• Tidak ada hasil yang ditemukan

index.php option=com docman&task=doc &gid=283&Itemid=116.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "index.php option=com docman&task=doc &gid=283&Itemid=116."

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

1 | P a g e Anak Korban Kekerasan (Fisik Dan Mental)

Dan Perlakuan Salah (Child Abuse)

Secara umum kekerasan didefinisikan sebagai suatu tindakan yang dilakukan satu individu terhadap individu lain yang mengakibatkan gangguan fisik dan atau mental. Yang dimaksud dengan anak ialah individu yang belum mencapai usia 18 tahun. Oleh karena itu, kekerasan pada anak adalah tindakan yang di lakukan seseorang /individu pada mereka yang belum genap berusia 18 tahun yang menyebabkan kondisi fisik dan atau mentalnya terganggu. Seringkali istilah kekerasan pada anak ini dikaitkan dalam arti sempit dengan tidak terpenuhinya hak anak untuk mendapat perlindungan dari tindak kekerasan dan eksploitasi. Kekerasan pada anak juga sering kali dihubungkan dengan lapis pertama dan kedua pemberi atau penanggung jawab pemenuhan hak anak yaitu orang tua (ayah dan ibu) dan keluarga. Kekerasan yang disebut terakhir ini di kenal dengan perlakuan salah terhadap anak atau child abuse yang merupakan bagian dari kekerasan dalam rumah tangga (domestic violence).

Menurut Indra Sugiarno Kekerasan pada anak atau perlakuan salah pada anak adalah suatu tindakan semena-mena yang dilakukan oleh seseorang seharusnya menjaga dan melindungi anak (caretaker) pada seorang anak baik secara fisik,

seksual, maupun emosi. Pelaku kekerasan di sini karena bertindak sebagai

caretaker, maka mereka umumnya merupakan orang terdekat di sekitar anak.

Ibu dan bapak kandung, ibu dan bapak tiri, kakek, nenek, paman, supir pribadi, guru, tukang ojek pengantar ke sekolah, tukang kebon, dan seterusnya.

(2)

2 | P a g e

Tabel 7.7

Angka Korban Kekerasan terhadap Anak [%]

Jenis Kelamin Perkotaan Perdesaan Total

Laki-laki 3.01 3.24 3.14

Perempuan 2.60 3.08 2.88

Total 2.81 3.16 3.02

Jenis kekerasan yang dialami anak memiliki pola yang sama, baik di perkotaan maupun perdesaan. Jenis tindak kekerasan paling tinggi adalah penganiayaan, diikuti penghinaan (kekerasan psikis), kemudian jenis kekerasan lainnya, penelantaran, dan pelecehan seksual. Data tentang jenis kekerasan terhadap anak tergambar dalam tabel berikut.

Tabel. 7.8

Anak Korban Kekerasan Menurut Jenis Kekerasan

Jenis Kekerasan Perkotaan Perdesaan

Penganiayaan 48,0 57,3

Penghinaan 38,7 35,5

Pelecehan Seksual 4,4 3,6

Penelantaraan 11,0 9,9

Lainnya 18,4 13,1

Dari tabel di atas dapat pula dikatakan bahwa sekitar satu dari lima anak korban kekerasan pernah mengalami kekerasan penganiayaan. Kekerasan penganiayaan lebih tinggi di pedesaan daripada di perkotaan, yaitu 57,3 persen berbanding 48,0 persen. Sebaliknya jenis tindak kekerasan katagori lainnya lebih tinggi di perkotaan dibanding perdesaan. Sedangkan tindak kekerasan penghinaan, pelecehan seksual dan penelantaran relatif sama antara daerah perkotaan dengan perdesaan.

(3)

3 | P a g e

Tabel. 7.9

Tindak Kekerasan terhadap Anak menurut Pelaku [%]

Pelaku Perkotaan Perdesaan Total

Orang tua 56.5 64.6 61.4

Famili 4.1 3.6 3.8

Tetangga 8.0 5.8 6.7

Atasan/majikan 0.8 0.1 0.4

Rekan kerja 0.9 0.7 0.8

Guru 2.8 3.1 3.0

Lainnya 26.8 21.9 23.9

Dari data di atas telrihat bahwa pelaku tindak kekerasan terhadap anak paling banyak adalah orang tua (61,4%). Di wilayah perdesaan angka ini mencapai 64,6 persen. Ini artinya dan hampir dua dan tiga kasus tindak kekerasan terhadap anak di perdesaan dilakukan oleh orang tua. Pelaku terbanyak berikutnya adalah pelaku lainnya yaitu mencapai 23,9 persen, kemudian diikuti tetangga (6,7 persen).

Tabel 7.10

Data Kekerasan Anak di Sekolah s.d November 2009

Jenis Kekerasan Jumlah

Fisik 98

Seksual 108

Psikis 176

Total 382

Sumber: Komnas PA

Gambar

Tabel. 7.9        Tindak Kekerasan terhadap Anak menurut Pelaku [%]

Referensi

Dokumen terkait

Pemenuhan inf ormasi dan kebut uhan di bidang pendidikan, kesehat an, ekonomi, pol it ik, hkum, perlindungan, penanggul angan kekerasan sert a perdagangan perempuan dan anak

Cakupan layanan rehabilitasi sosial yang diberikan oleh petugas rehabilitasi sosial terlatih bagi perempuan dan anak korban kekerasan di dalam unit pelayanan terpadu..

Setiap Pemangku Kewajiban perlu selalu menanyakan pada dirinya: ”Apakah sebuah program/kebijakan terkait anak memberikan manfaat bagi kehidupan mereka?” ”Hak-hak mana saja

(1) Setiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan psikis dalam lingkup rumah tangga sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 huruf b dipidana. dengan pidana penjara paling lama 3

Setiap Pemangku Kewajiban perlu selalu menanyakan pada dirinya: ”Apakah sebuah program/kebijakan terkait anak memberikan manfaat bagi kehidupan mereka?” ”Hak-hak mana saja

* Mendorong dan membantu pengembalian korban ESKA kebangku pendidikan formal * Memfasilitasi keterlibatan anak-anak, dalam upaya pemulihan dan re-integrasi sosial korban

Tidak ada perbedaan pencapaian yang signifikan antara anak laki-laki dan anak perempuan.Sementara pada jenjang SMP selama periode tahun 2006-2008 berkisar 66 persen, angkanya

Tidak ada perbedaan pencapaian yang nyata antara laki- laki dan perempuan disemua jenjang pendidikan, bahkan pada kelompok usia 7-12 thn dan 13-15 tahun anak perempuan lebih