%.

50

2 Sukses menyelenggarakan event sebanyak ≤ 3 kali disertai dengan berita acara, dan feedback keterangan baik dari seluruh kepanitiaan sebanyak 60%.

35

3 Sukses menyelenggarakan event sebanyak ≤ 1 kali disertai dengan berita acara, dan feedback keterangan baik dari seluruh kepanitiaan sebanyak 40%

15

Total 100

3.2.8 Kemampuan menyelesaikan masalah Penilaian kriteria ini dilihat ketika seorang SPV mengalami kendala atau masalah dalam timnya sendiri atau tim dari SPV yang lain, dimana SPV tersebut mampu mengatasi dan memberi solusi tentang permaslahan tersebut. Pembobotan nilai pada kriteria ini tersaji pada tabel 10.

Tabel 10. Bobot kriteria kemampuan menyelesaikan masalah No Keterangan penilaian 1 Baik 50 2 Cukup 35 3 Kurang 15 Total 100

(5)

3.2.9 Kemampuan memotivasi tim dalam mencapai target

Penilaian ini diambil dari target SPV, dimana target tersebut bersumber dari target yang dicapai oleh anggota timnya. Ketika target SPV yang dicapai tidak sesuai yang ditentukan, SPV harus bisa memberikan motivasi kepada timnya agar dapat mencapai target. Pembobotan nilainya tersaji pada tabel 11.

Tabel 11. Bobot kriteria mampu memaksimalkan target anak buahnya didalam tim

No Keterangan penilaian

1 Mampu mencapai keseluruhan target ≥ 80%

50

2 Mampu mencapai keseluruhan target ≤ 60%

35

3 Mampu mencapai keseluruhan target ≤ 40%

15

Total 100

3.3 Menentukan rating kesesuaian setiap kriteria dari masing-masing alternatif Akan diambil sample penilaian dalam promosi kenaikan jabatan sebagai Branch Manager (BM), seperti yang tersaji pada tabel 12.

Tabel 12. Kesesuian setiap alternatif Alter natif Nama pegawai Kriteria C1 C2 C3 C4 C5 C6 V1 Imam Khudori 50 35 15 35 50 35 V2 Anggi dwi 50 50 35 15 35 50 V3 M Al-fuqoha 35 15 15 15 35 50 V4 M Khoirul Umam 35 35 50 35 35 35 V5 Yusuf setia budi 50 35 35 35 15 15

3.4 Melakukan perhitungan setiap alternatif dan normalisasi

3.4.1 Menghitung nilai setiap alternatif

Setelah menentukan nilai setiap alternatif baru dapat mengitung nilai yang dimiliki oleh setiap alternatif :

a) C1 (Presensi kehadiran) =

b) C2 (Perilaku) =

c) C3 (Kinerja) =

d) C4 (Kemampuan dalam pemasaran) =

e) C5 (Kemampuan dalam menyelesaikan masalah) =

f) C6 (Kemampuan memotivasi tim dalam mencapai target) =

(6)

52 3.4.2 Proses Normalisasi a) V1 (Imam Khudori) =( * ) + ( * )+ ( * ) + ( * ) + ( * ) + ( * ) =(0.20*1)+(0.20*0.7)+(0.20*0.3)+(0.10*1)+(0.2 0*1)+(0.10*0.7) =0.20+0.14+0.06+0.10+0.20+0.7 =0.77 b) V2 (Anggi Dwi) =( * ) + ( * ) + ( * ) + ( * ) + ( * )+( * ) =(0.20*1)+(0.20*1)+(0.20*0.7)+(0.10*0.4)+(0.20*0.7 )+0.10*1) =0.20+0.20+0.14+0.04+0.14+0.10 =0.82 c) V3 (M AL-Fuqoha) =( * )+( * )+( * )+( * )+( * )+( * ) =(0.20*0.7)+(0.20*0.3)+(0.20*0.3)+(0.10*0.4)+(0.20 *0.7)+(0.10*1) =0.14+0.06+0.06+0,04+0.14+0.10 =0.54 d) V4 (M Khoirul Umam) =( * )+( * )+( * )+( * )+( * )+( * ) =(0.20*0.7)+(0.20*0.7)+(0.20*1)+(0.10*1)+(0.20*0.7 )+(0.10*0.7) =0.14+0.14+0.20+0.10+0.14+0.07 =0.79

e) V5 (Yusuf setia Budi)

=( * )+( * )+( * )+( * )+( * )+( * ) =(0.20*1)+(0.20*0.7)+(0.20*0.7)+(0.10*1)+(0.20*0.3 )+*(0.10*0.3) =0.20+0.14+0.14+0.10+0.06+0.03 =0.67 3.5 Perangkingan

Setelah dilakukan normalisasi dan pembobotan, pada tahap terakhir akan dilakukan perangkingan hasil dari penilaian masing-masing kriteria. Hasil perangkingan disajikan pada tabel 13.

Tabel 13. Perangkingan Alter natif Nama pegawai Kriteria Total Nilai C1 C2 C3 C4 C5 C6 V1 Imam Khudori 0.20 0.14 0.06 0.10 0.20 0.07 0.77 V2 Anggi dwi 0.20 0.20 0.14 0.04 0.14 0.10 0.82 V3 M Al-Fuqoha 0.14 0.06 0.06 0.04 0.14 0.10 0.54 V4 M 0.14 0.14 0.20 0.10 0.14 0.07 0.79 Khoirul Umam V5 Yusuf setia budi 0.20 0.14 0.14 0.10 0.06 0.03 0.67

Berdasarkan perangkingan pada tabel 13. di atas, maka yang direkomendasikan untuk mendapatkan promosi kenaikan jabatan sesuai kriteria penilaian BM (Branch Manager) adalah alternatif yang memiliki nilai total (nilai preferensi) tertinggi. Dalam hal ini, alternatif V2 direkomendasikan untuk promosi mengisi jabatan sebagai Branch Manager (BM).

3.6 Implementasi Metode SAW pada Sistem Pendukung Keputusan

3.6.1 Pengelolaan Data karyawan

Form pengelolaan data karyawan berfungsi untuk mengelola profil serta rekam jejak karyawan. Tampilannya seperti pada Gambar 1.

Gambar 1. Halaman Pengelolaan Data Karyawan

3.6.2 Form Input Penilaian Kriteria untuk

Jabatan Supervisor (SPV)

Form penilaian kriteria digunakan untuk memberikan penilaian bagi masing-masing karyawan pada setia kriteria, seperti gambar 2 dan 3.

Gambar 2. Form input penilaian kriteria

Gambar 3. Halaman Pengelolaan penilaian karyawan

(7)

3.6.3 Proses Normalisasi Matriks

Form Normalisasi Matriks digunakan untuk melakukan proses perhitungan normalisasi matriks, seperti gambar 4.

Gambar 4. Halaman proses normalisasi matriks

3.6.4 Perhitungan Nilai Preferensi

Setelah dilakukan proses normalisasi matriks pada form sebelumnya, selanjutnya dilakukan perhitungan nilai preferensi seperti gambar 5.

Gambar 5. Halaman perhitungan nilai preferensi

3.6.5 Proses perangkingan

Pada tahap akhir, dilakukan proses perangkingan berdasarkan perhitungan nilai preferensi yang dilakukan sebelumnya. Alternatif yang mendapatkan nilai preferensi tertinggi, direkomendasikan untuk dipilih untuk mendapatkan promosi kenaikan jabatan.

Gambar 6. Halaman proses perangkingan 4. KESIMPULAN

1. Berdasarkan pengujian menggunakan data uji karyawan TDC Jombang, didapatkan hasil bahwa metode SAW berhasil digunakan untuk menghitung nilai preferensi untuk masing-masing alternatif berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Alternatif yang memiliki nilai preferensi terbesar direkomendasikan untuk mendapatkan promosi kenaikan jabatan. 2. Metode SAW berhasil diterapkan pada

sistem pendukung keputusan. Sistem berhasil digunakan untuk melakukan pengelolaan data karyawan dan penilaian karyawan. Sistem berhasil melakukan

perhitungan rating kinerja, normalisasi matriks dan nilai preferensi sesuai dengan proses dalam metode SAW. Sehingga sistem dapat menyajikan tabel perangkingan berdasarkan nilai preferensi terbesar.

3. Berdasarkan hasil yang didapatkan, pengambil keputusan pada TDC jombang dapat menggunakan sistem pendukung keputusan yang telah berhasil diterapkan metode SAW didalamnya sebagai solusi permasalahan promosi kenaikan jabatan.

PUSTAKA

Andayani, S., & Mardapi, D. (2012). Performance Assessment Dalam Perspektif Multiple Criteria Decision Making. Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, (pp. 137-146).

Hartini, D. C., Ruskan, E. L., & Ibrahim, A. (2013). Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Hotel di Kota Palembang Dengan Metode Simple Additive Weighting (SAW). Jurnal Sistem Informasi (JSI), 5(1), 546-565.

Malau, Y. (2017). Implementasi Metode Simple Additive Weighting Untuk Sistem Pendukung Keputusan Promosi Kenaikan Jabatan. Paradigma, 19(1), 38-45.

Nofriansyah, D., & Defit, S. (2017). Multi Criteria Decision Making (MCDM) pada Sistem Pendukung Keputusan. In D. Nofriansyah, & S. Defit, Multi Criteria Decision Making (MCDM) pada Sistem Pendukung Keputusan (p. 159). Jakarta: Deepublish.

Prihatin, T. (2016). Penerapan Metode Simple Additive Weighting (Saw) Untuk Penentuan Status Pengangkatan Karyawan. Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer Nusa Mandiri (pp. 19-24).

Rahardjo, J., & Stok, R. E. (2000). Penerapan Multi-Criteria Decisrion Making Dalam Pengambilan Keputusan Sistem Perawatan. Jurnal Teknik Industri, 2(1), 1-12.

S, H. W., Amalia, R., M, A. F., & Arivanty, K. (2009). Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Penerima Beasiswa Bank Bri Menggunakan FMADM (Studi Kasus: Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia). Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009) (pp. 62-67).

Soetrisno, E. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia. In E. Soetrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia (p. 2). Jakarta: Kencana.

Sri Eniyati. (2011). Perancangan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan untu k Penerimaan Beasiswa dengan Metode SAW

(8)

54 (Simple Additive Weighting).

Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK, 16(2), 171-176.

Velasquez, M., & Hester, P. T. (2013). An Analysis of Multi-Criteria Decision Making Methods. International Journal of Operations Research, 10(2), 55-66.

Zulfikar, F., Rosnelly, R., & Saragih, N. E. (2018). Sistem Penunjang Keputusan Kenaikan Jabatan Karyawan Dengan Metode SAW Pada Yayasan Islamic Center Medan. Konferensi Nasional Sistem Informasi 2018 STMIK Atma Luhur Pangkalpinang, 8 – 9 Maret 2018 (pp. 1152-1157).

Gambar

Tabel 1. Tabel kriteria kenaikan jabatan  Supervisor (SPV)
Tabel 8. Bobot kriteria kemampuan mencapai  target
Tabel 12. Kesesuian setiap alternatif  Alter  natif  Nama  pegawai  Kriteria  C1  C2  C3  C4  C5  C6  V1  Imam  Khudori  50  35  15  35  50  35  V2  Anggi  dwi  50  50  35  15  35  50  V3  M   Al-fuqoha  35  15  15  15  35  50  V4  M  Khoirul  Umam   35  3
Tabel 13. Perangkingan     Alter  natif  Nama  pegawai  Kriteria  Total  Nilai  C1  C2  C3  C4  C5  C6  V1  Imam  Khudori  0.20  0.14  0.06  0.10  0.20  0.07  0.77  V2  Anggi  dwi  0.20  0.20  0.14  0.04  0.14  0.10  0.82  V3  M  Al-Fuqoha  0.14  0.06  0.0
+2

Referensi

Dokumen terkait

Sistem pendukung keputusan pemilihan karyawan terbaik dengan metode SAW (Simple Additive Weighting) yang dikembangkan. Ariyanto (2012) memiliki beberapa kriteria,

Java Penelitian yang diajukan Menentukan Kelayakan Pemain Nilai bobot setiap kriteria Rangking pemain terbaik pada posisi penyerang Simple Additive Weighting (SAW)

Tampilan rangking merupakan tampilan yang berisikan informasi hasil pengolahan metode Fuzzy Logic Simple Additive Weighting (SAW) dalam memberikan keputusan jasa ekspedisi

Metode yang digunakan dalam sistem pendukung keputusan ini adalah Metode Simple Additive Weighting (SAW), karena dapat menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian

Keunggulan metode simple additive weighting dibanding dengan sistem pendukung keputusan yang lain terletak pada kemampuannya dalam melakukan penilaan secara lebih tepat

Solusi terbaik berdasarkan kriteria-kriteria menggunakan dua metode yang digunakan untuk melakukan proses pengambilan keputusan yakni metode Simple Additive Weighting (SAW)

Sistem pendukung keputusan menggunakan metode SAW Simple Additive Weighting [17] digunakan untuk menentukan kinerja pegawai terbaik berdasarkan kriteria - kriteria serta bobot yang

Untuk membantu pengambilan keputusan tersebut, penulis menggunakan Sistem Pendukung Keputusan dengan metode Simple Additive Weighting atau yang biasa sering disingkat dengan SAW, dimana